• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI

FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP

SISWA SMP

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

oleh

Siti Hadijah

NIM 1103973

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI

FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP

SISWA SMP

Oleh

Siti Hadijah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Siti Hadijah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

(4)

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR.………... ii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. ix

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Batasan Masalah ……… 5

E. Manfaat Penelitian ………. 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ……… 6

BAB II PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP ……… 8

A. Pembelajaran Berbasis Inkuiri……… 8

B. Penguasaan Konsep……… 12

C. Hubungan Nilai-Nilai dengan Sikap Siswa……… 15

D. Analisis Materi Pembelajaran tentang Fotosintesis……… 24

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 31

A. Definisi Operasional………... 31

B. Metode Penelitian………... 32

(5)

v

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Asumsi……… 33

E. Hipotesis………. 34

F. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 34

G. Populasi dan Sampel Penelitian……….. 34

H. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya……….. 34

I. Teknik dan Pengumpulan Data……….. 44

J. Pengolahan dan Analisis Data……… 45

K. Alur Penelitian……… 50

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN……….……… 53

A. Temuan………... 53

1. Penguasaan Konsep……… 53

2. Sikap Siswa………. 58

3. Korelasi Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa……….. 63

B. Pembahasan……… 64

1. Penguasaan Konsep……… 64

2. Sikap Siswa………. 69

3. Korelasi Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa……….. 74

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI……….. 76

A. Simpulan………. 76

B. Implikasi dan Rekomendasi……… 77

(6)

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta

didik, pada suatu lingkungan yang bertujuan membantu peserta didik untuk

memperoleh ilmu dan pengetahuan. Pembelajaran yang baik yaitu dengan

melibatkan siswa secara langsung dalam setiap kegiatannya, sehingga siswa akan

lebih bersungguh-sungguh dalam mencapai target belajar. Salah satu cara agar

siswa terlibat langsung dalam setiap kegiatan pembelajaran yaitu dengan

melakukan kegiatan praktikum.

Pada kegiatan praktikum siswa dilibatkan langsung dalam menggunakan

peralatan, melakukan observasi, membuat kesimpulan tentang objek nyata, dan

perilaku siswa. Beberapa penelitian pada tahun 1970 dan awal 1980 melaporkan

bahwa siswa menyenangi kegiatan praktikum dan pengalaman di laboratorium

telah menghasilkan dampak positif bagi siswa. Kegiatan praktikum merupakan

media penting untuk meningkatkan sikap siswa, minat dalam sains, meningkatkan

hubungan sosial yang konstruktif, dan kemampuan kognitif (Hofstein dan

Lunetta, 2004).

Pendapat tersebut diperkuat oleh pernyataan dari peneliti lain. Menurut

Hodson, 2001; Hofstein dan Lunetta, 2004; Johnstone dan Al-Shuaili, 2001;

Lunetta, 2007; Millar, 2004 (dalam Hogstrom, Ottander dan Benckert, 2009)

kegiatan praktikum dapat membantu siswa mempelajari konsep-konsep ilmiah,

meningkatkan minat siswa, motivasi, keterampilan praktis, dan kemampuan

memecahkan masalah. Hal ini juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pemahaman tentang sains, tentang karya ilmiah, dan hubungan sains dengan

kehidupan sehari-hari.

Kegiatan praktikum sering dipandang sebagai suatu kegiatan yang penting

bagi siswa. Menurut Hodson, 1998; Millar, 2004 (dalam Hogstrom, Ottander dan

Benckert, 2009) pentingnya kegiatan praktikum juga tertuang dalam kurikulum,

(7)

2

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan praktikum untuk diterapkan dalam pembelajaran karena penting untuk

mengembangkan pengetahuan ilmiah siswa dan pengetahuan tentang sains.

Namun, pada kenyataannya banyak kendala yang terjadi dalam kegiatan

praktikum. Menurut Tobin (dalam Hofstein dan Lunetta, 2004) salah satu kendala

dalam kegiatan praktikum yaitu kesulitan untuk menyesuaikan kebutuhan siswa

yang beragam, sehingga beberapa guru menghindari kegiatan praktikum, terutama

ketika bekerja dengan siswa yang memiliki motivasi dan keterampilan yang

rendah. Kendala lain yang muncul pada kegiatan praktikum yaitu keterbatasan

waktu, sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dan

melakukan refleksi dalam kegiatan diskusi.

Hofstein dan Lunetta (dalam Sesen dan Tarhan, 2011) mengungkapkan

bahwa dalam kegiatan praktikum model resep, siswa hanya mengikuti instruksi

langkah demi langkah untuk menyelesaikan percobaan. Hal ini menyebabkan

mereka hanya berkonsentrasi pada penyelesaian langkah demi langkah percobaan,

sehingga mereka tidak memiliki pemahaman yang mendalam dari rancangan

percobaan tersebut.

