• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI LINGKA PANGGUL TERHAD

MAHASISWI K

Diaj Mem

UNI

i

KAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PI ADAP TEKANAN DARAH PADA MAHASIS I KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARM

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat emperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Arnoldus Yansen Nama Hada

NIM : 098114014

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

AR PINGGANG ASISWA DAN

(2)
(3)
(4)

iv

(5)
(6)
(7)

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa atas

rahmat-Nya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta” dengan baik. Skripsi ini dibuat untuk memenuhisalah satu syarat

memperoleh gelar sarjana farmasi (S. Farm.) program studi farmasi di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang telah membantu

baik dari segi waktu, motivasi, dan bimbingan. Oleh karena itu, dengan rendah hati

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing utama atas segala kesabaran,

bimbingan, motivasi, waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi masukan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Phebe Hendra, M. Si., Ph. D., Apt. selaku dosen penguji atas masukan-masukan

dan saran yang sangat berharga.

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas masukan-masukan

dan saran yang sangat berharga

5. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

(8)

viii

penelitian payung tentang “Korelasi Parameter Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan

Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

6. Laboratorium Parahita Yogyakarta atas kerja sama dan bantuannya dalam

penelitian ini.

7. Bagian Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan

tempat dan perlengkapan selama pelaksanaan penelitian.

8. Semua mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma yang

terlibat dalam penelitian “Korelasi Parameter Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan

Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” baik secara

langsung berpartisipasi menjadi sukarelawan maupun secara tidak langsung

membantu keberhasilan keberlangsungan penelitian.

9. Bapak Petrus Ola Begu dan Mama Agustina Masi Sabon selaku orang tua, serta

kedua adikku tersayang Raymundus Laga Kora dan Claris Fransiskan Bulu Kian

yang telah memberi kasih sayang, dukungan, kekuatan, perhatian dan doa selama

penyusunan skripsi ini.Segala hal yang penulis lakukan semuanya demi mereka. 10. Marcellina Avistya, seseorang yang spesial, yang memberi semangat, motivasi,

bantuan, dan doa untuk penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. Novi Kiswanto, Kusniar S. Rahmini, Hayu A.A. Raras, Amelia Felicia C.P.,

Danny Trias Prisnanda, Fransiska Anggita, Silvia Dwita, Yosih G. Herawati,

(9)

ix

merupakan rekan penulis dalam penelitian ini, yang telah bersama-sama bekerja

dalam suka maupun duka dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Sahabat seperjuangan Ester, Athy, Gerry, Chris, Charles, Irvan, Steven, Boy, Joy,

Dewan, dan Leksy yang walaupun jauh tetapi doa dan dukungan mereka selalu

ada buat penulis.

13. Teman-teman FKK A 2009 dan semua angkatan 2009. Terima kasih telah belajar,

beraktivitas, dan berorganisasi bersama.

14. Teman-teman UKF Sepak Bola Farmasi “Squadra Viola”, atas segala dukungan,

motivasi, dan doa untuk penulis.

15. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu. Motivasi, doa dan bantuan kalian membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih buat semuanya.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan

dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat.

Yogyakarta, Februari 2013

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vi

PRAKATA... vii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

INTISARI... xxii

ABSTRACT... xxiii

BAB I. PENGANTAR ... 1

A. Latar Belakang ... 1

1. Permasalahan... 6

2. Keaslian penelitian ... 7

3. Manfaat penelitian... 10

B. Tujuan Penelitian ... 11

(11)

xi

A. Pengukuran Antropometri... 12

1. Lingkar Pinggang ... 12

2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ... 14

B. Tekanan Darah ... 16

1. Defenisi Tekanan Darah... 16

2. Pengukuran Tekanan Darah ... 16

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) ... 17

C. Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta... 19

D. Landasan Teori... 20

E. Hipotesis... 21

BAB III. METODE PENELITIAN... 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 22

B. Variabel Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional... 23

D. Responden Penelitian ... 24

E. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 27

F. Ruang Lingkup Penelitian... 27

G. TeknikSampling... 29

H. Instrumen Penelitian... 30

I. Tata Cara Penelitian ... 30

1. Observasi Awal ... 30

(12)

xii 3. Pembuatanleaflet,informed consent,

dan data calon subyek penelitian... 31

4. Pencarian responden... 32

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian... 34

6. Pengukuran parameter... 34

7. Pengolahan data ... 35

8. Teknik analisis data penelitian dengan statistik ... 35

9. Pembagian Hasil Pemeriksaan ... 36

J. Kesulitan Penelitian ... 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Karakteristik Responden Penelitian ... 37

1. Umur ... 39

2. Lingkar Pinggang ... 40

3. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ... 41

4. Tekanan Darah Sistolik ... 43

5. Tekanan Darah Diastolik... 44

(13)

xiii

1. Komparatif Lingkar Pinggang≤90 cm dan Lingkar

Pinggang >90 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik

dan Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswa... 46

2. Komparatif Lingkar Pinggang≤80 cm dan Lingkar

Pinggang >80 cm terhadap Tekanan Darah Sistolik

dan Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswi ... 48

3. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90

cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,90 cm

terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan

Darah Diastolik Responden Mahasiswa... 50

4. Komparatif Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85

cm dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,85cm

terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Tekanan

Darah Diastolik Responden Mahasiswi ... 53

C. Korelasi antara Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik

Dan Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa dan

Mahasiswi ... 55

1. Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Tekanan

Darah Sistolik Mahasiswa dan Mahasiswi... 56

(14)

xiv

Darah Diastolik Mahasiswa dan Mahasiswi ... 59

3. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa dan Mahasiswi... 61

4. Korelasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul terhadap Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa dan Mahasiswi... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 73

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Ringkasan Hubungan antara Lingkar

Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

dengan Resiko Penyakit ... 15

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa

menurut JNC VII... 18

Tabel III. Jumlah Mahasiswa dan Mahasiswi Masing-masing

Program Pendidikan di Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 20

Tabel IV. Panduan Interpretasi Hasil Uji

Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi,

Nilai p, dan Arah Korelasi ... 36

Tabel V. Data Karakteristik Responden Penelitian Mahasiswa ... 38

Tabel VI. Data Karakteristik Responden Penelitian Mahasiswi ... 38

Tabel VII. Perbandingan Lingkar Pinggang≤90 cm

dan Lingkar Pinggang >90 cm terhadap

Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswa... 47

Tabel VIII. Perbandingan Lingkar Pinggang≤90 cm

dan Lingkar Pinggang >90 cm terhadap

Tekanan Darah Diastolik Responden

(16)

xvi

Tabel IX. Perbandingan Lingkar Pinggang≤80 cm

dan Lingkar Pinggang >80 cm terhadap

Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswi ... 49

Tabel X. Perbandingan Lingkar Pinggang≤80 cm

dan Lingkar Pinggang >80 cm terhadap

Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswi ... 50

Tabel XI. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,90 cm terhadap

Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswa... 51

Tabel XII. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,90 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,90 cm terhadap

