DESAIN DIDAKTIS KONSEP VOLUME LIMAS PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERDASARKAN LEARNING TRAJECTORY
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Matematika
oleh SITI SARAH
1005264
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DESAIN DIDAKTIS KONSEP VOLUME LIMAS PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERDASARKAN LEARNING TRAJECTORY
Oleh Siti Sarah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Siti Sarah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
viii
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN 18
A. Metodologi Penelitian 18
B. Definisi Operasional 19
C. Subjek Penelitian 19
D. Teknik Pengumpulan Data 19
E. Teknik Analisis Data 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 21
A. Hasil Kajian Identifikasi Permasalahan Dalam Konsep Volume Limas 21
B. Pengembangan Desain Didaktis Awal 26
C. Implementasi Desain Didaktis Awal 49
D. Pembahasan Hasil Penelitian 55
E. Desain Didaktis Revisi 81
BAB V PENUTUP 89
A. Kesimpulan 89
B. Saran 90
DAFTAR PUSTAKA 91
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Desain Didaktis Konsep Volume Limas Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Learning
Trajectory”. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan dalam proses
konstruksi volume limas pada buku teks sehingga menyebabkan adanya ketidaksesuaian antara learning trajectory pada buku dengan learning trajectory siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat desain didaktis alternatif yang diharapkan dapat sesuai dengan learning trajectory siswa dalam memahami konsep volume limas. Desain didaktis yang telah disusun kemudian diimplementasikan kepada siswa kelas VIII SMP. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa learning trajectory yang ditunjukkan siswa sudah hampir sesuai dengan learning trajectory yang telah disusun penulis, maka desain didaktis ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pada pembelajaran konsep volume limas.
iii
ABSTRACT
The title of this research is “Desain Didaktis Konsep Volume Limas Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Learning
Trajectory”. This research due to the problems in constructing the volume of pyramid in school mathematics text book, which led to the difference between learning trajectory in the book with students’ learning trajectory. The aim of this research is to create didactical design that based on students’ learning trajectory in constructing the volume of pyramid. The didac tical design that had been developed then implemented to the eight grade of junior high school students. The method used in this research is qualitative method with observation, interviews, and documentary studies as tools for collecting the data. Result indicated that the students’ learning trajectory is almost in accordance with the learning trajectory that had been developed by the researcher. It means that the didactical design can be used as one of the alternatives for teaching the concept of the volume of pyramid.
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Matematika merupakan salah satu ilmu yang telah dipelajari siswa sejak
tingkat dasar. Tentu adanya hal ini berkaitan dengan fungsi matematika yang
begitu penting. Dalam kehidupan sehari- hari, salah satu fungsi matematika yaitu
sebagai alat untuk memecahkan berbagai permasalahan. Konsep-konsep
matematika juga seringkali digunakan dalam mengembangkan berbagai bidang
keilmuan lain, seperti pada ilmu alam, ilmu sosial, seni, teknologi dan bidang
lainnya. Selain itu matematika juga berfungsi dalam mengembangkan
kemampuan berpikir seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Suryadi (2011,
hlm. 26) bahwa,
Matematika merupakan cara dan alat berpikir. Karena cara berpikir yang dikembangkan dalam matematika menggunakan kaida h-kaidah penalaran yang konsisten dan akurat, maka matematika dapat digunakan sebagai alat berpikir yang sangat efektif untuk memandang berbagai permasalahan termasuk di luar matematika sendiri.
Keberhasilan fungsi- fungsi tersebut tergantung dari bagaimana sebenarnya
matematika diberikan kepada siswa. Jika matematika diberikan kepada siswa
sebagai suatu produk siap pakai, artinya konsep-konsep matematika langsung
diberikan dalam bentuk hasil akhirnya, maka fungsi- fungsi di atas tidak akan
optimal. Karena hanya dengan mengetahui hasil akhir suatu konsep dapat
mengakibatkan pengetahuan siswa terhadap konteks matematika menjadi terbatas,
bahkan dapat menyebabkan siswa mengalami berbagai kesulitan dalam
mempelajari matematika. Oleh karena itu sebaiknya matematika tidak dipandang
2
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fokus dari pembelajaran matematika tidak hanya pada hasil akhirnya, tetapi juga
pada proses pembentukan pengetahuan matematika itu sendiri.
Beberapa ahli pendidikan (dalam Suryadi, 2010, hlm. 1) mengemukakan
bahwa terdapat tiga prinsip dasar dalam pembentukan pengetahuan matematika,
yaitu :
1. Menurut Piaget, pengetahuan tidak diterima secara pasif. Pengetahuan
dibentuk atau ditemukan secara aktif oleh anak. Jadi pengetahuan matematika
sebaiknya dikonstruksi oleh anak sendiri bukan diberikan dalam bentuk jadi.
2. Dienes mengemukakan bahwa anak mengkonstruksi pengetahuan matematika
baru melalui refleksi terhadap aksi-aksi yang dilakukan baik yang bersifat
fisik maupun mental. Mereka melakukan observasi untuk menemukan
keterkaitan dan pola, serta membentuk generalisasi dan abstraksi.
3. Bruner berpandangan bahwa anak sebaiknya tidak hanya terlibat dalam
manipulasi material, pencarian pola, penemuan algoritma, dan menghasilka n
solusi yang berbeda, akan tetapi juga dalam mengkomunikasikan hasil
observasi mereka, membicarakan adanya keterkaitan, menjelaskan prosedur
yang mereka gunakan, serta memberikan argumentasi atas hasil yang mereka
peroleh.
Pandangan-pandangan di atas mengindikasikan bahwa pengetahuan
matematika sebaiknya dikonstruksi secara aktif oleh siswa melalui berbagai
kegiatan seperti menemukan pola, melakukan generalisasi, membuat abstraksi
sampai pada akhirnya terbentuk suatu konsep matematika. Selain itu siswa juga
perlu belajar untuk mengkomunikasikan konsep yang telah dikonstruksinya. Jadi
tidak hanya kemampuan berpikir siswa yang dilatih tetapi juga kemampuan
sosialnya.
