• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Bawang Putih (Allium sativum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Bawang Putih (Allium sativum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn) TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH

Anastasia, 2013

Pembimbing: dr. Rita Tjokropranoto, M. Sc.

Latar belakang Hipertensi diketahui sebagai “silent killer”. Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Selain penyakit jantung koroner dan stroke, komplikasi peningkatan tekanan darah termasuk gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal, perdarahan retina, dan gangguan penglihatan. Penyembuhan dengan herba merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi hipertensi. Selain sebagai rempah dapur yang terkenal, kepopuleran bawang putih sebagai herba tidak diragukan lagi. Salah satu khasiat umbi bawang putih adalah untuk menurunkan tekanan darah.

Tujuan Penelitian Ingin mengetahui apakah bawang putih menurunkan tekanan darah.

Metode penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimental kuasi dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang. Data yang dinilai adalah tekanan darah sistolik dan diastolik.

Hasil Hasil rerata tekanan darah sistolik sesudah mengkonsumsi bawang putih adalah sebesar 111,40 mmHg (SD =8,139), lebih rendah daripada rerata sebelum mengkonsumsi bawang putih sebesar 121,53 mmHg (SD = 6,957) (p<0,01). Hasil rerata tekanan darah diastolik sesudah mengkonsumsi bawang putih adalah sebesar 74,00 mmHg (SD = 6,384), lebih rendah daripada rerata sebelum mengkonsumsi bawang putih sebesar 81,00 mmHg (SD = 6,057) (p<0,01).

Simpulan Bawang putih menurunkan tekanan darah.

▸ Baca selengkapnya: khasiat samsu putih

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECTS OF GARLIC (Allium sativum Linn) ON

LOWERING BLOOD PRESSURE

Anastasia, 2013

Pembimbing: dr. Rita Tjokropranoto, M. Sc.

Background Hypertension is known as “silent killer”. Raised blood pressure is a major risk factor for coronary heart disease and ischemic as well as hemorrhagic stroke. In addition to coronary heart diseases and stroke, complications of raised blood pressure include heart failure, peripheral vascular disease, renal impairment, retinal hemorrhage and visual impairment. Healing with herbs is an alternative to treat hypertension. Aside from being a famous cooking spice, garlic’s popularity as a herb is undoubted. One of the benefits of garlic’s bulb is to lower blood pressure.

Objective To find out if garlic decreases blood pressure.

Research Method This research is going to use quasi-experimental design with

30 persons as research subjects. The data that had been examined were the systolic and diastolic blood pressure.

Result The mean result of systolic blood pressure after consuming garlic was

111,40 mmHg (SD= 8,139), lower than before garlic consumption, which was 121,53 mmHg (SD=6,957) (p<0,01). The mean result of diastolic blood pressure after consuming garlic was 74,00 mmHg (SD=6,384), lower than before garlic consumption, which was 81,00 mmHg (SD=6,057) (p<0,01).

Conclusion Garlic lowers blood pressure.

(3)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

1.6.1 Hipotesis Mayor ... 5

1.6.2 Hipotesis Minor ... 5

1.6.2.1 Hipotesis Minor 1 ... 5

1.6.2.2 Hipotesis Minor 2 ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Bawang Putih ... 6

(4)

