• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE KEKAKUAN (METODE DEFORMASI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE KEKAKUAN (METODE DEFORMASI)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

METODE KEKAKUAN

(METODE DEFORMASI)

(DISPLACEMENT METHOD

ATAU STIFFNESS METHOD)

(2)

• Matrik kekakuan elemen:

sehingga persamaan sistem adalah:

dimana berada dalam sistem koordinat

lokal dan demikian pula deformasi

lokal dan gaya lokal dalam satu

elemen.

DEFINISI MATRIK KEKAKUAN

=

(

,

,

)

(3)

ELEMEN PEER atau RANGKA atau

BATANG (Spring or Truss or Bar)

1

2

k

L

1 1

,

2

,

2

Node (titik)

k = konstanta peer

(kekakuan peer)

lokal

koordinat

arah

kebebasan

derajat

d

lokal

titik

gaya

f

x 1 x 1 ˆ ˆ

ˆ

ˆ

kebebasan

derajat

d

lokal

titik

gaya

f

x 2 x 2 ˆ ˆ

ˆ

ˆ

Node (titik)

(4)

Penurunan Matrik Kekakuan

Elemen Peer (Spring)

• Beberapa contoh Konstanta kekakuan:

– Elemen Peer: k = EA/L, E adalah modulus

elastisitas, A: luas penampang, L: panjang

elemen.

– Elemen Torsi: k = GJ/L, G: modulus geser,

J:momen inersia polar penampang.

– Elemen konduksi panas: k = A K

xx

/L, K

xx

adalah koef. Konduksi panas.

(5)

Penurunan Matrik Kekakuan

Elemen Peer (Spring)

=

x

2

x

1

22

21

12

11

x

2

x

1

k

k

k

k

• Standar persamaan matrik sistem

elemen peer:

(6)

Penurunan Matrik Kekakuan

Elemen Peer (Spring) (lanj.)

• Ada 4 Tahap:

– Menentukan jenis elemen: elemen peer.

– Menentukan Fungsi Deformasi.

– Menentukan hubungan Regangan dgn.

Deformasi dan hubungan Tegangan dgn.

Regangan.

(7)

Penurunan Matrik Kekakuan

Elemen Peer (Spring) (lanj.)

1. Menentukan jenis elemen: elemen peer.

Elemen peer mempunyai gaya T pada

kedua titiknya dengan panjang elemen L.

1

2

k

L

T

T

1

2

(8)

Penurunan Matrik Kekakuan

Elemen Peer (Spring) (lanj.)

• Menentukan Fungsi Deformasi

sehingga persamaan deformasinya:linier

Jumlah derajat kebebasan (dof) = jumlah

parameter.

Dalam bentuk matrik:

a

a

=

1

+

2

a

(9)

Penurunan Matrik Kekakuan

Elemen Peer (Spring) (lanj.)

• Persamaan deformasi pada masing-2

koordinat titik dari elemen sebagai fungsi

deformasi pada titik tersebut ,

x

1

2

x

x

1

2

2

2

1

1

x

1

2

1

L

a

)

L

(

a

a

)

L

(

a

)

0

(

a

a

)

0

(

+

=

=

+

=

=

=

+

=

L

a

2

=

2

x

1

x

Selesaikan a

2

:

(10)

Penurunan Matrik Kekakuan Elemen Peer

(Spring) (lanj.)

Disubstitusikan dalam:

Didapatkan:

Dalam bentuk matrik:

a

a

=

1

+

2

x

1

x

1

x

2

L

+

=

[

]

d

d

N

N

u

;

d

d

L

x

L

x

1

u

2x

1x

2

1

2x

1x

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

=

⎥⎦

⎢⎣

⎡ −

=

(11)

Penurunan Matrik Kekakuan Elemen Peer

(Spring) (lanj.)

Fungsi Deformasi

• N1 dan N2 disebut Fungsi Deformasi

(Shape Functions or Interpolation

Functions).

• Keduanya menyatakan asumsi deformasi

yang terjadi.

• N1 =1

N2 =0

pada titik 1

• N1 =0

N2 =1

pada titik 2

• N1 + N2 =1

(12)

Penurunan Matrik Kekakuan Elemen Peer

(Spring) (lanj.)

1

2

N

1

L

1

2

N

2

L

N

1

N

2

(13)

Penurunan Matrik Kekakuan Elemen Peer

(Spring) (lanj.)

• Menentukan hubungan Regangan

dgn. Deformasi dan hubungan

Tegangan dgn. Regangan.

σ

;

L

δ

ε

d

d

δ

(0)

u

(L)

u

δ

T

1x

2x

=

=

=

=

=

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

1

2

k

L

1 2

(14)

Penurunan Matrik Kekakuan Elemen Peer

(Spring) (lanj.)

• Menurunkan Matrik Kekakuan Elemen dan

Persamaan Sistem.

(

)

(

)

(

2

x

)

1

x

x

2

x

1

x

2

x

1

x

2

x

1

k

k

T

k

T

T

T

=

=

=

=

=

=

=

[ ]

=

k

k

k

k

k

k

x

2

x

1

x

2

x

1

(15)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan

Persamaan Sistem Peer (Spring)

• Ada 6 tahap umum:

– Menentukan jenis elemen dan diskritisasi.

– Menentukan gaya luar yang bekerja pada titik (nodes)

– Menggabungkan matrik kekakuan elemen-2 menjadi

matrik kekakuan global, berikut persamaan global

dari sistem.

– Menentukan syarat batas.

– Menyelesaikan deformasi dari derajat kebebasan

yang tak diketahui.

– Menghitung gaya dalam elemen, tegangan, dan

regangan elemen.

(16)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan

Persamaan Sistem Peer (Spring)

• Contoh pada Sistem dua peer.

k

1

1

2

k

2

1

2

3

x

F

3x

F

2x

(17)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan

Persamaan Sistem Peer (Spring)

=

=

2x

3x

2

2

2

2

2x

3x

3x

1x

1

1

1

1

3x

1x

d

d

k

k

k

k

f

f

:

2

Elemen

d

d

k

k

k

k

f

f

:

1

Elemen

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

(18)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan

Persamaan Sistem Peer (Spring)

• Elemen 1 dan 2 berhubungan pada

titik (node) 3. Hal ini disebut sebagai

persyaratan continuitas atau compatibilitas.

Sehingga:

x

3

)

2

(

x

3

)

1

(

x

3

d

d

d

=

=

(19)

(1)

1x

1x

(2)

2x

2x

(2)

3x

(1)

3x

3x

f

F

f

F

f

f

F

global

gaya

matrik

an

Penggabung

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

=

=

+

=

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan

Persamaan Sistem Peer (Spring)

(20)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Gaya pada titik konsisten dengan asumsi

vektor gaya pada elemen

3

2

1

1

2

F

1x

(

2

)

x

2

f

)

2

(

x

3

f

)

1

(

x

3

f

)

1

(

x

1

f

F

2x

F

3x

(21)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

[ ] [ ]

F

K

{ }

d

or

d

d

d

k

k

k

k

k

k

0

k

0

k

F

F

F

:

matrik

bentuk

dalam

d

k

d

k

F

d

k

d

k

F

d

k

d

k

d

k

d

k

F

3x

2x

1x

2

1

2

1

2

2

1

1

3x

2x

1x

3x

1

1x

1

1x

2x

2

3x

2

2x

2x

2

3x

2

3x

1

1x

1

3x

=

+

=

=

+

=

+

+

=

(22)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

1

1

3

2

1

3

2

1

0

k

k

d

d

d

F

F

F

x

x

x

x

x

x

:

Global

Kekakuan

Matrik

:

Global

Deformasi

Matrik

:

Global

Gaya

Matrik

(23)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Cara lain membentuk matrik kekakuan

global.

=

=

2

2

2

2

)

2

(

x

2

x

3

1

1

1

1

)

1

(

x

3

x

1

k

k

k

k

]

k

[

k

k

k

k

]

k

[

(24)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

– Menyatakan matrik kekakuan elemen dalam sistem

global

⎪⎪

⎪⎪

=

⎪⎪

⎪⎪

⎪⎪

⎪⎪

=

⎪⎪

⎪⎪

)

2

(

)

2

(

x

1

)

2

(

)

2

(

x

1

)

1

(

x

3

)

1

(

x

2

)

1

(

x

1

)

1

(

x

3

)

1

(

x

2

)

1

(

x

1

1

f

f

1

1

0

0

0

0

k

f

f

f

1

0

1

0

0

0

1

0

1

k

(25)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Kesetimbangan gaya

=

+

x

3

x

2

x

1

)

2

(

x

3

)

2

(

x

2

)

1

(

x

3

)

1

(

x

1

F

F

F

f

f

0

f

0

f

=

+

3x

2x

1x

(2)

3x

(2)

2x

(2)

1x

2

(1)

3x

(1)

2x

(1)

1x

1

F

F

F

d

d

d

1

1

0

1

1

0

0

0

0

k

d

d

d

1

0

1

0

0

0

1

0

1

k

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

(26)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

=

+

x

3

x

2

x

1

x

3

x

2

x

1

2

1

2

1

2

2

1

1

F

F

F

d

d

d

k

k

k

k

k

k

0

k

0

k

=

⎪⎪

⎪⎪

=

⎪⎪

⎪⎪

x

1

)

2

(

)

2

(

x

1

)

1

(

)

1

(

x

1

d

• Kompatibilitas

(27)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Syarat Batas (Boundary Condition, BC)

– Harus menentukan syarat batas untuk

menghindari gerakan benda pejal (rigid body).

– Ada dua macam syarat batas:

• Deformasi homogen (homogeneous

-displacement) = 0

• Deformasi tak homogen (Nonhomogeneous

-displacements) = harga tidak nol

(28)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

Penyelesaian dengan Prinsip Partisi

Anggap d

1

sebagai derajat kebebasan yang

bebas

Anggap d

2

sebagai derajat kebebasan yang

tidak bebas

1

1

12

11

F

F

d

d

K

|

K

K

|

K

=

(29)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Titik 1 sebagai perletakan: d

1x

= 0,

x

3

1

x

1

x

3

x

2

x

3

x

2

2

1

2

2

2

x

3

x

2

x

1

x

3

x

2

2

1

2

1

2

2

1

1

d

k

F

F

F

d

d

k

k

k

k

k

F

F

F

d

d

0

k

k

k

k

k

k

0

k

0

k

=

=

+

=

+

(30)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Syarat Batas pada kondisi perletakan

tanpa deformasi.

– Hilangkan persamaan yg berkenaan dgn.

Syarat batas.

– Selesaikan persamaan untuk derajat

kebebasan yang tidak diketahui.

(31)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Syarat Batas dengan harga deformasi perletakan

≠ 0.

=

⎧ δ

+

x

3

x

2

x

1

x

3

x

2

2

1

2

1

2

2

1

1

F

F

F

d

d

k

k

k

k

k

k

0

k

0

k

+

δ

=

+

x

3

1

x

2

x

3

x

2

2

1

2

2

2

F

k

F

d

d

k

k

k

k

k

(32)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan Persamaan

Sistem Peer (Spring)

• Syarat Batas dengan harga deformasi

perletakan ≠ 0.

– Pindahkan kesebelah kanan persamaan yg

berkenaan dgn deformasi yg diketahui.

– Selesaikan deformasi dari derajat kebebasan

yg tidak diketahui.

(33)

Penyelesaian Matrik Kekakuan dan

Persamaan Sistem Peer (Spring)

• Sifat dari matrik kekakuan: [k] dan [K]

– Simetris thdp diagonal.

– [K] singular (det[K]=0). Dgn menghilangkan

persamaan pada syarat batas => [K]

non-singular (det[K] ≠0).

– Komponen diagonal (k

ii

, K

ii

) matrik [k] dan [K]

adalah positif.

(34)

Contoh Rangkaian 3 Peer

[ ]

[ ]

[ ]

=

=

=

3000

3000

3000

3000

2000

2000

2000

2000

1000

1000

1000

1000

(

2

)

(

3

)

)

1

(

k

k

k

1

1

3

2

2

x

3

4

5000 lb

k

1

=1000 lb/in

k

2

=2000 lb/in

k

3

=3000 lb/in

(35)

Contoh Rangkaian 3 Peer (lanj.)

• Persamaan sistem peer:

=

=

5000

0

F

F

F

F

F

F

;

F

F

F

F

d

d

d

d

5000

2000

3000

0

2000

3000

0

1000

3000

0

3000

0

0

1000

0

1000

2x 1x 4x 3x 2x 1x 4x 3x 2x 1x 4x 3x 2x 1x

=

=

=

=

5000

0

d

d

5000

2000

2000

3000

F

F

F

F

d

d

d

d

5000

2000

0

0

2000

3000

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

d

d

4x 3x 4x 3x 2x 1x 4x 3x 2x 1x 2x 1x

(36)

Contoh Rangkaian 3 Peer (lanj.)

=

=

=

9

.

4090

1

.

909

F

F

F

F

F

F

11

15

11

10

0

0

5000

2000

3000

0

2000

3000

0

1000

3000

0

3000

0

0

1000

0

1000

in

11

15

d

in

11

10

d

x

2

x

1

x

4

x

3

x

2

x

1

x

4

x

3

(37)

Contoh Rangkaian 3 Peer (lanj.)

• Gaya Elemen 1:

⎧−

=

=

⎪⎭

⎪⎩

1

.

909

1

.

909

11

10

0

1000

1000

1000

1000

x

3

x

1

x

3

x

1

1

3

909.1 lb

1

909.1 lb

• Gaya Elemen 2:

⎧−

=

=

⎪⎭

⎪⎩

1

.

909

1

.

909

11

15

11

10

2000

2000

2000

2000

x

4

x

3

x

4

x

3

3

4

909.1 lb

2

909.1 lb

(38)

Contoh Rangkaian 3 Peer (lanj.)

• Gaya Elemen 3:

=

=

⎪⎭

⎪⎩

4090.9

4090.9

f

f

f

f

0

11

15

3000

3000

3000

3000

2x

4x

2x

4x

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

4

2

4090.9 lb

3

4090.9 lb

(39)

Contoh: Syarat Batas ≠ 0

[ ] [ ] [ ] [ ]

=

=

=

=

200

200

200

200

k

k

k

k

(

1

)

(

2

)

(

3

)

(

4

)

x

δ =0.02m

1

2

3

4

k=200 kN/m

k

k

k

k

1

2

3

4

5

[ ]

=

200

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

200

K

(40)

Contoh: Syarat Batas ≠ 0 (lanj.)

• Persamaan sistem peer:

⎪⎪

⎪⎪

=

⎪⎪

⎪⎪

x

5

x

4

x

3

x

2

x

1

x

5

x

4

x

3

x

2

x

1

F

F

F

F

F

d

d

d

d

d

200

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

200

⎪⎪

⎪⎪

⎪⎪

⎪⎪

=

=

=

=

=

=

x

1

x

2

x

4

x

3

x

2

x

5

x

1

0

F

d

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

200

0

F

F

F

m

02

.

0

mm

20

d

0

d

(41)

Contoh: Syarat Batas ≠ 0 (lanj.)

=

⎪⎪

⎪⎪

0

0

0

02

.

0

d

d

d

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

x

4

x

3

x

2

=

=

m

015

.

0

m

01

.

0

m

005

.

0

d

d

d

4

0

0

d

d

d

400

200

0

200

400

200

0

200

400

x

4

x

3

x

2

x

4

x

3

x

2

(42)

Contoh: Syarat Batas ≠ 0 (lanj.)

⎪⎪

⎪⎪

⎧−

=

⎪⎪

⎪⎪

⎪⎪

⎪⎪

=

⎪⎪

⎪⎪

kN

0

.

