KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kasih setia Tuhan Yesus Kristus yang memberi berkat yang tidak pernah terhitung di dalam hidup penulis hingga skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Skripsi berjudul”Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Tehadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida
Statis di Kelas XI semester II di SMA Negeri 4 Binjai T.P 2013/2014”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Karya Sinulingga M,Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora M,Si.,Bapak Drs. Ratelit Tarigan M,Pd.,dan Ibu Dra. Eva Ginting M,Si sebagai penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari seminar proposal sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, juga kepada Bapak Prof. Motlan, M.sc, Ph.D selaku dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih juga kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Muslimin, M.Si serta Ibu Mery Simbolon, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Negeri 4 Binjai yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama observasi dan penelitian serta para guru dan staff adminitrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
Tarigan, Bang Khun dan Bang Leo) dan adek tersayang Fatricia yang telah mendukung penulis dari awal hingga akhir perkuliahan. Ponakan terlucu (Jillquen, Tristan, Winnie dan Dafin) yang sangat dirindukan. Sanak saudara yang dekat maupun jauh yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis ucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih juga buat abang kelompok Abang Erwin Rajaguguk yang sangat banyak mendukung dalam studi penulis serta kelompok kecil Theofani (Feny, Irma, Nita dan Cici) serta keluarga besar UKMKP dan IKBKF yang memberikan perhatian dan kasih kepada penulis selama meyelesaikan studi di UNIMED.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih buat Cimegurife (Item alias Cici, Mawar alias Ipin, Gusnita alias kribo atau upin, Januarita alias ocha, Irma alias irmut, Feny alias Fenot) dari awal hingga menyelesaikan studi selalu memberikan yang terbaik bagi penulis. Penulis juga tak lupa dengan abang tersayang Nimrot yang sangat sayang, penuh kasih, sabar, serta penuh perhatian yang memberi semangat dan motivasi selama penulis menyelesaikan studi di Unimed. Buat kelas Ekstensi 2010 yang tidak dapat disebutkan satu persatu serta adek-adek kos (dek cony yang memberikan pinjaman laptop, dek may, dek olhy) dan penghuni kosan marakas Ricky, ito Jonatan, bg Paruhum serta sahabat-sahabat PPL SMP Negeri 2 Berastagi terkhusus buat kamar wanita (Renata, Irma, Leni, chatarine, Febry, Agnes, dan Christina ) yang memberi semangat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapakan masukan dan saran yang sangat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II DI SMA NEGERI 4 BINJAI T.P. 2013/2014
MELDA AL SINAGA (4103321030) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester II di SMA Negeri 4 Binjai Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-tes dan pos-tes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester II SMA N 4 Binjai T.P. 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian ini diambil dengan cluster random sampling, terpilih kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas kontrol. Jumlah keseluruhan sampel adalah 80 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dan lembar observasi yang telah dilakukan uji prasyaratan tes.
Dari analisa data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 40,50 pada kelas kontrol sebesar 40,75. Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh thit = -0,10. Pada taraf ߙ = 0,05 diperoleh ttab = 1,99 (thitung < ttabel) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Untuk skor rata-rata postes, pada kelas eksperimen 75,75 pada kelas kontrol 66,50. Uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, kemudian uji hipotesis data postes diperoleh bahwa thitung > ttabel (4,34 > 1,67) makan Ha diterima, yakni ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis. Selama proses pembelajaran, data rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas yang diajarkan dengan model Quantum teaching adalah 74,16 % dengan kategori aktif.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tekanan Hidrostatis 27
Gambar 2 Bagan Dongkrak Hidrolik 28
Gambar 3 Benda di Timbang di Udara dan Dalam Fluida 30
Gambar 4 Gaya-Gaya Yang Bekerja pada Balon Gas 31
