• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN & CONTOH-CONTOH PENSYARAHAN MUSABAQAH SYARH AL-QUR AN (MSQ)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN & CONTOH-CONTOH PENSYARAHAN MUSABAQAH SYARH AL-QUR AN (MSQ)"

Copied!
218
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN & CONTOH-CONTOH

PENSYARAHAN

LPTQ Tingkat Provinsi Banten Tahun 2016

MUSABAQAH SYARH

AL-QUR’AN (MSQ)

(2)

PANDUAN & CONTOH-CONTOH PENSYARAHAN MUSABAQAH SYARH AL-QUR’AN (MSQ)

Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved

Cetakan I, Desember 2016

Diterbitkan oleh:

Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Banten

Alamat:

Masjid Raya al-Bantani

Kompleks Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang. Email: lptqprovinsibanten@gmail.com

Pengarah:

Prof. Dr. K.H. E. Syibli Syarjaya, L.M.L., M.M. Ketua Harian LPTQ Tingkat Provinsi Banten

Ketua Tim Penyusun/Editor:

Ahmad Tholabi Kharlie

Penulis:

Dr. H. Amirulloh Syarbini, M.Ag H. Dindin Herdiansyah, S.Ag, M.A.

Sekretariat:

Uesul Qurni

Muhammad Andri Yani

Desain Layout & Cover:

(3)

iii

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama, marilah kita sampaikan rasa syukur kepada Allah Swt. , yang telah menganugerahkan pelbagai kenikmatan yang tidak terkira banyaknya kepada kita, terutama nikmat Islam, iman, dan aneka nikmat lainnya. Shalawat dan salam kita sampai-kan kepada Rasulullah, Muhammad Saw. , yang telah mengantarsampai-kan umat manusia menuju peradaban yang agung dan mencerahkan.

Salah satu tugas berat Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Banten adalah memperbaiki stigma masyarakat yang ditimpakan kepada LPTQ sebagai lembaga penyelenggara MTQ an sich. Anggapan ini harus benar-benar ditepis

dengan tekad dan upaya nyata berupa pemberdayaan LPTQ secara kelembagaan sehingga mampu berdaya guna dan melahirkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, khususnya dalam konteks tanggung jawab moral keagamaan sebagai pembina masyarakat dalam bidang tilawah al-Qur’an dan yang terkait dengannya.

Melalui pelbagai program yang dirumuskan dan ditetap-kan dalam forum Rakerda, LPTQ Banten terus berbenah. Hal ini dilakukan untuk mempertegas eksistensi dan jati dirinya. Tidak ada jalan lain, LPTQ memang harus dikembalikan pada jalurnya yang

genuine. LPTQ harus dikembalikan pada khittahnya. Forum Rakerda

(4)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

iv

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

kelembagaan, yang tidak lain sebagai lembaga pembinaan kader, dan secara lebih umum sebagai leading sector pembinaan tilawah

al-Qur’an bagi masyarakat.

Sebagai lembaga yang lahir dari Rahim umat, oleh umat, dan milik umat, LPTQ Banten dituntut untuk menawarkan program yang langsung atau tidak, mampu menghadirkan perubahan, ke-majuan, dan kemaslahatan bagi umat. Inilah, sejatinya yang diharap-kan dari kehadiran LPTQ di tengah-tengah masyarakat Muslim, tidak sekadar menyelenggarakan seremonial MTQ atau sejenis nya. LPTQ diharapkan berbuat lebih banyak dan mencerdaskan.

Buku yang hadir di hadapan pembaca ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar nyata LPTQ Banten dalam rangka mencetak para kader-kader muda Islam Banten yang mahir dalam berorasi dan menyampaikan pensyarahan al-Qur’an. Secara khusus, kehadiran buku ini diharapkan melahirkan calon-calon peserta potensial yang lahir dari Rahim sekolah menengah tingkat atas (SLTA) di wilayah Banten. Oleh karena itu, sasaran buku ini adalah siswa SLTA (umum dan keagamaan) dan santri pesantren usia remaja.

Atas nama LPTQ Banten, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penulis yang telah mewujudkan buku ini dengan baik. Tak lupa, kami menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Banten yang memiliki perhatian yang sangat besar bagi pembinaan dan pengembangan tilawah al-Qur’an melalui supporting kepada LPTQ Banten. Semoga Banten kian memperteguh jati dirinya sebagai masyarakat relijius dan menjadi center of excellence dalam pembinaan bidang keagamaan,

khususnya al-Qur’an.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang, Desember 2016 LPTQ Tingkat Provinsi Banten Ketua Harian,

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah, naskah buku pedoman dan contoh teks pensyarahan Alquran ini dapat diselesaikan dan hadir di hadapan para pembaca, khususnya para kader calon peserta Musabaqah Syarh al-Qur’an (MSQ): kawula muda Provinsi Banten. Shalawat dan salam kami sampaikan keharibaan Rasulullah Muhammad Saw. yang telah membimbing umat manusia ke jalan kebenaran.

Apa itu syarh al-Qur’an? Mungkin masih banyak orang yang

belum mengetahuinya. Secara historis, istilah syarh al-Qur’an kali

pertama dikenal pada momentum Musabaqah Tilawah al-Qur’an (MTQ), yaitu dengan sebutan Musabaqah Syarh al-Qur’an (MSQ).

Sedangkan secara terminologis berdasarkan Pedoman Musabaqah al-Qur’an, Musabaqah Syarh al-Qur’an adalah jenis perlombaan berupa mendeskripsikan pesan dan isi kandungan al-Qur’an secara tematik (maudhu’i) yang disampaikan dalam bentuk

ceramah keagamaan secara tatap muka, dengan melibatkan tiga pelaku utama, yaitu: pensyarah (penjelas uraian), saritilawah (penerjemah/puitisasi al-Qur’an), dan Qari atau Qari’ah (pembaca ayat-ayat Al-Qur’an).

Buku ini berisi kumpulan contoh teks pensyarahan dan panduan praktis bagi para siswa (SLTP dan SLTA) dan masyarakat umum yang berminat menjadi peserta MSQ. Sebagai panduan

(6)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

vi

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

teknis, Penulis mencoba memberikan gambaran yang sedapat mungkin dapat dipahami dengan mudah dan baik oleh para pembaca. Dari sisi substansi, Penulis mengetengahkan tema-tema yang relatif biasa dan pernah diperlombakan dalam MSQ serta disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dan cenderung popular.

Kehadiran buku ini merupakan wujud tanggung jawab Penulis sebagai Tim Pembina Peserta Cabang Musabaqah Syarh al-Qur’an di LPTQ Tingkat Provinsi Banten. Diharapkan dalam waktu yang tidak lama akan muncul kader-kader peserta baru dan potensial cabang MSQ dan lebuh umum lagi pendakwah-pendakwah yang profesional dan handal yang lahir dari generasi muda di tatar Banten.

Tentu saja, buku ini masih mengandung banyak kesalahan dan kekeliruan, baik dalam aspek teknis maupun substansi. Semua nya menunjukkan bahwa perlu kerja lanjutan dan melibatkan banyak pihak agar pedoman dan contoh-contoh naskah pensyarahan yang termuat dalam buku ini kian sempurna dan layak. Untuk itu, kami mengharapkan tegur sapa dan keikutsertaan publik untuk mem-berikan catatan dan koreksi demi kesempurnaan buku ini.

