• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pemrograman Linier

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Pemrograman Linier"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Linear Programming

(Pemrograman Linier)

Program Studi Statistika

(2)

DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

kursi produksi

:#

meja produksi

:#

bangku produksi

:#

3 2 1

x x x

280 ,

0 ,

24 ,

8 ,

0 ,

2

: x1x2x3s1s2s3z

BFS

 Solusi optimal masalah Dakota

(3)

Perubahan koefisien fungsi

obyektif peubah BV

Pada LP Dakota x1 dan x3 adalah BV, akan

dipelajari perubahan koefisien fungsi obyektif bagi peubah ini:

s1,x3,x1

BVc1 60  c1 60

Matriks dan vektor berikut ini tidak

mengalami perubahan:

B

,

B

1

,

dan

b

rhs

:

B

 1

b

cBV koefisien fungsi obyektif bagi BV

mengalami perubahan, sehingga terdapat perubahan pada: c B1

BV

z optimal akan mengalami perubahan, karena

(4)

DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

Koefisien baris nol untuk seluruh NBV

mengalami perubahan:

j j

BV

j B c

cc 1a

BV tetap optimal jika setiap koefisien baris nol

bagi setiap NBV tetap non negatif:

0

j

c

BV akan mengalami perubahan (suboptimal) jika salah

satu dari koefisien baris nol bagi NBV bernilai negatif:

0

j

c

Koefisien baris nol untuk BV tidak mengalami

(5)

Pada Kasus Dakota

  

60 1 60

1 c c                5 . 1 5 . 0 0 4 2 0 8 2 1 1 B



 0 20 60

BV

c

   

1 0 10 0.5 10 1.5

B cBV

Koefisien baris nol untuk NBV mengalami

perubahan

x2,s2,s3

NBV             1 0 5 . 1 0 1 2 0 0 6 N 3 2

2 as as

(6)

DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

2 2

1

2 B c

ccBVa

Koefisien baris nol untuk x2:

  30

5 . 1 2 6 5 . 1 10 5 . 0 10 0 2                

c 51.25

2 2 2 1 s s BV

s B c

cca

Koefisien baris nol untuk s2:

  0

0 1 0 5 . 1 10 5 . 0 10 0 2                

c 10 0.5

3 3 3 1 s s BV

s B c

cca

Koefisien baris nol untuk s3:

  0

1 0 0 5 . 1 10 5 . 0 10 0 2                

(7)

BV tetap optimal jika setiap koefisien baris nol

bagi setiap NBV tetap non negatif:

0 25

. 1

5  

0 5

. 0

10  

0 5

. 1

10  

4

  

20

 

3 20

  

20

4

Irisan bagi ketiga rentang daerah ∆ agar BV

tetap optimal:

Jika keuntungan membuat bangku (c1) turun

sampai dengan $56 dan naik sampai dengan $80, bangku (x1) masih tetap diproduksi

80 56 c1

  

60 1 60

1 c

(8)

DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

Jika keuntungan membuat bangku (c1) berubah

menjadi 70 (∆=10), BV yang ada tidak mengalami perubahan

Karena:

Tidak mengalami perubahan

Solusi bagi BV juga tidak berubah

s1, x3, x1

BV

Akan tetapi koefisien baris nol bagi NBV

dan solusi optimal z mengalami perubahan

b

B

B

,

1

,

dan

rhs

:

B

1

b

 10 15 5 . 0 10 5 . 0 10

2      

s

c

 10 25 5 . 1 10 5 . 1 10

3      

s

c

 10 17.5 25 . 1 5 25 . 1 5

2      

(9)

Solusi optimal z:

 

0 5 25

5 . 1 10 5 . 0 10 0 1        B cBV ∆=10 b B

c 1

BV z            8 20 48 b

0 100 200 300 8

20 48 25

5

0    

          

Atau dari koefisien fungsi obyektif yang

baru dan solusi optimal:

3 2

1

30

20

70

x

x

x

z

 

2 30

 

0 20

 

8 300

70   

(10)

DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

15

2 

s

c cs3 25

5

.