Gambar 5 Kapilaritas, Meniskus dan Sudut Kontak 34
Gambar 6 Tegangan Permukaan 37
Gambar 7 Pengukuran Kekentalan Fluida 38
Gambar 4.1 Diagram Kemampuan Kognitif awal (Pretes)
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 54 Gambar 4.2 Diagaram Kemampuan Kognitif akhir (Postes) Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP I 70
Lampiran 2 RPP II 81
Lampiran 3 RPP III 90
Lampiran 4 LKS I 100
Lampiran 5 LKS II 102
Lampiran 6 LKS III 104
Lampiran 7 Tabel Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 105
Lampiran 8 Istrumen Penelitian 114
Lampiran 9 Kunci Jawaban 120
Lampiran 10 Data Distribusi Hasil Pretes SMA Negeri 4 Binjai kelas Eksperimen 121 Lampiran 11 Data Distribusi Hasil Postes SMA Negeri 4 Binjai kelas Eksperimen 123 Lampiran 12 Data Distribusi Hasil Pretes SMA Negeri 4 Binjai kelas Kontrol 125 Lampiran 13 Data Distribusi Hasil Postes SMA Negeri 4 Binjai kelas Kontrol 127 Lampiran 14 Data Kemampuan Kognitif Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 129 Lampiran 15 Data Kemampuan Kognitif Pretes dan Postes Kelas Kontrol 131
Lampiran 16 Perhitungan Statistika 133
Lampiran 17 Uji Normalitas Data 136
Lampiran 18 Uji Homogenitas Data 143
Lampiran 19 Uji Hipotesis 148
Lampiran 20 Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 150 Lampiran 21 Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 152 Lampiran 22 Perhitungan Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 161 Lampiran 23 Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 163 Lampiran 24 Perhitungan Aktivitas Belajar Kelas Kontrol 172
Lampiran 25 Lembar Observasi Siswa 174
Lampiran 26 Lembar Wawancara Guru 177
Lampiran 27 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 178
Lampiran 28 Tabel Uji Normalitas 179
Lampiran 29 Tabel Product Momen 180
Lampiran 30 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi f 181 Lampiran 31 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi Uji t 183
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pola pendidikan. Upaya
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa di setiap jenjang
pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh kualitas sumber daya manusia yang
dapat menunjang pembangunan nasional suatu bangsa. Maju mundurnya
pengembangan suatu bangsa di segala bidang sangat ditentukan oleh tingkat
pendidikan bangsa itu sendiri, khususnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) yang memberi dampak positif bagi kehidupan manusia dan
dunia pendidikan. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih kategori rendah jika
dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia negara-negara di dunia.
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report
2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa
Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011) waktu
setempat, indeks pembangunan pendidikan atau education development index
(EDI) indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di
Indonesia menurun. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun
2011 merosot ke peringkat 69.
http://edukasi.kompas.com/2011/03/02/Indeks.Pendidikan.Indonesia.Menurun.
Penguasaan fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi salah satu
modal dasar dalam pengembangan berbagai bidang keahlian. Fisika sebagai ilmu
bidang sains merupakan salah satu mata pelajaran yang berhubungan dengan alam
sehingga dalam pembelajarannya diperlukan penyelidikan berupa percobaan
terhadap pengetahuan tersebut. Proses pengembangan suatu bidang ilmu fisika
diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti laboratorium dengan
peralatan dan alat-bahan percobaan fisika yang memadai, perpustakaan yang
cukup untuk mengembangkan dasar berpikir siswa, dan penunjang pembelajaran
lainnya di sekolah. Kondisi sampai sekarang, sebagian besar sekolah telah
berbenah akan keperluan itu. Namun demikian, hasil belajar siswa dalam belajar
fisika juga belum menunjukkan keberhasilan dan kepuasan.
Hal ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan (observasi) peneliti dengan
melakukan wawancara kepada guru fisika kelas XI SMA Negeri 4 Binjai, Bapak
Muslimin, diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih
rendah yaitu rata-rata 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
akan dicapai adalah 70. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa kurang
mencapai kriteria yang diharapkan.
