STASIUN PSDKP CILACAP
DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAPORAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
(SPIP)
TRIWULAN II TAHUN 2021
Profesional Integritas Loyalitas inovAtif sineRgi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Triwulan II Tahun 2021 Staisun PSDKP Cilacap dapat diselesaikan. Penyusunan Laporan ini merupakan pelaksanaan amanat Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
merupakan
di Lingkungan akuntabilitas
Kementerian Kelautan dan Stasiun PSDKP Cilacap
Perikanan. Laporan ini dalam melaksanakan pengendalian intern pada Triwulan II Tahun 2021. lmplementasi SPIP dilaksanakan melalui penerapan 5 (lima) unsur, yaitu: (1) Lingkungan Pengendalian; (2) Penilaian Risiko, (3) Kegiatan Pengendalian; (4) Informasi dan Komunikasi; (5) Pemantauan Pengedalian intern.
Penyusunan Laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 ini mencakup SPI Berkala yang terdiri dari SPI Sumber Daya Manusia (SPI-SDM), SPI Anggaran (SPI-ANG), SPI Pengadaan Barang dan Jasa (SPI-PBJ), SPI Barang Milik Negara (SPI-BMN), SPI Kerugian Negara (SPI-KN), SPI Penyerapan Anggaran (SPI-PA), SPI Rutin, serta SPI Penilaian Risiko.
Diharapkan di masa datang Laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 dapat lebih ditingkatkan baik kualitas maupun ketepatan laporan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dan terlibat dalam penyusunan laporan ini. Berbagai masukan dan saran terbuka dimasa yang akan datang.
, 09 Juli 2021
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ...v
RINGKASAN EKSEKUTIF ... vi
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Dasar Hukum ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Ruang Lingkup ... 4
1.5 Sistematika Penyajian Laporan ... 4
STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP ... 6
2.1 Struktur Organisasi, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Stasiun PSDKP Cilacap ... 6
2.2 Konsep Penyelenggaraan SPIP ... 17
2.3 Fokus Pelaksanaan SPIP ... 23
2.4 Pembentukan Tim SPIP Stasiun PSDKP Cilacap ... 25
2.5 Kondisi Pelaksanaan SPIP di Stasiun PSDKP Cilacap ... 26
PENYELENGGARAAN SPIP STASIUN PSDKP CILACAP... 27
3.1 Pelaksanaan Pengendalian Rutin ... 27
3.2 Pelaksanaan Pegendalian Berkala... 29
3.3 Pelaksanaan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Resiko . 45 KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
4.1 Kesimpulan ... 74
4.2 Saran ... 74
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Pegawai Stasiun PSDKP Cilacap ... 12 Tabel 2. Realisasi Hari Operasi Kapal Pengawas dan Speedboat Pengawasan .. 28 Tabel 3. Realisasi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Triwulan I
Tahun 2021 ... 28 Tabel 4. Realisasi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Triwulan I
Tahun 2021 ... 29 Tabel 5. Distribusi Anggaran Stasiun PSDKP Cilacap Triwulan II Tahun 2021 .... 32 Tabel 6. Rincian Pengadaan Barang/Jasa Stasiun PSDKP Cilacap Triwulan II
Tahun 2021 ... 36 Tabel 7. Laporan Posisi BMN Triwulan II TA. 2021 ... 39 Tabel 8. Rincian Persediaan Stasiun PSDKP Cilacap Triwulan II Tahun 2021 ... 41 Tabel 9. Nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin Stasiun PSDKP Cilacap Triwulan II
Tahun 2021 ... 42 Tabel 10. Realisasi Anggaran per 30 Juni 2021 ... 43
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Cilacap ... 7 Gambar 2. Grafik Realisasi Anggaran terhadap Target Penyerapan Anggaran
Triwulan II TA. 2021 ... 45
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sistem Pengendalian Intern Pemerinah, merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metode guna memperbaiki sistem pengendalian intern agar pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat berjalan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel melalui pembangunan budaya pengendalian internal (internal control culture). Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, diharapkan adanya peningkatan dalam penerapan pengendalian intern maupun ekstern.
Laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 Stasiun PSDKP Cilacap merupakan gambaran pelaksanaan pengendalian intern di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap.
Pengendalian intern dilaksanakan dalam rangka menciptakan pelaksanaa kegiatan yang handal sehingga dapat meminimalisir temuan oleh aparat pengawas intern maupun ekstern.
Adapun tujuan penyusunan Laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 Stasiun PSDKP Cilacap adalah untuk menjelaskan secara rinci mengenai keseluruhan kegiatan pengawasan di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap. Berdasarkan kondisi tersebut, ke depan diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan pelaksanaan SPIP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap.
Kesimpulan dalam laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 adalah a) Penyusunan Laporan SPIP merupakan kewajiban Stasiun PSDKP Cilacap yang akan dievaluasi dan dipantau guna peningkatan implementasi di masa yang akan datang, b) Laporan SPIP Stasiun PSDKP Cilacap menyajikan gambaran implementasi SPIP, c) Implementasi SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kerja Tim SPIP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap dan tidak ada permasalahan yang signifikan.
Rekomendasi yang dapat kami berikan adalah tetap mempertahankan pengendalian rutin, pengendalian berkala dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko sehingga kualitas implementasi SPIP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap terus meningkat.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah lama didengung- dengungkan dalam penyelenggaraan pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metode guna memperbaiki sistem pengendalian intern agar pelaksanaan kegiatan pemerintahan dapat dijalankan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel melalui pembangunan budaya pengendalian internal (internal control culture). Bahwa untuk meningkatkan kehandalan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja, setiap Entitas Pelaporan dan Akuntansi wajib menyelenggarakan SPIP sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan terkait.
Sebagai salah satu pilar Reformasi Birokrasi sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010, SPIP memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintahan yang profesional, berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat dan abdi Negara.
Tata kelola pemerintahan yang tertib, efektif, efisien, akuntabel, dan transparan, khususnya di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan dapat terwujud apabila seluruh pimpinan dan pegawai mempunyai komitmen yang kuat dalam menyeleggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan kegiatan pemerintahan di unit kerja masing-masing.
Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, sampai dengan pertanggungjawaban dilaksanakan secara tertib, terkendali, efektif, dan efisien. Untuk mendukung terselenggaranya sistem pengendalian intern di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan secara berkelanjutan maka diperlukan adanya peningkatan penerapan pengendalian intern secara sistematis, masif, dan terstruktur untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Selaras dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Indikator Utama Kementerian Kelautan dan Perikanan salah satunya adalah dalam rangka
2 mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam penyusuan Laporan Keuangan, maka Stasiun PSDKP Cilacap telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengimplementasikan pelaksanaan SPI di lingkungan Stasiun PSDKP Cilacap, yang merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien melalui kehandalan laporan keuangan, pengamanan aset Negara dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan. Laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 disusun dengan menerapkan unsur-unsur SPIP yaitu:
a. Lingkungan pengendalian;
b. Penilaian risiko;
c. Kegiatan pengendalian; dan d. Pemantauan pengendalian intern.
Laporan tersebut untuk menjelaskan mengenai akuntabilitas di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap, kondisi pelaksanaan SPIP, serta kendala dalam implementasinya sehingga ke depan semua kendala tersebut dapat menjadi prioritas dalam penyelesaian setiap permasalahan pelaksanaan kegiatan di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap.
1.2 Dasar Hukum
Dasar Hukum pelaksanaan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3 e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
i. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi Kementerian Negara;
j. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan;
k. Peraturan Presiden 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
l. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional;
m. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
n. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 69/PERMEN-KP/2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; dan
o. Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Nomor 2/KEP-DJPSDKP/2021 Tentang Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 Stasiun PSDKP Cilacap disusun dalam rangka efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan Stasiun PSDKP Cilacap sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4 Tujuan penyusunan Laporan SPIP adalah untuk meberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien, efektif, keandalan pelaporan keuangan, pegamanan aset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan Stasiun PSDKP Cilacap.
Selain hal tersebut, laporan ini menjelaskan secara rinci mengenai perkembangan pelaksanaan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap, tingkat keberhasilan yang telah dicapai, permasalahan/kendala yang dihadapi serta solusi penyelesaiannya.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam laporan SPIP Triwulan II Tahun 2021 Stasiun PSDKP Cilacap mencakup laporan penyelenggaraan SPIP Triwulan II Tahun 2021 lingkup Stasiun PSDKP Cilacap yang terdiri atas pelaksanaan pengendalian rutin, pengendalian berkala, pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut monitoring evaluasi, serta sebagai pendukung penyusunan laporan di tingkat Eselon I.
1.5 Sistematika Penyajian Laporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan penyelenggaraan SPIP, maka Tim SPI Stasiun PSDKP Cilacap menyusun laporan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan mengenai latar belakang penyusunan laporan SPIP, dasar hukum penyusunan laporan, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan penjelasan mengenai gambaran tentang apa saja laporan SPIP yang disusun. Pada akhir bab ini disajikan mengenai sistematika penyajian laporan.
BAB II STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP
Bab ini menjelaskan secara umum mengenai struktur organisasi, visi, misi dan tujuan stategis Stasiun PSDKP Cilacap, konsep penyelenggaraan SPIP, fokus pelaksanaan SPIP, pembentukan Tim SPIP Stasiun PSDKP Cilacap, serta kondisi pelaksanaan SPIP Stasiun PSDKP Cilacap hingga saat ini.
BAB III PENYELENGGARAAN SPIP STASIUN PSDKP CILACAP
Bab ini menyajikan analisa terhadap penyelenggaraan SPIP yang terdiri dari pelaksaan pengendalian rutin, pelaksaan pengendalian berkala dan pelaksaan
5 pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh Stasiun PSDKP Cilacap.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyimpulkan hasil analisa yang telah dilakukan. Selanjutnya atas kekurangan dan kelemahan yang ditemui diberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan SPIP Stasiun PSDKP Cilacap di masa yang akan datang.
6
BAB II
STRATEGI PENYELENGGARAAN SPIP
2.1 Struktur Organisasi, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Stasiun PSDKP Cilacap
2.1.1 Struktur Organisasi
UPT PSDKP mempunyai tugas melaksanakan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 69/PERMEN-KP/2020, struktur organisasi Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap terdiri dari Kepala Stasiun yang merupakan Pejabat Eselon IV membawahi Urusan Umum, Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional. Urusan Umum sebagai Jabatan Struktural Eselon V pada Stasiun PSDKP Cilacap saat ini belum dilakukan pelantikan dan untuk sementara tugas-tugas tersebut diampu oleh Pelaksana Koordinasi Urusan Tata Usaha. Susunan Jabatan Struktural pada Stasiun PSDKP Cilacap yaitu:
▪ Kepala Stasiun PSDKP Cilacap : Moh. Nuh Hudawi, S.Pi
▪ Urusan Umum : Pijar Wijayanto, S.St.Pi., M.Pi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pembagian tugas dan kewenangan. Pembagian tugas dan kewenangan sebagaimana peta jabatan Stasiun PSDKP Cilacap berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 48/KEPMEN-KP/SJ/2019 tentang Peta Jabatan Lingkup Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2019. Struktur organisasi Stasiun PSDKP Cilacap tercantum dalam Gambar 1 sebagai berikut:
7 Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Cilacap
(Sumber: PERMEN KP Nomor 69/PERMEN-KP/2020)
1) Pembagian Tugas dan Sasaran Kerja Pegawai
Pembagian tugas telah didasarkan pada kebutuhan organisasi dengan menetapkan uraian tugas, fungsi, tanggung jawab, dan wewenang serta adanya hierarki tanggung jawab yang jelas.
✓ Semua pegawai telah ditunjuk untuk menduduki suatu jabatan/tugas berdasarkan Surat Keputusan Menteri yang telah diterima, sedangkan untuk PPNPN melaksanakan tugasnya sesuai dengan Surat Perintah Tugas Nomor 0005/Sta.1/KP.440/I/2021 tentang Tugas Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun Anggaran 2021;
✓ Dalam upaya memenuhi tuntutan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil sebagai pengganti Daftar Penilaian Prestasi PNS (DP3) dilakukan penilaian SKP pegawai Stasiun PSDKP Cilacap oleh atasannya masing-masing sebanyak 1 (satu) kali dalam satu tahun yaitu pada akhir tahun 2021; dan
✓ Sosialisasi organisasi telah disampaikan kepada seluruh pegawai lingkup Stasiun PSDKP Cilacap awal tahun 2021.
