HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN:
NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Monica Ezra Rosa Putri
161414055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2020
NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Monica Ezra Rosa Putri
161414055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iii
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juni 2020
Penulis,
Monica Ezra Rosa Putri
vi
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monica Ezra Rosa Putri
NIM : 161414055
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN: NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Juni 2020
Yang menyatakan,
vii
ABSTRAK
Monica Ezra Rosa Putri. 2020. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Literasi matematika berkaitan erat dengan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dalam konteks matematika berkaitan dengan memahami bahasa matematika ataupun bacaan yang disajikan dalam bahasa sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, seperti simbol, persamaan aljabar, dan grafik yang selanjutnya harus ditafsirkan dan dimaknai. Kegiatan membaca merupakan suatu aspek penting dalam menentukan apakah seseorang menggunakan kemampuan literasi matematikanya atau tidak dalam melaksanakan kehidupannya. Minat membaca adalah perasaan tertarik seseorang dalam membaca dan menaruh perhatian khusus dalam kegiatan membaca. Minat membaca merupakan satu faktor yang diduga memiliki hubungan dengan kemampuan literasi matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) minat membaca siswa; (2) kemampuan literasi matematika siswa; dan (3) ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan kemampuan literasi matematika pada pokok bahasan turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara minat membaca dengan kemampuan literasi matematika (Kountur, 2003:108). Subjek pada penelitian ini adalah Siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan tes. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuesioner minat membaca siswa, kuesioner kemampuan literasi matematika terkait dengan penggunaan alat matematika kemampuan literasi matematika serta tes kemampuan literasi matematika pokok bahasan turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Minat membaca siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik dengan kategori sangat rendah adalah sebanyak 22,73%, rendah 13,64%, sedang 36,36%, tinggi 13,64%, dan sangat tinggi 13,64%; (2) Klasifikasi level 1, 2, dan 3 kemampuan literasi matematika siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik berturut-turut adalah 45,45%, 45,45%, dan 9,09%; (3) Terdapat hubungan yang positif antara minat membaca dengan level kemampuan literasi matematika siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 tetapi hubungannya tidak signifikan. Ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,269 dan besarnya pengaruh minat membaca terhadap level kemampuan literasi matematika hanya sebesar 7,24%. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa 92,76% level kemampuan literasi matematika dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan keterampilan siswa dalam matematika, materi yang dipilih, pembelajaran matematika di kelas, lingkungan kelas, dukungan dari keluarga untuk belajar, kemampuan siswa itu sendiri, kesiapan siswa secara fisik dan mental, jati diri, kondisi sosial ekonomi dan budaya, serta kepemilikan computer dan buku-buku.
Kata Kunci: Minat Membaca, Kemampuan Literasi Matematika
viii
Monica Ezra Rosa Putri. 2020. Correlation between Reading Interest and Mathematical Literacy Ability in Derivative Application Subject: Maximum and Minimum Values of Grade XI Students of SMA Negeri 1 Ngaglik Academic Year 2019/2020. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Sciences, Faculty of Teacher and Training Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. Mathematical literacy is deeply connected to the ability of reading and writing. Reading in mathematics is related to understanding the mathematical language or reading in daily speeches relate to mathematics such as symbols, algebraic equations, and graphs which must be deciphered and interpreted. Reading is an important aspect in determining whether a person uses his mathematical literacy ability or not in carrying out his life. Reading interest is an attractive feeling gotten by reading and paying attention more at reading. Reading interest is a factor of the correlation with mathematical literacy abilities. This study aims to determine (1) students' reading interest; (2) students' mathematical literacy ability; and (3) availability of significant correlation between reading interest and mathematical literacy ability on derivative application subject: maximum and minimum values.
This study was a correlational research, because the aim of this study was to find out the availability of the correlation between reading interest and mathematical literacy ability (Kountur, 2003: 108). The subjects in this study were students of class XI MIPA 1 and XI IPS 2 of SMA Negeri 1 Ngaglik in the 2019/2020 school year, totaling 22 students.
Questionnaires and tests were chosen as the main research instruments. The data instruments in this study were in the form of students' reading interest questionnaires, mathematics literacy ability questionnaires related to the use of mathematical literacy ability as well as mathematics literacy tests on the matter of derived application subject: maximum and minimum values.
