• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERISTIWA LUPA DALAM BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERISTIWA LUPA DALAM BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 HAMPARAN PERAK TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

WIKE MANZA. Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Peristiwa Lupa Dalam Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2012.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh layanan informasi dalam mencegah dan mengurangi peristiwa lupa dalam belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013 ? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh positif layanan informasi terhadap pencegahan dan mengurangi peristiwa lupa dalam belajar siswa SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013.

Subjek penelitian adalah 222 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan sampel penelitian adalah 30 orang siswa kelas VIII. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok individu yang dijadikan sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang mencegah dan mengurangi peristiwa lupa dalam belajar siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah diberi layanan informasi. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : ada pengaruh pemberian layanan informasi terhadap peristiwa lupa dalam belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013, hal ini diketahui dari hasil perhitungan

diperoleh harga thitung > ttabel = 5,424 > 2,042. Maka hipotesa yang menyatakan,

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN………...…………...……… v

ABSTRAK ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Layanan Informasi ... 8

a. Pengertian Layanan Informasi ... 8

b. Tujuan dan Fungsi Layanan Informasi ... 10

c. Alasan Penyelenggaraan Layanan Informasi………...12

d. Metode Layanan Informasi………13

e. Tipe-tipe Informasi ... 13

(10)

g. Penyelenggaraan Layanan Informasi ... 15

h. Instrumen Evaluasi Layanan Informasi ... 15

2. Konseop-konsep Lupa dalam Belajar ... 16

a. Pengertian Lupa ... 16

b. Proses Terjadinya Lupa……… 18

c. Faktor-faktor Penyebab Lupa dalam Belajar ... 19

d. Teori-teori Mengenai lupa……….20

e. Lupa – lupa Ingat………21

f. Meningkatkan kemampuan Memori……… .. 22

g. Cara Mengurangi Lupa ... 24

h. Pengertian Belajar ... 26

B. Kerangka Konseptual ... 27

C. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 29

a. Populasi ... 29

b. Subjek penelitian ... 29

C. Desain Penelitian ... 30

D. Langkah-langkah Penelitian ... 30

E. Operasional Variabel Penelitian ... 31

a. Variabel Penelitian ... 31

(11)

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

a. Uji Valaditas ... 34

b. Uji Reliabilitas ... 35

G. Teknik Analisa Data ... 36

H. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 37

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 38

a. Uji Valaditas ... 38

b. Uji Reliabilitas ... 38

C. Analisis Data Penelitian ... 39

a. Pre-test ... 39

b. Post-test ... 39

D. Pengujian Hipotesis ... 41

E. Pembahasan Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran-Saran ... 43

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 2.1 Contoh Sistem Kata Kunci ... 24

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Berdasarkan Kelas ... 30

Table 3.2 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert... 33

Table 3.3 Kisi-kisi Lupa dalam Belajar ... 33

Tabel 4.1 Hasil Pre-test (Sebelum Diberi Layanan Informasi) ... 39

Table 4.2 Hasil Post-test (Setelah Diberi Layanan Informasi) ... 39

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Coba angket Peristiwa lupa dalam Belajar………. 81

Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas Angket Peristiwa lupa dalam Belajar….. 83

Lampiran 3 Sebaran Data Angket Peristiwa lupa dalam Belajar sebelum diberi Layanan Informasi ……… 89

Lampiran 4 Perhitungan kategori Peristiwa lupa dalam Belajar Sebelum diberi Layanan Informasi ……… 91

Lampiran 5 Sebaran Data Angket Peristiwa lupa dalam Belajar setelah diberi Layanan Informasi………. 93

Lampiran 6 Perhitungan kategori Peristiwa lupa dalam Belajar Setelah diberi Layanan Informasi………. 95

Lampiran 7 Pengujian Hipotesis……….. 97

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar dalam arti luas merupakan perubahan yang dilakukan banyak orang. Ada

juga belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji

dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Namun ada juga sebagai latihan belaka

seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Di sekolah tugas pelajar

adalah belajar dan menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, dengan

belajar siswa akan dapat mengembangkan potensi dan meraih prestasi.