Kepala Stasiun PSDKP Cilacap
Moh. Nuh Hudawi, S.Pi
Koordinator dan Kelompok Jabatan Fungsional
1. Pelaksana Koordinasi Urusan Sarana dan Prasarana
2. Pelaksana Koordinasi Urusan Operasional Pengawasan dan PP 3. Jabatan Fungsional
Urusan Umum
Pelaksana Koordinasi Urusan Tata Usaha
8 Selain tugas utama yang telah diberikan, telah ditunjuk pegawai untuk melaksanakan tugas tambahan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Cilacap dan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Stasiun PSDKP Cilacap sebagai berikut:
a) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.82/MEN/KU.611/2019 tentang Perubahan kesatu atas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.79/MEN/KU.611/2019 tentang Penunjukkan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Kantor Daerah (Unit Pelaksana Teknis) di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Moh. Nuh Hudawi, S.Pi.
b) Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.01/KPA- Sta.1/I/2020 tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar pada Satuan Kerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap, yaitu:
▪ PPK : Robiyanto Tanum, S.Pi
▪ PPSPM : Pijar Wijayanto, S.St.Pi., M.Pi
c) Bendahara Pengeluaran ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.67/Sta.1/KU.111/2020 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.01/Sta.1/I/2020 tentang Pengangkatan Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap yaitu Agung Sulistyorini, S.Pi.
d) Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.05/Sta.1/2020 tentang Pengangkatan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun Anggaran 2021 yaitu Hilman Adi Setyawan, S.Pi.
9 e) Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan Barang/Jasa ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.09/Sta.1/I/2021 tentang Pengangkatan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan di Lingkungan Unit Pelaksana Teknis Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun Anggaran 2021 yaitu Vincentius Yanindra Purnama, S.Pi.
f) Staf Pengelola ditetapkan dengan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.01/Sta.1/I/2021 tentang Penunjukan Staf Pengelola Pagu Dana di atas Rp.250.000.000,- sampai dengan Rp.500.000.000,- Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun 2021, yang terdiri dari 6 (enam) Orang:
▪ Staf Pengelola Sub Bagian Operasional Pengawasan dan PP
: Wiwit Wibowo, S.Pi
▪ Staf Pengelola Sub Bagian Sarana dan Prasarana
: Hari Purwanto
▪ Staf Pengelola Satwas SDKP Pati : Pratmini Widyana, S.Pi
▪ Staf Pengelola Satwas SDKP Trenggalek
: Harwi Fia Maraputra, S.Pi
▪ Staf Pengelola Satwas SDKP Malang
: Johan Heru Sasmito, S.PKP
▪ Staf Pengelola Satwas SDKP Pekalongan
: Marwanto, SH
g) Staf Pelaporan Sistem Akuntansi Pemerintah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.08/Sta.1/I/2021 tentang Penunjukan Staf Pengelola SAI Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun Anggaran 2021 yaitu Mokhamad Iskandar, A.Md.
h) Pengurus/Penyimpan BMN ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.07/Sta.1/I/2021 tentang Penunjukan Pengurus/
Penyimpan BMN Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun Anggaran 2021 yaitu:
10
▪ Ketua : Vincentius Yanindra Purnama, S.Pi
▪ Anggota : Tabah Imam Nugroho, S.Pi
i) Tim SPIP ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.10/Sta.1/I/2021 tentang Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Satuan Kerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Cilacap, antara lain:
Ketua : Moh. Nuh Hudawi, S. Pi Sekretaris : Pijar Wijayanto, S.St.Pi., M.Pi Anggota : 1. Robiyanto Tanum, S.Pi
2. Muhammad Hafiz, S.St.Pi 3. Prabowo, S.St.Pi
4. Widi Diana Anggraeni, A.Md.Pi 5. Titis Wiji Kurniawan, S.Kel 6. Agung Sulistyorini, S.Pi
7. Vincentius Yanindra Purnama, S.Pi 8. Tabah Imam Nugroho, S.Pi
9. Hilman Adi Setyawan, S.Pi 10. Aniatun Nikmah, S.Pd
j) Unit Pengedalian Gratifikasi melalui Surat Keputusan Kepala Stasiun PSDKP Cilacap Nomor KEP.29/Sta.1/2021 tentang Pembentukkan Unit Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun 2021, antara lain:
Ketua : Robiyanto Tanum, S.Pi Wakil Ketua : Muhammad Hafiz, S.St.Pi Sekretaris : Monika Sari, SE
Anggota : 1. Dirjo
2. Tri Hermianto, S.Pi
k) Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat melalui Surat Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.28/Sta.1/2021 tentang Penetapan Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Whistle Blowing System (WBS) di Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Tahun 2021, antara lain:
11
Ketua : Robiyanto Tanum, S.Pi
Wakil Ketua : Muhammad Hafiz, S.St.Pi Sekretaris : Widi Diana Anggaeni, A.Md.Pi
Anggota : Sumargono, S.Pi
Admin UPP : Hilman Adi Setyawan, S.Pi
l) Tim Manajemen Kinerja ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.13/Sta.1/2021 tentang Penunjukan Tim Manajeman Kinerja Tahun 2021 di Lingkup Stasiun Pengawasan Sumber Saya Kelautan dan Perikanan Cilacap, antara lain:
Penaggungjawab : Moh. Nuh Hudawi, S.Pi
Ketua : Pijar Wijayanto, S.St.Pi., M.Pi Sekretaris : Prabowo, S.St.Pi
I. Urusan Sarana dan Prasarana
Koordinator : Robiyanto Tanum, S.Pi Anggota : 1. Surono, S.ST
2. Dirjo
3. Abdul Rifa’i
II. Urusan Operasional Pengawasan dan Penanganan Pelanggaran Koordinator : Muhammad Hafiz, S.St.Pi
Anggota : 1. Sumargono, S.Pi
2. Titis Wiji Kurniawan, S.Kel 3. Hastiatin Indah Yani, S.Pi III. Urusan Tata Usaha
Koordinator : Mokhamad Iskandr, A.Md Anggota : 1. Aniatun Nikmah, S.Pd
2. Meris Rahmawati, S.Kel 3. Shinta Salgiarti, S.Pd 2) Sumber Daya Manusia
Stasiun PSDKP Cilacap pada Triwulan II Tahun 2021 mempunyai jumlah pegawai sabanyak 111. Sedangkan PNS Pemerintah Daerah (PEMDA) yang diperbantukan di Satwas dan Wilker sebanyak 7 orang dan Tenaga Kontrak Awak Kapal Pengawas sebanyak 2 orang. Berikut rincian pegawai berdasarkan penempatan kerja selama 3 (tiga) tahun terakhir:
