• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR..."

Copied!
178
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... KT-i DAFTAR ISI ... DI-i DAFTAR TABEL ... DT-i DAFTAR GAMBAR ... DG-I

BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Landasan Hukum ... I-7 1.3 Maksud dan Tujuan ... I-10 1.4 Sistematika Penulisan ... I-11

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN ... II-1

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... II-1 2.2 Sumber Daya OPD... II-19 2.2.1 Sumber Daya Manusia ... II-19 2.2.2 Sumber Daya Aset ... II-23 2.3 Gambaran Umum Wilayah dan Kinerja Pelayanan ... II-25 2.3.1 Letak, Luas dan Kondisi Geografi ... II-25 2.3.2 Topografi, Geologi dan Klimatologi ... II-26 2.3.3 Kependudukan dan Tenaga Kerja ... II-29 2.3.4 Kondisi Perekonomian Daerah ... II-36 2.3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana ... II-58 2.4 Gambaran Capaian Masa Lalu Tugas dan Fungsi Perindag ... II-66 2.4.1 Perkembangan Sektor Industri ... II-66 2.4.2 Perkembangan Sektor Perdagangan ... II-71 2.4.3 Perkembangan Kemetrologian ... II-77 2.5. Kinerja Pelayanan SKPD ... II-83

BAB III Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... III-1 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ... III-1 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah

(3)

DI-ii

3.2.1 Tujuan dan Sasaran Visi Misi RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah .. III-4 3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga... III-7 3.3.1 Telaah Renstra Kementerian Perdagangan tahun 2014-2019... III-7 3.4 Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Faktor

Penghambat dan Pendorong). ... III-16 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... III-16

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ... IV-1 4.1 Visi dan Misi ... IV-1 4.2 Tujuan dan Sasaran ... IV-3 4.3 Strategi dan Kebijakan... IV-9

BAB V Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif ... V-1

BAB VI Indikator Kinerja Disperindag yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Sulteng Tahun 2016-2021... VI-1

BAB VII Penutup... VII-1 7.1 Kaidah Pelaksanaan ... VII-1 7.2 Kaidah Pembiayaan... VII-1

(4)

DT | i

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin s/d Tahun 2015 ... II – 19

Tabel 2.2 Keadaan Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015... II – 20

Tabel 2.3 Keadaan Pegawai Menurut Golongan Tahun 2015 ... II – 21 Tabel 2.4 Keadaan Pegawai Menurut Jabatan Tahun 2015 ... II – 22 Tabel 2.5 Keadaan Inventaris dan Perlengkapannya ... II – 23 Tabel 2.6 Rata-rata Parameter Cuaca pada Stasiun Meteorologi

Mutiara Palu, Tahun 2011-2014 ... II – 28 Tabel 2.7 Perkembangan Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan

Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk Provinsi

Sulawesi Tengah Tahun 2011 - 2015 ... II – 29

Tabel 2.8 Perkembangan Indikator Ketenagakerjaan Provinsi

Sulawesi Tengah, Periode 2011-2015 ... II – 30

Tabel 2.9 Persentase Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas Yang

Bekerja Menurut Sektor Ekonomi Di Provinsi Sulawesi

Tengah Periode 2011-2015 ... II – 31 Tabel 2.10 Laju dan Andil Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah

Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2011-2015 (Persen) ... II – 38 Tabel 2.11 Distribusi PDRB ADHB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi

Sulawesi Tengah, Tahun 2011-2015 ... II – 39

Tabel 2.12 Perkembangan Laju dan Andil Pertumbuhan Ekonomi

Sulawesi TengahMenurut Komponen Pengeluaran

Tahun 2011 - 2015 (Persen) ... II – 40

Tabel 2.13 Distribusi PDRB ADHB Menurut Komponen Pengeluaran

Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2015 ... II – 41

Tabel 2.14 Perkembangan Produksi Padi dan Palawija Provinsi

Sulawesi Tengah, Tahun 2011-2015 ... II – 43

Tabel 2.15 Perkembangan Produksi Tanaman PerkebunanProvinsi

Sulawesi Tengah, Tahun 2011-2014 ... II – 45

Tabel 2.16 Populasi Ternak Menurut Jenisnya Di Provinsi Sulawesi

Tengah,Tahun2011-2014 ... II – 46 Tabel 2.16a Produksi Perikanan Menurut Jenis Usaha Di Provinsi

Sulawesi Tengah, Periode 2011 – 2014 (Ton) ... II – 48

Tabel 2.17 Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya Provinsi

(5)

DT | ii

Tabel 2.18 Jumlah Pelayanan Angkutan Darat di Provinsi Sulawesi

Tengah Tahun 2015 ... II – 61 Tabel 2.19 Jaringan Jalan Strategis Nasional Di Sulawesi Tengah ... II – 62

Tabel 2.20 Jaringan Prasarana Transportasi (Terminal Penumpang)

di Sulawesi Tengah... II – 63

Tabel 2.21 Jaringan Prasarana Jembatan Timbang Di Sulawesi

Tengah ... II – 63

Tabel 2.22 Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Di

Sulawesi Tengah ... II – 63 Tabel 2.23 Jaringan Penyeberangan Lintas Provinsi Di Sulawesi

Tengah ... II – 64

Tabel 2.24 Sarana Pelabuhan Laut Utama/Nasional Di Sulawesi

Tengah ... II – 65

Tabel 2.25 Sarana Bandar Udara Menurut Jenisnya Di Sulawesi

Tengah ... II – 66

Tabel 2.26 Sumbangan Sektor Industri Terhadap PDRB Dan Laju

Pertumbuhan Industri Tahun 2011-2015 (Berdasarkan

ADHB) ... II – 67 Tabel 2.27 Jumlah Unit Usaha Industri Tahun 2011-2015 (Dalam

Satuan Unit Usaha) ... II – 67 Tabel 2.28 Jumlah Tenaga Kerja Industri Tahun 2011 - 2015 ... II – 68

Tabel 2.29 Nilai Investasi Industri Tahun 2011 – 2015 (Dalam Juta

Rupiah)... II – 69

Tabel 2.30 Nilai Produksi Industri Tahun 2011 – 2015 (Dalam

Jutaan Rupiah) ... II – 70

Tabel 2.31 Ekspor Berdasarkan Nilai Tahun 2011-2015

Berdasarkan SKA (Dalam Satuan USD Juta)... II – 71 Tabel 2.32 Ekspor Berdasarkan Volume Produksi Tahun 2007 -