Peneliti melakukan observasi pada tanggal 19 Desember 2013 dengan
menyebarkan angket kepada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Binjai. Hasil observasi
dari 40 orang siswa yang diberi angket ternyata 75% (30 orang) siswa tidak
menyukai pelajaran fisika karena menurut mereka pelajaran fisika merupakan
pelajaran yang sulit dipahami, mengerjakan soal tanpa memahami konsep yang
sebenarnya dan jarang melakukan praktikum. Peneliti juga mengamati lokasi
sekolah, dimana suasana ruangan kelas kurang di tata dengan baik dikarenakan di
sekitar sekolah terdapat rel kereta yang mana menimbulkan kebisingan dan
ketidaknyamanan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
Model pembelajaran yang digunakan sudah bervariasi tetapi
pelaksanaannya belum maksimal sehingga kurang menarik minat siswa untuk
belajar fisika. Apalagi ketika diberikan soal kebanyakan siswa tidak mengerti
soal-soal yang diberikan oleh guru. Hal ini yang pada akhirnya timbul persepsi
negatif siswa terhadap pelajaran fisika.
Siswa menginginkan guru mengajar dengan model pembelajaran yang
lebih bervariasi sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan
dan mengasyikkan. Siswa juga mengharapkan suasana kelas yang lebih rileks dan
tidak kaku supaya tercipta interaksi antara guru dan siswa. Menurut Dimyati dan
Mudjiono (2006: 33): ”Dalam proses pembelajaran ada 4 komponen penting yang
berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar,
media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran”. Keempat
komponen tersebut sangat penting dalam mempengaruhi proses pembelajaran.
Sejalan dengan masalah diatas dalam proses belajar mengajar fisika pun
diperlukan metode-metode baru yang inovatif dan menarik yang dapat membawa
siswa kearah belajar yang lebih baik dan bersemangat tinggi supaya hasil belajar
lebih optimal. Setelah mempelajari model pembelajaran, peneliti memperkirakan
model pembelajaran Quantum Teaching mampu mengatasi masalah-masalah
tersebut karena model pembelajaran Quantum Teaching berpengaruh terhadap
emosional siswa yang dapat membuat siswa semakin semangat dalam belajardan
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Bobbi Deporter (2011 )
menyatakan bahwa :
“Quantum Teaching menunjukkan kepada anda menjadi guru yang baik.
Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar
mengajar lewat pemanduan unsur-unsur seni dan pencapaian yang terarah, apapun
mata pelajaran yang diajarkan.”
Model pembelajaran Quantum Teaching merancang suasana kelas yang
menyenangkan, yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, membuat pengajaran
lebih melekat dan belajar optimis. Model pembelajaran Quantum Teaching
terfokus pada hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas sehingga interaksi
terjadi dapat mendirikan landasan dan kerangka untuk landasan. Quantum
Teaching mempunyai kerangka rancangan berupa TANDUR (Tumbuhkan,
peneliti ini ingin menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching antara lain:
1. Sebagai variasi dalam belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh dan
termotivasi untuk belajar. 2. Deporter (2011 : 132) menyatakan “Quantum
Teaching memberi siswa kesempatan untuk berlatih dan menunjukkan apa yang
mereka ketahui serta menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke
dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan mereka”, sehingga siswa
tidak hanya dituntut pada hafalan saja melainkan dituntut juga lebih banyak
mengerti telah pelajaran yang disampaikan. 3. Deporter (2011 : 31) menyatakan
“Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang menguraikan
tentang cara-cara baru yang mempermudah proses pembelajaran dan menekankan
pada terciptanya suasana yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk
belajar dan mempunyai kemauan untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar”.
Penelitian mengenai pembelajaran Quantum Teaching ini telah diteliti oleh
Anggun Wiguna (2009) bahwa adanya pengaruh model Quantum Teaching
terhadap hasil belajar siswa ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa
yaitu 68,44 sedangkan nilai rata-rata dengan menngunakan konvensional 60,63
besarnya peningkatan hasil belajar mencapi 12,88 %, peneliti ini menggunakan
empat komnukasi ampuh dalam melaksanakan proses pembelajaran agar dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar yakni munculkan kesan,
arahkan fokus, inklusif (bersifat mengajak), dan spesifik (bersifat tepat sasaran).
Peneliti terdahulu yang kedua yaitu : Sri Marlinawati Saragih (2010)
bahwa adanya pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa ini
dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu 81,00 sedangkan nilai rata-rata
hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional 70,57 besarnya
peningkatan hasil belajar mencapai 13,88 %, peneliti menggunakan peta konsep
untuk menyampaikan materi pelajaran yang diajarkan di dalam sebuah karton.
