• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE �.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE �."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE - UP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SEMESTER I SMP PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh :

Tommy Lesmana Siburian NIM 061244210029

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikann

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN FIRE – UP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI

KELAS VIII SEMESTER I SMP PTP NUSANTARA IV BAH JAMBI TAHUN PEMBELAJARAN

2011/2012

Tommy Lesmana Siburian (NIM : 061244210029) ABSTRAK

Proses belajar mengajar selama ini hanya berpusat kepada guru, buku panduan siswa yang sedikit, tidak adanya perpustakaan di sekolah serta tidak adanya alat – alat praktikum untuk sebagian besar materi. Proses belajar mengajar fisika di kelas berlangsung dengan mencatat dan mengerjakan soal – soal sehingga hasil belajar siswa selalu rendah. Maka dari itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi Tahun pembelajaran 2011/2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 4 kelas parallel. Sampel penelitian berjumlah 2 kelas yang diambil secara cluster random sampling yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-3 sebagai kelas control yang masing – masing berjumlah 30 siswa. Tes hasil belajar sebanyak 20 soal yang terdiri dari 4 pilihan jawaban, tes menggunakan validitas isi.

Dari penelitian diperoleh rata – rata hasil pretes kelas eksperimen adalah 37,17 dengan simpangan baku 8,06 dan rata – rata hasil pretes kelas kontrol adalah 33,17 dengan simpangan baku 9,33, sehingga dapat dilakukan uji kelayakan yaitu Uji normalitas populasi dimana pada kelas kontrol Lhitung = 0,1439 dan Ltabel = 0,1610 pada taraf signifikan α = 0,05, sedangkan pada kelas eksperimen Lhitung = 0,1466 dan Ltabel = 0,1610 pada taraf signifikan α = 0,05, Lhitung < Ltabel maka dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal. Uji homogenitas populasi dimana pada kelas kontrol diperoleh Fhitung = 1,34 dan Ftabel = 1,95 pada taraf signifikan α = 0,10; Fhitung < Ftabel maka dapat dikatakan bahwa populasi homogen. Kemudian dari uji t dua pihak diperoleh bahwa thitung = 1,835 dan ttabel =2,002, dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel maka thitung < tabel = 1,835 < 2,022, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Karena syarat kelayakan sudah terpenuhi, kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran FIRE – UP dan kelas kontrol dengan metode konvensional. Setelah pembelajaran selesai dilakukan, diberikan postes pada kedua kelas maka diperoleh rata – rata hasil postes pada kelas kontrol adalah 45,67, dengan simpangan baku 12,09 dan rata – rata hasil postes kelas eksperimen adalah 53,67 dengan simpangan baku 13,13. Selanjutnya dari hasil uji t satu pihak diperoleh thit = 2,531 serta harga ttabel = 1,671 pada taraf signifikan α = 0,05; thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi tahun pembelajran 2011/2012. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan mencari alternative lain dalam strategi pembelajaran FIRE – UP agar tercapai waktu yang efisien dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa dalam mata pelajaran fisika.

(4)

DAFTAR ISI

2.2. Hakekat Strategi Pembelajaran FIRE-UP 8

2.3. Pembelajaran Konvensional 12

2.4. Materi Pelajaran 13

3.8.2. Menghitung standar deviasi 25

3.8.3. Uji normalitas 25

3.8.4. Menguji homogenitas varians sample 26

3.8.5. Uji Hipotesis 26

(5)

4.1. Hasil Penelitian 29 4.1.1. Hasil Uji coba Instrumen Penelitian 29

4.1.2. Pelaksanaan Pretes 29

4.1.3 Pelaksanaan Postes 30

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 31

4.2.1. Uji Normalitas Populasi 31

4.2.2. Uji Homogenitas 32

4.2.3. Pelaksanaan pembelajaran 32

4.2.4. Pengujian Hipotesis 34

4.3. Pembahasan 34

BAB V Kesimpulan dan Saran 39

5.1. Kesimpulan 39

5.2. Saran – saran 39

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. : Rancangan Eksperimen 20

Tabel 3.2. : Tabel Kisi- kisi test 22

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. : FIRE – UP Your Learning 11

Gambar 2.2. : Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja 14

Gambar 2.3. : Seorang anak sedang mendorong dinding 16

Gambar 4.1. : Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas

kontrol 30

Gambar 4.2. : Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. : RPP Untuk Kelas Eksperimen 42 Lampiran 2. : Lembar Kerja Siswa 78

