• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANSAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KEMAMPUANBERMAIN DRAMA PADA SISWA KELAS XI MAN 1 TANJUNG PURA TAHUNPEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARANSAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL) TERHADAP KEMAMPUANBERMAIN DRAMA PADA SISWA KELAS XI MAN 1 TANJUNG PURA TAHUNPEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS,

AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) TERHADAP

KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA PADA SISWA

KELAS XI MAN 1 TANJUNG PURA TAHUN

PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

INDAH FAJRINA

NIM 2102111011

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) Terhadap Kemampuan Bermain

Drama Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran

2013/2014” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih terdapat kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan

banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih

kepada.

Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Akademik,

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah,

6. Drs. Basyaruddin, M.Pd., selaku Dosen Pengarah,

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Negeri Medan,

8. Ayahanda Ulul Umri S.Pd dan Ibunda Kusmaningsih Lubis atas segala

kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang

(3)

9. Adik saya Mashuri Akbar dan Fahmi Alwi yang telah memberikan doa,

dukungan dan kebersamaan yang indah,

10.Zulkarnain Dahri., S.Pd. MM., selaku Kepala Sekolah MAN 1 Tanjung

Pura dan Ibu Siti Rabbani selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,

Guru-guru, Staf/Pegawai, dan Siswa-siswi yang telah membantu selama

penelitian.,

11.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(4)

ABSTRAK

Indah Fajrina, NIM 2102111011, Pengaruh Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) Terhadap Kemampuan Bermain Drama Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas perbedaan pengaruh model SAVI dan model Ekspositori dalam meningkatkan kemampuan bermain drama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura dengan jumlah 110 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang diambil secara homogen dengan random posttest only control group design . Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah teknik / bentuk penilaian unjuk kerja (performance).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, t. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” satu pihak kanan dengan menggunakan rumus :

t=

Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model SAVI = 80,3, standar deviasi=9,21, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 43,3%, kategori baik sebanyak 50% dan kategori cukup sebanyak 6,89%. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model Ekspositori=64,5, standar deviasi=19,83 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 6,6%, kategori baik sebanyak 30%, kategori cukup sebanyak 43,33% dan kategori kurang 20%. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Dari uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 3,94, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dimana dk = n1 – 1 + n2 – 1= 30-1 + 30-1 = 58 diperoleh ttabel = 2,00 sehingga thitung > ttabel (0,05), yakni 3,94 > 2,00. Oleh karena to hipotesis alternatif (Ha) diterima.

(5)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis……… 8

1. Pengertian Pengaruh Model Pembelajaran ... ……….. …… 8

2. Hakekat Model Pembelajaran SAVI……….... 9

3. Hakekat Model Pembelajaran Ekspositori ………... 23

4. Kemampuan Bermain Drama ... ……… 26

B. Kerangka Konseptual……… 47

C. Hipotesis Penelitian………. 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

1. Populasi ... 50

2. Sampel ... 51

(6)

D. Desain Eksperimen ... 52

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 54

F. Instrumen Penelitian ... 55

G. Jalannya Eksperimen ... 58

H. Teknik Analisis Data... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data ... 71

1. Hasil Kemampuan Bermain Drama dengan Menggunakan Model Pembelajaran SAVI (X1) ... 71

2. Hasil Kemampuan Bermain Drama dengan Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori (X2) ... 74

B. Pengujian Hipotesis ... 76

1. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. ... 76

2. Uji Homogenitas Data... 79

3. Uji Hipotesis Penelitian ... 80

C. Temuan Penelitian ... 81

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura

Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 51

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Posttest Only Control

Group Design ... 53

Tabel 3.3 Rincian Penilaian Kemampuan Bermain Drama ... 56

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 59

Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Bermain Drama Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Savi ( Somatis,

Auditori, Visual, dan Intelektual) ... 60

Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran Bermain Drama Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 64

Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Bermain Drama Untuk Kelas Eksperimen (X1 ) ... 74

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Bermain Drama Pada Kelas Eksperimen (X1) ... 76

Tabel 4.3 Identifikasi Kemampuan Bermain Drama Menggunakan Model Pembelajaran SAVI ... 77

Tabel 4.4 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Bermain Drama Untuk Kelas Kontrol (X2) ... 78

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Bermain Drama Pada Kelas Kontrol (X2) ... 79

Tabel 4.6 Identifikasi Kemampuan Bermain Drama Menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori ... 80

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen(X1) ... 81

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2) ... 82

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Bermain Drama Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 83

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 93

Lampiran 2 a.) Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen ... 94

b.) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 107

Lampiran 3 Tes Kemampuan Bermain Drama ... 115

Lampiran 4 Naskah Drama ... 116

Lampiran 5 Perhitungan Uji Normalitas Dan Homogenitas Data... 119

Lampiran 6 Perhitungan Uji Hipotesis ... 127

Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva 0 Ke Z... 129

Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 130

Lampiran 9 Harga Kritik Chi-Kuadrat ... 131

Lampiran 10 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df ... 132

Lampiran 11 Surat Keterangan ... 133

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan

menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu

sama lain saling berhubungan. Dalam proses belajar-mengajar, penguasaan

keempat keterampilan tersebut sangat diperlukan dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari kehidupan siswa dan merupakan syarat bagi keberhasilan

siswa dalam belajar. Berbicara merupakan suatu keterampilan, dan keterampilan

tidak akan berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena itu,

kepandaian berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih. Apabila selalu

dilatih, keterampilan berbicara tentu akan semakin baik. Sebaliknya jika tidak

dilatih dan merasa malu, ragu, atau takut salah dalam berlatih berbicara, maka

kepandaian berbicara itu semakin jauh dari penguasaan.

Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada siswa kelas XI

SMA/MA terdapat standar kompetensi no. 14 yaitu mengungkapkan wacana

sastra dalam bentuk pementasan drama. Kemudian, kompetensi dasar yang harus

dicapai siswa adalah mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan

drama. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu menghayati watak

tokoh yang akan diperankan, mengekspresikan dialog para tokoh dalam

pementasan drama dan menanggapi penampilan dialog para tokoh dalam

(10)

Menurut Waluyo (2006:178) yang diperhatikan dalam penampilan

memerankan sesuatu tokoh yaitu akting lebih dititikberatkan pada penghayatan

tepat, dialog suara yang tepat, dan ekspresi. Sedangkan menurut Suyoto (dalam

Kartindari, 2012:3) “kemampuan bermain peran lebih dititikberatkan pada

pelafalan, intonasi, mimik, kinesik, dan penghayatan”. Bermain drama merupakan

dasar dari pada pengembangan kualitas berbicara agar menjadi lebih baik.

Namun, pada kenyataannya kemampuan siswa dalam bermain drama masih

rendah. Salah satu kenyataan yang menunjukkan hal itu adalah hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan. Kenyataan ini juga didukung oleh penelitian

Novikasari dalam jurnalnya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan

Siswa dalam Bermain Drama menggunakan metode Pelatihan Akting Sekolah

Seni Yogyakarta Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Magelang”. Berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan dapat dikatakan bahwa pembelajaran sastra

khususnya bermain drama belum sesuai dengan harapan. Terdapat beberapa

kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Pertama,

kurangnya pengetahuan siswa terhadap bermain drama. Kedua, kurangnya

pengetahuan guru dalam pengembangan model pembelajaran. Ketiga, masih

rendahnya keterampilan siswa dalam bermain drama. Keempat, kurangnya

partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bermain drama .Hal ini juga

didukung oleh Ningsih (2007 : 35 ), yang mengangkat judul Hubungan Keaktifan

Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler dengan Kemampuan Bermain Drama oleh

Siswa Kelas XI SMA Prima Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang Tahun

(11)

bahwa nilai rata-rata kemampuan bermain drama SMA Prima Tahun

Pembelajaran 2006/2007 adalah 69,55.