2010... II – 71

Tabel 2.33 Impor Berdasarkan Volume Produksi Tahun 2011 –

2015... II – 72 Tabel 2.34 Perkembangan Penerbitan API Tahun 2011-2015 ... II – 73 Tabel 2.35 Perkembangan Penerbitan SIUP Tahun 2011-2015 ... II – 74 Tabel 2.36 Perkembangan Penerbitan TDP Tahun 2011-2015 ... II – 75

Tabel 2.37 Jumlah Sarana Pasar Sulawesi Tengah Tahun 2011-2015 ... II – 75

Tabel 2.38 Perdagangan antar pulau Tahun 2011-2015 (Dalam 000

Ton) ... II – 76 Tabel 2.39 Pelayanan Tera dan Tera Ulang Sah Periode 2011-2015 ... II – 77 Tabel 2.40 Jenis UTTP Tera Ulang Sah Tahun 2014 – 2015 ... II – 78

(6)

DT | iii Tabel 2.41 Sarana dan Prasarana UPT PSMB Tahun 2014 ... II – 79 Tabel 2.42 Kesiapan Sumber Daya UPT PSMB ... II – 83

Tabel 2.43 Review Pencapaian Kinerja Disperindag Propinsi

Sulawesi Tengah ... II – 84

Tabel 2.43 Pencapaian Kinerja Pelayanan Disperindag Propinsi

Sulawesi Tengah ... II – 85 Tabel 4.1 Matriks SWOT Sektor Perindustrian ... IV – 10

Tabel 5.1 Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai

Kebutuhan Pendanaan Provinsi Sulawesi Tengah ... V – 5

Tabel 5.2 Rencana Program Kegiatan Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi

Tengah ... V – 11 Tabel 6.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah ... IV – 2

(7)

DG | i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan Penyusunan Renstra Perindag ... I – 5

Gambar 1.2 Keterkaitan dokumen RPJMD dengan Renstra SKPD ... I – 7

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah ... II – 3

Gambar 2.2 Kondisi Curah Hujan di Kota Palu Menurut Bulan Tahun

2014 ... II – 27

Gambar 2.3 Suhu Udara Rata-Rata Kota Palu Menurut BulanTahun

2014 ... II – 28

Gambar 2.4 Perkembangan Rasio Lulusan S1/S2/S3 Per 10.000

Pendudukdi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

2011-2014 ... II – 32

Gambar 2.5 Trend Rasio Ketergantungan Usia non produktif

Terhadap Usia Produktif di Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2011-2015 ... II – 33

Gambar 2.6 Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi

Sulawesi Tengah dan Indonesia, Tahun 2011 – 2015 ... II – 34

Gambar 2.7 Capaian IPM Provinsi Sulawesi Tengah Dalam

Persepektif Regional SULAMPUA, Tahun 2015 ... II – 35

Gambar 2.8 Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah Tahun 2015... II – 35

Gambar 2.9 Trend Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi

Tengah Tahun 2011-2015 ... II – 36

Gambar 2.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah

Dalam Perspektif Regional SULAMPUA Tahun 2015 ... II – 37

Gambar 2.11 Perkembangan Nilai PDRB Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2011-2015 ... II – 39

Gambar 2.12 Trend PMTB Nominal Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun

2011 – 2015 ... II – 41

Gambar 2.13 Perkembangan PDRB ADHB Perkapita Provinsi

Sulawesi Tengah, Periode 2011-2015 ... II – 42

Gambar 2.14 Perkembangan Laju Inflasi Tahunan Kota Palu Provinsi

Sulawesi Tengah, Tahun 2011-2015 ... II – 50 Gambar 2.15 Inflasi Pada Masing-Masing Kelompok Pengeluaran Di

Kota Palu, Tahun 2015 ... II – 51

Gambar 2.16 Pergerakan Inflasi/Deflasi Bulanan Kota Palu Provinsi

Sulawesi Tengah, Tahun 2015 ... II – 52

Gambar 2.17 Perkembangan Indeks Gini Provinsi Sulawesi Tengah

Periode 2011 – 2015 ... II – 53

Gambar 2.18 Capaian Indeks Gini Provinsi Sulawesi Tengah Dalam

Perspektif Regional SULAMPUA, September 2015 ... II – 53

Gambar 2.19 Perkembangan Indeks Williamson Provinsi Sulawesi

(8)

DG | ii

Gambar 2.20 Trend Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Di

Provinsi Sulawesi Tengah, Periode 2011-2015 ... II – 56

Gambar 2.21 Penurunan Jumlah dan Persentase Kemiskinan Menurut

Daerah Kota dan Desa Di Provinsi Sulawesi Tengah

Tahun 2011-2015... II – 56

Gambar 2.22 Perbandingan Tingkat Kemiskinan Sulawesi Tengah dan

Nasional,Periode 2011–2015 ... II – 57

Gambar 2.23 Persentase Perkembangan Kondisi Jalan Provinsi Di

Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2015 ... II – 58

Gambar 2.24 Persentase Perkembangan Kondisi Jalan Nasional Di

Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2015 ... II – 59

Gambar 2.25 Perkembangan Luas Potensial dan Fungsional Daerah

Irigasi di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2014 ... II – 60

Gambar 2.26 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor yang telah

Uji KIR Kendaraan di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun

2011–2014 ... II – 62

Gambar 2.27 Nilai Ekspor Hasil Industri Tahun 2011-2015 (Dalam

(9)

KT-1

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah, rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 dapat dilaksanakan sesuai

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahPeraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerahperlu disusun Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-OPD).

Visi pembangunan 5 tahun ke depan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 adalah “Sulawesi Tengah Maju, Mandiri dan Berdaya Saing”. Visi Pembangunan ini akan terimplementasikan dengan baik apabila didukung dengan perencanaan yang komprehensif yang didasarkan atas data yang valid serta mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

Dengan Renstra, arah dan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah akan lebih mudah dievaluasi. Dan diharapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah dapat menjadi institusi yang akuntabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta mampu untuk melaksanakan kegiatan pembangunan secara efektif dan efisien.

Kami menyadari bahwa penyusunan dokumen Rencana Strategi (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 ini masih membutuhkan kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan materi dokumen ini. Selanjutnya ucapan terimakasih kepada para stakeholder dan partisipasi dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran, waktu dan tenaga sehingga penyusunan dokumen Renstra 2016-2021 ini dapat terlaksana dengan baik.

(10)

KT-1

Semoga upaya mulia kita dalam menata pembangunan Sulawesi Tengah ke depan selalu mendapatkan bimbingan dan ridho Allah SWT, sehingga membuahkan hasil yang berdaya guna dan memberikan maslahat bagi rakyat Sulawesi Tengah.

Sekian dan terimakasih.