17

2

c

z 300

Tableau Optimal

Tablea

u 2 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV

Baris 0 1 0 17.5 0 0 15 25 300 z=300

Baris 1 0 0 -2 0 1 2 -8 24 s1=24

Baris 2 0 0 -2 1 0 2 -4 8 x3=8

Baris 3 0 1 1.25 0 0 -0.5 1.5 2 x1=2

Perubahan keuntungan membuat bangku,

menjadi $70, dianggap tidak cukup tinggi, sehingga produksi bangku (x1) tidak

bertambah (tetap 2 buah).

Perubahan keuntungan tersebut tetap

(11)

Jika keuntungan membuat bangku (c1) berubah

menjadi 100 (∆=40), BV akan mengalami perubahan

Perubahan akan terjadi pada koefisien baris

nol yang memuat ∆ (koefisien NBV)

 

5 1.25

2 c

 

10 0.5

2 s

c

 

10 1.5

3

s

c

 

40 55 25

. 1

5 

 

40 10 5

. 0

10 

 

40 70 5

. 1

10 

Dan z:

                 10 20 48 5 . 1 10 5 . 0 10 0 1b B cBV z

360
(12)

DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

Tablea

u 2 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV

Baris 0 1 0 55 0 0 -10 70 360 z=360

Baris 1 0 0 -2 0 1 2 -8 24 s1=24

Baris 2 0 0 -2 1 0 2 -4 8 x3=8

Baris 3 0 1 1.25 0 0 -0.5 1.5 2 x1=2

Tableau yang sub optimal:

Dari tableau optimal sebelum perubahan,

dengan perubahan koefisien baris nol bagi x1

Koefisien baris nol bagi s2 <0, s2 dapat dipilih

sebagai BV untuk meningkatkan nilai z.

Dengan ratio test akan dipilih BV mana yang

digantikan oleh s2.

Ratio Test

24/2=12 8/2=4 No ratio

Baris 2 0 0 -2 1 0 2 -4 8 x3=8

(13)

Tablea

u 3 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV

Baris 0 1 0 45 5 0 0 50 400

z=40 0

Baris 1 0 0 0 -1 1 0 -4 16 s1=16 Baris 2 0 0 -1 0.5 0 1 -2 4 s2=4 Baris 3 0 1 0.75 0.25 0 0 0.5 4 x1=4

Dengan ERO untuk menentukan bentuk kanonik

bagi BV yang baru

x1 satu-satunya peubah keputusan yang dipilih

sebagai BV di dalam solusi optimal.

Tingginya keuntungan membuat bangku (x1) :

paling menguntungkan jika bangku saja yang diproduksi (4 buah)

Referensi

Dokumen terkait

karyawan full time dengan jumlah yang berbeda setiap hari dalam satu minggu.  Aturan

elemen bernilai nol dalam total opportunity cost matriks. Jika jumlah garis sama dengan jumlah baris/kolom maka penugasan telah optimal. Jika tidak maka harus direvisi. 4..

Perhatikan hasil operasinya, jika terdapat nilai nonnegatif maka tujuan optimal, tetapi jika nilai negatif maka belum optimal, maka perhatikan kolom yang tak

Apabila tidak ada satu pun koefisien baris tujuan yang baru tersebut melanggar optimalitas dan koefisien ruas kanan yang baru menjadi negatif, maka B tetap optimal dan layak di

Jadi, jika sistem homogen diberikan memiliki persamaan m pada n anu dengan m&lt;n, dan jika ada r non nol baris dalam bentuk eselon baris tereduksi dari matriks yang diperbesar,

Sedangkan nilai koefisien lahan terbuka menunjukkan hubungan negatif yaitu sebesar -0,04865 yang dapat berarti bahwa jika faktor lain tetap maka setiap penambahan

Sedangkan nilai koefisien lahan terbuka menunjukkan hubungan negatif yaitu sebesar -0,04865 yang dapat berarti bahwa jika faktor lain tetap maka setiap penambahan

Jika baris ke-i dan ke-i+1 adalah dua baris yang berurutan yang tidak terdiri dari nol semuanya, maka leading element dari baris i+1 terletak disebelah kanan dari leading elemen dari