Suatu konsep memang dikonstruksi oleh siswa melalui serangkaian
kegiatan namun tidak berarti kegiatan pembelajaran itu hanya melibatkan
hubungan antara siswa dengan materi. Karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan
3
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipersiapkan oleh guru yang dituangkan dalam bentuk bahan ajar. Jadi bahan ajar
yang dibuat oleh guru secara tidak langsung berpengaruh terhadap kelancaran
proses konstruksi yang dilakukan siswa.
Dalam membuat bahan ajar, sebenarnya ada banyak sumber yang dapat
dijadikan sebagai referensi. Misalnya dengan mengobservasi secara langsung
kegiatan pembelajaran, mengamati video- video pembelajaran, membaca
buku-buku teks, jurnal, skripsi ataupun karya ilmiah lainnya. Meskipun demikian
keterbatasan waktu serta akses sering menjadi kendala tersendiri ketika mencari
referensi bahan ajar, sehingga pada akhirnya guru lebih sering memilih buku teks
sekolah sebagai referensi utama dalam membuat bahan ajar. Seperti yang
dilakukan oleh salah seorang guru matematika (guru A) SMPN di Kota Bandung,
beliau menjadikan buku teks sekolah, lebih tepatnya buku sekolah elektronik
(BSE) sebagai referensi dalam membuat bahan ajar.
Berikut ini merupakan suatu topik yang terdapat pada buku BSE yang
menjadi referensi guru A dalam menyusun bahan ajar terkait konsep volume
4
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1
Proses konstruksi volume limas pada buku BSE 1
Adapun konsep volume limas merupakan bagian dari materi bangun ruang
sisi datar yang dipelajari oleh siswa SMP. Konsep volume limas sebenarnya telah
dipelajari siswa pada tingkat Sekolah Dasar (SD), namun pada tingkat SD siswa
langsung diberikan rumus jadi dari konsep volume limas. Karena memang j ika
mengacu pada level berpikir geometri van Hiele, siswa tingkat SD masih berada
pada level 0 sehingga konsep volume limas cukup diberikan sebagai pengenalan.
Namun untuk tingkat SMP sudah saatnya bagi siswa untuk mengetahui dan
memahami proses konstruksi dari rumus volume limas yang pernah diberikan
pada tingkat SD. Sehingga seperti pada buku BSE di atas, konsep volume limas
tidak hanya diberikan rumus jadinya saja tetapi juga beserta langkah- langkah
konstruksinya.
Bersumber pada buku BSE di atas guru A menyusun bahan ajar yang
terdiri atas alat peraga dan lembar kerja siswa (LKS). Alat peraga yang digunakan
berupa 6 buah limas persegi, tepat seperti dalam buku BSE. Tujuan dari
penggunaan alat peraga adalah untuk menunjukkan kepada siswa bahwa jumlah 6
buah volume limas sama dengan volume sebuah kubus. Selanjutnya dengan
menggunakan LKS siswa diajak untuk mengkonstruksi rumus volume limas. LKS
tersebut berisi mengenai langkah- langkah dalam mengkonstruksi volume limas.
Langkah- langkah konstruksi pada LKS tersebut sebenarnya sama seperti pada
buku BSE, namun memang tidak diberikan secara langsung melainkan bertahap,
sehingga ada beberapa bagian yang harus ditemukan sendiri oleh siswa.
Langkah- langkah konstruksi volume limas pada LKS mengikuti langkah
pada buku BSE disebabkan karena guru A belum menemukan alternatif
pembelajaran lainnya. Guru A menyadari kegiatan pembelajaran kurang optimal
karena dalam mengerjakan LKS pada umumya siswa langsung melihat buku BSE,
5
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang cenderung pasif membuat kegiatan pembelajaran tidak begitu difokuskan
pada proses konstruksi volume limas melainkan pada hasil akhirnya.
Buku BSE yang dapat dijadikan referensi sebenarnya tidak hanya satu,
selain buku BSE di atas Depdiknas juga mengeluarkan beberapa buku BSE
lainnya. Berikut ini merupakan gambaran proses konstruksi volume limas dari
buku BSE lainnya.
Gambar 1.2
Proses konstruksi volume limas pada buku BSE 2 dan 3
Langkah- langkah yang digunakan dalam proses konstruksi volume limas
6
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam proses konstruksi volume limasnya itu hampir sama. Selain itu
persamaan lainnya yaitu ketiga buku tersebut sama-sama menggunakan sifat-sifat
operasi aljabar dalam setiap langkah konstruksinya. Tanpa dihubungkan dengan
benda konkretnya siswa dituntut untuk menggunakan sifat-sifat aljabar secara
abstrak. Artinya untuk memahami proses konstruksi volume limas pada
buku-buku BSE tersebut kemampuan aljabar siswa harus sudah sa mpai pada tahap
operasi formal. Sesuai dengan teori yang dikemukakan Piaget, siswa kelas VIII
SMP seharusnya memang sudah berada pada tahap operasi formal. Namun
berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Usdiyana (2011, hlm. 1) menunjukkan
bahwa kenyataannya siswa SMP di Indonesia umumnya masih berada pada tahap
operasi konkrit.
Kemampuan berpikir yang diperlukan dalam konstruksi volume limas
pada buku BSE ternyata tingkatannya lebih tinggi dibanding dengan kemampuan
yang dimiliki siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan konstruksi volume
limas pada buku kurang sesuai dengan perkembangan alami siswa. Dengan kata
lain, proses konstruksi volume limas yang disajikan pada buku kurang sesuai
dengan learning trajectory siswa.
Clements dan Sarama (2009, hlm. 5) menyatakan bahwa “learning trajectories describe the goals of learning, the thinking and learning processes of children at various levels, and the learning activities in which they might
engage”. Learning trajectory menunjukkan bahwa ada perkembangan alami yang
dimiliki siswa dalam mempelajari suatu konsep atau ide- ide matematika. Proses
pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan learning trajectory akan
membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif karena siswa belajar sesuai
dengan perkembangan alamiahnya.