Peneliti terdahulu yang ketiga yaitu : Lerman Parhehean Manik (2009)
bahwa adanya pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa
yaitu 67,83 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional 57,17 besarnya peningkatan hasil belajar mencapai
Peneliti terdahulu yang keempat yaitu : Jandri Saragih (2012) bahwa
adanya pengaruh model Quantum Teaching terhadap hasil belajar siswa yaitu
75,33 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran konvensional adalah 71,67 besarnya peningkatan mencapai 10,5 %,
peneliti melaksanakan praktikum dan peta konsep.
Adapun yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan
dengan penelitian terdahulu adalah tempat penelitian, sampel penelitian dan
materi yang akan dibawakan dalam penelitian, penelitian ini akan diadakan di
SMA Negeri 4 Binjai kelas XI semester II T.P.2013/2014. Cara yang akan
digunakan peneliti sekarang adalah melaksanakan praktikum di dalam proses
pembelajaran, namun sebelum pelaksanan praktikum peneliti akan membagikan
LKS kepada setiap kelompok untuk membantu penelti didalam mengarahkan
siswa untuk melaksanakan aktivitas kegiatan praktikum dan didalam
pengorganisasian kelompok belajar setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang agar
setiap siswa dapat bekerjasama dengan baik didalam melaksanakan diskusi.
Perbedaan selanjutnya adalah peneliti sekarang akan membagikan bahan ajar
kepada setiap kelompok supaya menambah ketertarikan siswa dalam melakukan
proses pembelajaran.
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II di
SMA Negeri 4 Binjai T.P 2013/2014”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Kurangnya praktikum atas teori yang di dapatkan karena fasilitas
laboratorium belum digunakan secara maksimal.
3. Model pembelajaran yang digunakan sudah bervariasi tetapi
pelaksanaannya belum maksimal.
4. Kondisi kelas yang kurang kondusif selama pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian yakni sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di kelas XI SMA Negeri 4 Binjai Semester II Tahun
pelajaran 2013/2014.
2. Menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching di kelas eksperimen.
3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi
Fluida Statis.
4. Hasil belajar yang disertai pengamatan aktivitas.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Quantum Teaching di kelas XI semester II di SMA Negeri 4 Binjai?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional di kelas XI semester II di SMA Negeri 4 Binjai?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa di kelas XI dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching?
4. Bagaimana aktivitas belajar siswa di kelas XI dengan menggunakan
pembelajaran konvensional?
5. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Quantum
Teaching dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok Fluida statis di kelas XI semester II SMA Negeri 4
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum teaching terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Fluida statis kelas XI semester II SMA Negeri 4 Binjai.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida statis
kelas XI semester II SMA Negeri 4 Binjai.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching.
4. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas XI selama pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
5. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh hasil belajar siswa di kelas
dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada
materi pokok Fluida Statis XI semester II SMA Negeri 4 Binjai.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah :
1. Manfaat bagi siswa, model pengajaran yang dikembangkan ini diharapkan
akan mampu :
a. meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
b. belajar dalam suasana yang menyenangkan
c. meningkatkan minat belajar siswa untuk bekerjasama.
d. Membuat siswa tertarik belajar fisika.
2. Manfaat bagi Guru
a. menambah wawasan guru untuk menerapkan model Quantum
Teaching dalam Proses pembelajaran.
c. guru lebih terampil menggunakan model pembelajaran.
3. Manfaat bagi Peneliti
a. memperoleh wawasan tentang pelaksanaan model Quantum
Teaching yang berorientasi pada peningkatan hasil belajar siswa.
b. memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru fisika siap
melaksanakan tugas di lapangan.
1.7 Definisi Operasional
1. Model Quantum Teaching adalah pengubahan gaya belajar yang meriah,
dengan segala nuansanya. Dan Quantum Teaching juga menyertakan
segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk
belajar, sehingga sangat mempermudah siswa dalam menerima materi
pembelajaran
2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Quantum
Teaching pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester II di SMA
Negeri 4 Binjai Tahun Pelajaran 2013/2014 secara individu terdapat 29 orang
siswa yang tuntas (72,50%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas (jumlah
siswa yang tuntas tidak mencapai 85%).
