PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD
SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
SMK NEGERI 1 STABAT
TESISDiajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pindidikan OLEH :
JAIDUN TURNIP
NIM. 809225010
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Jaidun Turnip, NIM. 809225010, Penerapan Model Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Autocad Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat.
Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan pada pembelajaran Autocad kelas X teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat, bertujuan untuk mencapai : (1) Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran autocad siswa kelas X kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat, (2) Menerapkan model quatum learning untuk perbaikan pembelajaran autocad siswa kelas X kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat, (3) Menumbuhkan respon positif terhadap mata pelajaran autocad dengan penerapan model quantum learning pada siswa kelas X kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat?
Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 25 September hingga 17 Nopember 2011. Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 1 Stabat Jl. K.H Wahid Hasim No 1 Stabat. Subjek penelitian adalah 34 orang siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat. Penelitian in dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan Perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pembelajaran didesain dengan model pembelajaran quantum learning. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap parameter keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, penilaian unjuk kerja, dilakukan untuk mengupulkan data peningkatan hasil belajar siswa pada aspek psikomotor dan lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data keaktifan siswa terhadap model pembelajaran quantum learning yang diterapkan. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan teknik deskriftif dan data kualitatif dengan analisis rekaman pembelajaran .
ii ABSTRACT
Jaidun Turnip. NIM 809225010. The Application of Quantum Learning Model On Improving The Achiement on Autocad of the Students of Architecture of SMK Negeri 1 Stabat.
This classroom research was conducted on the autocad instructions to the first grade of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat aiming at : (1) improving the student’ archievement on autocad instructional to the student of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat, (2) applying Quantum Learning Model to the students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat, arising the positive response to autocad subject by applying Quantum Learning Model of the students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat.
This research was conducted from 25 th September 2011 to 17 th September 2011. The location was at SMK Negeri 1 Stabat, Jl. K.H. Wahid Hasyim No.1 Stabat. The subject of this research was the first grade students of architecture class of SMK Negeri 1 Stabat amounting 34 students. This research was held in three phases, each consisting of two meetings. Each phase consists of planning, executing, observing, and reflecting. The instructions were designed by applying quantum learning model. The data collecting was done through direct observation to the activeness of the students on doing the assignment, assessing the job sheets. It was done to gather the data about the students’ achievement on psychomotoric aspects and observation sheet was made to collect data on the students’ activeness by the application of quantum learning model. Quantitative data analysis was done by descriptive technique and the qualitiative was analyzed by using the instructional recordings.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 6
1.3 Pembatasan Masalah... 7
1.4 Perumusan Masalah... 8
1.5 Tujuan Penelitian... 8
1.6 Manfaat Penelitian... 9
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Teoretis ... 11
2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Autocad ... 11
2.1.2 Hakikat Quantum Learning ... 27
vii
2.3 Kerangka Berfikir ... 38
2.4 Hipotesis Tindakan ... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43
3.2 Pendekatan Penelitian ... 43
3.3 Subjek penelitian ... 44
3.4 Partisipan ... 44
3.5 Rancangan penelitian ... 45
3.6 Cara Pemecahan Masalah ... 47
3.7 Defenisi Operasional ... 47
3.8.Teknik Pengumpul Data dan Instrumen Penelitian ... 47
3.9. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51
3.10 Persiapan PTK ... 56
3.12. Prosedur penelitian ... 57
3.11. Analisis Data ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 65
4.1. Hasil Penelitian ………. 65
4.1.1. Deskripsi Pra Tindakan ………. 65
4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus 1. 66
