• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Pemasangan Kabel Telepon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Pemasangan Kabel Telepon"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMASANGAN DAN PENGUKURAN KABEL TELEPON PEMASANGAN DAN PENGUKURAN KABEL TELEPON

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Jaringan Telekomunikasi 1

PENGAJAR : PENGAJAR :

IR. MARTONO DWI ATMADJA. MMT

Oleh : Oleh : Yulda Putri Pratiwi Yulda Putri Pratiwi 23 / 1541160094 23 / 1541160094 Kelompok 1 Kelompok 1 JTD JTD – 3D 3D

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2017

2017

(2)

PRAKTIKUM I PRAKTIKUM I

PEMASANGAN DAN PENGUKURAN KABEL TELEPON PEMASANGAN DAN PENGUKURAN KABEL TELEPON

1.

1. TujuanTujuan

 Dapat membuat kabel telepon sesuai standar SNI tahun 2004

 Dapat menghubungkan kabel telepon dengan konektor RJ-11

 Dapat menguji konektivitas kabel telepon

2.

2. Alat dan bahanAlat dan bahan

 Kabel telepon, panjang 1,5 meter

 Konektor RJ-11, jumlah 2 buah

 Crimping Tool

 Tang Potong

Roset RJ-11 Double Female

 Cable Tester

 Multimeter

3.

3. Teori DasarTeori Dasar

Dalam jaringan telepon, kabel digunakan sebagai media perantara untuk menghubungkan telepon dengan perangkat lain seperti PABX dan Roset. Dalam hal ini jaringan telepon tersebut menggunakan kabel sejajar dan konektor RJ-11.

Konektor RJ Konektor RJ

RJ singkatan dari R R egister JJack adalah standar peralatan pada jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel, yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack). RJ pertama kali diperkenalkan oleh Bell Sistem pada 1970-an. Adapun standar yang ada diantaranya RJ11, RJ14, RJ21, RJ25, RJ45, RJ48 dll. RJ memiliki banyak type, tetapi yang sering digunakan adalah RJ11 dan RJ45.

Meskipun konektor RJ-11 memiliki total 6 posisi konektor, biasanya hanya 2 atau 4 yang sering dimanfaatkan. RJ-11 konektor kabel dengan dua kabel standar sejajar datar (flat-satin) dan unshielded Twisted Pair (UTP).

(3)

RJ11 adalah yang paling familiar dari jack terdaftar, karena fakta bahwa hampir semua saluran (Plain Old Telephone Service) jack telepon di kebanyakan rumah dan kantor menggunakan jenis konektor ini.

Gambar yang ditunjukkan di bawah dengan "kail pengunci" kecil ditekan untuk mendapatkan mengeluarkan plug dari konektor RJ 11 (female).

Perhatikan bahwa pada ujung konektor RJ-11 terdapat 4 kabel dalam dalam urutan warna hitam, merah, hijau dan kuning. Bahwa konektor RJ-11 memiliki enam terminal dan hanya 4 tengah yang biasanya digunakan.

Gambar 1. Konektor RJ11 (Male Type)

Gambar 2. Konektor RJ11 (Male & Female Type)

Di dalam RJ11 terdapat empat pelat tembaga yang akan dihubungkan dengan empat kawat pada kabel.

(4)

Kabel Telepon Kabel Telepon

Gambar 4. Warna dari kabel telepon datar empat kawat

Kabel ini merupakan kabel yang digunakan salah satunya adalah untuk menghubungkan pesawat telepon satu dengan lainnya namun perlu menggunakan konektor. Jenis sambungan dalam kabel telepon datar umumnya ada dua macam yaitu lurus (straight) dan terbalik (cross over), sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

STRAIGHT CROSSOVER

(5)

Gambar 6. Kabel Telepon Terpasang Pada Konektor RJ11 (Male)

Tang crimping Tang crimping

Gambar 7. Tang Penjepit (Crimping Tool)

Kegunaan tang crimping dalam pembuatan kabel saluran salah satu yang paling utama adalah untuk menjepit RJ11 pada kabel. Namun masih banyak fungsi lainnya.

4.

4. Langkah KerjaLangkah Kerja

a. Menyiapkan peralatan yang diperlukan.

b. Mengupas jaket bagian luar kabel kira-kira sepanjang 5 mm dengan menggunakan crimping tool.