The results of this study were as follows (1) Grade XI MIPA 1 and XI IPS 2 students’ reading interest categories of SMA Negeri 1 Ngaglik were lowest 22.73%, low 13.64%,
medium 36.36%, high 13.64%, and highest 13.64%; (2) Grade XI MIPA 1 and XI IPS 2
students’ literacy abilities on levels classification 1, 2, and 3 of SMA Negeri 1 Ngaglik are
45.45%, 45.45%, and 9.09%; (3) There was a correlation between reading interest and
the level of mathematical literacy ability of grade XI MIPA 1 and XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik 2019/2020 students, but the correlation was not significant. It was shown that a correlation coefficient is 0.269 and the magnitude of the effect of reading interest on the
level of mathematical literacy is only 7.24%. Therefore, it could be interpreted that 92.76% level of mathematical literacy ability was influenced by other factors. Other
factors that influence are students' knowledge and ability in mathematics, selected material, mathematics learning in class, classroom environment, support from families to learn, students' abilities themselves, students' physical and mental readiness, identity, socioeconomic conditions and culture, and ownership of computers and books.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir Skripsi dengan baik dan lancar. Skripsi berjudul “Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020” ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini dapat terlaksana dengan baik karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak arahan, dorongan, semangat, dan bimbingan selama penyusunan Skripsi ini.
2. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc dan Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si selaku dosen penguji skripsi.
3. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc dan Ibu Melania Eva W. S.Pd., M.Pd. yang telah melakukan validasi instrumen penelitian.
7. Bapak Drs. Agus Marjanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngaglik yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Ngaglik.
x
waktu kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Ngaglik.
9. Kedua orang tua saya, Bapak Puji dan Ibu Ratna serta Adik saya Angel yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, dan segala bentuk dukungan serta segala hal yang telah dikorbankan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Anggit, Gitta, Wanda, dan Daniel yang telah menemani dari semester 1 hingga saat ini.
11. Nanda, Lintang, Angeli, dan Yanuar teman satu bimbingan skripsi yang selalu memberikan motivasi dan dukungan satu sama lain.
12. Ebet, Olla, Genta, Dian, dan Mauli yang tidak pernah terlewat dalam kejutan ulang tahun setiap tahunnya.
13. Helena, Agatha, dan Astrid yang selalu setia menemani sejak PLP-KP. 14. Kak Habib yang selalu memberikan dukungan, pendapat, kesempatan,
waktu, dan saran sejak awal perkuliahan.
15. Teman-teman pmat 16B yang senantiasa memberikan warna-warni kehidupan bagi penulis.
Akhir kata, semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Tuhan Yesus Kristus serta Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 22 Juni 2020
Penulis,
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………..ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………iii
HALAMAN PENGESAHAN ………iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Batasan Masalah ... 5 C. Rumusan Masalah ... 6 D. Tujuan Penelitian ... 6 E. Manfaat Penelitian ... 7 F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
B. Kerangka Berpikir ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
D. Variabel Penelitian ... 29
E. Metode Pengumpulan Data ... 29
xii
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 47
I. Uji Coba Instrumen Non-Tes Kuesioner Minat Membaca ... 48
J. Metode/Teknik Analisis Data ... 50
K. Penjadwalan Waktu Penelitian ... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 61
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 61
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
C. Analisis Hasil Penelitian ... 72
D. Pembahasan ... 78
E. Keterbatasan Penelitian ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98
A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ... 100 LAMPIRAN A ... 102 LAMPIRAN B ... 123 LAMPIRAN C ... 128 LAMPIRAN D ... 189
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hubungan Proses Matematika dengan Kemampuan Pokok ………….……. 19
Tabel 2.2 Deskripsi Kemampuan Matematika dalam PISA 2018 ……….… 20
Tabel 3.1 Skor Kuesioner Minat Siswa ……….…… 31
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Minat Membaca Siswa ……… 33
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Literasi Matematika Terkait dengan Penggunaan Alat Matematika ……… 34
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Tertulis Siswa SMA Kelas XI Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan Nilai Maksimum dan Minimum …….… 35
Tabel 3.5 Validitas Kuesioner Minat Membaca ………....… 48
Tabel 3.6 Reliabelitas Kusioner Minat Membaca ………....……. 50
Tabel 3.7 Rumus Kategori Minat ……….……. 53
Tabel 3.8 Penskoran Kemampuan Literasi Matematika ……….…..… 54
Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ………..……… 60
Tabel 4.1 Data Mentah Kuesioner Minat Membaca Siswa ……….…. 63
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Minat Membaca ……….…… 64
Tabel 4.3 Kategori Minat Membaca ……….... 65
Tabel 4.4 Pengelompokkan Data Minat Membaca ……….…... 65
Tabel 4.5 Nilai Tes Kemampuan Literasi Matematika ………...…. 66
Tabel 4.6 Data Mentah Tes Kemampuan Literasi Matematika ………..…. 67
Tabel 4.7 Deskripsi Statistik Level Kemampuan Literasi Matematika …………..…. 68
Tabel 4.8 Klasifikasi Level Kemampuan Literasi Matematika ………... 68
Tabel 4.9 Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS ……… 72
Tabel 4.10 Uji Linearitas dengan SPSS ……….… 73
Tabel 4.11 Uji Homogenitas Minat Membaca dengan SPSS ……….... 73
Tabel 4.12 Uji Homogenitas Level Literasi Matematika dengan SPSS ……… 74
Tabel 4.13 Korelasi antara Minat Membaca dengan Nilai Tes Kemampuan Literasi Matematika ………..… 75
xiv
Gambar 2.3 Sketsa nilai ekstrim ketika garis singgungnya 0 ……….. 25
Gambar 2.4 Sketsa nilai ekstrim dimana turunan pertamanya tidak ada ………. 25
Gambar 2.5 Skema Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika 26 Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Minat Membaca (𝑛 = 22) ……… 65
Gambar 4.2 Diagram Batang Level Kemampuan Literasi Matematika (𝑛 = 22) 69 Gambar 4.3 Scatter Plot antara Minat Membaca dengan Nilai Tes Kemampuan Literasi Matematika ……...……… 71
Gambar 4.4 Jawaban Tes Siswa A (1) ……… 78
Gambar 4.5 Jawaban Tes Siswa A (2) ……… 79
Gambar 4.6 Jawaban Tes Siswa A (3) ……… 81
Gambar 4.7 Jawaban Tes Siswa A (4) ……… 81
Gambar 4.8 Jawaban Tes Siswa B (1) ……… 83
Gambar 4.9 Jawaban Tes Siswa B (2) ……… 85
Gambar 4.10 Jawaban Tes Siswa C (1) ……… 87
Gambar 4.11 Jawaban Tes Siswa C (2) ……… 88
Gambar 4.12 Jawaban Tes Siswa C (3) ……… 90
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Lembar Kuesioner Minat Membaca ... 103
Lampiran A.2 Lembar Kuesioner Literasi Matematika Terkait dengan Penggunaan Alat Matematika ... 106
Lampiran A.3 Soal Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum . 107 Lampiran A.4 Kunci Jawaban Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum ... 110
Lampiran B.1 Uji Pakar Kuesioner Minat Membaca ... 124
Lampiran B.2 Uji Pakar Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum . 126 Lampiran C.1 Jawaban Siswa Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika ... 129
Lampiran C.2 Jawaban Siswa Kuesioner Minat Membaca ... 187
Lampiran D.1 Surat Izin Penelitian ... 190
Lampiran D.2 Surat Izin Validasi Instrumen ... 191
1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu matematika selalu dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
manusia, khususnya pada jenjang-jenjang pendidikan. Di lembaga
pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga memasuki perguruan tinggi kita
selalu mempelajari matematika. Ketika pembelajaran matematika
berlangsung siswa diharapkan mampu menalar, menggeneralisasikan suatu
masalah yang berhubungan dengan matematika, menyusun suatu bukti, serta
mampu memahami dan menjelaskan ulang suatu pernyataan atau gagasan
dengan tepat (Wardhani, 2008:14). Untuk memiliki kemampuan tersebut, hal
pertama yang harus dimiliki siswa adalah minat dalam membaca serta
memiliki keinginan untuk menyelesaikan persoalan matematika melalui
langkah-langkah penyelesaian yang sesuai.
Menurut Farida Rahim (2007:28), minat baca adalah suatu gairah
atau keinginan besar yang dimiliki oleh seseorang untuk membaca suatu
bahan bacaan tanpa paksaan orang lain disertai melakukan usaha-usaha besar
untuk mendapatkan bahan bacaan yang ingin mereka baca bagaimanapun
caranya. Banyak manfaat yang diperoleh jika seseorang memiliki minat baca,
salah satunya adalah meningkatkan ilmu pengetahuan dan tidak cepat percaya
2
membaca seseorang memiliki modal dasar untuk menganalisis dan
mengevaluasi bahan-bahan bacaan yang mereka baca (Putra, 2008:8).
Berdasarkan penelitian yang berjudul “World’s Most Literate
Nations Ranked” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity (CCSU) pada Maret 2016 dari 61 negara yang disurvei, Indonesia menduduki
peringkat 60 dengan tingkat literasi yang rendah dibawah Thailand dan diatas
Botswana. Pada survei ini, negara yang memiliki tingkat literasi tertinggi
adalah Finlandia yang hampir mencapai 100%. Hasil Programme for
International Student Assessment (PISA) tahun 2018 menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa Indonesia untuk kemampuan membaca adalah 371 dari
skor rata-rata OECD 487 dan berada pada urutan ke-72 dari 77 negara yang
ikut serta. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia
masih tergolong rendah.
Menurut KBBI, literasi adalah menulis dan membaca. Literasi
berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam mengolah dan
menganalisis informasi saat melakukan kegiatan membaca dan menulis.
Literasi matematika adalah kemampuan seseorang untuk mengeksplorasi,
berspekulasi, dan bernalar secara logis dengan menggunakan metode-metode
matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah (Wahyudin, dalam
Abidin 2017:103).
