BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan bubur kertas (pulp) dan kertas (paper). Perusahaan ini didirikan oleh bapak Sukanto Tanoto yang bermula dari bisnis keluarga hingga menjadi bisnis internasional. PT. RAPP merupakan anak perusahaan Raja Garuda Mas Internasional yang merupakan pemegang saham utama pada APRIL Group (Asia Pacific Resource Internasional Holding Ltd.) yang telah dikenal dalam dunia bisnis internasional. PT. RAPP pada awalnya berkedudukan di Jakarta pada tahun 1989 sebagai kantor pusat.
Pada tahun 1995 perusahaan ini mulai dibangun di provinsi Riau tepatnya di desa Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan. Dari segi peralatan dan teknologi PT.RAPP didatangkan dari Eropa terutama Finlandia dan Swedia. Proses pembangunan pabrik berlangsung sekitar tiga tahun.
sulfat (kraft). Beberapa bahan kimia yang digunakan dipabrik diantaranya adalah ClO2, Cl2, NaCl. Pulp (bubur kertas) yang dihasilkan adalah jenis fully bleached
kraft pulp yaitu pulp dari kayu serat pendek (hard wood). Hasil akhir pulp 63 % digunakan untuk kertas printer, 21 % untuk kertas kemasan (coated paper), 11 % untuk kertas tissue dan 5 % untuk kertas buku. Kertas yang dihasilkan oleh perusahaan PT. RAPP bermerek Dunia Mas dan Paper One. Produk kertas yang dipasarkan adalah dalam ukuran A4, A3, F4, NA4 dengan berat 70 dan 80 gr/m2, lembaran-lembaran kertas yang berbentuk folio sesuai ukuran standar dan memiliki variasi berat 60, 70, 80, 90, 100, dan 120 gr/m2, sedangkan produk kertas yang berupa gulungan (roll) memiliki ukuran lebar 480 – 2.200 mm dengan variasi berat 60, 70, 75, 80, 90, 100 dan 120 gr/m2.
2.1. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia yang memproduksi pulp (bubur kertas) dan paper (kertas). PT. RAPP terdiri dari atas 4 departemen, yaitu:
1. RPE (Riau Power Energy), unit bisnis yang berfungsi untuk memproduksi listrik, steam (uap), air dan udara bertekanan.
2. Riau Fiber, unit bisnis yang berfungsi yang menyediakan bahan baku kayu. 3. Riau Pulp, unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan bubur kertas (pulp) 4. RAK (Riau Andalan Kertas), unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan
kertas (paper).
2.3. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper berada di Jalan Lintas Timur desa Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, ± 80 Km sebelah timur dari Kota Pekanbaru dan ± 5 Km dari Sungai Kampar.
2.4. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran produk ditujukan untuk pemasaran domestik dan ekspor, prioritas masing-masing pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Domestik
2. Ekspor
Prioritas ekspor ditujukan ke India, Timur Tengah, Eropa, Australia, Taiwan, Jepang, Thailand, Korea dan Malaysia.
2.5. Organisasi dan Manajemen
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah bagan yang memberikan gambaran secara skematis tentang penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi secara jelas dan terperinci.
Mill Management
Mill Gener a l Ma na gement
F inance Official
Sumber : PT. Riau Andalan Pulp and Paper
2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Tenaga kerja PT. RAPP berjumlah 3.800 orang dan 23.000 orang kontraktor, terdiri dari 80% dari dalam negeri dan 20% dari luar negeri yaitu India, Finland, Kanada, Amerika dan Filipina.
Karyawan terdiri dari karyawan general dan keryawan shift. Jam kerja untuk karyawan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Karyawan general
Senin – Jumat 07.00 – 16.00 WIB Istirahat 12.00 – 13.00 WIB Sabtu 07.00 – 11.30 WIB
2. Karyawan Shift
Karyawan Shift terdiri dari 3 shift dengan waktu kerja 8 jam per hari Shift I 07.00 – 15.00 WIB Istirahat 12.00-13.00 WIB Shift II 15.01 – 23.00 WIB Istirahat 20.00-21.00 WIB Shift III 23.01 – 06.59 WIB Istirahat 04.00-05.00 WIB
2.5.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
2.5.3.1.Sistem Pengupahan
kerja. Karyawan yang telah bekerja 3 bulan atau lebih akan diberi THR sebagaimana peraturan perusahaaan. Pembayaran tunjangan dilaksanakan 2 minggu sebelum hari raya/ tahun baru dan tidak berlaku untuk tenaga kerja asing. Bonus ditentukan berdasarkan prestasi karyawan dan perusahaan.
