PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE - UP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SEMESTER I SMP PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
Oleh :
Tommy Lesmana Siburian NIM 061244210029
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikann
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE – UP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI
KELAS VIII SEMESTER I SMP PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN
2011/2012
Tommy Lesmana Siburian (NIM : 061244210029) ABSTRAK
Proses belajar mengajar selama ini hanya berpusat kepada guru, buku panduan siswa yang sedikit, tidak adanya perpustakaan di sekolah serta tidak adanya alat – alat praktikum untuk sebagian besar materi. Proses belajar mengajar fisika di kelas berlangsung dengan mencatat dan mengerjakan soal – soal sehingga hasil belajar siswa selalu rendah. Maka dari itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi Tahun pembelajaran 2011/2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 4 kelas parallel. Sampel penelitian berjumlah 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-3 sebagai kelas control yang masing – masing berjumlah 30 siswa. Tes hasil belajar sebanyak 20 soal yang terdiri dari 4 pilihan jawaban, tes menggunakan validitas isi.
Dari penelitian diperoleh rata – rata hasil pretes kelas eksperimen adalah 37,17 dengan simpangan baku 8,06 dan rata – rata hasil pretes kelas kontrol adalah 33,17 dengan simpangan baku 9,33, sehingga dapat dilakukan uji kelayakan yaitu Uji normalitas populasi dimana pada kelas kontrol Lhitung = 0,1439 dan Ltabel = 0,1610 pada taraf signifikan α = 0,05, sedangkan pada kelas eksperimen Lhitung = 0,1466 dan Ltabel = 0,1610 pada taraf signifikan α = 0,05, Lhitung < Ltabel maka dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal. Uji homogenitas populasi dimana pada kelas kontrol diperoleh Fhitung = 1,34 dan Ftabel = 1,95 pada taraf signifikan α = 0,10; Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa populasi homogen. Kemudian dari uji t dua pihak diperoleh bahwa thitung = 1,835 dan ttabel =2,002, dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel maka thitung < tabel = 1,835 < 2,022, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Karena syarat kelayakan sudah terpenuhi, kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran FIRE – UP dan kelas kontrol dengan metode konvensional. Setelah pembelajaran selesai dilakukan, diberikan postes pada kedua kelas maka diperoleh rata – rata hasil postes pada kelas kontrol adalah 45,67, dengan simpangan baku 12,09 dan rata – rata hasil postes kelas eksperimen adalah 53,67 dengan simpangan baku 13,13. Selanjutnya dari hasil uji t satu pihak diperoleh thit = 2,531 serta harga ttabel = 1,671 pada taraf signifikan α = 0,05; thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi tahun pembelajran 2011/2012. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan mencari alternative lain dalam strategi pembelajaran FIRE – UP agar tercapai waktu yang efisien dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa dalam mata pelajaran fisika.