Literasi matematika berkaitan erat dengan kemampuan membaca
dan menulis. Membaca dalam konteks matematika berkaitan dengan
sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, seperti simbol, persamaan
aljabar, dan grafik yang selanjutnya harus ditafsirkan dan dimaknai. Menulis
dalam konteks matematika berkaitan dengan kemampuan komunikasi
matematis secara tertulis untuk mengungkapkan pemahaman dan ide-ide
matematis sebagai hasil dari proses membaca, menafsirkan, dan memaknai
situasi nyata yang terjadi ke dalam bahasa matematika. Selain dengan cara
tertulis, mengomunikasikan hasil dapat dlakukan secara lisan. Oleh sebab itu,
seseorang yang mampu mengomunikasikan secara matematis apa yang
diperoleh dengan melibatkan kemampuan membaca, memahami, dan menulis
tentang matematika secara tertulis maupun lisan dapat dikatakan orang
tersebut menggunakan kemampuan literasi matematikanya.
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Pengaruh Program Literasi
terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 21 Surabaya” oleh Indah Puji
Handayani, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
program literasi dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 21 Surabaya.
Program literasi matematika memiliki pengaruh signifikan sebesar 44,6%
terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 21 Surabaya, sedangkan
55,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa. Hasil pengamatan Handayani dalam program literasi
menunjukkan bahwa siswa sangat aktif dan bersemangat dalam pembelajaran
serta antusias dalam kegiatan literasi. Hal ini didasarkan pada hasil
4
memiliki pemahaman tentang program literasi yang tinggi sehingga
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa kelas XI di SMA Negeri
1 Ngaglik pada saat PLP-KP, terdapat program literasi sebelum pembelajaran
berlangsung. Program ini mengharuskan siswa untuk membaca buku apapun
selama kurang lebih 15 menit, dengan tujuan mengajak siswa agar terbiasa
membaca buku dan minat mereka terhadap kegiatan membaca meningkat dari
sebelumnya. Selain itu, dengan adanya program literasi diharapkan dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam kehidupannya
sehingga siswa menjadi pribadi yang selalu kritis terhadap berbagai
permasalahan dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum
diketahui kebenarannya.
Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa kelas XI di SMA Negeri
1 Ngaglik khususnya ketika pembelajaran matematika, sebelum
melaksanakan pembelajaran matematika di kelas terlihat beberapa siswa
mencoba mengingat materi pembelajaran sebelumnya dengan membaca buku
catatan mereka dan terdapat pula beberapa siswa yang mengingat kembali
hanya dengan pikiran (tidak membaca buku catatan kembali). Kemudian,
untuk hasil ulangan harian (UH) mereka juga berbeda-beda. Nilai tertinggi
yang diperoleh siswa adalah 91,5 sedangkan nilai terrendahnya adalah 60.
Siswa yang membaca buku sebelum pembelajaran matematika berlangsung
cenderung dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan
langkah-langkah yang lengkap dan rinci sehingga mendapatkan nilai yang
permasalahan yang diberikan dengan langkah-langkah yang tidak lengkap
dan nilai yang diperoleh tidak terlalu tinggi. Untuk siswa yang tidak membaca
buku sebelum pembelajaran matematika berlangsung ada yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang diberikan namun tidak menggunakan
langkah-langkah yang lengkap dan rinci. Namun terdapat pula siswa yang
membaca buku sebelum pembelajaran berlangsung tidak dapat
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Pada proses literasi matematika, kegiatan membaca perlu dilakukan
oleh seseorang sebelum memulai proses literasi matematika lainnya.
Kegiatan membaca merupakan suatu aspek penting dalam menentukan
apakah seseorang menggunakan kemampuan literasi matematikanya atau
tidak dalam melaksanakan kehidupannya. Oleh karena itu, penulis ingin
meneliti apakah ada hubungan yang signifikan antara minat membaca siswa
dengan kemampuan literasi matematika siswa.
B. BATASAN MASALAH
Agar penelitian tidak meluas dan tetap pada fokusnya, maka perlu ditentukan
batasan masalah sebagai acuan dalam penelitian. Batasan penelitian dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1
6
2. Objek yang diteliti adalah minat membaca siswa dan kemampuan
literasi matematika siswa.
3. Kemampuan literasi matematika siswa yang diukur pada penelitian ini
terbatas pada pokok bahasan turunan materi aplikasi turunan: nilai
maksimum dan minimum.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti mengajukan
masalah berikut:
1. Bagaimana minat membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik
Tahun Ajaran 2019/2020?
2. Bagaimana kemampuan literasi matematika siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020?
3. Adakah hubungan yang signifikan dan berapa besar hubungan minat
membaca dengan kemampuan literasi matematika pokok bahasan
turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui minat membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik
Tahun Ajaran 2019/2020.
Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020.
3. Mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara minat membaca
dengan kemampuan literasi matematika pokok bahasan turunan materi
aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Guru
Jika ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan
kemampuan literasi matematika, guru mengetahui salah satu faktor
yang mempengaruhi kemampuan literasi matematis siswa adalah minat
membaca siswa. Oleh karena itu, guru dapat menentukan cara mengajar
yang tepat agar minat baca siswa menjadi meningkat dari sebelumnya.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam memberikan
masukan kepada siswa agar memperhatikan dan meningkatkan minat
membaca mereka.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana hubungan
antara minat membaca dengan kemampuan literasi matematika siswa
8
F. Sistematika Penulisan
Bagian Awal : Bagian awal skripsi memuat lembar jjudul,
persetujuan, pengesahan, pernyataan keaslian karya,
pernyataan dan persetujuan publikasi karya, abstrak,
kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
dan daftar lampiran.
BAB I : Pada BAB I dipaparkan mengenai latar belakang
penelitian yang berisi alasan penelitian ini dilakukan,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Pada BAB II dipaparkan mengenai landasan teori
yang menjadi acuan pada penelitian ini, kerangka
berpikir, dan hipotesis penelitian.
BAB III : Pada BAB III dipaparkan mengenai metode
penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, subjek
dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,
variabel penelitian, metode pengumpulan data, data
penelitian, instrumen pengumpulan data, validitas
dan reliabilitas instrumen, uji coba instrumen non tes
data, dan penjadwalan waktu penelitian.
BAB IV : Pada BAB IV dipaparkan deskripsi pelaksanaan
penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis hasil
penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.
BAB V : Pada BAB V dipaparkan kesimpulan dan saran yang
merangkum hasil dan pembahasan penelitian untuk
menjawab rumusan masalah.
Bagian Akhir : Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Minat
Menurut Slameto (2003:180), minat adalah sebuah rasa lebih suka
atau tertarik terhadap sesuatu hal tanpa ada yang menginstruksikan. Semi
(1987) mengatakan bahwa minat adalah sesuatu yang penting bagi
seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik. Dengan adanya minat,
seseorang terdorong untuk melaksanakan suatu kegiatan serta menaruh
perhatian khusus untuk terikat pada kegiatan tersebut.
Berdasarkan pengertian minat menurut para ahli diatas, peneliti
mengambil intisari bahwa minat adalah perasaan tertarik seseorang
terhadap sesuatu yang membuat dirinya menaruh perhatian khusus pada
sesuatu tersebut.
2. Membaca
Membaca adalah usaha seseorang untuk mendapatkan sesuatu
yang ingin diketahui oleh seseorang tersebut, mempelajari sesuatu
sebelum melakukannya, atau mencari pengalaman dan hiburan (Semi,
1987:5). Menurut Klein, dkk (1996, dalam Rahim, 2007:3) membaca
mencakup suatu proses, strategi yang digunakan, dan kegiatan yang
interaktif. Proses yang dimaksudkan adalah makna yang diperoleh dari
membaca terbentuk dari informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki
teks yang dibaca dan tujuan dari kegiatan membaca tersebut. Kegiatan
membaca merupakan kegiatan yang interaktif jika seseorang yang senang
membaca bahan bacaan yang bermanfaat akan menemukan tujuan yang
akan dicapainya serta bahan bacaan yang dibaca haruslah mudah
diapahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dengan bahan bacaan.
Ketika seseorang membaca, hendaknya mempunyai tujuan dari
kegiatan membaca tersebut. Seseorang yang membaca dengan suatu tujuan
tertentu, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan seseorang yang
tidak mempunyai tujuan mengapa membaca suatu bacaan tertentu (Rahim,
2007:11).
Tujuan membaca adalah sebagai berikut:
a. Kesenangan.
b. Menyempurnakan membaca nyaring.
c. Menggunakan strategi tertentu.
d. Memperbarui pengetahuannya tentang suatu topik.
e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya.
f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.
12
h. Mengaplikasikan suatu informasi yang diperoleh dari suatu bacaan
tertentu ke dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks.
i. Menjawab pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk dalam Rahim,
2007).
3. Minat Membaca
Berdasarkan pengertian minat dan membaca yang telah dipaparkan
sebelumnya, dapat dituliskan bahwa minat membaca adalah perasaan
tertarik seseorang dalam membaca dan menaruh perhatian khusus dalam
kegiatan membaca.
Menurut Farida Rahim (2007:28), minat membaca adalah suatu
gairah atau keinginan besar yang dimiliki oleh seseorang untuk membaca
suatu bahan bacaan tanpa paksaan orang lain disertai melakukan
usaha-usaha besar untuk mendapatkan bahan bacaan yang ingin mereka baca
bagaimanapun caranya.
Menurut Frymer (dalam Rahim, 2007:28), terdapat tujuh faktor yang
mempengaruhi perkembangan minat anak. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Pengalaman sebelumnya
b. Manfaat bagi dirinya
c. Kepercayaan terhadap orang yang menyampaikan informasi
(materi) pembelajaran
d. Mata pelajaran yang bermakna
f. Kompleksitas materi pelajaran
Crow dan Crow (dalam Shaleh dan Wahab, 2004:264-265)
menyebutkan indikator minat membaca meliputi:
a. Perasaan senang,
b. Pemusatan perhatian,
c. Penggunaan waktu,
d. Motivasi untuk membaca,
e. Emosi dalam membaca, dan
f. Usaha untuk membaca.
Indikator minat membaca menurut Crow dan Crow diatas adalah
indikator yang digunakan untuk membuat instrumen non tes
(kuesioner/angket) minat membaca. Selanjutnya, peneliti membuat sub
indikator yang merupakan turunan dari indikator tersebut dan akhirnya
dibuat pernyataan-pernyataan yang sesuai.
4. Literasi Matematika
a. Menurut Wahyudin (2008, dalam Abidin 2017:103), literasi
matematika adalah kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi,
menduga, dan bernalar secara logis, serta menggunakan berbagai
metode matematika secara efektif untuk menyelesaikan masalah.
b. Assessment and Analytical Framework PISA 2018 (OECD, 2019:75) Mathematical literacy is an individual’s capacity to formulate, employ and interpret mathematics in a variety of contexts. It includes
14
reasoning mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts and tools to describe, explain and predict phenomena. It assists individuals to recognise the role that mathematics plays in the world and to make the well-founded judgements and decisions needed by constructive, engaged and reflective citizens
.
➔ Literasi matematika adalah kemampuan seseorang dalam
memahami matematika. Kemampuan tersebut meliputi
kemampuan untuk memformulasikan, mengerjakan, dan
menginterpretasikan matematika dalam berbagai konteks. Selain
itu, literasi matematika juga dapat diartikan sebagai kemampuan
individu dalam melakukan penalaran matematika menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat untuk mendeskripsikan,
menjelaskan, dan memprediksi fenomena. Ini membantu
seseorang dalam mengenali peran yang dimainkan matematika di
dunia dan untuk membuat penilaian dan keputusan yang
dibutuhkan oleh warga negara yang konstruktiif, terlibat, dan
reflektif.
c. Menurut Abidin, Mulyati, dan Yunansah (2017: 100), literasi
matematika adalah suatu kemampuan seseorang dalam memahami
dan memaknai permasalahan dalam kehidupan dengan menggunakan
matematika serta mampu menjelaskan kepada orang lain (baik lisan
maupun tulisan) bagaimana menggunakan matematika.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, peneliti mengambil
kesimpulan bahwa literasi matematika adalah suatu kemampuan
permasalahan yang diberikan, melibatkan penalaran yang logis untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, mengomunikasikan hasil dari
proses yang telah dilalui baik secara lisan maupun tulisan serta
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat-alat matematika untuk
menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena.
Aspek-aspek penilaian literasi matematika adalah sebagai berikut:
a. Proses Matematika
Dalam konteks ini, literasi matematika merupakan kemampuan
seseorang dalam merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan
matematika. Hal-hal tersebut (merumuskan, menerapkan, dan
menafsirkan) digunakan seseorang untuk menyusun proses
matematika yang terkait dengan apa yang dilakukan untuk
mengaitkan konteks masalah dengan matematika dan dengan
pemecahan masalah matematika.
b. Konten Matematika
Dibutuhkan pemanfaatan pengetahuan dan pemahaman
matematika untuk memecahkan masalah serta mengartikan kondisi
atau situasi dalam konteks pribadi, pekerjaan, sosial, dan ilmiah.
Sejalan dengan hal tersebut, konten matematika yang diujikan harus
sesuai atau selaras dengan konten matematika yang dipelajari (yang
tercantum dalam kurikulum yang berlaku di Indonesia). Contoh
16
dipelajari, antara lain bilangan-bilangan, operasi pada bilangan,
aljabar, geometri dan pengukuran, serta data dan peluang.
c. Konteks atau Situasi Permasalahan dalam Kehidupan sehari-hari
Komponen konteks menggambarkan kondisi permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan dalam
konteks pribadi (personal) berkaitan dengan kehidupan siswa dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya masalah perjalanan, kesehatan, dan
lain-lain. Permasalahan dalam konteks sosial (public) berkaitan
dengan kehidupan siswa di dalam masyarakat, contohnya kebijakan
pemerintah, masalah transportasi umum, dan lain-lain. Permasalahan
dalam konteks pekerjaan (educational/occupational) berkaitan
dengan pekerjaan seseorang, contohnya guru yang mengajar di kelas,
arsitek yang mendesain bangunan, seorang pedagang kue yang
menghitung jumlah masing-masing kue yang akan dijual agar
keuntungan maksimum, dan lain-lain. Permasalahan dalam konteks
ilmu pengetahuan (scientific) diantaranya hal-hal yang berkaitan
dengan matematika, penggunaan alat teknologi, dan lain-lain,
contohnya menafsirkan grafik mengenai pertumbuhan
mikroorganisme dan perubahan cuaca.
Kemampuan pokok yang mendasari proses matematika untuk
memecahkan masalah adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi (communication).