Palu, 5 Desember 2016

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah

H. ABUBAKAR ALMAHDALI, SE., M.Si

Pembina Utama Madya NIP: 19570710 198503 1 020

(11)

KT-1

Dengan disusunnya Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016 – 2021 ini merupakan acuan umum tentang arah pembangunan industri dan perdagangan ke depan. Arahan ini tentu saja masih harus dirinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas setiap kegiatan dan program industri dan perdagangan menjadi lebih konkrit. Renstra yang telah disusun ini tak akan banyak artinya tanpa ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang tuntas. Dengan perkataan lain, diperlukan komitmen, motivasi, dan kegigihan untuk keberhasilan pembangunan industry dan perdagangan. Komitmen, motivasi, dan kegigihan bisa timbul dari keberhasilan mengaktualisasikan diri dalam profesi yang sarat dengan tantangan ini.

Dengan Renstra, arah dan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah akan lebih mudah dievaluasi. Dan diharapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah dapat menjadi institusi yang akuntabel dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta mampu untuk melaksanakan kegiatan pembangunan secara efektif dan efisien.

Dalam penyusunan Perubahan Rencana Strategis ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan berpegangan kepada Perubahan RPJMD Gunungkidul 2016 -2021 yang telah dilakukan perubahan, dan secara aktif melakukan analisis terhadap kekuatan dan potensi yang dimiliki serta tantangan dan permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat dihasilkan sebuah rencana strategis yang komprehensif, optimis tetapi dapat diimplementasikan, dan berkesinambungan dengan RPJMD.

(12)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan merupakan satu tahap dari proses manajemen yang sangat mempengaruhi tahapan dalam proses manajemen lainnya. Dengan

perencanaan yang terpadu akan menghasilkan pelaksanaan,

pengorganisasian dan pengendalian yang terpadu. Mengingat pentingnya perencanaan terpadu ini maka pemerintah dengan persetujuan DPR telah menerbitkan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dengan diberlakukannya UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional diharapkan akan mengintegrasikan dan mengsinkronkan sistem perencanaan yang ada, sehingga menghasilkan suatu sistem perencanaan yang komprehensif dan holistik. Selain itu, sistem perencanaan ini juga akan menghasilkan perencanaan yang akuntabel, transparan dan terpadu dengn sistem penganggaran.

Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan pada prinsipnya merupakan upaya yang dilakukan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 antara lain mensejahterakan rakyat melalui aktivitas pembangunan. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan dukungan sumber daya pembangunan berupa sumberdaya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya buatan.

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah merupakan dokumen perencanaan SKPD yang disusun dalam upaya mengoperasionalisasikan Renjana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021, sesuai tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Tengah dalam jangka waktu lima tahun mendatang.

Menurut hasil pemeringkat World Economic Forum (WEF), pada tahun 2010 posisi daya saing Indonesia berada pada urutan ke-54 dari 133 negara. Rendahnya daya saing tersebut merupakan akibat dari berbagai faktor. Menurut tolak ukur WEF, diidentifikasi 15 faktor penting yang menjadi masalah utama yang menghambat dunia usaha yaitu: (1)birokrasi pemerintah yang tidak efisien, (2) kurangnya infrastruktur yang memadai,

(13)

I-2

(3)tidak konsistennya kebijakan pemerintah, (4)tingginya tingkat korupsi, (5)sulitnya akses pembiayaan, (6)peraturan ketenagakerjaan yang kurang akomodatif, (7)regulasi pajak yang memberatkan dunia usaha, (8)tingginya inflasi, (9)tidak stabilnya regulasi mata uang asing, (10)rendahnya tenaga kerja berpendidikan, (11)rendahnya etos kerja, (12)ketidakstabilan pemerintah, (13)tingginya tingkat pajak, (14)rendahnya tingkat kesehatan masyarakat, (15)tingginya tingkat kriminal dan kejahatan.

Pembangunan di daerah Sulawesi Tengah dalam kurun waktu Tahun 2016-2021 pada satu sisi telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai bidang pembangunan. Namun berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, pada sisi lainnya harus diakui, masih terdapat berbagai masalah penting dan mendasar yang harus segera diatasi, dan berbagai permasalahan lainnya yang berkembang seiring dengan tingkat perkembangan kemajuan pembangunan tersebut.

Berbagai permasalahan mendasar tersebut antara lain; relatif tingginya persentase dan besarnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, terdapat kecenderungan memburuknya distribusi pendapatan, masih rendahnya daya beli masyarakat, kebutuhan akan hak-hak dasar manusia yang belum sepenuhnya dapat terpenuhi secara merata dan adil, kondisi infrastruktur yang belum memadai, kondisi produk barang dan jasa yang tingkat produktivitasnya masih rendah. Kondisi tersebut salah satunya dapat diatasi melalui perkembangan dan peningkatan sektor industri dan perdagangan di Provinsi Sulawesi Tengah.

Mengacu pada strategi dan kebijakan pembangunanPerindustrian dan Perdagangan baik nasional maupun daerah dalam menghadapi era persaingan global, yang terpenting untuk dilakukan adalah meningkatkan daya saing, maka diperlukan peningkatan produktivitas melalui inovasi, penguasaan, penelitian, pengembangan dan penerapan iptek secara terus menerus melalui pengembangan sumber daya lokal. Oleh karena itu, Renstra OPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan disusun berdasarkan situasi dan kondisi tersebut, sehingga Renstra OPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat memberikan solusi strategi dan kebijakan dalam peningkatan daya saing daerah Provinsi Sulawesi Tengah.

(14)

I-3 1.1.1. Fungsi Renstra

Pembangunan daerah akan terlaksana dengan baik, sinergis dan terarah apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan profesional serta memperhatikan aspek kontinuitasnya. Seiring dengan makin mantapnya pelaksanaan otonomi daerah, maka sebagai konsekuensi logisnya adalah bahwa daerah dituntut untuk lebih siap dan mandiri dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka mengembangkan daerahnya sehingga mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

Berdasarkan hal di atas dan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahPeraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerahperlu disusun Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-OPD).

Renstra-OPD merupakan dokumenperencanaan SKPD untuk

periode5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,

kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai

dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Renstra-OPD disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang nantinya dijadikan

pedoman dalam penyusunan rencana kerja (Renja) masing-masing Organisasi Perangkat Daerah.Sejalan dengan hal tersebut, pelaksanaan desentralisasi (otonomi daerah) telah memberikan ruang keleluasaan kepada pemerintah daerah khususnya OPD untuk melakukan inovasi dan kreasi dalam penentuan proses perencanaan yang lebih bernilai strategis dan hasilnya tidak saja diukur secara parsial melainkan harus diukur secara komprehensif. Disisilain desentralisasi dan otonomi daerah lebih menuntut kemandirian pemerintah daerah dan perlu didukung oleh kapabilitas dan kapasitas dariOPD.