12 Tabel 1. Rekapitulasi Pegawai Stasiun PSDKP Cilacap
No Unit Kerja PNS Pusat PNS PEMDA Tenaga Kontrak
Jumlah Orang
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021
1 Stasiun PSDKP
Cilacap 28 26 29 - 1 1 15 14 14 43 41 44
2 Satwas SDKP
Pati 7 10 9 2 4 4 6 6 6 15 20 19
3 Satwas SDKP
Pekalongan 14 14 14 1 1 1 10 10 10 25 25 25 4 Satwas SDKP
Trenggalek 4 4 6 1 1 1 6 6 7 11 11 14
5 Satwas SDKP
Malang 4 4 4 1 - - 3 3 3 8 7 7
6 Awak Kapal
Pengawas 12 14 9 - - - 5 5 2 17 19 11
Total 69 72 71 5 7 7 45 44 43 119 123 120
a) Jumlah Pegawai Negeri Sipil Stasiun PSDKP Cilacap Triwulan II Tahun 2021 sebanyak 71 (Tujuh Puluh Satu) orang. Pada tanggal 1 Mei 2021 terdapat mutasi pegawai dari Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus ke Stasiun PSDKP Cilacap sebanya 1 (satu) orang yaitu an. Wowo Tribawa, A.Pi., S.E.;
b) Tahun 2020 terdapat 40 (empat puluh) orang pegawai kontrak di seluruh Satwas dan Wilker Lingkup Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengawasan Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap;
c) Tahun 2021 terdapat Tenaga Kontrak Awak Kapal Pengawas sebanyak 2 (dua) orang yang aktif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengawasan pada KP. Hiu 04;
d) Jumlah pegawai dengan kualifikasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan sebanyak 17 (tujuh belas) orang;
e) Jumlah pegawai dengan kualifikasi Pengawas Perikanan sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang;
f) Jumlah pegawai dengan kualifikasi Polisi Khusus (Polsus) WP3K sebanyak 11 (sebelas) orang;
13 g) Data pegawai Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap telah di input
dalam data base SIMPEG KKP dan dilakukan update data apabila terdapat perubahan data pegawai; dan
h) Peningkatan kedisiplinan pegawai pada masa pandemic COVID-19 tidak dilakukan dengan menggunakan absensi finger print, melainkan menggunakan absensi yang menunjukkan lokasi kantor dimana pegawai bertugas dan terhubung dengan e-presensi KKP.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap:
“Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara optimal untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan dari kegiatan Illegal, Unreported, Unregulated Fishing demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat perikanan di wilayah kerja Stasiun PSDKP Cilacap untuk mendukung Visi Direktorat Jenderal PSDKP”
Adapun Misi Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap:
a. Meningkatkan kualitas SDM pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan melalui pengokohan budaya kerja dan pegembangan inovasi pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap;
b. Mendukung peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional melalui upaya peningkatan kepatuhan para pemangku kepentingan kelautan dan perikanan pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap;
c. Mendukung peningkatan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan dengan memastikan setiap kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dilakukan secara bertanggung jawab pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap; dan
d. Meningkatkan tata kelola pemerintahan pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap.
2.1.3 Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta faktor-faktor penentu keberhasilan yang akan dicapai dan bersifat idealistik, mengandung nilai- nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan ke
14 arah yang lebih baik, serta menjadi arah kebijakan Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap. Tujuan tersebut adalah:
a. Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan melalui meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM kelautan dan perikanan terutama berkaitan dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap;
b. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional melalui meningkatnya pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap;
c. Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan melalui optimalnya pengelolaan kawasan konservasi perairan dan optimalnya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau keci pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap; dan
d. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP melalui peningkatan tata kelola pemerintahan lingkup pada lingkup wilayah kerja UPT Stasiun PSDKP Cilacap.
Berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan, Stasiun PSDKP Cilacap menyusun sasaran kegiatan yang dirumuskan berdasarkan hubungan kerangka logis sasaran program lingkup Ditjen.
PSDKP dan sasaran strategis lingkup Kementerian kelautan dan Perikanan. Sasaran Kegiatan Stasiun PSDKP Cilacap tahun 2021 sebagai berikut:
1. Terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan kelautan
Pencapaian sasaran kegiatan “terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan kelautan” diidentifikasi ke dalam 1 (satu) IKU, yaitu: “presentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha kelautan lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%)”. Ukuran keberhasilan IKU tersebut diperoleh dari presentase capaian jumlah pelaku usaha kelautan yang terdiri dari agregasi 6 (enam) Sub IKU
15 pengawasan SDK yaitu: (1) unit usaha pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau apendiks cites yang diperiksa kepatuhannya; (2) unit usaha pengelolaan produk dan jasa kelautan yang diperiksa kepatuhannya; (3) unit usaha pengelolaan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan ruang laut yang diperiksa kepatuhannya; (4) unit usaha perikanan dan non perikanan yang diperiksa kepatuhannya dalam pengelolaan limbah yang berdampak pada sumber daya ikan dan lingkungannya; (5) unit usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan nasional yang diperiksa kepatuhannya; dan (6) unit usaha perikanan yang diawasi dari kegiatan penangkapan ikan yang merusak.
2. Terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan perikanan
Pencapaian sasaran kegiatan “terselenggaranya pengawasan kepatuhan pemangku kepentingan perikanan” diidentifikasi ke dalam 1 (satu) IKU, yaitu: “persentase penyelesaian pemeriksaan kepatuhan pelaku usaha perikanan lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%)”. Ukuran keberhasilan IKU tersebut diperoleh dari persentase capaian jumlah pelaku usaha bidang perikanan yang terdiri dari agresi 4 (empat) Sub IKU pengawasan SDP yaitu: (1) unit usaha pengolahan hasil perikanan yang diperiksa kepatuhannya; (2) unit usaha distribusi hasil perikanan yang diperiksa kepatuhannya; (3) kapal perikanan yang diperiksa kepatuhannya; dan (4) unit usaha pembudidayaan ikan yang diperiksa kepatuhannya.
3. Terselenggaranya pengawasan sistem berbasis masyarakat
Pencapaian sasaran kegiatan “terselenggaranya pengawasan sistem berbasis masyarakat” diidentifikasikan ke dalam 1 (satu) IKU, yaitu
“persentase tindak lanjut informasi/aduan POKMASWAS lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%)”.
4. Terselenggaranya pemantauan dan operasi armada SDKP
Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan “terselenggaranya pemantauan dan operasi armada SDKP” diidentifikasi ke dalam 2 (dua) IKU, yaitu persentase cakupan WPPNRI yang dipantau dan diawasi menggunakan kapal pengawas (%) serta persentase cakupan
16 WPPNRI yang dipantau menggunakan speedboat/rigid inflatable boat/
rubber boat (%).
5. Terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana pengawasan SDKP
Pencapaian sasaran kegiatan “terselenggaranya pembangunan serta perawatan sarana dan prasarana pengawasan SDKP” diidentifikasi ke dalam 1 (satu) IKU, yaitu presentase penyelesaian perawatan sarana pengawasan (%).
6. Terselenggaranya penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan
Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan “terselenggaranya penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan” Stasiun PSDKP Cilacap telah mengidentifikasi ke dalam 2 (dua) IKU, yaitu persentase penyelesaian penyidikan TPKP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%) dan persentase penyelesaian penangaan Barbuk dan Awak Kapal TPKP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%).
7. Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen. PSDKP
Dalam rangka pencapaian sasaran kegiatan “tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Ditjen. PSDKP” Stasiun PSDKP Cilacap telah mengidentifikasi ke dalam 11 (sebelas) IKU, yaitu: (1) indeks kepuasan masyarakat pengguna layanan SLO (Surat Laik Operasi) kapal perikanan lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (indeks); (2) ) indeks kepuasan masyarakat pengguna layanan LVHPI (Lembar Verifikasi Hasil Penangkapan Ikan) kapal perikanan lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (indeks); (3) nilai WBK Stasiun PSDKP Cilacap (nilai); (4) indeks profesionalitas ASN lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (indeks); (5) nilai rekonsiliasi kinerja lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (nilai); (6) Inovasi gugus kerja transformasi yang dihasilkan lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (inovasi); (7) tingkat kepatuhan pengelolaan BMN lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%); (8) tingkat kepatuhan pengadaan barang/jasa lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%); (9) persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuna yang terstandar lingkup Stasun PSDKP Cilacap (%); (10) nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan
17 Anggaran (IKPA) lingkup Stasiun PSDKP Cilacap (%); dan (11) Nilai Kinerja Anggaran (NKA) lingkup Stasiun PSDKP Cilacap.
2.2 Konsep Penyelenggaraan SPIP 2.2.1 Pengertian SPIP
Penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan manajemen pemerintahan dan menguatkan akuntabilitas instansi pemerintah. SPIP merupakan sistem yang lebih komprehensif dengan menekankan pada pentingnya soft control yaitu mengutamakan faktor komitmen pimpinan dan keterlibatan seluruh pejabat dan pegawai. Unsur dan sub unsur SPIP harus masuk dalam tindakan dan kegiatan serta dilaksanakan secara terus menerus dengan terintegrasi dalam setiap tindakan dan kegiatan organisasi, sehingga muncul perubahan (mind set) dan menjadi budaya organisasi yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal ini Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di bidang perbendaharaan.
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyelenggarakan sistem pengendalian intern di bidang pemerintahan masing-masing dan Gubernur/Bupati/Walikota selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah mengatur lebih lanjut dan menyelenggarakan sistem pengendalian intern di lingkungan pemerintah daerah yang dipimpinnya.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN- KP/2016 mendefinisikan Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien dan efektif keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Laporan SPIP ini merupakan alat kendali bagi pengelola kegiatan lingkup Stasiun PSDKP
18 Cilacap untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan. SPIP menjadi rambu, pagar dan early warning system agar pelaksanaan semua program dan kegiatan dapat berjalan dalam koridor serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak ada penyimpangan, aman, efisien, dan efektif.
Penyelenggaraan kegiatan pada suatu Instansi Pemerintah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai dengan pertanggungjawaban harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta efektif dan efisien. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dapat mencapai tujuan.
Sistem inilah yang dikenal sebagai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern melekat sepanjang kegiatan dipengaruhi oleh sumber daya manusia serta hanya memberikan keyakinan yang memadai bukan keyakinan mutlak, sehingga dalam pengembangan dan penerapannya perlu dilakukan secara komprehensif dan harus memperhatikan aspek biaya manfaat (cost and benefiit), rasa keadilan dan kepatutan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
2.2.2 Tujuan Penyelenggaraan SPIP
Adapun tujuan dari penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap adalah untuk menciptakan pengendalian intern handal agar tujuan organisasi tercapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap.
19 2.2.3 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur SPIP di Indonesia mengacu pada unsur Sistem Pengendalian Intern yang telah dipraktikkan di lingkungan pemerintahan diberbagai negara, yaitu meliputi:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam Instansi Pemerintah yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Unsur ini menekankan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara keseluruhan lingkungan organisasi sehingga dapat menimbulkan perilaku positif dan mendukung pengendalian intern dan manajemen yang sehat. Lingkungan pengendalian dapat diwujudkan melalui:
a. Penegakan integritas dan nilai etika;
b. Komitmen terhadap kompetensi;
c. Kepemimpinan yang kondusif;
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia;
g. Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif;
dan
h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian keseluruhan proses atau aktivitas yang meliputi identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah. Penilaian risiko dimaksudkan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengantisipasi, dan menetapkan cara menangani risiko secara efektif dan efisien. Berdasarkan Peraturan Pemeritah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian risiko, menyelenggarakan kegiatan pengedalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi instansi pemerintah
20 yang bersangkutan, serta kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko.
