• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Umum Perusahaan

CV. Manggala merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Manufaktur Furniture (Meuble). CV. Manggala juga merupakan perusahaan keluarga, di mana pendiri sekaligus pimpinan adalah Bapak Wiyadi Wangso Manggolo.

Karier dimulai pada tahun 1981, ketika mendapat kesempatan untuk memasok kusen, daun pintu dan jendela ke sebuah perusahaan developer yang terbiasa membuat rumah mewah untuk para pejabat khususnya di jawa tengah.

Pada tahun 1985, perusahaan ini mendirikan workshop pekerjaan kayu untuk keperluan bangunan di Jatirejo dan Depo penjualan kayu, yang mana pada awal berdirinya, CV. Manggala memasok kebutuhan di wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta

Setelah beberapa tahun mengalami perkembangan, yang terbukti dengan bertambahnya Produk-produk furniture yang dihasilkan dan diorder semakin meningkat, pada tahun 1995, CV. Manggala mendirikan

dengan tanah seluas 10.000 dengan sistem terintegrasi mulai dari pengelolaan bahan baku dan pengeringan kayu untuk menghasilkan furniture yang berkualitas standar ekspor. Dan pada tahun 1995 ini juga,

(2)

CV. Manggala mendapatkan pesanan order dari mancanegara untuk Garden Teak Furniture dan Colonial Antique Furniture.

Seiring dengan perkembangan unit usaha furniture, pada tahun 1998, CV. Manggala mendirikan pebrik kedua di wilayah Jatirejo untuk dapat lebih maksimal dalam menangani order yang telah berkembang ke beberapa negara lainnya, seperti; Amerika, Australia, Turki, Timur Tengah, Korea, Spanyol, Perancis, Singapore, Jerman, Italy, Carebian, Belanda dan Polandia.

CV. Manggala mendapatkan peluang-peluang baru yang ada dalam kegiatan bisnisnya, di mana Klaten telah menjadi daerah tujuan buyer mancanegara untuk produk-produk indonesia, khususnya Furniture.

Maka pada tahun 2001, CV. Manggala mendirikan unit usaha bawah

badan hukum Showroom

sebesar 1000 di Jl. Klaten-Solo KM 3 Central Java, No Telp / Fax : +62-0272-325096 Email : info@manggalajavaart.com

teak@manggala.biz Website : www.manggalajavaart.com Manggala Trade Center adalah pasar global di era globalisasi ini yang berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan bebas di wilayah klaten dan sekitarnya.

(3)

2. Visi dan Misi Perusahaan

Maksud dan tujuan didirikan perusahaan ini, selain untuk mencari keuntungan juga diantaranya, adalah:

a. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran. b. Mengembangkan kebutuhan konsumen

c. Mengembangkan bakat dan kreaktifitas.

d. Memasarkan dan mengenalkan hasil industri meubel ke luar negeri e. Menjadi perusahaan furniture yang terpercaya dengan kualitas yang

baik

3. Struktur Organisasi CV. Manggala Jati

STRUKTUR ORGANISASI CV. MANGGALA JATI

Gambar 3.1 Srtuktur Organisasi

Sumber : Kantor Utama CV. Manggala Jati, 2014 Direktur Utama Sekretaris: Umum Order/Gudang KU & Personalia Manajer: Barang Antic Garden Furniture Pemasaran Manajer Produksi

(4)

Struktur organisasi yang baik bertujuan untuk memudahkan mekanisme kerja dan mencapai efektifitas serta efisiensi kerja. Struktur organisasi merupakan wewenang dan tanggung jawab dari organisasi yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun struktur organisasi pada CV. Manggala Jati adalah sebagai berikut:

a. Direktur Utama

1) Bertanggung jawab dalam kelangsungan hidup perusahaan. 2) Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

3) Memimpin perusahaan agar dapat berjalan lancar. 4) Bertanggung jawab terhadap manajemen perusahaan. b. Sekretaris Umum

1) Bertanggung jawab kepada direktur utama.

2) Membuat surat-surat keadministrasian perusahaan. 3) Membuat laporan kemajuan perusahaan.

4) Mencatat hasil laporan meeting atau pertemuan direksi. c. Sekretaris Gudang

1) Membuat laporan stock barang bahan dan barang jadi tiap akhir bulan atau setiap dibutuhkan.

2) Mencatat transaksi pembelian kedalam buku harian pembelian bahan.

3) Membuat tanda terima pembelian bahan dan dilampiri dengan surat jalan dari supplier.

4) Mencatat surat masuk atau telepon yang berkenaan dengan pemasaran konsumen.

(5)

5) Menyerahkan laporan pemesanan kepada manajer produksi. d. Keuangan Umum dan Personalia

1) Mencatat setiap transaksi kas perusahaan ke dalam buku harian kas.

2) Melaksanakan penggajian karyawan.

3) Menyusun neraca dan laporan rugi laba atas kemajuan perusahaan.

4) Membantu absensi harian karyawan dengan memperhatikan surat ijn yang bersangkutan.

5) Memantau surat keluar masuk perusahaan. e. Manajer Produksi

1) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi dari great untuk menentukan kelas kayu sampai barang masuk kedalam container.

2) Bertanggung jawab atas keoptimalan kinerja perusahaan.

3) Melaksanakan dan merencanakan strategi produksi dalam rangka memenuhi pemesanan konsumen.

4) Melakukan evaluasi hasil produksi.

5) Penangani permasalahan yang dapat menghambat produksi. f. Manajer Barang Antic

1) Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kualitas produk barang antic.

(6)

g. Garden Furniture

1) Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kualitas produk garden furniture.

h. Manajer Pemasaran

1) Bertanggung jawab terhadap pemasaran hasil produksi, mempromosikan, serta mendistribusikan produk.

2) Bertanggung jawab untuk menjaga relasi perusahaan. 3) Bertanggung jawab mengembangkan merk.

i. Bagian Proses Produksi

1) Mengawasi dan mengontrol proses produksi. 2) Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi.