Harapan Penulis, mudah-mudahan dengan mempelajari materi/teks yang ada dalam buku ini, pembaca terinspirasi untuk mem buat materi/teks yang lebih baik lagi. The last but not least,

semoga kehadiran buku ini dihitung oleh Allah sebagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir kepada penulis sampai di akhirat kelak. Âmîn yâ mujîb al-sâ’ilîn.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

(7)

vii

DAFTAR ISI

Kata Sambutan ... iii

Kata Pengantar ... v

Daftar isi ... vii

Jender & Peranan Wanita Perspektif Al-Qur’an... 1

Solusi Iislam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi ... 7

Remaja dan pemuda penerus bangsa ... 13

Kepemimpinan Rasulullah Saw sebagai Teladan Masyarakat Madani ... 19

Al-Quran dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia ... 27

Menata Kembali Moral Etika Bangsa ... 33

Pendidikan sebagai Proses PenyiApan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas ... 39

Upaya Preventif Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA di Kalangan Generasi Muda ... 45

Menegakkan Keadilan dalam Memberantas KKN ... 51

Persatuan dan Kesatuan Kunci Sukses Pembangunan Bangsa ... 57

Esensi Manusia sebagai Pelaksana Amanah Allah dalam Menjaga Lingkungan Hidup ... 61

Kewajiban Memakmurkan Masjid ... 67

Urgensi Keteladanan Akhlak Karimah bagi Pemimpin Bangsa ... 73

(8)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

viii

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Konsepsi Islam dalam Pembentukan SDM Berkualitas ... 81

Etika Penggunaan Media Cetak dan Elektronika ... 87

Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Kemanusiaan ... 93

Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua ... 99

Menjadikan Sejarah sebagai Cermin Kehidupan dalam Menyongsong Masa Depan ... 105

Menjaga Akidah dari Kemusyrikan ... 111

Urgensi dan Fungsi Shalat dalam Kehidupan Manusia ... 117

Konsep keluarga sakinah mawaddah warahmah menurut al-qur’an ... 123

Membangun Etos Kerja dalam Memajukan Bangsa ... 129

Membudayakan Toleransi Antarumat Beragama ... 135

Bahaya Sifat Munafik dalam Kehidupan Berbangsa ... 139

Urgensi Aktualisasi Zakat dalam Menyejahterakan Umat ... 143

Perspektif Al-Qur’an tentang Entrepreneurship ... 149

Meluruskan Konsep dan Praktek Toleransi dalam Beragama ... 155

Etos Kerja, Kualitas SDM & Pembangunan Bangsa ... 161

Menghindari Kerusakan dan Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup .... 167

Pemuda dan Tantangan Zaman Modern ... 173

Perkembangan Teknologi Informasi dan Perubahan Gaya Hidup ... 179

Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pengentasan Kemiskinan ... 185

Pustaka Acuan ... 191

(9)

1

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

JENDER & PERANAN WANITA

PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Sejarah mencatat, pada banyak peradaban besar dunia, wanita di anggap makhluk pelengkap, setengah manusia, dan manusia kelas dua, yang hak dan kewajibannya, bahkan ke beradaannya di dunia ini ditentukan oleh laki-laki.

Kita buktikan hadirin, Peradaban Yunani Kuno menempat kan

wanita sebagai makhluk tahanan yang harus disekap dalam Istana untuk dijadikan barang dagangan. Peradaban Romawi

menempa-tkan wanita sepenuhnya berada di bawah kekuasaan ayah dan suaminya. Kekuasaan ini sangat mutlak, termasuk ke wenangan untuk mengusir, menganiaya, menjual, bahkan mem bunuh wanita.

Peradaban Hindu pra abad ke-7 Masehi, sering menjadikan wanita

sebagai sesajen para dewa. Peradaban Yahudi meng anggap wanita

sebagai sumber laknat dan bencana karena ia yang menyebab kan Adam terusir dari surga. Peradaban Nasrani menyatakan wanita

(10)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

2

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Arab Jahiliyah pun menghalalkan pem bunuhan terhadap bayi hanya

karena ia terlahir sebagai wanita.

Ilustrasi yang memilukan tersebut hadirin, menggambarkan kepada kita betapa wanita pada banyak peradaban sebelum Islam datang adalah makhluk yang sangat hina, tidak berarti apa-apa, bahkan sangat rendah harkat dan martabatnya. Betul?

Namun, ketika Islam datang, agama ini dengan tegas me-nentang segala bentuk tindakan diskriminasi, penghinaan, dan penindasan terhadap wanita. An-nisa ‘imadul bilad idza shaluhat shaluhal bilad, wa idza fasadat fasadal bilad. Wanita adalah tiang negara,

jika baik wanitanya maka baiklah negara, namun jika jelek wanita-nya maka hancurlah negara. Sabda Rasulullah ini me negaskan bahwa Islam datang untuk mengangkat harkat dan martabat wanita, sekaligus memposisi kan wanita sebagai makhluk yang mulia dan mempunyai kedudukan setara dengan kaum laki-laki. Setuju?

Lalu, bagaimanakah sebenarnya pandangan Islam mengenai wanita? Sebagai jawabannya, pada kesempatan kali ini kami akan membahas “Jender dan Peranan Wanita dalam Perspektif Al-Qur’an”,

dengan landasan QS. At-Taubah ayat 71:

“Dan orang-orang beriman, laki-laki dan wanita, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka itu diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Syeikh Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar men jelaskan,

ayat tadi merupakan informasi langsung dari Al-Qur’an, bahwa laki-laki dan wanita mempunyai harkat dan martabat yang sama di hadapan Allah. Sedangkan Syeikh Thabathaba’i dalam Tafsir Ath-Thabathaba’i mengatakan, ayat tadi menegaskan kepada kita bahwa

penilaian Allah terhadap manusia tidak dilihat dari jenis kelamin-nya, melainkan pada aspek keimanan dan ketakwaannya.

(11)

Jender & Peranan Wanita Perspektif Al-Qur’an

3

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Nasaruddin Umar, MA, dalam bukunya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an mengemukakan, laki-laki dan wanita dalam

pandangan Al-Qur’an memiliki posisi dan peran yang sama. Laki-laki dan wanita sama-sama sebagai hamba Allah. Laki-Laki-laki dan wanita sama sebagai khalifah. Laki-laki dan wanita sama-sama me nerima perjanjian primordial Tuhan. Laki-laki dan wanita sama-sama terlibat secara aktif dalam drama kosmis kehidupan. Bahkan, laki-laki dan wanita sama-sama ber potensi meraih prestasi dan pahala. Jelas?

Dengan spirit kesetaraan jender inilah hadirin, telah muncul wanita-wanita hebat di awal kejayaan Islam. Kita mengenal Aisyah, istri Nabi yang hafal ribuan hadis. Ada Nafisah, wanita keturunan Arab yang pandai hukum tata negara. Kemudian Fathimah binti Aqra, yang selain terkenal sebagai seorang ulama wanita juga adalah kaligrafer ternama. Selanjutnya, Syaikhah Syuhda yang lebih di-kenal dengan Fakhrun Nisa, atau penghulunya wanita yang jago

retorika. Lalu ada Zainab binti As-Syar’i, Munisah binti Malik, dan Syamiyah binti Hafidz, tiga wanita cantik jelita, tapi pakar dalam masalah agama, bahasa, dan aritmatika.

Mereka itulah hadirin, wanita-wanita kebanggan kita yang telah mengangkat citra dan nama besar Islam sehingga menguasai puncak peradaban dunia. Lalu bagaimanakah dengan peran wanita di negara kita?

Alhamdulillah, di negeri ini pun wanita memiliki peran yang

sangat besar, terutama pada masa melawan penjajahan Belanda. Kita mengenal R.A. Kartini, emansipatoris pertama Indonesia yang dengan lantang meneriakkan pentingnya pendidikan bagi kaum wanita. Kemudian Dewi Sartika, wanita gagah perkasa yang siap me-ngorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan bangsa. Selanjutnya, Cut Nyak Dien, wanita santun tapi hebat yang sanggup mengusir penjajah dari negeri kita tercinta.

Kita patut bangga kepada mereka, yang telah menunjuk kan kepada kita bahwa wanita bukanlah makhluk yang lemah, wanita bukanlah makhluk tanpa daya, wanita bukanlah makhluk

(12)

peng-Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

4

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

goda, tapi wanita merupakan mahkluk digjaya yang siap berperan mem bangun negara dan memajukan agama. Setuju?

Itulah hadirin peran wanita dalam kancah kehidupan sosial yang patut kita teladani. Lalu, bagaimanakah peran wanita dalam kehidupan rumah tangga? Sebagai jawabannya, kita renungkan firman Allah dalam penggalan surat An-Nisa ayat 34:

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian harta mereka. Sebab itu, wanita yang shaleh adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka...”.

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan

ayat tadi, bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, oleh karena itu suami berkewajiban memberikan nafkah kepada isteri, sedangkan isteri berkewajiban mentaati suami selama suaminya tidak mengajak melakukan kemaksiatan kepada Allah.

Kita kaji lebih dalam hadirin, ayat tadi merupakan landasan metodis dalam membangun kehidupan berumah tangga. Islam me wajibkan kepada laki-laki sebagai suami untuk memenuhi ke-butuhan isteri dan anak-anaknya. Tetapi ini bukan berarti wanita sebagai isteri kerjaannya hanya malas-malasan, enak-enakan, dan tidur-tiduran saja. Namun, istri berkewajiban mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anaknya.

