PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS,
AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) TERHADAP
KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA PADA SISWA
KELAS XI MAN 1 TANJUNG PURA TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
INDAH FAJRINA
NIM 2102111011
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) Terhadap Kemampuan Bermain
Drama Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran
2013/2014” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih terdapat kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.
Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih
kepada.
Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Akademik,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,
5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah,
6. Drs. Basyaruddin, M.Pd., selaku Dosen Pengarah,
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas
Negeri Medan,
8. Ayahanda Ulul Umri S.Pd dan Ibunda Kusmaningsih Lubis atas segala
kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang
9. Adik saya Mashuri Akbar dan Fahmi Alwi yang telah memberikan doa,
dukungan dan kebersamaan yang indah,
10.Zulkarnain Dahri., S.Pd. MM., selaku Kepala Sekolah MAN 1 Tanjung
Pura dan Ibu Siti Rabbani selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,
Guru-guru, Staf/Pegawai, dan Siswa-siswi yang telah membantu selama
penelitian.,
11.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, Juli 2014 Penulis,
ABSTRAK
Indah Fajrina, NIM 2102111011, Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) Terhadap Kemampuan Bermain Drama Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas perbedaan pengaruh model SAVI dan model Ekspositori dalam meningkatkan kemampuan bermain drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura dengan jumlah 110 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang diambil secara homogen dengan random posttest only control group design . Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah teknik / bentuk penilaian unjuk kerja (performance).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, t. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” satu pihak kanan dengan menggunakan rumus :
t=
Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model SAVI = 80,3, standar deviasi=9,21, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 43,3%, kategori baik sebanyak 50% dan kategori cukup sebanyak 6,89%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model Ekspositori=64,5, standar deviasi=19,83 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 6,6%, kategori baik sebanyak 30%, kategori cukup sebanyak 43,33% dan kategori kurang 20%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 3,94, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana dk = n1 – 1 + n2 – 1= 30-1 + 30-1 = 58 diperoleh ttabel = 2,00 sehingga thitung > ttabel (0,05), yakni 3,94 > 2,00. Oleh karena to hipotesis alternatif (Ha) diterima.
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis……… 8
1. Pengertian Pengaruh Model Pembelajaran ... ……….. …… 8
2. Hakekat Model Pembelajaran SAVI……….... 9
3. Hakekat Model Pembelajaran Ekspositori ………... 23
4. Kemampuan Bermain Drama ... ……… 26
B. Kerangka Konseptual……… 47
C. Hipotesis Penelitian………. 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50
1. Populasi ... 50
2. Sampel ... 51
D. Desain Eksperimen ... 52
E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 54
F. Instrumen Penelitian ... 55
G. Jalannya Eksperimen ... 58
H. Teknik Analisis Data... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data ... 71
1. Hasil Kemampuan Bermain Drama dengan Menggunakan Model Pembelajaran SAVI (X1) ... 71
2. Hasil Kemampuan Bermain Drama dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori (X2) ... 74
B. Pengujian Hipotesis ... 76
1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 76
2. Uji Homogenitas Data... 79
3. Uji Hipotesis Penelitian ... 80
C. Temuan Penelitian ... 81
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 89
B. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 91
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura
Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 51
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Posttest Only Control
Group Design ... 53
Tabel 3.3 Rincian Penilaian Kemampuan Bermain Drama ... 56
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 59
Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Bermain Drama Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Savi ( Somatis,
Auditori, Visual, dan Intelektual) ... 60
Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran Bermain Drama Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 64
Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Bermain Drama Untuk Kelas Eksperimen (X1 ) ... 74
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Bermain Drama Pada Kelas Eksperimen (X1) ... 76
Tabel 4.3 Identifikasi Kemampuan Bermain Drama Menggunakan Model Pembelajaran SAVI ... 77
Tabel 4.4 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Bermain Drama Untuk Kelas Kontrol (X2) ... 78
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Bermain Drama Pada Kelas Kontrol (X2) ... 79
Tabel 4.6 Identifikasi Kemampuan Bermain Drama Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 80
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen(X1) ... 81
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2) ... 82
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Bermain Drama Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 83
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 93
Lampiran 2 a.) Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen ... 94
b.) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 107
Lampiran 3 Tes Kemampuan Bermain Drama ... 115
Lampiran 4 Naskah Drama ... 116
Lampiran 5 Perhitungan Uji Normalitas Dan Homogenitas Data... 119
Lampiran 6 Perhitungan Uji Hipotesis ... 127
Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva 0 Ke Z... 129
Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 130
Lampiran 9 Harga Kritik Chi-Kuadrat ... 131
Lampiran 10 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df ... 132
Lampiran 11 Surat Keterangan ... 133
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu
sama lain saling berhubungan. Dalam proses belajar-mengajar, penguasaan
keempat keterampilan tersebut sangat diperlukan dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan siswa dan merupakan syarat bagi keberhasilan
siswa dalam belajar. Berbicara merupakan suatu keterampilan, dan keterampilan
tidak akan berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena itu,
kepandaian berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih. Apabila selalu
dilatih, keterampilan berbicara tentu akan semakin baik. Sebaliknya jika tidak
dilatih dan merasa malu, ragu, atau takut salah dalam berlatih berbicara, maka
kepandaian berbicara itu semakin jauh dari penguasaan.