Untuk memahami learning trajectory siswa terhadap suatu konsep
matematika berarti kita harus memahami bagaimana proses perkembangan
berpikir siswa. Proses berpikir yang dimiliki siswa akan berbeda dengan proses
7
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seperti yang dikemukakan oleh Suryadi dan Suratno (2013, hlm. 3) bahwa
memang terdapat rentang hubungan antara proses berpikir guru dan siswa.
Rentang tersebut dinamai dengan zone of conceptual differences (ZCD).
Pemahaman terhadap tingkat rentang perbedaan tersebut (ZCD) dapat menjadi
landasan mengenai analisis kerumitan untaian hubungan pengetahuan dan
kemungkinan kesulitan berpikir siswa. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam
mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan repersonalisasi dan
rekontekstualisasi konsep. Rekontekstualisasi dan repersonalisasi merupakan
suatu proses yang dilakukan guru untuk memahami dan mendalami suatu konsep,
kemudian menyajikan kembali konsep tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selain memahami proses berpikir siswa terhadap suatu konsep, guru juga
perlu memikirkan mengenai kesulitan-kesulitan berpikir yang mungkin muncul
ketika siswa mempelajari suatu konsep. Sehingga saat kesulitan tersebut mucul
maka guru sudah memiliki persiapan untuk membantu siswa dalam mengatasinya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa merancang suatu bahan ajar membutuhkan
proses berpikir yang tidak mudah. Namun jika siswa tetap dibiarkan belajar
dengan bahan ajar yang tidak sesuai dengan learning trajectory mereka maka
siswa akan mengalami berbagai kesulitan dalam mempelajari konsep volume
limas.
Uraian di atas menjadi dasar bagi peneliti dalam melakukan penelitian
yang berjudul “Desain Didaktis Konsep Volume Limas Pada Pembelajaran
Matematika Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Learning Trajectory”.
Desain didaktis yang disusun dengan mempertimbangkan learning trajectory
siswa dalam konsep volume limas diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa dan
meminimalisir kemungkinan munculnya kesulitan-kesulitan dalam memahami
konstruksi konsep volume limas sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
8
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah Penelitian
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Masalah apa saja yang teridentifikasi dalam pembelajaran konsep volume
limas?
2. Bagaimana bentuk desain didaktis awal berdasarkan analisis masalah yang
terdapat dalam pembelajaran konsep volume limas?
3. Bagaimana implementasi desain didaktis ditinjau dari respon siswa yang
muncul?
4. Bagaimana hasil implementasi desain didaktis awal berdasarkan analisis
masalah yang terdapat dalam pembelajaran konsep volume limas?
5. Bagaimana bentuk desain didaktis revisi konsep volume limas berdasarkan
analisis terhadap hasil implementasi?
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan desain didaktis awal konsep volume limas disesuaikan dengan
karakteristik siswa SMP kelas VIII.
2. Penyusunan desain didaktis konsep volume limas didasarkan pada learning
trajectory.
3. Pengukuran keberhasilan implementasi desain didaktis ditinjau berdasarkan
pada proses berpikir siswa.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam pembelajaran konsep volume
limas.
2. Mengetahui bentuk desain didaktis awal konsep volume limas berdasarkan
9
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Mengetahui implementasi desain didaktis awal ditinjau dari respon siswa yang
muncul.
4. Mengetahui hasil implementasi desain didaktis alternatif berdasarkan analisis
masalah yang terdapat dalam pembelajaran konsep volume limas.
5. Memperoleh bentuk desain didaktis revisi konsep volume limas berdasarkan
analisis terhadap hasil implementasi.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dipero leh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu untuk lebih memahami konsep
volume limas dalam pembelajaran matematika.
2. Bagi guru, diharapkan dapat menciptakan pembelajaran matematika yang
sesuai dengan learning trajectory siswa melalui desain didaktis.
3. Bagi peneliti, diharapkan dapat mengetahui desain didaktis alternatif konsep
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Fokus dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji dan menyusun desain
didaktis berdasarkan learning trajectory pada konsep volume limas. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode ini dipilih karena
untuk menyusun desain didaktis membutuhkan kajian mendalam terhadap
keseluruhan proses pembelajaran dan proses berpikir siswa, sehingga dibutuhkan
suatu metode yang dapat mengungkapkan secara rinci gejala atau fenomena yang
sulit jika diungkapkan dengan menggunakan metode kuantitatif. Seperti yang
dijelaskan oleh Nasution (dalam Nursyahidah, 2013, hlm. 54) bahwa pada
hakikatnya penelitian kualitatif merupakan kegiatan mengamati orang dalam
lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa
dan tafsiran tentang dunia sekitarnya.
Penelitian Desain Didaktis (Didactical Design Research) ini menurut
Suryadi (2010, hlm. 74) terdiri atas tiga tahap, yaitu analisis situasi didaktis
sebelum pembelajaran, analisis metapedadidaktik, analisis retrosfektif. Berikut ini
penjabaran secara lebih rinci atas tiga tahapan tersebut.
1. Tahap analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran.
a. Memilih konsep matematika yang akan dijadikan materi dalam penelitian.
b. Mempelajari literatur yang mengkaji mengenai konsep yang telah dipilih.
c. Menganalisis materi dan berdiskusi dengan dosen yang berpengalaman.
d. Membuat repersonalisasi dari konsep yang telah dipilih.
e. Menganalisis buku teks yang digunakan dalam pembelajaran disekolah.
19
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. Menyusun dan mengkonsultasikan desain didaktis awal yang telah dibuat
kepada para ahli dibidangnya.
2. Tahap analisis metapedadiktik.
a. Melakukan implementasi desain didaktis awal.
b. Menganalisis hasil implementasi desain didaktis awal.
3. Tahap analisis retrosfektif.
a. Menganalisis antara desain didaktis awal dengan hasil implementasi desain
didaktis awal.
b. Menyusun desain didaktis baru.
