• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anallisis Tabi dalam Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis dan Semantik).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Anallisis Tabi dalam Kalimat Bahasa Jepang (Kajian Sintaksis dan Semantik)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

文章

用法分析

エ タ.ク スタサ

文学科

文学科学部

タキ

大学

バン

(2)

1. 序論

品詞分類 度 び いう語 詞 あ

そ 単語 独立 使わ い 度 い い

意味 持 そ 度数 回数 数え 語

日 語大辞典 あ 研究 目的

日 語 文章 び 度 使用 意味 理解 あ

び 度 意味 文章 応 変化

研究 益岡隆志 数量 詞 形式 詞

理論 使 い 詞 う 数量 表 詞 数量

詞 呼ぶ 詞 性質 意味的 希薄 修飾要素

使え い 詞 形式 詞 呼ぶ 数量 詞 単独 数

量 表 数 詞+助数詞 指示詞+ ほ

い 等 う 接尾辞 接尾辞的 語 組 合わせ 初

数量 詞 あ 助数詞 冊 枚

う 数え 対象 種類 使い分 類別辞 数

付い 量 回数 時間等 様々 単位 表 [単位辞]

あ び 度 回数・倍数 表 助数詞 あ 形式 詞

び 度 何度 あ い 繰 返 起

そ 回数 多 回数 重 表

正義 形式 詞 文 構造 あ

動詞 構造 V + び 詞

(3)

詞 動詞 形容詞 修飾 務 品詞 あ 功雄

益岡 副詞 四種類

分 そ 一 態 起 時間 態 発生・展開 あ

表 副詞 ンス・ スペク 副詞 呼ぶ スペ

ク 副詞 自体 起 頻度 表 あ い

い い び び

等 あ

1. 論

2.1 び 度 助数詞 例文

白 左 肩 バッ 打 思

う 度目 バッ 頭 飛 来 (AK 2005:

182)

そ 例文 度 び 助数詞

数詞 付 例文 意味 何回白 バッ 打

説 白 回バッ 打

予想最高気温 幌 古屋 大阪 広島 福岡 全部

12度。(MS@tenkijp)

そ 例文 度 び 助数詞 12 数

詞 付 例文 意味 程度・度数 最高気温

(4)

2.2 び 度 形式 詞 例文

君 会う び 美 る (MS, @hx3exbk8)

大 台風 集中豪雨 び 数千戸 住宅 浸水被害

あ (NP 23, 2002:17)

例文 度 び 形式 詞 会う

いう動詞 付 V + び 文構造 使

い 例文 度 び 形式 詞

豪雨 いう 詞 付 N+ + び

文構造 使 い 例文 例文 意味 繰 返

起 表

例文

び 渋谷 新社屋 落成 誠

う い (NJ 3, 1993:72)

例文 度 び 形式 詞

いう指示詞 付 例文 意味 繰 返

起 表 今回 言う意味

(5)

例文

ロック いう ク バック び び比 音楽家

(AK 2005: 56)

び び せ 美央 振 袖 求 い

?(MS, @hair_kame38)

例文 度 び 副詞 び び

度々 呼 副詞 文 中 置い 問

題 い 例文 う び び 人 状況

語 述語 間 あ 文例 意味 何度 繰 返 様

子 表 特 文例 誰 い 迷惑 び

び せ 言う

3 結論

日 語文章 中 び 度 使用 分類

そ 助数詞 形式 詞 副詞 あ 意味 分類

い い あ 助数詞 び 度 数詞 付い 回数

度数 意味 持 い 形式 詞 繰 返 起

表 折 意味 用い そ 従節 主節 接続

あ 副詞 繰 返 意味を用い 。 び

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...6

1.3 Tujuan Penelitian...6

1.4 Metode dan teknik Penelitian...7

1.5 Organisasi Penulisan...8

BAB II KAJIAN TEORI...10

2.1 Semantik...10

2.1.1 Makna Leksikal...10

2.1.2 Makna Gramatikal...11

2.2 Sintaksis...11

(7)

(Lanjutan)

iv

2.2.2 品詞分類 Hinshibunrui...15

2.3 たび 度 ...16

2.3.1 度Tabi sebagai助数詞 josuushi...18

2.3.2 度Tabi sebagai形式名詞keishikimeishi...19

2.3.3 度Tabi sebagai副詞fukushi...21

BAB III ANALISIS DATA...23

3.1 度Tabi sebagai助数詞 josuushi...24

3.2 度Tabi sebagai形式名詞keishikimeishi...32

3.3 度Tabi sebagai副詞fukushi...41

BAB IV KESIMPULAN...52

DAFTAR PUSTAKA...56

LAMPIRAN DATA

SINOPSIS

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

た (bisa juga dibaca ’度’ jika menempel dengan morfem lain)

merupakan salah satu kata dalam bahasa Jepang yang bisa masuk ke dalam

beberapa kategori. Dalam Daijiten (1989:1212) 度 ‘tabi’ memiliki arti sebagai

berikut :

き 度数 回数を数え 語

Toki. Ori. Dosuu. Kaisuu o kazoeru go.