ix

2.1.2 Taksonomi Tanaman ... 7

2.1.3 Morfologi Bawang Putih ... 7

2.1.4 Kandungan Kimia Bawang Putih ... 9

2.1.5 Kegunaan dan Khasiat Bawang Putih ... 10

2.1.6 Efek Samping Bawang Putih ... 10

2.2 Tekanan Darah ... 11

2.2.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 12

2.2.1.1 Jantung ... 12

2.2.1.2 Tahanan Perifer ... 13

2.2.1.3 Venous Return ... 14

2.2.1.4 Kecepatan Aliran Darah ... 14

2.2.1.5 Refleks Baroreseptor ... 14

2.2.1.6 Refleks Kemoreseptor ... 15

2.2.1.7 Pengaturan Tekanan Darah oleh Hormon ... 15

2.2.1.7.1 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron ... 15

2.2.1.7.2 Epinefrin dan Norepinefrin ... 16

2.2.1.7.3 Antidiuretic Hormon (ADH) ... 16

2.2.1.7.4 Atrium Natriuretik Peptida (ANP) ... 16

2.2.1.8 Autoregulasi Tekanan Darah ... 16

2.2.2 Faktor Tambahan ... 18

2.3 Pemeriksaan Tekanan Darah ... 18

2.3.1 Cara Langsung (Direct Method) ... 18

2.3.2 Cara Tidak Langsung (Indirect Method) ... 18

2.3.2.1 Metode Palpasi ... 18

2.3.2.1 Metode Auskultasi ... 19

2.4 Kelainan Tekanan Darah ... 19

2.4.1 Hipotensi ... 19

2.4.2 Hipertensi ... 19

2.4.2.1 Klasifikasi Hipertensi ... 20

(5)

x

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 21

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 21

3.1.2 Subjek Penelitian ... 21

3.1.3 Ukuran Sampel ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 22

3.2.1 Desain Penelitian ... 22

3.2.2 Variabel Penelitian ... 22

3.2.2.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 22

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.2.3 Data yang Diukur ... 23

3.2.4 Analisis Data ... 23

3.2.5 Uji Pendahuluan ... 23

3.2.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.2.7 Prosedur Kerja ... 23

3.2.7.1 Persiapan Sebelum Tes ... 23

3.2.7.2 Persiapan Bahan Uji ... 24

3.2.8 Cara Pemeriksaan ... 24

3.2.8.1 Prosedur Pengukuran Tekanan Darah ... 24

3.2.8.2 Prosedur Penelitian ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 26

4.2 Pembahasan ... 27

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 27

4.3.1 Hipotesis Minor 1 ... 27

4.3.2 Hipotesis Minor 2 ... 28

(6)

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1 Simpulan ... 30

5.2 Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN ... 33

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VII ... 20 Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik ... 26

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi diketahui sebagai “silent killer”. Peningkatan tekanan darah diperkirakan menyebabkan 7,5 juta kematian, sekitar 12,8% dari total seluruh kematian. Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Selain penyakit jantung koroner dan stroke, komplikasi peningkatan tekanan darah termasuk gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal, perdarahan retina, dan gangguan penglihatan (American Health Care Foundation, 2012; World Health Organization, 2013).

Satu dari tiga orang di Amerika Serikat menderita tekanan darah tinggi. Proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2030 sekitar 27 juta orang akan mengalami tekanan darah tinggi. Prevalensi meningkat 9,9% dari tahun 2010 (VL, et al., 2012).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi 31,7%, di mana hanya 7,2% populasi yang sudah mengetahui menderita hipertensi dan hanya 0,4% dari kasus mengkonsumsi obat antihipertensi (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2012).

Pada tahun 2008, faktor risiko peningkatan tekanan darah usia 25 tahun ke atas di Indonesia untuk laki - laki sebesar 32,5%, sedangkan perempuan 29,3% (WHO, 2012).

(11)

2

bawang putih sebagai antihipertensi dilakukan banyak ahli dari berbagai negara (Lingga, 2012).

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah bawang putih menurunkan tekanan darah

1.3. Tujuan

Ingin mengetahui apakah bawang putih menurunkan tekanan darah

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Untuk menambah wawasan mengenai efek bawang putih terhadap tekanan darah.