B. Definisi Operasional
Berikut ini merupakan istilah- istilah operasional yang digunakan.
1. Learning trajectory adalah lintasan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan
atau kemampuan tertentu yang dikembangkan melalui serangkain kegiatan
pembelajaran.
2. Desain didaktis merupakan rancangan situasi didaktis yang memperhatikan
prediksi respon siswa disertai dengan antisipasinya. Desain didaktis
dikembangkan sesuai dengan konsep matematika yang akan diberikan juga
berdasarkan pada learning trajectory.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu siswa SMP pada salah satu SMP Negeri di Kota
Bandung. Dalam penelitian ini desain didaktis yang akan dibuat adalah mengenai
konsep volume limas. Sesuai dengan kurikulum bahwa konsep tersebut diberikan
kepada siswa SMP kelas VIII pada semester genap, oleh karena itu peneliti akan
20
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Satori dan Komariah (dalam Nursyahidah,
2013, hlm. 68) menyatakan bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu
objek yang diteliti baik langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data
yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah observasi langsung. Peneliti mengamati dan mencatat secara
langsung bagaimana respon yang diberikan objek selama proses penelitian.
Menurut Satori dan Komariah (dalam Nursyahidah, 2013, hlm. 70)
wawancara didefinisikan sebagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi yang digali dari sumber data primer melalaui percakapan atau tanya
jawab. Dalam penelitian ini wawancara yang dipilih adalah wawancara dengan
open-ended, tidak terstruktur, dan informal. Wawancara kepada siswa dilakukan
selama proses uji coba desain didaktis.
Studi dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan tujuan
sebagai pendukung dan pembuktian atas suatu kejadian. Objek dari studi
dokumentasi berupa catatan siswa, buku teks, video pembelajaran, dan data
lainnya yang relevan.
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif analisis data dimulai sejak awal penelitian,
selama proses penelitian sampai pada akhir penelitian. Data yang diperoleh
selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif. Berikut adalah langkah-langkah
analisis data dalam penelitian ini.
1. Mengumpulkan seluruh informasi yang diperoleh selama penelitian.
21
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menguraikan secara terperinci mengenai hal-hal yang muncul ketika proses
implementasi.
4. Mencari hubungan antara beberapa ketegori.
5. Menemukan dan menetapkan pola atas dasar data aslinya.
6. Melakukan interpretasi.
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil implementasi dan pembahasan yang telah
dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Permasalahan yang teridentifikasi dalam konsep volume limas pada buku teks
matematika yaitu tidak adanya aksi untuk beberapa ide utama pada langkah
konstruksi volume limas, sehingga membuat learning trajectory konstruksi
volume limas pada buku menjadi terlalu loncat. Selain itu, penggunaan proses
aljabar dalam mengkonstruksi volume limas kurang sesuai dengan
kemampuan berpikir siswa SMP yang masih berada pada level berpikir
konkret.
2. Desain didaktis awal konsep volume limas dimulai dengan proses konstruksi
volume limas persegi, konstruksi volume limas segitiga dan terakhir formulasi
rumus volume limas. Pada desain didaktis ini, dalam mengkonstruksi volume
limas penulis menggunakan bantuan alat peraga untuk menyesuaikan dengan
level berpikir konkret siswa SMP.
3. Pada saat implementasi desain didaktis terdapat beberapa kesulitan utama
yang dialami siswa yaitu pertama, pada proses konstruksi volume limas
persegi, siswa mengalami kesulitan pada saat menentukan hubungan antara
volume limas persegi dan volume kubus. Kesulitan ini dapat diatasi meskipun
membutuhkan waktu yang cukup lama. Kedua, pada proses konstruksi volume
limas segitiga, siswa mengalami kesulitan pada saat menghitung volume
bangun prisma, meskipun demikian kesulitan ini dapat diatas dengan
90
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
limas, kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Artinya aksi-aksi
yang diberikan mampu membantu siswa dalam mengkonstruksi volume limas.
4. Berdasarkan hasil implementasi ternyata desain didaktis awal yang disusun
mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dalam konstruksi volume limas.
Learning trajectory yang disusun mampu membantu siswa dalam proses
konstruksi volume limas. Selain itu, alat peraga yang digunakan cukup
membantu proses konstruksi volume limas.
5. Perubahan yang terdapat pada desain didaktis revisi yaitu situasi didaktis
menghitung volume kubus digantikan dengan situasi didaktis mengenai
perbandingan pada bangun ruang, kemudian situasi didaktis menghitung
volume prisma menjadi diberikan sebelum situasi didaktis konstruksi volume
limas segitiga, lalu situasi didaktis permasalahan volume limas segitiga
berubah dari 2 situasi didaktis menjadi 1 situasi didaktis.
B. Saran
Saran kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian
ini sebagai rujukan, yaitu :
1. Sebaiknya ada tahap pra-implementasi untuk menambah pengalaman serta
pengetahuan peneliti mengenai kondisi pembelajaran sebenarnya di lapangan.
Respon yang diberikan siswa pada saat pra-implementasi dapat menjadi
masukan yang sangat berharga dalam memperbaiki desain didaktis yang telah
dirancang sehingga desainnya dapat semakin efektif.
2. Sebelum melakukan implementasi sebaiknya dipastikan terlebih dahulu
bahwa siswa telah memahami semua materi prasyarat yang diperlukan. Jika
materi prasyarat tidak memungkinkan untuk diberikan pada saat
pembelajaran, salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan
91
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pemberian antisipasi respon dapat dilakukan dalam diskusi kelas namun
sebelumnya pastikan terlebih dahulu bahwa jawaban setiap siswa telah
diperiksa, sehingga setiap respon dapat diantisipasi.
4. Sebaiknya ada uji coba terhadap desain didaktis revisi untuk mengetahui
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdussakir. (2011) Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Van Hiele. [Online].
Tersedia di:
http://abdussakir.wordpress.com/2011/02/09/pembelajaran-geometri-sesuai-teori-van- hiele- lengkap. [18 Februari 2014]
Agus, N.A. (2007) Mudah Belajar Matematika 2 : untuk kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Brousseau, G. (2002) Theory of Didactical Situation in Mathematics. New York:
Kluwer Academic Publisher.