Fungsi dibuatnya Renstra OPD adalah untuk menjabarkan RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2011 – 2016. Selanjutnya Renstra OPD menjadi landasan maupun pedoman bagi penyusunan Renja OPD dan

(15)

I-4 1.1.2. Proses Penyusunan Renstra DinasPerindustrian dan

Perdagangan

Telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai implementasi teknis Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka Proses penyusunan renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2016-2021 dan mekanisme mengacu pada garis kebijakan yang tertuang dalam (RPJMD) yang disusun oleh Pemerintah Daerah sesuai Visi danMisi Gubernur.

Rencana Strategis SKPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan merupakan dokumen perencanaan yang berlaku 5 (lima)tahun dan disusun sesuai dengantugasdan fungsi OPD sertaberpedoman kepadaRPJMPropinsi Sulawesi Tengah 2016-2021 dan bersifat indikatif. Perumusan rancanganRenstra Dinas Perindustrian dan PerdaganganPropinsi Sulawesi Tengah 2016-2021, merupakan proses yang tidak terpisahkan dan dilakukan bersamaan dengan tahap perumusan rancangan akhirRPJMD. Oleh karena itu, penyelarasandankonsolidasidatadan informasi strategis yang dimuat didalam renstra ini sejalan dengan dokumen RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah 2016-2021. Adapun tahapan/mekanisme penyusunan Renstra dapat digambarkan sebagai berikut ;

(16)

I-5 Gambar 1.1

Tahapan Penyusunan RenstraPerindag

Renstra OPD sebagaimana yang ditekankan oleh Peraturam Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 mensyaratkan adanya indikatorkinerjayang terukursebagaibasispenyusunanRencana Program/Kegiatan dan pagu pendanaanindikatif. Dengan demikian, program, kegiatan dan anggaran setiap tahun selama 5 (lima) tahun berdasarkan indikator-indikator yang tentu saja mengacu kepada sasaran-sasaran strategis pembangunan. Sasaran-sasaran strategis pembangunan 5(lima) tahun merupakan penjabaran dari tujuan atau grand strategy pembangunan serta turunan dari Visi dan Misi daerah. Asistensi Renstra OPD merupakan kegiatan sistematis dan memfokuskan pada pengintegrasian antara grand strategi/tujuan pembangunan sebagai penjabaran visi dan misi,sasaran strategis dan indikator-indikator kinerja pembangunan yang mengukur tingkat pencapaian sasaran. Kemudian menterjemahkan indikator-indikator kinerjake dalam target-target pembangunan yang harus dicapai melalui program dan kegiatan dengan pendanaan berbasis kinerja dan lokasi

(17)

I-6

kegiatan yangjelas.Tahapan penyusunan Renstra OPD dimulai dari persiapan penyusunan rancangan Renstra OPD, penyusunan rancangan Renstra OPD, penyusunan rancangan akhir Renstra OPD dan Penetapan Renstra OPD.

1.1.3. Keterkaitan Renstra dengan RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah2016-2021, Renstra K/L dan Renja Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan2016-2021akan menjabarkan secara komprehensif yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi yang akan dicapai dalam periode lima tahun kedepanyang mengacu RPJMD, dimana telah ditetapkannya prioritas daerah sebagai acuan didalam menyusun program dan kegiatan yang sejalan dengan RPJMD, adapun prioritas Propinsi Sulawesi Tengah2016-2021 sebanyak 7 (tujuh) prioritas pencapaian Visi Misi yaitu (1)Percepatan Reformasi Birokrasi

Menuju Birokrasi Yang Bersih Dan Melayani Serta Terwujudnya Kepastian Hukum Dan Perlindungan HAM, (2)Terbangunnya Ketentraman, Ketertiban Dan Perlindungan Masyarakat Serta Harmonisasi Politik Daerah Serta Memperkokoh Nkri Dan Kebangsaan, (3)Akselerasi Pembangunan Dan Peningkatan Infrastruktur Serta Penataan Ruang Guna Konektivitas Dan Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Kab/Kota, (4)Mendukung Percepatan Kemandirian Energi Baru Terbarukan, (5)Percepatan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Pengentasan Kemiskinan, (6)Pemantapan Iklim Investasi dan Penanaman Modal yang Kondusif dan Market Friendly, (7)Melanjutkan Pengelolaan Sumberdaya Agribisnis dan Maritim Serta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Daerah yang Berdaya Saing

RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah 2016-2021 yang merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Gubernur terpilih memuat sasaran dan strategi pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun masa pemerintahan. Untuk menjabarkan serta mewujudkan amanat pembangunan jangka menengah, diperlukan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang dapat menjadi acuan bagi OPD untuk mendukung pencapaian program prioritas Gubernur tersebut. Dokumen rencana tersebuta dalah Rencana StrategisDinas Perindag provinsi Sulawesi Tengah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan bidang Perindustrian dan Perdagangan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya serta berpedoman pada RPJMD Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2016-2021. Keterkaitan antar dokumen RPJMD dan renstra OPD dalam system perencanaan pembangunan daerah dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

(18)

I-7 Gambar 1.2

Keterkaitan dokumen RPJMD dengan Renstra OPD

Adapun dari sisi substansi isi Renstra Dinas Kumperindag memuat tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah yang berkaitan dengan Perindustrian dan perdagangan untuk periode 2016-2021.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas

Perindustrian dan PerdaganganTahun 2016-2021 adalah sebagai

berikut:

1. Landasan idiil Pancasila;

2. Landasan konstitusional Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang sudah diamandemen;

3. Landasan Operasional, terdiri dari :

a) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 Tentang Pembentukan Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1964 Nomor 7) menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonsea Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2687);

(19)

I-8

b) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

c) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); d) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara RepubliK Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); e) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); f) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4400);

g) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

h) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); i) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

j) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

(20)

I-9

k) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

l) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); m) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemeirntah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

n) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi PerangkatDaerah(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2007 Nomor89,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4741);

o) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); p) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

q) Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6) r) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2010

tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25), sebagaimana telahdiubahdengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44);

(21)

I-10

s) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

t) Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah 2013-2033 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 Nomor 51);

u) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492) v) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512) w) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

x) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

y) Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi (lembaran daerah provinsi sulawesi tengah tahun 2016 nomor 88, tambahan lembaran daerah provinsi sulawesi tengah nomor 74)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud dari penyusunan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdaganganadalah:

(22)

I-11

a). Tersedianya dokumen perencanaan Dinas PerindagPropinsi Sulawesi Tengah kurun waktu 2016-2021 yang mampu beradaptasi dengan segala perubahan lingkungan strategis baik ditingkat propinsi, regional maupun nasional.

b). Sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran staf Dinas Perindustrian dan Perdagangandalam menentukan prioritas program dan kegiatan;

c). Sebagai tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan;

d). Sebagai refrensi wajib dalam penyusunan LAKIP setiap tahun.

e). Memberikan gambaran tentang kondisi umum organisasi dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi organisasi sekaligus memberikan gambaran kondisi yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan dari disusunnya Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangantahun 2016-2021adalah :

a). Untuk memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah, dan terukur sejalan dengan RPJMD

b). Untuk memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangandalam memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu 5 (lima) tahun;

c). Sebagai penjabaran visi, misi, kebijakan dan program daerah dalam mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang efisien, efektif dan professional berdasarkan indikator kinerja.

d). Sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sehingga perencanaan lebih terarah dan terukur, tepat waktu dan tepat sasaran.