Menurut Wu dan Hsieh (dalam Sesen dan Tarhan, 2011) kegiatan praktikum

model resep dapat mengajarkan beberapa teknik laboratorium atau berfungsi

sebagai alat bantu visual untuk konsep yang telah dipelajari, namun sebagian

besar tidak efektif untuk mengajarkan konsep IPA. Oleh karena itu, praktikum

model resep bekerja dengan baik sebagai ilustrasi dari konsep yang sudah

dipelajari dan dipahami, tetapi tidak menyebabkan siswa untuk menemukan

konsep yang baru, sehingga sulit untuk dapat meningkatkan penguasaan konsep

siswa.

Dreyfus (dalam Hofstein dan Lunetta, 2004) membuat sesuatu upaya baru

untuk merancang ulang kegiatan praktikum IPA yang selama ini sering

digunakan. Dreyfus menyarankan agar guru bisa merancang kegiatan praktikum

untuk digunakan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dengan

mempertimbangkan tingkat pengetahuan dan kognitif siswa yang berbeda. Salah

satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan kegiatan laboratorium berbasis

(8)

3

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbasis inkuiri laboratorium ini berbeda dengan kegiatan praktikum biasa. Pada

inkuiri laboratorium akan lebih banyak membuat siswa aktif dalam

mengembangkan data dan melaksanakan perencanaan percobaan serta

pengumpulan data secara bebas.

Ting (dalam Rustaman, 2005) mengungkapkan bahwa inkuiri merupakan

proses intelektual yang rasional dan menyenangkan dalam mendeskripsikan sains.

Lebih jelasnya diungkapkan oleh Rustaman (2005) bahwa inkuiri merupakan

suatu proses bagi siswa untuk memecahkan masalah, merencanakan dan

melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik

kesimpulan. Jadi dalam pembelajaran berbasis inkuiri, siswa terlibat secara mental

dan fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan guru dengan kata lain para

siswa akan menjadi terbiasa berperilaku sebagai saintis yaitu bersifat objektif,

jujur, kreatif, dan menghargai orang lain. Tujuan utama inkuiri adalah

penyelidikan yang aktif, baik untuk pengetahuan maupun pemahaman untuk

memenuhi keingintahuan siswa.

Hofstein (dalam Sesen dan Tarhan, 2011) menjelaskan bahwa laboratorium

berbasis inkuiri memiliki potensi untuk mengembangkan kemampuan dan

keterampilan siswa, seperti mengajukan pertanyaan berorientasi ilmiah,

mengumpulkan dan menganalisis data, membentuk hipotesis, merancang dan

melakukan penyelidikan ilmiah, merumuskan dan merevisi penjelasan ilmiah,

berkomunikasi dan mempertahankan argumen ilmiah. Oleh karena itu, kegiatan

laboratorium berbasis inkuiri harus dibangun dan digunakan secara luas dalam

pembelajaran IPA.

Salah satu materi yang sesuai dalam pembelajaran IPA di SMP menggunakan

inkuiri laboratorium adalah fotosintesis. Pada dasarnya, fotosintesis merupakan

proses penyusunan senyawa organik dari senyawa anorganik dengan

menggunakan energi matahari. Matahari merupakan sumber energi utama bagi

kehidupan di Bumi, namun tidak semua organisme mampu secara langsung

menggunakannya. Hanya golongan tumbuhan dan beberapa jenis bakteri saja

(9)

4

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di dunia baik

secara langsung atau tidak langsung (Campbell et al., 2002).

Pembelajaran materi fotosintesis di SMP menghendaki siswa untuk dapat

melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada

tumbuhan hijau. Proses fotosintesis tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu cahaya, konsentrasi CO2, suhu, kadar air, dan kadar klorofil. Siswa dituntut

untuk mampu menguji bahwa cahaya, konsentrasi CO2, suhu, kadar air, dan kadar

klorofil dapat mempengaruhi laju fotosintesis, selain itu siswa dituntut juga untuk

mampu membuat kesimpulan tentang fotosintesis. Kompetensi siswa tersebut

dapat tercapai jika pembelajaran yang dilakukan tidak hanya untuk membuktikan

konsep yang sudah ada, tetapi berusaha membantu siswa untuk menemukan

konsep baru dan membantu proses penyesuaian antara konsep yang sudah ada

dengan konsep baru yang ditemukan siswa, salah satu pembelajaran yang dapat

membantu siswa untuk menemukan konsep baru adalah pembelajaran berbasis

inkuiri laboratorium, karena pada pembelajaran inkuiri laboratorium siswa akan

lebih aktif dalam melakukan penyelidikan untuk memenuhi keingintahuannya,

seperti yang diungkapkan oleh National Research Council (dalam Rustaman,

2005) bahwa inkuiri melibatkan observasi, melakukan pengukuran, berhipotesis,

interpretasi, membangun teori, merencanakan penyelidikan, bereksperimen, dan

refleksi. Hal ini dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman siswa