Rasulullah Saw bersabda, “Jihadul mar’ati fi baitiha.” Jihadnya

wanita adalah di dalam rumahtangganya. Artinya, wanita ber-kewajiban mengurus kebersihan rumahnya dan melayani suami-nya. Ketika suami mau bekerja ia siapkan keperluannya, ia sajikan makan annya, ia rapihkan bajunya, ia antar sampai depan rumah, dan ia lepas dengan kecupan mesra, muaaah. Selanjutnya, ketika

suami pulang bekerja, ia sambut dengan wajah ramah, senyuman merekah, dandanan menggoda, dan tatapan penuh cinta, bukan

(13)

Jender & Peranan Wanita Perspektif Al-Qur’an

5

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

dengan tampang bimoli, alias bibir monyong lima senti. Betul hadirin?

Demikian juga, isteri juga berkewajiban mendidik anak-anak nya. Pepatah bijak mengatakan, “Al-ummu madrasatul ula, idza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal aghraq” (Ibu adalah sekolah pertama

dan utama, jika dipersiapkan dengan baik akan mampu melahirkan generasi-generasi yang baik pula).

Dengan demikian hadirin, Islam mempunyai konsep yang jelas tentang pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Pantas, kalau Fatima Mernissi seorang ilmuwan wanita asal Maroko dalam bukunya Woman and Islam: An Historical and Theological Inquiry mengatakan, Islam adalah teologi ideal yang

me letakkan wanita sebagai mitra sejajar dengan kaum laki-laki dalam semangat humanis-teosentris. Islam membolehkan wanita

untuk aktif dalam wilayah sosial, namun Islam juga mengingatkan

wanita agar tidak melupakan kewajibannya pada wilayah domestik,

rumah tangga.

Jika teologi ideal tersebut yang dijadikan pijakan kaum wanita, kami yakin akan tercipta hubungan harmonis yang di dasari rasa kasih sayang (mawadah wa rahmah) di lingkungan keluarga, sebagai

cikal bakal terwujudnya komunitas ideal dalam suatu negeri yang damai dan penuh ampunan Allah (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur). Ini semua hadirin bisa terwujud manakala ada pola

ke-seimbangan dan keserasian antara posisi dan peran wanita dalam kehidupan berumah tangga dan kehidupan sosialnya.

Jika sikap tersebut yang diaplikasikan kaum wanita, maka Allah akan memberikan balasan yang sama kepada wanita sebagai-mana balasan yang diberikan Allah kepada kaum pria. Hal ini telah Allah janjikan dalam firman-Nya surat An-Nahl ayat 97:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

(14)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

6

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

Dengan demikian, dari uraian tadi dapat diambil kesimpulan, bahwa laki-laki dan wanita dalam pandangan Islam memiliki ke-dudukan yang sama di hadapan Allah. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama pada peringkat etika religius, serta kewajiban yang sejajar pada peringkat fungsi sosial. Oleh karena itu, meskipun secara jenis kelamin, laki-laki dan perempuan itu berbeda, tapi perbedaan itu jangan sampai melahirkan pembedaan (diskriminasi),

apa lagi sampai dijadikan dalih untuk menginjak-injak harkat dan martabat wanita. Sekian dan demikian.

(15)

7

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

John Naisbitt dan Patricia Aburdence, futurolog suami-isteri ter kemuka di dunia, dalam bukunya yang berjudul Megatrends 2000

meramalkan bahwa abad ke-21 merupakan abad kebangkitan ber-agama, terutama Islam. Kita perhatikan, kini kebangkitan Islam sedang terjadi di mana-mana, masjid-masjid semakin makmur, lembaga-lembaga pendidikan Islam semakin menjamur, pengkajian dan pengajian Islam tidak lagi sebatas forum dan podium, tetapi sudah merambah menggunakan media massa dan elektronika. Semua itu patut kita syukuri dengan sama-sama mengucapkan syukur alhamdulilah.

Namun di sisi lain, abad ke-21 ternyata telah melahir-kan dekadensi moralitas manusia dengan dalih globalisasi dan modernisasi. Kita perhatikan, perjudian di mana-mana, pelacuran merajalela, dan mabuk-mabukan semakin membudaya. Bahkan akhir-akhir ini, kita digemparkan dengan munculnya istilah

SOLUSI ISLAM MENGATASI

PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI

(16)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

8

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

pornografi dan pornoaksi. Namun itu bukan sekedar istilah, tapi sudah mulai menggejala dan mewabah, marak dan merebak. Mulai bacaan-bacaan porno, gambar-gambar porno, VCD-VCD porno, film-film porno, sampai situs-situs porno. Yang lebih meng-khawatirkan, semua itu dapat dinikmati dan dikonsumsi oleh setiap orang, mulai anak-anak di bawah umur, remaja, pemuda, orangtua, bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek. Dampaknya, merebaklah perzinahan dan perkosaan. Tidak sedikit, kakek-kakek yang memperkosa dan mencabuli anak-anak di bawah umur, tidak sedikit bapak-bapak yang menggauli anak gadisnya sendiri. Bahkan tidak sedikit para remaja, pelajar, mahasiswa, dan pemuda yang melakukan seks bebas (free sex) tanpa diikat tali pernikahan. Naudzubillah.

Itulah dampak langsung dari publisitas pornografi dan pornoaksi yang mesti kita waspadai. Oleh karena itu, dalam rangka mengikis habis pornografi dan pornoakasi tersebut, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas Solusi Islam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi, dengan landasan QS. Al-Isra ayat 32:

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang amat buruk.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Ayat tersebut menjelaskan tentang haramnya mendekati zina. Jika kita kaji lebih dalam, pada ayat tersebut terdapat kalimat wa laa taqrabu zina (jangan mendekati zina), bukan wa laa taf’alu al-zina (jangan melakukan al-zina). Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwa at-Tafasir menjelaskan bahwa larangan mendekati zina lebih tegas

dan keras dari pada larangan melakukan zina. Kenapa demikian? Sebab, kalimat “jangan mendekati zina” mengandung arti larangan mendekati atau melakukan segala hal yang bisa mengantarkan kepada perbuatan zina, seperti memandang, menyentuh, merayu, mencium, memeluk, dan sebagainya.

Bahkan, dalam kalimat itu digunakan sighat nahyi, kaidah

(17)

Solusi Islam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi

9

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

sesuatu yang haram (al-ashlu fi an-nahyi lit tahriim). Dengan demikian,

semua perbuatan yang dapat menghantarkan pada zina atau setiap perilaku yang memancing seseorang berbuat zina, baik dalam bentuk pornografi maupun pornoaksi, hukumnya adalah haram. Sekali lagi, hukumnya haram.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan pornografi dan pornoaksi itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), pornografi adalah

segala bentuk tulisan atau gambar yang sengaja dirancang untuk merangsang gairah seksual seseorang. Sedangkan pornoaksi adalah segala bentuk gerak atau aksi yang dilakukan oleh seseorang, baik laki-laki atau perempuan dan bisa membangkitkan birahi seksual manusia.

Melihat pengertian tersebut, muncul pertanyaan, bagaimana-kah praktek pornografi dan pornoakasi di negara kita? Secara jujur, kita tidak mungkin menutup mata, bahwa saat ini marak dan merebak bentuk-bentuk pornografi dan pornoaksi di tengah-tengah masyarakat. Kita saksikan, tidak sedikit iklan-iklan yang menawarkan keindahan tubuh perempuan, tidak sedikit majalah-majalah yang mengeksploitasi kemolekan tubuh wanita, tidak sedikit VCD-VCD porno lokal buatan Indonesia, ada kasus ITENAS dan NHI di Bandung, ada kasus Asmara Pantai Ciseot di Lombok, ada kasus Bocah Ingusan di Medan, bahkan akhir-akhir ini kita digelisahkan oleh maraknya goyangan erotis dan seksi yang diperagakan oleh para penari latar dan dangdut, ada goyang patah-patah, ada goyang gergaji, muncul goyang ngebor, lahir goyang ngecor, merebak goyang kayang, dan goyang-goyang lainnya yang dapat merusak pikiran masyarakat kita. Dampaknya, diakui atau tidak, sering terjadi perkosaan dan perzinahan cuma gara-gara menonton goyangan tersebut. Padahal, Rasulullah saw telah mengingatkan kita melalui sabdanya, “Jika przinahan dan riba telah merajalela pada suatu negeri, maka halal bagi mereka turunnya siksa Allah.”