Mengapa siswa kurang mampu bermain drama? Rahmanto (1997:96)

mengungkapkan, ”Sampai saat ini guru merasa kurang berhasil mengajarkan

drama dengan membacakan teks drama dan meminta siswanya untuk

memerankannya. Siswa masih merasa canggung, demam panggung, kurang

percaya diri, dan kurang berani jika harus menunjukkan ekspresinya saat bermain

drama. Selain itu, saat bermain drama di kelas siswa masih menggunakan kostum

seadanya bahkan hanya memakai seragam sekolah. Siswa pun belum

menggunakan unsur pendukung artistik drama lainnya, seperti tata rias, tata suara,

tata musik, tata cahaya, maupun tata panggung”. Kurangnya kemampuan siswa

dalam bermain peran sesuai naskah yang ditulis siswa salah satu pendorongnya

adalah penggunaan strategi pembelajaran yang tidak efisien. Adapun strategi

selama ini digunakan adalah model ekspositori.

Berdasarkan hasil observasi dilapangan, umumnya saat ini guru kurang

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Dalam pembelajaran bahasa

Indonesia guru lebih dominan menggunakan model ekspositori. Model ini

menuntut guru menyampaikan materi pelajaran secara verbal, yaitu bertutur

secara lisan sehungga strategi ini diidentikan dengan ceramah. Penggunaan model

ini dalam pengajaran memerankan tokoh mengakibatkan siswa kurang mendapat

kesempatan melakukan praktik berbicara di depan orang lain, karena lebih banyak

bersifat teori. Untuk mengatasi hal tersebut pemilihan model pembelajaran yang

(12)

Untuk mengatasi masalah yang ditemukan maka diperlukan sebuah model

atau strategi pembelajaran yang tepat terhadap kemampuan bermain drama. Salah

satu model yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan bermain

drama adalah model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual). Model

pembelajaran SAVI merupakan suatu prosedur pembelajaran yang didasarkan atas

aktivitas yang dilakukan oleh pembelajar dengan melibatkan seluruh indra

sehingga seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar. Model ini

bermaksud untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Model ini dilaksanakan dengan

empat tahap penampilan hasil. Jadi, dalam pembelajaran bemain peran dengan

model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) ini siswa

dituntut untuk menggunakan semua Indranya dan pelaksanaan aktivitas yang

menuntun siswa mampu melakukan kegiatan bermain drama dengan baik.

Model ini juga pernah digunakan oleh Frinawaty L.Barus dalam

penelitiannya dengan judul “Efektivitas model SAVI (Somatis, Auditori, Visual,

dan Intelektual) terhadap kemampuan berpidato siswa kelas IX SMP Negeri 2

Tanah Pinem tahun pembelajaran 2011/2012” yang menunjukkan kemampuan

berpidato meningkat. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata siswa 73,7.

Berdasarkan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di MAN 1 Tanjung

Pura model pembelajaran SAVI belum pernah digunakan untuk penelitian

terdahulu. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan model pembelajaran SAVI

(13)

Dari gambaran pemikiran di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai kemampuan bermain drama dengan menggunakan model

pembelajaran SAVI.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam bermain drama masih rendah.

