No. 37/08/Th.XVII, 5 Agustus 2014
“PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH
TRIWULAN II TAHUN 2014”
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II-2014 secara triwulanan (q-to-q) mencapai 0,97 persen dan tanpa migas sebesar 1,32 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 3,69 persen dan tanpa migas sebesar 4,87 persen.
Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp28,18 triliun pada triwulan II-2014 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp24,67 triliun. Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan II-2014 dengan migas tercatat sebesar Rp9,76 triliun dan tanpa migas menjadi Rp8,89 triliun.
Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh pada triwulan II-2014 masih berada pada sektor pertanian (27,67 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,74 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (39,91 persen) dan konsumsi pemerintah (24,57 persen).
Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan II 2014 dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor keuangan (6,71 persen), sektor listrik, gas dan air bersih (4,65 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (2,75 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah Ekspor (6,14 persen) dan konsumsi pemerintah (1,76 persen).
Laju pertumbuhan c-on-c (Semester I) pada triwulan II 2014 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 7,82 persen diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 7,50 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah impor (13,03 persen) dan PMTB (6,01 persen).
I. PDRB Menurut Lapangan Usaha
a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh
Perekonomian Provinsi Aceh di triwulan kedua tahun 2014 ini mampu tumbuh sebesar 0,97 persen jika dibandingkan triwulan I 2014 (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh tumbuh lebih tinggi yaitu 1,32 persen. Hal ini sedikit berbeda jika dibandingkan dnegan triwulan I 2014, dimana pertumbuhan sektor migas justru lebih tinggi dari pada pertumbuhan tanpa migas.
Dibandingkan triwulan I 2013 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan II 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 3,69 persen. Sama seperti pertumbuhan ekonomi q-to-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y juga akan lebih besar jika komponen migas dikeluarkan dalam penghitungan PDRB yaitu sebesar 4,87 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produksi migas di Provinsi Aceh masih terus mengalami penurunan
Grafik 1.
Laju Pertumbuhan PDRBTw II-2014 terhadap Tw I-2014 (q-to-q) dan Tw II-2014 terhadap Tw II-2013 (y-on-y)(persen)
PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2000 terdiri dari 9 sektor. Pada triwulan II ini ada tujuh sektor yang tumbuh positif, sedangkan dua
q-to-q y-on-y 0,97 3,69 1,32 4,87 PDRB PDRB Tanpa Migas
sektor lainnya tumbuh negatif. Dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian.
Grafik 2.
Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen), Triwulan II-2014
Keterangan: 1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
Perusahaan 9. Jasa-jasa
Sektor pertanian mengalami penurunan sebesar 1,07 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan sebesar 0,99 persen. Terjadinya penurunan di sektor pertanian disebabkan karena adanya pergeseran masa panen dari April ke Maret sejak beberapa tahun terakhir. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian terus mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir dipengaruhi oleh menurunnya produksi migas di Aceh.
Sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang mengalami pertumbuhan sebesar 6,71 persen. Kemudian diikuti sektor listrik, gas dan air yang tumbuh sebesar 4,65 persen dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh sebesar 2,75 persen. Sementara itu sektor
-1,07 -0,99 0,41 4,65 1,01 2,75 0,90 6,71 2,19 0,97 1,32 1 2 3 4 5 6 7 8 9
q-to-q Sektor q-to-q PDRB
industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor pengangkutan, serta sektor jasa-jasa juga mengalami pertumbuhan yang cukup baik, masing-masing sebesar 0,41 persen, 1,01 persen, 0,90 persen, dan 2,19 persen (Grafik 2).
Grafik 3.
Laju Pertumbuhan Tahunan (y-on-y) Menurut Sektor (persen), Triwulan II-2014
Keterangan: 1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
Perusahaan 9. Jasa-jasa
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 secara y-on-y ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian (-1,43 persen) dan sektor industri pengolahan (-3,73 persen). Sedangkan tujuh sektor yang lain tumbuh positif, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa merupakan sektor dengan pertumbuhan yang paling tinggi (9,56 persen dan 7,59 persen), sedangkan sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan yang pertumbuhannya paling rendah, yaitu 3,08 persen.