4.1.3. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus 2. 80
4.1.4. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Penelitian Pada Siklus 3 93
viii
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN………... 113
5.1. Simpulan ………... … 113
5.2. Implikasi ……… 114
5.3. Saran ……….. 116
DAFTAR PUSAKA ... 117
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Nilai rata-rata semester siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan ... 3
2.1. Kriteria Penilaian Hasil Belajar Autocad Kelas X Teknik Gambar Bangunan... 26
2.2. Langkah-langkah Pelaksanaan Pemelajaran Quantum Learning……… 33
3.1. Kisi- kisi soal praktek……. ………. ... … ………. 49
3.2. Validitas Angket ………. 53
4.1 Hasil Tes Siswa Pra tindakan……… 66
4.2. Distribusi frekwensi Hasil Belajar siswa Siklus 1……….. 70
4.3.Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning Siklus 1.. 72
4.4. Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning Siklus 1… 74
4.5.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum learning Siklus 1……….. 76
4.6. Perolehan Hasil Kemampuan Siswa Siklus 2……… 84
4.7.Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning Siklus 2………. 85
4.8.Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning Siklus 2………. 87
4.9.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum learning Siklus 2………. 89
x
4.11.Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning
Siklus 3……….. 98
4.12. Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning
Siklus 3………. 99
4.13.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum
learning Siklus 3……… 101
4.14. Distribusi frekwensi Hasil Kemampuan siswa Siklus 1,2 dan 3……… 105
4.15. Tabel Keaktifan Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning
Siklus 1,2 dan 3………... 106
4.16. Lembar Respon Siswa dalam pembelaran Quantum learning
Siklus 1,2 dan 3……….. 109
4.17.Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelaran
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ... 121
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 129
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 134
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... …... 139
5. Soal Praktek Siklus I ... .. 143
6. Lembar Penilaian Unjuk Kerja…………. ………..………….. 146
7. Kriteria Penilaian Unjuk Kerja…… ………. 147
8. Soal Praktek Siklus II ... 150
9. Soal Praktek Siklus III... 153
10. Lembar Observasi Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran…. 156
11. Deskripsi Penetapan Skor Observasi Pembelajaran Siswa ……….. 157
12. Angket Siswa ……….. 159
13. Lembar Observasi proses pembelajaran Oleh guru ……… 160
14 Deskripsi Penetapan Skor Observasi Pembelajaran oleh guru……… 161
15 Hasil Uji Reliabilitas Inter-Rater Hasil Belajar Autocad Siklus 1…… 164
16 Hasil Uji Reliabilitas Inter-Rater Hasil Belajar Autocad Siklus 2…… 165
17 Hasil Uji Reliabilitas Inter-Rater Hasil Belajar Autocad Siklus 3 ….. 166
18 Hasil Uji Validitas Angket……… 167
19 Hasil Uji Reliabilitas Angket Siswa……… 168
20 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ………. 169
xiv
22 Hasil Belajar Siswa Siklus 3 ………. 171
23 Hasil Obsevasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Quantum
Learning Siklus 1……… 172
24 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Quantum
Learning Siklus 2……… 173
25 Hasil Obsevasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Quantum
Learning Siklus 3……… 174
26 Hasil Obsevasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Quantum
Learning Sklus 1 ……… 175
27 Hasil Obsevasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Quantum
Learning Sklus 2 ……… 176
28 Hasil Obsevasi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Quantum
Learning Sklus 3 ……… 177
29 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Quantum Learning Siklus 1 ……….. 178
30 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Quantum Learning Siklus 2 ……….. 179
31 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Quantum Learning Siklus 3 ……….. 178
32 Foto-Foto Pelaksanaan Pembelajaran Quantum Learning ………. 180
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerucut Pengalaman Belajar Menurut Edgar Dale ... 35
3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... ……….. 46
4.1. Grafik hasil belajar autocad siswa kelas X teknik gambar Banguan
dengan penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat,
Siklus 1 ………... 71
4.2. Grafik Aktivitas Siswa Dalam Pembelaran Quantum Learning siswa ..
kelas X teknik gambar Banguan dengan penerapan Quantum Learning
di SMK Negeri 1 Satabat Siklus I……… 73
4.3. Grafik Aktivitas Guru Dalam Pembelaran Quantum Learning siswa
kelas X teknik gambar Banguan dengan penerapan Quantum Learning
di SMK Negeri 1 Satabat Siklus I……….. 77
4.4. Grafik hasil belajar autocad siswa kelas X teknik gambar Banguan
dengan penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.