Waktu. Kesempatan. Frekuensi/derajat. Kata yang menghitung jumlah kali.

Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa た ‘tabi’ beberapa

arti, yaitu menunjukan adanya ‘kesempatan’ dan ‘waktu’ serta ‘jumlah frekuensi’.

Perhatikan contoh berikut:

1. た う い す

Kono tabi wa omedetou gozaimasu.

Pada kesempatan ini saya ucapkan selamat.

(RSKJ;1993:614)

(9)

2

shijishi kono. tabi di sini menjadi sebuah 名 詞 meishi yang

diterangkan oleh 指示詞 shijishi kono, sehingga kono tabi

menjadi sebuah subjek karena terletak di depan partikel wa. Tabi pada

kalimat ini memiliki arti ‘pada kesempatan ini’ menunjukan adanya suatu

kondisi/keadaan. Tabi dapat pula dilekati oleh 指示詞 shijishi lainnya

seperti そ sono dan ano.

Selanjutnya perhatikan contoh berikut :

2. チーム 試合 三度 け ち た Kono chiimu wa shiai de mitabi tsuzukete kachimashita.

Tim ini menang tiga kali berturut-turut dalam pertandingan.

(GNTNK;1990:568)

Pada contoh kalimat 2, tabi melekat pada 数詞 suushi ‘mitsu’

sehingga た tabi di sini menjadi sebuah kata bantu bilangan 助数詞 josuushi.

tabi pada kalimat ini menunjukan banyaknya jumlah kemenangan yang

didapatkan oleh tim tersebut. Sebagai助数詞 josuushi, tabi bisa melekat

pada数詞suushi yang lainnya, seperti hitotsu, futatsu menjadi

た ふたた . Dapat pula dibaca secara 音読 onyomi seperti 一度ichido,

二度 nido, 三度sando. Namun apabilatabi dibaca sebagai ‘do’, terkadang

(10)

3 sehingga harus berhati-hati dalam memakainya.

Lalu perhatikan contoh berikut:

3. 東京 今35度 あ すよ Tokyo wa ima 35do mo arimasu yo.

Tokyo sekarang ada 35 derajat lho.

(MNN;1998:7)

Pada contoh kalimat di atas, 度 di sini dibaca ‘do’. Walaupun

pada contoh kalimat di atas pun menempel pada数詞 suushi 23 namun memiliki

makna yang berbeda. Hal ini disebabkan karena konteks kalimatnya. Pada contoh

kalimat 2, 度 memiliki makna banyaknya frekuensi sedangkan pada contoh

kalimat 3, 度 diartikan sebagai ‘derajat’. Pada contoh kalimat 3度 menunjukan

tingkatan panasnya kota Tokyo saat ini.

Lalu perhatikan contoh berikut :

4. 彼 来 た 花をく た

Kare wa kuru tabi ni hana wo kureta.

Setiap dia datang, dia memberi bunga.

(EJUG;1994:420) Pada kalimat 4, た tabi melekat pada verba bentuk kamus kuru.

Mengabungkan dua buah klausa yaitu彼 来 dan花をく た. Mengandung

arti ‘setiap’ yaitu perbuatan yang dilakukan berulang-ulang ketika dia datang,dia

(11)

4

pada kata kerja bentuk kamus, tetapi hanya pada kata kerja yang mengandung

aktivitas dan aktivitas tersebut bisa dilakukan berulang-ulang. Misalnya seperti

会うau, miru, 行くiku, kaeru. Kata kerja seperti shinu tidak

dapat dilekati kata た tabi karena aktivitas seperti mati hanya bisa satu kali.

Tidak bisa berulang-ulang mati. た pada 来 た kuru tabi terletak di

belakang kata来 menekankan pada waktunya dan た tabi berfungsi sebagai

konjungsi.

Berdasarkan contoh-contoh kalimat di atas, dapat dipahami bahwa kata

tabi merupakan sebuah nomina/名詞meishi. Namun tabi tidak bisa

berdiri sendiri. Tabi harus melekat pada kata/unsur yang lain agar mempunyai arti.

tabi hanya dapat melekat pada 名 詞 meishi/kata benda dan 動 詞

doushi/kata kerja. Kata benda yang tidak bisa berdiri sendiri disebut dengan 形式

名詞keishiki meishi.1

Berdasarkan kutipan tersebut, keishiki meishi adalah kata-kata yang tidak

akan memiliki makna apabila berdiri sendiri. Makna dalam keishiki meishi akan

menjadi jelas apabila melekat pada kata lain.