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk memerangi pornografi dan pornoaksi tersebut? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 104:

(18)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

10

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyuruh kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami muliakan

Imam Khalid Abdurrahman al-‘Aki dalam Shafwa al-Bayan li Ma’ani al-Qur’an menjelaskan makna ayat ini, “Hendaklah ada di antara kalian, sekelompok orang yang berdakwah menuju Allah, mengajak kepada kebaikan dan mencegah segala bentuk kemunkaran.” Sejalan dan

sejalin dengan misi ayat ini, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan hatinya. Dan merubah dengan hati itu adalah cerminan dari iman yang paling lemah.”

Dengan demikian, untuk memerangi pornografi dan porno-aksi yang tengah merebak di masyarakat kita setidaknya ada tiga langkah minimal yang harus dilakukan.

Pertama, sebagai realisasi dakwah dengan tangan (da’wah biyadihi), pemerintah sebagai pemilik kekuasaan dan pembuat

kebijakan harus bersikap tegas dengan segera membuat dan me-ngesah kan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP) serta memberikan hukuman yang berat bagi para pelanggarnya. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah berhasil merazia ratusan keping VCD porno. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah berhasil menghancurkan tempat-tempat pelacuran. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah berhasil menangkap para pelaku pemerkosaan. Tapi kami lebih bangga, jika pemerintah berani bersikap tegas terhadap para pelaku dunia hiburan yang sengaja membuat, menayangkan, dan mempublikasikan hiburan-hiburan yang bernuansa erotisme, pamer aurat, pornografi dan pornoaksi. Sebab publisitas pornografi dan pornoaksi, baik langsung atau tidak, akan berdampak pada marakanya perzinahan dan perkosaan.

Kedua, kita harus mengfungsikan kembali Lembaga Sensor

(19)

Solusi Islam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi

11

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

mem punyai kontrol slektif, mengedepankan moral umat, dan yang paling penting lembaga tersebut harus mempunyai komitmen moral dalam memberantas pornografi dan pornoaksi.

Ketiga, kita sebagai warga negara harus ikut berpartisipasi

mem bantu usaha pemerintah dalam memerangi poronografi dan pornoaksi, di antaranya para ulama, da’i, mubaligh, dan guru harus berdakwah di masyarakat bahwa pornografi dan pornoaksi itu ber bahaya dan haram hukumnya menurut agama. Para orang tua harus terus membimbing anak-anaknya agar tidak terbius dengan tontonan yang mengandung pornografi dan pornoaksi. Dan kita

sebagai generasi muda harus berani menutup mata, meninggalkan pergaulan yang tidak sehat, dan hiburan yang tidak bermanfaat.

Jika langkah tersebut diaplikasikan, saya yakin sedikit demi sedikit, publisitas pornografi dan pornoaksi akan berkurang dan hengkang dari negeri ini. Dan bagi kita, umat Islam yang telah melakukan langkah-langkah tersebut berarti termasuk orang-orang shaleh, karena telah melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Allah men-janjikan balasan setimpal bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, sebagaimana ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan ber-amal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

(QS. Al-Maidah: 9)

Hadirin se bangsa dan setanah air yang kami hormati

Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan bahwa pornografi dan pornoaksi merupakan salah satu penyakit masyarakat (pekat) yang berbahaya dan dapat merusak tatanan hidup bermasyarakat berupa marakanya perzinahan dan per-kosaan. Oleh karena itu, kewajiban kita harus memeranginya, caranya: pertama, pemerintah harus bersikap tegas dengan

mem-buat dan mengesahkan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi serta memberikan hukuman yang pantas bagi siapaun yang melanggarnya. Kedua, lembaga sensor film harus mem punyai

(20)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

12

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

aturan yang definitif, kontrol yang selektif dan mengedepan-kan moralitas bangsa. Ketiga, kita harus ikut berpartisipasi dengan

terus melakukan dakwah di masyarakat, menciptakan lingkugan yang jauh dari maksiat, dan meninggalkan hiburan yang tidak bermanfaat. Dengan cara tersebut, mudah-mudahan pornografi dan pornoaksi, sedikit demi sedikit, akan berkurang di negara kita. Amin.

(21)

13

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

Syekh Musthafa Al-Ghulayaini dalam gubahan syairnya me-ngatakan, “Di tangan-tangan pemudalah terdapat urusan umat, dan di kaki-kaki pemudalah terdapat maju mundurnya umat.” Soekarno pun

dalam salah satu pidatonya menegaskan, ”Berikan kepadaku sepuluh orang pemuda akan kugoncangkan wajah dunia.”

Ungkapan tersebut mengilustrasikan kepada kita bahwa pemuda merupakan agent of change, pelanjut sejarah, penerus cerita,

dan penyambung tongkat estafeta perjuangan dan cita-cita orang tua. Sebagai bukti, bukankah sejarah menceritakan, di saat negara ini terhimpit dan terjepit di bawah kekejaman dan kebiadaban para penjajah, muncullah para pemuda di bawah bendera Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon dan Jong Islamiten Bond, yang terbukti berhasil mengusir penjajah dari negeri tercinta. Bahkan, bukankah di saat Rasulullah hendak dibunuh oleh kafir Quraisy, tampillah Ali bin Abi Thalib sebagai sosok pemuda gagah berani,

REMAJA DAN PEMUDA

PENERUS BANGSA

(22)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

14

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

yang siap mengorbankan jiwa dan raganya asalkan sang Nabi tetap ada. Pantas, kalau Fathi Yakan dalam bukunya As-Sabab wat Taghyir

mengatakan, ”Dalam setiap gerakan dan perubahan besar di dunia, pasti ada peran pemuda di dalamnya.”

Namun sayang, kebanggaan terhadap pemuda kini hanya tinggal kenangan, sebab pertiwi kita saat ini sedang prihatin dan berduka karena ulah sebagian pemuda dan remaja, yang bukan lagi sekedar bolos sekolah, tawuran antar pelajar, perkelahian antar mahasiswa, kebut-kebutan di tengah jalan, melakukan pencurian dan penjarahan, tapi sudah terjebak dalam budaya mabuk-mabukkan, tenggak topi miring, wisky, brandy, martiny, vodka, AO, mansen, KTI dan bir. Bahkan tidak sedikit yang terjebak dalam budaya pacaran, free love, free sex, samen leven, kumpul kebo, sampai

hamil di luar nikah. Naudzubillah min dzalik.

Itulah potret nyata dari kehidupan remaja dan pemuda saat ini. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas Remaja dan Pemuda Penerus Bangsa, dengan landasan QS. Al-Kahfi ayat 13:

“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenar nya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shofwa at-Tafasir menjelaskan

ayat itu, “Kami kisahkan kepadamu ya Muhammad, berita aneh mereka (pemuda Ashabul Kahfi), dengan cerita yang benar, tanpa ditambahi atau dikurangi sedikitpun.” Khalid Abdurrahman Al-Aki dalam Shofwatul Bayan li Ma’anil Qur’an menceritakan sosok pemuda

Ashabul Kahfi dalam ayat itu. Konon pada zaman pemerintahan Raja Dikyanus, hiduplah beberapa pemuda, mereka bersikeras untuk menyebarkan agama baru yang berbeda dengan keyakinan rajanya pada waktu itu, lalu mereka dikejar-kejar hendak di bunuh oleh para prajurit kerajaan. Akhirnya, berlindunglah mereka di

(23)

Remaja dan Pemuda Penerus Bangsa

15

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

sebuah goa untuk menghindari kejaran prajurit, kemudian ter tidur-lah mereka di dalam gua itu selama beberapa ratus tahun. Al-Qur’an mengabadikan mereka dengan nama Ashabul Kahfi.

Ashabul Kahfi adalah pemuda-pemuda beriman teguh pen-dirian, pemuda-pemuda gagah yang siap mempertahankan akidah, pemuda-pemuda idaman yang berani membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai, untuk satu keyakinan lebih baik pergi meninggalkan kampung halaman daripada harus menyerahkan keyakinan. Pemuda-pemuda seperti inilah yang diharapkan menjadi pelopor pembangunan, inspirator pembaharuan, dan organisator masa depan untuk ke-jayaan Indonesia di masa yang akan datang.

Lalu, bagaimanakah peranan para pemuda sebagai penerus bangsa sekarang ini? Alhamdulillah, kita patut berbahagia, tidak

sedikit para pemuda kita yang sedang giat menimba ilmu, menggali sains dan teknologi. Tidak sedikit remaja kita yang meraih prestasi pada tingkat nasional dan internasional dalam bidang fisika, kimia, matematika termasuk dalam bidang agama. Bahkan tidak sedikit anak-anak muda kita yang telah berhasil menciptakan karya nyata dan berdaya guna untuk kepentingan negara.