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada siswa kelas XI
SMA/MA terdapat standar kompetensi no. 14 yaitu mengungkapkan wacana
sastra dalam bentuk pementasan drama. Kemudian, kompetensi dasar yang harus
dicapai siswa adalah mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan
drama. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu menghayati watak
tokoh yang akan diperankan, mengekspresikan dialog para tokoh dalam
pementasan drama dan menanggapi penampilan dialog para tokoh dalam
Menurut Waluyo (2006:178) yang diperhatikan dalam penampilan
memerankan sesuatu tokoh yaitu akting lebih dititikberatkan pada penghayatan
tepat, dialog suara yang tepat, dan ekspresi. Sedangkan menurut Suyoto (dalam
Kartindari, 2012:3) “kemampuan bermain peran lebih dititikberatkan pada
pelafalan, intonasi, mimik, kinesik, dan penghayatan”. Bermain drama merupakan
dasar dari pada pengembangan kualitas berbicara agar menjadi lebih baik.
Namun, pada kenyataannya kemampuan siswa dalam bermain drama masih
rendah. Salah satu kenyataan yang menunjukkan hal itu adalah hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan. Kenyataan ini juga didukung oleh penelitian
Novikasari dalam jurnalnya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan
Siswa dalam Bermain Drama menggunakan metode Pelatihan Akting Sekolah
Seni Yogyakarta Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Magelang”. Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan dapat dikatakan bahwa pembelajaran sastra
khususnya bermain drama belum sesuai dengan harapan. Terdapat beberapa
kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Pertama,
kurangnya pengetahuan siswa terhadap bermain drama. Kedua, kurangnya
pengetahuan guru dalam pengembangan model pembelajaran. Ketiga, masih
rendahnya keterampilan siswa dalam bermain drama. Keempat, kurangnya
partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bermain drama .Hal ini juga
didukung oleh Ningsih (2007 : 35 ), yang mengangkat judul Hubungan Keaktifan
Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler dengan Kemampuan Bermain Drama oleh
Siswa Kelas XI SMA Prima Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang Tahun
bahwa nilai rata-rata kemampuan bermain drama SMA Prima Tahun
Pembelajaran 2006/2007 adalah 69,55.
Mengapa siswa kurang mampu bermain drama? Rahmanto (1997:96)
mengungkapkan, ”Sampai saat ini guru merasa kurang berhasil mengajarkan
drama dengan membacakan teks drama dan meminta siswanya untuk
memerankannya. Siswa masih merasa canggung, demam panggung, kurang
percaya diri, dan kurang berani jika harus menunjukkan ekspresinya saat bermain
drama. Selain itu, saat bermain drama di kelas siswa masih menggunakan kostum
seadanya bahkan hanya memakai seragam sekolah. Siswa pun belum
menggunakan unsur pendukung artistik drama lainnya, seperti tata rias, tata suara,
tata musik, tata cahaya, maupun tata panggung”. Kurangnya kemampuan siswa
dalam bermain peran sesuai naskah yang ditulis siswa salah satu pendorongnya
adalah penggunaan strategi pembelajaran yang tidak efisien. Adapun strategi
selama ini digunakan adalah model ekspositori.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan, umumnya saat ini guru kurang
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia guru lebih dominan menggunakan model ekspositori. Model ini
menuntut guru menyampaikan materi pelajaran secara verbal, yaitu bertutur
secara lisan sehungga strategi ini diidentikan dengan ceramah. Penggunaan model
ini dalam pengajaran memerankan tokoh mengakibatkan siswa kurang mendapat
kesempatan melakukan praktik berbicara di depan orang lain, karena lebih banyak
bersifat teori. Untuk mengatasi hal tersebut pemilihan model pembelajaran yang
Untuk mengatasi masalah yang ditemukan maka diperlukan sebuah model
atau strategi pembelajaran yang tepat terhadap kemampuan bermain drama. Salah
satu model yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan bermain
drama adalah model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual). Model
pembelajaran SAVI merupakan suatu prosedur pembelajaran yang didasarkan atas
aktivitas yang dilakukan oleh pembelajar dengan melibatkan seluruh indra
sehingga seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar. Model ini
bermaksud untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Model ini dilaksanakan dengan
empat tahap penampilan hasil. Jadi, dalam pembelajaran bemain peran dengan
model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) ini siswa
dituntut untuk menggunakan semua Indranya dan pelaksanaan aktivitas yang
menuntun siswa mampu melakukan kegiatan bermain drama dengan baik.