Akan tetapi, apa yang dipelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal atau

memori ingat bisa dikatakan lupa. Tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang

diterima mudah melekat dalam ingatan.

Dengan demikian peristiwa lupa dapat terjadi pada siapapun juga. Tak peduli itu

anak-anak, remaja, atau siapapun. Meskipun demikian peristiwa lupa dapat dikurangi.

Dengan upaya meningkatkan daya ingat akal siswa dalam belajar dan memberikan

penjelasan materi pelajaran yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk dapat mengetahui peristiwa lupa dalam belajar ini, dilatar belakangi oleh

adanya perubahan sikap dan minat siswa dalam belajar siswa yang di perlihatkan saat

waktu belajar. Winkel (dalam Djamarah 2008: 207) sejumlah kesan yang telah

didapat sebagai buah dari pengalaman belajar tidak akan pernah hilang, tetapi

kesan-kesan itu mengendap ke alam bawah sadar. Bila diperlukan kembali kesan-kesan-kesan-kesan

terpilih ke alam sadar. Pengalian kesan-kesan terpilih bisa karena kekuatan “asosiasi”

atau bisa juga karena kemauan yang keras melakukan “reproduksi” dengan

(15)

SMP Negeri 1 Hamparan Perak adalah salah satu SMP yang sarana dan prasarana

lengkap juga memiliki peraturan yang bagus didaerah Hamparan Perak. Namun masih

ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa. Seperti bolos sekolah, terlambat,

tidak mengerjakkan PR dan lainnya.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru pembimbing di sekolah SMP

Negeri 1 Hamparan Perak, peneliti memperoleh informasi bahwa siswa kelas VIII

memiliki kendala dalam mengulang kembali pelajaran yang baru di jelaskan oleh guru

bidang studi. Informasinya yang peneliti terima oleh pembimbing yaitu ; masih

adanya siswa yang lupa dengan materi pelajaran yang baru saja dipelajari hal itu

diambil dari ketidak bisanya siswa itu mengulang kembali materi pelajaran yang baru

dijelaskan oleh guru, pemberian layanan bimbingan dan konseling kurang

dimanfaatkan dan berkembang karena ketidak adaannya jam BK/BP, terlebih dalam

hal layanan informasi dan informasi tentang mencegah peristiwa lupa. Dalam

peristiwa tersebut peneliti menyimpulkan adanya kelupaan dalam belajar.

Layanan informasi merupakan bentuk layanan yang sangat penting sehingga

perlu dilakukan di sekolah. Dengan dilaksanakan layanan informasi di sekolah siswa

diharapkan memiliki informasi bagaimana mengurangi peristiwa lupa dalam belajar.

Agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik dan tidak mendapatkan kendala dalam

belajar, maka layanan informasi perlu dilaksanakan di sekolah. Walaupun layanan

informasi tidak memiliki porsi yang lebih, namun masih banyak siswa yang

memerlukan layanan ini. Karena kenyataan di lapangan ternyata siswa belum

memanfaatkan secara optimal layanan informasi yang diberikan oleh pembimbing.

Hal itu dapat dilihat dari cara belajar yang kurang. Akan tetapi itu terjadi, dapat

disebabkan mereka belum memanfaaatkan layanan bimbingan dan konseling sehingga

(16)

Dalam layanan informasi, pelayanan bimbingan dan konseling disekolah

membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan mengurangi lupa dalam belajar

untuk mendapatkan nilai yang bagus serta dapat menyiapkannya melanjutkan

pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Layanan ini dapat dirinci menjadi

pokok-pokok berikut:

a. Pemantapan sikap dan belajar yang efektif juga efesien serta produktif, baik

dalam mencari informasi dari berbagai sumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar dan menjalani program penilaian hasil belajar.

b. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun

berkelompok.

c. Pemantapan penguasaan materi program belajar.

d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya

yang ada disekolah, pengetahuan dan kemampuan, serta pengembangan pribadi. (Sukardi, 2008)

Kemampuan mengingat dan melupakan yang dimiliki manusia tersebut harus

diorganisir dengan sebaik-baiknya. Kemampuan mengingat harus dipertahankan,

sedangkan kemampuan melupakan harus diminimalisir. Hal ini dilakukan untuk

mendukung keberhasilan belajar seorang individu dalam belajar. Banyak siswa yang

tidak berhasil dalam belajar karena pengaruh lupa. Siswa tidak mengetahui cara-cara

untuk menjaga dan mempertahankan kemampuan mengingatnya.