1

Keishiki meishi adalah kata yang kehilangan makna subtitusinya dan menjadi kata benda yang

hanya memiliki peranan secara formalitas. Tetapi keishiki meishi tidak mempunyai arti jika berdiri

(12)

5

Walaupun dalam contoh kalimat 1, 2, 3, dan 4 mengandung unsur kata

た , tetapi terdapat perbedaan dalam penggunaannya maupun maknanya.

Perbedaan dalam struktur kalimatnya menimbulkan makna yang berbeda-beda

pula. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti hal ini. Penelitian

tentang た belum pernah dilakukan di lingkungan jurusan Sastra Jepang

Universitas Kristen Maranatha.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan kata た dalam kalimat bahasa Jepang? 2. Makna apa yang terkandung dalam kata た dalam kalimat bahasa

Jepang?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan penggunaan kata た dalam kalimat bahasa

Jepang.

(13)

6 1.4 Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah cara

mendeskripsikan data, atau cara pengggambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta berupa data, sifat-sifat serta hubungan

antarfenomena yang diteliti.

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka

dimana peneliti menentukan sumber data yang valid dan realible.

Langkah-langkah penelitian saya disusun sebagai berikut :

1. Menentukan tema dan judul penelitian

2. Mencari dan mengumpulkan data dari novel, koran, majalah, lagu, film

dan menentukan teori pendukung

3. Mengklasifikasikan data-data yang sudah diklasifikasikan

4. Menganalisis data-data yang telah diperoleh

5. Penyusunan laporan hasil penelitian

6. Menyimpulkan hasil penelitian

(14)

7

Teknik top down, yaitu suatu masalah di bagi-bagi kedalam beberapa tingkatan

kelompok masalah hingga subbagian yang paling kecil. Setelah itu kemudian

disusun langkah-langkah untuk penyelesaiannya.

Contoh teknik top-down sebagai berikut :

5. 旅行を行くた 土産を い す

ryokou o iku tabi ni miyage o kaimasu.

setiap pergi tamasya, membeli oleh-oleh.

(RSKJ;1994:614)

行くた

行く た

五段動詞 形式名詞

Dengan menggunakan teknik kajian top-down seperti contoh kalimat di

atas, maka dapat dipahami bahwa kataた dapat melekat pada kata kerja/動詞

doushi bentuk kamus. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua kata kerja /

動詞 doushi dapat dilekati kata た .

1.5 Organisasi Penulisan

Penulisan penelitian ini dibagi menjadi 4 bab yang pada setiap babnya

(15)

8

Bab 1 pendahuluan berisi alasan dilakukannya penelitian yang mencakup

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan metode dan

teknik penelitian dan organisasi penelitian. Bab 2 kajian teori berisi tentang

teori-teori yang digunakan oleh peneliti yang mendukung penelitiannya yaitu,

sintaksis, kalimat, semantik, hinshinbunrui, meishi, keishikimeishi, fukushi dan

pengertian mengenai tabi. Bab 3 pembahasan berisi tentang analisis data-data

yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam bab ini membahas penggunaan

tabi dalam konteks kalimat dan menjelaskan makna apa yang dikandung tabi. Bab

4 kesimpulan, pada bab ini berisi tentang hasil dari analisis penelitian tabi.

Disertakan pula daftar pustaka dan buku-buku referensi yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini.

Demikian penulis menyusun laporan penelitian ini seperti diatas agar

(16)

52

BAB IV

KESIMPULAN

Setelah menganalisa tabi 度 (たび) dalam kalimat bahasa Jepang, maka didapati kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah pada bab 1.

1. Penggunaan kata tabi 度 (たび) dalam kalimat bahasa Jepang adalah sebagai berikut :

Sebagai kata bantu bilangan/助数詞 josuushi, tabi 度 (たび)melekat pada kata bilangan/numerial.berfungsi sebagai kata keterangan kuantitatif. Bisa terdapat baik dalam sebuah klausa, kalimat tunggal maupun kalimat majemuk.

Sebagai 形式名 keishikimeishi,度( ) tabi ni hanya dapat melekat pada kata kerja/動詞 doushi dan kata benda/名詞 meishi. Pola kalimat yang digunakan apabila 度( ) tabi (ni) melekat pada kata kerja/動詞 doushi adalah V + たび . Hal ini tidak berlaku pada frase 度重 karena 度 tabi yang melekat dengan tabikasanaru bukanlah sebuah 形式名 keishikimeishi. Sedangkan pola kalimat yang digunakan apabila 度( ) tabi (ni) melekat pada kata benda adalah N+の+たび

(17)

53

klausa lainnya. Selain itu 度( ) tabi (ni)sebagai 形式名 keishikimeishi dapat menempel pada 指示詞shijishi sepertiこのkono dan そのsono. Tabi 度 (たび)sebagai詞副詞fukushi, yaituたびたびtabitabi berfungsi sebagai kata keterangan frekuentif. たびたびtabi tabi baik dalam kalimat tunggal maupun kalimat majemuk bisa diletakan dimana saja, contohnya bisa di depan objek, predikat, subjek maupun keterangan lainnya.