2.5.3.2 Fasilitas Perusahaan
Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas kesehatan, keamanan dan tunjangan kecelakaan
2. Perumahan (Komplek PT.RAPP)
3. Fasilitas pelatihan (training) dan pendidikan 4. Kantin (Food court)
5. Sekolah 6. Hotel 7. Minimarket
8. Sarana olahraga (sport center dan entertainment) 9. Mess karyawan dan guest house
2.6. Proses Produksi Pulp (Bubur Kertas)
2.6.1. Bahan yang Digunakan
2.6.1.1.Bahan Baku
(hard wood), sedangkan kayu lunak (soft wood) digunakan dalam jumlah sedikit. Bahan baku untuk proses pembuatan kertas adalah pulp(bubur kertas), yaitu pulp serat pendek (hardwood) dan pulp serat panjang (softwood).
2.6.1.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi ditambah ke dalam proses pembuatan (bahan yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk). Bahan tambahan yang digunakan pada pengolahan pulp (bubur kertas) adalah : 1. Cairan pemasak (liquor)
Cairan pemasak untuk proses produksi pulp (bubur kertas) terdiri dari : a. Lindi putih (white liquor)
b. Lindi hitam (black liquor) 2. Uap panas (Steam)
Uap panas (Steam) digunakan sebagai sumber panas pada proses pemasakan. 3. Bahan kimia pemutih
Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk meningkatkan derajat putih pulp (bubur kertas) adalah clorin dioxide (ClO2).
2.6.1.3.Bahan Penolong
Bahan penolong yang dipakai pabrik adalah :
a. Plastik pembungkus yang dikemas menggunakan alat yang disebut forlder. b. Label untuk memberikan tanda produksi (logo) pada produk yang telah
dikemas
2.6.2. Chemical Recovery
Bagian chemical recovery bertanggung jawab untuk pengadaan bahan baku kimia yang diperlukan untuk proses produksi pulp dan kertas antara lain clorin dioxide (CLO2) untuk pemutih pulp.
Fungsi chemical recovery adalah : a. Memisahkan black liquor dari pulp.
b. Memekatkan black liquor sebagai persiapan untuk dibakar.
c. Pembakaran black liquor pekat dalam ruang bakar untuk membakar zat-zat organik garam-garam natrium untuk mereduksi kandungan Na2SO4 dari black
liquor, menjadi NO2.
d. Pengembalian garam-garam natrium dari ruang bakar dalam bentuk lelehan yang dapat disusun kembali sebagai cairan pemasak.
e. Reaksi hasil natrium carbonat (Na2CO3) dalam bentuk leburan menjadi NAOH
dengan menggunakan calcium hidorxida Ca(OH)2.
2.6.3. Uraian Proses Produksi
2.6.3.1.F iberline Area
Fiberline area merupakan tempat proses produksi pulp (bubur kertas) yang terdiri dari 3 tahapan produksi, yaitu pemasakan di dalam digester, pencucian dan penyaringan (washing dan screening) dan pemutihan (bleaching). 1. Pemasakan (cooking)
Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakan adalah untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan kimia. Jenis yang digunakan adalah Super Bacth Digester yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 90 ton pulp (bubur kertas) sekali pemasakan pulp (cook) dengan total waktu pemasakan adalah 4 jam.Proses pemasakan terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
a. Pengisian Chip (Chip Filling)
Chip filling adalah proses pengisiaan serpihan kayu (chip) yang dikirim chip storaging atau chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip shilo. Dari chip silo serpihan di masukkan ke degester dengan menggunakan screw conveyor pada waktu pengisian chip, udara yang ada didalam degester dihilangkan melalui saringan sirkulasi dengan menggunakan blower. Tahap ini memakan waktu sekitar 30 menit.
b. Impregnation atau Pengisian cairan kimia (liquor)
pengisian Hot Black Liquor (HBL). Pengisian warm black liquor (WBL) ke dalam digester bertujuan sebagai pemanasan tahap awal. Mekanismenya adalah dengan cara memasukkan warm black liquor (WBL) ke dalam digester melalui bagian dasar digester sampai seluruhnya penuh (overflow) dengan tekanan 3 bar. Tekanan ini bertujuan untuk menyempurnakan penghilangan udara di dalam rongga-rongga chip kayu dan udara di dalam digester. Adapun suhu cairan WBL yang dimasukkan adalah 95º C-100º C. Pengisian WBL berlangsung sekitar 28 menit. Pengisian Hot Black Liquor (HBL) merupakan proses penambahan cairan kimia (liquor) yang dipompakan ke dalam digester untuk menaikkan panas dari WBL yang berada di bawah 100º C menjadi 140-145ºC dalam mempecepat proses pemasakan (cooking).