(Siklus 2). ……….. 85
4.5. Grafik Aktivitas siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat. (Siklus 2)…… 86
4.6. Grafik Aktivitas Guru kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat. (Siklus 2)…… 90
4.7. Grafik hasil belajar autocad siswa kelas X teknik gambar Banguan
dengan penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.
xii
4.8. Grafik Aktivitas siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat. (Siklus 3)…… 98
4.9. Grafik Aktivitas Guru kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.
(Siklus 3). … ………... 102
4.10. Hasil Belajar Siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat
(Siklus 1,2,3)………... 106
4.11. Grafik Keaktifan Siswa kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.
(Siklus 1,2,3)……… 108
4.12. Grafik Respon Siswa kelas X Teknik Gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.
(Siklus 1,2,3). ……….. 110
4.13. Grafik Aktivitas Guru kelas X teknik gambar Banguan dengan
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Satabat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Kemajuan bangsa hanya dimungkinkan oleh perluasan pendidikan bagi setiap
anggota bangsa itu. Pendidikan bukan lagi diperuntukan bagi suatu golongan elite
yang sangat terbatas melainkan bagi seluruh rakyat. Setiap pembatasan atau
pengekangan akan berarti kerugian dan penghamburan bakat dan biaya (Nasution,
2009).
Sejak awal Milenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
berkembang demikian pesat, khususnya di bidang teknologi dan rekayasa. Di satu sisi
era ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling bekerja sama, saling
mengisi dan saling melengkapi. Namun di sisi lain, era ini juga membawa kepada
persaingan yang sangat kompetitif. Sehubungan dengan kondisi ini, banyak dunia
kerja saat ini menuntut tenaga kerja yang siap pakai dalam artian tenaga kerja yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik pada suatu bidang tertentu.
Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN, 2003) yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu.
Selanjutnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK (2010),
menjelaskan bahwa SMK memiliki tujuan untuk : 1) menyiapkan peserta didik agar
2
yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) membekali peserta
didik dengan kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipilihnya.
Secara khusus tujuan kompetensi keahlian teknik gambar bangunan adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten:
a. Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan
perencanaan bangunan.
b. Melakukan pekerjaan sebagai Drafter/Juru Gambar dalam pekerjaan
pelaksanaan bangunan.
c. Melakukan pekerjaan jasa penggambaran bangunan secara mandiri
/berwirausaha di Studio Gambar.
Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut Autocad adalah salah mata pelajaran
produktif yang harus dikuasai siswa SMK Kompetensi Keahlian Teknik Bangunan,
yang bergelut dengan gambar-gambar dan menuntut ketelitian dalam hal ukuran,
diharapkan dengan ketelitian tersebut, gambar dapat mewakili suatu objek yang akan
3
Untuk menyiapkan lulusannya menjadi tenaga yang produktif, adaptif dan
kreatif, SMK Negeri 1 Stabat telah melakukan berbagai hal antara lain: 1) melengkapi
peralatan laboratorium autocad berupa komputer dan peratan muliti media, 2)
mengirimkan guru praktek untuk mengikuti diklat kompetensi, 3) membuat bahan
ajar berupa modul dan lembar kerja.
Namun kenyataannya hasil belajar Autocad siswa kelas X Kompetensi
Keahlian Gambar Bangunan masih di bawah harapan. Hal ini terlihat dari rata-rata
hasil belajar siswa pada pelajaran menggambar dengan perangkat lunak (Autocad)
pada table 1.1 berikut:
Tabel 1.1
Nilai rata-rata semester siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan
Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata
2006/2007 6,1
2007/2008 6,2
2008/2009 6,3
2009/2010 6,0
Nilai tersebut belum mencapai standart kelulusan untuk mata pelajaran
produktif yang ditetapkan oleh SMK Negeri 1 Stabat, yaitu 7,0. Kenyataan seperti
disebutkan di atas menunjukkan kekurang mampuan siswa memperoleh hasil belajar
AutoCAD sesuai dengan sasaran pembelajaran yang dirumuskan guru dalam setiap
pengajaran pada proses belajar mengajar di sekolah. Sumiati dan Asra (2007),
mengatakan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku, baik berbentuk kecakapan
berfikir, sikap maupun keterampilan melakukan sesuatu kegiatan tertentu. Terjadinya
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
4
Faktor yang ada dalam diri sendiri meliputi kemampuan dasar khusus (bakat),
kesiapan untuk memperoleh dalam proses belajar, minat untuk melakukan suatu
kegiatan tertentu, pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya, dan kemauan
atau motivasi. Adapun faktor yang dari luar meliputi semua upaya yang dilakukan
oleh guru, baik dalam memberi rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan
untuk terjadinya proses belajar.
Faktor yang ada dalam diri individu siswa, dapat menjadi prasyarat bagi
berlangsungnya proses belajar. Sedangkan yang datang dari luar seperti model
belajar, metode belajar, alat dan teknik mengajar dapat menjadi pendorong terjadinya
proses belajar tersebut. Ahmad dan Mulyono (1991) menyatakan bahwa
komponen-komponen yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa meliputi (1) stimuli
belajar, (2) metode belajar, (3) invidual belajar.