3) Menangani permasalahan yang dapat menghambat proses produksi.

j. Bagian Teknisi Mesin

1) Mengawasi dan mengontrol mesin-mesin produksi.

2) Membagi pekerjaan sesuai dengan ukuran kebutuhan mesin dengan memperhatikan keefesienan.

3) Meminimalisir kecelakaan kerja akibat pekerjaan pemesinan.

4. Deskripsi Geografis dan Admisistrasi

CV. Manggala terletak di Jl. Klaten-Solo KM 3. Klaten 57465, Jawa Tengah. Perusahaan ini menempati areal seluas 1000 yang digunakan untuk kegiatan pemasaran produk. Sedangkan untuk tempat kegiatan produksi atau pembuatan produk CV. Manggala, terletak di Jl.

(7)

Diponegoro (bypass) Mojayan, Klaten 57466, Jawa Tengah. Perusahaan ini menempati areal seluas 10.000 dengan luas bangunan sebesar 9000 . Dan di Jl. Nglaran Trucuk KM 1 Jatirejo, Trucuk, Klaten 57467, Jawa Tengah. Dengan areal seluas 5000 . Telp/Fax: +62-272 325096, 324808, 322622. Dalam pemilihan lokasi, CV. Manggala memiliki pertimbangan-pertimbangan dalam memilih lokasi sebagai tempat produk perusahaan dalam pemasaran produk, yaitu:

a. Lokasi

Lokasi perusahaan sangat strategis karena dekat dengan jalan raya untuk mempermudah penerimaan dan pengiriman produk dan juga dilalui banyak orang.

b. Tenaga Kerja

Tersedianya tenaga kerja yang terampil dan berkualitas merupakan faktor terpenting dalam memilih lokasi produksi serta dapat membantu perusahaan untuk mewujudkan cita-citanya dalam mencapai keuntungan yang maksimal. CV. Manggala Jati dalam menetukan tenaga kerjanya adalah dengan mengambil kebijaksanaan dengan menitikberatkan pada penarikan tenaga kerja dari lingkungan sekitar perusahaan. Hal ini dilakukan karena di daerah sekitar banyak tenaga kerja yang sudah terampil dan terlatih dalam menangani pembuatan kayu jati, sehingga perusahaan tidak perlu mendidiknya dari awal.

(8)

Ketersediaan masyarakat suatu daerah untuk menerima segala konsekuensi yang bersifat positif maupun negatif terhadap keberadaan suatu perusahaan, merupakan syarat untuk dapat tidaknya suatu perusahaan didirikan. Hal ini tidaklah sulit bagi CV. Manggala Jati untuk diterima dengan baik oleh masyarakat karena keseluruhan kegiatan industri tidak merugikan masyarakat. Baik dalam hal keamanan, perekonomian, dan sebagainya. Bahkan industrin meuble dapat menampung tenaga kerja dari masyarakat sekitar.

d. Sistem Pemberian Gaji 1) Upah Harian

Pengupahan ini diberikan kepada karyawan seminggu sekali pada hari sabtu sesuai jumlah hari pekerja dalam kurun waktu satu minggu.

2) Upah Bulanan

Pengupahan yang diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan sesuai jumlah hari bekerja dalam satu bulan.

3) Upah Lembur

Sistem pengupahan ini dihitung dengan ketentuan berapa banyak karyawan menghasilkan atau menyelesaikan pekerjaannya. Juga yang bekerja lebih dari jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

(9)

Pengupahan ini diberikan pada akhir minggu bagi tenaga kerja borongan sesuai dengan jumlah hasil kerja mereka dalam waktu satu minggu

e. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja bagi karyawan yang bekerja di CV. Manggala Jati setiap harinya adalah selama 7 jam dalam 6 hari kerja. Yaitu mulai jam 08:00 WIB sampai dengan jam 16:00 WIB dengan selak waktu untuk istirahat selama satu jam, mulai dari jam 12:00 sampai jam 13:00. Untuk hari libur kerja, terletak pada hari Minggu dan hari-hari nasional lainnya.

f. Jaminan Sosial

CV. Manggala Jati selain membuka kesempatan kerja, juga memberikan upah dan memberikan jaminan sosial. Adapun jaminan sosial yang diberikan oleh CV. Manggala jati adalah sebagai berikut:

1) Jaminan Kesehatan

Jamian yang diberikan perusahaan kepada karyawan, yaitu berupa bantuan biaya pengobatan yang terjadi akibat kecelakaan kerja.

2) Rekreasi

Rekreasi ini diadakan setiap satu tahun sekali oleh perusahaan dengan tujuan mempererat hubungan antar karyawan dengan pimpinan perusahaan maupun dengan sesama rekan kerja di CV. Manggala Jati.

(10)

Tunjangan ini diberikan oleh perusahaan satu tahun sekali yang berupa uang dengan ketenuan sebagai berikut:

a) Tenaga kerja borongan lima belas (15) hari kerja.

b) Tenaga kerja tetap sebesar sepuluh (10) hari kerja dan ditambah pinjaman sepuluh ribu.

5. Profil Sumber Daya Manusia CV. Manggala Jati

CV. Manggala Jati memiliki beberapa karyawan yang dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat usia sebagai berikut :

Tabel 3.1

Distribusi Usia Karyawan CV. Manggala Jati

No. Kelompok Usia Jumlah Karyawan

1. 17 - 20 72

2. 20 40 153

3. 50 - 60 69

Sumber : CV. Manggala Jati, 2014

Berdasarkan tabel diatas, kondisi karyawan pada CV. Manggala Jati, jika dilihat berdasarkan tingkat usia, sebagian besar berusia 20-40 tahun. Yaitu : berjumlah 153 orang dari 294 karyawan. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas pelayanan dala bisnis furniture, mengingat perusahaan pesaing yang semakin banyak bermunculan. Usia antara 20 40 tahun merupakan usia paling produktif pada maunsia, disamping fisik kuat, juga kreatifitas dan ide-ide yang lebih mudah tergali dan tersalurkan demi kemajuan perusahaan tersebut.

(11)

6. Produk Yang Dihasilkan

CV. Manggala Jati dalam beberapa produksinya menghasilkan beberapa jenis furniture, antara lain :

a. Indoor Furniture, seperti : meja, buffet, almari, tempat sampah, rak buku, rak sepatu, meja telepon, TV stand, sofa, meja makan, meja kopi, meja rias, tempat tidur, dan lain-lain.

b. Outdoor Furniture, seperti : kursi panjang, kursi malas, meja taman, dan lain-lain.

7. Bahan Baku

a. Bahan baku yang digunakan CV. Manggala Jati 100% menggunakan kayu jati yang terdiri dari :

1) Kayu jati kampung (lokal) 2) Kayu jati perhutani (pemerintah)

Segi keindahan dari suatu produk yang dihasilkan, bentuk cenderung lebih sederhana (simple) dan tidak terdapat ukiran, namun tetap menarik. Produk yang dihasilkan CV. Manggala Jati memiliki 4 klasifikasi, yaitu :

1) Kualitas 1

Biasanya kayu jati kualitas satu ini tidak terdapat bagian mata (serat berbentuk bulat) pada produk, dan kayu berwarna merah. 2) Kualitas 2

Pada kayu kualitas ini, biasanya terdapat mata (serat berbentuk bulat) di permukaan produk, dan kayu berwarna merah.

(12)

3) Kualitas 3

Pada kayu kualitas ini, terdapat mata (serat berbentuk bulat) pada permukaan kayu, serta kayu berwarna merah dan putih. 4) Kualitas 4

Biasanya untuk produk yang tidak memandang klasifikasi dari pengkategorian kualitas di atas.

b. Bahan Baku Pembantu

Bahan baku pembantu pembuatan meuble adalah pewarna, pliteur, baut, lem kayu, mur baut, sekrup, obat HCL, dan sebagainya. Di mana bahan ini hanya digunakan sebagai bahan pembantu dari bahan utama untuk menghasilkan produk yang optimal.

c. Penanganan Bahan

Penanganan bahan dalam proses produksi yang dilaksanakan merupakan proses produksi yang merubah atau memproses bahan baku guna menjadi produk jadi (finished goods product) yang siap didistribusikan pada konsumen, adapun kegitana penanganan bahan :

1) Pengangkutan bahan baku sejak dari penerimaan ke tempat pemeriksaan bahan baku.

2) Pengangkutan ke gudang penyimpanam.

3) Bahan baku akan diproses dari logistic ke tempat pembahanan sampai finishing.

4) Bahan baku setelah diproses menjadi barang jadi kemudian dimasukkan ke gudang barang jadi.

(13)

5) Barang jadi akan dimasukkan ke gudang pemasaran dan didistribusikan kepada konsumen.

8. Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan oleh CV. Manggala Jati melalui beberapa tahapan-tahapan yang cukup detail memaksimalkan kualitas produk sebelum dipasarkan, dan memenuhi kulaitas produk yang baik. Sebelum melakukan produksi tahap pertama, yaitu :

a. Pencarian kayu, dilakukan dengan 2 tahap :

1) Oleh rakyat : biasanya kayu telah dipersiapkan supplier yang berasal dari desa (Gunung Kidul dan Ciamis).

2) Oleh pemerintah : kayu didapat dari perhutani melalui pelelangan oleh pemerintah. Sistem pembelian kayu sebelum dibawa untuk diproduksi, yaitu kayu dipilih terlebih dahulu kemudian kayu di booking, dan setelah itu kayu diantar ke pabrik beserta pelunasan administrasi.

b. Penggergajian

Kayu dipotong sesuai dengan ukuran setelah itu kayu ditumpuk menjadi satu palet (kotakan berbentuk kubus) berisi sekitar 20 25 lapis kayu beserta pemisahnya (kayu reng), dijemur (maksimal 1 bulan), dan terakhir kayu dioven dengan kelembaban yang berkisar antara .

(14)

Kayu yang sudah keluar dari oven kemudian dilaminasi (disambung) dan disiapkan sesuai komponen yang dipesan.

d. Perakitan

Proses perakitan semua komponen yang sudah dilaminasi sesuai dengan model yag akan dibuat, kemudian dirakit menjadi suatu rangkaian produk yang diinginkan.

e. Teatment

Penyamaan warna atau tekstur produk sebelum finishing. f. Finishing

Ada 5 jenis proses finishing yang dilakukan CV. Manggala Jati, yaitu :

1) Finishing natural : finishing ini dilakukan dengan membersihkan produk un-finishing.

2) Finishing pliteur : finishing ini dilakukan dengan memberikan polesan dengan memberikan polesan dengan menggunakan bahan spirtus dan pewarna.

3) Finishing melamin : finishing ini dilakukan dengan menggunakan bahan tiner.

4) Finishing duko : finishing ini dilakukan dengan menggunakan bahan cat.

5) Finishing antic : finishing ini dilakukan dengan proses pewarnaan soda api.

Adapun tahapan yang harus dilalui dalam proses finishing sebagai berikut :

(15)

1) Pendempulan 2) Pengamplasan 3) Pengobatan 4) Pewarnaan awal 5) Pengamplasan halus 6) Pewarnaan akhir 7) Pliteur g. Quality Control

Kegiatan yang dilakukan untuk menyortir sebelum pengepakan dan mengontrol atau memeriksa produk sudah layak serta belum dengan standard product export bermutu tinggi.

h. Packing

Proses terakhir dari keseluruhan proses produksi sampai akhirnya produk siap dipasarkan, produk ini meliputi :

1) Dibersihkan dengan lap dan dispray.

2) Ada 2 metode yang digunakan CV. Manggala Jati saat melakukan packing produk, yaitu :

a) Produk un-finishing : terlebih dahulu di packing dengan sterofom/foamsit dan atap (atas barang) dilapisi dengan gabus, serta setiap siku dilapisi dengan corner dengan tujuan agar barang tahan benturan kemudian barang dimasukkan dalam carton box dengan ketebalan 5 play. b) Produk finishing (knock down) : produk ini terlebih dulu di

(16)

tersebut tidak melekat pada bahan pembungkus serta bagian top barang dilapisi dengan gabus kemudian barang dimasukkan dalam carton box dengan ketebalan 5 play. 3) Setelah proses pembungkusan selesai, langkah selanjutnya yaitu

pelebelan yang terdiri dari gambar produk, nama barang, dan kode barang.

9. Peralatan Produksi

Berbagai alat biasanya digunakan dalam proses produksi CV. Manggala Jati, yaitu :

a. Mesin Bandsaw

Mesin bandsaw adalah gergaji yang berbentuk selendang yang digunakan untuk memotong atau membelah kayu.

b. Mesin Oven

Mesin oven adalah tempat untuk pengeringan kayu yang mampu menampung 15 20 palet kayu dengan panas yang tinggi agar kayu tidak mengembang. Pengeringan dilakukan maksimal 2 minggu.

c. Mesin Diesel

Mesin diesel adalah mesin untuk pembangkit tenaga listrik. d. Mesin Laminasi

Mesin laminasi adalah mesin yang berfungsi sebagai tempat pengeliman dan pengeringan.

(17)

e. Mesin Sanding Master

Mesin sanding master adalah mesin yang berfungsi sebagai mesin pengamplas atau penghalusan kayu, mesin ini dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Mesin sanding master vertical 2) Mesin sanding master horizontal f. Mesin Bor

Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang, baik lubang sambungan, lubang paku, maupun untuk membuat aksessories.

g. Mesin Murtizer

Mesin murtizer adalah mesin yang digunakan untuk membuat alur lubang berbentuk lonjong dengan gerakan kerja bolak-balik. h. Mesin Spindle

Merupakan alat yang digunakan untuk membuat lengkungan pada bidang diagonal papan.

i. Mesin Tenon

Merupakan mesin yang memiliki prinsip kerja mata pahat berputar pada arah tertentu, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan purus sambungan.

j. Mesin Router

Mesin Router ini merupakan mesin yang berfungsi untuk membuat profil daun meja, sudut kursi, dan lain-lain. Komponen yang dibentuk bisa lurus, bengkok, atau berbentuk lingkaran.

(18)

k. Serut

Serut adalah alat yang berfungsi untuk membuat papan menjadi sama tebal, atau menyelaraskan ketebalan papan.

l. Cyrcle

Merupakan alat yang berfungsi untuk memotong atau membelah papan.

m. Bubut

Bubut adalah alat yang berfungsi untuk membuat komponen-komponen yang berbentuk bulat memanjang.

n. Radial Drim Saw

Radial dim saw adalah alat yang berfungsi untuk memotong, di mana potongan tersebut nantinya digunakan untuk membuat sambungan.

o. Jig Saw

Jig saw adalah alat yang berfungsi untuk membuat lubang dari komponen yang diukir atau komponen kecil-kecil.

p. Alat Pembantu

Alat pembantu adalah alat yang berfungsi dalam menunjang kelancaran proses produksi. Di antaranya yaitu :

1) Meteran 2) Pensil 3) Palu 4) Pasah 5) Tatah

(19)

6) Gergaji 7) Kunci-kunci 8) Pelamik 9) Grenda 10) Spray 10. Tujuan Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial di mana seorang individu maupun kelompok bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan maupun inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk setra nilai dengan seorang individu atau kelompok lainnya.

Definisi pemasaran tersebut bertumpu pada konsep pokok sebagai berikut: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk; nilai (value) dan kepuasan; pertukaran atau transaksi; pasar; seta pemasaran dan pemasar.

Jadi, pemasaran adalah sebuah proses untuk memusakan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Tujuan pemasaran setiap perusahaan adalah untuk memasarkan produk yang dihasilkan secara internasional. Dari pemasaran tersebut, perusahaan mampu melakukan pemasaran global, sehingga perusahaan tidak hanya tergantung pada pasar domestik.

Dalam hal ini, CV. Manggala Jati lebih memfokuskan pada pemasaran produknya dengan mencari pangsa pasar baru di pasaran internasional. dari pemasaran tersebut maka, produk yang dihasilkan CV.

(20)

Manggala Jati harus mampu memenuhi selera konsumen dan memberikan pelayanan yang memuaskan.

Daerah pemasaran yang ditinjau oleh CV. Manggala Jati sebagaian besar adalah pasar Australia, seperti : Belanda dan Perancis. Dimana volume ekspor yang lain dalam skala kecil adalah Amerika, Turky, Korea, Spanyol, Perancis, Singapore, Jerman, Italy, Carebian, Belanda, dan Polandia.

11. Volume Penjualan

Volume penjualan CV. Manggala Jati selama tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami penurunan yaitu dari 10.022 jumlah barang yang di ekspor (tahun 2011) turun menjadi 7.567 (tahun 2012) dan turun lagi menjadi 7.408 (tahun 2013). Hal tersebut terjadi karena perusahaan pada tahun-tahun terakhir kurang memperhatikan pentingnya strategi pemasaran daripada tahun-tahun sebelumnya sehingga perusahaan hanya mengandalkan buyer atau pembeli lama dalam menjalankan kegiatan ekspornya.

Keberhasilan penjualan ditentukan oleh strategi pemasaran. Besar kecilnya penjualan merupakan indikasi dan keberhasilan perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran.

Volume penjualan CV. Manggala Jati dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :

(21)

Tabel 3.2

Volume Penjualan CV. Manggala Jati Tahun 2011-2013

No. Nama Produk 2011 2012 2013

1. Side Table / Table 402 520 167

2. Chair 138 104 127 3. Dresser 1.321 872 858 4. Bed Strait 217 427 679 5. Coffe Table 1.177 1.037 840 6. Dining Table 2.049 1.704 1.367 7. TV Dresser 417 240 381 8. Cabinet 294 183 293 9. Desk/Computer Desk 64 76 173 10. Book Case 598 296 344 11. Mirror 347 213 131 12. Table Extention 1.521 862 974 13. Wall Decoration 195 163 250 14. TV Audio 1.192 604 616 15. Buffet 90 261 213 Jumlah 10.022 7.562 7.408

Sumber : Kantor Bagian Pembahanan CV. Manggala Jati, 2014

B. Pembahasan

Pada umumnya, setiap perusahaan atau perorangan yang ingin melakukan ekspor harus bisa memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana yang telah dicantumkan dalam peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/MDAG/PER/1/2007 tanggal 07 Januari 2007. Setelah berbagai

(22)

ketentuan dan persyaratan tersebut terpenuhi, maka setiap perusahaan juga harus memenuhi berbagai ketentuan dan persyaratan yang selanjutya tergantung dari jenis perusahaan tersebut.

Dalam kasus ini, saya akan membahas persyaratan dan ketentuan yang dilakukan oleh CV. Manggala Jati, dimana suatu badan usaha yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri permebelan serta produk kayu bulat dan produk kayu olahan. Adapun hal-hal yang harus dipenuhi CV. Manggala Jati adalah sebagai berikut :

1. Syarat-syarat dokumentasi dalam persiapan ekspor produk furniture. a. Surat Keterangan Asal Usul (SKAU)

CV. Manggala Jati membeli produk kayu secara langsung kepada perusahaan konsesi atau pada industri pengolahan kayu. Pemilik sah konsesi hutan yang berbentuk perusahaan adalah perusahaan yang bergerak dibidang kehutanan yang telah memiliki ijin usaha pemanfaatan hasil hutan yang diberikan oleh Departemen Kehutanan. Pembelian bahan baku dilakukan di beberapa wilayah seperti : Nganjuk, Jepara, Yogyakarta dan Sragen. Perbedaan daerah pembelian kayu karena perusahaan membutuhkan supply kayu jati yang cukup banyak, mengingat pengadaan kayu tidak dapat disamakan dengan pengadaan bahan baku material lainnya untuk keperluan pembangunan rumah. Untuk itu, CV. Manggala Jati mempersiapkan daftar spesifikasi teknis terhadap kayu yang bersangkutan seerti hal berikut :

(23)

1) Tipe Produk Kayu (kayu gergajian, kayu lapis, pintu, rangka atap/top, triplek belakang almari, dll).

2) Kelas daya tahan kayu dan perlakuan terhadap kayu yang diperlukan.

3) Perkiraan total jumlah dan volume kayu per bulan yang diperlukan berdasarkan kelas, dimensi kayu, dan lokasi pengiriman.

4) Metode pembayaran dan pengangkutan.

CV. Manggala Jati harus mengetahui bahwa kayu yang bersangkutan berasal/ditebang dari tempat penebangan yang sah menurut perturan perundangan yang berlaku. Untuk mengetahui hal tersebut maka CV. Manggala Jati harus memastikan bahwa penjual (Industri Primer Pengolahan Kayu) memiliki dokumen Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) untuk memastikan dari mana kayu tersebut berasal.

Dokumen SKAU diterbitkan oleh Kepala Desa atau Pejabat yang setara dengan Kepala Desa yang ditetapkan oleh Bupati atau walikota berdasarkan usulan Kepala Dinas Kehutanan setempat. Blangko SKAU diedarkan oleh pemerintah propinsi.

b. Faktur Angkutan Kayu Bulat (FA-KB)

Dokumen FA-KB digunakan ketika kayu yang bersangkutan diangkut ke tempat pembeli. FA-KB diperlukan untuk membawa kayu bulat sampai ke tempat produksi CV. Manggala Jati. Dokumen FA-KB diterbitkan oleh perusahaan industri kayu bulat yang telah terdaftar

(24)

oleh pemerintah. Dalam kasus ini, biasanya SKAU dan FA-KB merupakan satu set dokumen yang tidak bisa dipisahkan.

Gambar 3.2

Alur Dokumen SKAU dan FA-KB

Sumber : Hasil Pengamatan Langsung di Lapangan, 2014

Dokumen SKAU hanya berlaku untuk hasil hutan kayu yang diangkut dari kawasan Hutan Hak berupa kayu bulat atau kayu olahan ke tempat industri pengolahan kayu. Pengangkutan kayu tersebut dari kawasan hutan hak menuju tempat industri pengolahan kayu, memerlukan dokumen SKAU.

Pengangkutan kayu bulat dari industri pengolahan kayu yang berada di luar kawasan hutan hak ke tempat industri kayu olahan lainnya diperlukan dokumen FA-KB yang diterbitkan oleh industri kayu bulat untuk mengindikasikan legalitas kayu bersangkutan yang berasal dari hutan negara. Setiap pengangkutan kayu bulat yang diangkut dari dan ke industri kayu wajib dilengkapi FA-KB (Faktur Angkutan Kayu Bulat). Dokumen FA-KB diterbitkan oleh industri bersangkutan dan telah mendapatkan ijin yang sah dari pemerintah.

Hutan Hak

Blok Penebangan Kayu Bulat atau

Kayu Olahan SKAU FA-KB FA-KB Industri Primer Industri Lanjutan Konsumen

(25)

Kayu dapat diangkut melalui darat, sungai, atau laut. Dokumen FA-KB dan SKAU adalah dokumen sah kayu untuk pengangkutan. Penggunaan dokumen-dokumen tersebut hanya berlaku untuk :

1) Satu kali penggunaan. 2) Satu orang pemilik.

3) Satu jenis komoditas hasil hutan. 4) Satu alat angkut.

5) Satu tujuan pengangkutan.

Setiap jenis alat angkut dapat digunakan untuk mengangkut hasil hutan dengan lebih dari satu dokumen angkutan, misalnya : satu kapal dapat mengangkut beberapa container. Akan tetapi setiap container harus melampirkan satu dokumen FA-KB (untuk kayu bulat).

Setelah perjanjian atau kontrak pengadaan kayu telah ditandatangani dan disetujui bersama antara pembeli dan penjual, maka pemesanan kayu akan memakan waktu sekitar 2-3 minggu. Tetapi dalam kasus ini, CV. Manggala Jati secara langsung menghubungi pihak supplier kayu jati, karena CV. Manggala Jati sudah merupakan customer tetap bagi para supplier kayu jati dari Nganjuk, Jepara, Yogyakarta, dan Sragen. Biasanya pengiriman dilakukan secara langsung ke CV. Manggala Jati dengan menggunakan satu alat angkut. Setelah itu, CV. Manggala Jati mengurus Lembar Mutasi Kayu (LMK) ke Instansi Perhutani setempat. Lembar Mutasi Kayu (LMK) merupakan dokumen yang

(26)

berisi laporan hasil mutasi kayu bulat atau kayu olahan yang akan dijadikan sebagai bahan pokok pembuatan produk furniture.

c. Draft Rencana Ekspor

Setelah bahan baku diterima dan diperiksa oleh bagian Quality Control (Qc), kemudian CV. Manggala Jati melakukan proses produksi. Di sisi lain, bagian manajemen/Sekretaris Umum CV. Manggala Jati membuat rencana draft rencana ekspor produk furniture yang kemudian disampaikan ke BRIK (Badan Revitalisasi Industri Kehutanan) sebagai bentuk pertanggung-jawaban laporan pemakaian jumlah kayu yang digunakan sebagai bahan pembuatan furniture yang akan di ekspor.

d. Endorsment

Ekspor produk furniture tersebut wajib disahkan (endorsment) dari BRIK. Endorsment adalah proses pengesahan untuk ekspor produk industri kehutanan yang diajukan oleh ETPIK yang telah terdaftar sebagai anggota BRIK. Ketentuan mengenai endorsment tertuang dalam peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09/M-DAG/PER/2/2007. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah, maka BRIK hanya memberikan endorsment kepada dua kelompok industri, yaitu ndustri panel kayu dan wood-working. Dokumen endorsment digunakan sebagai dokumen pelengkap pabean yang diwajibkan untuk pendaftaran Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

(27)

Tatacara pelaksanaan pengesahan (endorsment) produk industri kehutanan berdasarkan keputusan Menteri Perdagangan Nomor 405/M-DAG/KEP/7/2008 tentang penetapan Badan Revitalisasi Indistri Kehutanan (BRIK) sebagai pelaksana endorsment, yaitu :

1) ETPIK dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan tertulis kepada lembaga independen yang melampirkan :

a) Rencana ekspor.

b) Laporan mutasi kayu (LMK) yang dilegalisir oleh dinas yang membidangi kehutanan untuk permohonan yang pertama. c) Foto copy surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

2) Lembaga independen melakukan penelitian terhadap dokumen yang disampaikan oleh pemohon.

3) Penelitian sebagaimana dimaksud di ayat (2) meliputi legalitas bahan baku, jenis dan tingkat olahan produk yang akan di ekspor, tingkat rendemen, kesesuaian industri dengan produk yang diekspor dan status ETPIK (aktif, dibekukan, atau dicabut).

4) Lembaga independen menerbitkan atau menolak permohonan endorsment secara tertulis paling lama tiga hari sejak permohonan diterima.

5) Apabila hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka lembaga independen menerbitkan dokumn asli atas endorsment.

(28)

6) Masa berlaku dokumen endorsment adalah 30 hari sejak tanggal diterbitkan.

e. Dokumen Permintaan Pemeriksaan Barang Ekspor (PPBE)

Dalam kasus ini, CV. Manggala Jati akan membuat Permintaan Pemeriksaan Barang Ekspor (PPBE) setelah menerima endorsment. Dokumen PPBE dan endorsment diberikan kepada Sucofindo sebagai syarat agar Sucofindo melakukan verifikasi terhadap produk furniture yang akan di ekspor oleh CV. Manggala Jati. Setelah itu, tim surveyor dari Sucofindo akan memeriksa kesesuaian/keabsahan antara dokumen draft rencana ekspor dengan barang yang akan di ekspor. Pemeriksaan/ survey yang dilakukan dengan melihat jenis bahan baku yang digunakan, model dan bentuk serta volume pemakaian bahan baku yang dibeli harus sesuai dengan bahan baku yang diproduksi. Melalui pemeriksaan barang ekspor ini, maka didapatkan dokumen LS (Laporan Surveyor) yang merupakan dokumen hasil survey yang dilakukan oleh tim surveyor.

f. Persyaratan Dokumentasi yang dibutuhkan dalam Persiapan Ekspor Dalam proses persiapan pengiriman barang CV. Manggala Jati membuat dan menyiapkan dokumen yang diantaranya :

1) Pengakuan sebagai ETPIK.

2) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). 3) Packing List.

4) Invoice.

(29)

6) Bukti Pembayaran Pungutan Ekspor bila terkena Pajak Ekspor (PE).

7) Endorsment, dan 8) LS (Laporan Surveyor).

Untuk proses pengapalan dalam pengiriman barang CV. Manggala Jati menyerahkan kepada Freight Forwarding. Setelah proses pengapalan selesai maka, Freight Forwarding menyerahkan dokumen Bill of Lading (B/L) dan Surat Keterangan Asal (SKA) ke CV. Manggala Jati.

2. Persyaratan legalitas yang dipenuhi CV. Manggala Jati adalah sebagai berikut :

a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. CV. Manggala Jati membuat NPWP dengan cara mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dengan melaksanakan persyaratan administrasi sebagai berikut :

1) Fotokopi KTP atau fotokopi paspor

2) surat keterangan tempat tinggal dari Kelurahan

(30)

b. Akte Pendirian Usaha

Akte pendirian usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan mengenai pendirian usaha industri produk furniture yang didirikan oleh CV. Manggala Jati. Hal ini merupakan langkah pertama apabile ingin mendirikan suatu usaha. CV. Manggala Jati membuat Akte Pendirian Usaha ini di kantor Notaris setempat.

c. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

SIUP merupakan surat ijin untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan yang berlaku di seluruh Indonesia. Untuk mendapatkan SIUP, CV. Manggala mengurusnya secara langsung di Diperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dengan melaksanakan persyaratan administrasi sebagai berikut :

1) Formulir permohonan yang telah diisi lengkap dan benar.

2) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan foto copy Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari pejabat yang berwenang untuk Perusahaan Perseroan.

3) Foto copy Akta Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang untuk perusahaan berbentuk Koperasi.

4) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri untuk Perusahaan berbentuk CV.

5) Foto copy KTP penanggung jawab perusahaan. 6) Foto copy ijin Gangguan Tempat Usaha (HO).

(31)

7) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 8) Neraca awal perusahaan.

9) Pas foto penanggung jawab perusahaan dengan ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar.

Masa berlaku :

Masa berlaku selama usaha yang bersangkutan masih berjalan dengan ketentuan setiap 5 (lima) tahun sekali wajib mendaftar ulang. Mulai pada tahun 2010 kemarin, untuk melakukan perpanjangan SIUP harus dilakukan di Kantor Pelayanan Umum.

d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

TDP merupakan bukti bahwa CV. Manggala Jati telah melakukan wajib daftar perusahaan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Untuk emndapatan TDP, CV. Manggala Jati mengurusnya di Diperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dengan melakukan persyaratan administrasi sebagai berikut :

1) Formulir permohonan yang telah diisi secara lengkap dan benar. 2) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan.

3) Foto copy KTP penanggung jawab perusahaan. 4) Foto copy SIUP.

5) Foto copy NPWP. Masa Berlaku :

Masa berlaku TDP adalah selam 5 tahun, setelah itu wajib melakukan daftar ulang yang dilakukan di Kantor Pelayanan Umum.

(32)

e. Ijin Gangguan Tempat Usaha (HO)

HO merupakan suatu surat pernyataan dari Kepala Desa/Lurah dan Camat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang menerangkan bahwa usaha yang dilaksanakan tidak menimbulkan gangguan bahaya dan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar setelah diadakan pemerikasaan oleh Tim Pemeriksa ijin Gangguan. Untuk mendapatkan HO, CV. Manggala Jati melakukan persyartan administrasi sebagai berikut :

1) Permohonan Baru

a) Formulir permohonan yang telah diisi secara lengkap dan benar.

b) Ijin lokasi usaha. c) Foto copy KTP.

d) Foto copy Akta Pendirian Badan Hukum bagi pemohon yang berbadan hukum.

e) Foto copy Anggaran Dasar yang disahkan bagi pemohon koperasi.

f) Foto copy sertifikat atau surat tanah lain yang dilegalisir oleh Kepala Desa/Kelurahan setempat.

g) Foto copy tanda lunas PBB tahun terakhir. h) Foto copy NPWP.

i) Persetujuan tertulis dari tetangga (diterbitkan oleh Kpala Desa/ Lurah dan Camat) sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, yang menerangkan bahwa usaha yang dilaksanakan

(33)

tidak menimbulkan gangguan bahaya dan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa Ijin Gangguan).

2) Permohonan Daftar Ulang (Perpanjangan)

a) Formulir permohonan yang telah diisi secara lengkap dan benar.

b) Foto copy KTP.

c) Foto copy Akta Pendirian Badan Hukum bagi pemohon yang berbadan hukum.

d) Foto copy Anggaran Dasar yang disahkan bagi pemohon koperasi.

e) Foto copy tanda lunas PBB tahin terakhir.

f) Foto copy ijin gangguan yang telah habis masa berlakunya. g) Foto copy Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

f. Surat Ijin Usaha Industri (SIUI)

SIUI merupakan ijin yang diperoleh untuk mendirikan perusahaan industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya diatas Rp. 200.000.000,- (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Untuk mendapatkan SIUI, Cv. Manggala Jati secara langsung mengurusnya di diperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) dengan melakuakn persyaratan administrasi sebagai berikut :

(34)

1) Formulir permohonan yang telah diisi secara lengkap dan benar. 2) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan foto copy Surat

Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari pejabat yang berwenang untuk perusahaan berbentuk CV.

3) Foto copy Akta Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang.

4) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri untuk perusahaan berbentuk CV.

5) Foto copy KTP penanggung jawab perusahaan.

6) Foto copy ijin gangguan/ AMDAL bagi kegiatan usaha perdagangan yang dipersyaratkan.

7) Neraca awal perusahaan

8) Pas foto penanggung jawab perusahaan dengan ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar.

Masa Berlaku :

Masa berlaku SIUI adalah selama perusahaan masih beroperasi. g. Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK)

ETPIK adalah perusahaan atau badan usaha industri kehutanan yang telah memiliki ijin usaha industri yang diterbitkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mendapat pengajuan sebagai ETPIK dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen Perdagangan. Untuk mendapatkan pengakuan sebagai ETPIK, perusahaan industri perhutanan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri,

(35)

Departemen Perdagangan. Permohonan sebagaimana dimaksud diatas harus dilengkapi dokumen sebagai berikut :

1) Berita Acara Pemeriksaan Fidik Industri dan rekomendasi dari instansi teknis di daerah yang membina industri kehutanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Foto copy Ijin Usaha Industri.

3) Foto copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 4) Foto copy NPWP.

5) Foto copy Akte Notari Pendirian Perusahaan beserta perubahannya sesuai peraturan yang berlaku.

Persetujuan atau penolakan permohonan adalah paling lambat sepuluh hari kerja terhitung sejak permohonan diterima.

Mengenai kewajiban ETPIK, perusahaan industri kehutanan yang telah diakui wajib melaporkan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen Perdagangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Industri Argo dan Kimia, Departemen Perindustrian, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan dan BRIK tentang :

1) Rencana produksi tahuanan. 2) Rencana produksi per-semester. 3) Rencana ekspor tahunan. 4) Rencana ekspor per-semester. Sanksi :

(36)

1) Pengakuan sebagai ETPIK dibekukan, apabila perusahaan industri pemegang ETPIK dan/atau Pengurus direksi perusahaan industri pemegang ETPIK memenuhi ketentuan :

a) Tidak melakukan kegiatan produksi dan ekspor dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.

b) Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada kewajiban ETPIK dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.

c) Tidak melaksanakan kewajiban menyampaikan setiap perubahan dan kelengkapan dokumen pada salah satu atau lebih dari persyaratan atas pengakuan sebagai ETPIK.

d) Sedang diperiksa oleh penyidik yang berwenang karena diduga melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan ETPIK.

2) Pengakuan sebagai ETPIK yang telah dibekukan dapat diaktifkan apabila :

a) Kembali melakukan kegiatan produksi dan akan malaksanankan ekspor.

b) Kurang dari 30 hari sejak tanggal pembekuan telah melaksanakan kewajiban melaporkan rencana produksi dan ekspor tahunan serta realisasi produksi dan ekspor per-semester.

(37)

d) Dinyatakan tidak bersalah atau dibebaskan dari segala tuntutan hukum berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

3) Pengakuan sebagai ETPIK dicabut, apabila perusahaan industri pemegang ETPIK dan/atau Pengurus direksi perusahaan pemegang ETPIK memenuhi ketentuan :

a) Atas permohonan sendiri menghentikan kegiatan produksi maupun ekspor.

b) Mengalami pembekuan ETPIK sebanyak 2 kali dan memenuhi alasan untuk pembekuan kembali.

c) Dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan ETPIK dan/atau pelanggaran ketentuan dibidang ekspor oleh Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

d) Dari hasil verifikasi terbukti tidak sesuai dengan perijinan yang dimilikinya.

Pengecualian dari ketentuan ETPIK terhadap ekspor produk industri kehutanan yang merupakan barang contoh, bahan penelitian dan barang keperluan pameran ke luar negeri dapat dilakukan tanpa ETPIK setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan.

(38)

3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh CV. Manggala Jati dalam proses dokumentasi

a. Kesalahan dalam Pembuatan Dokumen (Human Error)

Kesalahan dalam pembuatan dokumen (human error) biasanya terjadi pada bagian penulisan ukuran yang pada akhirnya terjadi ketidak-cocokan antara dokumen dengan barang yang akan di ekspor. Hal itu disebebkan karena kurang telitinya CV. Manggala Jati dalam pembuatan dokumen. Kesalahan penulisan ukuran tersebut akan terlihat pada saat tim surveyor menemukan ketidak-cocokan besar ukuran yang tertulis dengan ukuran yang sebenarnya. Apabila hal semacam itu terjadi, maka pihak CV. Manggala Jati akan segera mengganti dengan dokumen yang baru dengan besar ukuran yang sesuai dengan ukuran yang sebenarnya.

b. Terlambatnya Penerimaan Dokumen LS (Laporan Surveyor)

Dokumen LS yang diterbitkan oleh tim Lembaga Surveyor yang pada umumnya dalam waktu 1 x 24 jam, pada kenyataannya terkadang dapat melebihi waktu tersebut. Hal itu terjadi karena kedatangan tim surveyor yang terlalu lama/terlambat menuju ke masa berakhirnya jam kantor. Sehingga mau tidak mau pembuatan dokumen LS akan dilakukan keesok harinya oleh tim surveyor, berbeda dengan pengiriman barang yang harus dilakukan pada hari itu juga. Hal tersebut akan mempengaruhi pengapalan barang.

(39)

c. Tidak Berfungsinya Faktor Pendukung

Dalam melakukan proses dokumentasi, pihak CV. Manggala Jati didukung oleh 2 faktor pendukung, yaitu : jaringan listrik dan jaringan koneksi internet. Apabila salah satu dari keduanya tidak dapat berfungsi (mati) maka hal tersebut akan menghambat proses pembuatan dokumen. Selama ini untuk memecahkan permasalahan tersebut, adalah apabila jaringan koneksi internet di kantor mengalami gangguan, biasanya akan dilakukan penundaan terhadap pembuatan atau pengiriman dokumen yang membutuhkan jaringan internet. Dan apabila jaringan listrik mati, maka pihak perusahaan akan menyalakan diesel.

Gambar

Gambar 3.1 Srtuktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan pegawai/ aparat Pendapatan Daerah Kabupaten Tanggamus dalam melaksanakan atau menjalankan tugasnya sedikit banyak akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan

Karena hal tersebutlah yang membuat peneliti memilih melakukan penelitian ini di Kota Malangkarena peneliti merasa bahwa Kota Malang memiliki peluang yang cukup besar akan

Bertolak dari momentum pasca peristiwa G30S/PKI tepatnya pada tahun 1967, agama Kristen dan Hindu mulai masuk dan berkembang di Desa Balun seiring dengan

Pemilik hutan rakyat tidak dibebani macam-macam surat yang harus diurus apalagi dengan macam-macam biaya, akan tetapi setiap pelaksanaan pemanfaatan hasil hutan dari hutan rakyat

Aspek pemasaran yang harus diperhatikan adalah marketing mix (bauran pemasaran).. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan dapat

dimana perwakilan dari PT Indo Veneer Utama yaitu Owner atau pemiliknya bertemu langsung dengan calon buyer. Selama ini PT Indo Veneer Utama tidak pernah menunjuk salah

membuat laporan setiap bulan berupa laporan mutasi kayu bulat (LMKB) lalu diserahkan dan dilaporkan kepada Lembaga Penerbit SVLK Sucofindo sehingga dapat diketahui

Dalam melangsungkan sebuah perkawinan campuran ada syarat- syarat yang dipenuhi agar perkawina tersebut sah. Perkawinan dianggap sah apabila diakui oleh negara. Namun dalam