DAFTAR ISI
2.2. Hakekat Strategi Pembelajaran FIRE-UP 8
2.3. Pembelajaran Konvensional 12
2.4. Materi Pelajaran 13
3.8.2. Menghitung standar deviasi 25
3.8.3. Uji normalitas 25
3.8.4. Menguji homogenitas varians sample 26
3.8.5. Uji Hipotesis 26
4.1. Hasil Penelitian 29 4.1.1. Hasil Uji coba Instrumen Penelitian 29
4.1.2. Pelaksanaan Pretes 29
4.1.3 Pelaksanaan Postes 30
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 31
4.2.1. Uji Normalitas Populasi 31
4.2.2. Uji Homogenitas 32
4.2.3. Pelaksanaan pembelajaran 32
4.2.4. Pengujian Hipotesis 34
4.3. Pembahasan 34
BAB V Kesimpulan dan Saran 39
5.1. Kesimpulan 39
5.2. Saran – saran 39
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. : Rancangan Eksperimen 20
Tabel 3.2. : Tabel Kisi- kisi test 22
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. : FIRE – UP Your Learning 11
Gambar 2.2. : Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja 14
Gambar 2.3. : Seorang anak sedang mendorong dinding 16
Gambar 4.1. : Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol 30
Gambar 4.2. : Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. : RPP Untuk Kelas Eksperimen 42 Lampiran 2. : Lembar Kerja Siswa 78
Lampiran 3. : Tabel Spesifikasi 85
Lampiran 4. : Tes Hasil Belajar 93
Lampiran 5. : Tabel perhitungan Reabilitas 97 Lampiran 6. : Prosedur Perhitungan Uji Reabilitas 98 Lampiran 7. : Prosedur Perhitungan Uji tingkat kesukaran 100 Lampiran 8. : Perhitungan tingkat kesukaran 102
Lampiran 9. : Nama – nama Siswa 103
Lampiran 10. : Data Hasil Belajar Siswa 104
Lampiran 11. : Data Hasil jawaban pretes, kelas eksporimen. 105 Lampiran 12. : Data Hasil jawaban postes, eksperimen. 106 Lampiran 13. : Data Hasil jawaban postes, kelas kontrol. 107 Lampiran 15. : Prosedur perhitungan Uji Statistik dasar 109 Lampiran 16. : Prosedur perhitungan uji normalitas 114 Lampiran 17. : Prosedur perhitungan uji homogenitas 119 Lampiran 18. : Prosedur Pengujian Hipotesis 122
Lampiran 19. : Dokumentasi pertemuannya 126
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Ki Hadjar Dewantara sebagai bapak pendidikan Indonesia, jauh – jauh waktu sebelum
Indonesia merdeka sudah mengisyaratkan pentingnya sebuah pendidikan. Menurut beliau
pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah bangsa. Pendidikan dilakukan melalui
usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang dimiliki anak, baik sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi -
tingginya (Ki Hadjar Dewantara, 1977). Dalam konteks sekarang, pesan Ki Hadjar
Dewantara adalah daya saing suatu bangsa sangat bergantung pada penyelenggaraan
pendidikan, yaitu pendidikan yang dapat mewujudkan sumber daya manusia yang bermutu..
Trianto (2007: 1) menjelaskan bahwa salah satu masalah pokok dalam kegiatan
pembelajaran sekolah dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini
tampak dalam nilai rata – rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat
memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses
pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan
akses bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses
berpikirnya.
Pada tahun pembelajaran 2009/2010 hasi ujian nasional (UN) diberbagai daerah
mengalami penurunan. Penyebab utama menurunnya jumlah lulusan ujian nasional tahun ini
adalah naiknya angka minimum kelulusan dari 5,25 menjadi 5,50, makin ketatnya
pengawasan ujian, dan kesiapan psikologis siswa menghadapi ujian
(http://www.puspendik.com). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan suatu strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada setiap bidang studi belum
maksimal. Karena hal tersebut merupakan factor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar siswa, termasuk mata pelajaran fisika.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap guru mata pelajaran
fisika yaitu ibu Ellyawati Lubis yang mengajar di SMP PTP Nusantara IV Bah Jambi, proses
belajar mengajar selama ini hanya berpusat kepada guru, ditambah lagi kurangnya minat
tersebut serta tidak adanya alat – alat praktikum untuk sebagian besar materi. Penulis juga
membagikan angket kepada peserta didik lalu diketahui sebanyak 82% siswa menyatakan
proses belajar mengajar fisika di kelas berlangsung dengan mencatat dan mengerjakan soal –
soal. Nilai rata – rata peserta didik untuk mata pelajaran Sains yaitu 61,00 sedangkan untuk
syarat ketuntasan belajar di sekolah tersebut adalah 61,00. Tetapi dari nilai rata – rata tersebut
hanya sebagian kecil peserta didik yang mendapat nilai di atas nilai syarat kelulusan. Hal ini
dibuktikan dari angket bahwa sebanyak 53 % siswa mendapat nilai 50 – 70. Dan menurut
pengakuan ibu Ellyawati Lubis bahwa setiap nilai yang dilaporkan adalah nilai yang sudah
diberi tambahan terutama untuk mata pelajaran fisika.