Windura (2008), permasalahan belajar ada empat antara lain: 1) tidak bisa
konsentrasi, 2) tidak faham apa yang dipelajarinya, 3) mudah lupa apa yang sudah
diingat sebelumnya, 4) otak merasa penuh sehingga tidak bisa belajar lagi. Sejalan
dengan itu Sanjaya (2010), mengatakan salah satu masalah yang dihadapi dunia
pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai
informasi tanpa dituntut memahami informasi yang dingatnya dengan kehidupan
sehari-hari. Dalam Proses pembelajaran gurus harus merubah paradigma belajar,
yaitu perubahan pusat (fokus) pembelajaran, dari belajar berpusat pada guru menjadi
5
berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan siswa,
dapat mendorong siswa belajar, atau memberi kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya. Belajar adalah
proses berfikir. Pembelajaran berfikir adalah pemanfaatan penggunaaan otak secara
maksimal. Belajar berfikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan
pengetahuan melalui interaksi antara individu dan lingkungannya (Sanjaya,2010).
Selanjutnya Sanjaya (2010), mengatakan proses pembelajaran adalah proses
yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi siswa hanya
mungkin dapat berkembang manakala siswa terbebas dari rasa takut dan
menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar proses pembelajaran
merupakan proses yang menyenangkan (enjoyful learning). Kalau belajar sudah
menjadi kegiatan yang menyenangkan, seperti halnya membaca komik, atau main
game, anak akan termotivasi untuk belajar (Windura, 2008).
Quantum Learning merupakan salah satu cara membelajarkan siswa yang
digagas oleh Potter. Melalui Quantum Learning siswa akan diajak belajar dalam
suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas
dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.
Dengan menerapkan Quantum Learning, maka dalam mengusahakan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan meningkatkan kualitas
pembelajaran autocad di SMK Negeri 1 Stabat dapat tercapai. Selain itu juga dapat
memperbaiki penerapan kurikulum saat ini dan meningkatkan pemahaman serta
menciptakan suasana belajar yang kondusif. Quantum learning adalah teori belajar
6
Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing,
sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing (Bobby dan
Herrnacki, 2003).
Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif. Proses interaksi ini akan
berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Quantum Learning
merupakan model pengajaran maupun pelatihan yang menggunakan metodologi
berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple
Intelligences (Gardner), Neuro Linguistic Programming atau NLP (Grinder &
Bandler), Experential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning
(Johnson & Johnson) dan Elements of Effective Instruction (Hunter) menjadi sebuah
paket multisensori, multi kecerdasan dan kompatibel dengan cara bekerja otak yang
mampu meningkatkan kemampuan dan kecepatan belajar.
Percepatan belajar (accelerated learning) dikembangkan untuk
menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara
sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan
pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian, modalitas belajar serta keterlibatan
aktif dari peserta. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini akan
dicobakan model Quantum Learning untuk pembelajaran AutoCAD kelas X teknik
gambar bangunan di SMK Negeri 1 Stabat.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar bekang masalah,
7
diantaranya dapat diidentifikasikan sebagai berikut : (1) Apakah sikap siswa
berpengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (2) Apakah latar belakang
kemampuan matematika memiliki pengaruh dengan kemampuan menggambar
autocad? (3) Apakah sarana dan fasilitas belajar bepengaruh terhadap pencapaian
prestasi siswa? (4) Apakah penerapan penggunan musik pada mata pelajaran autocad
yang dikembangkan guru mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa?
(5) Apakah penggunaan media belajar yang digunakan telah mempunyai pengaruh
terhadap pencapaian prestasi siswa? (6) Apakah sistem evaluasi yang diterapkan
mempunyai pengaruh terhadap pencapaian prestasi siswa? (7) Apakah tingkat
kemampuan berfikir berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar menggambar
autocad? (8) Apakah ada yang signifikan antara penggunaan model quantum learning
terhadap pencapaian hasil belajar autocad? (9) Kebiasaan belajar bagaimanakah yang
akan memberikan dampak kepada hasil belajar menggambar autocad? (10) Apakah
ada pengaruh kurikulum dan perangkat akomodasinya terhadap hasil belajar siswa?.