c. Heating and cooking
d. Discharging
Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi dihentikan, kemudian black liquor dipompakan ke tangki discharge. Black liquor yang digunakan adalah filtrat dari washing plant yang sudah didinginkan mencapai suhu ± 85º C, black liquor tersebut dimasukkan untuk menggantikan black liquor yang ada di dalam digester, sehingga suhu di dalam digester turun mencapai ± 100º C. Discharging merupakan proses pemompaan pulp (bubur kertas) yang sudah dimasak dari digester ke dalam tangki discharge. Fase ini merupakan tahap akhir dari proses pemasakan yang terjadi di digester dan siap untuk diproses selanjutnya.
2. Pencucian dan Penyaringan (Washing and Screnning)
Pencucian (washing) dan penyaringan (screening) dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat di dalam pulp (bubur kertas) yang sudah dimasak dan dapat menghilangkan sisa-sisa bahan kimia yang terjadi akibat proses pemasakan dengan menggunakan air panas (hot water). Adapun proses pencucian ini di lakukan sistem berlawanan arah (countercurrent).
Tahap pecucian pulp antara lain : a.Deknoting
(knotter) dengan konsistensi 5% kemudian diencerkan sampai konsistensi 2,5%. Pengenceran ini bertujuan memudahkan proses pemisahan hasil (accept) dan sisa (reject). Knotter terdiri dari primary knotter dan secondary knotter. Dari primary knotter yang accept akan dikirimkan ke washer sedangkan yang reject akan dikirimkan ke secondary knotter. Accept dari secondary knotter akan dikirim ke intlet washer, sedangkan yang reject akan dikirim ke reject tank yang selanjutnya ke digester untuk dimasak kembali. b.Pencucian (Washing)
Pencucan dilakukan untuk memisahakan serat dari kotoran-kotoran yang dapat larut dalam air, yang terdiri dari senyawa organic (lignin) dan juga senyawa inorganic yang merupakan sisa dari bahan kimia pemasak. Pencucian campuran pulp dan black liquor dilakukan didalam 4 tahap dengan arah aliran pencucian berlawanan dengan arah aliran pulp. Sebagai cairan pencuci digunakan air panas dengan suhu ± 70º C agar di dapat pencucian yang efisien. Pulp yang sudah dicuci dikirim untuk disaring kembali ke pressure screen, sedangkan black liquor yang merupakan filtrate digunakan sebagai larutan pengencer secara sirkulasi dalam sistem pencucian sendiri dan selebihnya dikirim ke digester plant yang selanjutnya dikirim ke chemical black liquor recovery.
c.Penyaringan (Screnning)
dapat mengurangi kualitas pulp dan dapat mengakibatkan pemborosan bahan kimia pada proses-proses pemutihan. Serat yang belum terfiberasi dengan baik akan digunakan sebagai bahan bakar, sedangkan pulp yang lolos ditampung ke tangki penampungan pulp. Screnning yang dilakukan biasanya mempunyai beberapa tingkatan, hal ini bertujuan untuk menyaring kembali sisa (reject) dari screen sebelumnya. Tahapan pada screening adalah primary screening, secondary, tertiary, dan quartenary screnning.
d. Delignifikasi Oksigen (Oxygen Delignification)
brightness dari pulp. Hasil dari post oksigen ini kemudian dimasukkan ke unbleach tank (brown stock).
3. Pemutihan (Bleaching)
Bleaching bertujuan untuk menghasilkan derajat putih dan membersihkan pulp serta mengurangi lignin dari selulosa. Bleaching terdiri dari 4 tahap yaitu : a. Tahap Dioksida Awal
Pada tahap ini pulp mempunyai konsistensi 12 % dengan temperatur 60º C dan waktu yang diperlukan 60 menit pada pH 1,8-2,0. Bahan kimia yang dinginkan adalah CIO2. Tujuan penambahan zat ini adalah untuk
menghilangkan lignin. b. Tahap Ektrasi Oksidari (E/O)
Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 12% dengan temperatur 70º C dan waktu yang diperlukan 90 menit pada pH 10,8. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH dan O2. Tujuan dari penambahan zat ini adalah
untuk melarutkan lignin setelah chlorinasi dan menghilangkan lignin dengan O2 dan larutan NaOH panas.
c. Tahap Cholorin Dioksida 1
Pada tahap ini konsistensitas pulp 12 % dengan temperatur 70ºC dan waktu yang di butuhkan 80 menit pada pH 3,5-3,8. Bahan kimia yang digunakan adalah ClO2 . Penambahan zat ini bertujuan untuk memutihkan pulp.