1.4. Sistematika Penulisan

Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum

(23)

I-12

1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah

2.2. Sumber Daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah

2.3. Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah.

BAB III ISU-ISU STRATEGISBERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur 3.3. Telaahan Renstra Kementerian

3.3.1. Kementrian Perindustrian 3.3.2. Kementrian Perdagangan 3.5. Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA DISPERINDAG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD SULTENG 2016-2021

(24)

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Tengah telah mengalami perubahan nomenklatur setelah diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah yang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Nomor. 06 tahun 2016 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah sebagai unsur penunjang untuk membantu Pemerintah Daerah khususnya di bidang Ekonomi, menghadapi berbagai perkembangan di era Mayarakat Ekonomi ASEAN dan globalisasi, serta berlakunya Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 mengenai Pemerintah Daerah, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah semakin dituntut untuk dapat menggali sumber daya dan potensi daerah agar dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat, khususnya mewujudkan visi misi RPJMD 2016-2021 dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah melalui program dan kegiatan penguatan ekonomi daerah.

Perkembangan sektor ekonomi tidak terlepas dari permasalahan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh Sektor Perindustrian dan Perdagangan. Pemetaan hambatan dan tantangan dalam perencanaan sangat diperlukan sebagai bahan pemikiran untuk berpikir rasional (Rational Frame

Work) dalam menangkap peluang dan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki.

Hal tersebut telah tertuang Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah merupakan referensi wajib yang digunakan sebagai instrumen dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi.

Operasional pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan didasarkan pada struktur organisasi yang telah ditetapkan, yang terdiri dari seorang Kepala Dinas dan seorang Sekretaris dengan Tiga Kepala Sub Bagian dan Empat Kepala Bidang yang masing-masing bidang memiliki tiga Kepala Seksi serta dua kepala UPT yang membawahi masing satu kepala bagian dan dua kepala seksi. Lebih jelasnya, struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat dilihat pada gambar berikut.

(25)

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Tengah

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KHUSUS

SEKRETARIS

BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI

BIDANG PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BIDANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BIDANG FASILITASI DAN

INFORMASI INDUSTRI

SEKSI BIMBINGAN USAHA INDUSTRI

SEKSI SARANA PERIZINAN INDUSTRI SEKSI FASILITASI INDUSTRI SEKSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKSI INFORMASI INDSUTRI

SEKSI PEMBINAAN DAN PERWILAYAHAN INDUSTRI

SEKSI BINA USAHA, SARANA DISTRIBUSI DAN LOGISTIK

SEKSI PEMASARAN PRODUK DALAM NEGERI

SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA

SEKSI EKSPOR IMPOR

SEKSI PROMOSI DAN KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

SEKSI PENGEMBANGAN EKSPOR DAERAH

UNIT PELAKSANA TEKNIS

KEPALA DINAS

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM

SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM

(26)

II | 4 Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 dan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah telah ditetapkan susunan organisasi dan tata kerja dengan besaran organisasi sesuai Perda Nomor. 06 Tahun 2016 sebagai berikut:

 Kepala Dinas

 1 (Satu) Sekretaris dan 3 (Tiga) Sub Bagian

 4 (Empat) Bidang, masing-masing bidang mempunyai 3 (Tiga) Seksi .  Kelompok Jabatan Fungsional.

 UPTD PSMB 1 (Satu) Kepala dan 1 (Satu) Sub Bagian Tata Usaha 2 (Dua) Seksi.  UPT Pengembangan Produk Industri Pangan dan Kerajinan Daerah 1 (Satu)

Kepala dan 1 (Satu) Sub Bagian Tata Usaha 2 (Dua) Seksi

Adapun rincian tugas dan wewenang masing-masing bidang pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan meliputi Sub Bidang dan Sub-Sub Bidang sebagai berikut :

(1). Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

(2). Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah mempunyai fungsi :

a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Kemetrologian.

b. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan Pelayanan Umum di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Kemetrologian lintas kab./kota.

c. Pembinaan pelaksanaan tugas di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Kemetrologian lintas Kab./Kota.

A. SEKRETARIAT

(1). Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi meliputi Perencanaan Program, Keuangan dan Asset serta Kepegawaian dan Umum di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah.

(2). Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan program; b. Pengelolaan urusan Keuangan dan Asset;

c. Pelaksanaan urusan Kepegawaian, Surat menyurat dan rumah tangga; d. Penyiapan Bahan Evaluasi dan Penyusunan Laporan;

(27)

II | 5

A.1. Sub.Bagian Perencanaan Program

(1). Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan laporan;

(2). Rincian Tugas Sub Bagian Perencanaan Program meliputi : a. Mengelolah administarsi Sub Bagian Perencanaan Program;

b. Menghimpun Peraturan Perundang-Undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penyusunan rencana program dan laporan;

c. Mengumpulkan bahan dan data usulan rencana program dan bahan / data penyusunan laporan;

d. Menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyusunan rencana program dam penyusunan laporan;

e. Melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis mengenai penyusunan rencana program dan laporan;

f. Melakukan penyusunan rencana program kerja dan laporan; g. Menyiapkan usulan penetapan rencana program kerja tahunan;

h. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan laporan; i. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana dan

program;

j. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan Program dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Tengah.

A.2. Sub.Bagian Keuangan dan Asset

1) Sub Bagian Keuangan dan Asset mempunyai tugas menyiapkan bahan pengelolaan administrasi Keuangan dan Asset;

2) Rincian Tugas Sub Bagian Keuangan dan Asset meliputi : a. Mengelola administrasi Sub Bagian Keuangan dan Asset;

b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Keuangan dan Asset.

c. Menghimpun bahan dan mengumpulkan data usul rencana Keuangan dan Asset;

d. Menyiapkan bahan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis pengelolaan Keuangan dan Asset;

e. Melakukan pembinaan dan memberikan petunjuk teknis pengelolaan Keuangan dan Asset;

f. Melakukan urusan pembendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan Keuangan dan Asset;

g. Mengelola tata usaha Keuangan dan Asset penyiapan pembayaran gaji pegawai;

(28)

II | 6 i. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan

Keuangan dan Asset.

j. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan dan Asset Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

A.3. Sub.Bagian Kepegawaian dan Umum

1) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas menyiapkan bahan pengelolaan urusan Kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga.