Pelaksaaan kegiatan pengendalian tidak dapat dilepaskan dari adanya risiko dan adanya kewajiban pimpinan untuk mengedalikan risiko dalam suatu instansi. Untuk mengetahui adanya risiko dalam suatu instansi yang berasal dari kegiatan dan aktivitas, maka diperlukan adanya penilaian risiko. Salah satu titik tolak dalam kegiatan pengendalian adalah penilaian risiko, sehingga penilaian risiko menjadi tahapan yang penting bagi pimpinan instansi pemerintah untuk menjalankan pengendalian dalam rangka mencapai suatu tujuan instansi. Kepala Satuan Kerja Stasiun PSDKP Cilacap sebagai pemilik risiko berkewajiban:
a. Menyusun rencana pengendalian terhadap rencana kebijakan dan kegiatan/aktivitas melalui pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan pengendalian;
b. Mengendalikan risiko dalam pelaksanaan seluruh kegiatan pemerintahan di lingkungannya dengan mengintegrasikan pengendalian secara rutin, pengendalian berkala, dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, pemanfaatan dan evaluasi kinerja termasuk pembuatan kebijakan; dan
c. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan pengendalian risiko dan memastikan risiko sudah diminimalisasi serta tidak menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan.
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko, penetapan dan pelaksanaan kebijakan, serta prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. Unsur ini menekankan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengedalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, serta sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan.
21 Penyelenggaraan SPIP diintegrasikan pada semua kegiatan yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban sampai dengan pemanfaatan yang dilaksanakan melalui kegiatan pengendalian rutin, pengendalian berkala, dan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko. Pengendalian rutin meliputi pengelolaan organisasi, pengelolaan perencanaan, pengelolaan keuangan Negara, dan pengelolaan kinerja. Pengendalian rutin dilaksanakan untuk mendeteksi dan mencegah adanya penyimpangan yang selanjutnya dilakukan perbaikan agar tidak menimbulkan kesalahan dan kerugian.
Pengendalian berkala meliputi:
a. Pengendalian kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengelola keuangan;
b. Pengendalian penyusunan anggaran;
c. Pengendalian barang/jasa;
d. Pengendalian Barang Milik Negara (BMN);
e. Pengendalian penyelesaian kerugian Negara; dan f. Pengendalian penyerapan anggaran.
Pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko dirancang dan dimulai sejak perencanaan kebijakan serta kegiatan/aktivitas yang digunakan sebagai dasar menyusun rencana pengendalian dan menjadi data dukung dan dasar dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA). Untuk mencapai tujuan suatu aktivitas/kegiatan tersebut pimpinan satuan kerja sebagai pemilik risiko melakukan pengendalian yang lebih memadai dengan pendekatan manajemen risiko.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik. Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan Instansi Pemerintah dan pihak lain yang ditentukan.
Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana tertentu secara tepat
22 waktu sehingga memungkinkan pimpinan melaksanakan pengendalian dan tanggungjawabnya.
Dalam hal ini pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat. Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif tersebut, pimpinan Instansi Pemerintah harus sekurang-kurangnya:
a. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk sarana komunikasi; dan
b. Mengelola, mengembangkan serta memperbarui sistem informasi secara terus menerus.
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti. Pemantauan juga berguna untuk mengidentifikasi dan mengatasi risiko utama seperti penggelapan, pemborosan, penyalahgunaan dan salah-kelola (mismanagement).
Pimpinan instansi harus memberikan perhatian serius terhadap kegiatan pemantauan atas pengendalian intern dan perkembangan misi organisasi. Pengendalian yang tidak dipantau dengan baik cenderung memberikan pengaruh yang buruk dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu agar kegiatan pemantauan menjadi lebih efektif, seluruh pegawai perlu mengerti visi, misi, dan tujuan organisasi, tingkat toleransi risiko serta tanggung jawab masing-masing.
Dalam menerapkan unsur SPIP, setiap pimpinan Instansi Pemerintah bertanggungjawab untuk mengembangkan kebijakan, prosedur dan praktik detail untuk menyesuaikan dengan kegiatan Instansi Pemerintah dan untuk memastikan bahwa unsur tersebut telah menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan Instansi Pemerintah.
Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas penyelenggaraan SPIP dilakukan pengawasan intern dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Pengawasan intern berfungsi melakukan penilaian independen
23 atas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Lingkup pengaturan pengawasan intern ini mencakup kelembagaan, lingkup tugas, kompetensi sumber daya manusia, kode etik, standar audit, pelaporan, dan telaahan sejawat. Sedangkan pembinaan penyelenggaraan SPIP meliputi penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan dan konsultasi SPIP, serta peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pememerintah (APIP) pada setiap instansi pemerintahan.
2.3 Fokus Pelaksanaan SPIP
Dalam rangka mendukung pencapaian IKU Stasiun PSDKP Cilacap, maka pelaksanaan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap berfokus pada analisis untuk menetapkan rencana aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekataan manajemen risiko dan melakukan inventarisasi terhadap risiko di Stasiun PSDKP Cilacap yang memerlukan pengendalian pada tingkat kebijakan untuk meminimalisir risiko terjadinya kegagalan yang mungkin akan terjadi dari aktivitas/kegiatan tersebut serta mengupayakan pemecahan masalah, memonitoring dan mengevaluasi aktivitas/kegiatan tersebut.
Penerapan SPI sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PERMEN-KP/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dimana pelaksanaanya melalui 3 (tiga) jenis pengedalian, yaitu:
1) Pengendalian Rutin
Pengendalian rutin diselenggarakan oleh pimpinan dan seluruh pegawai setiap hari. Risiko yang perlu dikendalikan dalam penyelenggaraan pengendalian rutin antara lain:
a. Aspek organisasi;
b. Aspek perencanaan;
c. Aspek pengelolaan keuangan (pelaksanaan anggaran, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBN), akuntansi dan pelaporan, serta kerugian Negara);
d. Aspek kepegawaian; dan e. Aspek kinerja.