Pertumbuhan ekonomi Aceh secara tahunan (y-on-y) triwulan II 2014 disumbang oleh pertumbuhan positif di tujuh sektor. Jika dilihat dari pertumbuhan y-on-y, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa tumbuh paling tinggi diantara sektor-sektor lainnya, namun
3,25 -1,43 -3,73 3,78 6,30 4,52 3,08 9,56 7,59 3,69 4,87 1 2 3 4 5 6 7 8 9 y-to-y Sektor y-to-y PDRB
demikian, jika dilihat dari sumbangan pertumbuhan sektor terhadap pertumbuhan ekonomi, maka sektor jasa-jasa adalah yang tertinggi (1,46 persen) diikuti oleh sektor perdagangan di peringkat kedua sebesar 0,97 persen, dan sektor pertanian di peringkat ketiga sebesar 0,87 persen. Sektor lain yang menjadi sumber pertumbuhan adalah sektor konstruksi di peringkat keempat sebesar 0,48 persen (Grafik 4).
Grafik 4.
Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan II 2014 (persen)
Keterangan: 1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
Perusahaan 9. Jasa-jasa
b. Nilai PDRB Aceh
Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat menjadi Rp 28,18 triliun pada triwulan II 2014 dari Rp27,58 triliun di triwulan I-2014. Begitu juga pada nilai PDRB tanpa migas meningkat menjadi Rp24,67 triliun dari Rp23,97 triliun pada triwulan sebelumnya. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh perubahan harga, adalah sebesar Rp9,76 triliun. PDRB ADHK triwulan II 2014 dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar Rp8,89 triliun atau lebih tinggi Rp0,12 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 3,25 -1,43 -3,73 3,78 6,30 4,52 3,08 9,56 7,59 0,87 -0,09 -0,32 0,01 0,48 0,97 0,23 0,20 1,46
Grafik 5.
Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan I-2014 dan Triwulan II 2014 (triliun rupiah)
c. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh 1. Struktur
Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh triwulan II-2014 adalah sektor pertanian sebesar 27,67 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,74 persen. Sementara itu ada empat sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor bangunan, sektor jasa-jasa, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor pertambangan dan penggalian dengan peranan berkisar antara 9-12 persen. Sektor industri pengolahan memiliki peranan sebesar 7,67 persen, sedangkan dua sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan paling kecil, masing-masing sebesar 3,19 persen dan 0,58 persen.
Demikian juga struktur PDRB tanpa migas, menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 31,61 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,26 persen. Sementara itu, ada tiga sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan peranan antara 11-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah lima persen.
Tw. I-2014 Tw. II-2014 27,58 28,18 23,97 24,67
PDRB ADHB
PDRB PDRB Tanpa Migas Tw. I-2014 Tw. II-2014 9,67 9,76 8,78 8,89PDRB ADHK 2000
PDRB PDRB Tanpa MigasGrafik 6.
Struktur PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Sektor, Triwulan II 2014 (persen)
Grafik 7.
Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Sektor, Triwulan II2014 (persen)
Pertanian; 27,67 Pertambangan & penggalian; 9,00 Industri Pengolahan; 7,67 LGA; 0,58 Bangunan; 11,92 Perdagangan, Hotel & Restoran; 17,74 Pengangkutan & Komunikasi; 10,47 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,19 Jasa-Jasa; 11,76 Pertanian; 31,61 Pertambanga n & penggalian; 1,37 Industri Pengolahan; 3,44 LGA; 0,66 Bangunan; 13,62 Perdagangan, Hotel & Restoran; 20,26 Pengangkutan & Komunikasi; 11,97 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,65 Jasa-Jasa; 13,43
2. Perkembangan Struktur
Struktur perekonomian yang baik bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor primer). Kemudian tingginya perananan kelompok tersier mengindikasikan kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa.
Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan I dan triwulan II 2014 tidak mengalami banyak perubahan. Kenaikan mupun penurunan yang terjadi masih di bawah 1 persen. Kelompok tersier mendominasi PDRB dengan migas maupun tanpa migas dengan peranan sebesar 43,16 persen, naik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 42,69 persen. Kelompok sektor primer memiliki peranan sebesar 36,67 persen, turun dari triwulan I yang sebesar 37,04 persen. demikian juga dengan sektor sekunder yang mengalami penurunan sebesar 0,10 poin dari triwulan sebelumnya menjadi 20,17persen.
Grafik 8.
Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas
Menurut Kelompok Sektor, Triwulan I dan Triwulan II 2014 (persen)
Primer Sekunder Tersier
37,04 20,27 42,69 36,67 20,17 43,16 Tw. I-2014 Tw. II-2014
Grafik 9.
Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas
Menurut Kelompok Sektor, Triwulan I 2014 dan Triwulan II 2014 (persen)
II. PDRB Menurut Pengeluaran a. Laju Pertumbuhan
Secara umum sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan II 2014 sebesar 0,97 persen. Jika ditinjau berdasarkan komponen PDRB menurut pengeluaran, semua komponen mengalami pertumbuhan positif dan diatas pertumbuan PDRB totalnya kecuali komponen impor barang dan jasa hanya mampu tumbuh 0,89 persen.
Pertumbuhan komponen yang paling tinggi pada triwulan ini adalah komponen ekspor barang dan jasa yaitu sebesar 6,14 persen. Komponen ini terdiri dari ekspor luar negeri dan ekspor antar Provinsi. Ekspor luar negeri Aceh yang masih mendominasi adalah hasil produksi gas, pada triwulan ini pengiriman hasil produksi gas lebih banyak dibandingkan pada triwulan sebelumnya. Begitu juga dengan ekspor antar Provinsi juga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya hasil produksi perkebunan dan hasil industri non migas.
Primer Sekunder Tersier
33,22 17,65 49,13 32,98 17,71 49,31 Tw. I-2014 Tw. II-2014
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 10 Lain halnya dengan komponen impor barang dan jasa mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan komponen lainnya sebesar 0,89 persen. Sama halnya dengan ekspor barang dan jasa, impor barang dan jasa juga terdiri dari impor luar negeri dan impor antar Provinsi. Pada triwulan ini impor luar negeri mengalami kontraksi sedangkan impor antar provinsi mengalami pertumbuhan positif. Impor antar provinsi mengalami kenaikan salah satunya disebabkan karena persiapan menyambut bulan ramadhan dan lebaran idul fitri, pedagang mulai membeli barang untuk dijual.
Komponen konsumsi pemerintah mampu tumbuh kedua terbesar pada triwulan ini yaitu 1,76 persen. Komponen ini dapat tumbuh positif pada triwulan ini sedangkan pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi, hal ini disebabkan karena pola musiman pada realisasi APBN dan APBD. Pada triwulan ini, belanja pegawai mulai meningkat, kemudian dikuti dengan belanja barang dan jasa serta bantuan sosial juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pola musiman ini sama halnya dengan komponen PMTB yang merupakan investasi pemerintah dan swasta. Pada investasi pemerintah yang berasal dari belanja modal pada triwulan ini juga mengalami kenaikan seperti mulai ada pembangunan jalan, jembatan gantung Alue Labu di pidie jaya, persiapan pembangunan untuk kegiatan PORA di Aceh Timur, dan lain-lain. Komponen ini mampu tumbuh pada triwulan ini sebesar 0,93 persen.
Komponen konsumsi rumah tangga pada triwulan ini tumbuh sebesar 1,09 persen. Komponen ini terdiri dari konsumsi makanan dan non makanan, keduanya mengalami pertumbuhan positif dikarenakan adanya budaya meugang sebelum menyambut bulan ramadhan, persiapan kenaikan kelas dan liburan anak sekolah, adanya pameran-pameran yang diadakan di Kota Banda Aceh dan Kota Sabang dan masih adanya pengaruh dari pemilihan calon presiden. Semua fenomena itu dapat menarik pengeluaran rumah tangga baik berupa makanan dan non makanan. Laju pertumbuhan q-to-q triwulan II tahun 2014 dapat dilihat di grafik 10.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 11 Grafik 10.
Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan II 2014 (Persen)
Selain untuk melihat kinerja perekonomian Aceh dari laju pertumbuhan q-to-q (perubahan nilai PDRB triwulan ini terhadap triwulan sebelumnya), dapat juga dilihat dari laju pertumbuhan y-on-y (perubahan nilai PDRB triwulan ini terhadap triwulan yang sama pada tahun sebelumnya).
Pada triwulan ini, laju pertumbuhan y-on-y seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif dan diatas laju pertumbuhan total PDRB sebesar 3,69 persen. Komponen pengeluaran yang mengalami laju pertumbuhan y-on-y yang mampu tumbuh lebih besar dibandingkan dengan komponen pengeluaran lain adalah komponen impor barang dan jasa sebesar 12,10 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya pemilihan calon presiden yang dibandingkan tahun sebelumnya tidak ada kegiatan ini. Sedangkan ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan paling kecil dibandingkan dengan komponen pengeluaran lainnya serta dibawah laju pertumbuhan total PDRB, sehingga komponen ini hanya mampu tumbuh sebesar 2,34 persen. Sedangkan tiga komponen pengeluaran lainnya seperti komponen PMTB, konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga masing-masing dapat tumbuh sebesar 5,55 persen, 5,19 persen dan 4,94 persen (grafik 11). 1,09 1,76 0,93 6,14 0,89 0,97 K. Rumah tangga
K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor
Laju Pertumbuhan q to q Trw II 2014 Laju Pertumbuhan PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 12 Grafik 11.
Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan II 2014 (Persen)
Laju pertumbuhan semester I (c-on-c) Aceh triwulan II 2014 merupakan kinerja perekonomian Aceh yang dicapai enam bulan diawal tahun 2014 dibandingkan dengan enam bulan awal di tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan c-on-c Aceh triwulan II 2014 hampir semua komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif dan diatas laju pertumbuhan total PDRB sebesar 3,48 persen kecuali komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar minus 1,73 persen.
Sama halnya dengan laju pertumbuhan y-on-y, laju pertumbuhan yang mengalami pertumbuhan paling besar dibandingkan dengan komponen pengeluaran lainnya adalah komponen impor barang dan jasa sebesar 13,03 persen pada laju pertumbuhan semester I 2014. Komponen ini mengalami pertumbuhan yang tinggi disebabkan oleh laju pertumbuhan komponen impor barang dan jasa antar Provinsi yang lebih besar dibandingkan dengan impor barang dan jasa luar negeri, dan fenomenanya sama halnya dengan fenomena yang telah disebutkan sebelumnya yaitu pengaruh kegiatan pesta demokrasi pemilihan calon presiden dan persiapan menyambut bulan ramadhan dan lebaran dengan barang yang hampir seluruhnya dipasok dari luar Aceh.
4,94 5,19 5,55 2,34 12,10 3,69 K. Rumah tangga
K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor
Laju Pertumbuhan y on y Trw II 2014 Laju Pertumbuhan PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 13 Kemudian laju pertumbuhan yang terbesar kedua diikuti oleh komponen PMTB sebesar 6,01 persen, selanjutnya komponen konsumsi rumah tangga sebesar 4,79 persen dan terakhir komponen konsumsi pemerintah yang mampu tumbuh sebesar 4,38 persen (grafik 12).
Grafik 12.
Laju Pertumbuhan Semester I (c-on-c) PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan II 2014 (Persen)
b. Nilai PDRB
Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan II 2014 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 11,25 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,86 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 6,93 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,41 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5,30 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,66 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,81 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,27 triliun rupiah. Terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2,27 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,05 triliun rupiah (grafik 13).
4,79 4,38 6,01 (1,73) 13,03 3,48 K. Rumah tangga
K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor
Laju Pertumbuhan c on c Trw II 2014 Laju Pertumbuhan PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 14 Grafik 13.
Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan II 2014 (triliun rupiah)
Kontribusi PDRB menurut pengeluaran triwulan II tahun 2013, triwulan I dan II tahun 2014 tidak terlalu berbeda jauh. Komponen yang kotribusinya mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya adalah komponen konsumsi pemerintah dan ekspor barang dan jasa dengan besaran kontribusi masing-masing sebesar 24,57 persen dan 20,61 persen pada triwulan II tahun 2014. Sedangkan kontribusi komponen yang mengalami penurunan pada triwulan ini dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu komponen konsumsi rumah tangga dan impor barang dan jasa dengan besaran kontribusi masing-masing sebesar 39,91 persen dan 8,05 persen. Tetapi ada komponen yang kontribusinya tetap stagnan yaitu komponen PMTB yaitu sebesar 18,80 persen.
Diantara lima komponen pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi terhadap total PDRB yang paling besar, hal ini menunjukkan perekonomian Aceh masih meningkat disebabkan karena masyarakat Aceh yang masih menggunakan pendapatannya untuk mengkonsumsi baik makanan maupun non makanan. Hal ini merupakan ciri-ciri daerah yang berkembang. Jika daerah yang sudah maju kotribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB totalnya bukanlah menjadi dominan lagi tetapi komponen yang menjadi dominan adalah komponen PMTB dan ekspor barang dan jasa.
ADHB ADHK 2000 11,25 3,86 6,93 2,41 5,30 1,66 5,81 2,27 2,27 1,05
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 15 Komponen PMTB Aceh mengalami perkembangan yang cukup baik dari investasi pemerintah maupun investasi swasta. Namun yang disayangkan ekspor barang dan jasa Aceh yang semakin lama semakin terpuruk dikarenakan produksi LNG yang semakin menurun dan akan berakhir pada tahun 2014 ini (grafik 14).
Grafik 14
Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan II 2013, I dan II 2014 K. Rumah tangga K. Pemerintah PMTB Ekspor Impor 40,83 24,10 19,35 21,63 7,51 40,47 24,46 18,80 19,91 8,11 39,91 24,57 18,80 20,61 8,05 Tw2 2013 Tw1 2014 Tw2 2014
1
2
3
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 16 LAMPIRAN
Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen)
Komponen q to q y on y c toc Sumber Pertumbuhan Tw II 2014 (y on y) Tw I-2014 terhadap Tw IV-2013 Tw II-2014 terhadap Tw I-2014 Tw I-2014 terhadap Tw I-2013 Tw II-2014 terhadap Tw II-2013 Tw I-2014 Tw II-2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Pertanian 1.78 -1.07 3.69 3.25 3.69 3.47 0.87
2. Pertambangan dan Penggalian 0.21 -0.99 -0.95 -1.43 -0.95 -1.19 -0.09
3. Industri Pengolahan 1.98 0.41 -5.81 -3.73 -5.81 -4.78 -0.32
4. Listrik dan Air Bersih -2.26 4.65 0.53 3.78 0.53 2.17 0.01
5. Bangunan -1.88 1.01 6.71 6.30 6.71 6.50 0.48
6. Perdagangan, Hotel, danRestoran -1.97 2.75 3.22 4.52 3.22 3.88 0.97
7. Pengangkutan dan Komunikasi -0.76 0.90 3.31 3.08 3.31 3.20 0.23
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan. -2.80 6.71 6.03 9.56 6.03 7.82 0.20 9. Jasa-jasa -0.83 2.19 7.40 7.59 7.40 7.50 1.46
PDRB -0.19 0.97 3.27 3.69 3.27 3.48 3.69
PDRB Tanpa Migas -0.31 1.32 4.46 4.87 4.46 4.66
Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)
Jenis Pengeluaran Tw II- ADHB ADHK 2000