Namun banyak siswa yang tidak memiliki usaha yang baik dalam belajarnya

sehingga siswa itu tidak dapat memiliki hasil usahanya. Mereka tidak dapat

menggunakan waktunya untuk belajar dan diantara mereka juga banyak yang belajar

dengan kebiasaan-kebiasaan yang salah sehingga tidak memperoleh hasil yang baik

dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan BK di SMP 1 Hamparan Perak belum ada tenaga yang

professional untuk melaksanaan bimbingan di SMP menyebabkan implementasi

bimbingan di SMP dengan kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan layanan informasi

(17)

Karena kesibukan guru masih mempunyai tugas lain di sekolah sehingga

menjadi hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kerena

keterbatasan waktu yang ada sehingga kurang waktu untuk pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling yang efektif. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling kadang dilaksanakan kadang tidak karena ketidak adaannya jam bimbingan

dan konseling. Selain itu masalah lain yang dihadapi siswa adalah tidak adanya usaha

untuk memperbaiki kesalahan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah misalnya

sering terlambat, tidak mengerjakan PR, dan jarang membaca buku di perpustakaan.

Pentingnya dalam bimbingan dan konseling ialah. Berdasarkan pembahasan di

atas, dengan menggunakan teknik pemahaman individu baik tes maupun non tes,

maka konselor atau guru BK dapat mengetahui keadaan siswa yang sebenarnya, dan

dapat menentukan kebutuhan siswa akan layanan apa yang harus diberikan. Karena

dengan melakukan hal itu, maka akan jelas bagi kita permasalahan apa saja yang

paling mengganggu siswa, yang segera membutuhkan bantuan dan bimbingan, baik

bimbingan secara pribadi maupun kelompok dan klasikal. Dari sinilah pembimbing

atau konselor dapat menentukan materi layanan yang tepat bagi siswa-siswanya atau

kliennya.

Disamping untuk menganalisis kebutuhan siswa, data-data yang diperoleh ini

juga dapat dijadikan bahan untuk mengetahui potensi anak, sehingga guru BK dapat

memberikan pengembangan kepada siswa sesuai dengan potensi yang ada. Baik

pengembangan diri, minat-bakat, maupun mengurangi peristiwa lupa dalam belajar

siswa. Pengembangan diri ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dibidang

akademik maupun seni, olahraga dan lainnya (ekskul) dengan cara bekerjasama

dengan personil sekolah lainnya, seperti kepala sekolah, guru bidang studi, maupun

(18)

Dari hal tersebut diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah dalam

pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak direncanakan dengan baik dan

peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Pengaruh Pemberian

Layanan Informasi Terhadap Peristiwa Lupa Dalam Belajar Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, identifikasi masalahnya;

- Masih adanya siswa yang lupa dengan materi pelajaran yang baru saja dipelajari

hal itu diambil dari ketidak bisanya siswa itu mengulang kembali materi pelajaran

yang baru dijelaskan oleh guru.

- Pemberian layanan bimbingan dan konseling kurang dimanfaatkan dan

berkembang karena ketidak adaannya jam BK/BP, terlebih dalam hal layanan

informasi dan informasi tentang mencegah peristiwa lupa.

Maka penulis mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Layanan

Informasi Terhadap Peristiwa Lupa Dalam Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1

(19)

C. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan yang dialami peniliti baik dari segi

pengetahuan dan pengalaman, maka peneliti mengadakan pembatasan masalah yang

akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah pemberian layanan informasi untuk mengurangi peristiwa lupa dalam

belajar. Dengan kata lain, variabel bebas adalah layanan informasi (X) dan variabel

terikat lupa dalam belajar (Y). penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah diatas pokok permasalahan dalam penelitian ini

adalah pengaruh pemberian layanan informasi untuk mengurangi peristiwa lupa

dalam belajar siswa.