(11) Apakah suasana pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, ternyata banyak hal mempengaruhi
hasil belajar siswa dalam matapelajaran menggambar autocad. Dari begitu banyak hal
yang mempengaruhi hasil belajar siswa, penelitian ini dibatasi pada :
1. Pengunaan model quantum learning dalam matapelajaran autocad.
2. Siswa kelas X kompetensi keahlian teknik gambar bangunan Sekolah
8
menggambar dengan perangkat lunak Semester Genap Tahun Pelajaran
2011/2012.
3. Hasil belajar pada ranah psikomotor.
1.4. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah
dikemukakan di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah Penerapan Model Pembelajaran quantum learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?
2. Bagaimanakah keaktifan siswa (SMK) Negeri 1 Stabat Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata
pelajaran Autocad dengan diterapkannya Model Pembelajaran quantum
learning?
1.5. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran autocad di SMK Negeri 1 Stabat, secara terinci tujuan tersebut
adalah :
1. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran autocad siswa kelas x
kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat.
2. Menerapkan model quatum learning untuk perbaikan pembelajaran autocad
siswa kelas x kompetensi teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Stabat.
3. Menumbuhkan keaktifan siswa terhadap mata pelajaran autocad dengan
penerapan model quantum learning pada siswa kelas x kompetensi teknik
9
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga
pendidikan atau pemerhati pendidikan yang bersifat teoritis maupun praktis.
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah:
1) Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan model
pembelajaran quantum learning pada pembelajaran autocad.
2) Sebagai tambahan bahan rujukan teoritis bagi peneliti lain, yang
membahas lingkup yang sama.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1) Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri dalam belajar.
2) Meningkatkan kerja sama dan semangat komunikasi ilmiah dalam
belajar.
3) Terselenggaranya proses pembelajaran yang menyenangkan.
4) Dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
5) Untuk memperbaiki pembelajaran dan menciptakan kondisi belajar
yang menarik dan menyenangkan bagi semua.
6) Meningkatkan motivasi guru untuk selalu berupaya menemukan
dan menggali pendekatan pembelajaran yang efektif, efesien,
menyenangkan dan bermakna.
7) Meningkatkan kreatifitas guru untuk mencapai pembelajaran yang
10
8) Meningkatkan professionalisme guru melalui upaya penelitian yang
dilaksanakan.
9) Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatkan prestasi hasil
belajar peserta didik.
10) Meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja
guru.
11) Mewujudkan pembelajaran efektif, efesien, menyenangkan, dan
bermakna di sekolah.
113 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan sebagai berikut :
1) Dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning baik untuk
meningkatkan hasil belajar Autocad siswa kelas X Teknik gambar Bagnunan
SMK Negeri 1 Stabat. Peningkatan hasil belajar dari 34 orang siswa dalam
mencapai ketuntasan terus sangat baik; pada Siklus1(24) siswa yang tuntas
belajar 70,59% yang tidak tuntas 10 orang atau 29,41% siklus ke II (27)
siswa yang tuntas 79,41% sedangkan yang tidak tuntas 7 orang atau 20,59%,
pada Siklus ke 3 (30) siswa yang tuntas 88,24% sedangkan yang tidak tuntas
4 orang atau 11,76%.
2) Dengan menerapkan metode quantum learning baik untuk meningkatkan
keaktifan belajar Autocad pada siswa kelas X Teknik gambar bangunan
SMK Negeri 1 Stabat. Ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan
terjadinya peningkatan aktivitas pada siswa mulai pada Siklus 1 sampai
dengan Siklus 3, antara lain: kedisiplinan siswa 75.00% pada siklus 1,
80.56% pada siklus 2 dan 80,56%, pada siklus 3, kemampuan siswa
menerima pelajaran 73.61 pada siklus 1, 82.64 pada siklus 2 dan 84,03%,
Aktifitas siswa77.08% pada siklus 1, 84.72 % pada siklus 2 dan 82,64%
114
pada siklus 2 dan 83,33%, pada siklus 3, Kemampuan siswa menjawab
pertanyaan 76.39% pada siklus 1, 76.39% pada siklus 2 dan 84,72%, pada
siklus 3, Keadaan siswa dengan lingkungan belajar 72.92% pada siklus 1,
83.33% pada siklus 2 dan 84,72%, pada siklus 3, Kemampuan siswa
mengerjakan post tes 71.53% pada siklus 1, 79.86% pada siklus 2 dan
83,42%. pada siklus 3, Dan rata-rata keaktifan siswa 74.31% pada siklus 1,
81.35% pada siklus 2 dan 83,63%. pada siklus 3,
3) Dengan menerapkan Model Quantum Learning ternyata mendapat respon
sangat positif dari siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Stabat terhadap belajar Autocad pengelolaan pembelajran yang dilakukan
guru pada siklus 1,2 dan 3, menunjukkan peningkatan respon siswa terhadap
penerapan Quantum Learning di SMK Negeri 1 Stabat, pada siklus 1 respon
siswa 81.53% meningkat menjadi 82.24 % dan 86.15% pada siklus 3
sehingga respon siswa terhadap penerapan quantum learning termasuk
kategori baik.