1.4.2. Manfaat Praktis

(12)

3 1.5. Kerangka Pemikiran

Angiotensinogen

Renin

Angiotensin I

Angiotensin II

Allicin

Vasokonstriksi Vasodilatasi Aldosteron ↓ Aldosteron ↑

L-arginine + O2 + NADPH

Ca2+ NOS Thiol Tetrahydroprotein

FAD FMN

Citrulline + NO + NADP

GTP

Soluble guanylyl cyclase

cGMP Relaksasi otot polos

Ekskresi Na dan air ↑

Total Peripheral Resistance ↓ x Cardiac Output ↓

Tekanan Darah ↓ ACE

Bawang putih

(13)

4

SOD

O2- H2O2

GSH

Catalase

Glutathione peroxidase Selenium

GSSG H2O

(Bender, et al., 2009; Lingga, 2012; McPhee, et al., 2006; World's Helathiest Foods, 2013)

Bawang putih memiliki efek farmakologi sebagai Angiotensin Converting

Enzyme (ACE) inhibitor. Allicin efektif menghalangi aktivitas angiotensin – II sehingga bermanfaat mengatasi vasokonstriksi dan menurunkan kadar aldosteron (Lingga, 2012).

Arginin adalah asam amino esensial dan terkandung di dalam bawang putih mentah. Nitric oxide disintesis dari arginin di dalam sel endotel dan menstimulasi

soluble guanylyl cyclase serta peningkatan cyclic guanosine monophosphate

(cGMP) yang menyebabkan relaksasi dari sel otot polos vaskuler (Anonim, 2012; McPhee, et al., 2006).

Bawang putih mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh manusia. Selenium merupakan kofaktor dari glutathione peroxidase, yakni salah satu enzim antioksidan (World's Helathiest Foods, 2013).

Bawang putih tidak hanya kaya akan selenium, tetapi juga mineral lain, yakni mangan. Mangan juga berfungsi sebagai kofaktor dari enzim antioksidan lainnya, misalnya superoxide dismutase (World's Helathiest Foods, 2013).

(14)

5 1.6. Hipotesis Penelitian

1.6.1. Hipotesis Mayor

Bawang putih menurunkan tekanan darah

1.6.2. Hipotesis Minor

1.6.2.1. Hipotesis minor 1

Bawang putih menurunkan tekanan darah sistol

1.6.2.2. Hipotesis minor 2

(15)

30

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Bawang putih menurunkan tekanan darah.

5.2. Saran

 Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk bawang putih dalam sediaan berbeda.

Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut secara in vivo.

(16)

Efek Bawang Putih (Allium sativum Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah

Anastasia Kartikasari1, Rita Tjokropranoto2 1Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 2Bagian Parasit, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 404164 Indonesia

ABSTRAK

Latar belakang Hipertensi diketahui sebagai “silent killer”. Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Selain penyakit jantung koroner dan stroke, komplikasi peningkatan tekanan darah termasuk gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal, perdarahan retina, dan gangguan penglihatan. Penyembuhan dengan herba merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi hipertensi. Selain sebagai rempah dapur yang terkenal, kepopuleran bawang putih sebagai herba tidak diragukan lagi. Salah satu khasiat umbi bawang putih adalah untuk menurunkan tekanan darah.

Tujuan Penelitian Ingin mengetahui apakah bawang putih menurunkan tekanan darah.

Metode penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimental kuasi dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang. Data yang dinilai adalah tekanan darah sistolik dan diastolik.

Hasil Hasil rerata tekanan darah sistolik sesudah mengonsumsi bawang putih adalah sebesar 111,40 mmHg (SD = 8,139), lebih rendah daripada rerata sebelum mengonsumsi bawang putih sebesar 121,53 mmHg (SD = 6,957) (p<0,01). Hasil rerata tekanan darah diastolik sesudah mengonsumsi bawang putih adalah sebesar 74,00 mmHg (SD = 6,384), lebih rendah daripada rerata sebelum mengonsumsi bawang putih sebesar 81,00 mmHg (SD = 6,057) (p<0,01).

Simpulan Bawang putih menurunkan tekanan darah.

Kata kunci : bawang putih, tekanan darah

ABSTRACT

Background Hypertension is known as “silent killer”. Raised blood pressure is a major risk factor for coronary heart disease and ischemic as well as hemorrhagic stroke. In addition to coronary heart diseases and stroke, complications of raised blood pressure include heart failure, peripheral vascular disease, renal impairment, retinal hemorrhage and visual impairment. Healing with herbs is an alternative to treat hypertension. Aside from being a famous cooking spice, garlic’s popularity as a herb is undoubted. One of the benefits of garlic’s bulb is to lower blood pressure.