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester II di SMA Negeri 4 Binjai
Tahun Pelajaran 2013/2014 secara individu terdapat 17 orang siswa yang
tuntas (35 %) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas (jumlah siswa yang
tidak tuntas tidak mencapai 85 %).
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Quantum Teaching pada materi pokok Fluida Statis kelas XI
semester II di SMA Negeri 4 Binjai Tahun Pelajaran 2013/2014 digolongkan
kategori aktif.
4. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI
semester II di SMA Negeri 4 Binjai Tahun Peajaran 2013/2014 digolongkan
cukup aktif.
5. Berdasarkan hasil pengujuan hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh
bahwa Ada perbedaan akibat pengaruh model Pembelajaran Quantum
Teaching dengan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester II di SMA Negeri 4 Binjai
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang pembelajaran Quantum
Teaching sebaiknya disrankan terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah
penelitian untuk melihat ketersediaan alat-alat laboratorium yang akan
dipergunakan sebab kurangnya alat-alat demonstrasi yang akan digunakan
selama pembelajaran dapat mengurangi keefektifitasan proses pembelajaran.
2. Bagi guru dan peneliti yang ingin menerapkan dan meneliti pembelajaran
Quantum Teaching dapat mengoptimalkan waktu yang sudah direncanakan
dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alokasi yang digunakan
harus benar-benar di sesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat agar setiap fase pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3. Kondisi kelas eksperimen yang ribut saat pembagian kelompok dan
pembacaan hasil diskusi dikarenakan siswa yang belum terbiasa dengan
pembelajaran secara berkelompok dapat mengurangi efektifitas dalam belajar
sehingga kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatur komunikasi
yang baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa
terutama pada saat pembagian kelompok dan penbacaan hasil diskusi.
4. Bagi peneliti yang akan menerapkan pembelajaran ini disarankan terlebih
dahulu memperhatikan fasilitas yang dimiliki oleh siswa seperti ketersediaan
buku pegangan yang mendukung pembelajaran atau alat lain yang mendukung
pada materi yang diberikan karena kurangnya fasilitas belajar yang ada pada
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., ( 2010 ), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Suatu Praktik.
Rineka Cipta, Jakarta.
Deporter, B., dan Henarcki, M., ( 2013 ), Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan, Kaifa, Bandung.
Deporter, B., ( 2011 ), Quantum Teaching, Kaifa, Bandung.
Djamarah, S., dan Zair, A., ( 2006 ), Strategi Belajar Mengajar,. Rineka Cipta,
Jakarta.
FMIPA UNIMED., ( 2012 ), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal
Penelitian Kependidikan, Medan, FMIPA.
http://edukasi.kompas.com/2011/03/02/Indeks.Pendidikan.Indonesia.Menurun
(diakses tanggal 13 januari)
Kanginan, M., ( 2004 ), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga.
Manik, P., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum-Hukum Di SMA
Negeri 1 Silahisabungan Dairi T.P. 2009/2010., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Mustika ( 2012 ), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan Kelas VII
Semester I SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013., skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Putra, S., ( 2013 ), Mendesain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains,
Yogjakarta, Diva Pres Anggota Ikapi.
Saragih, J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Di kelas VII
SMP Negeri 3 Binjai T.P. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Saragih, S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap
SMP Tri Sakti Lubuk Pakam T.P. 2009/2010., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Sardiman, A. M., ( 2011 ), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT
Raja Grafindo Persada.
Slameto., ( 2010), Belajar dan Faktor-fakror Yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rineka Cipta.
Sudjana, N., ( 2005 ), Metode Statistika, Bandung, Tarsito.
Supiyanto., ( 2006 ), Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Phieta.
Suprijono, A., ( 2010 ), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta,Pustaka Belajar.
Wiguna, A., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Pemuaian Di Kelas VII
Semester II SMP IT AL-Fityan School Medan T.P. 2008/2009., Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Zaelani, dkk., ( 2013 ), 1700 Bank Soal Fisika Untuk SMA/MA, Bandung, Yrama