Gambar 8. Ukuran panjang potongan jaket

5 mm 5 mm

(6)

c. Memotong ujung kabel dengan crimping tool atau tang potong untuk meratakan.

d. Menyusun kabel dan memasukkan ke dalam konektor RJ11 seperti

dibawah ini

Gambar 9. Susunan kabel saat dimasukkan ke konektor RJ-11

e. Memasukan kabel ke dalam konektor RJ-11 dengan posisi hook atau

pengait ada dibawah.

Gambar 10. Posisi kabel telepon saat akan dimasukkan ke konektor RJ-11 untuk dicrimping

f. Mengunci konektor RJ-11 menggunakan Crimping Tool, dengan

memberikan tekanan yang kuat hingga terdengar bunyi “klik” agar pin dapat terjepit pada konektor RJ-11 dengan benar.

g. Menghubungkan tiap ujung yang telah di”crimping” ke konektor RJ 11 (female) RJ11 pada cable tester dan roset double connector sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini.

(7)

Gambar 11. Rangkaian Uji Kabel Telepon RJ 11

h. Menguji konektivitas pada titik-titik pengukuran dengan menggunakan multimeter digital yang diatur ke skala ohm, seperti gambar berikut :

Gambar 12. Cara pengujian dengan multimeter digital dari titik 2 2 2 33 44 55 2 2 33 44 55 Indikator straight 2 2 33 44 55 2 2 33 44 55 Ω

(8)

Gambar 13. Cara pengujian dengan multimeter digital dari titik 3

Gambar 14. Cara pengujian dengan multimeter digital dari titik 4

(9)

i. Menguji kabel tersebut menggunakan terminal telepon (jack) yang telah terhubung ke PABX EMSS (KX-T123210D) dengan menggunakan multimeter yang telah diatur ke voltmeter skala 50V.

j. Terminal pengukuran tegangan kabel pada roset terminal (jack PT)

PABX:

Gambar 16. Cara Pengukuran tegangan kabel pada roset terminal (jack PT) PABX pada titik T dan R

Gambar 17. Cara Pengukuran tegangan kabel pada roset terminal (jack PT) PABX pada titik D1 dan D2

k. Mencatat hasil pengukuran tegangan pada tabel

T T RR D D11 DD22 T T RR D D11 DD22 D D11 T T R R DD22 D D22 R R T T D D11 V V range : 50V range : 50V

(10)

5.

5. Hasil PercobaanHasil Percobaan

Tabel 1. Data Hasil Pengujian dengan Kabel Tester

Urutan Nyala Lampu Urutan Nyala Lampu Pada Cable Tester Pada Cable Tester

Master Remote Master Remote 2 2 3 3 4 4 5 5

Tabel 2. Data Hasil Pengujian dengan Multimeter

Koneksi Koneksi Kabel Kabel

Hasil

Hasil Koneksi Koneksi KoneksiKoneksi Kabel Kabel Hasil Koneksi Hasil Koneksi 2 2 Terhubung (4.6Ω) 3 2 -2 3 - 3 3 Terhubung (7.1Ω) 2 4 - 3 4 -2 5 - 3 5 -Koneksi Koneksi Kabel Kabel Hasil

Hasil Koneksi Koneksi KoneksiKoneksi Kabel Kabel Hasil Koneksi Hasil Koneksi 4 2 - 5 2 -4 3 - 5 3 -4 4 Terhubung(4.8Ω) 5 4 -4 5 - 5 5 Terhubung(7Ω)

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Tegangan On Hook Skala Voltmeter 50V

Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran Tegangan (Volt) dengan Tegangan (Volt) dengan

Voltmeter skala 50V Voltmeter skala 50V T 26 V T (+) R D1 16 V D2(+) D2

(11)

6.

6. Analisis Hasil Analisis Hasil PercobaPercobaanan

Tabel 1 menunjukkan bahwa pada saat pengujian kabel telepon menggunakan kabel tester diperoleh hasil indikator straight, lampu indikator menyala dari nomor 2 kotak Master terkoneksi pula lampu indikator nomor 2 pada kotak Remote secara bersamaan hingga nomor 3, 4, dan 5.

Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian kabel telepon menggunakan ohmmeter dan diperoleh data sebagaimana pada tabel, yaitu pengujian titik

2 ke 2 menunjukkan hasil pengukuran ohmmeter sebesar 4.6 sehingga

dapat diketahui bahwa antara titik tersebut terdapat koneksi, sedangkan pada pengujian titik 2 ke 3, 2 ke 4, dan 2 ke 5 tidak menunjukkan adanya

koneksi.

Selanjutnya, pengujian titik 3 ke 3 menunjukkan hasil pengukuran ohmmeter sebesar 7.1Ω sehingga dapat diketahui bahwa antara titik tersebut terdapat koneksi, sedangkan pengujian titik 3 ke 2, 3 ke 4, dan 3 ke 5 tidak menunjukkan adanya koneksi. Untuk pengujian titik 4 ke 4 menunjukkan hasil pengukuran ohmmeter sebesar 4.8Ω sehingga dapat diketahui bahwa antara titik tersebut terdapat koneksi, sedangkan pengujian titk 4 ke 2, 4 ke 3, dan 4 ke 5 tidak menunjukkan adanya koneksi.

Untuk pengujian titik 5 ke 5 menunjukkan hasil pengukuran ohmmeter sebesar 7Ω sehingga dapat diketahui bahwa antara titik tersebut terdapat koneksi, sedangkan pengujian titk 5 ke 2, 5 ke 3, dan 5 ke 4 tidak menunjukkan adanya koneksi.

Dari hasil tersebut jelas menunjukkan bahwa hasil pemasangan adalah tipe straight.

Tabel 3 menunjukkan hasil pengukuran tegangan on hook dengan pengaturan skala voltmeter 50V dapat diketahui bahwa T dan R menghasilkan tegangan sebesar 26V dengan T berpolaritas positif sedangakan D1 dan D2 menghasilkan tegangan sebesar 16V dengan D2

(12)

7.

7. KesimpulanKesimpulan

Dari analisis hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembuatan kabel telepon menggunakan model straight memiliki koneksi

antar kabel sebagai berikut :

2. Kabel telepon dapat terhubung ke konektor RJ-11 dengan baik

3. Pengujian konektifitas pada kabel menghasilkan :

- Cable Tester (ke konektor (female) RJ11) dan roset double connector

yang menunjukkan lampu indikator Master dan lampu indikator Remote menyala secara berurutan dari 2 – 2, 3 – 3 , 4 – 4, dan 5 – 5.

- Pengujian dengan multimeter skala ohm terhadap roset double

connector menunjukkan kondisi straight dengan hasil koneksi pada titik 2 - 2, 3 - 3 , 4 - 4, dan 5 – 5.

Gambar

Gambar 1. Konektor RJ11 (Male Type)
Gambar 4. Warna dari kabel telepon datar empat kawat
Gambar 7. Tang Penjepit (Crimping Tool)
Gambar 10.  Posisi kabel telepon saat akan dimasukkan ke konektor RJ-11 untuk dicrimping
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pengukuran tahanan urat ada 20 data yaitu kabel 10 pair yang tiap-tiap pair terdiri dari 2 urat.  diperoleh dari

W3 yang diperoleh merupakan berat sampel yang digunakan.Dari hasil pengukuran dan perhitungan yang diperoleh, diketahui bahwa kedelai memiliki persentase kandungan lipid lebih

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian perangkat keras waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik setpoint sebesar 0,7 s, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai

Dalam pengukuran tebal balok alat yang digunakan adalah mistar dan jangka sorong, pengukuran dilakukan oleh 5 orang yang berbeda dengan satu benda, saat pengukuran hasil pengukuran

Berdasarkan hasil pengukuran Etat luas diperoleh hasil Etat luas pada lokasi praktikum manajemen dan perencanaan sumber daya hutan ini sebesar

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa Mikrotik RouterOS dapat mengimplementasi BGP4 (Border Gateway Protocol version 4) dalam koneksi beberapa Autonomous System

Pengukuran sipat datar/waterpass memanjang adalah suatu metode pengukuran untuk menentukan beda tinggi antara dua buah titik di permukaan bumi yang letaknya

Hasil pengamatan dan pengukuran konsentrasi PM10 pada satu interval yang dilakukan di satu titik lokasi yaitu depan gedung FST UINSA Gunung Anyar adalah sebagai berikut: Tabel 7.1Data