2) Rincian Tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Umum meliputi : a. Mengelola administrasi Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;

b. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga;

c. Mengumpulkan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembuatan Kartu Pegawai (KARPEG), Asuransi Kesehatan (ASKES), TASPEN, Kartu Suami/Istri (Karsu/Karsi);

d. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) serta mengelola system informasi manajemen kepegawaian;

e. Menyiapkan bahan dan mengelola surat masuk keluar;

f. Mengelola arsip dan dokumentasi serta menata ruang rapat pertemuan. g. Menyelenggarakan urusan rumah tangga, kebersihan dan keamanan

dilingkungan kantor.

h. Mengatur penerimaan tamu dan menyiapkan pelaksanaan upacara, rapat-rapat pertemuan;

i. Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan urusan Kepegawaian dan Umum.

j. Menyiapkan bahan dan data serta menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

B. BIDANG FASILITASI DAN INFORMASI INDUSTRI

1) Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri mempunyai tugas pokok Merumuskan Kebijakan Teknis serta menfasilitasi informasi Industri dan melakukan bimbingan usaha Industri, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan di setiap seksi Bimbingan Usaha Industri, Fasilitas Industri dan Informasi Industri.

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1), bidang fasilitasi dan informasi industri mempunyai fungsi :

a. Merencanakan program bidang berdasarkan rencana kerja dari masing- masing Seksi;

(29)

II | 7 b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan langsung sesuai dengan beban

tugas pada Seksi;

c. Memberi petunjuk dan bimbingan teknis baik manajerial maupun teknis berdasarkan spesifikasi kepada bawahan;

d. Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan dan pengembangan kawasan industri dan penyelenggaraan kemitraan industri menengah , besar dan sektor lainnya;

e. Melakukan Pembinaan, pengkoordinasian baik secara fungsional maupun lintas sektoral;

f. Menyelia (mengawasi, menilik, mengontrol, memeriksa, mengamati) terhadap pembinaan dunia usaha sesuai dengan kelompok Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri;

g. Merumuskan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengelolaan dan pengembangan kawasan industri berikat dan penyelenggaraan kemitraan industri menengah , besar dan sektor lainnya;

h. Menerbitkan rekomendasi legalitas usaha industri pada bidang Fasilitasi dan Informasi lndustri serta Haki;

i. Mengevaluasi hasil pembinaan yang dilaksanakan setiap Seksi secara berkala sesuai dengan Seksi;

j. Membuat Laporan hasil pembinaan pada bidang sebagai dasar untuk perencanaan bidang ditahun berikutnya;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah pimpinan baik lisan maupun tertulis.

B.1. Seksi Bimbingan Usaha Industri

1) Seksi Bimbingan Usaha Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan urusan di bidang Bimbingan Usaha Industri.

2) Rincian tugas Bimbingan Usaha Industri meliputi :

a. Menyiapkan perencanaan Kegiatan pada Seksi Bimbingan Usaha Industri;

b. Membagi tugas kepada Fungsional Umum Bimbingan Usaha Industri berdasarkan Pangkat dan Golongan atau tingkat pendidikan agar semua tugas dapat terbagi habis;

c. Membimbing kepada bawahan dalam penyelesaian tugas sesuai SKP yang dibebankan kepada Fungsional Umum Bimbingan Usaha Industri; d. Memeriksa atau menilai hasil pekerjaan fungsional umum Bimbingan

Usaha lndustri sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan perkembangan karier;

(30)

II | 8 e. Mengkompilasi segala bentuk usulan kegiatan dari Seksi lain pada bidang Fasilitasi dan lnformasi Industri dalam rangka (agar) sesuai dengan IKU Bidang;

f. Menyiapkan dan memfasilitasi serta mengumpulkan segala bentuk kebijakan Bimbingan Usaha Industri dalam rangka penumbuhan dan pengembangan serta revitalisasi Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri;

g. Melaksanakan kegiatan teknis pada Bimbingan Usaha lndustri Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri yang bersifat manajerial, kelembagaan, fasilitasi permodalan, promosi dan investasi serta kemitraan usaha untuk penguatan industri;

h. Menyiapkan rekomendasi serta industri prioritas yang sesuai dengan Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri;

i. Memonitoring dan Mengevaluasi hasil pelaksanaan pada Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri sesuai dengan penetapan beban Kinerja agar tercapai IKU yang ditetapkan;

j. Melaporkan secara rutin hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan baik tertulis maupun tidak tertulis (lisan);

k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis.

B.2. Seksi fasilitas industri

1) Seksi Fasilitasi Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan urusan di bidang fasilitasi industri.

2) Rincian Tugas Seksi Fasilitasi Industri meliputi :

a. Menyiapkan perencanaan kegiatan teknis Bidang Fasilitasi Industri sesuai dengan Bidang Fasilitasi dan Informasi lndustri;

b. Membagi tugas kepada Fungsional Umum Bidang Fasilitasi lndustri berdasarkan Pangkat dan Golongan atau tingkat pendidikan agar semua tugas dapat terbagi habis;

c. Membimbing kepada bawahan dalam penyelesaian tugas sesuai SKP yang dibebankan kepada Fungsional Umum Bidang Fasilitasi Industri; d. Memeriksa atau menilai hasil pekerjaan fungsional umum Bidang

Fasilitasi Industri sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan perkembangan karier;

e. Menyiapkan dan melaksanakan pembinaan kepada Bidang Fasilitasi lndustri baik melalui Pelatihan, Magang/Study Banding sesuai dengan kelompok industri;

(31)

II | 9 f. Mengumpulkan data dan mengkompilasi sesuai dengan kelompok

industri pada Seksi Fasilitasi Industri;

g. Memonitoring dan Mengevaluasi hasil pelaksanaan pada Bidang Fasilitasi dan Informasi Industri sesuai dengan penetapan beban Kinerja agar tercapai IKU yang d itetapkan;

h. Melaporkan secara rutin hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan baik tertulis maupun tidak tertulis (lisan);

i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis.

B.3. Seksi Informasi Industri

1) Seksi Informasi Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis penyelenggaraan urusan di bidang peneydiaan informasi Industri.