Namun kita tidak mungkin menutup mata, di sisi lain tidak sedikit para remaja dan pemuda kita yang terbius oleh budaya pergaulan bebas, seks bebas, dan kumpul kebo. Sarlito Wirawan, guru besar Psikologi Universitas Indonesia, dengan jujur mengata-kan hasil penelitiannya tentang kejahatan seksual para remaja, para pelajar dan mahasiswa di kota-kota besar seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Medan, ternyata dari 1000 responden, hasilnya 67% pernah berpacaran, 62% pernah ber-pelukan, 54% pernah berciuman, 38% pernah raba-rabaan, 20,05% pernah berhubungan badan, bahkan 9,56% pernah menggugurkan kandungan. Naudzubillah min dzalik.

Pertanyaannya, apakah kita rela menyerahkan masa depan bangsa ini kepada sosok-sosok pemuda seperti iti? Tentu tidak!. Oleh karena itu, mulai saat ini kita samakan langkah seragamkan

(24)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

16

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

gerak, satukan persepsi dan kompakkan aksi, untuk menciptakan remaja dan pemuda yang siap menjadi penerus bangsa. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. Luqman ayat 17:

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”

Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelas kan,

ayat tersebut merupakan inti ajaran keimanan yang ditanam kan Lukman al-Hakim kepada anak-anaknya sebagai generasi penerus. Imam Ibnu Malik dalam kitab Alfiah mengatakan, Mudhaf bisa

meng gantikan peran mudhaf ilaih. Maksudnya, para remaja dan

pemuda dituntut harus mampu menggantikan peran orang tua. Lalu bagaimanakah kontekstualisasi ayat tersebut dalam men-ciptakan generasi muda sebagai penerus bangsa? Ayat tersebut men deskripsikan kepada kita, bahwa untuk membangun generasi muda sebagai penerus bangsa ada tiga langkah minimal yang harus dilakukan.

Pertama, menanamkan pendidikan agama kepada remaja dan

pemuda sejak dini. Sebab agama adalah rem cakram dalam kehidupan dan filter dalam menentukan pilihan, sehingga para remaja dan pemuda sanggup memilih dan memilah mana yang hak dan yang batil. Oleh karena itu, melalui mimbar Jum’at ini, kami mengajak kepada para pemuda, mari gunakan masa mudamu untuk me nimba ilmu pengetahuan. Mari isi hari-harimu dengan mengasah skill dan kemampuan. Jangan jadi pemuda penganguran, yang kerjaannya hanya nongkrong dan nangkring, mejeng and nyari mojang. Jangan hanya

duduk termenung berpangku tangan, sementara kalian menyaksikan ke kayaan alam kita dikeruk oleh Eropa, laut kita dikuras oleh Amerika, kebudayaan kita curi oleh Malaysia. Jangan hanya pandai menjadi penonton di lapangan sendiri, menjadi tamu di rumah sendiri, dan jangan menjadi gembel dan gelandangan di sawah ladang sendiri. Kita harus bangkit dan bangkit untuk membangun negara.

(25)

Remaja dan Pemuda Penerus Bangsa

17

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Kedua, untuk menciptakan generasi muda sebagai penerus

bangsa, para orang tua dituntut untuk mampu membangun keluarga yang harmonis, dinamis, serta bisa mendidik dan mengarahkan putra-putri tercinta. Pepatah Arab mengatakan: “Keluarga adalah sekolah pertama dan utama, apabila dipersiapkan dengan baik akan sanggup melahirkan generasi-generasi muda yang tangguh dan berakhlak mulia.”

Ketiga, pemerintah selaku pemilik kebijakan harus berani

me nunjukkan komitmennya untuk memberdayakan potensi pemuda, membuat sarana-sarana untuk kegiatan pemuda, dan tak kalah pentingnya untuk melindungi para remaja dan pemuda dari serbuan media komunikasi dan informasi yang dapat merusak watak dan karakter pemuda. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada pemerintah, agar berani membuat perda anti miras, perda anti prostitusi, dan perda anti pornografi serta pornoaksi dalam rangka mengantisipasi menjalarnya kenakalan remaja.

Jika sikap tersebut yang diaplikasikan, saya yakin akan lahir-lah para remaja yang handal dan pemuda yang profesional sebagai generasi penerus bangsa. Dan bagi kita orang beriman yang me-lakukan langkah-langkah tersebut berarti telah meme-lakukan amal shaleh karena telah memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, nusa, dan bangsa. Sebagai balasannya, Allah men-janjikan ampunan dan pahala yang berlimpah ruah, sebagaimana terukir indah dalam QS. Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

Dari syarahan ini dapat disimpulkan, bahwa remaja dan pemuda adalah generasi penerus bangsa. Maju mundurnya bangsa ada di tangan pemuda, jika pemudanya kuat maka bangsa akan berdiri tegak, sebaliknya jika pemudanya lemah maka bangsa pun akan ikut goyah. Oleh karena itu, peran serta pemerintah, masyarakat, terutama keluarga harus lebih serius dalam menciptakan generasi muda yang cerdas dan berkualitas. Akhirnya kita berdoa, mudah-mudahan Allah menjadikan generasi muda kita generasi yang aktif,

(26)

kreatif, inovatif, produktif dan prestatif, sehingga mampu menjadi generasi penerus bangsa yang siap membawa Indonesia menuju kejayaan. Amin ya rabbal ’alamin.

(27)

19

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al-Barzanji li Maulidin Nabi

mengatakan, Muhammad adalah manusia, tapi lain dari manusia. Beliau laksana batu intan permata, sedangkan kita ibarat batu biasa. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Madarijus Su’ud menuturkan,

Nur Muhammad di langit di muliakan, sedangkan di bumi jadi panutan.

Ungkapan tersebut menggambarkan kepada kita, bahwa tidak ada satu pun figur yang paling luhur, manusia yang paling mulia, tokoh yang harus dicontoh, pribadi yang patut diteladani, bahkan individu yang wajib ditiru, selain Nabi Muhammad Saw. Ucapan beliau menjadi hadist qauli, perbuatannya menjadi hadist fi’li, bahkan

diamnya menjadi hadist takriri, yang berfungsi sebagai tuntunan,

arahan, bimbingan, bahkan pedoman dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Namun sayang, sekarang umat Islam seperti kehilangan arah,

KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW

SEBAGAI TELADAN MASYARAKAT MADANI

(28)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

20

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

panutan dan tuntunan hidup. Sebagai bukti, di kalangan anak-anak telah disuguhkan tokoh-tokoh khayalan, sehingga mereka lebih kenal dengan sosok Batman, Spiderman, Supermen, X-Man, Ipin-Upin, dan Tom and Jerry dibandingkan kenal dengan rasul dan nabi nya sendiri. Di kalangan remaja dan pemuda, tidak sedikit yang kagum dan mengidolakan artis serta selebritis, sehingga mereka lebih kenal dengan Pasya Ungu, Charly ST-12, Rido Rhoma, Tengku Wisnu, Shirin Sungkar, Julia Perez, Ayu Azhari, Dewi Persik, dan Mulan Jameela, dibandingkan kenal dengan nabi dan rasulnya.

Bahkan, di kalangan birokrat, kita tengah dipertontonkan oleh kenyataan para ’oknum pemimpin’ yang bermental nakal berjiwa binal dan bermental provokator berjiwa koruptor. Di depan rakyat menjanjikan lagu-lagu indah, mendendangkan syair-syair merdu, tapi di belakang rakyat tidak segan-segan mencengkram, men cekik, menginjak-injak, bahkan membunuh hak-hak rakyat. Eksesnya, pem bangunan nasional yang impikan tetapi bencana nasional yang menjadi kenyataan. Reformasi yang dicita-citakan, tetapi destruksi yang sekarang kita rasakan.

Itulah potret kehidupan akibat tidak adanya teladan. Oleh karena itu, agar potret kehidupan seperti ini tidak terus berjalan dan ber tahan, maka pada kesempatan kali ini, kami akan membahas

Kepemimpinan Rasulullah sebagai Teladan Masyarakat Madani, dengan

landasan QS. Al-Ahzab ayat 21:

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kita. Kita kaji lebih dalam, makna uswatun hasanah dalam ayat itu, menurut Imam

Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir, adalah bahwa Rasulullah

merupakan figur yang luhur yang wajib kita ikuti seluruh perbuatan dan perkataannnya. Sedangkan makna uswatun hasanah menurut

(29)

Kepemimpinan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Masyarakat Madani

21

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Imam Musthafa Al-Maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi, adalah bahwa

Rasulullah merupakan contoh terbaik dalam semua perkataan, per-buatan dan seluruh aspek kehidupannya.