Lampiran 3. : Tabel Spesifikasi 85

Lampiran 4. : Tes Hasil Belajar 93

Lampiran 5. : Tabel perhitungan Reabilitas 97 Lampiran 6. : Prosedur Perhitungan Uji Reabilitas 98 Lampiran 7. : Prosedur Perhitungan Uji tingkat kesukaran 100 Lampiran 8. : Perhitungan tingkat kesukaran 102

Lampiran 9. : Nama – nama Siswa 103

Lampiran 10. : Data Hasil Belajar Siswa 104

Lampiran 11. : Data Hasil jawaban pretes, kelas eksporimen. 105 Lampiran 12. : Data Hasil jawaban postes, eksperimen. 106 Lampiran 13. : Data Hasil jawaban postes, kelas kontrol. 107 Lampiran 15. : Prosedur perhitungan Uji Statistik dasar 109 Lampiran 16. : Prosedur perhitungan uji normalitas 114 Lampiran 17. : Prosedur perhitungan uji homogenitas 119 Lampiran 18. : Prosedur Pengujian Hipotesis 122

Lampiran 19. : Dokumentasi pertemuannya 126

(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ki Hadjar Dewantara sebagai bapak pendidikan Indonesia, jauh – jauh waktu sebelum

Indonesia merdeka sudah mengisyaratkan pentingnya sebuah pendidikan. Menurut beliau

pendidikan merupakan kunci pembangunan sebuah bangsa. Pendidikan dilakukan melalui

usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang dimiliki anak, baik sebagai manusia maupun

sebagai anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi -

tingginya (Ki Hadjar Dewantara, 1977). Dalam konteks sekarang, pesan Ki Hadjar

Dewantara adalah daya saing suatu bangsa sangat bergantung pada penyelenggaraan

pendidikan, yaitu pendidikan yang dapat mewujudkan sumber daya manusia yang bermutu..

Trianto (2007: 1) menjelaskan bahwa salah satu masalah pokok dalam kegiatan

pembelajaran sekolah dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini

tampak dalam nilai rata – rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat

memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih

bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu

bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses

pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan

akses bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses

berpikirnya.

Pada tahun pembelajaran 2009/2010 hasi ujian nasional (UN) diberbagai daerah

mengalami penurunan. Penyebab utama menurunnya jumlah lulusan ujian nasional tahun ini

adalah naiknya angka minimum kelulusan dari 5,25 menjadi 5,50, makin ketatnya

pengawasan ujian, dan kesiapan psikologis siswa menghadapi ujian

(http://www.puspendik.com). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan suatu strategi

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada setiap bidang studi belum

maksimal. Karena hal tersebut merupakan factor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil

belajar siswa, termasuk mata pelajaran fisika.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap guru mata pelajaran

fisika yaitu ibu Ellyawati Lubis yang mengajar di SMP PTP Nusantara IV Bah Jambi, proses

belajar mengajar selama ini hanya berpusat kepada guru, ditambah lagi kurangnya minat

(10)

tersebut serta tidak adanya alat – alat praktikum untuk sebagian besar materi. Penulis juga

membagikan angket kepada peserta didik lalu diketahui sebanyak 82% siswa menyatakan

proses belajar mengajar fisika di kelas berlangsung dengan mencatat dan mengerjakan soal –

soal. Nilai rata – rata peserta didik untuk mata pelajaran Sains yaitu 61,00 sedangkan untuk

syarat ketuntasan belajar di sekolah tersebut adalah 61,00. Tetapi dari nilai rata – rata tersebut

hanya sebagian kecil peserta didik yang mendapat nilai di atas nilai syarat kelulusan. Hal ini

dibuktikan dari angket bahwa sebanyak 53 % siswa mendapat nilai 50 – 70. Dan menurut

pengakuan ibu Ellyawati Lubis bahwa setiap nilai yang dilaporkan adalah nilai yang sudah

diberi tambahan terutama untuk mata pelajaran fisika.

Salah satu unsur pelaksanaan strategi pembelajaran di kelas yaitu penyajiannya masih

menggunakan metode ceramah artinya gurulah sebagai sumber utama belajar. Keadaan

seperti ini menyebabkan aktivitas belajar siswa menjadi rendah dan minat siswa untuk belajar

menjadi berkurang, sehingga membuat peserta didik cepat melupakan pelajaran, padahal

banyak konsep yang perlu harus diingat. Untuk itu diperlukan strategi pembelajaran yang

baru yang lebih memotivasi peserta didik. Strategi pembelajaran yang membuat mereka sadar

akan kekuatan otak mereka, untuk menyerap informasi, mengungkapkan makna yang

sebenarnya, mengungkapkan pengetahuan mereka, memanfaatkan sumber daya belajar yang

ada, serta membuat rencana yang baik untuk kedepannya. Sehingga ini dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar peserta didik tersebut .

Salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik

adalah metode belajar yang dipercepat dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP

(Foundation = Fondasi, Intake information = Menyerap Informasi, Real Meaning = Makna

yang Sebenarnya, Express Your Knowledge = Ungkapkan Pengetahuan Anda, Use Avaible

Resourcers = Manfaatkan Sumber – Sumber Daya yang Tersedia, Plain Of Action =

Perencanaan Tindakan), yaitu strategi yang memberi penekanan untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa yang melibatkan siswa dalam menelaah materi sebelum pelajaran dimulai

yang diberikan sebagai tugas pengetahuan awal siswa, yang kemudian pada akhirnya guru

akan membentuk belajar kelompok yang dirancang untuk memberikan kesempatan berperan

serta dalam kerja kelompok, dimana siswa bekerja sama dalam satu kelompok. Strategi

pembelajaran FIRE – UP juga merupakan metode belajar yang dipercepat Keistimewaan

strategi FIRE-UP ini adalah siswa diberi tugas sebagai pengetahuan awal, sehingga terlebih

dahulu siswa membaca materi yang akan diajarkan oleh guru, kemudian pada saat guru

memberikan informasi, siswa sudah memiliki pengetahuan awal (fondasi). Dalam strategi

(11)

kreatifitasnya dalam proses pembelajaran dimana siswa dapat mengembangkan daya pikirnya

selain itu strategi pembelajaran FIRE-UP dapat membiasakan siswa untuk bersaing dan

bertukar pikiran mempertanggungjawabkan hasil pekerjaaan yang diberikan.

Sebelumnya penelitian menggunakan strategi pembelajaran FIRE – UP telah diteliti

Mediace (2010) mendapatkan kesimpulan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran

FIRE-UP dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-2 pada

Kompetensi Dasar Penyusunan Laporan keuangan Perusahaan Jasa. Tetapi dalam proses

FIRE – UP yang digunakan terutama dalam proses Real Meaning, beliau tidak menggunakan

demosnstrasi sederhana yang dapat menunjukkan secara Real tentang pemecahan masalah

dalam materi yang diajarkan kepada siswa. Hal tersebut menjadi kelemahan dalam

menerapkan strategi pembelajaran FIRE – UP karena proses dari FIRE – UP itu sendiri

belum dilakukan dengan maksimal.

Dari uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian

dengan judul : “Pengaruh Strategi Pembelajaran FIRE – UP Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Di Kelas VIII Semester I SMP PTP Nusantara IV Bah Jambi Tahun Pembelajaran 2011/2012.”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Proses belajar mengajar di kelas yang masih didominasi pembelajaran yang berpusat

pada guru.

2. Hasil belajar peserta didik yang masih rendah untuk materi fisika.

3. Strategi pembelajaran yang digunakan belum menggunakan demosntrasi sederhana.

1.1.Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran FIRE – UP.

2. Materi pelajaran yang diajar yaitu pada materi pokok Hukum Newton.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Semester I SMP PTP Nusantara IV Bah

Jambi .

(12)

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran FIRE – UP pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTP Nusantara IV Bah Jambi?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

konvensional pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP

PTP Nusantara IV Bah Jambi?

3. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar

siswa?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran FIRE – UP pada materi pokok Hukum Newton.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi belajar

konvensional pada materi pokok Hukum Newton.

3. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP pada materi pokok

Hukum Newton pada hasil belajar siswa.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Menjadi pertimbangan bagi guru untuk menggunakan strategi pembelajaran FIRE –

UP pada mata pelajaran fisika dengan pokok bahasan yang lain.

2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Sebagai suatu bekal pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengajar fisika

selanjutnya.

1.5. Asumsi (Anggapan Dasar)

1. Sumber belajar siswa masih menggunakan buku pelajaran yang dibagikan sekolah. 2. Keterbatasan alat – alat demonstrasi pelajaran yang tersedia di SMP PTPN IV BAH

JAMBI.