2. Kurangnya minat siswa dalam bermain drama.

3. Penggunaan model pembelajaran yang masih monoton dan kurang

bervariasi. Umumnya guru menggunakan model pembelajaran ekspositori

sehingga siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini

terbatas pada identifikasi poin 3, yaitu penggunaan model pembelajaran yang

masih monoton dan kurang bervariasi. Umumnya guru menggunakan model

pembelajaran ekspositori sehingga siswa kurang termotivasi untuk aktif dalam

pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan bermain drama maka

peneliti ini menggunakan model SAVI. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa

(14)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan

masalah, masalah-masalah yang harus dijawab pada penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan bermain drama dengan menggunakan model

pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) pada siswa

kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimana kemampuan bermain drama dengan menggunakan model

ekspositori pada siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran

2013/2014?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran SAVI ( Somatis, Auditori, Visual,

dan Intelektual ) terhadap kemampuan bermain drama pada siswa kelas XI

MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kemampuan bermain drama dengan menggunakan model

pembelajaran SAVI ( Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) pada siswa

(15)

2. Mengetahui kemampuan bermain drama dengan menggunakan model

ekspositori pada siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran

2013/2014;

3. Memperoleh gambaran pengaruh model SAVI ( Somatis, Auditori, Visual,

dan Intelektual ) terhadap kemampuan bermain drama pada siswa kelas XI

MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014;

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, penelitian ini mempunyai manfaat

teoretis dan praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pembelajaran

bahasa Indonesia.

Adapun manfaat praktis dinyatakan sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia

dalam merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran khususnya

dalam pemilihan model pembelajaran.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1990. Prinsip-prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya : Apollo.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta:CAPS.

Ismawati. 2009. Pengaruh Teknik Modeling Terhadap Kemampuan Bermain Peran Pada Siswa Kelas VIII MTs Tuan Sokolangu Gabus Pati. Jurnal Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Vol. 1 Nomor 13,Agustus 2009.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Kartindari, Sawitri. 2013. Kemampuan Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Jambi Dalam Bermain Peran. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1 Nomor 1, Desember 2012.

Kosasih, E.2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Maimunah, Siti Annijat. 2007. Buku Pengantar Bahasa Indonesia. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Terjemahan Rahmani Astuti. Bandung : Kaifa.

Moeliono, Anton. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Dirjen Dikti.

Mursini. 2010. Bimbingan Apresiasi Sastra Anak-anak. Medan : USU Press.

Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Ningsih, 2007. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler dengan

Kemampuan Bermain Drama. Medan : Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak

dipublikasikan.

(17)

Kelas XI SMA Negeri 2 Magelang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Vol. 1 Nomor 12,Oktober 2011.

Prasmadji. 1984. Teknik Menyutradarai Drama Teori Konvensional. Jakarta : Balai Pustaka.

Poerwadarminta, W.J.S. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahmanto, B dan Hariyanto. 1997. Materi Pokok Cerita Rekaan Dan Drama. Jakarta:Universitas Terbuka.

Rosmawaty. 2011. Seni Drama. Medan: UNIMED

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sitorus, Eka D. 2002. The Art Of Acting. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.

Sudjana, (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudijono, Jane. 2007. Penghantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Sukasworo. 2007. Mutiara Grametika Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Piranti.

Sumardjo, Jakob. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT Gramedia.

Waluyo, Herman J. 2006. Drama : Naskah, Pementasan, dan Pengajarannya. Surakarta: LPP dan UNS Press.

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti yang empirik bahwa prestasi belajar siswa yang diterapkan dengan model pembelajaran inquiry berpengaruh dalam

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti yang empirik bahwa prestasi belajar siswa yang diterapkan dengan strategi reading guide dalam meningkatkan

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti empirik bahwa kemampuan menulis karangan narasi yang diajarakan dengan menggunakan model pembelajaran Konsep Kalimat (Concept

Pengaruh Model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Pidato Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bandar Tahun Pembelajaran

Dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan anak memahami drama dan menulis teks drama melalui model pembelajaran somatis auditori visual

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan bermain drama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan SAVI pada siswa kelas V SDN Joho 02

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan yaitu (1) ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar IPA fisika siswa menggunakan pendekatan SAVI

Hasil Post-Test kelas eksperimen lebih tinggi di banding kelas kontrol disebabkan tidak lepas dari kelebihan-kelebihan penerapan model pembelajaran SAVI Shoimin