Sejalan dan sejalin dengan maksud ayat tersebut, Siti Aisyah ketika ditanya bagaimana gambaran akhlak Rasulullah, beliau dengan tegas menjawab, ”akhlak Rasulullah adalah ibarat Al-Qur’an”.

Maksud nya, akhlak Rasul adalah pengejawantahan dari seluruh ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an. Maka pantas kalau Allah sendiri memuji akhlak Rasulullah melalui firman-Nya: ”Sesungguh-nya engkau, Muhammad memiliki akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4).

Timbul pertanyaan, bagaimanakah dengan akhlak pemimpin di negeri kita tercinta ini? Jawabannya, satu sisi, kita patut ber-bangga dan layak mengucapkan alhamdulillah, sebab tidak sedikit

pemimpin kita yang masih memiliki sifat mulia, jujur dan disiplin, kasih dan sayang kepada fakir dan miskin, tidak sedikit pejabat yang baik kepada rakyat, bahkan tidak sedikit konglomerat yang peduli kepada kaum melarat.

Namun sayang, di sisi lain, kita tidak mungkin menutup mata, persada kita saat ini sedang dipertontonkan oleh ulah sebagian para pemimpin yang katanya berjuang atas nama rakyat, demi kepentingan rakyat, namun tidak berorientasikan rakyat, tampangnya sok bersahaja padahal hidupnya suka hura-hura

dan foya-foya, gayanya bak orator padahal biangnya provokator, lagaknya laksana proklamator padahal biangnya koruptor. Akibat-nya, tidak sedikit pemimpinnya kaya raya namun rakyatnya hidup sengsara, tidak sedikit pemimpinnya memiliki rumah megah dan mobil yang mewah sementara rakyatnya hidup susah. Naudzubillah min dzalik.

Lalu bagaimanakah kriteria seorang pemimpin yang patut kita pilih dan kita teladani? Imam Ahmad bin Hambal saat ditanya tentang kriteria dua orang pemimpin; pertama, orangnya kuat

namun bergelimang maksiat; kedua, orangnya taat beragama namun

lemah dan tidak berdaya. Manakah yang harus dipilih? Dengan tegas Imam Ahmad bin Hambal menjawab, orang pertamalah

(30)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

22

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

yang pantas menjadi pemimpin, dosanya akan dipikulnya sendiri, sementara kekuatannya akan mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Sedangkan orang yang kedua, agamanya buat dirinya sendiri, sementara kelemahannya men jadi petaka bagi rakyatnya.

Maka sangat pantas, kalau Nabi Syu’aeb ketika ditanya tentang kriteria seorang pemimpin, seraya beliau menjawab, orang yang kuat dan amanahlah yang pantas menjadi pemimpin. Sejarah telah membuktikan, bukankah Nabi Yusuf a.s. dipilih menjadi kepala bagian logistik Negara Mesir karena kekuatan dan amanah nya. Bukan kah Abu Bakar Shiddiq memilih Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan mushaf Al-Qur’an karena kekuatan dan amanahnya. Bahkan, bukankah Allah memilih Malaikat Jibril se-bagai pemimpin seluruh malaikat karena kekuatan dan amanahnya. Kenapa harus faktor kekuatan dan amanah yang menjadi ukuran? Sebab dengan kekuatannya, seorang pemimpin akan berani membuat kebijakan dan kewenangan untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan dengan amanahnya, seorang pemimpin akan mampu memikul tanggung jawabnya.

Namun sayang, realitas pemilihan pemimpin di negeri kita saat ini menunjukkan fakta sebaliknya. Sebagai bukti, dalam setiap pemilihan presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota bahkan dalam memilih ketua umum partai dan organisasi, bukan seberapa besar kekuatan dan amanah sang calon yang diperhatikan, tapi seberapa banyak uang dan sogokannya yang diberikan, dengan slogan, ”maju tak gentar membela yang bayar.”

Lalu, bagaimanakah sifat Rasulullah sebagai seorang pemimpin? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. Ali-Imran ayat 159:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu-lah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkantentu-lah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan ber musyawarahlah

(31)

Kepemimpinan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Masyarakat Madani

23

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah mem-bulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”

Prof. Dr. Quraish Shihab (20096) menjelaskan, ayat tadi me-ngandung tiga cara Rasulullah dalam berdakwah yang berisi pesan moral bagi para pemimpin bangsa, yaitu:

Pertama, Linta lahum. Rasulullah senantiasa bersifat lemah

lembut, baik terhadap kawan maupun lawan. Dengan demikian, para pemimpin bangsa ini pun harus memiliki sikap kasih dan sayang kepada rakyatnya serta welas asih kepada para konstituennya.

Kedua, Fa’fu ’anhum wastagfirlahum. Rasulullah senantiasa

bersifat lapang dada, mudah memaafkan dan memohonkan ampunan bagi setiap kesalahan. Dengan demikian, para pemimpin bangsa ini pun harus membiasakan diri bersikap lapang dada, siap menghadapi kritik dan saran, mau menerima aspirasi dari rakyat dan pendapat dari masyarakat. Bukan sebaliknya, bersikap diktator, ingin menang sendiri, dan menghalalkan segala cara yang penting tujuan terlaksana. Bila penyakit ini menghinggapi para pemimpin kita, maka bersiaplah rakyat untuk binasa. Imam Al-Ghazali me-ngatakan, “fasaadur ra’iyyah bifasaadil umaraa (Rusaknya rakyat

di-sebabkan rusaknya pemimpin).

Ketiga, Wa syawirhum fil amri. Rasulullah senantiasa

men-tradisikan sikap bermusyawarah dalam setiap mengambil ke-putusan. Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab As-Siyasatus Syar’iyyah

me negaskan, ”lam yakun ahadun aksara musyawaratin li ashabihi min Rasululillah (Tidak ada seorang pun yang paling banyak melaku kan

musyawarah dengan para sahabatnya selain Rasulullah Saw).” Itulah cara dan strategi Rasulullah sebagai seorang pemimpin yang selalu menjadi teladan dalam membangun bangsa dengan berlandaskan akhlakul karimah. Dengan demikian, kalau bangsa kita ingin maju dan bangkit dari keterpurukan dan krisis ber-kepanjangan selama ini, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu:

Pertama, harus ada sosok pemimpin yang memiliki akhlakul

(32)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

24

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

sejarah telah membuktikan, kehancuran sebuah negara bukan saja disebabkan karena kondisi ekonomi, bukan pula karena ke-bodohan dalam bidang politik, tetapi faktor utamanya adalah karena dekadensi moral para pemimpinnya. Kita perhatikan, Jerman hancur lebur karena kekejaman Adolf Hitler; Uni Soviet rusak binasa karena kebiadaban Michael Gorbacev; Rumania jatuh tersungkur karena ketamakan Nicholas Susesco; Iran menderita karena kejahatan Reza Pahlevi; bahkan kita Indonesia saat ini menangis, merintih dan menjerit karena ulah sebagian pemimpin kita yang hanya mengejar kursi, jabatan dan popularitas diri.

Kedua, kita sebagai masyarakat dan warga negara yang

baik harus ikut berpartisipasi dalam mengawal dan mengawasi kebijakan para pemimpin, dan melakukan sikap yang terpuji serta tidak merusak sarana dan prasaran negara. Syauqi Bekh dalam gubahan syairnya mengatakan, ”innamal umamul akhlaqu maa baqiyat fainhumuu dzahabat akhlaquhum dzahabuu (bangsa-bangsa akan maju

jika ditopang dengan akhlak yang mulia, sebaliknya bangsa-bangsa akan hancur lebur jika tidak ditopang akhlak mulia).”

Jika sikap tersebut yang kita aplikasikan, saya yakin bangsa kita akan mampu bangkit dari krisis yang berkepanjangan, serta sanggup bersaing dengan negara-negara lain yang telah maju, bahkan menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera di bawah naungan rahmat dan maghfirah Allah Swt. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 96:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan, untuk mewujudkan negara yang kuat dan jaya, subur dan makmur, dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berakhlak mulia, serta memiliki sifat terpuji dan patut diteladani seperti sosok Rasulullah

(33)

Kepemimpinan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Masyarakat Madani

25

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Saw. Oleh karena itu, dalam rangka menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, kami mengajak kepada seluruh aparat pemerintah dan warga negara Indonesia, mari kita bingkai diri ini dengan prilaku terpuji dan kita hiasi setiap gerak langkah kita dengan akhlak mulia. Mudah-mudahan negara kita menjadi negara yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran. Amin ya rabbal ’alamin.