Tekanan Darah Diastolik Responden

Mahasiswa... 52

Tabel XIII. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,85 cm terhadap

Tekanan Darah Sistolik Responden

Mahasiswi ... 54

Tabel XIV. Perbandingan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul <0,85 cm

dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul≥0,85 cm terhadap

(17)

xvii

Mahasiswi ... 55

Tabel XV. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang

dan RLPP terhadap Tekanan Darah

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang... 13

Gambar 2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul ... 14

Gambar 3. Pengukuran Tekanan darah ... 17

Gambar 4. Skema Responden Penelitian ... 25

Gambar 5. Histogram Distribusi Umur Mahasiswa... 39

Gambar 6. Histogram Distribusi Umur Mahasiswi ... 40

Gambar 7. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Mahasiswa... 41

Gambar 8. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Mahasiswi ... 41

Gambar 9. Histogram Distribusi RLPP Mahasiswa ... 42

Gambar 10. Histogram Distribusi RLPP Mahasiswi ... 42

Gambar 11. Histogram Distribusi Tekanan Darah Sistolik Mahasiswa... 44

Gambar 12. Histogram Distribusi Tekanan Darah Sistolik Mahasiswi ... 44

Gambar 13. Histogram Distribusi Tekanan Darah Diastolik Mahasiswa... 45

Gambar 14. Histogram Distribusi Tekanan darah Diastolik Mahasiswi ... 45

(19)

xix dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswa... 57

Gambar 16. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang

dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswi ... 58

Gambar 17. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang

dan Tekanan Darah Diastolik

Mahasiswa... 59

Gambar 18. Grafik Korelasi antara Lingkar Pinggang

dan Tekanan Darah Diastolik

Mahasiswi ... 60

Gambar 19. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswa... 62

Gambar 20. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Sistolik

Mahasiswi ... 63

Gambar 21. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Diastolik

Mahasiswa... 65

Gambar 22. Grafik Korelasi antara Rasio Lingkar

Pinggang-Panggul dan Tekanan Darah Diastolik

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian... 74

Lampiran 2. Ethical Clearance... 75

Lampiran 3. Surat Peminjaman Perlengkapan ... 76

Lampiran 4. Informed Consent... 77

Lampiran 5. Leaflet... 78

Lampiran 6. Kartu Pemeriksaan Responden ... 80

Lampiran 7. Data Validasi Alat ... 81

Lampiran 8. Foto Pengukuran Tekanan Darah ... 82

Lampiran 9. Foto Pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul ... 83

Lampiran 10. Foto Pita Pengukur Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul ... 84

Lampiran 11. FotoSphygmomanometer... 85

(21)

xxi

INTISARI

Antropometri merupakan studi mengenai pengukuran tubuh manusia yang meliputi tulang, otot, dan adiposa. Pengukuran yang dilakukan terhadap responden yaitu pengukuran jaringan adiposa, meliputi: lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang dijadikan faktor untuk memprediksi kenaikan tekanan darah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional dan teknik pengambilan sampel adalah non-random

dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 129 mahasiswa dan mahasiswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis dengan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) kemudian dilakukan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang bermakna antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada mahasiswa (r=0,316; p=0,014). Korelasi positif yang tidak bermakna terdapat pada korelasi antara lingkar pinggang dan tekanan darah sistolik pada mahasiswi (r=0,052; p=0,673), lingkar pinggang dan tekanan darah diastolik pada mahasiswa dan mahasiswi (r=0,103; p=0,434 dan r=0,166; p=0,172), rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah sistolik pada mahasiswa (r=0,244 dan p=0,060), dan rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah diastolik pada mahasiswa dan mahasiswi (r=0,198; p=0,129 dan r=0,091; p=0,458). Rasio lingkar pinggang-panggul dan tekanan darah sistolik pada mahasiswi diperoleh korelasi negatif dengan nilai r=-0,193 dan p=0,112.

(22)

xxii

ABSTRACT

Anthropometry is a study about measurement of human body covering bone, muscle, and adipose. The measurement which is conducted to respondent is measurement to adipose tissue involving: waist circumference and waist-hip ratio which are used as a factor to predict blood pressure increases. Purposes of this research are to determine the correlation between the waist circumference and the waist-hip ratio to the blood pressure of the students of campus III Sanata Dharma University Yogyakarta.

Type of this research is analytic observational with research design

cross-sectional and retrieval sample technique is non-random with purposive samplingtype. This research involves 129 students which are fulfilling the criteria of inklusi and eksklusi. Data is analyzed using normality test ( Kolmogorov-Smirnov) then conducted with Spearman correlation analysis with reliance level 95%.

The conclusion from the research show that there is significant week correlation between waist circumference and systolic blood pressure to the man student (r=0,316; p=0,014). There are not significant positive correlation between waist circumference and systolic blood pressure to the women student (r=0,052; p=0,673), waist circumference and diastolic blood pressure to the students (r=0,103; p=0,434 and r=0,166; p=0,172), waist-hip ratio and systolic blood pressure to the man student (r=0,244; p=0,060, and waist-hip ratio and diastolic blood pressure to the students (r=0,198; p=0,129 dan r=0,091 ; p=0,458). There is not significant negative correlation between waist to hip ratio and systolic blood pressure to the women student (r=-0,193; p=0,112).

(23)

1

BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Antropometri adalah studi tentang pengukuran tubuh manusia yang

meliputi bagian tulang, otot, dan jaringan adiposa (National Health and Nutrition

Examination Survey, 2009). Menurut World Health Organization (2012),

antropometri merupakan suatu teknik yang berlaku secara universal, murah dan

non-invasif untuk menilai ukuran, proporsi dan komposisi tubuh manusia yang

dapat menjadi gambaran kesehatan dan keadaan nutrisi, kinerja, kesehatan, dan

kelangsungan hidup manusia.

Karakteristik antropometrik kesehatan dan gizi berhubungan dengan

genetik, lingkungan, kondisi sosial budaya dan gaya hidup (Milanovic, Pantelic,

Trajkovic, and Sporis, 2011). Menurut Kataria, Srivastava, dan Dadhich (2010),

untuk penyakit kardiovaskular, metode pengukuran antropometri yang biasa

dilakukan yaitu pengukuran Body Mass Index (BMI), lingkar pinggang, lingkar

panggul danskinfold thickness.

Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (2009),

lingkar pinggang berfungsi dalam hal mendapatkan keterangan mengenai jaringan

subkutan dan lemak viseral. Lingkar pinggang banyak digunakan untuk

mengetahui informasi mengenai risiko penyakit kardiovaskular. Individu yang

(24)

hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, artritis, batu ginjal, dan jenis

kanker tertentu.

Kelebihan lemak pada perut dapat memprediksi hipertensi di masa depan

dan mampu memberikan dampak untuk tekanan darah tinggi yang sedang dialami,

bahkan pada individu yang tidak cukup berat atau yang bukan obesitas. Sel-sel

lemak visceral memproduksi dan melepaskan lebih banyak molekul prekursor

yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti Angiotensin II yang dapat

menimbulkan vasokonstriksi (Kravitz, 2010). Seorang pria yang memiliki lingkar

pinggang >94 cm mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan

apabila memiliki lingkar pinggang >102 cm berisiko sangat tinggi terhadap

penyakit kardiovaskular. Pada wanita, lingkar pinggang > 80 cm memiliki risiko

mengalami penyakit kardiovaskular dan berisiko sangat tinggi apabila lingkar

pinggang >88 cm (Milanovic, et.al., 2011).

Pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul dapat digunakan sebagai

gambaran seorang mengalami obesitas. Distribusi lemak pada tubuh seseorang

dapat diperoleh dari evaluasi yangt dilakukan dengan membagi ukuran lingkar

pinggang dengan ukuran panggul (Anonim, 2011). Lingkar pinggang dan rasio

lingkar pinggang-panggul, sering digunakan untuk memprediksi kesehatan

sebagai akibat dari obesitas, perubahan yang terjadi dalam pengukuran ini

cenderung menunjukkan adanya perubahan dalam hal faktor risiko mengalami

penyakit jantung dan penyakit lainnya (Al-Sindi, 2000).

Tekanan darah adalah suatu ukuran gaya yang diberikan oleh darah

(25)

terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, otak, ginjal, dan mata

(Anonim, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Sundstrőm, Neovius, Tynelius,

dan Rasmussen (2011). menunjukkan bahwa pada pria remaja, di Swedia terdapat

hubungan yang erat antara kenaikan tekanan darah diastolik dengan angka

kematian, bila dibandingkan dengan tekanan darah sistolik. Oleh karena itu,

diperlukan pendeteksian dini dalam upaya pencegahan risiko kematian yang

berhubungan dengan tekanan darah diastolik yang tinggi. Kecenderungan tekanan

darah meningkat saat remaja, maka dari hasil penelitian ini perlu dilakukan

pendeteksian sejak dini, sehingga dapat mencegah risiko padaadolescent.

Hasil sebelumnya mengenai risiko seseorang mengalami peningkatan

hipertensi dalam hal komplikasi kardiovaskular yang terkait dengan tekanan darah

sebelumnya dianggap normal, maka pada The Seventh Report of the Joint

National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High

Blood Pressure (2004), memperkenalkan klasifikasi baru yang mencakup istilah

prehipertensi. Prehipertensi dimulai dari tekanan darah sistolik 120-139 mmHg

dan atau tekanan darah diastolik 80-89 mmHg. Hal ini dimaksud untuk

mengidentifikasi individu pada interval awal hipertesi, sehingga dapat mengubah

gaya hidup yang dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi laju

perkembangan tekanan darah ke tingkat hipertensi, dan mencegah hipertensi itu

sendiri secara keseluruhan.

Menurut Choudhary et al. (2011), hipertensi merupakan penyakit yang

paling umum dan nyata yang dapat meningkatkan kematian akibat penyakit

(26)

berkembang, terutama di masyarakat perkotaan, memiliki tingkat risiko

mengalami hipertensi setinggi yang ditemukan di negara maju. Hipertensi

memiliki peran utama dalam perkembangan penyakit serebrovaskular, penyakit

jantung iskemik, dan gagal ginjal. Parameter antropometrik, seperti skin fold

thickness, rasio lingkar pinggang panggul dapat dikaitkan dengan

sejarah orang tua dariadolescentyang mengalami hipertensi. Oleh karena itu, dari

penelitian yang dilakukan disarankan perlu adanya pemantauan berkala tekanan

darah bagi anak dewasa muda (adolescent) yang berguna dalam mencegah

hipertensi.

Hipertensi merupakan faktor utama dalam 68% dari semua serangan

jantung pertama dan 75% dari semua kejadian stroke pertama kali (Anonim,

2006). Secara global, 7 juta orang meninggal setiap tahun dan 1,5 miliar orang

seluruh dunia menderita karena tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ini adalah

faktor risiko kematian terbesar di dunia yang menyebabkan penyakit jantung

stroke, penyakit ginjal, dan diabetes (Anonim, 2012).

Hipertensi menjadi menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan di

Indonesia maupun di seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan

tekanan darah yang berlangsung kronik akan menyebabkan peningkatan risiko

kejadian kardiovaskular, serebrovaskular dan renovaskular (Tedjasukmana, 2012).

Analisis Kearney, Whelton, Reynold, et al. (2005), menunjukkan bahwa

peningkatan angka kejadian hipertensi sangat signifikan. Pada tahun 2000, lebih

dari 25% populasi dunia merupakan penderita hipertensi, atau sekitar 1 miliar

(27)

diprediksikan apabila tidak dilakukan upaya untuk mengatasi kasus hipertensi ini,

maka pada tahun 2025 yang akan datang, jumlah penderita hipertensi akan

meningkat menjadi 29%, atau sekitar 1,6 miliar orang di seluruh dunia. Di

Indonesia, angka kejadian hipertensi berkisar 6-15% dan masih banyak penderita

yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil dan

di pedesaan (Tedjasukmana, 2012). Sementara itu, di Amerika Serikat, data

NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey) memperlihatkan

bahwa risiko hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Data

NHANES 2005-2008 menunjukkan kurang lebih 76,4 juta orang berusia lebih

dari 19 tahun adalah penderita hipertensi, di mana 1 dari 3 orang dewasa

menderita hipertensi. Data NHANES 2005-2008 di Amerika Serikat menunjukkan

dari semua penderita hipertensi, hanya 79,6% sadar telah menderita hipertensi,

tetapi hanya sekitar 47,8% yang berusaha mencari terapi. Dari 70,9% pasien yang

menjalani terapi, 52,2% tidak mencapai target kontrol tekanan darah.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2007), menunjukkan

hipertensi dimulai pada usia muda di mana 5-10% terjadi pada usia 20-30 tahun.

Prevalensi hipertensi pada dewasa muda yang berusia lebih dari 17 tahun di

Indonesia tertinggi adalah di Kalimantan Selatan (39,6%), Jawa Timur (37,4%),

Bangka Belitung (37,2%), Jawa Tengah (37,0%), Sulawesi Tengah (36,6%).

Prevalensi ini lebih tinggi dari prevalensi nasional (31,7%). Usia dewasa muda

dalam hal ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berada pada rentang usia

(28)

Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran dua parameter, yaitu lingkar

pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul, di mana pengukuran parameter ini

dilakukan pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Tujuan dilakukan pengukuran ini adalah untuk melihat pengaruh dari

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah.

Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul yang

dilakukan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dan mahasiswi sebagai

prediktor dalam mengontrol tekanan darah. Pengukuran tekanan darah biasanya

dengan menggunakan alat Sphygmomanometer. Bagi para mahasiswa dan

mahasiswi tidak semua dari mereka memiliki alat ini. Metode pengukuran yang

dilakukan ini lebih murah, sederhana, dan praktis di mana memudahkan

mahasiswa dan mahasiswi karena dapat dilakukan pengukuran secara mandiri.