Clements, D. H. dan Sarama, J. (2009) Learning and Teaching Early Math (The
Learning Trajectories Approach). New York: Routledge.
Dewi, N. dan Wahyuni, T. (2008) Matematika Konsep dan Aplikasinya : untuk
SMP Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Khotimah, H. (2013) Meningkatkan Hasil Belajar Geometri dengan Teori Van
Hiele. Makalah. Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.
Nursyahida, S. (2013) Hukum Waris Adat Baduy Mengungkap Kearifan Lokal
Budaya dan Matematika : Sebuah Kajian Ethnomathematics. Skripsi :
Tidak diterbitkan.
Rahaju, E.B. dkk. (2008) Contextual Teaching and Learning : Sekolah Menengah
Pertama Kelas VIII. Edisi 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Suherman, E. dkk. (2001) Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.
Sulistiawati. (2012) Pengembangan Desain Didaktis Bahan Ajar Penalaran
92
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suratno, T. (2009) Memahami Kompleksitas Pengajaran-Pembelajaran dan
Kondisi Pendidikan dan Pekerjaan Penulis. [Online]. Tersedia di:
http://the2the.com/eunice/document/TSuratno_complex_syndrome.pdf. [8
Desember 2012]
Suryadi, D. (2010) Metapedidaktik dan Didactical Design Research (DDR):
Sintesis Hasil Pemikiran Berdasarkan Lesson Study, dalam Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan Pembelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI.
Suryadi, D. (2010) Menciptakan Proses Belajar Aktif : Kajian dari Sudut Pandang
Teori Belajar dan Teori Didaktik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika UNP . Bandung: Tidak diterbitkan.
Suryadi, D. (2011) Landasan Teoritik Pembelajaran Berpikir Matematik.
[Online]. Tersedia di : http://didi-suryadi.staf.upi.edu/tulisan/ . [23 Februari
2014]
Suryadi, D dan Suratno, T. (2013) Metapedidaktik dan Didactical Design
Research (DDR) dalam Implementasi Kurikulum Praktik Lesson Study. Hand-out Seminar. Surabaya: tidak diterbitkan.
Usdiyana, D. (2010) Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Berkaitan dengan
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN A
A.1 Desain Didaktis Awal
A.2 Tabel Situasi Didaktis, Prediksi Respon Siswa,
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
95
Standar Kompetesi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Kompetesi Dasar : Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. Indikator : Menghitung volume limas persegi
K EGIA TA N 1
1.1. Perhatikan berbagai bangun limas di bawah ini.
Dari gambar-gambar limas di atas, sebutkanlah tinggi serta rusuk tegak dari masing-masing limas.
Jawab :
L E M B A R K E G I A T A N S I S W A
NAMA :
KELAS :
Lampiran A.1
96
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2. Jika panjang rusuk kubus adalah 10cm, maka tentukanlah volume kubus tersebut?
1.3.Gambar di bawah ini merupakan prisma segitiga siku-siku sama kaki, tentukanlah volume prisma tersebut?
K EGIA TA N 2
L E M B A R K E G I A T A N S I S W A
NAMA :
97
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.Jika ibu memiliki sebuah kubus dengan panjang rusuk a, lalu dari kubus tersebut dibuat 3
buah limas persegi seperti pada kegiatan yang telah kalian lakukan sebelumnya, maka
berapakah volume 1 buah limas persegi?
Jawab :
2.1.Dari 3 bangun limas persegi yang telah disediakan, apa yang dapat kamu lakukan untuk menemukan volume salah satu limas tersebut?
Jadi, Volume Limas Persegi =
HINT!
98
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
K EGIA TA N 3
Pada kegiatan sebelumnya kalian telah menemukan volume limas persegi, sekarang dapatkah kalian menemukan volume limas segitiga siku-siku sama kaki dibawah ini?
Jawab :
L E M B A R K E G I A T A N S I S W A
NAMA :
KELAS :
99
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
K EGIA TA N 4
4.1. Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, jika diberikan 3 buah limas segitiga bagaimanakah cara mencari salah satu volume limas segitiga siku-siku sama kaki ?
L E M B A R K E G I A T A N S I S W A
NAMA :
KELAS :
HINT!
Coba kali a n hi tung dul u vol ume dari bangun ruang ya ng telah ka l i a n s us un
100
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
K EGIA TA N 5
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah kamu lakukan sebelumnya, kamu telah memperoleh bahwa
Limas Persegi Limas Segitiga Siku-siku
Volume = x x Volume = x x
Limas Persegi Panjang Limas Persegi
L E M B A R K E G I A T A N S I S W A
NAMA :
KELAS :
4.2.Diketahui sebuah prisma segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang rusuk alas adalah a
dan tinggi prisma adalah t. Dari prisma tersebut dibuat 3 buah limas seperti pada kegiatan
yang telah kamu lakukan sebelumnya, maka berapakah volume 1 buah limas segitiga
siku-siku sama kaki?
101
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan panjang alas = p, Lebar alas = l, dan
Tinggi limas = t. Maka,
Volume = x x
Dengan panjang alas = s dan Tinggi limas = t. Maka,
Volume = x x
L A T I H A N
1. Sebuah limas persegi dengan panjang rusuk alas 20 cm dan tinggi limas 40 cm. Berapakah volume limas tersebut?
Jawab
Jadi untuk sembarang jenis limas, volumenya adalah
p
l
t
t
102
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jawab
3. Sebuah benda padat berbentuk piramida
mempunyai tinggi 50 cm dan alasnya berbentuk persegi yang rusuknya 30 cm. Piramida tersebut dimasukkan ke dalam kubus berukuran 70 cm, kemudian kubus diisi air sampai penuh. Saat piramida dikeluarkan dari kubus, apa yang terjadi dengan volume air di dalamnya? Jelaskan!