24 2) Pengendalian Berkala
Merupakan sarana penyampaian informasi aktual mengenai kondisi beberapa aktivitas/kegiatan kepada Kepala Satuan Kerja sebagai bahan dalam pengambilan keputusan guna kegiatan pengendalian, yang terdiri dari:
a. Pengendalian kapasitas SDM pengelola keuangan (Formulir: SPI-SDM);
b. Pengendalian penyusunan anggaran (Formulir: SPI-ANG);
c. Pegendalian pengadaan barang/jasa (Formulir: SPI-PBJ);
d. Pengendalian penyelesaian kerugian Negara (Formulir: SPI-KN); dan e. Pengendalian penyerapan anggaran (Formulis: SPI-PA).
3) Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Risiko
Pengendalian yang lebih memadai dengan pendekatan manajemen risiko untuk mencapai tujuan suatu aktivitas/kegiatan apabila kebijakan dan aktivitas/kegiatan yang diperkirakan tidak cukup hanya dengan pengendalian rutin.
Kategori rencana kebijakan dan aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko, yaitu:
a. Kebijakan
Rencana kebijakan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko adalah:
− Kebijakan yang kemungkinan akan berimplikasi pada timbulnya anggaran atau berpengaruh terhadap perubahan struktur anggaran;
− Kebijakan yang akan berimplikasi pada munculnya aktivitas/kegiatan baru; dan
− Kebijakan yang akan berimplikasi pada perubahan tujuan organisasional maupun operasional.
b. Aktivitas/Kegiatan
Rencana aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko:
− Mempunyai alokasi anggaran relatif besar sehingga jika terjadi kesalahan, kelemahan atau penyimpangan akan berakibat dan berdampak negatif secara material terhadap akuntabilitas keuangan dan kinerja;
25
− Khusus untuk pengadaan barang/jasa, kemungkinan mempunyai tingkat kegagalan tinggi dalam mencapai tujuan dan pemanfaatan yang disebabkan:
✓ Adanya keterbatasan waktu sejak dari konsultasi perencanaan, persiapan, pelaksanaan sampai dengan serah terima pekerjaan;
✓ Dalam pelaksanaannya sangat bergantung/dipengaruhi oleh kondisi alam/cuaca (angin, gelombang laut, hujan, dll) dan lingkungan masyarakat setempat;
✓ Aksesibilitas/keterjangkauan lokasi pelaksanaan aktivitas/kegiatan dengan satuan kerja penyelenggara;
✓ Aksesibilitas/keterjangkauan lokasi pelaksanaan aktivitas/kegiatan dalam mobilitas peralatan/mesin, bahan baku dan SDM;
✓ Adanya keterbatasan persediaan bahan baku/barang di dalam negeri dan sangat bergantung dengan suplai dari luar negeri sebagai input untuk aktivitas/kegiatan; dan
✓ Pengadaan barang/jasa yang menurut perimbangan pimpinan satuan kerja diperlukan pengendalian yang lebih memadai dengan pendekatan manajemen risiko.
c. Mempunyai tingkat kompleksitas yang relatif tinggi, yaitu dalam pelaksanaanya harus mendapatkan input dan/atau harus melibatkan Satker atau unit lain, baik dari dalam maupun luar Kementerian begitu pula dalam pemanfaatannya.
2.4 Pembentukan Tim SPIP Stasiun PSDKP Cilacap
Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Stasiun PSDKP Cilacap telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.10/Sta.1/I/2021 tentang Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Satuan Kerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Cilacap. Secara umum tugas Tim SPIP Stasiun PSDKP Cilacap sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kerja penyelenggaraan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap;
b. Melakukan analisa untuk menetapkan rencana aktivitas/kegiatan yang perlu dilakukan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko dan
26 menyampaikan kepada penanggungjawab untuk dilakukan tindakan pengendalian;
c. Melakukan koordinasi penyelenggaraan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap;
d. Melakukan inventarisasi terhadap risiko di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap yang memerlukan pengendalian;
e. Melakukan koordinasi pelaksanaan pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap;
f. Mengumpulkan dan menganalisis data terkait penyelenggaraan SPIP;
g. Menyampaikan laporan atas kejadian insidentil kepada penanggungjawab;
h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap; dan
i. Membuat laporan penyelenggaraan SPIP secara berkala setiap triwulan yang disampaikan kepada Kepala Stasiun PSDKP Cilacap.
2.5 Kondisi Pelaksanaan SPIP di Stasiun PSDKP Cilacap
Penyelenggaraan SPIP di lingkup Stasiun PSDKP Cilacap pada Triwulan II Tahun 2021 baik pengendalian rutin, pengendalian berkala maupun pengendalian dengan pendekatan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kerja Tim SPIP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap dan tidak ada permasalahan yang signifikan.
27
BAB III
PENYELENGGARAAN SPIP STASIUN PSDKP CILACAP
3.1 Pelaksanaan Pengendalian Rutin
Pengendalian rutin adalah pengendalian secara simultan terhadap proses bisnis kegiatan/aktivitas sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dan dilakukan setiap hari sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan.
Pengendalian rutin diselenggarakan oleh pimpinan dan seluruh pegawai Stasiun PSDKP Cilacap pada 8 (delapan) aspek kegiatan, antara lain aspek organisasi, aspek perencanaan, aspek pengelolaan keuangan (pelaksanaan anggaran), aspek Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), aspek akuntansi dan pelaporan, aspek kerugian Negara, aspek kepegawaian, dan aspek kinerja.
Pengendalian rutin dilaksanakan dengan tujuan menciptakan pengendalian intern (internal control culture) dalam rangka menciptakan pengendalian intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien dan efektif, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset Negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui pelaksanaan kegiatan pengendalian rutin. Pengendalian rutin lingkup Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap Triwulan II Tahun 2021 terlampir dalam laporan ini.
Pengendalian intern terkait dengan operasional kegiatan meliputi kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksaan kegiatan pengawasan SDKP lingkup Stasiun PSDKP Cilacap untuk mengurangi kemungkinan munculnya risiko dan melakukan penyelesaian masalah yang terjadi pada saat melaksanakan tugas pengawasan SDKP di lapangan selama Triwulan II Tahun 2021.