Peneliti berharap dengan penelitian yang dilakukan ini, terdapat korelasi positif

yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul

terhadap tekanan darah mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diambil

oleh penulis pada penelitian ini adalah :

Apakah ada korelasi antara pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar

pinggang panggul terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi di

(29)

2. Keaslian penelitian

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan :

a. Korelasi Antara Body Mass Index (BMI), Lingkar Pinggang, Rasio

Lingkar Pinggang-Panggul (RLPP), dan Abdominal Skinfold Thickness

Terhadap Tekanan Darah pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta (Mukti, 2011).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi lemah

antara pengukuran antropometri terhadap tekanan darah. Korelasi antara

BMI dengan tekanan darah sistolik dan diastolik berturut-turut r=0,066;

p=0,627 dan r=0172; p=0,202, lingkar pinggang dengan tekanan darah

sistolik dan diastolik r=0,091; p=0,501 dan r=0,179; p=0,183, RLPP

dengan tekanan darah sistolik dan diastolik r=0,247; p=0,064 dan

r=0,246; p=0,065, dan korelasi antara abdominal skinfold thickness

dengan tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu r=0,107; p=0,428, dan

r=0,056; p=0,677. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan

antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap

tekanan darah saja dan dengan menggunakan responden mahasiswa dan

mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Hubungan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dan Asupan Natrium dari

Western Fast Fooddengan Tekanan Darah pada Remaja (Eka, 2010).

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan rasio lingkar

(30)

dan r= 0,293; p= 0,043 untuk diastolik). Tidak ada hubungan asupan

natrium dari western fast food dengan tekanan darah (r= 0,010; p=

0,944 untuk sistolik dan r= 0,166; p= 0,260 untuk diastolik). Perbedaan

antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah

subyek penlitian yang diambil oleh penulis adalah mahasiswa dan

mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan

tidak melakukan korelasi rasio lingkar pinggang-panggul dengan Asupan

Natrium. Penulis lebih berfokus pada korelasi pengukuran lingkar

pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah.

c. Korelasi Pengukuran Antropometik dengan Tekanan Darah Pada Laki-laki

Dewasa Sehat Di Kampus I dan III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta (Fran, 2011).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antara pengukuran

antropometri dengan tekanan darah terdapat korelasi yang signifikan.

Korelasi antara BMI dengan tekanan darah sistolik r=0,547; p=0,000,

korelasi antara RLPP dengan tekanan darah sistolik; r=0,279; p=0,020,

korelasi TLK dengan tekanan darah sistolik r=0,201; p=0,095. Korelasi

BMI dengan tekanan darah diastolik r=0,000; p=0,487, korelasi RLPP

dengan tekanan darah diastolik; r=0,234; p=0,052 dan tebal lipat kulit

(TLK) dengan tekanan darah diastolik r=0,127; p=0,293. Penelitian dari

penulis lebih berfokus pada hubungan antara lingkar pinggang dan rasio

(31)

mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

d. Relationship of Anthropometric Indicator with Blood Pressure Levels in

Rural Wardha(Deshmukh, et al., 2006).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara

tekanan darah sistolik dan BMI dengan r=0,23; lingkar pinggang dengan

r=0,23; rasio lingkar pinggang-panggul r=0,22. Untuk tekanan darah

diastolik terdapat korelasi positif dengan BMI di mana nilai r=0,13;

lingkar pinggang di mana r=0,12; dan rasio lingkar pinggang-panggul

dengan nilai r=0,11. Penelitian dari penulis lebih berfokus pada hubungan

antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap

tekanan darah, di mana tidak dilakukan pengukuran BMI. Selain itu,

digunakan responden mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

e. The Relantionship of Waist Circumference to Blood Pressure (Siani, et

al.,2002)

Hasil dari penelitian ini menunjukkan lingkar pinggang memiliki korelasi

yang paling tinggi dengan tekanan darah dengan nilai p<0,001 terhadap

768 responden pria. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bukan hanya

menunjukkan korelasi antara lingkar pinggang terhadap tekanan darah

saja, tetapi juga rasio lingkar pinggang-panggul juga dilakukan korelasi

terhadap tekanan darah. Selain itu yang membedakan adalah peneliti

(32)

responden pria dan wanita yaitu mahasiswa dan mahasiswi Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai korelasi

antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap

tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Manfaat Praktis

Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan informasi bagi

mahasiswa dan mahasiswi mengenai korelasi antara lingkar pinggang

dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah pada

mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar

pinggang-panggul diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai hubungan

keduanya terhadap tekanan darah. Pengukuran lingkar pinggang dan

rasio lingkar pinggang-panggul merupakan salah satu pengukuran

antropometri yang murah dan praktis serta dapat dilakukan oleh dewasa

(33)

B. Tujuan Penelitian

Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini:

Memperoleh informasi adanya korelasi positif yang bermakna antara lingkar

pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah mahasiswa

(34)

12

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pengukuran Antropometri

Antropometri adalah suatu studi mengenai pengukuran tubuh manusia

yang meliputi tulang, otot, dan adiposa (jaringan lemak). Kata "antropometri"

berasal dari bahasa Yunani “anthropo”, yang berarti manusia dan“metron”,yang berarti ukuran. Berat badan, tinggi badan, ketebalan lemak (skinfold), keliling

(pinggang kepala, tungkai), panjang tungkai, dan breadths (bahu, pergelangan

tangan, dan lain-lain) adalah contoh dari pengukuran antropometrik (NHANES,

2009).

Menurut McDowell, Fryar, Ogden, dan Flegal (2008), antropometrik

adalah komponen kunci dari penilaian status gizi anak-anak dan orang dewasa.

Data antropometrik dapat mencerminkan status kesehatan umum, kecukupan diet,

dan pertumbuhan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Pada orang dewasa,

data antopometrik digunakan mengevaluasi kesehatan dan diet, risiko penyakit

dan perubahan komposisi tubuh.

1. Lingkar Pinggang

Lingkar adalah suatu parameter atau jarak sekitar dari suatu

lingkaran. Jadi lingkar pinggang adalah ukuran dari jarak sekeliling abdomen

(MHC, 2006). Lingkar pinggang adalah salah satu cara pengukuran obesitas

dengan mengukur lingkar pinggang menggunakan pita pengukur

(35)

tulang rusuk paling bawah dengan tepi atas tulang panggul. Pengukuran

dilakukan secara horisontal melingkar perut sejajar tepi atas tulang panggul

dan paralel dengan lantai (Gambar 1). Pada saat pembacaan pita pengukur

tidak boleh menekan kulit dan subyek dalam kondisi ekspirasi normal

(Indra,2006). Pengukuran lingkar pinggang ini merupakan salah satu metode

yang paling praktis untuk menilai lemak yang ada di bagian abdomen yang

menyangkut dengan risiko penyakit kronis yang dapat dialami oleh

seseorang. Lingkar pinggang yang tinggi atau besar atau memiliki tingkatan

yang lebih besar daripada lemak abdomen dikaitkan dengan peningkatan

risiko dari tekanan darah tinggi dan penyakit jantung (MHC, 2006).

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang

Pengukuran lingkar pinggang sering digunakan sebagai penanda

yang menggantikan massa lemak abdominal (subkutan dan intraabdominal)

dan berhubungan dengan risiko penyakit kardiometabolik (Kleinet al., 2007).