“Apakah ada pengaruh positif layanan informasi dalam mencegah dan

mengurangi peristiwa lupa dalam belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Hamparan Perak Tahun Ajaran 2012/2013?”

E. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan pekerjaan tanpa adanya tujuan yang jelas akan menjadi kurang

terarah. Sebaliknya pekerjaan yang jelas tujuan akan memperoleh pelaksanaan pada

sasaran yang diharapkan.

Demikian pula suatu penelitian dengan berpedoman pada tujuan yang diinginkan

adalah “untuk mengetahui pengaruh positif layanan informasi terhadap pencegahan

dan mengurangi peristiwa lupa dalam belajar siswa SMP Negeri 1 Hamparan Perak

(20)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan program

bimbingan dan konseling antara lain:

• Penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa dan guru pembimbing di SMP Negeri

1 Hamparan Perak dalam mencegah dan mengurangi peristiwa lupa dalam

belajar.

• Sebagai suatu wacana untuk menambahkan wawasan, pengetahuan, pengalaman

serta keterampilan dalam proses penelitian selanjutnya dengan penulisan yang

konkrit baik dalam pengembangan teori yang dipelajari maupun praktisnya

dikenyataan lapangan.

• Sebagai bahan masukan kepada pimpinan lembaga pendidikan khususnya di

SMP Negeri 1 Hamparan Perak dalam mencegah dan mengurangi peristiwa lupa

dalam belajar.

• Sebagai bahan masukan yang bermanfaat dan menambah wawasan guna

(21)

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian

layanan informasi terhadap peristiwa lupa dalam belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri I Hamparan Perak Tahun Tahun Ajaran 2012/2013, hal ini diketahui dari

hasil perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel = 5.424 > 2,042. Maka hipotesa

yang menyatakan, pemberian layanan informasi dapat mencegah dan mengurangi

peristiwa lupa dalam belajar siswa kelas VIII SMP Negeri I Hamparan Perak

Tahun Ajaran 2012/2013, dapat diterima.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu :

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya mencegah dan mengurangi

peristiwa lupa dalam belajar, antara lain melalui layanan informasi, karena

dengan dilaksanakannya layanan informasi di sekolah siswa diharapkan

memiliki informasi bagaimana mengurangi peristiwa lupa dalam belajar.

2. Diharapkan siswa untuk lebih memantapkan disiplin belajar, baik secara

mandiri maupun berkelompok.

3. Mengingat bahwa layanan informasi dapat mengurangi peristiwa lupa dalam

(22)

44

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Asyah, N. 2011. Pentingnya Pemahaman Individu Dalam Pelaksanaan

Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Cultural, Vol.12,No

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Fauzi, Ahmad. 2004. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta : Prenhallindo.

Khadijah, Nyayu. 2011. Psikologi Pendidikan. Palembang : Grafika Telindo Press.

Mustaqim, Abdul Wahib. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwoko, Budi. 2008. Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya : Unesa University Press.

Prayitno, Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

(23)

45

Winkel, W.S. & M.M, Sri Hastuti. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi

Pendidikan. Yogjakarta : Media Abadi

Winkel, W.S. & M.M, Sri Hastuti. 2012. Bimbingan Dan Konseling Di Institut

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

for the Allied Powers to the Government of Japan as of the opening of business on the said date hereinabove ュpョエゥッョセ、@ セィ。エ・カ・イ@ イゥァィエセ@. and

Berdasarkan penelitian tersebut, dilakukan fraksinasi ekstrak metanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L.) dengan metode Kromatografi Cair Vakum untuk mengetahui pada fraksi manakah

Menurut Gunarso (1985) tembang merupakan ikan fototaksis positif pemakan plankton. Jika dibandingkan dengan waktu penangkapan yang lain jumlah ini adalah terbanyak.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran class concern dengan pendekatan ketrampilan proses mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Hasil penelitian filtrasi sari buah jeruk pontianak dan melon dengan menggunakan membran polisulfon dapat disimpulkan bahwa sistem filtrasi dead-end memliki nilai permeate

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister. Program Studi

[r]

The reality social reflected in literary works includes the social aspect (social structure, social status and social relation), economic aspect, political aspect,