2. Makna yang terkandung pada kalimat yang menggunakan kata tabi 度 (た

び) adalah sebagai berikut:

Sebagai kata bantu bilangan/助数詞 josuushi, Tabi 度 (たび) memiliki dua makna, yaitu ‘tingkat frekuensi’ dan ‘tingkat derajat’. Tabi 度 (たび) yang menunjukan ‘tingkat frekuensi’ biasanya makna leksikalnya adalah ‘kali’, contoh: 一度 (satu kali), 二度 (dua kali). Untuk tabi 度 (たび) yang

menunjukan ‘tingkat derajat’, makna leksikalnya adalah ‘derajat’, contoh 10 度 (10 derajat), 12 度 (12 derajat). Kedua makna tersebut dapat dibedakan dengan membaca konteks kalimatnya.

Sebagai形式名keishikimeishi,度( ) tabi ni yang melekat pada pola V + た び dan N+の+た び memiliki makna ‘setiap kali’. Namun, apabila度tabi menempel pada指示詞shijishiこのkono dan

sono makan maknanya mengalami perubahan gramatikal. Sehingga

のたび kono tabi dan その度 sono tabi ni dapat diartikan menjadi

(18)

54

Tabi 度 (たび)sebagai詞副詞 fukushi, yaituたびたび tabitabi memiliki makna leksikal ‘sering’. Namun ada pengecualian untuk klausa たびたび

す せん tabi tabi sumimasen atau 度々もうしわけあ せん tabi

tabi moushiwake arimasen. Pada klausa seperti ini,maknanya berubah

menjadi makna gramatikal yang dapat diartikan sebagai ‘maaf untuk mengganggu anda lagi’.

Dari semua kesimpulan di atas, maka penggunaan kata tabi 度 (たび) dalam kalimat bahasa Jepang dapat dibuat tabel sebagai berikut :

度 (たび)

tabi

Jenis Struktur Makna

(19)

55

4. 詞副詞fukushi 1. (s/p/o/k) たびたび

/たびたび(s/p/o/k)

2. た び た び す

せん/申し訳あ

せん

Makna leksikal (struktur kalimat 1) : ‘seringkali’

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Machida, Ken. 2004. Genggogaku Nyuumon. Japan: Kenkyusha. Sudjianto. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint

Blanc.

Tomomatsu, Etsuko, dkk. 2008. Donna Toki Dou Tsukau Nihongo Hyogen Bunkei. Japan : Aruku.

Kobayashi. 2003. Keishiki Meishi Ga Kore De Wakaru. Japan: Hitsujishoho.

Matsuoka, Hiroshi. 2000. Shokyuu o Oshieru Hito no Tame no Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo: Surie Network.

Masuoka, Takashi. 1999. Kiso Nihongo Bunpo. Tokyo: Kurosio shuppan. Isao, iori. 1998. Nihongo Bunpo Hando Bukku. Tokyo: Kabushiki Gaisha

Surie Network.

Ogawa, Iwao.1998. Minna No Nihongo. Japan: 3A Corporation.

Yoneda, Ryusuke, dkk. 1998. Business no tame no Nihongo. Japan: Surie Network.

Sudjianto. 1995. Gramatika Bahasa Jepang Modern. Jakarta: Kesaint Blanc.

Masayoshi, Hirose. 1994. Effective Japanese Usage Guide. Tokyo: Kodansha.

(21)

57

Kawakami, Yasuo. 1990. Gaikokujin No Tame No Kihongo. Japan: Bunkacho.

Sawako, Noma. 1989. Nihongo Daijiten. Japan: Kodansha.

Referensi

Dokumen terkait

Pokok permasalahan penelitian ini adalah pada tingkat Arbitrase penyelesaian sengketanya, sedangkan penelitian penulis mengenai pengaruh reklamasi yang dilakukan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek pada proyek pembangunan Villa Bali Air agar sumber daya yang digunakan tidak

untu# mela#u#an pemeri#saan seara epat dan seder-ana pada pasien /ang baru masu# ,uma- !a#it dengan tujuan untu# mengidentifi#asi apa#a- pasien berisi#" masala- gii atau

Pemanfaatan e-Government untuk pelayanan informasi publik telah diimplementasikan oleh Pemerintah Romania [5], bahwa konsep penyajian informasi publik harus dilakukan

Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan objek penelitian yang banyak, maka Model Kuantitatif  yang lebih tepat, dan jika penelitian

Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di sekelilingnya termasuk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum lebih kurang 60% berat badan orang dewasa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

することが困難であることが明らかである」か否かの審査