Menurut National Health and Nutrition Examination Survey (2009), lingkar

pinggang berfungsi dalam hal mendapatkan keterangan mengenai jaringan

(36)

mengetahui informasi mengenai risiko penyakit kardiovaskular. Individu

yang memiliki jaringan lemak abdominal luas akan memiliki kemungkinan

risiko hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, artritis, batu

ginjal, dan jenis kanker tertentu.

2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Rasio lingkar pinggang-panggul adalah suatu bagian dari pengukuran

antropometri yang menunjukkan keadaan kegemukan, terutama obesitas

sentral.Rasio lingkar pinggang-panggul adalah rasio atau skala perbandingan

antara lingkar pinggang (cm) dibagi dengan lingkar panggul (cm) (Gambar2).

Pengukuran pinggang dimulai dari titik tengah tulang rusuk terbawah dengan

spina iliaka(dalam cm). Lingkar panggul adalah diameter terbesar dari tubuh

di bawah pinggang (Hardirman, 2006).

Gambar 2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (UMCC, 2011)

Rasio lingkar pinggang-panggul dalam penelitian Koning, Merchant,

(37)

pinggang-panggul menjadi prediktor unggulan dalam melihat risiko penyakit

kardiovaskular. Untuk melihat hubungan antara lingkar pinggang dan rasio

lingkar pinggang-panggul dengan risiko CVD dan hipertensi dapat dilihat

pada Tabel I.

Tabel I. Ringkasan Hubungan antara Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dengan Risiko Penyakit (WHO, 2008)

Risiko Penyakit

Lingkar Pinggang Rasio Lingkar Pinggang-Panggul

Hubungan Bukti

kekuatan Hubungan

Bukti kekuatan

Risiko CVD ++++ meyakinkan* ++++ meyakinkan*

Hipertensi +++ meyakinkan* +++ meyakinkan*

Hubungan : + ke ++++ = hubungan positif, dari sedang ke kuat.

*Bukti kekuatan : berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan.

Kriteria diagnosis sindrom metabolik, obesitas abdomen merupakan

rasio lingkar pinggang-panggul >0,90 untuk pria dan >0,85 untuk wanita.

Rasio lingkar pinggang-panggul yang besar menggambarkan bahwa individu

memiliki lingkar pinggang yang besar terhadap lingkar panggul yang kecil,

hal ini biasanya terjadi pada pria (WHO,2000).

Penelitian yang dilakukan oleh Seidell (2010), menunjukkan bahwa

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul berhubungan dengan

peningkatan risiko pada semua penyebab kematian pada orang dewasa. Selain

itu lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul memiliki tingkat

untuk memprediksikan penyakit pada usia muda dibandingkan pada orang

dewasa. Lingkar pinggang dapat menggantikan rasio lingkar

pinggang-panggul dan BMI sebagai faktor risiko tunggal untuk semua penyakit yang

(38)

B. Tekanan Darah 1. Defenisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah suatu ukuran gaya yang diberikan oleh darah

terhadap dinding arteri (Anonim, 2006). Tekanan darah merupakan tekanan

yang dihasilkan terhadap pembuluh darah dimana dipengaruhi volume darah

dan elastisitas pembuluh darah. Tekanan darah dapat ditentukan dengan cara

curah jantung (cardiac output) dikali dengan Total Peripheral Resistance

(TPR). Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang terukur pada saat

ventrikel jantung bagian kiri mengalami kontraksi, sedangkan tekanan darah

diastolik adalah tekanan darah yang dialami oleh jantung ketika mengalami

relaksasi (Ronny, Setiawan, dan Fatimah, 2010).

2. Pengukuran Tekanan darah

Tekanan darah dapat diukur dengan alat yang bernama

sphygmomanometer. Sphygmomanometer berasal dari kata “sphygmo” yang berarti denyut atau pulsasi dan “manometer” yang berarti alat pengukur

tekanan gas dan cairan. Hasil pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu aktivitas yang dilakukan selama pengukuran; tekanan

atau stres yang dialami, posisi saat pengukuran; dan waktu pengukuran

(Ronny, Setiawan, dan Fatimah, 2010).

Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan memasang manset

(kantong yang dilekatkan pada lengan bagian atas) (Gambar 3). Pada saat

(39)

nilai tekanan lebih tinggi dari tekanan darah, di mana keadaan ini membuat

suara denyut nadi menghilang. Ketika dikeluarkan sebagian udara dari

manset, tekanan udara dalam manset akan mengalami penurunan, ketika

mulai terdengar suara denyut nadi, maka itu yang dinamakan tekanan sistolik.

Bersamaan dengan turunnya tekanan manset membuat tekanan darah pada

nadi yang ada pada lengan akan menurun hingga mencapai tekanan terendah

dan tidak terdengar lagi, maka inilah yang dinamakan tekanan darah diastolik

(Gunawan, 2007).

Gambar 3. Pengukuran Tekanan Darah

3. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi atau dikenal dengan istilah hipertensi

merupakan keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah arterial secara

abnormal yang terjadi secara terus menerus (Brashers, 2007). Tekanan darah

diukur dengan menggunakan dua angka. Angka bagian atas menunjukkan

angka untuk tekanan sistolik, tekanan yang terjadi ketika jantung berdetak.

(40)

bawah merupakan angka yang menunjukkan tekanan darah diastolik, tekanan

yang terjadi pada pembuluh darah ketika jantung beristirahat. Hal ini

dianggap tinggi jika konsistensinya > 90 mmHg (UMCC, 2011).

Menurut The Seventh Report of the Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure

(2004), hipertensi merupakan masalah yang sangat penting dalam kesehatan

manusia. Kenaikan yang terjadi pada tekanan darah sistolik merupakan faktor

utama dari meningkatnya prevalensi dan insiden dari hipertensi. Klasifikasi

tekanan darah dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa menurut JNC VII (The Seventh Report of the Joint National Committee,2004) Klasifikasi

Tekanan Darah

Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Normal <120 dan <80 Pre hipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi kelas 1 140-159 atau 90-99 Hipertensi kelas 2 >160 atau >100

Hipertensi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu hipertensi primer dan

hipertensi sekunder. Hipertensi primer (esensial) adalah hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya, terdapat kurang lebih 90% penderita hipertensi ini.

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,

antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, dan

kasus atau gejala lain yang masih belum diidentifikasi (Direktorat

Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2006).

Kurang berolahraga, merokok, dan konsumsi alkohol merupakan

(41)

dirangsang oleh adanya nikotin dalam batang rokok, di mana nikotin dapat

meningkatkan penggumpalan dan menyebabkan terjadinya pengapuran pada

dinding pembuluh darah. Efek dari konsumsi alkohol juga merangsang

hipertensi karena adanya peningkatan sintesis ketokholamin yang dalam

jumlah besar dapat memicu kenaikan tekanan darah (Dalimartha, Purnama,

Sutarina, Mahendra,dan Darmawan, 2008).

C. Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berada di daerah

Paingan-Maguwoharjo, Depok-Sleman, Yogyakarta. Kampus ini memiliki empat

Fakultas, yang terdiri dari Fakultas Farmasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pengetahuan (FKIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Psikologi.