2) Rincian Tugas Seksi Informasi Industri meliputi :

a. Menyiapkan perencanaan kegiatan Seksi lnformasi lndustri sesuai dengan Bidang Fasilitasi dan lnformasi Industri;

b. Membagi tugas kepada Fungsional Umum Seksi Informasi lndustri berdasarkan Pangkat dan Golongan atau tingkat pendidikan agar semua tugas dapat terbagi habis;

c. Membimbing kepada bawahan dalam penyelesaian tugas sesuai SKP yang dibebankan kepada Fungsional Umum Seksi lnformasi Industri; d. Memeriksa atau menilai hasil pekerjaan fungsional umum Seksi

lnformasi lndustri sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan perkembangan karier;

e. Meyiapkan dan melaksanakan pembinaan kepada Bidang Informasi lndustri melalui Pelatihan, Magang/Study Banding sesuai dengan kelompok industri;

f. Mengumpulkan data dan mengkompilasi sesuai dengan kelompok industri pada Bidang lnformasi lndustri;

g. Memfasilitasi lnformasi industri dalam rangka mempersiapkan industri manufacturing Sulawesi Tengah;

h. Memonitoring dan Mengevaluasi hasil pelaksanaan pada Bidang Fasilitasi dan lnformasi Industri sesuai dengan penetapan beban Kinerja agar tercapai IKU yang ditetapkan;

i. Melaporkan secara rutin hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan baik tertulis maupun tidak tertulis (lisan);

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tertulis.

(32)

II | 10

C. BIDANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

1) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan pembinaan serta pengembangan perwilayahan I lintas Kabupaten dan Komoditi Unggulan Provinsi.

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1), Bidang Pembinaan dan Pengembangan Industri mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Program rencana kerja di Bidang;

b. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang perizinan industri besar;

c. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis usaha industri Besar; d. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang;

e. Pengkoordinasian dan fasilitas terhadap pelaksaan tugas pokok dan fungsi di bidang;

f. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku;

g. Pembinaan dan pengawasan di bidang industri besar, industri lintas kabupaten dan industri komoditi unggulan provinsi serta industri inovatif dan industri telematika;

h. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di bidang;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang;

j. Pelaksaan tugas lain di bidang yang diserahkan oleh Kepala Dinas.

C.1. Seksi Sarana Perizinan Industri

1) Seksi Sarana Perizinan Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan sarana perizinan industri.

2) Rincian Tugas Seksi Sarana Prizinan Industri meliputi : a. Merencenakan kegiatan seksi sarana perizinan industri;

b. Membagi tugas kepada jabatan fungsional umum untuk menyelesaikan tugas;

c. Membimbing bawahan dalam pelaksanaan seksi seksi sarana perizinan industri;

d. Memeriksa atau menilai hasil pekerjaan jabatan fungsional umum seksi saran a perizinan industri;

e. Mengkompilasi segala bentuk usulan dari seksi lain pada bidang pembinaan dan pengembangan industri;

(33)

II | 11 f. Menyiapkan serta mengumpulkan kebijakan sarana perizinan industri

dalam;

g. Melakukan kegiatan teknis pada seksi sarana perizinan industri yang bersifat manajerial, promosi serta investasi dalam pembinaan dan pengembangan lndustri;

h. Menyiapkan rekomendasi dalam hal pemberian izin industri dan investasi;

i. Memonitor dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seksi sarana perizinan industri;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kegiatan kepada atasan, dan; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

tanggungjawabnya.

C.2. Seksi Pengembangan Teknologi Industri

1) Seksi Pengembangan Teknologi Industri mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Teknologi industri.

2) Rincian Tugas Seksi Pengembangan Teknologi Industri meliputi : a. Merencanakan kegiatan seksi Pengembangan Teknologi industri;

b. Membagi tugas kepada jabatan fungsional umum untuk menyelesaikan tugas;

c. Membimbing bawahan dalam pelaksanaan seksi Pengembangan Teknologi industri;

d. Memeriksa atau menilai hasil pekerjaan jabatan fungsional umum seksi Pengembangan Teknologi industri;

e. Mengkompilasi segala bentuk usulan dari seksi lain pada bidang pembinaan dan pengembangan industri;

f. Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri; g. Melaksanakan standarisasi industri ramah lingkungan;

h. Melaksanakan penerapan sistem mutu produk industri; i. Melaksanakan pengawasan pengamanan dampak industri;

j. Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi produk teknologi;

k. Memonitor dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan teknologi industri;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kegiatan kepada atasan, dan; m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

(34)

II | 12

C.3. Seksi Pembinaan dan Perwilayahan Industri

1) Seksi Pembinaan dan Perwilayahan Industri mempunyai tugas menyiapkan menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan Pembinaan dan Perwilayahan lndustri.

2) Rincian Tugas Seksi Pembinaan dan Perwilayahan Industri meliputi : a. Merencanakan kegiatan seksi Pembinaan dan perwilayahan industri; b. Membagi tugas kepada jabatan fungsional umum untuk menyelesaikan

tugas;

c. Membimbing bawahan dalam pelaksanaan seksi Pembinaan dan Perwilayahan industri industri;

d. Memeriksa atau menilai hasil pekerjaan jabatan fungsional umum seksi Pembinaan dan Perwilayahan industri;

e. Mengkompilasi segala bentuk usulan dari seksi lain pada bidang pembinaan dan pengembangan industri;

f. Melakukan pembinaan terhadapm penumbuhan dan penguatan industri menengah ke industri besar;

g. Melakukan pembinaan dalam hal pengembangan industri menengah menjadi industri besar;

h. Melaksanakan pengembangan perwilayahan industri termasuk kawasan industri, kawasan ekonomi khusus dan pembinaan yang bersifat lintas kabupaten;

i. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap komoditi unggulan Provinsi;

j. Memonitor dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seksi pengembangan teknologi industri;

k. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kegiatan kepada atasan, dan; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan

tanggungjawabnya.

D. BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI

1) Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan pembinaan perdagangan dalam negeri, pembinaan promosi dan kerjasama perdagangan pasar dalam negeri serta pengembangan produk dalam negeri.

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1), Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai fungsi :

(35)

II | 13 b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada masing

masing Sub Bidang;

c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi peiaksanaan tugas bidang perdagangan dalam negeri;

d. Koordinasi dan konsultasi dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan tugas bidang perdagangan dalam negeri dengan UPT, bidang dan instansi terkait lainnya;

e. Pemantauan, pengawasan dan evaluasi serta analisis pelaporan kebijakan teknis dibidang perdagangan dalam negeri;

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

D.1. Seksi Bina Usaha, Sarana Distribusi Dan Logistik

1) Seksi Usaha, Sarana, Distribusi dan Logistik mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan program pembinaan dan pengembangan bina Usaha, Sarana, distribusi dan logistik.