2013 Tw I-2014 Tw II-2014 Tw II-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) 1. Pertanian 6.87 7.64 7.80 2.53 2.64 2.61 2. Pertambangan dan Penggalian 2.38 2.58 2.54 0.63 0.63 0.62 3. Industri Pengolahan 2.07 2.16 2.16 0.88 0.85 0.85 4. Listrik dan Air Bersih 0.13 0.14 0.16 0.04 0.04 0.04 5. Bangunan 2.88 3.29 3.36 0.70 0.74 0.75 6. Perdagangan, Hotel danRestoran 4.43 4.83 5.00 2.00 2.04 2.09 7. Pengangkutan dan Komunikasi 2.70 2.91 2.95 0.71 0.72 0.73 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan 0.77 0.84 0.90 0.19 0.19 0.20
9. Jasa-jasa 2.83 3.20 3.31 1.74 1.83 1.87
PDRB 25.06 27.58 28.18 9.41 9.67 9.76
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 17 Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen)
Sektor
ADHB Migas ADHB Tanpa Migas 2012 2013 2014 2012 2013 2014
Tw I Tw II TwI Tw II
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Pertanian 27.46 27.22 27.70 27.67 32.34 31.48 31.87 31.61
2. Pertambangan dan Penggalian 10.46 9.56 9.34 9.00 1.37 1.39 1.35 1.37
3. Industri Pengolahan 8.79 8.10 7.83 7.67 3.52 3.39 3.33 3.44
4. Listrik dan Air Bersih 0.51 0.53 0.51 0.58 0.60 0.61 0.59 0.66
5. Bangunan 11.31 11.67 11.93 11.92 13.32 13.49 13.73 13.62
6. Perdagangan, Hotel danRestoran 17.02 17.66 17.50 17.74 20.04 20.43 20.14 20.26
7. Pengangkutan dan Komunikasi 10.65 10.84 10.56 10.47 12.55 12.53 12.15 11.97
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan 2.89 3.06 3.04 3.19 3.40 3.54 3.50 3.65 9. Jasa-jasa 10.91 11.36 11.60 11.76 12.85 13.14 13.35 13.43
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Jenis Pengeluaran q to q y on y c on c Tw I-2014 terhadap Tw IV-2013 Tw II-2014 terhadap Tw I-2014 Tw I-2014 terhadap Tw I-2013 Tw II-2014 terhadap Tw II-2013 Tw I -2014 terhadap Tw I-2013 Tw I danII-2014 terhadap Tw I dan II-2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsumsi Rumah Tangga 0,98 1,09 4,64 4,94 4,64 4,79
2. Konsumsi Pemerintah -12,09 1,76 3,56 5,19 3,56 4,38
3. Pembentukan Modal Tetap
Bruto -1,95 0,93 6,47 5,55 6,47 6,01
4. Perubahan Stok 110,96 -17,38 40,88 3,59 40,88 21,15
5. Ekspor Barang dan Jasa -2,39 6,14 -5,71 2,34 -5,71 -1,73
6. Impor Barang dan Jasa 2,90 0,89 13,98 12,10 13,98 13,03
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 37 /08/Th.XVII, 5 Agustus 2014 18 Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah)
Tabel F. Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Jenis Pengeluaran Tw II 2013 Tw I 2014 Tw II 2014
(1) (2) (3) (4)
1. Konsumsi Rumah Tangga 40,83 40,47 39,91
2. Konsumsi Pemerintah 24,10 24,46 24,57
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 19,35 18,80 18,80
4. Perubahan Stok 1,60 4,48 4,16
5. Ekspor Barang dan Jasa 21,63 19,91 20,61
6. Impor Barang dan Jasa 7,51 8,11 8,05
PDRB 100,00 100,00 100,00 Jenis Pengeluaran ADHB ADHK 2000 Triw II-2013 Triw I-2014 Triw II-2014 Triw II-2013 Triw I-2014 Triw II-2014 (1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)
1. Konsumsi Rumah Tangga 10,23 11,16 11,25 3,68 3,82 3,86
2. Konsumsi Pemerintah 6,04 6,74 6,93 2,30 2,37 2,41
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,85 5,18 5,30 1,57 1,64 1,66
4. Perubahan Stok 0,40 1,23 1,17 0,58 0,73 0,60
5. Ekspor Barang dan Jasa 5,42 5,49 5,81 2,22 2,14 2,27
6. Impor Barang dan Jasa 1,88 2,24 2,27 0,93 1,04 1,05