2. Limas persegi panjang memiliki panjang rusuk alas 8 cm, lebar rusuk alas 6 cm dan tinggi rusuk tegaknya 13 cm. Berapakah tinggi limas tersebut?
103
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Diketahui sebuah limas tegak persegi F.ABCD, dengan panjang rusuk
alas 10 cm, FB = 18 cm dan tinggi limas FE = 12 cm. Jika G adalah titik tengah dari rusuk FB (lihat gambar), volume limas G.ADF adalah 100
cm3. Benar atau salah pernyataan tersebut? Uraikan jawaban anda !
4. Limas segitiga M.FGH memiliki alas berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang FG = 9 cm dan
104
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Aldrin membeli sebuah akuarium baru yang berbentuk limas dengan alas persegi berukuran 6
m sedangkan tingginya Dari ukuran alas, seperti pada gambar di bawah ini :
Setiap pagi Aldrin mengisi akuarium dan ternyata akuarium tersebut bocor. Air yang dimasukkan setiap hari adalah sebanyak 2 m3 dan air yang bocor sebanyak 500 dm3. Pada pagi yang keberapa akuarium tersebut akan penuh? Bagaimanakah hubungan antara volume air yang
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.2 TABEL SITUASI DIDAKTIS, PREDIKSI RESPON SISWA DAN ANTISIPASINYA (LESSON DESIGN AWAL)
Materi : Volume Limas
Kelas : VIII
Semester : II
Waktu : 2 x 80 menit
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menemukan volume limas
Pertemuan Pertama ( 2 x 40 menit)
No Situasi Didaktis Prediksi Respon Siswa Antisipasi Waktu
1.1 Siswa diberikan persoalan sebagai berikut, (2) diminta untuk memperhatikan kembali tinggi limas pada gambar 3 dan 4 kemudian siswa dibimbing untuk mengingat sifat dari tinggi limas.
Siswa yang memberikan respon
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “ Dari gambar-gambar limas di atas,
sebutkanlah tinggi serta rusuk tegak dari masing-masing limas.”
Rusuk tegak : ̅̅̅̅̅, ̅̅̅̅̅, ̅̅̅̅̅ Gambar 4 :
Tinggi : ̅̅̅̅
Rusuk tegak : ̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅ (respon yang diharapkan)
2. Siswa dapat dengan tepat menentukan setiap rusuk tegak juga tinggi dari limas gambar 3 dan 4 akan tetapi tidak dapat menentukan tinggi dari limas gambar 1 dan 2.
3. Siswa tidak dapat menentukan tinggi dan rusuk tegak pada limas.
(3) dengan menggunakan alat peraga diingatkan kembali
mengenai konsep tinggi dan rusuk tegak pada limas.
1.2 Siswa diberikan persoalan sebagai berikut,
“Jika panjang rusuk kubus adalah 10cm, maka tentukanlah volume kubus tersebut?”
1. Konsep benar, prosedur benar, hasil akhir benar
Volume = r3
= 10 x 10 x 10 = 1000 cm3
(respon yang diharapkan)
Siswa yang memberikan respon (2) diminta untuk memeriksa kembali jawabannya.
Siswa yang memberikan respon (3) diingatkan kembali mengenai
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Siswa melakukan kesalahan prosedur.
3. Siswa lupa rumus volume kubus.
4. Siswa tidak dapat menjawab.
rumus volume kubus.
Siswa yang memberikan respon (4) ditanyakan terlebih dahulu mengenai kesulitan yang
dialaminya, kemudian dibimbing untuk mengingat kembali
mengenai konsep volume kubus.
1.3 Siswa diberikan persoalan sebagai berikut,
“Gambar di bawah ini merupakan prisma segitiga siku-siku sama kaki, tentukanlah volume prisma tersebut?”
1. Konsep benar, prosedur benar, hasil akhir benar
Volume = Luas alas x tinggi = ( ) x 13 = 50 x 13 = 650 cm3
(respon yang diharapkan)
2. Konsep benar, prosedur salah. Volume = Luas alas x tinggi = (10 x 10) x 13 = 100 x 13
Siswa yang memberikan respon (2), maka siswa diingatkan
kembali mengenai konsep luas alas segitiga.
Siswa yang memberikan respon (3), maka siswa diingatkan
kembali mengenai konsep volume prisma.
Siswa yang memberikan respon (4), maka akan diberikan antisipasi
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= 1300 cm3
3. Konsep salah, prosedur benar.
Volume =
=
= 65 cm2
4. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan.
sebagai berikut :
1. Siswa diminta untuk menyebutkan jenis bangun ruangnya.
2. Kemudian diingatkan mengenai konsep volume prisma segitiga. 3. Siswa diminta untuk menyebutkan
sisi yang diketahui.
4. Siswa diminta untuk menyebutkan volume prisma.
2.1 Setiap kelompok diberikan 3 buah limas, kemudian diminta untuk mencari salah satu volume limas persegi.
1. Siswa langsung menggunakan rumus volume limas.
2. Berikut prediksi respon siswa
3. Berikut prediksi respon siswa
Siswa yang memberikan respon (1) diminta untuk membuktikan rumus yang digunakannya.
Siswa yang memberikan respon (2) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Siswa diberikan arahan untuk menghitung volume kubus.
30 menit
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Berikut prediksi respon siswa
5. Berikut prediksi respon siswa
2. Jika siswa tidak dapat menghitung volume kubus maka siswa akan diingatkan mengenai konsep volume kubus. Kemudian diminta untuk mencari panjang rusuk kubus dan menghitung volume kubus.
3. Siswa diminta untuk mengingat instruksi yang ada pada lembar kegiatan bahwa mereka harus menemukan volume sebuah limas persegi.
4. Siswa diminta untuk
memperhatikan kembali kubus yang telah mereka susun.
5. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak limas persegi yang digunakan untuk membentuk sebuah kubus.
6. Siswa diminta untuk menentukan volume limas persegi sebagai
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah kubus
Ti da k dapat menghitung volume kubus
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah kubus
Mengukur panjang rusuk kubus
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bagian dari volume kubus. 7. Siswa diminta untuk menghitung
volume limas persegi.