(34)
(35)

27

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Ketika Barat hendak menjajah dunia Islam, Perdana Menteri Victoria pernah berpidato di hadapan parlemennya, ”Saudara-saudara, jika kita ingin berhasil mengalahkan negara-negara yang pen duduk-nya mayoritas Muslim, maka yang paling utama harus kita lakukan adalah bagaimana upaya kita menjauhkan mereka dari kitab Al-Qur’an, supaya mereka buta terhadap isi kandungannya. Sebab hanya dengan itu, kita akan berhasil menaklukkan mereka. Selama mereka berpegang teguh pada Al-Qur’an, selama itu pula kita tidak akan sanggup mengalahkan mereka”.

Pidato Victoria tersebut hadirin semakin menambah ke-yakinan kita, bahwa Al-Qur’an sangat penting untuk dibaca, di-pelajari, digali, dipahami, dijiwai, dan diaktualisasikan dalam ke-hidupan nyata, sekaligus diwariskan kepada generasi muda kita agar keberadaan Islam, kekuatan Islam, kebangkitan Islam, bahkan kejayaan Islam terus tumbuh dan berkembang sepanjang sejarah peradaban manusia.

AL-QURAN DAN RANCANG

(36)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

28

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Namun sayang, umat Islam saat ini sepertinya sudah jauh dari Al-Qur’an. Imam Ali Karramallahu Wajhah pernah mengingatkan,

akan datang suatu zaman di mana Al-Qur’an hanya tinggal tulisan. Dr. Ali Syari’ati pun memberikan sindiran, sekarang Al-Qur’an telah diletakkan di rak buku, sementara dari rak buku disodorkan ilmu logika dan falsafah, sehingga lahirlah generasi yang fasih dengan ilmu dan falsafah dibandingkan memahami Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Eksesnya, kita mudah terbawa oleh pengaruh negatif peradaban modern.

Sebagai bukti, mabuk-mabukkan, modern katanya. Buka jilbab, pamer aurat, modern bilangnya. Hamil di luar nikah, meng-gugurkan kandungan, modern dalihnya. Gaya anak-anak muda pun ikut-ikutan gaya modern, rambut depan di-blow, belakang di-on, tengah-tengahnya blow-on modern ngakunya. Bahkan seiring

dengan ditemukannya teknologi modern tingkat tinggi, seiring itu pulalah muncul watak-watak yang menyalahgunakan internet dan handphone dengan mengakses gambar-gambar porno, adegan-adegan porno, film-film porno, situs-situs porno, bahkan goyangan-goyangan porno, mulai goyang patah-patah, goyang gergaji, goyang ngebor, goyang ngecor, dan goyang lidah dengan mengumbar nafsu syahwat, sehingga marak dan merebaklah perkosaan, pelacuran, dan perzinahan. Betul?

Itulah hadirin potret peradaban kehidupan manusia yang jauh dari nilai-nilai al-Qur’an. Oleh karena itu, dalam mengantisipasi hal tersebut, maka pada kesempatan ini kami akan membahas Al-Qur’an dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia dengan landasan

QS. Yunus ayat 57:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Ayat ini secara semantik termasuk kalam khabari nau’ ingkari,

(37)

Al-Quran dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia

29

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

sungguh-sungguh telah datang kepada kita Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam membangun masa depan peradaban manusia. Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwa at-Tafasir menjelaskan ayat

ini sebagai “khithaban basyiran li jami’il basyar” berita gembira bagi

seluruh manusia. Kenapa demikian?

Sebab pada ayat ini terdapat 4 fungsi Al-Qur’an dalam mem-bangun peradaban manusia, yaitu:

Pertama, ”Mau’idhatun min rabbikum”. Al-Qur’an berfungsi

sebagai nasihat dan pelajaran dari Tuhan Yang Maha Pengajar. Imam Al-Ghazali dalam Jawahir Al-Qur’an mengatakan, seluruh cabang

ilmu pengetahuan, baik yang datang terdahulu maupun kemudian, baik yang sudah diketahui maupun yang belum, semuanya ber-sumber dari Al-Qur’an. Maka pantas kalau Maurice Bucaille, se-orang ilmuwan berkebangsaan Prancis dalam bukunya La Bible, La Qoran et La Science menegaskan, bahwa Al-Qur’an merupakan

satu-satunya kitab yang sarat dengan ide-ide ilmiah dan tidak ada satu pun ayat dalam Al-Qur’an yang bertentangan dengan temuan ilmiah dan sains modern.

Sebagai bukti, ketika teori Big Bang ditemukan oleh Edwin

Hubble pada tahun 1925, jauh-jauh hari Al-Qur’an telah menjelas-kan dalam surat Al-Anbiya ayat 30. Ketika rumus Sidik Jari ditemu-kan oleh Francis Golt pada tahun 1880, sebelumnya Al-Qur’an telah menjelaskan dalam surat Al-Qiyamah ayat 3. Bahkan ketika Sir Francis Drake mengemukan bentuk dan lapisan bumi, 14 abad silam Al-Qur’an lebih dulu mengatakan, ”Allahulladzii khalaqas samaawaati wal ardha”.

Hadirin, kita kaji lebih dalam, kenapa Allah mengatakan

”assamaawaati” bentuk jamak untuk langit, sedangkan untuk bumi ”ardha” bentuk mufrad? Padahal langit itu 7 lapis dan bumi pun 7

lapis. Imam Ash-Shawi dalam Tafsir Shawi-nya menjelaskan, karena

langit terbentuk dari bentuk yang beda dan unsur yang tidak sama; langit pertama dari ombak yang menggelombang; langit kedua dari marmer putih; langit ketiga dari besi; langit keempat dari tembaga; langit kelima dari perak; langit keenam dari emas; dan langit

(38)

ke-Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

30

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

tujuh dari intan yaqut berwarna merah. Jika tidak percaya, silahkan hadirin naik ke atas langit!

Sedangkan bumi, ”waingkaanat sab’an aidhon liannaha min jinsin wahidin”, meskipun terdiri dari 7 lapis juga tetapi berasal dari unsur

yang sama, yaitu tanah-tanah juga; bumi lapis pertama dari tanah; kedua tanah; ketiga tanah; sampai lapis ketujuh pun tetap tanah. Jika hadirin belum juga percaya, silahkan masuk ke dalam bumi duluan!

Kedua, Syifa’ul limaa fish-shudur. Imam Jamakhsyari dalam Tafsir Al-Kasysyaf menjelaskan, “ai minal aqaidil fasidah” sebagai obat

penawar dari paham-paham yang sesat. Hadirin, di zaman modern ini memang tidak ada orang yang menyembah berhala, Latta, Uza, Manat, dan Hubal, tetapi mereka menyembah berhala dalam bentuk lain. Mereka menyembah pangkat dan jabatan, menyembah kedudukan dan atasan, menyembah harta dan kekayaan. Eksesnya, lahirlah manusia tamak dan serakah yang menghalalkan segala cara yang penting bisa kaya raya. Dampaknya, meskipun markus sudah diringkus, akan muncul lagi markus-markus yang tambah rakus. Bikin slogan bagus-bagus, ”Orang Bijak taat Bayar Pajak”, eh kenyataannya ”Petugas Pajak makan duit pajak”. ”Hari gini ga bayar pajak apa kata dunia?”. ”Hari gini makan duit pajak, apa kata akhirat?”.

Ketiga, fungsi Al-Qur’an sebagai hudan ai hidayatan minadh dhalal; petunjuk dari kesesatan. Hal ini sesuai dengan firman Allah

dalam QS. Al-Isra ayat 9:

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa Al-Qur’an di-turunkan Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia, membimbing dan membawanya kepada keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Sejalan dengan maksud ayat ini, Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an menjelaskan,

(39)

Al-Quran dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia

31

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

seluruh ayat yang ada dalam Al-Qur’an, semuanya berisi ajaran yang sangat relevan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Keempat, “Rahmatun ai rahmatun li ahlil iman.” Al-Qur’an

ber-fungsi sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dengan demikian, manakala kita melangkah dengan Al-Qur’an, bergerak dengan bimbingan Qur’an dan berprilaku sesuai petunjuk Al-Qur’an, niscaya kehidupan akan aman dan nyaman.