Konsistensi pulp 12% dengan temperatur 70%, sedangkan waktu yang dibutuhkan sekitar 60 menit dengan pH 4,5-5. Bahan kimia yang digunakan adalah ClO2. Proses ini bertujuan unuk meningkatkan keputihan pulp.
2.6.3.2.Pulp Machine
Tujuan dari rancangan mesin pulp adalah untuk memisahkan air dari pulp (bubur kertas) serta mengubah suspensi pulp menjadi lembaran dengan kadar air 10% secara efisien tanpa merusak serat pulp. Sebelum memasuki proses di dalam pulp machine terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya pulp diproses lebih lanjut di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah brightness, dirty count, pH, fareness (derajat giling) dan konsistensi. Kemudian dilakukan pembentukan, pengeringan, pemotongan, pengebalan, pengunitan dan packing pulp untuk mempermudah pengangkutan produk pada konsumen.
2.6.4. Utilitas
Pemakaian utilitas sangat penting untuk mendukung operasi/ kegiatan produksi. Adapun utilitas yang digunakan pada PT.RAPP adalah sebagai berikut: 1. Boiler
memiliki tekanan uap 84 bar dan uap yang dihasilkan sebanyak 56 kg/detik sedangkan boiler II memiliki tekanan uap 140 bar dan sebanyak 130 kg/detik. 2. Turbin Generator
Tenaga Listrik PT. RAPP dihasilkan dari turbin generator listrik milik sendiri untuk mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Turbin generator listrik berjumlah 5 unit dengan daya yang dihasilkan masing-masing adalah 53,8 MW, 53,8 MW, 27,5 MV, 100 MW dan 100 MW. Tenaga listrik didistribusikan ke semua proses produksi dan keperluan domestik di PT. RAPP Complex. Turbin generator I, II, III didatangkan dari Mitshubishi Jepang dan turbin generator IV dan V dari Jerman.
3. Air
Air yang digunakan oleh PT. RAPP adalah berasal dari air sungai kampar yang sudah disanitasi (pengolahan dengan penjernihan dan pemurnian air). Air yang diperlukan oleh Mill untuk menghasilkan produk adalah 1600 liter/detik.
2.6.5. Safety and F ire Protection
kebakaran perusahaan juga dilengkapi dengan menggunakan alat pemadam api (fire estinghuiser).
2.6.6. Waste and Water Treatment
Waste and Water Treatment dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Pengolahan air limbah diluar proses (external control water treatment)
Pengolahan air limbah diluar proses bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan zat-zat yang pencemar tertentu. Tahapan-tahapan pengolahan air limbah diluar proses adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan Tahap Pertama (Primery Treatment)
Pengolahan ini terdiri dari proses penggumpalan(floakulasi) dan sedimentasi. Tujuannya untuk menghilangkan kandungan zat padat tersuspensi. Penggumpulan (floakulasi) dilakukan untuk membentuk ukuran partikel menjadi lebih besar sehingga sifatnya menjadi lebih mudah mengendap dan mudah dipisahkan secara fisika. Floakulasi dilakukan dengan cara pengadukan lambat dengan kecepatan tidak lebih dari 0,15 m/s. Alat penggumpalan dan pengadukan ini disebut primery clariffier yang fungsi utamanya memisahkan zat padat tersuspensi yang terpisahkan 50-70% dari menurunkan BOD 20-40%.
b. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
baru dari energi. Pengolahan tahap kedua dilakukan dengan cara deacrasi secara mekanik dan dengan menggunakan bakteri (nutrisi).
c. Lumpur-lumpur yang telah dipisahkan dari proses sedimentasi airnya dipisahkan (dewatering) di screw press padatannya sebagai bahan bakar boiler. Air limbah yang telah diolah secara kombinasi antara tahap pertama dan kedua dikirim ke tertiery clarifier yang merupakan perlakuan terakhir pengolahan air limbah dan apabila standar kualitas air limbah mencapai batas aman maka akan dibuang ke sungai kampar.
2. Pengolahan air limbah didalam proses (internal control water treatment) Pengolahan air limbah cara ini dilakukan dengan jalan sistem tertutup. Sistem ini dimaksudkan agar bahan-bahan yang keluar dikembalikan lagi kedalam sistem untuk mengingkatkan effisiensi dan mengurangi jumlah pencemar. Cara ini dilakukan pada tahap-tahap proses pembuatan pulp dan kertas dengan mempertimbangkan pengaruh terhadap kualitas dan resiko yang mungkin timbul pada peralatan.