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) terdiri dari empat program studi (prodi) yaitu

Teknik Elektronika, Teknik Mesin, Teknik Informatika dan Matematika murni.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) terdiri dari empat prodi yaitu

Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika dan Bimbingan

Konseling. Jumlah keseluruhan mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III

Universitas Sanata Dharma adalah 3628, dimana jumlah mahasiswa dan

(42)

Tabel III. Jumlah Mahasiswa dan Mahasiswi pada Program Pendidikan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Program Pendidikan

Jumlah Mahasiswa dan Mahasiswi

Farmasi 830

Pendidikan matematika 465 Pendidikan biologi 169 Pendidikan fisika 243 Bimbingan konseling 321 Teknik elektronika 140

Teknik mesin 259

Teknik informatika 445 Matematika murni 43

Psikologi 713

Total 3.628

D. Landasan Teori

Metode antropometri dapat digunakan untuk pengukuran tubuh manusia.

Berat badan, tinggi badan, ketebalan lemak (skinfold), keliling (pinggang kepala,

tungkai), panjang tungkai, danbreadths(bahu, pergelangan tangan, dan lain-lain).

Hasil dari pengukuran metode antopometrik dapat digunakan dalam melakukan

evaluasi kesehatan, risiko penyakit dan perubahan komposisi tubuh.

Lingkar pinggang banyak digunakan untuk mengetahui informasi

mengenai risiko penyakit kardiovaskular. Seseorang yang memiliki jaringan

lemak abdominal yang luas akan memiliki kemungkinan risiko mengalami

hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, artritis, batu ginjal, dan

jenis kanker tertentu. Rasio lingkar pinggang-panggul merupakan salah satu

bagian dari pengukuran antropometri yang menunjukkan keadaan kegemukan,

terutama obesitas sentral, selain itu merupakan salah satu faktor yang dapat

(43)

Deshmukh, et al. (2006), lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul

dapat digunakan sebagai prediktor dari hipertensi, karena memiliki korelasi positif

dengan tekanan darah sistolik dan tekanan dari diastolik. Selain itu, penelitian

yang dilakukan oleh Badaruddoza, Kaur, dan Barna (2009), terhadap 150

responden wanita berusia 18-26 tahun juga menunjukkan terdapat korelasi positif

antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan

darah sistolik dan tekanan darah sistolik.

Tekanan darah tinggi merupakan masalah sangat penting bagi kesehatan

manusia. Kenaikan yang terjadi pada tekanan darah sistolik merupakan faktor

utama dari meningkatnya prevalensi dan insiden dari tekanan darah tinggi.

Kelebihan lemak perut memprediksi terjadinya hipertensi di masa depan dan

memperparah hipertensi yang sudah dialami oleh seseorang. Karena

kecenderungan tekanan darah meningkat saat remaja, maka diperlukan

pendeteksian sejak dini, sehingga dapat mencegah risiko padaadolescent.

E. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat korelasi positif yang

bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap

tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata

(44)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

pendekatan rancangan secara potong lintang (cross-sectional). Penelitian

observasional analitik berarti penelitian ini menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis korelasi antara

fenomena, baik antara faktor risiko dan faktor efek, antar faktor risiko maupun

antar faktor efek (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini menganalisis korelasi antara

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul sebagai faktor risiko

terhadap peningkatan tekanan darah sebagai faktor efek.

Data penelitian yang diperoleh diolah secara komputerisasi untuk

mengetahui korelasi dari data-data penelitian. Penelitian potong lintang (

cross-sectional) merupakan suatu penelitian termasuk variabel-variabel dalam faktor

resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek, dilakukan observasi sekaligus

pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian observasional analitik digunakan untuk mengetahui korelasi

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap tekanan darah

mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

(45)

2. Variabel tergantung

Tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali : umur.

b. Variabel pengacau tak terkendali : kondisi patologis, aktivitas dan gaya

hidup responden.

C. Definisi Operasional

1. Responden adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan

mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta baik pria maupun wanita yang bersedia untuk diajak bekerja

sama dalam penelitian ini.

2. Karakteristik penelitian meliputi demografi, pengukuran antroprometri dan

hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi

pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul. Hasil

pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah tekanan darah.

3. Pengukuran lingkar pinggang adalah salah satu cara pengukuran obesitas

dengan menggunakan pita pengukur antropometri (meteran). Menurut IDF

(2006), standar nilai lingkar pinggang bagi etnik asia yaitu <90 cm bagi pria

dan <80 cm bagi wanita.

4. Pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul adalah perbandingan antara

lingkar pinggang (cm) dan lingkar panggul (cm) menggunakan pita ukur

(46)

apabila rasio lingkar pinggang-panggul > 0,90 untuk pria dan > 0,85 untuk

wanita.

5. Pada penelitian ini digunakan standar yaitu The Seventh Report of the Joint

National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure oleh National Institutes of Health tahun 2004. Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >90 mmHg. Prehipertensi adalah tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-89 mmHg.

D. Responden Penelitian

Responden adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan

mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan bersedia menandatangani informed concent. Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini antara lain yang sedang menderita penyakit jantung koroner,

hamil, udema, mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, dan termasuk sedang

melakukan kegiatan dengan studi di luar Universitas Sanata Dharma. Skema

(47)

G

Pengambilan

dilaksanakan di Kampus

pengambilan data dil

74 res 26 responden mahasiswa 20 responden mahasiswa hadir 20 responden mahasiswa menjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah 6 responden mahasiswa tidak hadir 54 resp menjalani p antropom tekanan Tahap I (8 Septembe

Gambar 4. Skema Responden Penelitian

lan data pada penelitian ini dilakukan sebanyak

mpus III Universitas Sanata Dharma Yogyaka

dilaksanakan pada tanggal 8 September 2012

171 responden menandatangani

informed concent responden 48 responden mahasiswi 34 responden mahasiswi hadir 34 responden mahasiswi menjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah 14 responden mahasiswi tidak hadir 97 respond 56 responden mahasiswa 41 responden mahasiswa hadir 40 respon mahasiw menjala penguku antropom dan teka darah 1 responden mahasiswa dieksklusi 15 responden mahasiswa tidak hadir 4 3 2 respon mahasiw dieksklu 4 respon mahasis tidak ha responden ni pengukuran ometri dan nan darah men an t

129 responden menjalani pengukuran antropometri

dan tekanan darah

ber 2012) Tahap

ak dua tahap yang

karta. Tahap awal

2012 dengan jumlah

onden ponden asiwa jalani kuran ometri kanan rah 41 responden mahasiswi 37 responden mahasiswi hadir 35 responden mahasiswi menjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah onden asiwi klusi onden asiswi hadir 75 responden enjalani pengukuran antropometri dan tekanan darah