Salah satu unsur pelaksanaan strategi pembelajaran di kelas yaitu penyajiannya masih
menggunakan metode ceramah artinya gurulah sebagai sumber utama belajar. Keadaan
seperti ini menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah dan minat siswa untuk belajar
menjadi berkurang, sehingga membuat peserta didik cepat melupakan pelajaran, padahal
banyak konsep yang perlu harus diingat. Untuk itu diperlukan strategi pembelajaran yang
baru yang lebih memotivasi peserta didik. Strategi pembelajaran yang membuat mereka sadar
akan kekuatan otak mereka, untuk menyerap informasi, mengungkapkan makna yang
sebenarnya, mengungkapkan pengetahuan mereka, memanfaatkan sumber daya belajar yang
ada, serta membuat rencana yang baik untuk kedepannya. Sehingga ini dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik tersebut .
Salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik
adalah metode belajar yang dipercepat dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP
(Foundation = Fondasi, Intake information = Menyerap Informasi, Real Meaning = Makna
yang Sebenarnya, Express Your Knowledge = Ungkapkan Pengetahuan Anda, Use Avaible
Resourcers = Manfaatkan Sumber – Sumber Daya yang Tersedia, Plain Of Action =
Perencanaan Tindakan), yaitu strategi yang memberi penekanan untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa yang melibatkan siswa dalam menelaah materi sebelum pelajaran dimulai
yang diberikan sebagai tugas pengetahuan awal siswa, yang kemudian pada akhirnya guru
akan membentuk belajar kelompok yang dirancang untuk memberikan kesempatan berperan
serta dalam kerja kelompok, dimana siswa bekerja sama dalam satu kelompok. Strategi
pembelajaran FIRE – UP juga merupakan metode belajar yang dipercepat Keistimewaan
strategi FIRE-UP ini adalah siswa diberi tugas sebagai pengetahuan awal, sehingga terlebih
dahulu siswa membaca materi yang akan diajarkan oleh guru, kemudian pada saat guru
memberikan informasi, siswa sudah memiliki pengetahuan awal (fondasi). Dalam strategi
kreatifitasnya dalam proses pembelajaran dimana siswa dapat mengembangkan daya pikirnya
selain itu strategi pembelajaran FIRE-UP dapat membiasakan siswa untuk bersaing dan
bertukar pikiran mempertanggungjawabkan hasil pekerjaaan yang diberikan.
Sebelumnya penelitian menggunakan strategi pembelajaran FIRE – UP telah diteliti
Mediace (2010) mendapatkan kesimpulan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran
FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-2 pada
Kompetensi Dasar Penyusunan Laporan keuangan Perusahaan Jasa. Tetapi dalam proses
FIRE – UP yang digunakan terutama dalam proses Real Meaning, beliau tidak menggunakan
demosnstrasi sederhana yang dapat menunjukkan secara Real tentang pemecahan masalah
dalam materi yang diajarkan kepada siswa. Hal tersebut menjadi kelemahan dalam
menerapkan strategi pembelajaran FIRE – UP karena proses dari FIRE – UP itu sendiri
belum dilakukan dengan maksimal.
Dari uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Strategi Pembelajaran FIRE – UP Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di Kelas VIII Semester I SMP PTP Nusantara IV Bah Jambi Tahun Pembelajaran 2011/2012.”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Proses belajar mengajar di kelas yang masih didominasi pembelajaran yang berpusat
pada guru.
2. Hasil belajar peserta didik yang masih rendah untuk materi fisika.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan belum menggunakan demosntrasi sederhana.
1.1.Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran FIRE – UP.
2. Materi pelajaran yang diajar yaitu pada materi pokok Hukum Newton.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Semester I SMP PTP Nusantara IV Bah
Jambi .