tentang gagasan ilmiah dan mempelajari gejala alam. Pembelajaran berbasis

inkuiri laboratorium juga dapat memberikan pengaruh terhadap pembentukan

sikap siswa, seperti yang diungkapkan oleh Amien (dalam Rustaman, 2005)

bahwa inkuiri dapat menumbuhkan sikap ilmiah (objektif, jujur, rasa ingin tahu,

dan berfikiran terbuka).

Berdasarkan uraian di atas serta beberapa penelitian terdahulu, terutama yang

berkaitan dengan pembelajaran berbasis inkuiri laboratorium, serta kepedulian

terhadap penguasaan konsep dan sikap siswa, maka penulis tertarik melakukan

penelitian mengenai pembelajaran berbasis inkuiri dengan judul: “Pengaruh

(10)

5

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pengaruh pembelajaran berbasis inkuiri pada materi fotosintesis terhadap penguasaan

konsep dan sikap siswa SMP?”

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan penguasaan konsep siswa SMP dengan

pembelajaran berbasis inkuiri pada materi fotosintesis dibandingkan kelas

kontrol?

2. Bagaimanakah peningkatan sikap siswa SMP dengan pembelajaran berbasis

inkuiri pada materi fotosintesis dibandingkan kelas kontrol?

3. Bagaimanakah korelasi antara penguasaan konsep dengan sikap siswa SMP

dalam kegiatan pembelajaran berbasis inkuiri pada materi fotosintesis?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari

penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh

pembelajaran berbasis inkuiri terhadap penguasaan konsep dan sikap siswa SMP

serta hubungan penguasaan konsep dan sikap siswa SMP pada materi fotosintesis.

D.Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan cakupan yang diteliti tidak terlalu luas, maka

pokok permasalahan yang akan diteliti dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII semester 2 di SMP Negeri 1

Lembang, sebanyak 2 kelas.

2. Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan pembelajaran inkuiri laboratorium.

Level inkuiri yang diterapkan pada penelitian ini adalah guided inquiry

(11)

6

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penguasaan konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil

belajar pada dimensi proses kognitif C1-C6 taksonomi Bloom Revisi yang

mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural.

4. Pembentukan sikap dari 18 karakter yang dijaring lewat skala Likert (1-2-3-4)

dan difokuskan pada sikap intelektual (sikap ilmiah).

5. Pembelajaran berbasis inkuiri dibatasi pada kegiatan praktikum tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis.

6. Empat nilai: religi, sosial-politik, pendidikan, dan intelektual (sikap ilmiah) dan

relevansinya dengan implementasi 18 karakter yang dicanangkan oleh

pemerintah.

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi siswa

a. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan bermakna pada siswa

SMP.

b. Mengembangkan penguasaan konsep siswa SMP pada materi fotosintesis.

c. Menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa SMP, sehingga siswa

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang lingkungan sekitar.

2. Bagi guru

a. Memberikan rekomendasi dalam memilih model pembelajaran yang dapat

menunjang materi pelajaran.

b. Memberikan informasi tentang penguasaan konsep dan sikap siswa SMP

melalui pembelajaran berbasis inkuiri.

3. Bagi peneliti lain

a. Memberikan sumber rujukan untuk peneliti lainnya yang serupa agar dapat

lebih dikembangkan.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan peneliti

(12)

7

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini mengacu kepada buku pedoman penulisan karya tulis

ilmiah UPI yang terdiri dari V Bab. Uraian struktur organisasi skripsi tersebut,

yaitu sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I, terdapat pembahasan tentang latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi

skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Pada bab II, terdapat pembahasan tentang pembelajaran berbasis inkuiri,

penguasaan konsep, hubungan nilai-nilai dengan sikap siswa, dan analisis materi

pembelajaran tentang fotosintesis.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab III, terdapat pembahasan tentang definisi operasional, metode

penelitian, desain penelitian, asumsi, hipotesis, lokasi dan waktu penelitian,

populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian dan pengembangannya,

teknik dan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, dan alur penelitian.

4. Bab IV Temuan dan Pembahasan

Pada bab IV, terdapat pembahasan tentang dua hal utama, yaitu temuan

penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data serta pembahasan

temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian.

5. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Pada bab V, terdapat pembahasan tentang garis besar dari skripsi yang telah

dibuat serta implikasi dan rekomendasi untuk pembelajaran dan penelitian lebih

(13)

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, S. (2006). Pembelajaran sains berbasis inkuiri. [Online]. Diakses dari:

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19580126198 7032SRI_ANGGRAENI/Pembelajaran_Sains_inkuirix.pdf.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2009). Sikap manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Campbell, N.A., Reece, J.N., dan Mitchell, L.G. (2002). Biologi. Edisis Kelima. Jakarta: Erlangga.

Dahar, R.S. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.

Dharmawan, Ny.S. (2014). Implementasi pendidikan karakter bangsa pada

mahasiswa di perguruan tinggi. [Online]. Diakses dari: http://www.fkh.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/2014/09/PnddknKarakter-Bngs-NS-Dharmawan-2014.pdf. Diakses 9 November 2014.

Fajrin, D.K.G. (2015). Pengaruh pembelajaran kontekstual berbasis nilai pada

konsep ekosistem terhadap penguasaan konsep dan sikap peduli lingkungan siswa. (Skripsi). Pendidikan Biologi FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Hake, R. (1991). Analizyng change/gain scores. [Online]. Diakses dari: http://lists.asu.edu.

Hofstein, A. & Lunetta, V. (2004). The laboratory in science education: foundations for the twenty-first century. Science Education. 88(1), hlm. 28-54.

Hogstrom, P., Ottander, C. & Benckert, S. (2009). Lab work and learning in secondary school chemistry: the importance of teacher and student interaction. Research in Science Education. 40(4), hlm. 505-523.

Krathwohl, D. R. (2002). A revision of bloom’s taxnonomy: an overview. College of Education. 41(4), hlm. 212-218.

Kurniasih, W. (2013). Pengaruh pembelajaran inquiry lab terhadap peningkatan

(14)

79

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ekosistem. (Skripsi). Pendidikan Biologi FPMIPA, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Puskurbuk. (2011). Panduan pendidikan karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Rustaman, et al. (2005). Strategi belajar mengajar biologi. Surabaya: Universitas Negeri Malang.

Rustaman, N. (2005). Perkembangan penelitian pembelajaran berbasis inkuri

dalam pendidikan sains. [Online]. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19501231197 9032NURYANIRUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf.

Salisbury, F.B. & Ross, C.W. (1995). Fisiologi tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sesen, B.A. & Tarhan, L. (2011). Inquiry-based laboratory activities in electrochemistry: high scool students’ achievements and attitude. Research in Science Education. 43(1), hlm. 413-435.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wellington, J. (2000). Teaching and learning secondary science contemporary

issues and practical approaches. London and New York: Routledge Taylor

and Francis Group.

Wenning. (2004). Level of inquiry: hierarcies of pedagogical practeces and

inquiry processes. [Online]. Diakses dari:

http://www.dlsu.edu.ph/offices/document/Level_of_Inquiry.pdf.

Wenning. (2006). A generic model for inquiry-oriented labs in postsecondary introductory physics. Journal of Physics Teacher Education. 3(3), hal 24-33.

Wenning. (2011). The level of inquiry model of science teaching. Journal of

Physics Teacher Education. 6(2), hlm. 2-9.

Widodo. A. (2006). Taksonomi bloom dan pengembangan butir soal. Buletin

(15)

80

Siti Hadijah , 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA MATERI FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yudianto, S.A. (2011). Dimensi pendidikan karakter/nilai dalam sains biologi

Referensi

Dokumen terkait

Ucapan syukur penyusun skripsi ini saya panjatkan kepada Tuhan Y.M.E karena atas rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penegakan

Hasil Penelitian dan Analisis Data Aspek Pemahaman Konsep 63. Hasil Penelitian dan Analisis Data Aspek

Setiap kapal yang berlayar mempunyai nahkoda yang memiliki peran yang penting dalam perjalanan tugas nahkoda kapal sebagai Pemimpin Kapal bertanggungjawab dalam membawa

Penerapan Hasil Belajar Membuat Hiasan Busana Pada Pembuatan Busana Pesta Anak.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut peneliti kecemasan tingkat berat yang dialami oleh keluarga dalam menghadapi anggota keluarga besar penderita gangguan jiwa di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri

[r]

Berdasarkan dari hasil penelitian stek tanaman lada akibat perlakuan konsentrasi Rootone-F dan lama perendaman menunjukkan hasil bahwa : Perlakuan pemberian konsentrasi

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa bakteri resisten merkuri bisa terdapat dalam tumpatan amalgam pada gigi dimana dalam penelitian ini ditemukan bakteri Escherichia coli