Timbul pertanyaan, bagaimanakah usaha pemerintah dalam rangka menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup?

Alhamdulillah, saat ini pemerintah kita sedang giat-giatnya

memasyarakatkan gerakan cinta Al-Qur’an, di antaranya me-lalui program pendirian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), mendirikan Bayt Al-Qur’an, membuat Mushaf Al-Qur’an sehingga kita mengenal Mushaf Istiqlal, Mushaf Sundawi, Mushaf Al-Bantani, dan mushaf-mushaf lainnya. Bahkan pemerintah kita mendukung penuh terhadap setiap penyelenggaraan MTQ, mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional sampai inter-nasional, sehingga tidak heran kalau setiap tahunnya, kita mampu melahirkan puluhan qari-qariah, ratusan hafidz-hafidzah, dan mufassir-mufassirah.

Namun sayang, penghargaan pemerintah terhadap para hamalatul Qur’an, ahlul Qur’an, para qari-qariah, hafidz-hafidzah, mufassir-mufassirah, dan khususnya pemenang MTQ belumlah sepadan jika dibandingkan dengan pemenang olah raga dalam PON dan SEA GAME. Jika Taufik Hidayat juara satu Bulu Tangkis, hadiah dan bonusnya mencapai milyaran rupiah, tapi kalau pemenang mtq paling besar juga puluhan juta saja.

Padahal kalau kita menghargai ahlul Qur’an berarti kita men-cintai Al-Qur’an, dan barang siapa yang menmen-cintai Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan membawanya ke surga. Rasulullah bersabda,

”Barang siapa yang menjadikan Qur’an sebagai imamnya, maka Al-Qur’an akan membawanya ke surga, namun barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai makmumnya, maka Al-Qur’an akan mendorongnya ke neraka”.

(40)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

32

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

Dengan demikian, jika Al-Qur’an telah dijadikan imam dalam setiap aktifitas kehidupan, maka akan lahirlah generasi-generasi Qur’ani yang siap membangun peradaban gemilang. Dan bagi insan beriman yang telah melakukan langkah tersebut berarti ia telah melakukan amal shaleh yang kelak akan mendapatkan balasan dari Allah berupa ampunan dan pahala berlimpahruah. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 9:

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh bahwa bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Dengan demikian, syarahan ini dapat kami simpulkan, bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia dalam membangun masa depan peradaban. Oleh karena itu, jika kita ingin hidup bahagia dan mulia, makmur dan luhur, mari jadikan al-Qur’an sebagai tuntunan. Semoga kita diberikan oleh Allah untuk dapat me ngamalkan isi kandungan Al-Qur’an. Amien.

(41)

33

هتكا ب�و لهلا ةحمرو كميلع ملاسلا

لىعو ن ي�لسرلماو ءايبنألا ف ش�أ لىع ملاسلاو ةلاصلاو ن ي�لماعلا بر لهل دملحا

دعباما - ن ي�ع بحمأ هبصحو لهآ

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati.

“Masalah terbesar yang dihadapi umat manusia sejak zaman purbakala sampai saat ini adalah masalah dekadensi moral”, demikian ungkapan Abu A’la Al-Maududi dalam bukunya Ethical View Point of Islam.

Ungkapan tersebut menggambarkan kepada kita, seluruh komponen bangsa, bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara super power, maju, dan jaya, maka langkah utama dan pertama

yang harus kita lakukan adalah dengan membenahi dan mem-perbaiki moral dan etika bangsa yang akhir-akhir ini dalam kondisi memprihatinkan, sebab bobroknya moral dan etika seseorang men-cerminkan iman dan akidahnya telah goyah, sedangkan kalau iman dan akidah telah goyah, maka lahirlah pola kehidupan jahiliyyah, eksesnya manusia hidup bebas, buas, beringas, ganas, bahkan jauh lebih ganas dari binatang buas. Sebagai bukti, tidak sedikit di antara kita yang gemar melakukan kemaksiatan, perjudian, pemerkosaan,

MENATA KEMBALI

MORAL ETIKA BANGSA

(42)

Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)

34

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

pelacuran, perampokan, dan pembunuhan, bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan markus-markus mulai bergentayangan, bahkan meskipun markus-markus itu telah diringkus, akan muncul lagi markus-markus yang lebih rakus, sehingga bukan hanya harta pajak yang dibajak, tetapi negara pun akan diinjak-injak.

Itulah hadirin dampak langsung dari dekadensi moralitas yang dialami sebuah bangsa. Oleh karena itu, mengingat betapa pentingya perbaikan moral dalam mewujudkan kebangkitan, kekuatan, dan kemuliaan bangsa, maka pada kesempatan ini kami akan membahas Menata Kembali Moral Etika Bangsa, dengan landasan

QS. A’raf ayat 96:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Dalam diskursus kajian ilmu Mantiq, ayat tersebut merupa-kan contoh qadiyah syarthiyah mujabah, sebab

ول

dalam ayat ter sebut termasuk kalimat syarat dan jawab syaratnya terangkai dalam kalimat

ضرلااو ءامسلا نم تكارب مهيلع انحتفل

Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubatut Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan,

بناج كل نميرلخا مهيلعانعسول يا

“pasti akan Kami limpahkan keberkahan dari langit maupun keberkahan dari bumi, syarat utamanya adalah iman dan taqwa. Tetapi, mereka tetap dalam kemungkaran dan kema’siatan, maka pada akhirnya bukan berkah melainkan azab yang Kami limpahkan kepada mereka.

Dr. Abdullah Thalah Thobah dalam Ma’al Ambiyai fil Qur’an

menjelaskan, secara tekstual ayat tersebut ditunjukan kepada kaum Sodom, umat Nabi Luth a.s berkenaan dengan 3 kemungkaran yang mereka lakukan, yaitu; pertama, kemungkaran istri Nabi Luth; Kedua,

kebiasaan homosex dan; Ketiga, tradisi menyamun di tempat yang

terang. Meskipun ayat tersebut ditujukan kepada umat Nabi Luth, namun berlaku juga untuk kita yang hidup zaman sekarang. Sebab,

(43)

Menata Kembali Moral Etika Bangsa

35

LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016

kaidah Ushul Fiqih mengatakan ببسلا صوصبخلا ظفللا مومعب ةبرعلا, suatu perintah ditentukan oleh keumuman lafadz bukan kekhususan sebab. Dengan demikian, murad (maksud) ayat tersebut adalah

se-andainya kaum shodom beriman dan bertakwa kepada Allah, pasti akan dilimpahkan keberkahan dari langit dan bumi.

Jika kita amati secara seksama, kemungkaran-kemungkaran kaum Sodom tersebut, baik langsung maupun terselubung tumbuh subur di negara kita laksana cendawan di musim hujan. Mari kita perhatikan, kemungkaran istri Nabi Luth a.s, sebagai simbol istri-istri yang mempunyai koleksi boy friends, gigolo atau pria idaman lain

di luar suaminya, sehingga maraklah perselingkuhan dalam rumah tangga dan meningkatlah angka perceraian dalam kehidupan. Lalu kebiasaan homosex, merupakan simbol dari penyelewengan seksual

yang kini marak di kota-kota besar Indonesia, sementara tradisi menyamun di tempat yang terang merupakan simbol marak nya korupsi, menjamurnya kolusi, membahananya nepotisme, pe-nyalah gunaan kekuasaan, pencurian subsidi, perampokan anggaran sampai kepada pembobolan aset-aset negara.

Kemungkaran-kemungkaran tersebutlah yang menyebabkan hancur leburnya kaum Sodom dan menjadi peringatan dan ancaman bagi negara kita, sebagaimana dijelaskan Allah dalam QS. Al-Isra ayat 16:

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati

Demikian penjelasan Allah kepada kita bahwa hancur lebur-nya sebuah bangsa itu disebabkan balebur-nyaklebur-nya “muthrafin” di

dalam nya. Imam Fakhrurrozi dalam Tafsir Al-Kabir menjelaskan,

bahwa yang dimaksud golongan muthrafin adalah, man kastura ni’matahu wa maa kaana ‘alaihi minasy syukri; yakni, orang-orang yang

Referensi

Dokumen terkait

Kubaca surat An-Nahl ayat ke 97, “Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami

Juga (Al-Nahl: 97): “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang

Allah Azza Wa Jalla.Berfirman :Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupunperempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki- laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik

"Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan

Allah berfirman, ” Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan