• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM b62f6230fd BAB VBab 5 Keterpaduan Strategis Pengembangan Kab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM b62f6230fd BAB VBab 5 Keterpaduan Strategis Pengembangan Kab"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V - 166 BAB V

KETERPADUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA

Pada BAB Ini berisikan keterpaduan strategi pengembangan kabupaten/kota berdasarkan arahan

kebijakan Daerah yang ada, antara lain arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten/Kota, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Peraturan Daerah

tentang Bangunan Gedung, Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM), Arahan

Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota, serta

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan diKawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL

KSK).

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Toli-Toli

Visi Kabupaten Tolitoli adalah :

“Terwujudnya Pembaharuan melalui kesinambungan dan Peningkatan Mutu Pembangunan Secara Terpadu menuju Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang Bernafaskan Religius”

Sesuai Arahan Rencana Tata Ruang dan Pola Ruang ada beberapa kawasan yang telah di

tetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan

dapat terwujud. Tabel 5.1 memaparkan identifikasi arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang

Cipta Karya, Tabel 5.2 memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK),

serta Tabel 5.3 memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya. Jika

RTRW di kabupaten/kota belum disahkan, maka

(2)
(3)

BAB V - 168 Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya

ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

(1) (2)

Kawasan Lindung PKW - Semua Wilayah Kabupaten Toli-Toli 1 Kwsn Perlidungan terhadap Kwsn Bawahannya

Hutan Lindung

Kec Lapasio – 14.246 Ha PKL - Bangkir Kec Dampal Selatan Kec Dondo – 10.560 Ha

PKLp -

Malala Kec. Dondo

Kec Ogodeide – 424 ha Laulalang Kec Toli Toli Utara Kec Baolan – 5.538 Ha Layu Lompa Kec. Basidondo Kec Basidondo – 10.417Ha

PKK -

Ogotua Kec Dampal Utara

Resapan Air

Tueley Kec Basolan 45 Ha Tinabogan Kec Dondo Panasakan Kec Sidoarjo 22 Ha Lalos Kec Galang Nalu Kec Baolan 25 Ha Bilo Kec Ogodeide 2 Kwsn Perlindungan Setempat Sibea Kec Lapasio

Sempadan Pantai

Kec Dampal Selatan Galumpang Kec Dakopamean Kec Dampal Utara

PPL -

(4)

BAB V - 169

Kec Baolan Silondou & Labuno Kec Basidondo Kec Ogodeide Pulias Kec Ogodeide

Kec Galang Tinading & Oyom Kec Lapasio Kec Dakopemean Tinigi Kec Galang

Kec Toli-Toli Utara Lingadan Kec Dakopamea Sempadan

Sungai

Seluruh Sungai di wilayah Kabupaten Toli-toli

Salumpanga & Binoton Kec Toli ut

Danau Kec Dampal Selatan 3Kwsn Suaka Alam , Pelestarian dan Cagar Budaya

Suaka Marga Satwa Tanjung Mantop Kec Toli-Toli Utara Pulau Dolangan Kec Toli-Toli Utara

Cagar Alam

Tinombala Gunung Dako Gunung Sojol

Hutan Bakau

Kec dampal Selatan Kec Dampal Utara Kec Toli-Toli Utara

Kawasan Budi Daya 1 Kwsn Hutan Produksi

Produksi Terbatas

Kec Dampal Selatan Kec Dampal Utara

Kec Toli-Toli Utara Produksi Tetap Kec Ogodeide

(5)

BAB V - 170

Kec Lapasio Kec Galang

Kec Toli-Toli Utara Produksi yang dapat di Konversi Kec Ogodeide

Kec Lapasio

Hutan Rakyat Kec Dampal Selatan Kec Dampal Utara

Kec Toli-Toli Utara Kec Dato Pamean 2 Kawasan Pertanian

Tanaman Pangan Kec Dampal Utara Kec Dondo

Kec Toli-Toli Utara Kec Dato Pamean

Hortikultura

Sentra Sayur

Kec Galang Kec Basidondo Kec Dampal Selatan

Buah-Buahan Kec Dampal Selatan

Sawah

(6)

BAB V - 171

Kec Galang Kec Dato Pamean Kec Toli-Toli Utara

Perkebunan

Kec Dampal Selatan Kec Dampal Utara Kec Dondo

Kec Basi Dondo Kec Lapasio Kec Ogodeide Kec Baolan Kec Galang Kec Dato Pamean Kec Toli-Toli Utara

Peternakan Semua kecamatan wilayah kab Toli-toli

(7)

BAB V - 172 Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) berdasarkan RTRW

KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA

SUDUT KEPENTINGAN

LOKASI/ BATAS KAWASAN

(1) (2) (3)

KSN Pertahanan & Keamanan

Pulau Dolangan Pulau Salado Pulau Lingayan

Perkotaan Cepat Tumbuh Ekonomi

Perkotaan Kota ToliToli- Lalos

Koridor Donggala-Bangkir-Ogotua-Tinabogan Bagian Tengah ( Ogodeide & Lampasio ) Galang dsk

Laulalang dsk Malala dsk Kayulompa dsk

(8)

BAB V - 173

Pengembangan Ekonomi Ekonomi

Pulau Dolangan Pulau Salando Pulau Lingayan

Kawasan Pulau Daya dukung Lingkungan

Pulau Dolangan Pulau Salando Pulau Lingayan

Wilayah Sungai Sungai Lambuno-Buol

Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten/Kota terkait

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

(9)

BAB V - 174

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Penataan Kwsn

Pulau Lingayan Pulau Lingayan Ya APBN/APBDI/APBDII PU

2 Pengembangan

SPAM Kota Toli-Toli Ya APBN/APBDI/APBDII PU/PDAM

3 Penaganan Kwsn

Kumuh Kota Toli-Toli Ya APBN/APBDI/APBDII Semua Instansi

4

Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan

Kwsn Agropolitan

& Minapolitan Ya APBN/APBDI/APBDII PU/Pertanian/Kelautan

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan

Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam

undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan

program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan

memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi

pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas

Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana- rencana

kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang

tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan

pembangunan bidang lainnya. Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam

RPI2-JM CK sepert :

1. Visi Kabupaten Tolitoli adalah :

“Terwujudnya Pembaharuan melalui kesinambungan dan Peningkatan Mutu Pembangunan

Secara Terpadu menuju Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang Bernafaskan Religius”

2. Misi sebagai berikut:

1. Mengembangkan Kehidupan Beragama Khususnya Agama Islam

2. Mengembangkan Ekonomi Daerah yang berbasis Pertanian (pertanian tanaman pangan dan

holtikultura, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan) menuju Agribisnis dan

agroindustri.

3. Mengembangkan Ekonomi Daerah melalui Pengembangan Industri Kecil dan Menengah,

(10)

BAB V - 175

4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.

5. Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Mutu Pelayanan Publik.

6. Memberdayakan Masyarakat dan Keluarga.

7. Mengembangkan Birokrasi yang professional dan Berdedikasi.

Mengembangkan Seni dan Budaya Daerah.beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW

Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

3. Arah Kebijakan Umum yang akan ditempuh dalam rangka mendukung keberhasilan

misi Meningkatkan Penyediaan Infrastruktur dan Mutu Pelayanan Publik, adalah sebagai

berikut:

1. Membangun dan memelihara kondisi Prasarana Transportasi sebagai penunjang percepatan

pembangunan dan pengembangan wilayah;

2. Mempertahankan dan meningkatkan kondisi prasarana permukiman dan fisik pemerintahan;

3. Membangun dan mengembangkan serta mempertahankan kondisi prasarana irigasi, rawa

dan jaringan pengairan lainnya;

4. Mengamankan kawasan pertanian dan pemukiman rawan banjir dari luapan air sungai;

5. Meningkatkan pelayanan fisik dan kesadaran masyarakat dalam upaya penanggulangan

sampah;

6. Meningkatkan pengelolaan pertamanan dan penyehatan lingkungan hidup;

7. Menciptakan kemitraan yang kondusif melalui pengembangan jasa konstruksi;

8. Meningkatkan manajemen alat berat dan meningkatkan PAD dari UPAB.

9. Mengembangkan dan Revitalisasi manajemen transportasi;

10.Merevitalisasi PDAM.

5.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

(11)

BAB V - 176

2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang

menyatakan bahwa pengaturan dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan

Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung berdasarkan pada peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta

penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis

bangunan gedung dan operasionalisasinya di masyarakat.

Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan

gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan,

kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan

perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di

dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di

daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting

sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi

pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi kabupaten/kota merupakan salah satu prasyarat

dalam prioritas pembangunan bidang Cipta Karya di kabupaten/kota.yang berisikan :

i. Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung

ii. Peryaratan Bangunan Gedung

iii. Penyelenggaraan bangunan Gedung

iv. Peren masyarakat dan Pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan gedung

5.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI- SPAM)

Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan

bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan

perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi

dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.

RI-SPAM dapat berupa RI- SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas-

kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan

aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit

pelayanan dalamrangka perlindungan dan pelestarian air. Yang berisikan :

(12)

BAB V - 177 ii. Rencana Pengembangan SPAM

iii. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

Untuk Kabupaten Toli-Toli Sementara Penyususnan RISPAM tahun 2015

5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun

untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret

kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi

jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari

pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi

Kabupaten/Kota berpedoman pada prinsip:

a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);

c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

Dalam arahan penyusunsn dokumen RPI2JM sub bab SSK berisikan :

i. Kerangka Pembangunan Sanitasi

ii. Tujuan, sasaran, dan strategi sektor sanitasi meliputi

a). Sub sektor Air Limbah Domestik

b). Sub sektor Persampahan

c). Sub sektor Drainase Perkotaan

d). Aspek higiene/ Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )

5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu-

lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan

bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan

lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan

pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan

(13)

BAB V - 178

Lingkungan berisikan :

i. Program Bangunan dan Lingkungan

ii. Rencana Umum dan Panduan Rancangan

iii. Rencana Investasi

5.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

(RP2KP)

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu

dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi

penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. RP2KP memuat

arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala

kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan

(RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan

infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program

pembangunan lainnya yang telah ada;

b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral

bidang Cipta Karya di daerah;

c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2-JM;

d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan

pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen; dan

e. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

Dalam Subbab Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman ( RP2KP )

(14)

BAB V - 179

i. Visi dan Misi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

ii. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

iii.Penetapan Kawasan Permukiman

5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

Dari RP2KP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana operasional

berupa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

(RTBL KSK), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi pengembangan kota yang sudah

ada. RTBL KSK merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan permasalahan

permukiman dan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di

perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota, RTBL KSK merupakan rencana terpadu

bidang permukiman dan infrastuktur bidang Cipta Karya pada lingkup wilayah perencanaan

berupa kawasan dengan kedalaman rencana teknis yang dituangkan dalam peta 1:5000 atau

1:1000. RTBL KSK disamping berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam penanganan

kawasan permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan RPI2-JM.

Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2-JM perlu mengutip matriks rencana aksi program serta

peta pengembangan kawasan dalam RTBL KSK yang didetailkan pada program tahunan.

Tabel 5.4 memaparkan Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL

KSK, sebagai masukan bagi penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, khususnya dalam

rangka analisis pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK).

Tabel 5.4 Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK

(15)

BAB V - 180

- RTBL KSK

(16)

Gambar

Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya
Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) berdasarkan RTRW
Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten/Kota terkait
Tabel 5.4 Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK

Referensi

Dokumen terkait

Misi 3 : Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana, jalan, air bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah

Kota Jayapura meliputi kawasan yang memiliki nilai strategis dengan sudut kepentingan lingkungand.

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti

Rencana pengelolaan perumahan di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini disesuaikan dengan arahan rencana distribusi penduduk untuk mencapai pemerataan pembangunan. Selain hal

i. Kridosono sebagai tetenger dan titik kota yang menyiratkan citra kegiatan pendidikan dan pariwisata/rekreasi aktif dan pasif. Kawasan strategis penyangga citra kota

Untuk pengembangan kawasan permukiman baru, pembangunan fisik perumahan dan jalan lingkungan akan disediakan oleh para pengembang, sementara peran Pemerintah Kota

2) zona bebas di sekitar jaringan drainase dibebaskan dari kegiatan yang dapat mengganggu kelancaran penyaluran air. pemeliharan dan pengembangan jaringan drainase

Optimalisasi pemanfaatan ruang kawasan strategis untuk mendukung pembangunan permukiman dan infrastruktur dalam kerangka menanggulangi kawasan permukiman kumuh.dan