1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Lobak (Raphanus Sativus L.) adalah anggota keluarga kubis-kubisan yang ditanam diberbagai daerah di dunia. Ada dua tipe lobak yakni lobak tipe dua tahunan yang berasal dari iklim non-tropis dan iklim tropis (Suprakarn, dkk., 2005). Hampir seluruh bagian tanaman lobak dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan manusia.Umbi lobak dapat dimakan mentah sebagai lalapan, dibuat acar atau asinan, direbus dan disayur.Daunnya yang masih muda dapat dijadikan lalapan mentah ataupun dimasak.Dalam berbagai literatur ditemukan bahwa tanaman lobak berkhasiat sebagai obat tradisional (Rukmana, 1995).
Lobak merupakan diuretik yang cukup kuat. Pembuangan asam urat melalui urin akan terbantu dengan minum jus lobak. Fungsi lainnya adalah sebagai perangsang napsu makan dan memperbaiki kerja pencernaan.Lobak juga memiliki enzim diastase dalam jumlah banyak yang berfungsi mempermudah dan memperlancar pencernaan zat pati dalam usus.Lobak dapat dipakai untuk menghalangi penumpukan lemak dalam jaringan tubuh.Jus lobak dan jeruk sangat baik untuk system saraf sehingga mengurangi ketegangan (stress), karena kandungan vitamin B-nya tinggi.Minyak yang terdapat dalam lobak baik untuk membersihkan empedu dan ginjal sehingga mencegah timbulnya batu ginjal (Adi, 2006).
2
gr, karbohidrat 5,30 g, serat 0,60 g, abu 0,50 g, vitamin B1 0,03 mg, vitamin B2 0,03 mg, vitamin C 25,00 mg dan niasin 0,3 mg. sedangkan mineral yang dikandungnya adalah kalsium 32,00 mg, fosfor 21,00 mg, zat besi 0,60 mg, natrium 10,0 mg, kalium 218,0 mg (Rukmana, 1995).
Kalium merupakan cairan intra seluler utama, dan memainkan peranan penting pada proses metabolisme sel. Kalium hanya terdapat sedikit pada cairan ekstra seluler (Horne dan Swearingen, 1995). Peningkatan asupan kalium dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah, karena kalium dapat memicu natriuresis (kehilangan natrium melalui urin) dan bermanfaat bagi kesehatan jantung (Barasi, 2007).Namun, bila kelebihan kalium menyebabkan hiperkalemia yang dapat menyebabkan aritmia jantung, konsentrasi yang lebih tinggi lagi dapat menyebabkan henti jantung atau fibrilasi jantung (Yasmir dan Ferawati, 2012).
Kalsium ada dalam tubuh dalam bentuk garam kalsium dan sebagai ionisasi (Tambayong, 1999).Kalsium dan mineral lain memberi kekuatan dan bentuk pada tulang dan gigi (Almatshier, 2004). Kalsium dapat mengatur tekanan darah, pada penderita tekanan darah tinggi kalsium yang masuk kedalam darah akan menurunkan tekanan darah. Sedangkan pada keadaan normal kalsium akan membantu mempertahankan tekanan darah. Tekanan darah yang stabil mampu mencegah stres dan menimbulkan perasaan rileks (Astawan dan Leomitro, 2009).
3
perbedaan potensial (listrik) yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls disaraf (Tan dan Rahardja, 2007).Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi.Jumlah natrium dalam urin tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah jika konsumsi rendah (Almatshier, 2004).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meniliti kandungan kalium, kalsium, dan natrium yang terdapat dalam umbi lobak (Raphanus sativus L.). Metode yang dipilih untuk mengetahui kadar kalium, kalsium dan natrium pada sampel dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom, karena cara analisis ini dapat memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak bergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Metode ini sangat cocok digunakan untuk analisis sekelumit logam karena kepekaannya yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1ppm), pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit ( Gandjar dan Rohman, 2009).
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Berapakah kadar mineral kalium, kalsium dan natrium dalam umbi lobak segar dan umbi lobak rebus ?
4 1.3Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Umbi lobak segar dan umbi lobak rebus memiliki kandungan mineral kalium, kalsium dan natrium dalam jumlah tertentu.
b. Terdapat penurunan kadar kalium, kalsium dan natrium pada umbi lobak segar dan umbi lobak rebus.
1.4Tujuan
Berdasarkan hipotesis di atas, maka tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kadar kalium, kalsium dan natrium dalam umbi lobak segar dan umbi lobak rebus.
b. Untuk mengetahui penurunan kadar kalium, kalsium dan natrium dalam umbi lobak segar dan umbi lobak rebus.
1.5Manfaat