1.2 Implikasi
Hasil yang diperoleh melalui penelitian tindakan kelas ini, adanya
peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Quantum Learning.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, beberapa hal yang perlu disampaikan
antara lain :
1. Dengan penerapan pembelajaran quantum learning, diharapkan guru dapat
115
menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan interaktif untuk
mencapai tujuan pembelajaran dengan kondisi yang ada.
2. Penerapan pembelajaran quantum learning menunjukkan dampak positif
terhadap prestasi belajar siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar
autocad.
3. Pembelajaran Quantum Learning perlu diterapkan di SMK Negeri 1 Stabat
untuk memacu minat dan motivasi, serta rasa senang siswa dalam belajar
autocad.
4. Tidak semua kajian dan semua pelajaran cocok dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Learning. Oleh karena itu guru harus
mencoba mengembangkan kreativitasnya dalam merancang pembelajaran
yang mampu memotivasi siswa untuk belajar, dan dapat memilih materi
yang sesuai dengan karakter model pembelajaran tersebut.
5. Diharapkan bagi setiap guru akan melaksanakan pembelajaran, hendaknya
terlebih dahulu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada
setiap guru merancang pembelajaran, hendaknya guru terlebih dahulu guru
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Memperhatikan dan menelaah materi apa yang akan disampaikan
kepada anak didik.
b. Mengamati dan mempelajari karakteristik siswa yang akan
116
c. Mencari, menyesuaikan dan menentukan strategi, model atau
pendakatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
1.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, ada beberapa kesimpulan serta
implikasi yang akan diajukan, beberapa saran berikut diharapkan dapat berguna
bagi perbaikan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dimasa
mendatang, saran tersebut antara lain :
1. Mengingat model pembelajaran Quantum Learning ini sangat berguna
dalam upaya meningkatkan keaktifan dan kemandiriaan dalam belajar,
dengan ini diharapkan penerapan pembelajaran ini dapat dilaksanakan
oleh guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang
diasuh. Terutama untuk mata pelajaran autocad yang bersifat praktek
sangat baik dengan menggunakan model pembelajaran ini.
2. Untuk lebih mengembangkan model pembelajaran Quantum Learning dan
penelitian tindakan kelas dalam proses pembelajaran, sangat perlu
dilakukan lagi penelitian yang menggunakan model ini terhadap mata
pelajaran dan tingkatan pendidikan yang berbeda.
3. Penelitian yang telah dihasilkan ini masih belum sempurna karena baru
sesuai untuk materi autocad yang bersifat praktek, untuk itu guru-guru
teknik bangunan yang akan menerapkan model ini pada pelajaran teknik
bangunan yang bersifat teori hendaknya melakukan telaah terlebih dahulu,
117
DAFTAR PUSAKA
Ahmadi,dan Mulyono. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineca Cipta.
Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Ary, D. Jacobs, L.C, Razavieh, A. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Penerjemah : Fuechan, A). Surabaya: Usaha Nasional.
Asrori. M. (2007). Psikologi Pembelajran. Bandung. Wacana Prima.
Asrori. M. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana Prima.
... Belajar Cepat Autocad 3D. (2005). Yogyakarta. Andi.
Bloom, B.S. (1976). Taxonomy of Educational Objective. New York: Logman.
Budiningsih.C.A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Chandra, H. (2003). 36 Jam Belajar Komputer Dasar-Dasar Autocad 2000. Jakarta. Elex Media Komputindo.