Literasi matematika melibatkan kemampuan seseorang dalam
komunikasi, baik tertulis maupun lisan untuk menunjukkan
bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan.
b. Mematematisasi (mathematizing).
Literasi matematika melibatkan kegiatan matematisasi, artinya
kemampuan seseorang untuk mengubah masalah dalam konteks dunia
nyata ke dalam kalimat matematika atau menafsirkan hasil
penyelesaian atau model matematika ke dalam masalah konteks dunia
nyata.
c. Representasi (representation).
Literasi matematika melibatkan kemampuan merepresentasi suatu
objek dan situasi matematika melalui aktivitas memilih, menafsirkan,
menerjemahkan, dan menggunakan berbagai bentuk representasi
untuk menyajikan suatu situasi. Misalnya, representasi dalam bentuk
grafik, tabel, diagram, gambar, persamaan, rumus, atau benda-benda
kongkret.
d. Penalaran dan pemberian alasan (reasoning and argument).
Literasi matematika melibatkan kemampuan penalaran dan memberi
alasan, yaitu kemampuan matematika yang berasal dari kemampuan
18
e. Strategi untuk memecahkan masalah (devising strategies for solving
problems).
Literasi matematika memerlukan kemampuan seseorang dalam
memilih atau menggunakan berbagai strategi untuk menerapkan
pengetahuan matematika agar dapat menyelesaikan masalah.
f. Penggunaan operasi dan bahasa symbol, bahasa formal, dan bahasa
teknis (using symbolic, formal, and technical language and
operations).
Literasi matematika memerlukan penggunaan operasi dan bahasa
simbol, bahasa formal, dan bahasa teknis yang melibatkan
kemampuan memahami, menafsirkan, memanipulasi, dan memaknai
dari penggunaan ekspresi simbolik di dalam konteks matematika.
g. Penggunaan alat matematika (using mathematical tools).
Literasi matematika memerlukan penggunaan alat-alat matematika
sebagai bantuan atau alat penghubung agar dapat menyelesaikan
masalah-masalah. Hal ini melibatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam menggunakan berbagai alat-alat yang membantu aktivitas
matematika, misalnya dalam penggunaan alat ukut dan kalkulator.
Berdasarkan uraian tiga aspek proses matematika dan tujuh
kemampuan pokok, terdapat hubungan antara keduanya sebagai berikut.
Tabel 2.1 Hubungan Proses Matematika dengan Kemampuan Pokok (OECD 2019:82) Memformulasikan/ Memodelkan Soal ke Bentuk Matematika Menggunakan Konsep. Fakta, Prosedur, dan Penalaran Menafsirkan, Menerapkan, dan Mengevaluasi Hasil Komunikasi Membaca, membaca
sandi dan memahami pernyataan, pertanyaan, objek, gambar, atau animasi yang diberikan.
Mengutarakan sebuah solusi atau menunjukkan hasil kerjanya dalam menemukan solusi.
Merancang dan
memberikan penjelasan serta alasan terkait solusi atas masalah yang diberikan sebelumnya. Matematisasi Mengidentifikasi pokok
variabel matematika dari permasalahan yang diberikan. Menggunakan pemahaman akan konteks yang mengarah pada penyelesaian masalah.
Memahami tingkat dan batas konsekuensi
terhadap model
matematika yang
dikerjakan.
Representasi Membuat sebuah representasi matematika menggunakan bahasa sehari-hari. Membuat pengertian, hubungan, dan menggunakan beragam representasi dalam menyelesaikan masalah. Menginterpretasikan hasil matematika terhadap permasalahan. Penalaran dan Pemberian Alasan Menjelaskan, mempertahankan, atau mengungkap kebenaran untuk diidentifikasi atau merancang representasi sebuah permasalahan.
Mengaitkan
beberapa informasi yang mengarah pada penyelesaian
masalah.
Menggambarkan solusi matematika dan membuat penjelasan serta alasan
yang mendukung, menyanggah, atau mengisyaratkan sebuah permasalahan matematika ke bentuk masalah kontekstual. Strategi memecahkan masalah
Memilih atau merancang sebuah strategi dalam matematikaasi masalah kontekstual.
Mengaktifkan mekanisme control yang efektif dan berkelanjutan di seluruh prosedur yang mengarah pada solusi matematika, kesimpulan, dan generalisasi.
Merancang dan
mengimplementasikan strategi dalam rangka menafsirkan, mengevaluasi, dan memvalidasi sebuah solusi matematika ke dalam masalah kontekstual.
20 Penggunaan Operasi, Bahasa Simbol, Bahasa Formal, dan Bahasa Teknis Menggunakan variabel, symbol, diagram, dan model yang tepat dalam merepresentasikan masalah yang menggunakan bahasa formal. Memahami dan memanfaatkan bentuk dasar
definisi, aturan, dan bentuk sistem sebaik menggunakan algoritma.
Memahami hubungan antara konteks masalah dan representasi dari solusi matematika. Penggunaan Alat Matematika Menggunakan alat matematika untuk
mengenali struktur atau menggambarkan
hubungan matematika.