Siswa yang memberikan respon (3) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Siswa diingatkan mengenai konsep volume kubus.
2. Siswa diminta untuk mencari panjang rusuk kubus kemudian menghitung volume kubus. 3. Siswa diminta untuk mengingat
instruksi yang ada pada lembar kegiatan bahwa mereka harus menemukan volume sebuah limas persegi.
4. Siswa diminta untuk
memperhatikan kembali kubus yang telah mereka susun.
5. Siswa diminta untuk menghitung
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah kubus
Mengukur panjang rusuk kubus
Menghitung volume kubus ya itu vol kubus = 10 x 10 x 10 = 1000 cm3
Mengukur panjang rusuk dan tinggi setiap l i mas
Memba ndingkan 3 buah limas
Ti da k dapat menemukan hubungan volume kubus dengan limas, bahwa
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Berikut respon yang diharapkan
berapa banyak limas persegi yang digunakan untuk membentuk sebuah kubus.
6. Siswa diminta untuk menyebutkan volume limas persegi sebagai bagian dari volume kubus. 7. Siswa diminta untuk menghitung
volume limas persegi.
Siswa yang memberikan respon (4) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Mengingatkan siswa bahwa mereka harus menemukan volume sebuah limas persegi.
2. Siswa diminta untuk
memperhatikan kembali kubus yang telah mereka susun.
3. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak limas persegi yang digunakan untuk membentuk
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah kubus
Mengukur panjang rusuk kubus
Menghitung volume kubus ya itu vol kubus = 10 x 10 x 10 = 1000 cm3
Mengukur panjang rusuk dan tinggi setiap l i mas
Memba ndingkan 3 buah limas
Menemukan hubungan volume kubus dengan l imas, bahwa
3 vol l i mas = 1 vol kubus 1 vol l i mas = (1/3) vol kubus
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebuah kubus.
4. Siswa diminta untuk menyebutkan volume limas persegi sebagai bagian dari volume kubus. 5. Siswa diminta untuk menghitung
volume limas persegi.
Siswa yang memberikan respon (5) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Siswa diminta untuk
memperhatikan kembali kubus yang telah mereka susun.
2. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak limas persegi yang digunakan untuk membentuk sebuah kubus.
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
volume limas persegi.
2.2 Siswa diberikan persoalan sebagai berikut,
“Jika ibu memiliki sebuah kubus dengan panjang rusuk a, lalu dari kubus tersebut dibuat 3 buah limas persegi seperti pada kegiatan yang telah kalian lakukan sebelumnya, maka berapakah volume 1 buah limas persegi?”
1. Volume limas = Vol kubus = x a x a x a (respon yang diharapkan)
2. Siswa mengetahui bahwa,
Volume limas = Vol kubus
Akan tetapi kesulitan menghitung volume limas dikarenakan panjang rusuknya adalah a (bukan bilangan).
3. Siswa tidak mampu menemukan hubungan antara volume kubus dengan limas.
Siswa yang memberikan respon (2) diingatkan kembali mengenai konsep variable.
Siswa yang memberikan respon (3) diminta untuk menggambar bangun kubus. Kemudian siswa diingatkan kembali mengenai kegiatan sebelumnya.
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertemuan Kedua ( 2 x 40 menit)
No Situasi Didaktis Prediksi Respon Siswa Antisipasi Waktu
3 Siswa diberikan persoalan sebagai berikut,
“ Pada kegiatan sebelumnya kalian telah menemukan volume limas persegi, sekarang dapatkah kalian menemukan volume limas segitiga siku-siku sama kaki dibawah ini?”
1. Vol Limas = x x b
2. Vol Limas = x a x a x b
3. Vol Limas = Luas alas x tinggi
=
x b4. Siswa tidak dapat menjawab
Siswa yang memberikan respon (1), (2), dan (3) diminta untuk memeriksa kembali jawaban mereka setelah situasi didaktis 4 selesai.
Siswa yang memberikan respon (3) diminta untuk tidak khawatir karena mereka akan dapat menyelesaikan persoalan tersebut setelah mengerjakan situasi didaktis 4.1.
5 menit
b
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1 Setiap kelompok diberikan 3 buah limas segitiga, kemudian diminta untuk mencari volume limas segitiga siku-siku sama kaki.
1. Siswa langsung menggunakan rumus volume limas.
2. Berikut prediksi respon siswa
3. Berikut prediksi respon siswa
4. Berikut prediksi respon siswa
Siswa yang memberikan respon (1) diminta untuk membuktikan rumus yang digunakannya.
Siswa yang memberikan respon (2) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Siswa diberikan arahan untuk menghitung volume prisma segitiga.
2. Jika siswa tidak dapat menghitung volume prisma segitiga maka siswa akan diingatkan mengenai konsep volume prisma segitiga. Kemudian diminta untuk mencari panjang rusuk prisma segitiga dan menghitung volume prisma
segitiga.
3. Siswa diminta untuk mengingat instruksi yang ada pada lembar kegiatan bahwa mereka harus menemukan volume sebuah limas segitiga siku-siku sama kaki.
45 menit
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah pri s ma s egitiga siku-siku sama kaki
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Berikut prediksi respon siswa
4. Siswa diminta untuk
memperhatikan prisma segitiga yang telah mereka susun.
5. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak limas segitiga yang digunakan untuk membentuk sebuah prisma segitiga.
6. Siswa diminta untuk menyebutkan volume limas segitiga siku-siku sama kaki sebagai bagian dari volume prisma segitiga.
7. Siswa diminta untuk menghitung volume limas segitiga siku-siku sama kaki.
Siswa yang memberikan respon (3) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Siswa diingatkan mengenai konsep volume prisma segitiga.
2. Siswa diminta untuk mencari panjang rusuk prisma kemudian menghitung volume prisma segitiga.
3. Siswa diminta untuk mengingat
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah pri s ma
Mengukur panjang rusuk prisma
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instruksi yang ada pada lembar kegiatan bahwa mereka harus menemukan volume sebuah limas segitiga siku-siku sama kaki. 4. Siswa diminta untuk
memperhatikan prisma segitiga yang telah mereka susun.
5. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak limas segitiga yang digunakan untuk membentuk sebuah prisma segitiga.
6. Siswa diminta untuk menyebutkan volume limas segitiga siku-siku sama kaki sebagai bagian dari volume prisma segitiga.
7. Siswa diminta untuk menghitung volume limas segitiga siku-siku sama kaki.
Siswa yang memberikan respon (4) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Mengingatkan siswa bahwa mereka harus menemukan volume sebuah limas segitiga siku-siku
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah pri s ma
Mengukur panjang rusuk prisma
Menghitung volume prisma, yaitu vol pri sma = l uas a las x ti nggi = ((10 x 10) / 2) x 13 = 50 x 13 = 650 cm3
Mengukur panjang rusuk dan tinggi setiap l i mas
Memba ndingkan ketiga buah prisma
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Berikut respon yang diharapkan
sama kaki.
2. Siswa diminta untuk
memperhatikan prisma segitiga yang telah mereka susun.
3. Siswa diminta untuk menghitung berapa banyak limas segitiga yang digunakan untuk membentuk sebuah prisma segitiga.
4. Siswa diminta untuk menyebutkan volume limas segitiga siku-siku sama kaki sebagai bagian dari volume prisma segitiga.
5. Siswa diminta untuk menghitung volume limas segitiga siku-siku sama kaki.
Siswa yang memberikan respon (5) diberikan antisipasi sebagai berikut :
1. Siswa diminta untuk
memperhatikan kembali prisma segitiga yang telah mereka susun. 2. Siswa diminta untuk menghitung
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk membentuk sebuah prisma segitiga.
3. Siswa diminta untuk menyebutkan volume limas segitiga siku-siku sama kaki sebagai bagian dari volume prisma segitiga.
4. Siswa diminta untuk menghitung volume limas segitiga siku-siku sama kaki.
Menyus un ketiga limas menjadi s ebuah pri s ma
Mengukur panjang rusuk prisma
Menghitung volume prisma, yaitu vol pri sma = l uas a las x ti nggi = ((10 x 10) / 2) x 13 = 50 x 13 = 650 cm3
Mengukur panjang rusuk dan tinggi setiap l i mas
Memba ndingkan ketiga buah prisma
Menemukan hubungan antara vol ume pri s ma dengan limas, bahwa
3 vol l i mas = 1 vol prisma maka 1 vol l i mas = 1/3 vol prisma
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Siswa diberikan persoalan sebagai berikut,
“Diketahui sebuah prisma segitiga siku-siku sama kaki dengan panjang rusuk alas adalah a dan tinggi prisma adalah t. Dari prisma tersebut dibuat 3 buah limas seperti pada kegiatan yang telah kamu lakukan sebelumnya, maka berapakah volume 1 buah limas segitiga siku-siku sama kaki?”.
1. Vol limas = Vol prisma segitiga = x La x tinggi
= x ( (respon yang diharapkan)
2. Vol limas = Vol prisma segitiga
= x La x tinggi
= x (
3. Siswa mengetahui bahwa, Volume limas = Vol prisma
Akan tetapi kesulitan menghitung volume limas dikarenakan ukuran sisi yang diberikan dalam bentuk
variabel.
4. Siswa tidak mampu menemukan hubungan antara volume prisma segitiga dengan limas segitiga siku-siku.
Siswa yang memberikan respon (2) diingatkan kembali mengenai konsep luas segitiga.
Siswa yang memberikan respon (3) diingatkan kembali mengenai konsep variable.
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Siswa diberikan beberapa gambar limas seperti di bawah ini, kemudian diminta untuk mencari volumenya. 1. Limas persegi
(Ukuran rusuk yang digunakan adalah ukuran pada Lembar Kegiatan 2)
2. Limas segitiga siku-siku sama kaki (ukuran rusuk yang digunakan adalah ukuran pada Lembar Kegiatan 4)
1. Volume limas persegi yaitu V = x 10 x 10 x 10
Volume limas segitiga siku-siku sama kaki, yaitu
V = x ( ) x 13 = x 50 x 13
Volume limas persegi panjang, yaitu
V = x p x l x t = x pl x t
Volume limas persegi beraturan, yaitu
V = x s x s x t = x s2 x t
(respon yang diharapkan)
2. Siswa hanya mampu menjawab volume limas dengan benar untuk tiga jenis limas.
3. Siswa hanya mampu menjawab
Siswa yang memberikan respon (2) dan (3) akan diminta untuk lebih teliti dan memeriksa kembali jawabannya.
Siswa yang memberikan respon
(4) akan diminta untuk
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Limas persegi panjang
4. Limas persegi beraturan
volume limas dengan benar untuk dua jenis limas.
4. Siswa hanya mampu menjawab volume limas dengan benar untuk satu jenis limas.
p
l t
t
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa diajak untuk menarik kesimpulan rumus umum volume limas.
1. Siswa dapat menarik kesimpulan, bahwa
V limas = x Luas Alas x tinggi. (respon yang diharapkan)
2. Siswa tidak dapat menarik kesimpulan dengan benar.
3. Siswa tidak merespon.
Siswa yang memberikan respon (2) dan (3), diminta untuk memperhatikan kembali ke empat gambar limas kemudian mencari persamaan pada masing- masing volume limas.
Siswa diberikan beberapa masalah terkait dengan konsep volume limas.
1. Konsep benar, prosedur benar, hasil diingatkan kembali mengenai
konsep-konsep terkait
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Konsep benar, prosedur benar, hasil akhir benar
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN B
B.1 Contoh Respon Siswa
B.2 Tabel Analisis Hasil Implementasi Desain
Didaktis Awal
B.3 Desain Didaktis Revisi
B.4 Tabel Situasi Didaktis, Prediksi Respon Siswa
Siti Sarah, 2014
Desain didaktiskonsep volume limas pada
Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
120