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran FIRE – UP pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTP Nusantara IV Bah Jambi?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
konvensional pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP
PTP Nusantara IV Bah Jambi?
3. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar
siswa?
1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran FIRE – UP pada materi pokok Hukum Newton.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi belajar
konvensional pada materi pokok Hukum Newton.
3. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP pada materi pokok
Hukum Newton pada hasil belajar siswa.
1.4.Manfaat Penelitian
1. Menjadi pertimbangan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran FIRE –
UP pada mata pelajaran fisika dengan pokok bahasan yang lain.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
3. Sebagai suatu bekal pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengajar fisika
selanjutnya.
1.5. Asumsi (Anggapan Dasar)
1. Sumber belajar siswa masih menggunakan buku pelajaran yang dibagikan sekolah. 2. Keterbatasan alat – alat demonstrasi pelajaran yang tersedia di SMP PTPN IV BAH
JAMBI.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian, sistematika sajiannya
dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun
kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi strategi pembelajaran FIRE – UP pada
materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi
tahun pembelajaran 2011/2012 sebelum diberikan perlakuan rata – rata pretes
sebesar 37,17 dan setelah diberi perlakuan dari hasil postes diperoleh rata – rata
hasil belajar siswa sebesar 53,67.
2. Sementara hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran konvensional
sebelum diberikan perlakuan rata – rata pretes sebesar 33,17 dan setelah diberi
perlakuan dari hasil postes diperoleh rata – rata hasil belajar siswa sebesar 45,67.
3. Ada pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Hukum Newton di kela VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi
dengan thitung > ttabel = 2,531 > 1,671.
5.2 Saran – saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari
penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi siswa, khususnya siswa SMP PTPN IV Bah Jambi hendaknya selalu melakukan
persiapan belajar dan lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran agar diperoleh
hasil yang lebih baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan mencari alternative lain
dalam strategi pembelajaran FIRE – UP agar tercapai waktu yang efisien dalam
proses pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa dalam mata
pelajaran fisika.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama, sebaiknya alat
diajarkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasil yang
41
DAFTAR PUSTAKA
Ampera, dkk., (2004), IPA – Fisika, Penerbit Ud. Teratai, Medan.
Arikunto, (2005), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Djajalaksana. 2005. Accelerated Learning dalam Proses Pembelajaran dan E-learning sebagai Alat Bantu Pembelajaran. Vol.I : yenni.md@itmaranatha.org
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa .Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED.
Ivone, Suryana, 2002, FIRE-UP Your Learning Tingkatkan Ranking Anda, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Kanginan, M., (2005), Sains Fisika SMP Untuk Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Minewiser. 2000. Accessing The “Reserve Capacities:” Suggestopedia, The Brain, And MindBody Learning. Volume 25 : Journal of Accelerated Learning.
Nazir, (1983), Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Nurhadi, (2004). Kurikulum 2004, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Rohman, Arif.(2009). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : LaksBang Mediatama Yogyakarta.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Setin. 2007. Menerapkan Model Accelerated Learning dalam Pembelajaran Akuntansi : Sebuah Pedoman untuk Dosen – Dosen Akuntansi. Vol. 9 : setin2005@yahno.com
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto, (2007), Model – model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher
RIWAYAT HIDUP
Tommy Lesmana Siburian dilahirkan di Dolok Sinumbah Kabupaten
Simalungun pada tanggal 16 Juli 1988. Ibu bernama Ernawaty Purba dan ayah
bernama Manahara Siburian merupakan karyawan di PTP N IV kebun Bah Jambi
Kabupaten Simalungun.
Tommy merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1994,
penulis masuk SD Negeri 091568 Bah Jambi dan lulus pada tahun 2000. Pada
tahun 2000 penulis melanjutkan sekolah di SMP PTPN IV, Kabupaten
Simalungun dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negeri 2 Pematang Siantar dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi Fisika FMIPA UNIMED dan