3.1.1 Hari Operasi Kapal Pengawas dan Speedboat Pengawasan
Dalam rangka pengawasan terhadap kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap mendapat dukungan sarana melalui Kapal Pengawas sebanyak 1 (satu) unit, speedboat sebanyak 6 (enam) unit, rubberboat sebanyak 1 (satu) unit dan searider sebanyak 1 (satu) unit. Rincian hari
28 operasi kapal pengawas pada Triwulan II Tahun 2021 adalah seperti pata Tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Realisasi Hari Operasi Kapal Pengawas dan Speedboat Pengawasan
No Unit Kerja
Spesifikasi Kapal
Realisasi Hari Nama Kapal Ukuran
Panjang Kapal 1 Stasiun PSDKP
Cilacap
KP. Hiu Macan 05 28 Meter 58
KP. Napoleon 033 12 Meter 21
Rigid Inflatable Boat
6 Meter 24
2 Satwas PSDKP Pati
KP. Marlin 09 6,5 Meter 19
KP. Napoleon 012 12 Mater 14
Rubberboat 4,25 Meter 6
3 Satwas PSDKP Pekalongan
KP. Dolphin 029 8 Meter 20
4 Satwas PSDKP Trenggalek
KP. Napoleon 034 12 Meter 14
5 Satwas PSDKP Malang
KP. Marlin 03 6,5 Meter 20
Jumlah Total Hari Operasi 196
3.1.2 Penanganan Pelanggaran Bidang Kelautan dan Perikanan
Target penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan pada Tahun Anggaran 2021 sebanyak 1 (satu) kasus, sampai dengan 31 Maret 2020 belum ada kasus.
3.1.3 Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
Pelaksanaan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan hingga Triwulan II Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Realisasi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Triwulan I Tahun 2021
NO URAIAN KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI 1. Unit usaha pemanfaatan jenis
ikan dilindungi dan/atau apendiks cites yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
50 100
2. Unit usaha pengelolaan produk dan jasa kelautan yang
diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
50 100
29 NO URAIAN KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI
3. Unit usaha pengelolaan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan ruang laut yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
50 100
4. Unit usaha perikanan dan non perikanan yang diperiksa kepatuhannya dalam pengelolaan limbah yang berdampak pada sumber daya ikan dan lingkungannya
Persentase (%)
50 100
5. Unit usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan nasional yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
50 100
6. Unit usaha perikanan yang diawasi dari kegiatan penangkapan ikan yang merusak
Persentase (%)
50 100
3.1.4 Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Realisasi pengawasan pengelolaan sumber daya perikanan sampai dengan Triwulan II Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Realisasi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Triwulan I Tahun 2021
NO URAIAN KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI 1. Unit usaha pengolahan hasil
perikanan yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
100 100
2. Unit usaha yang melakukan distribusi hasil perikanan yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
100 100
3. Kapal perikanan yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
100 100
4. Unit usaha pembudidayaan ikan yang diperiksa kepatuhannya
Persentase (%)
100 100
3.2 Pelaksanaan Pegendalian Berkala
Pengendalian berkala lingkup Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap Triwulan II Tahun 2021 meliputi:
30 3.2.1 SPI Sumberdaya Manusia
Pejabat Pengelola Keuangan Negara Stasiun PSDKP Cilacap yang ditetapkan dengan Keputusan sebagai berikut:
▪ Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.82/MEN/KU.611/2019 tentang Perubahan kesatu atas Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.79/MEN/KU.611/2019 tentang Penunjukkan Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Kantor Daerah (Unit Pelaksana Teknis) di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Moh. Nuh Hudawi, S.Pi.
▪ Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.01/KPA-Sta.1/I/2020 tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar pada Satuan Kerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap yaitu:
Pejabat Pembuat Komitmen : Robiyanto Tanum, S.Pi Pejabat Penguji Tagihan/
Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM)
: Pijar Wijayanto, S.St.Pi., M.Pi
▪ Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.67/Sta.1/KU.111/2020 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap Nomor KEP.01/Sta.1/I/2020 tentang Pengangkatan Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Cilacap yaitu Agung Sulistyorini, S.Pi.
3.2.2 SPI Anggaran
Dasar penyusunan anggaran Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Tahun Anggaran 2021 Stasiun PSDKP Cilacap, yaitu:
1) Sesuai dengan alokasi anggaran berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas;
2) Alokasi anggaran telah ditentukan per Prioritas Nasional/Bidang dengan menggunakan jenis output dan anggaran sesuai dengan aplikasi KRISNA;
31 3) Kegiatan disusun berdasarkan visi dan misi KKP, Unit Eselon I, IKU,
IKK, serta tugas dan fungsi UPT Stasiun Pengawasan SDKP Cilacap;
4) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) berdasarkan pada Peraturan Direktur Jenderal Anggaran Nomor PER-5/AG/2020 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
5) Standar biaya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021 dan Standar biaya keluaran sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 112/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2021; dan
6) Kodefikasi akun sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-273/PB/2020 tentang Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar.
Daftar Isian Penggunaan Anggaran Tahun Anggaran 2021 diterbitkan berdasarkan RKA-K/L Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan rambu-rambu diatas serta telah di reviu oleh Tim Inspektorat Jenderal dan Biro Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam penyusunan RKA-K/L Tahun Anggaran 2021 baik terkait penggunaan kode akun, alokasi anggaran per kegiatan, kelengkapan pengunggunaan kode akun, alokasi anggaran per kegiatan, kelengkapan dokumen TOR, RAB, maupun data dukung yang digunakan sehingga pada pelaksanaan anggaran di tahun 2021 dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir revisi anggaran.
Sampai dengan Triwulan II Tahun 2021 Stasiun PSDKP Cilacap telah melakukan revisi anggaran sebanyak 3 (tiga) kali. Revisi ke-2 dilaksanakan tanggal 19 April 2021 karena terdapat potensi anggaran yang diperkirakan tidak terserap dari anggaran pengadaan kapal pengawas kelas B pasa Direktorat Pemantaun dan Operasi Armada. Jumlah penambahan alokasi anggaran untuk Stasiun PSDKP Cilacap sebesar Rp.1.240.969.000 untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut: