HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SMK ADIPURA MAGELANG
TAHUN AJARAN 2007/2008
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Nama : Arny Pramadianti NIM : 011114020
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
baik dan lebih bahagia. Jadilah ekspresi hidup dari kebaikan Tuhan : kebaikan pada wajahmu, kebaikan pada matamu, dan kebaikan pada
senyummu”
(Ibu Teresa)
Ku p e rs e m ba h ka n karya in i
u n tu k :
v Ora n gtu a ku te rc in ta ,
v Ad ikku , ta n te ku , ke d u a
ke p o n a ka n ku ,
v Se s e o ra n g ya n g te la h
m e n d u ku n gku .
v S a h a b a tku ya n g s e la lu
Nama :
Arny PramadiantiNomor Mahasiswa :
011114020Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SMK ADIPURA MAGELANG TAHUN AJARAN 2007/2008
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun
memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Maret 2008
Yang menyatakan
vi
ABSTRAK
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS III SMK ADIPURA MAGELANG
TAHUN AJARAN 2007/2008
Arny Pramadianti
Universitas Sanata Dharma,2008
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan korelasi. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang hubungan antara konsep diri dan hasil
belajar dalam mata pelajaran matematika. Masalah penelitian ini adalah
bagaimanakah konsep diri para siswa kelas III SMK Adipura Magelang tahun ajaran
2007/2008 dan apakah ada hubungan yang positif antara konsep diri dan hasil belajar
matematika para siswa kelas III SMK Adipura Magelang tahun ajaran 2007/2008.
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas III SMK Adipura Magelang tahun
ajaran 2007/2008 sebanyak 114 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner yang terdiri dari 60 item pertanyaan, terbagi menjadi lima aspek konsep
diri, yaitu fisik, sosial, moral, psikis dan keluarga yang masing-masing yang terdiri
dari 12 item.
Teknik analisis da ta yang digunakan adalah melakukan skoring dan tabulasi
data, menghitung total skor kuesioner konsep diri, menghitung total skor hasil belajar
matematika, dan menghitung hubungan konsep diri dengan hasil belajar matematika
dengan rumus korelasi serial dengan 3 kategori, yaitu ”
tinggi”,
”sedang”,
dan
”
rendah
”.
vii
ACADEMIC PERIOD OF 2007/2008 Arny Pramadianti
Sanata Dharma University 2008
This research was descriptive research by correlation. This research purposed to gain a description on the relation between self-concept and learning result in mathematics lesson. The problem case of this research were how the self-concept of III grade of Vocational Scool Adipura Magelang is in academic period of 2007/2008 and whether there is any positive relaiti’on between the self-concept and the result of mathematic learning of the III grade students in Vocational School Adipura Magelang in academic period of 2007/2008.
The sample in this research was III grade students in Vocational School Adipura Magelang in academic period of 2007/2008 as much 114 students. The instrument in this research used questioners which comprised of 60 items of questions, dividied into five aspects of self -concepts, i.e. physic, social, moral, psychic, and family which each of them comprises of 12 items.
The technique of data analysis used was by conducting scoring and data tabulation, calculating the total score of questioners on self-concept, calculating the total score of the learning result in mathematic, and calculating the relation of self-concept with the learning result of mathematic by the formulation of serial correlation by 3 categories, i.e. “high”, “moderate”, and “low”.
viii
KATA PENGANTAR
Penulis sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena melalui
Kuasa-Nya skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma telah peneliti
selesaikan.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus peneliti menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku Dosen Pembimbing I yang dengan kerelaan
dan kerendahan hati telah memberikan masukan, bimbingan, saran, dan
perbaikan skripsi ini.
2. Ibu. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program studi Bimbingan
dan Konseling atas bimbingan selama kuliah.
3. Kepala Sekolah SMK Adipura Magelang, yang telah memberikan Ijin
ujicoba dan penelitian skipsi ini.
4. Kedua Orangtuaku tersayang, yang selalu mendo’akan dan memberikan
semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skpripsi ini.
5. Teman-teman kos Arimbo 6 D : Nita, Noer, Monic, Vila , kalian selalu
dalam kenanganku.
6. Teman-teman BK 2001, terimakasih untuk kebersamaan, keceriaan, dan
ix diberikan selama ini.
9. Bang Mayear dan Bang Aries di Saumlaki, terimakasih semuanya.
10.Teman-teman ku : Emil, Nanik, Fajar, Widi, Budi, Cris, terimakasih
semuanya kalian sahabatku yang baik.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna.
Semoga karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Terima kasih.
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . . . i
HALAMAN PERSETUJUAN . . . ii
HALAMAN PENEGASAHAN . . . iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN . . . iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA . . . v
ABSTRAK . . . vi
ABSTRACT . . . vii
KATA PENGANTAR . . . viii
DAFTAR ISI . . . x
DAFTAR TABEL . . . xiii
DAFTAR LAMPIRAN . . . xiv
BAB I PENDAHULUAN . . . 1
A. Latar Belakang Masalah . . . 1
B. Perumusan Tujuan . . . 2
C. Tujuan Penelitian . . . 2
D. Manfaat Penelitian . . . 2
E. Definisi Operasional . . . 3
F. Hipotesis Penelitian . . . 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA . . . 4
xi
4. Perkembangan Konsep Diri . . . 8
B. Belajar Matematika . . . 10
1. Pengertian Belajar . . . 10
2. Faktor-faktor yang Mampengaruhi Belajar . . . 10
3. Pelajaran Matematika . . . 13
4. Hasil Belajar Matematika . . . 14
5. Hubungan Konsep Diri dengan Hasil Belajar Matematika . . 14
C. Hipotesis . . . 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN . . . 16
A. Jenis Penelitian . . . 16
B. Populasi Penelitian . . . 16
C. Sampel Penelitian . . . 16
D. Instrumen Penelitian . . . 17
1. Kuesioner Konsep Diri . . . 17
2. Dokumen Hasil Akademik Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika kelas II SMK Adipura Magelang Tahun A jaran 2006/2007 semester II . . . 19
3. Validitas . . . 19
xii
E. Prosedur Pengumpulan Data . . . 22
F. Teknik Analisis Data . . . 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . 25
A. Hasil Penelitian . . . 25
B. Pembahasan . . . 31
BAB V PENUTUP . . . 36
A. Kesimpulan . . . 36
B. Saran-saran . . . 37
DAFTAR PUSTAKA . . . 39
xiii
Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas III Tahun Ajaran 2007/2008 . . . 17
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Konsep Diri . . . 18
Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Validitas . . . 21
Tabel 4. K lasifikasi Koefisien reliabilitas dan Validitas Suatu Tes . . . 22
Tabel 5. Urutan Peringkat Keseluruhan Aspek-aspek Konsep Diri
Siswa Kelas III SMK Adipura Magelang . . . 26
Tabel 6. Pengelompokan Konsep Diri Siswa Kelas III SMK Adipura
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Kuesioner Konsep Diri . . . 40
Lampiran 2. Data hasil Tryout . . . 45
Lampiran 3. Hasil Uji Realibilitas . . . 50
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Ujicoba (Tryout) Validitas Item
Angket Konsep Diri . . . 55
Lampiran 5. Data Skor Konsep Diri dengan Hasil Belajar
Matematika . . . 59
Lampiran 6. Data Hasil Penelitian Konsep Diri . . . 62
Lampiran 7. Data Konsep Diri dan Hasil Belajar Matematika . . . 80
1
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis.
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika hampir selalu menjadi momok bagi siswa dari
tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena pelajaran
matematika dipandang sebagai pelajaran yang sulit dan rumit sehingga lebih
banyak memberikan pengalaman negatif bagi siswa. Materi pelajaran ini sangat
membutuhkan ketekunan dan ketelitian.
Pembelajaran matematika sering kali membangun konsep diri yang negatif
pada siswa. Untuk materi pelajaran yang rumit seperti halnya mata pelajaran
matematika pembelajaran yang membangun konsep diri positif sangat penting.
Konsep diri menjadi penentu yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar.
Siswa yang mempunyai konsep diri yang tinggi akan menunjukan hasil belajar
yang baik, sebaliknya siswa yang mempunyai konsep diri yang rendah akan
menunjukan hasil belajar yang kurang baik.
Peningkatan konsep diri supaya hasil belajar meningkat, siswa
membutuhkan pendampingan yang penuh kesabaran, penuh ketelatenan dan
kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar di kelas. Suasana belajar yang
sehat dan kondusif untuk materi terutama mata pelajaran matematika dibutuhkan
2
Bila guru maupun siswa mampu menciptakan suasana tersebut besar
kemungkinan konsep diri siswa terhadap pelajaran matematika menjadi positif.
Dengan demikian diharapkan jika konsep diri siswa terhadap pelajaran
matematika positif maka hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika juga
meningkat.
Pentingnya meneliti konsep diri dengan hasil belajar matematika adalah
untuk mengetahui apakah siswa yang memiliki konsep diri positif maka hasil
belajar matematika baik atau sebaliknya bila siswa memiliki konsep diri negatif
maka hasil belajar matematika akan buruk.
B. Perumusan Masalah
Ada dua masalah penelitian ini dan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah konsep diri para siswa kelas III SMK Adipura Magelang
tahun ajaran 2007/2008 ?
2. Apakah ada hubungan yang positif antara konsep diri dengan hasil belajar
matematika para siswa kelas III SMK Adipura Magelang tahun ajaran
2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang hubungan antara
konsep diri dan hasil belajar dalam mata pelajaran matematika.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitan ini dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk
mengembangkan program bimbingan belajar siswa dalam rangka hasil belajar
E. Definisi Operasional a. Konsep Diri
Menurut Sinurat (Handout 2002) konsep diri adalah keseluruhan
gambaran, pandangan, keyakinan dan penghargaan, perasaan seseorang tentang
dirinya.
b. Pelajaran Matematika
Pelajaran matematika adalah pelajaran yang bertujuan melatih berfikir
dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif
dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan.
c. Belajar
Menurut Winkel (1996) belajar adalah suatu aktivitas mental psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap siswa dalam
menyelesaikan tugas dalam mata pelajaran tertentu.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah “Ada hubungan yang positif antara konsep diri
siswa dengan hasil belajar matematika siswa kelas III SMK Adipura Magelang
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memuat kajian pustaka mengenai masalah yang akan diteliti,
dalam bab ini meliputi konsep diri, belajar matematika, hipotesa.
A. Konsep Diri 1. Pengertian
Konsep diri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran
kita sebagai pribadi. Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya
sendiri, mengenai siapa dia, apa peranannya dalam lingkungan dan apa yang ia
inginkan (Mulyati, 1999). Sinurat (1991) mengemukakan bahwa konsep diri
diartikan sebagai sikap terhadap diri sendiri. Sikap adalah kecenderungan atau
kesiapan seseorang untuk bereaksi atau bertindak menurut cara tertentu
terhadap suatu objek. Menurut Paul. J. Centi (1993) konsep diri adalah
gagasan tentang diri sendiri yang terdiri dari bagaimana kita melihat diri
sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri dan
bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana kita
harapkan.
Menurut Saad (1999) konsep diri adalah kesadaran atau pengertian
tentang diri sendiri, yang mencakup pandangan tentang dunia, kepuasan
tentang kehidupan, dapat menghargai, mampu mengevaluasi kemampuan
sendiri dan persepsi mengenai diri sendiri.
Perkembangan konsep diri ditentukan juga oleh interaksi yang
dibelikan orang-orang di lingkungannya menunjukan penolakan, maka akan
membentuk konsep diri yang negatif. Sebaliknya jika umpan balik yang
diberikan orang-orang di lingkungannya menujukan penerimaan, maka akan
membentuk konsep diri yang positif.
Konsep diri positif adalah keyakinan atau pandangan kita tentang diri
sendiri yang baik dan menyenagkan. Konsep diri positif membuat kita
cenderung memusatkan perhatian pada yang positif-positif pada diri kita.
Untuk memperoleh konsep diri positif siswa membutuhkan kasih sayang,
penghargaan, penerimaan diri dan penerimaan dalam hidupnya.
Konsep diri negatif adalah keyakinan atau pandangan kita tentang diri
sendiri yang negatif dan tidak menyenagkan. Konsep diri negatif membuat
kita peka terhadap apa saja yang mengungkit atau mengangkat ketidak
berhargaan kita.
2. Aspek-aspek Konsep Diri
Aspek-aspek konsep diri yaitu:
a. Aspek Fisik
Menurut Hurlock aspek fisik terdiri dari konsep yang dimiliki individu tentang
penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam
hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya dimata
6
b. Aspek Sosial
Menurut Benzonsky (Indraningsih, 1987) aspek sosial meliputi bagaimana
peran sosial yang dimainkan individu dan penilaian individu terhadap peran
tersebut.
c. Aspek Moral
Menurut Benzonsky (Indraningsih, 1987) aspek moral meliputi nilai dan
prinsip yang memberi arti serta arah bagi kehidupan seseorang.
d. Aspek Psikis
Menurut Hurlock aspek psikis terdiri dari konsep individu tentang
kemampuan dan ketidak mampuan, harga dirinya dan hubungan dengan orang
lain. Aspek psikis mencakup pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki
individu terhadap dirinya sendiri.
e. Aspek Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama yang menanggapi perilaku individu, baik
orangtua, saudara kandung, orang lain yang tinggal satu atap dengan individu.
3. Penggolongan Konsep Diri
Konsep diri dapat digolongkan atas beberapa cara sejalan dengan
banyaknya gambaran atau keyakinan dan penghargaan atau perasaan, atau
sikap orang terhadap dirinya.
Konsep diri dapat digolongkan menjadi dua yaitu konsep diri yang
a. Konsep Diri Positif
Burns (1993) mengartikan konsep diri positif sebagai evaluasi diri yang
positif, penghargaan diri yang positif dan penerimaan diri yang positif. Oleh
karena itu, konsep diri positif sama artinya dengan gambaran diri yang
menyenangkan, konsep diri yang baik atau harga diri yang tinggi.