Objective To find out if garlic decreases blood pressure.

Research Method This research is going to use quasi-experimental design with 30 persons as research subjects. The data that had been examined were the systolic and diastolic blood pressure.

Result The mean result of systolic blood pressure after consuming garlic was 111.40 mmHg (SD = 8.139), lower than before garlic consumption, which was 121.53 mmHg (SD = 6.957) (p<0.01). The mean result of diastolic blood pressure after consuming garlic was 74.00 mmHg (SD = 6.384), lower than before garlic consumption, which was 81.00 mmHg (SD = 6.057) (p<0.01).

Conclusion Garlic lowers blood pressure.

(17)

PENDAHULUAN

Hipertensi diketahui sebagai

silent killer” (1). Peningkatan tekanan

darah diperkirakan menyebabkan 7,5 juta kematian, sekitar 12,8% dari total seluruh kematian. Peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan iskemik serta stroke hemoragik. Selain penyakit jantung koroner dan stroke, komplikasi peningkatan tekanan darah termasuk gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal, perdarahan retina, dan gangguan penglihatan (2).

Satu dari tiga orang di Amerika Serikat menderita tekanan darah tinggi. Proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2030 sekitar 27 juta orang akan mengalami tekanan darah tinggi. Prevalensi meningkat 9,9% dari tahun 2010 (3).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal

ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi 31,7%, di mana hanya 7,2% populasi yang sudah mengetahui menderita hipertensi dan hanya 0,4% dari kasus mengonsumsi obat antihipertensi (4).

Pada tahun 2008, faktor risiko peningkatan tekanan darah usia 25 tahun ke atas di Indonesia untuk laki - laki sebesar 32,5%, sedangkan perempuan 29,3% (5).

Penyembuhan dengan herba merupakan alternatif untuk mengatasi hipertensi. Selain sebagai rempah dapur yang terkenal, kepopuleran bawang putih sebagai herba tidak diragukan lagi. Salah satu khasiat umbi bawang putih adalah untuk menurunkan tekanan darah. Uji klinis untuk membuktikan khasiat suplemen bawang putih sebagai antihipertensi dilakukan banyak ahli dari berbagai negara (6).

TUJUAN PENELITIAN

Ingin mengetahui apakah bawang putih menurunkan tekanan darah

ALAT, BAHAN DAN CARA

Penelitian ini bersifat eksperimental semu. Analisis data memakai uji t berpasangan dengan

α=0,05. Alat dan bahan yang

digunakan untuk penelitian ini berupa sphygmomanometer digital

untuk mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik, bawang putih, air mineral 200 mL, pisau, wajan, kompor, timbangan digital, dan

stopwatch. Subjek penelitian terdiri

atas 30 orang laki – laki berusia 18 – 27 tahun. Subjek penelitian diistirahatkan selama 5 menit, kemudian diukur tekanan darahnya dua kali dengan selang waktu 5 menit dan diambil rata

(18)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sesudah dan Sebelum

Tabel 1 : Rerata tekanan darah sistolik sesudah mengonsumsi bawang putih adalah sebesar 111,40 mmHg (SD = 8,139), lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik sebelum mengonsumsi bawang putih, yakni sebesar 121, 53 mmHg (SD = 6,957) (p<0,01). Rerata tekanan darah diastolik sesudah mengonsumsi bawang putih adalah sebesar 74,00 mmHg (SD = 6,384), lebih rendah daripada rerata tekanan darah diastolik sebelum mengonsumsi bawang putih sebesar 81,00 mmHg (SD = 6,057) (p<0,01).

DISKUSI

Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah, dipengaruhi oleh volume darah dan

compliance atau disensibilitas dari

dinding pembuluh darah (7). Unit standar tekanan darah dinyatakan dalam satuan millimeter raksa (mmHg) (8). Tekanan darah ditentukan oleh cardiac output (CO), volume darah, dan tahanan vaskuler. Cardiac

Output (CO) merupakan volume

darah yang diejeksikan dari ventrikel

kiri (atau ventrikel kanan) ke aorta (atau truncus pulmonaris) setiap menit.