Model ini juga pernah digunakan oleh Frinawaty L.Barus dalam
penelitiannya dengan judul “Efektivitas model SAVI (Somatis, Auditori, Visual,
dan Intelektual) terhadap kemampuan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 2
Tanah Pinem tahun pembelajaran 2011/2012” yang menunjukkan kemampuan
berpidato meningkat. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata siswa 73,7.
Berdasarkan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di MAN 1 Tanjung
Pura model pembelajaran SAVI belum pernah digunakan untuk penelitian
terdahulu. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan model pembelajaran SAVI
Dari gambaran pemikiran di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai kemampuan bermain drama dengan menggunakan model
pembelajaran SAVI.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa dalam bermain drama masih rendah.
2. Kurangnya minat siswa dalam bermain drama.
3. Penggunaan model pembelajaran yang masih monoton dan kurang
bervariasi. Umumnya guru menggunakan model pembelajaran ekspositori
sehingga siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini
terbatas pada identifikasi poin 3, yaitu penggunaan model pembelajaran yang
masih monoton dan kurang bervariasi. Umumnya guru menggunakan model
pembelajaran ekspositori sehingga siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam
pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan bermain drama maka
peneliti ini menggunakan model SAVI. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan
masalah, masalah-masalah yang harus dijawab pada penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan bermain drama dengan menggunakan model
pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) pada siswa
kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana kemampuan bermain drama dengan menggunakan model
ekspositori pada siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran
2013/2014?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran SAVI ( Somatis, Auditori, Visual,
dan Intelektual ) terhadap kemampuan bermain drama pada siswa kelas XI
MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kemampuan bermain drama dengan menggunakan model
pembelajaran SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) pada siswa
2. Mengetahui kemampuan bermain drama dengan menggunakan model
ekspositori pada siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran
2013/2014;
3. Memperoleh gambaran pengaruh model SAVI ( Somatis, Auditori, Visual,
dan Intelektual ) terhadap kemampuan bermain drama pada siswa kelas XI
MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014;
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, penelitian ini mempunyai manfaat
teoretis dan praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pembelajaran
bahasa Indonesia.
Adapun manfaat praktis dinyatakan sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia
dalam merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran khususnya
dalam pemilihan model pembelajaran.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 1990. Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya : Apollo.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta:CAPS.
Ismawati. 2009. Pengaruh Teknik Modeling Terhadap Kemampuan Bermain Peran Pada Siswa Kelas VIII MTs Tuan Sokolangu Gabus Pati. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Vol. 1 Nomor 13,Agustus 2009.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Kartindari, Sawitri. 2013. Kemampuan Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Jambi Dalam Bermain Peran. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1 Nomor 1, Desember 2012.
Kosasih, E.2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Maimunah, Siti Annijat. 2007. Buku Pengantar Bahasa Indonesia. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Terjemahan Rahmani Astuti. Bandung : Kaifa.
Moeliono, Anton. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Dirjen Dikti.
Mursini. 2010. Bimbingan Apresiasi Sastra Anak-anak. Medan : USU Press.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Ningsih, 2007. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler dengan
Kemampuan Bermain Drama. Medan : Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak
dipublikasikan.
Kelas XI SMA Negeri 2 Magelang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Vol. 1 Nomor 12,Oktober 2011.
Prasmadji. 1984. Teknik Menyutradarai Drama Teori Konvensional. Jakarta : Balai Pustaka.
Poerwadarminta, W.J.S. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmanto, B dan Hariyanto. 1997. Materi Pokok Cerita Rekaan Dan Drama. Jakarta:Universitas Terbuka.
Rosmawaty. 2011. Seni Drama. Medan: UNIMED
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sitorus, Eka D. 2002. The Art Of Acting. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
Sudjana, (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudijono, Jane. 2007. Penghantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sukasworo. 2007. Mutiara Grametika Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Piranti.
Sumardjo, Jakob. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT Gramedia.
Waluyo, Herman J. 2006. Drama : Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Surakarta: LPP dan UNS Press.
Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.