2) Rincian Tugas Seksi Usaha, Sarana, Distribusi dan Logistik meliputi :

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi bina usaha, sarana, distribusi dan logistik;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk tugas-tugas kepada jabatan fungsional umum;

c. Melaksanakan pembinaan guna meningkatkan SDM aparat dan pelaku usaha dalam negeri;

d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka pelaksanaan tugas Seksi bina usaha, sarana, distribusi dan logistik;

e. Menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana program Seksi bina usaha, sarana, distribusi dan logistik;

f. Menghimpun, memahami dan desiminasi peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan bina usaha, sarana, distribusi dan logistik serta penunjang perdagangan dalam negeri;

h. Melakukan koordinasi dengan Kab/Kota dalam pembinaan dan Pengembangan pasar dan distribusi produk;

i. Mengumpulkan bahan dan melakukan analisa pengembangan Bina usaha, sarana usaha, distribusi dan logistik;

j. Menyebarluaskan informasi yang akurat mengenai pengembangan ussaha, sarana, jalur distribusi dan logistik;

(36)

II | 14 k. Mengadakan koordinasi dan konsultasi dengan bidang terkait dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha dan distribusi logistik di tiap wilayah kab/kota;

l. Melakukan sosialisasi dan pelatihan dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mengembangkan dan memperluas jangkauan pasar dan distribusi yang lebih luas.

m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi bina usaha, sarana, distribusi dan logistik dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

D.2. Seksi Pemasaran Produk Dalam Negeri

1) Seksi Pemasaran Produk Dalam Negeri mempunyai tugas pemantauan, evaluasi, analisa dan menyusun program serta mempersiapkan bahan bimbingan teknis dan melaksanakan kebijakan dalam rangka pembinaan

pengembangan pemasaran produk dalan negeri;;

2) Rincian Tugas Seksi pemasaran produk dalam negeri meliputi :

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi pemasaran produk dalam negeri; b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk tugas-tugas kepada jabatan

fungsional umum;

c. Melaksanakan pembinaan guna meningkatkan SDM aparat dan pelaku usaha dalam rangka perluasan pemasaran produk dalam negeri; d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait

dalam rangka pelaksanaan tugas Pemasaran produk dalam negeri;

e. Menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana program Seksi pemasaran produk dalam negeri;

f. Menghimpun dan memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan deseminasi dalam rangka pengembangan pemasaran produk dalam negeri;

h. Memonitoring dan mengevaluasi hambatan pemasaran produk dalam negeri;

i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pemasaran dan Tertib Niaga dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya

(37)

II | 15

D.3. Seksi Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga Tugas pokok:

1) Bidang Perlindungan Konsumen Tertib Niaga tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, serta melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dibidang Pelindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

2) Melaksanakan Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan,penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur , dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan konsumen;

3) Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur , dan kriteria ,pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan barang beredar dan jasa; 4) Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,standar, prosedur , dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang tertib niaga

5) Rincian Tugas Seksi Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga meliputi : a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga; b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk tugas-tugas kepada jabatan

fungsional umum;

c. Melaksanakan pembinaan guna meningkatkan SDM aparat dan pelaku usaha serta konsumen dalam rangka stabilitas perdagangan dalam negeri; d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait dalam

rangka pelaksanaan tugas perlindungan konsumen dan tertib niaga;

e. Menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana program Seksi perlindungan konsumen dan tertib niaga;

f. Menghimpun dan memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; g. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan sosialiasai dalam rangka

perlindungan konsumen dan tertib niaga;

h. Memonitoring dan mengevaluasi hambatan serta pemasalahan terkait dengan perlindungan konsumen dan tertib niaga;

i. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

(38)

II | 16

E. BIDANG PERDAGANGAN LUAR NEGERI

1) Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan pembinaan ekspor dan impor, pembinaan promosi dan kerjasama perdagangan pasar internasional serta pengembangan ekspor daerah.

2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1), Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang Perdagangan Luar Negeri;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada masing masing Sub Bidang;

c. Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi peiaksanaan tugas bidang perdagangan luar negeri;

d. Koordinasi dan konsultasi dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan tugas bidang perdagangan luar negeri dengan UPT, bidang dan instansi terkait lainnya;

e. Pemantauan, pengawasan dan evaluasi serta analisis pelaporan kebijakan teknis dibidang perdagangan luar negeri;

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

E.1. Seksi Ekspor Impor

1) Seksi Ekspor dan Impor mempunyai tugas melakukan pemantauan, evaluasi, analisa dan menyusun program serta mempersiapkan bahan bimbingan teknis dan melaksanakan pembinaan perizinan ekspor, fasilitasi ekspor serta

kebijaksanaan teknis dibidang ekspor impor.

2) Rincian Tugas Seksi Ekspor dan Impor meliputi : a. Menyusun rencana kegiatan Seksi ekspor Impor;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk tugas-tugas kepada jabatan fungsional umum;

c. Melaksanakan pembinaan guna meningkatkan SDM aparat dan pelaku usaha dibidang ekspor impor;

d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait dalam rangka pelaksanaan tugas Seksi ekspor Impor;

e. Menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana program Seksi ekspor Impor;

f. Menghimpun, memahami dan desiminasi peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

Gambar

Tabel 2.1   Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin s/d Tahun 2015 ....................
Gambar 1.1   Tahapan Penyusunan Renstra Perindag ..................................................

Referensi

Dokumen terkait

Elaborasi Ayat-Ayat Sains dalam Al-Quran: Langkah Menuju Integrasi Agama dan Sains dalam Pendidikan.. Septiana

[r]

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi produk Tugas Akhir 138..

Hasil koefisien determinasi sebesar 26,5 % untuk variabel csr menunjukkan pengaruh carbon accounting terhadap implementasi csr sisanya 73,5% dipengaruhi oleh faktor

Konsumen hanyalah merupakan penonton dalam proses produksi organisasi manufaktur, sementara dalam organisasi jasa sifat kegiatannya mendapat sebutan sebagai “game between persons”,

Pertama dan yang utama penulis memanjatkan puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas Kehendak-Nya lewat limpahan mukjizat, kasih sayang, serta rahmat yang selalu tercurah

Secanggih apapun perkembangan suatu ilmu, tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya, sehingga ilmu tidak keluar dari esensinya yang bermanfaat bagi kehidupan

Dalam penelitian, yang dikatakan mahasiswa tentang perilaku berpasangan & berkencan tidak selalu sama per orang; yang dikatakan tidak harus sama dengan yang