Rizky Raksabumi (1501090)
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis/Pendidikan Akuntansi
Rizky.raksa@student.upi.edu
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembagan kurikulum, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pengembangan kurikulum selalu berpijak pada aliran-aliran filsafat tertentu sehingga akan mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum yang dikembangkan. Isi dari masing-masing aliran filsafat dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
Aliran Perenialisme, lebih menekankan pada keabadian, kebenaran dan keindahan dari warisan budaya dan dampak sosial tertentu, pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kehidupan sehari-hari.
Aliran Essensialisme, menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan ketrampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggiota masyarakat yang berguna. Aliran Eksistensialisme, menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang
hidup dan makna.
Aliran Progresivisme, menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses.
Aliran Rekonstruktivisme, merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan.
B. Landasan Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu Psikologi perkembangan dan Psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya.
Psikologi belajar digunakan sebagai landasan dalam men-screen tujuan pembelajaran umum/standar kompetensi (tentative general objek) yang sudah dirumuskan, untuk merumuskan kompetensi dasar (precise education) dan menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar yang akan dirumuskan dalam kurikulum.
C. Landasan Sosial – Budaya
peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang akan mendatang (Nana Syaodih Sukmadinata). Dengan demikian kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespon dan berlandaskan pada perkembangan sosial budaya dalam suatu masyarakat, baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.
D. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis, yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sedangkan teknologi adalah aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Ilmu dan teknologi tidak dapat dipisahkan.
Daftar Pustaka
Prawijaya, Wisnu. (2015) Landasan dan Pengembangan Kurikulum.
http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/2015/10/13/landasan-dan-prinsip-pengembangan-kurikulum/(diakses pada tanggal 21 februari 2017)