• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pemrograman Linier

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Pemrograman Linier"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Linear Programming

(Pemrograman Linier)

Program Studi Statistika

Semester Ganjil 2011/2012

(2)

Analisis Sensitivitas

Untuk menganalisis bagaimana

perubahan parameter di dalam LP

mempengaruhi solusi optimal:

BV tetap atau mengalami perubahan

Analisis memanfaatkan sifat

Tableau Optimal (kasus Maks):

Setiap peubah BV mempunyai rhs>=0

Setiap peubah BV mempunyai koefisien

(3)

Perubahan parameter yang

dianalisis

Perubahan koefisien fungsi

obyektif dari peubah NBV

Perubahan koefisien fungsi

obyektif peubah BV

Perubahan rhs dari kendala

Perubahan kolom dari NBV

Penambahan aktivitas (peubah)

baru

(4)

Prinsip utama Analisis

Sensitivitas

Menggunakan notasi matriks

Mengevaluasi bagaimana perubahan

parameter LP merubah rhs dan

koefisien baris nol tableau optimal

(pada BV terakhir)

Jika baris koefisien baris nol dan rhs

(5)

Semua perubahan parameter

di-ilustrasikan dengan contoh pada

masalah DAKOTA

0 , , , , , 8 5 . 0 5 . 1 2 20 5 . 1 2 4 48 6 8 . . 0 0 0 20 30 60 max 3 2 1 3 2 1 3 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1                    s s s x x x s x x x s x x x s x x x t s s s s x x x z

x2,s2,s3

NBV

s1, x3, x1

BV             1 3 1 x x s BV x            3 2 2 s s x NBV x            1 0 5 . 1 0 1 2 0 0 6 N            8 20 48 b

0 20 60

BV

c cNBV

30 0 0

           2 5 . 0 0 4 5 . 1 0 8 1 1 B 1 3

1 a a

as

3 2

(6)

Perubahan koefisien fungsi

obyektif dari NBV

Pada LP Dakota x2 adalah NBV, akan dipelajari

perubahan koefisien fungsi obyektif bagi peubah ini:

  

30 2 30

2 c

c

Matriks dan vektor berikut ini tidak

mengalami perubahan:

b

B

B

,

 1

,

dan

rhs

:

B

1

b

Karena c

BV

koefisien fungsi obyektif bagi BV

tidak berubah,

j j

BV

j

B

c

c

c

1

a

Hanya koefisien baris nol bagi

x

2

yang

(7)

Perubahan koefisien fungsi

obyektif dari NBV

BV tetap optimal jika:

0

2 2

1

2

c

B

c

c

BV

a

BV akan mengalami perubahan (suboptimal)

jika:

0

2 2

1

2

c

B

c

c

BV

a

x

2

dapat meningkatkan nilai z (koefisien baris

(8)

Perubahan Parameter Fungsi

Obyektif NBV Pada Masalah Dakota

           5 . 1 2 6 2 a    

30 2 30

2 c

c

2 2

1

2

B

c

c

c

BV

a

(30 )

5 . 1 2 6 10 10

0  

                          5 . 1 5 . 0 0 4 2 0 8 2 1 1 B

0 10 10

BV

c

0 10 10

1   B cBV      

(9)

Perubahan Parameter Fungsi

Obyektif NBV Pada Masalah Dakota

5 0

5     

BV tetap optimal jika:

Jika koefisien fungsi obyektif bagi x2 berubah, dengan penambahan kurang dari 5 unit, BV tetap optimal.BV

s1, x3,x1

NBV

x2,s2,s3

 Jika keuntungan produksi meja (x2 ) berubah dengan penambahan sampai dengan $5, BV tetap optimal: meja tidak diproduksi

(10)

Perubahan Parameter Fungsi

Obyektif NBV Pada Masalah Dakota

35

30 2

2   c

c

Jika:

 BV tetap optimal: meja tidak diproduksi

5 40

30 2

2   c    

c

 Jika:

 BV tidak lagi optimal: meja menguntungkan untuk diproduksi

2 2

1

2

B

c

c

c

BV

a

40

5 . 1

2 6 10 10

0 

  

 

  

 

(11)

Perubahan Parameter Fungsi

Obyektif NBV Pada Masalah Dakota

Tableau

2 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV Baris 0 1 0 -5 0 0 10 10 280 z=280 Baris 1 0 0 -2 0 1 2 -8 24 s1=24 Baris 2 0 0 -2 1 0 2 -4 8 x3=8 Baris 3 0 1 1.25 0 0 -0.5 1.5 2 x1=2

Tableau yang sub optimal:

Dari tableau optimal sebelum perubahan,

dengan perubahan koefisien baris nol bagi x2

 Koefisien baris nol bagi x2 <0, x2 dapat meningkatkan nilai z.

(12)

Tableau

2 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV Baris 0 1 0 -5 0 0 10 10 280 z=280 Baris 1 0 0 -2 0 1 2 -8 24 s1=24 Baris 2 0 0 -2 1 0 2 -4 8 x3=8 Baris 3 0 1 1.25 0 0 -0.5 1.5 2 x1=2

 Karena semua koefisien pada kolom pivot < 0, kecuali pada baris 3, tidak perlu dilakukan ratio test.

 x2 pasti menggantikan x1

 Dengan ERO diperoleh tableau berikut:

Tableau

3 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV Baris 0 1 4 0 0 0 8 16 288 z=288 Baris 1 0 1.6 0 0 1 1.2 -5.6 27.2 s1=27.2

(13)

Tableau

3 z x1 x2 x3 s1 s2 s3 rhs BV Baris 0 1 4 0 0 0 8 16 288 z=288 Baris 1 0 1.6 0 0 1 1.2 -5.6 27.2 s1=27.2

Baris 2 0 1.6 0 1 0 1.2 -1.6 11.2 x3=11.2 Baris 3 0 0.8 1 0 0 -0.4 1.2 1.6 x2=1.6

 Dengan keuntungan produksi meja yang meningkat, dari $30 menjadi $40, meja

diproduksi sebanyak 1.6 bersama-sama dengan kursi sebanyak 11.2.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai keteguhan tarik sejajar permukaan lembaran papan serat yang dihasilkan dari sembilan jenis kayu berkisar antara 50,19 kg/cm 2 – 86,83 kg/cm 2 .Dari hasil tersebut

Orang dewasa adalah orang yang telah memiliki banyak pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan kemampuan mengatasi permasalahan hidup secara mandiri. Orang dewasa terus

Team Building Program adalah program yang diisi dengan jenis permainan yang umum dilakukan untuk mengisi kegiatan Outbound Training, Fun Outing, Family/Employee Gathering,

Pada kasus transportasi tidak seimbang, akan muncul baris (kolom) dummy dimana biaya pada baris (kolom) tersebut bernilai nol yang sangat berpengaruh terhadap

Di Indonesia, peneliti terdiri dari peneliti yang bekerja pada lingkungan instansi atau lembaga pemerintah, yang dinamakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Danny Putra Setiawan dan Pahlawansyah Harahap dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Komimen Organisasi ,Kompensasi Dan

• If you have multiple Independent Variables that you want to use to predict the value of a single Dependent Variable (e.g., predict a GPA from ACT scores, classes missed, and hours

d) Understanding : Peserta didik mengungkapakan tentang pemahaman permasalahan yang telah di bahas di dalam konseling kelompok. e) Comport : Peserta didik