Cardiac output sama dengan Stroke

Volume (SV), volume darah yang

diejeksikan oleh ventrikel setiap kontraksi, dikalikan Heart Rate (HR), jumlah denyut jantung per menit (9). Tahanan vaskuler merupakan kebalikan dari aliran darah, berdasarkan gesekan antara darah dan dinding pembuluh darah. Tahanan vaskuler dipengaruhi oleh: ukuran lumen pembuluh darah, viskositas darah, dan panjang pembuluh darah total. Total peripheral resistance (TPR), mengarah pada semua tahanan vaskuler yang diberikan oleh pembuluh darah sistemik (9). Venous

Return (VR), volume darah yang

mengalir balik ke jantung melalui vena sistemik, terjadi karena tekanan yang dihasilkan dari jantung keluar ventrikel (9).

Umbi yang berasal dari Asia Selatan ini memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Sebelum digunakan untuk memasak, bawang putih lebih dahulu digunakan sebagai herba. Salah satu khasiat umbi bawang putih adalah untuk menurunkan tekanan darah (6).

Bawang putih memiliki efek farmakologi sebagai Angiotensin

Converting Enzyme (ACE) inhibitor.

Allicin efektif menghalangi aktivitas

angiotensin – II sehingga bermanfaat

mengatasi vasokonstriksi dan menurunkan kadar aldosteron (6).

Arginin adalah asam amino esensial dan terkandung di dalam bawang putih mentah. Nitric oxide

(19)

guanylyl cyclase serta peningkatan

cyclic guanosine monophosphate (cGMP)

yang menyebabkan relaksasi dari sel otot polos vaskuler (10) (11).

Bawang putih mengandung selenium yang berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh manusia. Selenium merupakan kofaktor dari

glutathione peroxidase, yakni salah satu

enzim antioksidan (12).

Bawang putih tidak hanya kaya akan selenium, tetapi juga mineral lain, yakni mangan. Mangan juga berfungsi sebagai kofaktor dari enzim

antioksidan lainnya, misalnya

superoxide dismutase (12).

SIMPULAN

Bawang putih menurunkan tekanan darah.

SARAN

Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk bawang putih dalam sediaan berbeda dan secara in vivo.

Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk uji toksisitas bawang putih.

DAFTAR PUSTAKA

1. American Health Care Foundation.

[Online] 2012. [Cited: Juni 27, 2012.] http://www.americanhealthcarefoun dation.org/high-blood-pressure-md/GSH.cfm.

2. World Health Organization. Global

Health Obsevatory: Raised Blood Pressure. [Online] 2013. [Cited:

Association. [Online] 2012. [Cited: November 22, 2012.] http://www.heart.org/idc/groups/h

eart-public/@wcm/@sop/@smd/docume nts/downloadable/ucm_319587.pdf.

4. Kementerian Kesehatan Indonesia.

[Online] Mei 6, 2012. [Cited: Desember

22, 2012.]

http://www.depkes.go.id/en/index.

php/news/press-release/753- hypertension-problem-in-indonesia-.html.

5. World Health Organization.

Indonesia: Health Profile. [Online] 2012. [Cited: November 22, 2012.] http://www.who.int/gho/countries/ idn.pdf.

6. Lingga, Lanny. Terapi Bawang Putih

untuk Kesehatan. Jakarta : PT Elex

Media Komputindo, 2012.

7. Sherwood, Lauralee. Fundamentals

of Human Physiology. Belmont :

Brooks/Cole, 2006.

8. Guyton, Arthur C. and Hall, John

E. Textbook of Medical Physiology. 11th.

Philadelphia : Elsevier Saunders, 2006.

9. Tortora, Gerard J. and Derrickson,

Bryan. Principles of Anatomy and

Physiology. 12. Hoboken : John Wiley

and Sons, Inc, 2009.