Seseorang memiliki konsep diri yang positif jika seseorang itu
mempunyai penilaian, penghargaan, dan penerimaan diri yang positif pada diri
sendiri. Seseorang memiliki konsep diri positif jika mampu mengembangkan
kemampuan-kemampuannya, ide-idenya, tidak mencemaskan banyak hal,
berpenampilan menarik dan bertingkah laku yang sesuai dengan harapan
dirinya dan harapan orang lain.
Orang yang mempunyai konsep diri positif mampu mengembangkan
kelebihan yang dimilikinya dan tetap menerima kelemahan dalam dirinya.
Orang yang mempunyai konsep diri positif lebih mudah menjalin relasi dengan
orang lain dan bersikap optimis dalam kompetisi.
b. Konsep Diri Negatif
Konsep diri negatif dianggap sama artinya dengan konsep diri yang
rendah, gambaran diri yang rendah, harga diri yang rendah. Burns (1993)
mengartikan konsep diri yang negatif sebagai evaluasi diri negatif, membenci
diri, perasaan rendah diri dan penolakan diri.
Seseorang memiliki konsep diri negatif jika seseorang mempunyai
penilaian, penghargaan, dan penerimaan diri yang negatif pada dirinya sendiri.
8
mengembangkan kemampuan-kemapuannya, ide-idenya, mencemaskan
banyak hal, berpenampilan kurang menarik dan bertingkah laku tidak sesuai
dengan harapan dirinya dan harapan orang lain.
Orang yang memiliki konsep diri yang negatif cenderung hanya melihat
kelemahan dirinya sehingga selalu merasa diri rendah, tidak berguna, dan
kurang memberikan perhatian terhadap kelebihan dirinya, sehingga cara
pandang dirinya menjadi rendah.
4. Perkembangan Konsep Diri
Perkembangan konsep diri ditentukan oleh interaksi yang dibentuk
antara individu dengan lingkungan sekitarnya yang terbentuk melalui proses
belajar selama masa pertumbuhan sejak kecil. Umpan balik yang diberikan
orang-orang di lingkungannya, pengalaman dan pola asuh orang tua atau orang
dewasa lain akan mempengaruhi konsep diri anak.
Anak mulai belajar tentang sikap dan peran yang menuntut tanggung
jawab sesuai dengan usianya di dalam keluarga, oleh karena itu setiap anggota
keluarga mempunyai peran yang sangat pentin g untuk proses belajar tersebut.
Pola asuh orang tua yang keliru dan negatif, atau anak yang tumbuh dan
dibesarkan dalam lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai
konsep diri yang negatif. Bila orang tua atau pendamping anak suka bersikap
tidak adil, menghina, melecehkan, suka menghukum jika berbuat salah atau
bertingak bodoh, maka anak akan cenderung menilai dirinya negatif, tidak
Perkembangan konsep diri dibagi menjadi dua yaitu; konsep diri primer
dan konsep diri sekunder (Hurlock,1996).
1. Konsep diri primer:
Konsep diri primer dibentuk dalam hubungan anak dalam keluarga.
2. Konsep diri sekunder:
a. Konsep diri sekunder dibentuk melalui pengalamannya dengan
teman sebaya.
b. Konsep diri sekunder dibentuk melalui pengalamannya di sekolah
(guru dan hasil belajar).
Konsep diri anak terbentuk melalui bagaimana perlakuan orang-orang
sekeliling (keluarga, teman, guru) terhadap anak. Bila perlakuan orang-orang
sekeliling menghargai akan menghasilkan konsep diri positif, dan bila
perlakuan orang-orang sekeliling tidak menghargai akan menghasilkan konsep
diri negatif.
Pengalaman pendidikan, pergaulan dengan teman sebaya, guru serta
orang dewasa lainnya, akan memberikan kesempatan kepada anak untuk
melihat konsep diri yang telah dibentuk dalam keluarganya. Dengan demikian
anak akan memperoleh konsep dirinya atau anak dapat mengubah konsep
dirinya karena meningkatnya pergaulan anak dengan orang di luar
10
B. Belajar Matematika 1. Pengertian Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/materi pelajaran. Belajar oleh Sudarmanto (1993) diartikan sebagai
usaha menggunakan setiap sarana dan sumber, baik di dalam maupun di luar
pranata pendidikan guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi. Menurut
James. O. Whittaker (Soemanto, 1983) belajar adalah proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Belajar merupakan suatu proses dasar dari pada perkembangan hidup
manusia. Winkel (1983) belajar adalah suatu proses mental yang mengarah
kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan atau sikap yang
semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan
tingkah laku yang progresif dan adaptif.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Muhibbin (1995) ada tiga faktor yang mempengaruhi belajar
yaitu: faktor internal, faktor eksternal, dan factor pendekatan belajar.
Masing-masing faktor diuraikan sebagai berikut ini:
a. Faktor Internal Siswa
Faktor internal siswa (faktor dari dalam siswa) yaitu keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
meliputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang bersifat jasmania h) dan aspek
1) Aspek Pisiologis
Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi
semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ
tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat
menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya
kurang atau tidak berbekas.
2) Aspek Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun
di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih
esensial itu adalah: tingkat kecerdasan/inteligensi siswa (kemampuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat), sikap siswa (sikap adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
dengan cara yang reaktif tetap terhadap objek orang, barang, dan se bagainya,
baik secara positif maupun negatif), bakat siswa (bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang), minat siswa (minat adalah kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu), motivasi siswa
(motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan
12
b. Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal siswa (faktor dari luar siswa) yaitu kondisi lingkungan
di sekitar siswa. Faktor dari luar siswa terdiri atas dua macam, yaitu: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi,
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan prilaku yang simpatik dan
memperhatikan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang
positif bagi kegiatan belajar siswa.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orangtua, praktik
pengolahan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat
memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
dicapai oleh siswa.
3) Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya,
alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan siswa. Contohnya:
kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu
voli) akan mendorong siswa untuk berkeliaran ketempat-tempat yang
sebenarnya tak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan seperti
itu jelas berpengaruk buruk terhadap kegiatan belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang
meliputu stategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran. Stategi dalam hal ini berarti seperangkat
langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
3. Pelajaran Matematika
Matematika merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan alam. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang bertujuan
supaya siswa mampu menghadapi perubahan keadaan kehidupan dalam dunia
yang selalu berkembang, melalui bertindak cermat, jujur, efisien dan efektif
atas dasar pemikiran secara logis, kritis.
Tujuan pengajaran matematika di Sekolah Menengah (SMU) adalah
siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke
pendidikan tinggi, siswa memiliki keterampilan matematika sebagai
peningkatan matematika pendidikan dasar untuk dapat digunakan dalam
kehidupan yang lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehidupan
sehari-hari, siswa mempunyai pandangan yang luas serta memiliki sikap menghargai
14
inovatif, siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui
kegiatan matematika di SMU (Depdikbud, 1995).
4. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan tingkat pencapaian atau penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dalam kurun waktu tertentu
dalam suatu program pelajaran atau mata pelajaran tertentu. Hasil belajar
matematika adalah kemampuan yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran
matematika berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Keberhasilan siswa dalam belajar pada mata pelajaran matematika
diketahui dengan cara mengadakan evaluasi. Evaluasi belajar ini bertujuan
untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa sehingga dapat diketahui kemajuan
siswa dalam bidang studi yang ditempuh.
5. Hubungan Konsep Diri Dengan Hasil belajar Matematika
Konsep diri yang positif dan sehat merupakan faktor penting bagi
seorang siswa dalam mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru terutama
pelajaran yang membutuhkan kemampuan berpikir kompleks seperti halnya
pelajaran matematika.
Konsep diri menjadi penentu yang sangat penting dalam menentukan
hasil belajar. Siswa yang memiliki konsep diri yang tinggi akan memandang
pelajaran matematika sebagai pelajaran yang tidak menakutkan, pelajaran yang
mudah dan mengasyikan. Dengan konsep diri yang positif dan sehat itu, siswa
matematika setelah sampai di rumah, tenang dalam menghadapi ulangan
matematik, dan akan memperoleh hasil belajar yang sangat memuaskan.
Siswa yang memiliki konsep diri yang rendah akan memandang pelajaran
matematika sebagai pelajaran yang menakutkan, pelajaran yang sulit. Dengan
konsep diri yang negatif dan rendah itu, siswa akan menjadi malas belajar, dan
akan memperoleh hasil belajar yang sangat tidak memuaskan.
C. Hipotesa
Sejalan dengan masalah penelitian tentang Hubungan Kons ep Diri dengan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SMK Adipura Magelang Tahun
Ajaran 2007/2008, hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: “A da
hubungan ang positif antara konsep diri siswa dengan hasil belajar
16 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, populasi penelitian, alat
pengumpulan data, dan teknik analisa data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode studi korelasi.
Studi korelasi ini bertujuan untuk menetapkan besarnya hubungan
variabel-variabel. Studi korelasi memungkinkan seorang peneliti memastikan sejauh mana
satu variabel berhubungan dengan variabel yang lain. “Besarnya hubungan itu
ditetapkan melalui koefisien korelasi” (Furchan,1982). Penelitian ini
menggambarkan hubungan konsep diri dengan hasil belajar matematika siswa
para siswa kelas III SMK Adipura Magelang Tahun Ajaran 2007/2008.
B. Populasi Penelitian
“Populasi adalah semua anggota sekelompok orang, kejadian atau obyek
yang telah dirumuskan secara jelas” (Furchan,1982). Populasi penelitian ini
adalah semua siswa kelas III SMK Adipura Magelang Tahun Ajaran 2007/2008
yang berjumlah :156 orang siswa.
C. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang dite liti, jika hanya
akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian ini disebut penelitian
sampel (Arikunto, 1997). Sampel penelitian diambil dari jumlah populasi
siswa yang terdiri dari siswa kelas III / E, III / OA, III/ OB, dan III / OC yang
diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sedangkan
sisanya kelas III M sebagai uji coba yang berjumlah 37 siswa. Jumlah siswa
masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas III Tahun Ajaran 2007/2008
Kelas Jumlah siswa
III / M 37
III / E 21
III / OA 35
III / OB 29
III / OC 34
Total 156 Siswa
D. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Konsep Diri
Kuesioner ini disusun dalam bentuk skala bertingkat yang memuat
pernyataan yang menunjukkan gambaran akan aspek fisik, aspek sosial,
aspek moral, aspek psikis, dan aspek keluarga yang sangat berpengaruh
terhadap konsep diri. Responden siswa kelas III SMK diminta untuk
mengungkapkan penghayatannya melalui kuesioner ini bagaimana ia
memandang dirinya selama ini dan bagaimana tanggapan orang lain
terhadap dirinya seperti yang mereka alami saat ini. Kuesioner konsep diri
diambil dari alat yang digunakan Laurentia Vonny Tunjung Sari dalam
rangka penelit iannya mengenai hubungan pola pengasuhan orang tua
dengan konsep diri siswa.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu : (1) Bagian penjelasan dan
18
Adapun kuesioner aspek konsep diri dan nomer pernyataan adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner Aspek Pernyataan
positif Pernyataan negatif Jumlah positif Jumlah negatif Jumlah
Aspek Fisik 1, 2, 3, 4, 5,
6
7, 8, 9, 10,
11,12
6 6 12
Aspek Sosial 13, 14, 15,
16, 17, 18
19, 20, 21,
22, 23, 24
6 6 12
Aspek Moral 25, 26, 27,
28, 29, 30
31, 32, 33,
34, 35, 36
6 6 12
Aspek Psikis 37, 38, 39,
40, 41, 42
43, 44, 45,
46, 47, 48
6 6 12
Aspek
Keluarga
49, 50, 51,
52, 53, 54
55, 56, 57,
58, 59, 60
6 6 12
Jumlah total 30 30 30 30 60
Kuesioner dapa t dilihat pada lampiran 1.
Skoring item Kuesioner penelitian memakai Skala Likert. Item
Kuesioner menggunakan opsi jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju,
sangat tidak setuju. Skoring item kuesioner dilakukan sebagai berikut: untuk
penskoran pernyataan positif dengan jawaban sangat setuju: 4; skor jawaban
setuju: 3; skor jawaban tidak setuju 2; skor jawaban sangat tidak setuju : 1.
Sebaliknya untuk penskoran pernyataan negatif dengan jawaban sangat
setuju: 1; skor jawaban setuju: 2; skor jawaban tidak setuju 3; skor jawaban
2. Dokumen Hasil Akademik Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Kelas II SMK Adipura Magelang Tahun Ajaran 2006/2007 Semester II
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah pencatatan dokumen.
Data diperoleh dari dokumen sekolah yang bersangkutan. Data yang diperoleh
adalah nilai rapor semester II mata pelajaran matematika para siswa kelas II
SMK Adipura Magelang Tahun Ajaran 2006/2007. dokumen hasil akademik
siswa dapat dilihat dalam lampiran 2.
3. Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap obyek yang
diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur.Validitas
adalah sejauh suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh
alat tersebut (Furchan,1982). Dalam penelitian ini validitas yang digunakan
adalah validitas konstruk atau konsep yaitu validitas yang menunjukan
sampai dimana isi suatu konsep yang seharusnya menjadi isi suatu tes atau
konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukuran
tersebut.
Teknik yang di gunakan untuk menganalisis item-item dari penelitian
ana adalah teknik karelasi Product Moment Pearson (Arikunto,2002).
Dengan rumus sebagai berikut:
rxy=
∑
∑
−∑
∑
∑
∑
−∑
− } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan:20
N = jumlah subyek
X = skor setiap item
Y = skor total peraspek
XY= hasil kali antara nilai X dan nilai Y
Sebagai kriteria penilaian item berdasarkan korelasi skor setiap
item dan skor total skala digunakan batasan minimal 0,30. jadi, item yang
memiliki koefisien = 0,30 dianggap valid atau sahih.
Proses perhitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberi
skor pada masing-masing item dan mentabulasi data uji coba dapat dilihat
pada lampiran 3. Selanjutnya proses perhitungan dilakukan dengan
komputer melalui program SPSS. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 4. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap 60
item kuesioner diperoleh 60 item yang taraf validitasnya = 0,30.
4. Reliabilitas
“Reliabilitas adalah keajegan hasil pengukuran suatu alat ukur”
(Furchan,1982). Menurut Masidjo (1995), reliabilitas suatu alat ukur
adalah taraf sampai dimana suatu alat ukur mampu menunjukkan
konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan
dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur tingkat reliabilitas
menggunakan metode belah dua atau sering disebut juga metode
gasal-genap. Skor hasil uji coba diubah menjadi skala deskrit yaitu sekor 1 dan 2
dibagi dua, yaitu skor yang berasal dari item bernomor gasal dan skor yang
berasal dari item bernomor genap.
Hasil uji coba penelitian menunjukkan besarnya koefisien
reliabilitas dan koefisien validitas kuesioner seperti yang disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 3. Koefisien reliabilitas dan koefisien validatas
Kuesioner Uji coba
Konsep diri rtt =0,99 = ∞
t
r 0,99
Koefisien reliabilitas dinyatakan dengan bilangan koefisien antara
– 1,00 sampai +1,00 yang dikelompokkan ke dalam beberapa klasifikasi
dari sangat rendah sampai sangat tinggi.
Taraf reliabilitas suatu alat ukur diperoleh dengan menggunakan
rumus Spearman-Brown sebagai berikut (Garrett,1967)
xy xy tt
r xr r
+ =
1 2
Keterangan:
tt
r = Koefisien reliabilitas
=
xy
r Koefisien korelasi item belahan ganjil-genap
Garrett (1967) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran
22
Tabel 4. Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas suatu tes
Koefisien korelasi Klasifikasi
± 0,70 - ±1,00
± 0,40 - ± 0,70
± 0,20 - ± 0,40
± 0,00 - ± 0,20
Tinggi-Sangat tinggi
Cukup
Rendah
Tidak ada atau Sangat Rendah
Berdasarkan tabel klasifikasi tersebut disimpulkan bahwa
reliabilitas kuesioner konsep diri dengan hasil belajar matematika
termasuk tinggi.
E. Prosedur Penggunpulan Data 1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai usaha seperti:
menyusun kuesioner, pelaksanaan uji coba kuesioner dan pengumpulan data
hasil belajar siswa. Dalam menyusun kuesioner peneliti terlebih dahulu
menentukan variabel yang digunakan, kemudian menentukan aspek dan
indikator untuk dijadikan item-item konsep diri, terakhir melakukan uji coba
kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap para siswa kelas II SMK
Adipura Magelang Tahun Ajaran 2006/2007 pada tanggal 23 Juni 2007
de ngan jumlah responden 37 siswa.
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Pengumpulan data penelitian dilakukan terhadap para siswa kelas III
SMK Adipura Magelang Tahun Ajaran 2007/2008 dilaksanakan pada hari
mengerjakan kuesioner, membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Adapun
langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data:
a. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian.
b. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada siswa.
c. Peneliti menjelaskan tentang petunjuk pengisian dan memberikan
kesempatan kepada responden untuk menanyakan hal yang belum jelas.
d. Selama pengisian kuesioner berlangsung, peneliti memberikan kesempatan
kepada responden untuk menanyakan item-item kuesioner yang tidak
dipahami maksudnya.
e. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan lembar kuesioner setelah
terkumpul.
F. Teknik Analisis Data
1. Melakukan skoring dan tabulasi data yang berasal dari kuesioner konsep
diri.
2. Menghitung total skor dari kuesioner konsep diri.
3. Menghitung total skor dari hasil belajar matematika.
4. Menghitung hubungan konsep diri dengan hasil belajar matematika
dengan rumus korelasi dengan teknik korelasi serial dengan rumus ;
24
dalam mana :
rser = koefisien korelasi serial
Or = ordinat yang lebih rendah
Ot = ordinat yang lebih tinggi
M = mean
SDtot = standar Deviasi Total
25
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
yang telah dilakukan, yaitu tentang hubungan konsep diri dengan hasil belajar
matematika siswa.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang hubungan konsep diri dengan hasil belajar
matematika siswa kelas III SMK Adipura Magelang dianalisis dengan
menggunakan rumus korelasi dengan teknik korelasi serial. Rumus korelasi
serial :
∑
−
∑
−
=
P
O
O
SD
M
O
O
r
t r t r serial tot2
Pengelompokan dari hasi penelitian juga dapat dirumuskan
aspek-aspek konsep diri siswa kelas III SMK Adipura Magelang. Hasil perhitungan
aspek-aspek konsep diri siswa dari yang tinggi sampai rendah tersaji pada
tabel di bawah ini:
26
Tabel 5
Urutan Peringkat Keseluruhan Aspek-Aspek Konsep Diri
Siswa Kelas III SMK Adipura Magelang.
Aspek konsep diri Score Peringkat
Aspek Fisik 1213 2
Aspek Sosial 1157 3
Aspek Moral 1129 5
Aspek Psikis 1147 4
Aspek Keluarga 1237 1
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa aspek konsep diri yang
paling tinggi adalah keluarga dan aspek konsep diri rendah pada siswa kelas
III SMK Adipura Magelang adalah aspek moral.
Selanjutnya dari hasil penelitian konsep diri terhadap 114 orang siswa
dapat digolongkan dala m tiga kategori yaitu tinggi, sedang, rendah yang
Tabel 6
Pengelompokan Konsep Diri
Siswa kelas III SMK Adipura Magelang
Konsep diri Frekuensi %
T 41 - 60 86%
S 21 – 40 11%
R 0 – 20 3%
Berdasarkan tabel di atas dapat dirumuskan bahwa konsep diri siswa
kelas III SMK Adipura Magelang sebagai berikut:
1. Kategori konsep diri siswa tinggi : 98 siswa ( 86%)
2. Kategori konsep diri siswa sedang : 13 siswa ( 11%)
3. Kategori konsep diri siswa rendah : 3 siswa (3%)
Selanjutnya untuk menghitung dengan rumus korelasi serial diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendaftar nilai tiap kelompok
a. Kelompok tinggi (T)
56, 51, 60, 58, 60, 49, 59, 59, 59, 53, 60, 57, 58, 54, 59, 46, 55, 56, 57, 41,
54, 58, 58, 51, 60, 60, 59, 56, 54, 46, 55, 51, 55, 50, 60, 58, 59, 47, 58, 59,
58, 51, 60, 56, 57, 53, 58, 43, 54, 54, 57, 54, 58, 58, 50, 59, 60, 59, 55, 52,
44, 53, 51, 55, 50, 60, 58, 59, 47, 58, 59, 58, 51, 60, 56, 57, 53, 58, 43, 54,
28
b. Kelompok sedang (S)
38, 32, 35, 32, 36, 29, 34, 28, 39, 29, 34, 28, 39
c. Kelompok rendah (R)
19, 17, 17
2. Menentukan proporsi individu dalam kelompok
3. Menghitung banyaknya subyek tiap kelompok
0,96 114
98 )
(T = =
P
0,11 114
13 )
(S = =
P
0,03 114
3 )
(R = =
P
4. Menghitung nilai rata-rata (mean) tiap kelompok
55,07
98 5397 )
(T = =
M
33,31 13
433 )
(S = =
M
17,67 3
53 ) (R = = M
5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih rendah dan ordinat yang
Tabel ordinat kurva normal
P P Ordinat
0,860 0,140 0,22258
0,865 0,135 0,21712
.
.
.
0,030 0,970 0,06804
6. Membuat tabel ker ja
Tabel kerja untuk menghitung korelasi serial
Kelompok nk p O(ordinat) (Or-Ot) (Or-Ot)2 (Or-Ot)2
p
M (Or-Ot).M
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Rendah 3 0,03 0
-0,06804
4,62944 154,31467 17,67 -1,20227
0,06804
Sedang 13 0,11 0,14908
-0,02222
-0,202 33,31 +4,96585
0,21712
Tinggi 98 0,86 0 +0,21712 0,04714 0,05481 55,07 +11,95679
30
Kelompok rendah adalah 0 – 0,06804 = -0,06804 karena ”ordinat yang
lebih rendah” adalah 0, ”ordinat yang lebih tinggi” adalah 0,06804
Kelompok sedang adalah 0,14908 karena ”ordinat yang lebih rendah”
adalah 0,06804 dan ”ordinat yang lebih tinggi” adalah 0,2171
7. Mencari standar deviasi total
= 1 N
∑
X2−(
∑
X)
2 N S(
)
93 , 9 9 9257050842 , 9 53037961 , 1131 114 1 1280361 114 1 34609689 35890050 114 1 5883 314825 114 114 1 2 = = = = − = − = x x8. Menghitung korelasi serial
∑
−
∑
−
=
P
O
O
SD
M
O
O
r
t r t r serial tot2
9,93 154,16748 72037 , 15x =
Maka rtriser 0,010268824 0,01
883076 , 1530 72037 , 15 = = =
Setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai r, termasuk kategori sangat
rendah (Tak berkorelasi) artinya tidak ada hubungan yang positif antara
B. Pembahasan
Penelitian ini bersifat deskriptif artinya memaparkan apa adanya
tentang konsep diri siswa yang terjadi dalam lingkup pendidikan di SMK
Adipura Magelang. Penelitian ini menggunakan aspek-aspek konsep diri yang
terdiri dari fisik, sosial, moral, psikis, dan keluarga.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kecenderungan konsep diri siswa
kelas III SMK Adipura Magelang berdasarkan Aspek fisik, sosial, moral,
psikis, dan keluarga berada pada kategori tinggi, yait u sebesar 86%.
Sedangkan berdasarkan aspek-aspek konsep diri diperoleh hasil untuk aspek
fisik (1213), sosial (1157), moral (1129), psikis (1147), dan keluarga (1237).
Konsep diri siswa dengan kategori tinggi sebanya k 98 siswa (86%).
Hal ini membuktikan sebagian besar siswa kelas III SMK Adipura Magelang
mempunyai konsep diri yang tinggi. Dari hasil penelitian ini, dapat
menjelaskan bahwa siswa memiliki konsep diri yang tinggi jika siswa itu
mempunyai penilaian, penghargaan, dan penerimaan diri yang positif pada
dirinya sendiri sehingga siswa itu mampu untuk mengembangkan dirinya.
Dari 98 siswa yang mendapatkan nilai matematika 8 ada 17 siswa, yang
mendapatkan nilai matematika 7 ada 46 siswa, dan yang mendapatkan nilai
matematika 6 ada 35 siswa. Masih ada siswa kelas III SMK Adipura
Magelang yang konsep dirinya tinggi dan nilai matematikanya sedang dan
32
tinggi belum menjamin bagi siswa untuk mendapat nilai matematika 8. Siswa
yang mendapat nilai matematika 7 dan 6 disebabkan karena siswa didalam
mengikuti pelajaran maupun ulangan matematika siswa itu sedang tidak serius
yang disebabkan siswa sedang mempunyai permasalahan sehingga siswa itu
tidak siap dan mendapatkan nilai yang sedang atau rendah.
Konsep diri siswa dengan kategori sedang, sebanyak 13 siswa (11%).
Hal ini menunjukan bahwa secara umum masih ada siswa kelas III SMK
Adipura Magelang mempunyai konsep diri yang stabil. Hasil penelitian
terse but dapat diartikan bahwa tidak semua siswa kelas III mempunyai konsep
diri yang tinggi. Siswa yang mempunyai konsep diri sedang mempunyai
kemampuan untuk menjaga, baik fisik, sosial, moral, psikis, dan keluarga,
sehingga dapat berperan aktif dalam setiap kegiatan. Mereka juga mempunyai
motivasi untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah khususnya belajar
matematika. Dari 13 siswa yang mendapatkan nilai matematika 8 ada 1 siswa,
yang mendapatkan nilai matematika 7 ada 1 siswa, dan yang mendapatkan
nilai matematika 6 ada 11 siswa. Masih ada siswa kelas III SMK Adipura
Magelang yang konsep dirinya sedang dan nilai matematikanya 8, 7, dan 6.
Konsep diri siswa dengan kategori rendah sebanyak 3 siswa (3%). Hal
ini membuktikan bahwa masih ada siswa kelas III SMK Adipura Magelang
mempunyai konsep diri rendah. Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat
menjelaskan bahwa masa remaja merupakan masa yang ditandai dengan
berbagai perubahan baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Konsep
siswa akan menganggap bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk
melakukan aktifitas sesuai dengan apa yang diinginkan. Dari 3 siswa yang
mendapatkan nilai matematika 8 ada 0 siswa, yang mendapatkan nilai
matematika 7 ada 1 siswa, dan yang mendapatkan nilai matematika 6 ada 2
siswa. Masih ada siswa kelas III SMK Adipura Magelang yang konsep dirinya
rendah mendapat nilai matematika 7 disebabkan karena siswa yang
mempunyai konsep diri rendah siswa juga dapat berprestasi dan dapat serius
dalam mengikutin pelajaran sehinnga nilai matematikanya 7.
Berdasarkan uraian di atas, maka konsep diri siswa untuk kategori
tinggi ada 98 siswa (86%) dengan nilai matematika 8 ada17 siswa, nilai 7 ada
46 siswa, dan nilai 6 ada 35 siswa, kategori sedang ada 13 siswa (11%)
dengan nilai matematika 8 ada 1 siswa,nilai 7 ada 1 siswa, dan nilai6 ada 11
siswa, kategori rendah ada 3 siswa (3%) dengan nilai matematika 8 ada 0
siswa, nilai 7 ada 1 siswa, dan nilai 6 ada 2 siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan aspek-aspek konsep
diri diperoleh hasil bahwa aspek moral merupakan aspek konsep diri yang
paling sedikit, yaitu 1129. sebagai siswa yang ingin mencoba hal-hal yang
baru sesuai dengan apa yang mereka inginkan, ketika diberi beberapa pilihan,
maka mereka akan memberikan respon yang beragam, ada yang merespon
positif dan ada pula yang merespon negatif. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa konsep diri siswa berdasarkan aspek moral pada siswa kelas III SMK
Adipura Magelang adalah peringkat rendah dibandingkan dengan aspek-aspek
34
Aspek keluarga merupakan aspek yang sangat penting karena keluarga
adalah lingkungan pertama yang menanggapi perilaku individu, baik orang
tua, saudara kandung, orang lain yang tinggal satu ata p dengan individu. Hasil
penelitian menunjukan bahwa aspek keluarga pada siswa kelas III SMK
Adipura Magelang adalah paling tinggi, yaitu 1237.
Aspek fisik merupakan konsep diri siswa yang meliputi penampilan,
bentuk tubuh, ukuran tubuh, pakaian, potongan rambut dan sebagainya. Hal
ini diartikan bahwa arti fisik seorang siswa dalam hubungannya, dengan
prilakunya dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. Hasil
penelitian menunjukan bahwa konsep diri berdasarkan aspek fisik pada siswa
adalah 1213. Dengan demikian dapat diartikan bahwa dengan penampilan
fisik atau tubuh yang dimilikinya, siswa kelas III SMK Adipura Magelang
mempunyai konsep diri yang positif, baik dari segi penampilan fisik, bentuk
tubuh, ukuran tubuh, pakaian dan sebagainya.
Aspek sosial merupakan konsep diri yang berhubungan dengan
peranan individu dalam lingkup peran sosial dan penilaian individu terhadap
peran tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek sosial pada siswa
adalah sebesar 1157. kondisi tersebut merupakan bagian dari konsep diri siswa
yang pada usia tersebut membutuhkan pergaulan dan teman untuk berbagi
cerita dan bertukar pikiran tentang berbagai hal.
Aspek psikis merupakan konsep diri siswa tentang kemampuan dan
ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.
siswa terhadap dirinya sendiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep diri
berdasarkan aspek psikis pada siswa adalah sebesar 1147. kondisi ini dapat
diperkuat dengan hasil observasi penulis di lapangan bahwa memang secara
psikis konsep diri siswa kelas III SMK Adipura Magelang adalah sebagaimana
kondisi psikis siswa pada umumnya, mereka bersikap sopan, ramah,
menghargai orang lain, saling membantu, mempunyai prinsip dalam hidup.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep diri
siswa kelas III SMK Adipura Magelang yang paling rendah adalah aspek
moral, yaitu 1129 dan paling tinggi adalah aspek keluarga, yaitu sebesar 1237.
sehingga adanya pe nelitian ini dapat memberikan suatu gambaran yang jelas
bagaimana sebaiknya peranan guru, lingkungan sekolah dan terutama guru
pembimbing dalam menghadapi permasalahan siswa yang sangat berbeda dan
kompleks.
Sejalan dengan masalah penelitian tentang Hubungan Konsep Diri
dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SMK Adipura magelang
Tahun Ajaran 2007/2008, setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai r,
termasuk kategori sangat rendah (tak berkorelasi) artinya tidak ada hubungan
36 BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran.
A. Kesimpulan
1 . Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang
hubungan antara konsep diri dan hasil belajar dalam mata pelajaran
matematika siswa kelas III SMK Adipura Magelang.
2 . Hasil Penelitian
Intrumen penelitian ini berupa kuesioner tentang konsep diri.
Kuesioner konsep diri terdiri dari aspek fisik, sosial, moral, psikis, dan
keluarga berjumlah 60 item.
Prosedur pengumpulan data meliputi (1) tahap persiapan yaitu
menyusun kuesioner dan melakukan uji coba. (2) tahap pelaksanaan
yaitu melakukan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan
adalah melakukan skoring dan tabulasi data, menghitung total skor
konsep diri, menghitung total skor hasiol belajar matematika, serta
menghitung hubungan konsep diri dengan hasil belajar matematika
dengan rumus korelasi dengan teknik korelasi serial. Dari hasil
a. Kelompok konsep diri tinggi sebanyak 98 siswa atau (86%) dengan
mendapatkan nilai matematika 8 ada 17 siswa, yang mendapatkan
nilai 7 ada 46 siswa, dan yang mendapatkan nilai 6 ada 35 siswa.
b. Kelompok konsep diri sedang sebanyak 13 siswa atau (11%)
dengan mendapatkan nilai matematika 8 ada 1 siswa, yang
mendapatkan nilai 7 ada 1 siswa, da n yang mendapatkan nilai 6 ada
11 siswa.
c. Kelompok konsep diri rendah sebanyak 3 siswa atau (3%) dengan
mendapatkan nilai matematika 8 ada 0 siswa, yang mendapatkan
nilai 7 ada 1 siswa, dan yang mendapatkan nilai 6 ada 2 siswa.
B. Saran -saran 1. Untuk Siswa
Konsep diri bagi siswa merupakan hal yang penting dalam
meningkatkan kemampuan diri dalam menghadapi berbagai permasalahan,
baik masalah yang berhubungan dengan proses pembelajaran di sekolah,
dengan teman, orang tua, guru dan lingkungan. Untuk itu disarankan agar
siswa itu mampu mengembangkan kelebihan yang dimilikinya dan tetap
menerima kelemahan dalam dirinya, karena orang yang mempunyai konsep
diri positif lebih mudah menjalin relasi dengan orang lain dan bersikap
38
2. Untuk Guru Pembimbing
Guru dan guru pembimbing mempunyai peranan yang sangat
penting dalam meningkatkan konsep diri dan prestasi belajar siswa atau
anak didiknya, umpan balik yang diberikan, pengalaman dan pola asuh
yang menyenangkan akan sangat mempengaruhi konsep diri siswa. Untuk
itu disarankan agar guru dan guru pembim bing mencari metode yang
kreatif dan inovatif dan memberikan umpan balik yang menunjukan
penerimaan.
3. Untuk Sekolah
Sekolah merupakan tempat pembelajaran siswa, sehingga
hendaknya sekolah mampu memberikan dukungan, meliputi sarana dan
prasarana yang memberikan ruang untuk siswa mengaktualisasikan minat
dan bakatnya, yang akhirnya jika siswa sudah merasa senang dan betah di
sekolah, maka siswa akan terhindar dari hal-hal negatif yang dapat
merugikan dan menjerumuskan sisw a kedalam kehancuran dan yang
39
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Burns, R. B., 1993,Konsep DiriTteori, Pengukuran, Perkembangan dan perilaku, Jakarta: Arcan
Centi, J. Paul. 1993. Mengapa Rendah Diri. Yogyakarta: Erlangga.
Furchan, Arief. 1982. Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Hurlock, e. B., 1996, Perkembangan Anak. Edisi Keenam, Alih bahasa Med. Meitasari Tjandra, Jakarta: Erlangga.
.
Hurlock. 2002. Perkembangan Anak 2. Jakarta: Erlangga.
Hurlock. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Masidjo. Ign. 1995. Penilaian pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
Mulyani, 1988. Kurikulum Pengajaran. Depdikbud.
Muhibbin, Syah., 1995 Psikologi Pendidikan Remaja. Posdakarya. .
Saat, M. Hasballah. 1999. Perkelahian Pelajar Potret Siswa SMU di DKI Jakarta:
Galang Press.
Sinurat, R. H. Dj.1991. Konsep Diri dan Perkembangannya. Makalah. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.
Soemanto, Wasty. 1983. Psikologi Pendidikan: Bima Aksara.
Syah, Muhibin. 1997. Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
LAMPIRAN 1
40
Kuesioner Konsep Diri
Kata Pengantar
Pada kesempatan ini, saya memohon kesediaan Anda untuk menjawab
pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini. Melalui kuesioner ini saya ingin
memperoleh gambaran tentang Konsep Diri Anda.
Identitas
Umur : th
Jenis kelamin :
Kelas :
Petunjuk
1. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Kemudian
tentukan seberapa sering maksud dari pernyataan tersebut Anda alami.
Alternatif jawaba :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
2. Berilah tanda centang (V) pada alternative jawaban yang Anda pilih
ditempat yang tersedia.
Contoh:
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya puas dengan bentuk badan saya saat ini ü
Keterangan: karena penjawab merasa “Sangat Setuju” mengalami hal yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut, maka penjawab
3. Jawablah semua pernyataan berikut dan periksalah kembali jawaban Anda
sebelum dikumpulkan.
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa bangga dengan penampilan saya.
2. Saya merasa puas dengan bentuk tubuh saya.
3. Saya merasa penampilan saya cukup menarik.
4. Saya sangat percaya diri dengan penampilan saya.
5. Bentuk tubuh saya menambah kepercayaaan diri
saya.
6. Saya menyukai warna kulit saya.
7. Terkadang saya merasa cemas dengan penampilan
saya.
8. Saya merasa tubuh saya tidak menarik.
9. Bentuk tubuh saya berpengaruh negatif terhadap
pergaulan saya dengan teman lawan jenis.
10. Saya tidak menyukai bentuk tubuh saya.
11. Saya malu dengan penampilan saya.
12. Saya membenci salah satu bagian tubuh saya.
13. Saya merasa dipercaya oleh teman-teman saya.
14. Saya merasa dicintai oleh t eman-teman saya.
15 Saya merasa diperhatikan oleh teman-teman saya.
16. Saya membina persahabatan baik dengan teman
pria maupun wanita.
17. Pujian dari teman bagi saya menambah rasa
percaya diri.
18. Saya merasa bangga karena banyak teman
19. Saya merasa dijauhi teman.
20. Saya merasa tidak dipercaya oleh teman.
42
22. Bergaul dengan teman-teman hanya membuat saya
menjadi minder.
23. Saya merasa tidak nyaman apabila teman-teman
mengabaikan saya.
24 Saya kurang dapat bersosialisasi sehinga saya tidak
memiliki banyak teman.
25. Bila saya melanggar aturan yang berlaku saya siap
menerima hukuman.
26. Saya sangat menjunjung tinggi pada kejujuran.
27. Saya selalu berkata sopan kepada siapa saja.
28. Saya selalu mematuhi peraturan di sekolah
29. Saya selalu mematuhi peraturan-peraturan yang ada
di rumah.
30. Saya sering membantu teman-teman yang sangat
membutuhkan.
31. Terkadang saya ber buat tidak jujur.
32. Saya sering mengerjakan hal-hal yang dilarang oleh
agama.
33. Saya berkata dusta atau berbohong.
34. Terkadang saya kurang taat dalam menjalankan
ibadah agama.
35. Terkadang saya sukar membedakan hal yang
dianggap baik atau buruk.
36. Saya mengalami masalah karena takut berdusta
melanggar aturan.
37. Keberhasilan yang saya capai menumbuhkan rasa
percaya diri saya.
38. Saya merasa bangga atas prestasi yang saya miliki.
39. Saya merasa optimis atas keberhasilan yang saya
40. Saya dapat mengambil keputusan dengan tepat
untuk setiap masalah yang saya hadapi.
41. Keinginan dan harapan saya akan saya perjuangkan
agar menjadi kenyataan.
42. Saya selalu berusaha menjadi diri sendiri dalam
segala hal.
43 Saya merasa hidup ini tidak ada gunanya.
44. Saya merasa tidak berdaya dalam mengatasi
kesulitan yang sedang saya hadapi.
45. Bila menghadapi masalah saya cepat putus asa
46. Saya merasa minder atas kegagalan yang saya
alami.
47. Saya mudah capek dan tersinggung.
48. Saya sangat jarang memusatkan sendiri pilihan
hidup saya.
49. Saya merasa dipercaya orang tua untuk mengatur
diri saya sendiri.
50. Saya merasa optimis dan bersemangat karena
dukungan orang tua.
51. Kepercayaan dari orang tua menumbuhkan sikap
tanggung jawab saya.
52. Orang tua selalu mendukung kegiatan saya di
sekolah.
53. Saya merasa dimengerti oleh orang tua saya.
54. Saya merasa dicintai oleh orang tua dan
saudara-saudara saya.
55. Saya merasa kurang dipercaya oleh orang tua saya.
56. Saya merasa kurang dimengerti oleh orang tua
saya.
44
58. Saya merasa kurang dicintai oleh orang tua saya.
59. Saya merasa diabaikan oleh orang tua saya.
60. Saya merasa tidak diperhatikan oleh orang tua saya.
LAMPIRAN 2
Tabulasi skor-skor kuesioner konsep diri
No soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 No siswa
1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 33 3 3 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 34 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 37 1 1 2 1 3 2 3 3 4 3 2 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
5 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 35 3 1 2 3 2 3 3 3 3 4 1 2
6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 34 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
9 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
11 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3
12 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
13 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 37 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 31 1 3 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2
15 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 38 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
16 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4
17 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 28 2 2 1 2 3 3 2 1 2 3 2 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4
19 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 39 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3
20 3 2 1 3 2 1 4 3 3 3 3 3 31 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 3
21 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 2 2 3 3 3 1 4 3 2 3 3 32 2 1 4 2 3 1 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 38 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 35 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3
26 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 38 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3
28 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3
29 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 3 34 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2
30 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 38 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
32 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
34 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 2 1 4 1 2 2 3 3 3 3 3 30 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3
37 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 33 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3
38 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 35 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3
39 3 3 3 3 4 2 1 2 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
40 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 36 1 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3
41 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 1 4 4 2 2 1 3 3 3 3 29 3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 2
43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
44 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
45 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 33 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2
46 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
53 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
54 3 4 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 27 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3
55 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 38 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3
56 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 40 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
57 3 2 2 2 1 1 2 4 3 3 3 3 29 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
59 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
60 3 2 1 3 2 4 1 3 3 2 4 3 31 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 35 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 38 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4
66 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 34 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2
67 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 38 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
70 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 37 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
72 3 2 1 2 2 1 1 3 4 3 3 4 29 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
73 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
74 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 1 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4
75 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 32 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
76 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 36 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
78 3 2 3 4 3 1 2 2 3 3 3 3 32 4 1 1 3 1 3 3 3 3 2 2 2
79 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3
80 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
81 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1
82 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
83 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
84 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
85 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
87 3 3 3 2 3 2 3 3 1 4 2 2 31 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1
88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 37 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
90 3 3 2 3 2 3 1 2 2 1 2 2 26 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3
91 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 38 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3
92 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 40 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
93 3 2 1 2 2 1 2 3 4 3 3 3 29 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
94 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 3 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 30 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3
97 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
98 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 37 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 1 3
100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 37 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3
101 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3
102 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 34 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 2
103 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
104 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
105 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
106 3 4