PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR
GANTIWARNO KLATEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh : Fransiscus Dimas Permadi
081414096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR
GANTIWARNO KLATEN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh : Fransiscus Dimas Permadi
081414096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Matius 7:7
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;
Carilah, maka kamu medapat;
Ketoklah, maka akan dibukakan bagimu.
Ketika gelap menyelimuti,
Dia akan memberikan terang .
Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Ayah, Bunda serta Kakaku Elisabeth Ika Ariyanti tercinta yang selalu memberikan kasih dan sayangnya serta doa
Orang istimewa dan teman-temanku yang selalu memberikan semangat dan motivasi : Elsa, Jordy, Emil, Silvi, Tia, Sisca, Yulia, Candra, Kikid, Yosua,
Anes, Vita, Diah, Niken, Risko, Yatim, Rendy, Fey, Ayu, Nandes. Terima kasih untuk segala doa, dukungan serta kasih yang diberikan
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
ABSTRAK... vi
ABSTRACT... vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang………... 1
B. Identifikasi Masalah……….. 4
C. Batasan Masalah……… 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian... 5
xii
G. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI... 8
A. Pembelajaran Matematika... 8
B. Media Pembelajaran ... 10
C. Komputer Sebagai Media Pembelajaran ... 11
D. ProgramGeoGebra... 13
E. Keefektifan ... 17
F. Hasil Belajar ... 17
G. Materi Teorema Pythagoras Belajar... 19
H. Kerangka Berpikir... 23
BAB III METODE PENELITIAN... 25
A. Jenis Penelitian... 25
B. Subjek Penelitian... 26
C. Objek Penelitian ... 26
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 27
E. Metode Pengumpulan Data ... 27
F. Instrumen Penelitian ... 30
G. Validasi Instrumen ... 33
H. Teknis Analisis Data ... 33
I. Prosedur pelaksanaan Penelitian ... 35
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA... 37
xiii
1. Persiapan penelitian ... 37
2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas... 45
B. Penyajian Data... 54
C. Analisis Data ... 70
1. Analisis Data Pengamatan ... 71
2. Analisis Jawaban Tes Evaluasi... 72
3. Analisis Data Angket... 82
4. Analisis Data Wawancara... 83
BAB V PEMBAHASAN... 86
A. Pembahasan... 86
1. Manfaat ProgramGeoGebradalam Membantu Pemahaman ... 86
2. Efektivitas Pembelajaran dengan ProgramGeoGebra... 91
3. Kelemahan Penelitian ... 94
BAB VI PENUTUP... 95
A. Kesimpulan ... 95
B. Saran ... 96
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standart Kompetensi Materi Teorema Pythagoras... 19
Tabel 2.1 Jawaban Pembuktian Teorema Pythagoras... 20
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi ... 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket ... 31
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan... 32
Tabel 3.4 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kualitatif... 34
Tabel 4.1 Nilai Tes Kemampuan Awal... 41
Tabel 4.2 Daftar Nilai dan ketuntasan Siswa kelas VIIIA ... 55
Tabel 4.3 Daftar Nilai dan ketuntasan Siswa kelas VIIIB ... 56
Tabel 4.4 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-1... 58
Tabel 4.5 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-2... 59
Tabel 4.6 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-3... 59
Tabel 4.7 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-4... 60
Tabel 4.8 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-5... 61
Tabel 4.9 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-6... 62
Tabel 4.10Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-7... 63
Tabel 4.11 Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-8... 64
Tabel 4.12Tanggapan dan Alasan pertanyaan angket ke-9... 65
Tabel 4.13 Transkrip Wawancara Siswa F1 kelas VIIIA ... 66
Tabel 4.14 Transkrip Wawancara Siswa F4 kelas VIIIA ... 67
xv
Tabel 4.16 Analisis Data Pengamatan ... 71
Tabel 4.17 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 1... 74
Tabel 4.18 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 2... 76
Tabel 4.19 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 3... 77
Tabel 4.20 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 4... 78
Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 5... 79
Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Tes Tertulis Soal Nomor 6... 81
Tabel 4.23 Garis Besar Hasil Angket Siswa Kelas VIIIA ... 82
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Jendela UtamaGeoGebra... 15
Gambar 2.2Menu File GeoGebra dan Edit GeoGebra... 15
Gambar 2.4Menu View GeoGebra dan Option GeoGebra... 16
Gambar 2.5Contruction Tool GeoGebra... 16
Gambar 4.1 Pembuktian Teorema Pythagoras dengan tampilan ProgramGeoGebra... 46
Gambar 4.2 Siswa memperhatikan gambar yang ditampilakan programGeoGebra... 46
Gambar 4.3 Soal dan jawaban Teorema Pythagoras dengan Program GeoGebra... 47
Gambar 4.4 Soal dan jawaban menghitung pangjang sisi segitiga siku-siku jika panjang dua sisi lain diketahui dengan tampilan programGeoGebra ... 48
Gambar 4.5 Situasi pembelajaran dengan programGeoGebra ... 48
Gambar 4.6 Guru menanggapi pertanyaan pada siswa yang kurang memahami materi ... 49
Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis... 49
Gambar 4.8 Menentukan jenis segitiga dengan programGeoGebra... 50
Gambar 4.9 Penerapan Teorema Pythagoras pada Bangun Datar ... 51
Gambar 5.1 Pembuktian Teorema Pythagoras ... 86
xvii
Gambar 5.3 Contoh Kesalahan Siswa Dalam Menentukan Teorema
Pythagoras ... 87
Gambar 5.4 Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Jika Kedua Sisi
Linya Diketahui pada Segitiga Siku-siku ... 88
Gambar 5.5 Contoh kesalahan siswa memahami soal Menghitung
Panjang Salah Satu Sisi Jika Kedua Sisi Lainya Diketahui
pada Segitiga Siku-siku... 88
Gambar 5.6 Menjelaskan Jenis segitiga ... 89
Gambar 5.7 Contoh kesalahan saat menggambar segitiga dalam
menentukan jenis segitiga maupun perhitungan ... 89
Gambar 5.8 Mencari Diagonal Bidang Datar ... 90
Gambar 5.9 Contoh Kesalahan siswa materi penerapan Teorema
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN B... 99
Lampiran A.1Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ... 100
Lampiran A .2 Lembar Kerja Siswa ... 126
Lampiran A.3 Kunci Lembar Kerja Siswa ... 139
Lampiran A.4 Soal Tes Tertulis ... 152
Lampiran A.5 Kunci Jawaban Tes Tertulis ... 155
Lampiran A .6 Pedoman Penilaian... 158
Lampiran A .7 Angket... 161
LAMPIRAN B... 165
Lampiran B.1Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIA... 166
Lampiran B .2 Hasil Tes Tertulis Siswa Kelas VIIIB... 172
Lampiran B.3 Lembar Pengamatan Pembelajaran Kelas VIIIA ... 178
Lampiran B.4 Lembar Pengamatan Pembelajaran Kelas VIIIB ... 181
Lampiran B.5 Hasil angket... 184
Lampiran B.6 Uji Statistik Tes Kemampuan Awal ... 196
Lampiran B .7 Foto Penelitian di Kelas VIIIA ... 197
Lampiran B .8 Foto Penelitian di Kelas VIIIB ... 198
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan cabang ilmu yang bertujuan untuk mendidik siswa menjadi manusia yang dapat berpikir logis, kritis dan rasional serta menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan serta merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan disegala jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai jenjang perguruan tinggi. Matematika memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sebab dalam matematika terkandung berbagai konsep yang logis dan realitis yang mampu membentuk pola pikir manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
yang digunakan dalam pembelajaran matematika seperti : Maple, Wingeom, Cabri 3D v2, GeoGebra, maths n flash, math tutor, Winma dll.
Menurut Herman Hudojo (1992:3), mempelajari matematika adalah berkaitan dengan mempelajari ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Untuk mempelajarinya digunakan simbol-simbol agar ide-ide atau konsep-konsep tersebut dapat dikomunikasikan. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Dari teori yang dikemukakan Herman Hudoyo tersebut, penggunaan teknologi komputer menjadi salah satu cara dalam menyampaikan informasi. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan peserta didik, dapat dipresentasikan melalui simulasi komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksploratif matematika dapat dilakukan peserta didik dengan menggunakan program-program sederhana untuk penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika dan menyusun strategi dalam memecahkan masalah.
tersebut siswa ramai sendiri dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan di depan kelas. Dampak dari keadaan tersebut, membuat siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru dan kurang menikmati proses pembelajaran yang berlangsung, ditambah lagi dengan materi matematika yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami.
Program GeoGebra merupakan salah satu program yang bersifat dinamis dan interaktif untuk mendukung terjadinya pembelajaran serta penyelesaian dalam masalah matematika khususnya geometri, aljabar dan kalkulus. Dengan program tersebut diharapkan dapat menyajikan pesan dan informasi dengan lebih jelas sehingga dapat memperlancar kegiatan pembelajaran, meningkatkan hasil berlajar serta mengarahkan perhatian siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian berjudul “Pemanfaatan Program GeoGebra Pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Di Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis melakukan identifikasi masalah. Pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran konvensional tersebut kurang tepat, sehingga siswa kurang aktif dalam menyampaikan pendapat, bertanya dan memaparkan jawabanya di depan kelas. Selain itu mata pelajaran matematika yang bersifat abstrak dan sulit dipahami.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat lebih terarah, maka penulis membuat batasan-batasan masalah sebagai berikut:
2. Materi yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah pokok bahasan Teorema Pythagoras khususnya pada sub pokok bahasan membuktikan Teorema Pythagoras, menghitung panjang sisi jika dua sisi lain diketahui, kebalikan Teorema Pythagoras dan penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun datar serta penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Hasil belajar siswa diamati dari nilai kognitif hasil tes evaluasi antara pembelajaran dengan programGeoGebradan pembelajaran konvensional. 4. Perbedaan efektivitas antara pembelajaran dengan program GeoGebra dan
Pembelajaran konvensional.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan program GeoGebra dengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Teorema Pythagoras?
2. Apakah pembelajaran dengan menggunakanGeoGebralebih efektif dari pada pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Teorema Pythagoras ditinjau dari hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
menggunakanGeoGebradengan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Teorema Pythagoras ditinjau dari hasil belajar siswa.
F. Batasan Istilah
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2010 : 22).
2. Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu strategi dikatakan efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan (Kartika Budi, 2001 : 48).
3. Pembelajaran konvensional
Dalam kamus besar bahasa Indonesia konvensional diartikan sebagai kebiasaan. Pembelajaran konvensional dalam penelitian ini merupakan pembelajaran dimana guru menjadi titik pusat dalam kegiatan belajar disekolah, guru hanya memberikan materi dengan ceramah dengan menjelaskan di papan tulis.
4. Program (software)
dalam menjalankan pekerjaannya. Perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, dokumen maupun arsip lainnya.
G. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat diambil manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti
Mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan Program GeoGebraditinjau dari hasil belajar siswa berupa nilai ulangan siswa.
2. Bagi Siswa
Memperkenalkan kepada siswa tentang pembelajaran berbasis komputer sehingga penguasaan materi pembelajaran lebih maksimal.
3. Bagi Guru
Sebagai motivasi atau masukan bagi guru untuk menerapkan metode mengajar dengan menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar matematika.
4. Bagi Pembaca
8 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran diambil dari kata dasar belajar, menurut Winkel ( 2005: 59), belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar.
Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses kerjasama antara guru dan siswa dimana guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar tertentu dengan memanfaatkan dan menggali potensi dari luar diri siswa maupun dari dalam diri siswa itu sendiri.
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian mengenai masalah bilangan (Depdikbud, 1988:566).
Selain itu menurut Herman (2001:135), matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur-struktur kata yang abstrak dan hubungan-hubungan di antara hal-hal itu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bilangan-bilangan serta hubungan antara bilangan atau struktur kata yang abstrak untuk menyelesaikan masalah bilangan.
Menurut Herman (2001:92), pembelajaran matematika adalah proses aktif individu siswa yang bersosialisasi dengan guru, sumber atau bahan belajar, teman dalam memperoleh pengetahuan baru.
sehingga adanya konsep ini dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi (Herman, 2001:46).
Dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi yang melibatkan seluruh atau sebagian besar potensi diri siswa dan sumber yang lain sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik demi memperoleh pengetahuan baru, menelaah bentuk-bentuk abstrak dan menguasai konsep matematika sehingga dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari katamedium yang mempunyai arti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010 :121).
Gerlach dan Ely (dalam Wina Sanjaya, 2010 : 204), mengemukakan “A medium, conceived is any person, material or event that establishs condition
which enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude”. menurut Gerlach secara umum media meliputi orang, bahan peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
pesan yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
C. Komputer Sebagai Media Pembelajaran
Komputer adalah suatu medium interaktif, dimana siswa memliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan Hamalik (2003 :236). Menurut Made Wena (2009 : 203), pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan dengan melalui media komputer lebih interaktif sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa dengan rancangan pembelajaran komputer yang bersifat interaktif, akan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Secara umum beberapa isi pembelajaran memuat prinsip-prinsip atau konsep yang sangat rumit dan abstrak. Permasalahan yang sangat rumit dan kompleks bagi siswa yang memiliki kemampuan sedang-sedang saja, tentu akan membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarinya. Untuk memahami dengan cepat, mudah dan benar, konsep atau prinsip dalam pembelajaran yang bersifat abstrak rumit dan kompleks memerlukan multimedia (program komputer) yang sesuai dengan isi pembelajaran tersebut.
sederhana, sistematis dan sejelas mungkin. Dengan demikian penggunaan pembelajaran melalui komputer dalam pembelajaran akan membuat kegiatan pembelajaran berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Keuntungan komputer sebagai media belajar, yaitu:
1. Dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan karena tersedianya animasi grafis, warna, dan musik.
2. Dapat mengakomodasikan siswa yang lamban karena dapat menciptakan iklim belajar yang efektif dengan cara yang lebih individual.
3. Kendali berada pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan kemampuan.
4. Memberi umpan balik secara langsung.
5. Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
Komputer sudah diaplikasikan keberbagai hal dalam proses belajar mengajar mulai dari interaksi dari guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa secara online. Setelah guru mampu dengan baik mengintegrasikan komputer kedalam dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya diharapkan mampu mengubah konsep pembelajaran menjadi lebih aktif efektif, efisien dan kreatif.
tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi, bukan hanya dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran, akan tetapi juga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
Dari beberapa pernyataan diatas, dalam penelitian ini komputer sebagai media pembelajaran adalah pembelajaran dengan menggunakan alat bantu komputer untuk mempermudah dan mengaktifkan proses pembelajaran serta membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
D. ProgramGeoGebra
Program GeoGebra merupakan salah satu program komputer yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika yang dikembangkan Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Program GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar (Hohenwarter : 2008).
persamaan sebuah garis, ukuran panjang garis ataupun sudut. Pengguna juga dapat mengkontruksi berbagai bangun geometri beserta hubungan antar mereka.
Salah satu keunggulan dari program GeoGebra adalah memungkinkan pengguna untuk mengeksport file kedalam bentuk format html yang dapat diunggah ke html server. Sehingga dapat dijalankan dan diakses di komputer kapanpun dan oleh siapa saja.
Beberapa manfaat program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris atau jangka.
2. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.
3. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan atau evaluasi untuk memastikan lukisan yang telah dibuat benar.
4. Mempermudah guru atau siswa untuk menyelidiki atau menunjukan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.
Selain itu menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas, yaitu :
1. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
2. Sebagai alat bantu rekontruksi
Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan kontruksi konsep matematika tertentu, misalnya segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga.
3. Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematika.
Berikut ini disajikan menu-menu yang terdapat padaGeoGebra : 1. Jendela utamaGeoGebra
Gambar 2.1 Jendela utamaGeoGebra
2. Menu GeoGebra :
Gambar 2.2Menu File GeoGebra dan Edit GeoGebra
Graphic View Algebra View
Input Bar Contruction Protocol
Gambar 2.3 View GeoGebra dan Options GeoGebra
Gambar 2.4Menu Tools GeoGebra, Windows GeoGebra dan Help GeoGebra
3. Contuctions Tool
E. Keefektifan
Menurut Kartika Budi (2001 : 48), suatu strategi adalah efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diiinginkan secara tepat.
Menurut Dick dan Reiser (dalam Bambang Warsita, 2008: 288), pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap serta yang membuat peserta didik senang”. Jadi ketika siswa senang dalam belajar, mereka akan mudah menerima ilmu yang diberikan oleh guru.
Keefektifan yang dimaksud adalah keefektifan pembelajaran yang dapat dinilai secara kuantitatif dan kualitatif sehingga yang diamati ialah hasil belajar siswa dan peran aktif siswa. Secara kualitatif, pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila siswa dapat berperan aktif selama proses pembelajaran sedangkan secara kuantitatif proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa itu sendiri.
F. Hasil Belajar
maupun tujuan intruksional, menggunakan klaisifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya dalam tiga ranah, yakni :
1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama di sebut tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reasi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni , gerakan reflek, ketrampilan gerakan dasar kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif yaitu aspek pemahaman siswa pada materi Teorema Phytagoras.
Menurut Hamalik (2001:30), hasil bahwa orang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
G. Materi Teorema Pythagoras untuk VIII SMP
Teorema Pythagoras termasuk dalam pokok bahasan geometri dan pengukuran. Standart kompetensi yang ingin dicapai dalam materi. Berdasarkan silabus dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) kelas VIII SMP yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2006, standar kompetensi materi dan materi Teorema Pythagoras yang akan digunakan dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Materi Teorema Pythagoras
Standar Kompeternsi: 3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi- sisi segitiga siku-siku
3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras
1. Membuktikan Teorema Pythagoras. 2. Menghitung panjang sisi segitiga
siku-siku jika dua sisi lain diketahui. 3. Menentukan jenis segitiga jika
diketahui panjang sisi-sisinya. 4. Menentukan Tripel Pythagoras
1. Menghitung panjang diagonal pada bangun datar, misalnya persegi, persegi panjang, belah ketupat dsb. 2. Menyelesaikan masalah sehari-hari
dengan menggunakan Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras
1. Membuktikan Teorema Pythagoras
(i) (ii)
Dari gambar di atas dapat dihitung luas persegi pada tiap sisi segitiga Tabel 2.2 Jawaban Pembuktian Teorema Pythagoras
Dari Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa jumlah luas daerah persegi A dengan luas daerah persegi B sebagai sisi siku-siku pada segitiga sama dengan luas daerah persegi C sebagai sisi miring pada segitiga siku-siku. Maka Teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai berikut:
Pada setiap segitiga siku-siku, luas daerah persegi dengan sisi miring sebagai sisinya sama dengan jumlah luas daerah persegi dengan kedua sisi siku-sikunya sebagai sisi atau jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miring.
Jika segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku dengan a adalah sisi panjang miring sedangkan b dan c merupakan panjang sisi siku-sikunya maka berlaku :
AC² = BC² + AB²,atau a² = b² + c ²,atau b² = a² - c ², atau c² = a² - b²
Gb. Luas Persegi A Luas Persegi B Luas Persegi A + Luas
Persegi B Luas persegi C
2. Kebalikan Teorema Pythagoras
Pada Teorema Pythagoras dikatakan, jika segitiga siku-siku ABC mempunyai sudut siku-siku di A, dengan a adalah panjang sisi miring dihadapan A sedangkan b sisi siku-siku dihadapan C dan b adalah panjang sisi siku-siku dihadapan B, maka berlakua² = b² + c ².
Oleh karena itu kebalikan Teorema Pythagoras dapat dikatakan, jika berlakua² = b² + c ²,maka segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku.
Kebalikan Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menjelaskan apakah suatu segitiga siku-siku atau bukan, jika diketahui ketiga sisinya. Pada suatu segitiga ABC berlaku:
a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut siku-siku. a² = b² + c ²
b. Jika kuadrat sisi terpanjang kurang dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut lancip. a² < b² + c ²
c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih dari jumlah kuadrat sisi yang lain, maka segitiga tersebut tumpul. a² > b² + c ²
3. Tripel Pythagoras
Jika bilangan-bilangan asli a,b,c memenuhi hubungan a² = b² + c ² disebut Tripel Pythagoras. Berikut ini adalah contoh Tripel Pythagoras : Apakah bilangan 3,4,5 merupakan Tripel Pythagoras?
Jawab : 5² = 3² + 4² 25= 9 + 16 25=25
Pythagoras.
Jika a,b,c merupakan Tripel Pythagoras makama, mb danmc juga merupakan Tripel Pythagoras, dimanammerupakan bilangan rasional dengan m > 0.
4. Penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun Datar serta
penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari.
Teorema Pythagoras tidak hanya dipakai dalam segitiga siku-siku, Teorema Pythagoras juga dipakai dalam bangun datar, yaitu mencari panjang diagonal dan dapat digunakan untuk perhitungan lain dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh penggunaan Teorema Pythagoras pada bangun datar :
Hitunglah panjang diagonal AC pada persegi panjang ABCD berikut ini!
AC² = AB²+ AC² AC² = 6 ² + 8² AC² = 36 + 64 AC² = 100 AC = 100
Paman Berto akan memagari kebunnya yang berbentuk segitiga siku-siku dengan pagar yang terbuat dari bambu, panjang sisi siku-siku-siku-sikunya 15 m dan panjang sisi siku-siku yang lain 20 m. Hitunglah panjang pagar yang dibutuhkan untuk memagari kebun Paman Berto tersebut!
Sketsa :
Kelilingnya 15 + 20 + 25 = 60
Jadi panjang pagar bambu yang dibutuhkan untuk memagari kebun Paman Berto adalah 60 m.
H. Kerangka Berpikir
Hasil belajar siswa biasanya diukur dari ketuntasan nilai pada suatu materi. Dari beberapa uraian diatas dapat dilihat ketepatan pemilihan dan penggunaan media sangat berpengaruh pada proses pembelajaran matematika. Oleh karena itu penggunaan media dalam pembelajaran akan membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah diharapkan. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra, dengan proses pembelajaran menggunakan program GeoGebra yang efektif, diharapkan juga dapat membantu siswa untuk mengatasi kekurang pamahaman siswa dalam menyampaikan informasi dari hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan
siswa, dapat dipresentasikan melalui simulasi yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran menggunakan program GeoGebra pada pokok bahasan Teorema Pythagoras sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Persiapan dalam pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra meliputi merancang pembelajaran dan merancang tampilan program GeoGebra untuk membantu siswa dalam memahami materi. Selain itu peneliti juga merancang pembelajaran konvensional dengan instrumen yang sama. Dari hasil tes evaluasi kedua pembelajaran dianalisis kemudian dibandingkan untuk melihat sejauh mana efektivitas kedua pembelajaran tersebut.
25 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif dan jenis penelitian ini tidak lepas dari jenis
penelitian kuantitatif. Penelitian ini berdasarkan metode kualitatif mencangkup
masalah deskripsi murni tentang program dan pengalaman orang dilingkungan
penelitian. Tujuan deskripsi ini adalah untuk membantu pembaca mengetahui apa
yang terjadi dilingkungan di bawah pengamatan, seperti apa pandangan partisipan
yang berada dilatar partisipan yang berada dilatar penelitian dan seperti apa
peristiwa atau aktivitas yang terjadi di latar penelitian (Emzir 2010:175). Dalam
penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti
menelusuri secara mendalam (in-depth) program, kejadian, aktivitas, proses, atau
satu atau lebih individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan efektivitas dan
peneliti mengumpulkan informasi detail menggunakan variasi prosedur
pengumpulan data melalui periode waktu yang cukup, Stake 1995 (dalam Emzir,
2010:23). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif menurut Best,
1982:119 (dalam Sukardi, 2003 : 157) penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai
dengan apa adanya.
Dalam penelitian ini analisis kuantitatif digunakan untuk melihat rata-rata
konvensional sedangkan analisis diskriptif kualitatif digunakan untuk
mendeskripsikan hasil pengamatan, hasil kuesioner dan hasil wawancara.
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB SMP
Pangudi Luhur Gatiwarno Klaten yang berjumlah 24 orang pada masing-masing
kelas. Siswa kelas VIII dipilih karena berkaitan dengan langsung dengan pokok
bahasan Teorema Pythagoras. SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten terletak
diperbatasan Klaten dan Yogyakarta, dimana lingkungan sekitarnya berupa lahan
sawah pertanian. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru dan kepala
sekolah, kemampuan siswa di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno termasuk sedang,
terkadang input yang diterima di sekolah tersebut merupakan siswa yang tidak
diterima di sekolah di SMP negeri. Kebanyakan orang tua siswa berasal bermata
pencaharian sebagai petani dan berasal dari golongan ekonomi menengah
kebawah.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah keefektifan pemanfaatan program
GeoGebradalam pembelajaran matematika yang ditinjau dari hasil belajar siswa
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilaksankan di SMP pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.
2. Waktu
Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Agustus 2012 sampai September
2012 pada semester ganjil, tahun pelajaran 2012/2013.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam melengkapi data dan informasi yang diperlukan peneliti dalam
penelitian ini maka digunakan beberapa instrumen, yaitu :
1. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dalam penelitian ini, yang akan di observasi atau diamati adalah siswa
kelas VIII yang mengikuti proses pembelajaran pada materi Teorema
Pythagoras dengan menggunakan program GeoGebra dan pembelajaran
Konvensional. Pelaksanaan penelitian observasi bertujuan untuk mengetahui
keaktifan siswa dari hasil mengamati dan mencatat secara langsung,
bagaimana proses pembelajaran yang terjadi dengan menggunakan program
mana program GeoGebra dapat membantu proses pembelajaran dibanding
pembelajaran konvensional.
2. Tes Tertulis
Tes tertulis dalam penelitian ini meliputi tes kemampuan awal dan tes
evaluasi. Tes kemampuan awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman awal siswa mengenai materi yang berhubungan dan pernah
diberikan sebelum materi Teorema Pythagoras, selain itu test kemampuan
awal digunakan untuk memperoleh informasi apakah kelas tersebut
mempunyai kemampuan awal yang sama atau tidak dan juga digunakan
sebagai dasar pertimbangan yang untuk mengelompokan siswa secara
heterogen. Sedangkan tes evaluasi dilaksanakan dengan test pengukur
keberhasilan belajar siswa. Tes evaluasi diberikan setelah siswa mengikuti
penyampaian materi pelajaran, dari hasil tes evaluasi tersebut dilihat
perbedaan antara kelas yang pembelajarannya menggunakan program
GeoGebra dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Selanjutnya dari hasil tes evaluasi tersebut dapat dinyatakan efektivitas
pembelajaran antara pembelajaran menggunakan program GeoGebra dan
pembelajaran konvensional.
3. Angket
Menurut Sugiyono ( 2010:199) kuisioner (angket) merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
Dalam penelitian ini bentuk angket yang digunakan adalah angket
berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup, seperti yang dipaparkan Zainal
Arifin (2011 : 2008), bentuk angket berstruktur yaitu angket yang
menyediakan beberapa kemungkinan jawaban dan pertanyaan, tetapi pada
alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka. Hal ini dimaksudkan
untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab secara bebas.
Angket tersebut digunakan untuk melihat kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa serta melihat pengaruh program GeoGebra dalam membantu
pemahaman siswa dan proses pembelajaran yang sudah berlangsung.
4. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes
yang dilakukan melalui pertanyaan tanya jawab, baik langsung maupun tidak
langsung (Zainal Arifin, 2009:157).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara secara
langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara
pewawancara (interviewer) dengan siswa tanpa melalui perantara. Pertanyaan
wawancara tersebut menggunakan bentuk pertanyaan campuran yaitu
pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur ada pula
yang bebas. Sehingga peneliti bisa mengetahui hal-hal dari siswa yang lebih
mendalam dari tanggapan siswa tentang pembelajaran menggunakan program
GeoGebradan hasil dari wawancara digunakan sebagai pelengkap data dalam
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah
program GeoGebra, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS
(Lembar Kerja Siswa). Penyusunan RPP dilakukan agar proses pembelajaran
menjadi lebih terarah dan program GeoGebra dipersiapkan agar siswa lebih
mudah menerima penjelasan materi Teorema Pythagoras melalui simulasi
yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran, sehingga siswa mampu
memahami materi. Selain itu digunakan LKS, pada LKS siswa diberikan
langkah kerja yang akan membantu siswa untuk membangun pengetahuan
dalam memahami materi pembelajaran kemudian siswa mengisi LKS tersebut.
Dari Instrmen pembelajaran yang dipakai diharapkan siswa mendapatkan
kesimpulan dan mampu memahami materi pada setiap pembelajaran tentang
pokok bahasan Teorema Pythagoras.
2. Instrumen Penelitian
Tes tertulis yang digunakan pada saat penelitian berlangsung adalah tes
kemampuan evaluasi. Berikut ini adalah kisi-kisi dari soal tes evaluasi:
Tabel 3.1 kisi-kisi evaluasi Kompetensi Dasar Materi panjang sisi- sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
Tes
tertulis uraian 1
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator
Penilaian Nomor Soal Jenis Bentuk
jenis segitiga jika diketahui
Angket diberikan setelah tes evaluasi pada kelas VIIIA, angket
digunakan untuk melihat kesulitan siswa dan untuk mengetahui
tanggapan-tanggapan siswa mengenai pembelajaran menggunakan program GeoGebra
yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah kisi-kisi angket yang akan
digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.2 Kisi-kisi angket
Masalah Indikator Nomor Soal
Kesulitan
Pengertian Teorema Pythagoras merupakan materi
yang sulit 1
Menghitung panjang salah satu sisi segitiga
siku-siku jika sisi lainya diketehui merupakan materi
yang sulit
2
Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang
sisi-sisinya merupakan materi yang sulit 3
Masalah Indikator Nomor Soal yang sulit
Menentukan panjang diagonal merupakan materi
yang sulit 5
Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan
menggunakan Teorema Pythagoras merupakan
materi yang sulit
Peran program GeoGebra dalam mengatasi kesulitan (apakah dapat mengatasi kesulitan yang
dialami siswa) 7,8,9
4. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan berfungsi untuk membantu peneliti dalam
mencatat aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dalam
kelompok. Lembar pengamatan dibuat detail dari setiap tahap proses belajar
mengajar. Format lembar pengamatan terdapat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Lembar Pengamatan
No Butir – butir sasaran yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
2 Siswa bertanya baik pada guru maupun siswa lain.
3 Siswa menanggapi pertanyaan dari guru maupun siswa lain 4 Siswa mengerjakan tugas.
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru.
6 Siswa mau mengerjakan hasil kerja di depan kelas
G. Validasi Instrumen
Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam intrumen evaluasi,
mutu suatu tes harus memiliki validitas atau kesasihan. Menurut Masidjo
(1995:243) ada beberapa jenis validitas. Jenis-jenis validitas suatu test yang
dumaksud validitas isi, validitas kontruksi atau konsep dan validitas kriteria.
Dalam penelitian pengujian validitas, menggunakan validitas isi. Menurut
Masidjo (1995:243), validitas isi (content validity) adalah validitas yang
menunjukan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal
yang mau di ukur atau di teskan. Untuk itu diperlukan pemerikasaan kembali
terhadap bahan-bahan yang akan diteskan atau telah diajarkan. Dalam
pemeriksaan kembali terhadap bahan-bahan yang akan diteskan atau telah
diajarkan dimintakan kepada orang yang lebih mememiliki kompetensi dalam
bidangnya atau orang yang profesional, sehingga dalam penelitian ini pengujian
validitas tes kemampuan awal, tes evaluasi dan angket dilakukan dengan validitas
pakar yaitu oleh guru pengampu pelajaran matematika dan dosen pembimbing.
H. Teknik Analisis Data
1. Memilah data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data hasil awal yang
berupa data proses pembelajaran, hasil evaluasi, angket serta wawancara. Dari
2. Data proses pembelajaran
Data pengamatan yang diperoleh dari alat bantu perekam pada saat
proses pembelajaran dideskripsikan. Dalam penelitian ini berarti
mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang terjadi di kelas selama proses
pembelajaran.
3. Analisis tes tertulis
Data jawaban tes tertulis dianalisis secara kuantitatif dengan
menghitung jumlah skor yang didapat dari hasil tes tertulis berdasar panduan
penilaian yang sudah dibuat. Dilanjutkan dengan menghitung nilai rata–rata
dan persentase ketuntasan belajar dari kedua kelas kemudian dilihat perbedaan
antara kedua kelas VIIIA dan kelas VIIIB. Nilai ketuntasan dihitung dari nilai
patokan pada materi Teorema Pythagoras adalah KKM ≥ 72. Data jawaban tes
tertulis dianalisis secara kualitatif dengan melihat kriteria efektivitas hasil
belajar menurut Kartika pada Tabel 3.4, dengan interval nilai 0 sampai 100.
Tabel 3.4 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Secara Kualitatif Jumlah yang Memperoleh Nilai
Efektivitas
4. Analisis angket dan transkripsi wawancara
Dengan menggunakan angket, data yang berupa jawaban-jawaban
siswa, dipilih dan dilihat alasannya sehingga terlihat siswa merasa terbantu
dilakukan, kemudian dideskripsikan untuk mendukung hasil dari
jawaban-jawaban siswa pada angket apakah benar-benar terbantu atau tidak.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan meliputi tahap
persiapan, tahap pelakasanaan, tahap analisis data, dan tahap pembuatan
kesimpulan. Berikut ini adalah rincian tahap-tahap yang terdapat pada prosedur
pelaksanaan penelitian:
1. Tahap Persiapan
Beberapa langkah yang termasuk dalam tahap persiapan adalah
a. Menentukan materi yang akan diajarkan
b. Mengurus perizinan dengan pihak sekolah
c. Penyusunan proposal penelitian
d. Menyusun instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian
e. Melakukan uji pakar sebagai uji validitas instrumen
f. Pemberian tes kemapuan awal
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan pembelajaran dengan program GeoGebra dan pembelajaran
konvensional
b. Melakukan pengamatan kelas pada saat pembelajaran berlangsung.
c. Memberikan tes evaluasi pada siswa
d. Pengisian angket oleh siswa
3. Tahap Analisis Data
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan
selanjutnya, mengolah data serta menganalisis data tersebut, yang berupa data
pengamatan, tes evaluasi serta data yang berupa angket dan hasil wawancara.
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pengolahan data yang diperoleh dalam
37 BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA
Pada bab IV ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian, penyajian data dan analisis data tentang kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran dengan program GeoGebra dan pembelajaran konvensional pada pokok bahasan
Teorema Pythagoras kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten.
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa
persiapan, antara lain pengurusan surat izin penelitian, observasi lingkungan, observasi pembelajaran di kelas dan wawancara dengan kepala sekolah
maupun guru matematika, memberikan tes kemampuan awal kemudian peneliti menentukan dua kelas yang akan dijadikan subyek penelitian. Selain itu peneliti juga mempersiapkan materi pelajaran merencanakan dan
merancang pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra dan pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran Teorema Pythagoras,
membuat instrumen pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS) serta mempersiapkan observer yang akan membantu penelitian dalam mengumpulkan data. Peneliti juga
mendokumentasikan demi kelancaran proses penelitian dalam mengumpulkan
data.
Berikut ini adalah uraian saat persiapan penelitian di sekolah SMP
Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten :
a. Izin Penelitian
Peneliti mengurus perizinan observasi dan penelitian tanggal 07
Agustus 2012. Peneliti bertemu dengan kepala sekolah dan guru pengampu, menentukan jadwal observasi dan jadwal penelitian serta materi pelajaran
yang akan digunakan untuk penelitian, materi tersebut adalah Teorema Pythagoras pada kelas VIII. Pada kesepakatan awal dengan guru dan kepala sekolah, observasi dilaksanakan pada akhir Agustus kemudian dilanjutkan
dengan pelaksanaan penelitian pada bulan September.
b. Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengenal lebih dekat keadaan yang ada di sekolah serta melihat langsung proses pembelajaran yang terjadi di kelas sehingga dapat mengetahui metode dan pendekatan yang
digunakan guru serta mengenal karakteristik siswa. Didalam observasi, peneliti melakukan observasi kelas dan observasi lingkungan untuk
memperlancar jalanya penelitian seperti yang diuraikan dibawah ini: 1) Observasi kelas
Observasi kelas dilakukan pada dua kelas yaitu kelas VIIIA dan kelas
a) Sebelum guru memasuki kelas, siswa cukup ramai di kelas karena
pergantian jam. Setelah guru masuk semua siswa memberi salam dan keadaan kelas mulai sedikit tenang. Kemudian guru mempersilahkan kepada peneliti
yang melakukan observasi untuk memperkenalkan diri, dalam perkenalan tersebut peneliti menjelaskan beberapa hal yang akan dilaksanakan pada saat penelitian.
b) Guru melanjutkan materi sistem persamaan linear dua variabel, guru terlihat banyak menuntun siswa, kemudian guru memberikan contoh di papan
tulis dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan, setelah itu guru memberikan tugas pada siswa untuk dikerjakan.
c) Saat diminta mengerjakan siswa malah ribut sendiri. Sehingga guru
membahas tugas dengan memberi kesempatan siswa yang ribut untuk maju ke depan kelas terlebih dahulu dan siswa tersebut belum mengerjakannya
kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mengerjakan tugas yang diberikan, tapi para siswa tidak terlihat aktif dan tidak ada yang maju ke depan untuk mengerjakan tugas tersebut di papan tulis.
Sedangkan pada observasi pertama pada kelas VIIIA tanggal 1 September 2012, peneliti mencatat hal-hal sebagai berikut:
a) Siswa berbaris di depan pintu sebelum guru datang dikarenakan jam pertama, setelah guru datang kemudian siswa menyalami guru dengan jabat tangan yang berdiri di depan pintu dan siswa masuk duduk di kursinya
mengajar dipelajaran berikutnya. Dalam perkenalan tersebut, peneliti
menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan pada saat penelitian.
b) Guru memasuki materi baru, sistem persamaan linear dua variable. Guru
menjelaskan materi tersebut dan siswa memperhatikan.
c) Guru memberikan contoh soal di papan tulis dan mempersilahkan siswa jika ingin bertanya, tapi siswa tidak ada yang bertanya. Kemudian guru
memberikan soal di buku paket untuk dikerjakan siswa. Terlihat banyak siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakanya, kemudian ketika guru
mempersilahkan siswa untuk maju ke depan kelas mengerjakanya, siswa tidak ada yang maju, dan akhirnya guru membahasnya bersama-sama. Terlihat dalam pembelajaran tersebut siswa terlihat tidak aktif.
d) Guru memberikan tugas PR untuk dikerjakan di rumah.
2) Observasi lingkungan dan wawancara dengan guru matematika serta kepala
sekolah.
Observasi lingkungan dilaksanakan setelah observasi kelas selesai, observasi yang dilakukan kepada guru matematika dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang diperlukan, adapun data yang diperoleh berupa jadwal pelajaran matematika di sekolahan tersebut, penggunaan media
pembelajaran khususnya media komputer belum pernah digunakan sekolah, di sekolah tersebut memiliki viewer dan ruang multimedia. Setelah itu peneliti bertanya apakah kedua kelas yang di observasi mempunyai kemampuan yang
Kemudian peneliti meminta data nilai dan hanya ada satu nilai tes ulangan
harian pada kelas VIII.
c. Tes Kemampuan Awal
Kerena data nilai ulangan harian hanya ada satu nilai tes pada kelas VIII, maka peneliti merancang soal tes kemampuan awal (Lampiran A.4). Soal tes kemampuan awal menggunakan validitas uji pakar baik guru
matematika maupun kepada dosen pembimbing, kemudian tes kempuan awal diberikan pada tanggal 3 September 2012, dengan 4 soal dalam waktu 60
menit di kelas VIIIB dan tanggal 5 September 2012 di kelas 60 menit di kelas VIIIA. Tes kemampuan awal digunakan untuk mengetahui nilai siswa dalam materi yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras dan digunakan untuk
membandingkan kembali kemampuan awal yang dimiliki siswa berdasarkan rata-rata hasil tes pada setiap kelas. Selain itu tes kemampuan awal juga
digunakan untuk membagi siswa dalam kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Adapun data nilai test kemampuan awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Nilai Tes Kemampuan Awal
No. Kelas VIIIA Kelas VIIIB
No. Kelas VIIIA Kelas VIIIB
Jumlah 1078 Jumlah 1093
Rata-rata 44.92 Rata-rata 45.54
Selisih rata-rata 0.62
Secara numerik kedua kelas mempunyai selisih rata-rata sebesar 0.62
seperti data pada Tabel 4.1 ( kolom berwarna kuning merupakan siswa yang tuntas KKM), selain itu berdasarkan Tabel 3.4 kriteria ketuntasan hasil belajar pada kelas VIIIA dapat dilihat sebagai berikut:
a) 3 siswa mendapatkan nilai ≥ 80 dengan persentase 12,50%, maka tidak
memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi.
b) 4 siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dengan persentase 16,67%, maka tidak
memenuhi kriteria efektivitas tinggi.
d) 9 siswa mendapatkan nilai ≥ 50 dengan persentase 37,50%, maka tidak
memenuhi kriteria efektivitas rendah.
Sedangkan kriteria ketuntasan efektivitas hasil belajar secara kualitatif
pada kelas VIII B dapat dilihat sebagai berikut :
a) 3 siswa mendapatkan nilai ≥ 80 dengan persentase 12,50%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas sangat tinggi.
b) 4 siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dengan persentase 16,67%, maka tidak
memenuhi kriteria efektivitas tinggi.
c) 9 siswa mendapatkan nilai ≥ 60 dengan persentase 37,50%, maka tidak
memenuhi kriteria efektivitas cukup.
d) 10 siswa mendapatkan nilai ≥ 50 dengan persentase 41,67%, maka tidak memenuhi kriteria efektivitas rendah.
Jadi karena kedua kelas terlihat tidak memenuhi 4 kriteria ketuntasan hasil belajar di atas maka kedua kelas tersebut tergolong pada kriteria
ketuntasan hasil belajar paling akhir, yaitu pada kriteria sangat rendah. Sedangkan secara statistik terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan, hal tersebut dapat dilihat pada Lampiran A.8. Dari beberapa uraian tersebut,
peneliti menganggap bahwa kelas VIII A dan VIII B te memiliki kemampuan yang sama serta layak untuk dijadikan subjek penelitian.
Dari hasil observasi dan nilai yang didapatkan dari tes kemampuan awal maka peneliti menentukan pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada kelas VIIIA dan pembelajaran konvensional pada kelas
d. Persiapan Pembelajaran
Pada persiapan untuk pembelajaranGeoGebra, beberapa gambar yang dipersiapkan adalah gambar : (i) gambar pembuktian Teorema Pythagoras,
(ii) gambar segitiga siku-siku untuk mencari panjang sisi yang lain jika panjang kedua sisinya di ketahui, (iii) gambar segitiga dan contoh cara menggabar segitiga untuk menentukan jenis segitiganya apakah merupakan
segitiga siku-siku atau bukan, (iv) gambar bangun datar serta diagonal-diagonalnya seperti persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, serta
persegi, (v) gambar visualisasi dari soal permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembelajaran konvensional hanya dengan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan papan tulis. Kedua
pembelajaran tersebut digunakan untuk membandingkan rata-rata hasil belajar pada kedua kelas tersebut untuk melihat efektifitas dari pembelajaran tersebut.
Untuk pembelajaran dikelas peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) (Lampiran A.2). Peneliti juga merancang tes evaluasi beserta kunci jawaban yang sudah dikonsultasikan kepada guru dan dosen pembimbing
(Lampiran A.4 dan Lampiran A.5) serta mempersiapkan angket yang berupa angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup (Lampiran A.7) dengan
kisi-kisi angket yang telah disusun untuk mendukung penelitian pada Tebel 3.2, nantinya digunakan untuk melihat apakah programGeoGebra membantu atau tidak dalam proses pembelajaran beserta dengan alasannya. Angket ini
2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada dua kelas yaitu kelas VIIIA yang menggunakan program GeoGebra dan kelas VIIIB pembelajaran
konvensional dengan total pertemuan sebanyak 7 kali pertemuan, 3 kali pada kelas VIIIA dan 4 kali pada kelas VIIIB berdasarkan skenario pembelajaran sesuai dengan format skenario (LampiranA.1) yang telah disusun untuk proses
pembelajaran di SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten. Adapun kedua pembelajaran tersebut akan di diskripsikan sebagai berikut :
a. Pembelajaran dengan menggunakanGeoGebrakelas VIIIA
Pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada kelas VIIIA dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan total waktu
pertemuan sebanyak 8 JP : 1) Pertemuan pertama
Proses pembelajaran dilakukan pada tanggal 8 September 2012 jam kesatu, kedua dan ketiga yang diikuti 24 siswa, pembelajaran di laksanakan di ruang laboraturium yang dilengkapi dengan LCD. Metode yang digunakan
peneliti adalah presentasi. Pembelajaran diawali dengan berdoa, memberikan, salam dan guru membagikan LKS kemudian menyajikan gambar-gambar yang
ada hubunganya dengan LKS dan guru melakukan tanya jawab.
Pembelajaran dimulai dengan menunjukkan beberapa gambar pembuktian Teorema Pythagoras dengan menggunakan program GeoGebra.
Gambar 4.1 Pembuktian Teorema Pythagoras dengan tampilan programGeoGebra
Dari gambar-gambar seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.1, siswa
diminta menghitung bersama-sama jumlah persegi didalam masing-masing persegi besar. Proses ini terjadi dalam diskusi kelas. Kemudian siswa di minta
untuk menjumlahkan persegi kecil pada persegi besar a dan persegi besar b, selanjutnya siswa diminta untuk menghitung jumlah persegi kecil yang berada dalam persegi besar c. Dari gambar tampilan yang disajikan, siswa
memperhatikan perubahan posisi dengan menggunakan slider pada program GeoGebra dan dapat menyimpulkan bahwa jumlah persegi kecil pada sisi
Gambar 4.2 Siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan dengan programGeoGebra
Setelah semua siswa menyimpulkan bersama-sama siswa diminta untuk mengkaitkan dengan materi luas persegi. Peneliti mengarahkan siswa
untuk menjawab bersama-sama bahwa luas persegi A adalah a² dan luas persegi B adalah b² dan luas persegi C adalah c², kemudian siswa diminta
berdiskusi dalam kelompok dan menyimpulkan kembali hubungan dari ketiga luas tersbut. Hasil kesimpulanya bahwa luas persegi A ditambah luas persegi B sama dengan luas persegi C atau a²+b²=c², dengan kata lain jika segitiga
ABC merupakan segitiga siku-siku maka berlaku a²+b²=c², Setelah itu siswa diminta untuk mengisi pekerjaan LKS 1 yang sudah diberikan.
Serupa dengan kegiatan sebelumnya, dari gambar yang disajikan. peneliti menunjukan gambar-gambar yang menjelaskan tentang Pembuktian Teorema Pythagoras kemudian siswa diminta untuk menuliskan Teorema
Gambar 4.3 Soal dan jawaban Teorema Pythagoras dengan ProgramGeoGebra
Pada kegiatan pembelajaran ini, guru di kelas memberikan contoh pada soal LKS 2 pada soal no.1(i) kemudian mempersilahkan siswa untuk
mengerjakan soal no.1(ii) dan boleh didiskusikan dalam kelompok. Dari gambar yang disajikan guru mengecek jawaban siswa dengan memberikan umpan balik pada gambar soal dan jawaban yang sudah disajikan. Kemudian
guru memberikan contoh lagi pada soal LKS nomor 2 dengan menggunakan perhitungan seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.5 Situasi pembelajaran dengan ProgramGeoGebradi kelas
Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika merasa kesulitan.
Gambar 4.6 Guru menanggapi pertanyaan pada siswa yang kurang memahami materi
Setelah itu guru memberikan tugas untuk dikerjakan di dalam
kelompok, kemudian memberikan kesempatan siswa untuk maju kedepan kelas untuk mengerjakan tugas di dalam LKS 2 yang diberikan.
Gambar 4.7 Siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis
diketahui panjang pada ketiga sisinya merupakan segitiga siku-siku atau
bukan.
Gambar 4.8 Menentukan jenis segitiga dengan tampilan programGeoGebra
Selanjutnya guru menjelaskan tentang materi Tripel Pythagoras, siswa
memperhatikan dan mulai mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Ketika saat jam pelajaran akan habis, guru memberikan pekerjaan rumah dengan soal yang ada pada LKS dan akan dibahas pada materi
berikutnya.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 jam kesatu, kedua dan ketiga yang diikuti oleh 24 siswa. Pembelajaran diawali dengan memberi salam dan mengecek persiapan siswa, guru membahas tugas
sub materi kali ini siswa diingatkan kembali tentang beberapa bangun datar
dengan program GeoGebra dan siswa diminta untuk menjawab manakah diagonal dari bangun datar tersebut.
Setelah itu guru member contoh dengan menuntun siswa dengan menggunakan soal no.1 yang ada di LKS 5, dengan program GeoGebra guru menyajikan gambar yang serupa dengan soal, kemudian guru meminta siswa
untuk mencari diagonalnya dan guru mengecek dengan checkpoint jawaban siswa tersebut pada GeoGebra. Gambar yang sudah dipersiapkan, ditunjukan
untuk menuntun siswa mencari panjang diagonalnya seperti pada gambar berikut :
Gambar 4.9 Penerapan Teorema Pythaagoras pada Bangun Datar
Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian tugas dikerjakan dalam kelompok kemudian dibahas bersama. Setelah dibahas bersama-sama, guru melanjutkan sub materi penggunaan Teorema Pythagoras pada kehidupan
memberikan pengumuman akan diadakan tes evaluasi untuk pertemuan
berikutnya.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2012 jam kesatu dan kedua dengan diikuti 24 siswa,
pada tes evaluasi ini siswa diberikan waktu 80 menit dengan 6 soal uraian. Tes berlangsung secara tertib dan tenang.
b. Pembelajaran Konvensional Pada kelas VIIIB
Pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra pada kelas
VIIIB dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dengan total waktu pertemuan sebanyak 8 JP :
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama ini dilaksanakan tanggal 6 September 2012 jam ketujuh dan kedelapan yang diikuti oleh 24 siswa. Diawali dengan guru
memberi salam kepada siswa, membagi dalam kelompok kecil dan membagikan LKS serta mengecek kembali kesiapan siswa mengikuti
pelajaran. Pertemuan pertama ini membahas sub materi pada LKS 1 dan LKS 2, guru menjelaskan di depan dengan papan tulis dan member kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila mengalami kesulitan. Setelah itu guru
kesulitan diperbolehkan bertanya pada teman maupun guru. Kemudian guru
mempersilahkan siswa untuk maju kedepan.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada 13 September 2012 jam ketujuh
dan kedelapan yang diikuti 24 siswa. pertemuan ini membahas tentang LKS 3 dan LKS 4 diawali dengan mengingatkan kembali materi yang pernah di
berikan pertemuan sebelumnya serta materi menentukan jenis-jenis segitiga. Hal ini bertujuan untuk mengantar siswa dalam memahami materi yang bersangkutan pada LKS 3 dan LKS 4. Seperti pada pertemuan pertama guru
hanya menjelaskan dengan papan tulis, memberi kesempatan siswa untuk bertanya, memberikan tugas latihan untuk dikerjakan kemudian kemudian
membahas soal. Pada saat mengerjakan soal siswa terlihat cukup ramai dan Pada kesempatan akhir guru memberikan tugas rumah untuk di bahas di pertemuan berikutnya.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada 17 September 2012 jam kesatu
dan kedua yang diikuti oleh 24 siswa. Pada saat memasuki kelas guru memulai pelajaran dengan membahas tugas rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya Pertemuan ini digunakan untuk
siswa di minta untuk menyebutkan diagonalnya. Guru menjelaskan hanya
dengan menggunakan papan tulis. Kemudian siswa diberikan latihan dan diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
dipahami dalam pembelajaran. Pada LKS 6 guru memberikan contoh beberapa kasus pada kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan Teorema Pythagoras kemudian guru meminta siswa untuk memberikan contoh lain. Hal
ini bertujuan agar siswa mampu memahami dan mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan penerapan Teorema Phyagoras pada kehidupan
sehari-hari.
4) Pertemuan keempat
Pertemuan keempat merupakan tes evaluasi yang dilaksanakan pada
tanggal 20 September 2012 yang diikuti 24 siswa, pada tes evaluasi ini siswa diberikan waktu 80 menit dengan enam soal uraian. Tes berlangsung secara
tertib.
B. Penyajian Data
Setelah proses pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan data-data yang akan dianalisi. Berikut data tersebut adalah :
1. Data Pengamatan
Data pengamatan ini diisi oleh dua observer disetiap proses pembelajaran. Data pengamatan dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran B.3 untuk kelas
Test evaluasi kelas VIIIA dilakukan pada hari Senin, 19 September 2012.
Hasil Tes Evaluasi ini dianalisis menurut perolehan nilainya dan pemahaman siswa akan pokok bahasan Teorema Pythagoras setelah dilakukan pembelajaran
dengan memanfaatkan program GeoGebra berdasakan hasil evaluasi, diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah secara berturut-turut yaitu 100 dan 31,67 dengan rata-rata kelas 72,71 serta persentase KKM pada kelas VIII A sebesar 54,17%.
Dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, ada seorang siswa yang mendapat nilai 100, 12 orang siswa mencapai nilai lebih dari KKM 72 namun kurang dari 99,
serta ada 11 orang siswa yang mendapat nilai kurang dari 72. Rincian nilai yang diperoleh siswa secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Daftar Nilai dan Ketuntasan Siswa Kelas VIIIA
Nama Skor Nilai Ketuntasan
no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 Total