(48)

responden yang hadir 54 responden, yang terdiri dari 20 responden mahasiswa

dan 34 responden mahasiswi dari 74 responden (26 responden mahasiswa dan 48

responden mahasiswi) yang telah menandatanganiinformed consent. Tahap kedua

pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 dengan jumlah

responden yang hadir 78 responden yang terdiri dari 41 responden mahasiswa dan

37 responden mahasiswi, di mana 97 responden (56 responden mahasiswa dan 41

responden mahasiswi) yang telah menandatangani informed consent. Pada tahap

awal pengambilan data, tidak terdapat responden yang dieksklusi, sehingga

jumlah responden masih tetap sama. Pada tahap kedua pengambilan data, terdapat

tiga responden yang dieksklusi yaitu satu responden mahasiswa dan dua

responden mahasiswi. Dua responden mahasiswi dieksklusi karena responden

merasa tidak nyaman pada saat pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar

pingang-panggul, sedangkan satu responden pria mengkonsumsi minuman manis

dan merasa tidak nyaman pada saat pengukuran lingkar pinggang dan rasio

lingkar pinngang-panggul. Dengan demikian, jumlah responden yang menjalani

pengukuran antropometri dan pengukuran tekanan darah sebanyak 75 responden

yang terdiri sari 40 responden mahasiswa dan 35 responden mahasiswi. Total

responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 129 responden yaitu 60

responden mahasiswa dan 69 responden mahasiswi. Jumlah minimum sampel

agar bisa dilakukan uji statistik untuk penelitian sebesar 30 subyek Nursalam

(2008). Kelebihan jumlah responden penelitian dimaksudkan untuk

(49)

data maupun subyek penelitian yang diketahui tidak memenuhi persyaratan yang

telah ditetapkan, yaitu tidak berpuasa pada saat pengambilan darah.

E. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus III Unversitas Sanata Dharma yang

terletak di Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dimulai

dari bulan Mei hingga September 2012. Pengambilan data penelitian

antropometrik dan uji laboratorium dilaksanakan dengan 2 tahap, yaitu pada

tanggal 8 dan 15 September 2012 yang dilaksanakan di kampus III Universitas

Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta.

.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah Puasa

dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji adanya korelasi pengukuran antropometri yang meliputi lingkar pinggang, rasio

lingkar pinggang-panggul, body mass index (BMI), dan skinfold thickness

(triceps, abdominal, suprailiac) terhadap profil lipid, kadar glukosa darah puasa

dan tekanan darah. Penelitian ini dilakukan secara berkelompok dengan kajian

(50)

Kajian dari penelitian ini meliputi :

1. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar

Trigliserida.

2. Korelasi Pengukuran Percent Body Fat (%BF) terhadap Kadar

Trigliserida.

3. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul (RLPP) terhadap Kadar Trigliserida

4. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap rasio

kolesterol total/HDL

5. Korelasi Pengukuran Percent Body Fat (%BF) terhadap rasio

kolesterol total/HDL

6. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul (RLPP) terhadap Rasio Kadar Kolesterol

total/HDL

7. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap rasio

HDL/LDL

8. Korelasi Pengukuran Percent Body Fat (%BF) terhadap rasio

HDL/LDL

9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul (RLPP) terhadap rasio HDL/LDL

10. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan Percent Body

(51)

11. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul (RLPP) terhadap Tekanan Darah

12. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang (LP) dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul (RLPP) terhadap terhadap Kadar Glukosa Darah

Puasa.

13. Korelasi PengukuranBody Mass Index(BMI) danpercent body fat

(%BF) terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa.

Penelitian ini berfokus pada korelasi pengukuran lingkar pinggang (LP) dan rasio

lingkar pinggang-panggul (RLPP) terhadap tekanan darah.

G. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel (sampling) penelitian ini adalah secara

non-random sampling (pengambilan sampel secara tidak acak) dengan jenispurposive

sampling. Pengambilan sampel secara non-random sampling karena yang

dimasukan sebagai subyek pada penelitian ini hanya mereka yang dijumpai,

memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi subyek pada penelitian ini

sehingga tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan

sebagai subyek penelitian. Pengambilan sampel secara purposive sampling

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri

(52)

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa meteran Butterfly®

untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkarpanggul. Pengukuran tekanan darah

dilakukan oleh Laboratorium Parahita. Alat yang digunakan untuk mengkur

tekanan darah adalah sphygmomanometer.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah

mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata

Dharma. dan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden

pada saat pengukuran antropometri dan pengambilan sample darah responden.

2. Permohonan ijin dan kerja sama

Permohonan ijin pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk

memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah.

Permohonan ijin kedua ditujukan kepada rektorat tepatnya kepada Wakil

Rektor 1 Universitas Sanata Dharma untuk memperoleh ijin melaksanakan

penelitian. Permohonan ijin ketiga diajukan ke Laboratorium Parahita untuk

memperoleh persetujuan ijin kerjasama dalam melakukan pengukuran sampel

darah responden. Permohonan ijin kerjasama yang keempat ditujukan kepada

calon reseponden yang bersedia ikut dan terlibat dalam pengukuran

(53)

ijin kerjasama berupa pengisian informed concent. Permohonan ijin kelima

ditujukan kepada kepala bagian rumah tangga untuk meminjam ruangan yang

digunakan untuk melaksanakan pengambilan data pengukuran antropometri

dan pengambilan sampel darah responden.

3. Pembuatanleaflet,informed consent, dan data calon subyek penelitian

a. Leaflet

Leafletyang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk selebaran kertas

berukuran A4 yang berisi informasi mengenai gambaran umum dari

penelitian. Leaflet ini digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk

menjelaskan hal yang berkaitan dengan penelitan yang dilakukan. Judul

leaflet yang digunakan adalah ”Pengukuran Antropometri”. Isi leaflet ini

meliputi: penjelasan singkat mengenai pentingnya pengukuran

antropometri (BMI, Skinfold Thickness, lingkar pinggang dan lingkar

panggul) dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa

darah puasa, dan tekanan darah sebagai suatu metode deteksi dini berbagai

masalah kesehatan khususnya mengenai penyakit kardiovaskular.

b. Informed consent

Informed consent merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan subyek

penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed consent yang

digunakan pada penelitian ini telah memenuhi standar dari Komisi Etik

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta. Subyek penelitian yang menyatakan diri

(54)

data nama, usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani

informed consentsetelah mendapatkan kejelasan penuh dari peneliti terkait

dengan penelitian yang akan dilakukan.

c. Data responden

Data responden pada penelitian ini adalah berupa tabel yang berisi data

nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Data ini berfungsi

untuk mempermudah peneliti melakukan kontak via short message system

(sms) maupun via telepon untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai

tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus

dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa

selama 8-10 jam.

4. Pencarian responden

Pencarian subyek penelitian dilakukan dengan memohon ijin secara tertulis

kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma maupun para Dekan

Fakultas terlebih dahulu untuk memohon ijin melibatkan mahasiswa dan

mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma dalam

penelitian ini. Setelah memperoleh ijin, dilanjutkan dengan meminta data data

nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Dari data yang

diperoleh, peneliti menghubungi satu persatu responden untuk meminta

kesediannya berpartisipasi dalam penelitian. Calon responden yang bersedia

untuk ikut serta dalam penelitian akan diminta untuk menghadiri tahap awal

penelitian ”briefing”. Pada tahap pencarian awal ini, responden yang bersedia

(55)

penelitian yang dibutuhkan masih kurang, dilakukan pencarian responden lagi

secara face to face di wilayah Kampus III Universitas Sanata Dharma yang

memenuhi kriteria inklusi, dimana penjelasan tentang penelitian yang akan

dilakukan melalui leaflet kepada calon responden, kemudian calon responden

yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian akan diminta untuk menghadiri

tahap awal penelitian ”briefing”. Pada tahap pencarian yang kedua ini,

responden yang bersedia untuk mengikuti ”briefing” sebanyak 76 orang.