10. Anonim. L-arginine: Food Sources

High in Arginine Amino Acid

(20)

Introduction of Clinical Medicine.

California : McGraw Hill, 2006.

12. World's Healthiest Foods. Garlic.

[Online] 2013.

(21)

31

DAFTAR PUSTAKA

American Health Care Foundation. (2012). Diunduh Juni 27, 2012, dari http://www.americanhealthcarefoundation.org/high-blood-pressure-md/GSH.cfm Anonim. (2012). Diunduh dari http://www.tnol.co.id/komunitas/forum/15-body-a-soul/18559-10-manfaat-bawang-putih-untuk-penyembuhan.html

Anonim. (2012, April 5). L-arginine: food sources high in arginine amino acid content. Diunduh dari http://www.dietaryfiberfood.com/amino-acids/arginine-content-food.php

Banerjee, S. K., & Maulik, S. K. (2002, November 19). Nutrition Journal: Effect

of Garlic on Cardiovascular Disorder. Diunduh dari

http://www.nutritionj.com/content/1/1/4

Bender, D. A., Botham, K. M., Granner, D. K., Keeley, F. W., Kennelly, P. J., Mayes, P. A., . . . Weil, P. A. (2009). Biokimia Harper (27 ed.). Jakarta: EGC. Fauci, A. S., Kasper, D. L., Longo, D. L., Braunwald, E., Hauser, S. L., Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2008). Harrison's Principles of Internal Medicine (17th ed.). USA: The McGraw Hill Companies, Inc.

Goldman, L., & Ausiello, D. (2008). Cecil Medicine (23rd ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.

Kementerian Kesehatan Indonesia. (2012, Mei 6). Diunduh Desember 22, 2012, dari http://www.depkes.go.id/en/index.php/news/press-release/753-hypertension-problem-in-indonesia-.html

(22)

32

McPhee, S. J., Ganong, W. F., Aagaard, E. M., Barsh, G., Bauer, D. C., Bloch, K. C., . . . Taylor, R. N. (2006). Pathophysiology of Disease: An Introduction of

Clinical Medicine. California: McGraw Hill.

Plantamor. (2012). Diunduh dari http://www.plantamor.com/index.php?plant=60

Samadi, B. (2004). Usaha Tani Bawang Putih. Yogyakarta: Kanisius.

Sherwood, L. (2006). Fundamentals of Human Physiology. Belmont: Brooks/Cole.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and Physiology (12 ed.). Hoboken: John Wiley and Sons, Inc.

VL, R., AS, G., DM, L.-J., EJ, B., JD, B., WB, B., . . . MB, T. (2012). American

Heart Association. Diunduh November 22, 2012, dari

http://www.heart.org/idc/groups/heart-public/@wcm/@sop/@smd/documents/downloadable/ucm_319587.pdf

World Health Organization. (2012). Indonesia: Helth Profile. Diunduh November 22, 2012, dari http://www.who.int/gho/countries/idn.pdf

World Health Organization. (2013). Global Health Obsevatory: Raised Blood

Pressure. Diunduh Januari 2, 2013, dari

http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/blood_pressure_prevalence_text/en/inde x.html

Referensi

Dokumen terkait

W szerokim pasie pogranicza znajdują się nie tylko coraz bardziej popularne mockumenty, lecz także dłuższe formy dokumentalne, które korzystają z rozwiązań dramaturgicznych

1) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya, siswa lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan pikirannya jika

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) interaksi sosial dalam pembelajaran matematika yang terjadi di kelas VIII SMP N 2 Ponjong, (2) sikap siswa terhadap interaksi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa strukturmikro hasil proses solution treatment dan aging adala fasa α yang merupakan paduan larut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran post test terhadap motivasi belajar sosiologi siswa di SMA Negeri 11 Makassar terbagi atas dua yaitu post-test sebagai

Kabupaten Lombok Utara menyimpan potensi yang besar antara lain pada sektor-. sektor sebagai

Alternatif pilihan jawaban pada skala kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat pilihan jawaban yaitu Alternatif pilihan jawaban