0

kN

0

.

0

kN

0

.

1

F

F

F

F

F

F

F

F

02

.

015

.

01

.

005

.

0

200

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

400

200

0

0

0

200

200

x

3

x

2

x

1

x

5

x

4

x

3

x

2

x

1

(43)

Contoh: Syarat Batas ≠ 0 (lanj.)

• Gaya Elemen 1:

⎧−

=

=

kN

0

.

1

kN

0

.

1

005

.

0

200

200

200

200

x

2

x

1

x

2

x

1

• Gaya Elemen 2:

1

2

1.0 kN

1

1.0 kN

⎧−

=

=

kN

1.0

kN

1.0

f

f

f

f

0.01

0.005

200

200

200

200

3x 2x 3x 2x

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

2

3

1.0 kN

2

1.0 kN

(44)

Contoh: Syarat Batas ≠ 0 (lanj.)

• Gaya Elemen 3:

⎧−

=

=

kN

1.0

kN

1.0

f

f

f

f

0.015

0.010

200

200

200

200

4x 3x 4x 3x

ˆ

ˆ

ˆ

ˆ

• Gaya Elemen 4:

3

4

1.0 kN

3

1.0 kN

=

f

f

0.02

0.015

200

200

200

200

5x

4x

ˆ

ˆ

4

5

1.0 kN

4

1.0 kN

(45)

Rangkaian 3 Peer (2)

k

1

k

2

k

3

P

1

2

3

1

2

2

2

3

4

x

Rigid Bar

(46)

Rangkaian 3 Peer (2) (lanj.)

(2)

3x

3x

(3)

2x

(2)

2x

(1)

2x

(1)

1x

1x

(3)

2x

(2)

2x

(1)

2x

4x

3x

1x

f

F

f

f

f

P

f

F

:

m

equilibriu

Nodal

d

d

d

:

ity

Compatibil

0

d

d

d

:

B.C.

=

+

+

=

=

=

=

=

=

=

(47)

Rangkaian 3 Peer (2) (lanj.)

1

F

1x

f

1x

(1)

1

(1)

1x

f

(1)

2x

f

1

2

Free Body Diagram

P

(1)

2x

f

(3)

2x

f

(2)

2x

f

(2)

2x

f

2

(2)

3x

f

3

3x

F

2

3

(3)

4x

f

2

4

4x

F

4

(3)

2x

f

(48)

Rangkaian 3 Peer (2) (lanj.)

• Persamaan matrik sistem:

• Memasukkan beban & syarat batas:

=

+

+

x

4

x

3

x

2

x

1

x

4

x

3

x

2

x

1

3

3

2

2

3

2

3

2

1

1

1

1

F

F

F

F

d

d

d

d

k

0

k

0

0

k

k

0

k

k

k

k

k

k

0

0

k

k

=

+

+

1

x

x

2

3

2

3

2

1

1

1

1

P

F

d

0

k

k

k

k

k

k

0

0

k

k

(49)

Rangkaian 3 Peer (2) (lanj.)

(

)

(

1

2

3

)

2x

2x

3

2

1

4x

3x

1x

2x

3

2

1

k

k

k

P

d

P

d

k

k

k

F

F

P

F

0

0

d

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

k

k

k

0

0

0

0

0

+

+

=

=

+

+

=

+

+

x

2

2

x

3

x

2

2

x

2

x

2

1

x

1

d

k

F

d

k

F

d

k

F

=

=

=

Reaksi Perletakan:

(50)

Pendekatan Energi Potensial

• Kesetimbangan terjadi saat energi

potensial minimum.

• Energi potensial total adalah jumlahan

energi regangan U dan energi potensial

dari gaya luar Ω.