Briefing ini bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,

prosedur yang dilakukan dalam penelitian serta pentingnya penelitian yang

dilakukan. Calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian akan

menandatangani informed consent sebagai suatu bentuk penyataan tertulis

atas kesediaan responden ikut serta dalam penelitian. Responden yang

bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan mencantumkan nama,

usia, dan alamat pada informed consent serta menandatangani informed

consent setelah mendapatkan penjelasan penuh dari peneliti.

Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk

memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran

parameter dan persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan

pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam via short message

system (sms) dan via telepon jika responden tidak membalas sms dari

peneliti. Responden yang belum hadir pada saat pengukuran parameter

(56)

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal ini

bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Sebuah instrumen dikatakan

valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur

menurut situasi dan kondisi tertentu. Reliabilitas instrumen adalah tingkat

konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan

secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda (Danim, 2003).

Ketelitian atau presisi suatu alat adalah dengan cara menghitung nilai koefisien

variasi (CV). Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011),

suatu alat kesehatan yang dikatakan reliabel dan memenuhi nilai presisi jika

koefisien variasi (CV) ≤ 5%.

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini telah divalidasi, yaitu meteran

Buterfly® dengan nilai CV=0,250%, untuk pengukuran lingkar pinggang dan

CV=0,000% untuk pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul responden

mahasiswi. Untuk pengukuran lingkar pinggang responden mahasiswa nilai

CV=0,210% dan nilai CV=0,000% untuk pengukuran rasio lingkar

pinggang-panggul. Hasil validasi alat secara keseluruhan memenuhi syarat validitas yang

kurang dari ≤5%, dengan perhitungan validasi terlampir dalam lampiran.

Presisi dari alat untuk pengukur tekanan darah telah dilakukan oleh

Laboratorium Parahita.

6. Pengukuran parameter

Pengukuran parameter pada awal bulan September 2012, yang dilakukakan

(57)

kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta. Parameter yang

diukur adalah lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, dan tekanan

darah. Sehari sebelum pelaksanaan penelititian, peneliti mengingatkan

subyek penelitian via sms maupun telepon untuk berpuasa selama 8-10 jam.

Pengukuran tekanan darah dilakukan oleh Laboratorium Parahita, sedangkan

pengukuran antropometrik dilakukan oleh tim peneliti, meliputi pengukuran

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul.

7. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun dan

diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan

komputerisasi.

8. Teknik analisis data penelitian dengan statistik

Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah

dilakukan uji normalitasKolmogorov-Smirnovuntuk melihat distribusi normal

suatu data.Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari

0,050. Data diuji komparatif untuk melihat perbedaan rerata dari dua

kelompok dengan menggunakan uji t bila terdistribusi normal dan

menggunakan uji Mann-Whitney jika data terdistribusi tidak normal. Suatu

data dikatakan mempunyai perbedaan bermakna antara dua kelompok apabila

Asymp. Sig lebih kecil dari 0,050. Data kemudian diuji korelasinya

menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis

Spearman apabila data terdistribusi tidak normal. Selanjutnya dilakukan

(58)

korelasi dapat dilihat pada tabel IV. Taraf kepercayaan yang digunakan

sebesar 95 %.

Tabel IV. Panduan Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p, dan Arah Korelasi (Dahlan, 2012)

No Parameter Nilai Interpretasi

1. Kekuatan Korelasi (r)

0,0 sampai dengan <0,2 0,2 sampai dengan <0,4 0,4 sampai dengan <0,6 0,6 sampai dengan <0,8 0,8 sampai dengan 1

Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat 2. Nilai p p<0,05

p>0,05

Terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antar dua variabel yang diuji.

3. Arah korelasi + (positif)

- (negatif)

Searah. Semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya.

Berlawanan arah. Semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.

9. Pembagian Hasil Pemeriksaan

Pembagian hasil pemeriksaan dilakukan secara langsung kepada responden.

Pada saat pembagian hasil pemeriksaan, peneliti memberikan penjelasan

makna tentang hasil pemeriksaan responden serta memberikan saran-saran

untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.

J. Kesulitan Penelitian

Kesulitan yang dialami selama penelitian ini adalah penyesuaian jadwal

dari para responden dengan tempat diadakannya penelitian. Kesulitan lainnya

yang ditemukan adalah keterbatasan peneliti dalam mengontrol responden apakah

telah melaksanakan puasa 8-10 jam, tidak melakukan aktivitas berat dan istirahat

(59)

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul

terhadap tekanan darah merupakan bagian dari penelitian payung dengan judul

“Korelasi Hasil Pengukuran Antropometrik terhadap Profil Lipid, Tekanan Darah dan Kadar Glukosa Darah Puasa dalam Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan

pada kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk mengetahui

gambaran kesehatan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan mengetahui korelasi pengukuran antropometri terhadap tekanan

darah.

A. Karakteristik Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap 129 responden yang terbagi menjadi 60

responden mahasiswa dan 69 responden mahasiswi kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Karakteristik

subyek penelitian meliputi umur, lingkar pinggang, rasio lingkar

pinggang-panggul (RLPP), dan tekanan darah. Data karakteristik subyek penelitian dapat

(60)

Tabel V. Karakteristik Responden Penelitian Mahasis

Gambar

Gambar 1. Pengukuran Lingkar Pinggang
Gambar 2. Rasio Lingkar Pinggang-Panggul (UMCC, 2011)
Tabel I. Ringkasan Hubungan antara Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul dengan Risiko Penyakit (WHO, 2008)
Gambar 3. Pengukuran Tekanan Darah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prosesnya dimulai dari bagian stok barang memasukkan atau mengubah data jenis bahan baku, kemudian aplikasi bertugas menyimpan data kedalam data master jenis dan

Dari analisa permasalahan di temukan bahwa penggunaan kartu dalam pembuatan data pasien dan rekam medik, serta tidak terintegrasinya sistem administrasi yang ada

43 Total regulatory adjustments to Additional Tier 1 capital Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment) terhadap AT1. 44 Additional Tier 1 capital (AT1) Jumlah AT 1 setelah

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu implementasi kebijakan UMKM di Kabupaten Sragen ternyata belum efektif, dilihat dari 13 variabel kebijakan yang

Fenomena ini berindikasi posisi spesifik asam stearat tidak sama dengan asam oleat dan atau asam linoleat dalam lemak susu yang dihasilkan oleh sapi dengan pemberian ransum

1. Perhitungan dan analisis rasio keuangan dengan metode time series analysis pada periode 2010 sampai dengan 2012 untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan

[r]

Dengan menggunakan Metode Cost-Plus Dengan Pendekatan Full-Costing, yang dapat dijalankan melalui beberapa cara tentang Penentuan Harga Jual Perusahaan yaitu Total Biaya Variable