Dahar, R.W. (1988). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Darmawan. D. (2009). Desain Rumah Minimalis. Jakarta. Elex Media Komputindo.
Darmawan. D. (2009). Desain Furniture dan Interior. Jakarta. Elex Media Komputindo.
Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
DePorter,Bobbi & Hernacki, Mike. (2003). Quantum Learning. Bandung. Kaifa.
DePorter,bobbi, Reardon, Mark, & Singer-Nourie,Sarah. (2001). Quantum Teaching. Bandung. Kaifa.
118
Hamalik,O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hariyadi.M. (2009). Statistik Pendidikan. Jakarta. Prestasi Pustakaraya.
Hidayatullah, A.Taufiq. (2009). Belajar cepat Autocad Untuk Pemula. Yoqyakarta. Mediakom.
Joyce,B, Weil,M dan Calhoun,E. (2009). Model Of Teaching Model Model
Pengajaran, Pustaka Pelajar.
Karyono, (2009). Pengaruh Model Quantum Learning terhadap Pencapaian
Kompetensi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan Memperhatikan Minat Belajar (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas Negeri Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010.
Thesis : Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.
Kusumah,W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Indeks.
...Kurikulum SMK Negeri 1 Stabat. (2010).
Margono.S. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Miarso.Y. (2007). Menyemai benih teknologi Pndidikan, Jakarta. Prenada Media Group
Muhibinsyah. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Nazir A. (1998). Metodologi Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution.S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.
Jakarta. Bumi Aksara.
Nasution. S. (2008). Asas-Asas kurikulum. Jakarta. Bumi Aksara.
Olson, Matthew H dan Hergenhahn. (2008). Theories Of Learning, Edisi Ketujuh. Jakarta. Kencana Predana Media Grup.
Panjaitan,K. (2010). Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian. Gorontalo. Nurul Janah.
Pidarta.M. (2007). Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
119
... Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 Tentang stantard Penilaian Pendidikan. Jakarta.
Rasyid,H dan Mansyur. (2007). Penilaian Hasil Belajar. Bandung. Wacana Prima.
Romizowski,A.Z. (1981). Designing Instruction System: Decision Making In Cousrse
Planning and Curriculum Design. London: Kogan Page Schmeck RR. 1987.
Learning Style New York. Plennum Press.
Rohani dan Ahmadi,A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanusi,M. (2008). Kreasi Desain Produk,Distro dan Fashion 3D.Jakarta. Elex Media Komputindo.
Saifuddin,A. (2000). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sanjaya. W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta. Predana Media Group.
Singarimbun,M dan Effendi,S. (1987). Metode Penelitian Survai. Jakarta. LP3ES.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta..
Sudjana (2000). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana,N. (2005) Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,kualitatif, dan
R & D. Bandung. Alfabeta.
Sugianto,M. (2010). Membuat bangunan 3D dari Denah 2D dengan
Autocad.Yogyakarta. Andi.
Suharjono. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara
Sumarno. (1999). Pemantauan Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Depdiknas.
Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung. Wacana Prima.
Sunarto,W. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan
laporannya. Jakarta: Bumi Aksara
120
Suryabarata,S. (1997). Pengukuran Dalam psikologi kepribadian. Jakarta. Rajawali Press.
...Undang-Undang No 20. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Van Dallen (1973). Meaningful Learning. New York: Grune&Stratton, Inc.
Wahana Komputer.(2010). Desain arsitektur menggunakan Aotocad dan 3D max
2010, yogyakarta. Andi.
Widyastantyo,H. (2007). Penerapan Metode quantum Learning untuk meningkatkan
Hasil belajar Mata pelajaran IPA (Sains) Bagi siswa Kelas V SD Negeri Kebonsari Kabupaten Temanggung. Skripsi. FIP Universitas Negeri
Semarang.
Wiratmoyo,W. (2005). Pengaruh Keaktivfan Siswa Pada Metode Pembelajaran
Kuantum Terhadap Prestasi Belajar kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid di SMK Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Tesis. FMIPA Universitas negeri Semarang.
Wardhani,Igak. (2007). Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Wardiman, J. (2001). Menatap Masa Depan Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Windura, Sutanto,BLI. (2008). Brain Management Series For Learning Strategy
Mind Map Langkah Demi Langkah. Jakarta. Gramedia.
Winkel,W.S (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grafindo.