(13)
(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian, sistematika sajiannya

dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun

kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi strategi pembelajaran FIRE – UP pada

materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi

tahun pembelajaran 2011/2012 sebelum diberikan perlakuan rata – rata pretes

sebesar 37,17 dan setelah diberi perlakuan dari hasil postes diperoleh rata – rata

hasil belajar siswa sebesar 53,67.

2. Sementara hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran konvensional

sebelum diberikan perlakuan rata – rata pretes sebesar 33,17 dan setelah diberi

perlakuan dari hasil postes diperoleh rata – rata hasil belajar siswa sebesar 45,67.

3. Ada pengaruh strategi pembelajaran FIRE – UP terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok Hukum Newton di kela VIII semester I SMP PTPN IV Bah Jambi

dengan thitung > ttabel = 2,531 > 1,671.

5.2 Saran – saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari

penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi siswa, khususnya siswa SMP PTPN IV Bah Jambi hendaknya selalu melakukan

persiapan belajar dan lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran agar diperoleh

hasil yang lebih baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan mencari alternative lain

dalam strategi pembelajaran FIRE – UP agar tercapai waktu yang efisien dalam

proses pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa dalam mata

pelajaran fisika.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama, sebaiknya alat

(15)

diajarkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasil yang

(16)

41

DAFTAR PUSTAKA

Ampera, dkk., (2004), IPA – Fisika, Penerbit Ud. Teratai, Medan.

Arikunto, (2005), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Djajalaksana. 2005. Accelerated Learning dalam Proses Pembelajaran dan E-learning sebagai Alat Bantu Pembelajaran. Vol.I : yenni.md@itmaranatha.org

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa .Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED.

Ivone, Suryana, 2002, FIRE-UP Your Learning Tingkatkan Ranking Anda, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Kanginan, M., (2005), Sains Fisika SMP Untuk Kelas VII, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Minewiser. 2000. Accessing The “Reserve Capacities:” Suggestopedia, The Brain, And MindBody Learning. Volume 25 : Journal of Accelerated Learning.

Nazir, (1983), Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Nurhadi, (2004). Kurikulum 2004, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Rohman, Arif.(2009). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : LaksBang Mediatama Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Setin. 2007. Menerapkan Model Accelerated Learning dalam Pembelajaran Akuntansi : Sebuah Pedoman untuk Dosen – Dosen Akuntansi. Vol. 9 : setin2005@yahno.com

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Trianto, (2007), Model – model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher

(17)

RIWAYAT HIDUP

Tommy Lesmana Siburian dilahirkan di Dolok Sinumbah Kabupaten

Simalungun pada tanggal 16 Juli 1988. Ibu bernama Ernawaty Purba dan ayah

bernama Manahara Siburian merupakan karyawan di PTP N IV kebun Bah Jambi

Kabupaten Simalungun.

Tommy merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1994,

penulis masuk SD Negeri 091568 Bah Jambi dan lulus pada tahun 2000. Pada

tahun 2000 penulis melanjutkan sekolah di SMP PTPN IV, Kabupaten

Simalungun dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan

sekolah di SMA Negeri 2 Pematang Siantar dan lulus pada tahun 2006. Pada

tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi Fisika FMIPA UNIMED dan

Gambar

Tabel  3.1.  : Rancangan Eksperimen Tabel  3.2.  : Tabel Kisi- kisi test Tabel  4.1.  : Hasil Pretes Siswa Eksperimen dan kontrol
Gambar 2.1. : FIRE – UP Your Learning Gambar 2.2. : Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Proses pemilihan kata kunci adalah langkah untuk memilih dua kromosom kata kunci dari populasi kunci sesuai dengan fitness (fitness yang lebih baik, kesempatan lebih

Pengukuran kinerja berdasarkan data aktiva intern/lazim disebut pengukuran kinerja keuangan perusahaan telah dilakukan dengan banyak metode antara lain tingkat earning atau

Obat tradisional adalah ramuan bahan alami yang belum dimurnikan, berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral, yang digunakan untuk pengobatan pada pelayanan kesehatan

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

Grafik diatas menjelaskan bahwa fluktuasi perahu tanpa motor di Muncar pada tahun 2001 sampai dengan 2010 tidak terlalu signifikan, hal ini terlihat dari jumlah perahu tanpa

Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VIIC SLB Negeri Surakarta yang berjumlah 9 siswa, sedangkan obyek penelitian adalah kemampuan berpikir

Seorang guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yang bisa mengubah gaya belajar siswa dari yang pasif menjadi aktif sehingga akan membuat