(51)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

• Suatu Sistem:

x

F

k

k

x

F

• Kurva deformasi

thdp gaya:

(52)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

Fx

Fx

2

1

x

)

kx

(

2

1

kx

2

1

U

dx

x

k

U

dx

x

k

dU

x

k

F

dx

F

dU

2

=

Ω

=

=

=

=

=

=

=

(53)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

• Kondisi ‘Stationary’

0

dx

dG

:

dimana

x

dari

fungsi

sebagai

netral

atau

minimum,

maximun,

titik

sbg

dapat

'

Stationary

'

Harga

G(x)

G

=

=

x

G

maximum

minimum

netral

p

p

p

i

p

n

2

1

p

p

π

an

meminimumk

untuk

digunakan

)

δπ

sbg

n

(dinyataka

π

dari

pertama

Turunan

})

({d

π

)

d

,

,

d

,

(d

π

π

=

L

=

(54)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

Prinsip dari Energi Potensial Minimum:

Kesetimbangan terjadi saat d

i

pada kondisi

dimana

δπ

p

= 0 untuk perubahan kecil yg

(55)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

Variasi Deformasi yg dapat diterima:

• Suatu variasi yg dapat diterima adalah suatu harga

deformasi yg terjadi memenuhi syarat batas yg ada

dan kontinyuitas antar elemen.

x

u

Fungsi Deformasi sebenarnya

Fungsi Deformasi yg dpt diterima

u+

δu

(56)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

0

d

,

,

0

d

,

0

d

0

d

d

d

d

d

d

n

p

2

p

1

p

p

n

n

p

2

2

p

1

1

p

p

=

π

=

π

=

π

=

δπ

δ

π

+

δ

π

+

δ

π

=

δπ

L

L

(57)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

• Contoh sistem peer:

x

F=1000 lb

k = 500 lb/in

x

k

F

(58)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

Fx

kx

2

1

π

Fx

kx

2

1

U

U

π

2

p

2

p

=

=

=

+

=

in

2.00

x

0

1000

500x

x

π

0

x

π

1000x

250x

π

p

p

2

p

=

=

=

=

=

=

(59)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

x

1000

x

250

2

p

=

π

Deformation Potential Energy

-4.00

8000

-3.00

5250

-2.00

3000

-1.00

1250

0.00

0

1.00

-750

2.00

-1000

3.00

-750

4.00

0

-2000

0

2000

4000

6000

8000

10000

-4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00

x PE

(60)

Pendekatan Energi Potensial (lanj.)

• Contoh sistem 3 peer:

1

1

3

2

2

x

3

4

5000 lb

k

1

=1000 lb/in

k

2

=2000 lb/in

k

3

=3000 lb/in

(

)

(

)

(

)

2

4x

2x

3

2

3x

4x

2

2

1x

3x

1

3

(e)

p

p

k

d

d

2

1

d

d

k

2

1

d

d

k

2

1

π

π

=

=

+

+

Referensi

Dokumen terkait

Cara penyelesaian sistem persamaan linear dilakukan dengan menyelidiki ada tidaknya solusi. Jika ada, maka digunakan metode yang standard yaitu metode kuadrat terkecil

Dekomposisi LU adalah cara penyelesaian sistem persamaan linear dengan terlebih dahulu menfaktorkan matriks sistem persamaan linear menjadi dua matriks, matriks

Penggunaan matlab dalam pengajaran adalah untuk memeriksa hasil yang didapat pada penyelesaian teori meliputi penulisan matrik, operasi matrik, invers matrik dan

Dalam tulisan ini akan dibahas penggunaan metode Slope Deflection dalam penyelesaian struktur portal bergoyang statis tak tentu dengan kekakuan yang tidak merata

Metode Eliminasi Gauss adalah salah satu cara yang paling awal dan banyak digunakan dalam.. penyelesaian sistem

Metode Matriks Kekakuan untuk Menganalisis Struktur Truss Dua

Penentuan simpangan tumpu, gaya batang, dan reaksi tumpuan pada struktur rangka batang menggunakan metode kekakuan

Solusi Anu 2.4 Persamaan Kekakuan Elemen J 2.5 Penyusunan Matriks Kekakuan Struktur J 2.6 Pembentukan Persamaan Keseimbagan V 2.7 Penomoran Titik yang dapat Menghasilkan