Mengetahui dengan tepat menggunakan variasi alat yang dapat membantu dalam
mengimplementasi-kan proses dan prosedur untuk menentukan solusi matematika. Menggunakan alat matematika untuk memastikan kebenaran dari solusi matematika yang diberikan.
Berdasarkan ketiga aspek penilaian diatas, kemampuan matematika siswa
dalam PISA 2018 disusun dalam enam tingkatan atau level. Dalam Framework
PISA 2018 dituliskan enam tingkatan tersebut dan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Deskripsi Kemampuan Matematika dalam PISA 2018 (OECD, 2019:92)
Level Kriteria Kemampuan Matematika
6 Pada level 6, para siswa dapat melakukan konseptualisasi dan generalisasi dengan menggunakan informasi berdasarkan modelling dan penelaahan dalam situasi yang kompleks. Siswa-siswa dapat menghubungkan sumber informasi yang berbeda dengan fleksibel dan menerjemahkannya. Pada tingkatan ini, para siswa telah mampu berpikir dan bernalar secara matematika. Mereka dapat menerapkan pemahamannya secara mendalam disertai dengan penguasaan teknis operasi matematika, mengembangkan strategi dan pendekatan baru untuk menghadapi situasi baru. Mereka dapat merumuskan dan mengomunikasikan apa yang mereka temukan. Mereka melakukan penafsiran dan berargumentasi secara dewasa.
5 Para siswa dapat bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks, mengetahui kendala yang dihadapi, dan melakukan dugaan-dugaan. Mereka dapat memilih, membandingkan, dan mengevaluasi strategi untuk memecahkan masalah yang rumit yang berhubungan dengan model ini. Para siswa dapat bekerja dengan menggunakan pemikiran dan penalaran yang luas, serta secara tepat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan matematika dengan
4 Para siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dalam situasi yang konkret tetapi kompleks. Mereka dapat memiliki dan mengintegrasikan representasi yang berbeda, dan menghubungkannya dengan situasi nyata. Para siswa dapat menggunakan keterampilannya dengan baik dan mengemukakan alasan dan pendangan yang fleksibel sesuai dengan konteks. Mereka dapat memberikan penjelasan dan mengomunikasikannya disertai argumentasi berdasar pada interpretasi dan tindakan mereka.
3 Para siswa dapat melaksanakan prosedur dengan baik, termasuk prosedur yang memerlukan keputusan secara berurutan. Mereka dapat memilih dan menerapkan strategi memecahkan masalah yang sederhana. Para siswa dapat menginterpretasikan dan menggunakan representasi berdasarkan sumber informasi yang berbeda dan mengemukakan alasannya. Mereka dapat mengomunikasikan hasil interpretasi dan alasan mereka.
2 Para siswa dapat menginterpretasikan dan mengenali situasi dalam konteks yang memerlukan inferensi langsung. Mereka dapat memilah informasi yang relevan dari sumber tunggal dan menggunakan cara representasi tunggal. Para siswa pada tingkatan ini dapat mengerjakan algoritma dasar, menggunakan rumus, melaksanakan prosedur atau konvensi sederhana. Mereka mampu memberikan alasan secara langsung dan melakukan penafsiran harafiah. 1 Para siswa dapat menjawab pertanyaan yang konteksnya umum dan dikenal
serta semua informasi yang relevan tersedia dengan pertanyaan yang jelas. Mereka dapat mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin menurut instruksi eksplisit. Mereka dapat melakukan tindakan sesuai dengan stimuli yang diberikan.
5. Pokok Bahasan Materi Aplikasi Turunan: Nilai maksimum dan
minimum
Kompetensi Dasar:
3.11 Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai
maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung kurva.
4.11 Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik
22
kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan
garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.
Definisi Turunan
Misalkan 𝑓(𝑥) adalah fungsi dalam 𝑥. Turunan pertama 𝑓(𝑥) terhadap
𝑥 dinotasikan dengan 𝑓′(𝑥), didefinisikan sebagai berikut.
𝑓′(𝑥) = lim ℎ→0
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥) ℎ
Menemukan turunan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥𝑛, untuk 𝑛 bilangan asli dengan menggunakan definisi turunan pertama diatas.
𝑓′(𝑥) = lim ℎ→0 𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥) ℎ = lim ℎ→0 𝑎(𝑥+ℎ)𝑛−𝑎𝑥𝑛 ℎ (binomial Newton) = lim ℎ→0 𝑎𝑥𝑛+𝑎𝑛𝑥𝑛−1ℎ+𝑎𝐶2𝑛𝑥𝑛−2ℎ2+⋯+𝑎ℎ𝑛−𝑎𝑥𝑛 ℎ = lim ℎ→0 ℎ(𝑎𝑛𝑥𝑛−1+𝑎𝐶 2𝑛𝑥𝑛−2ℎ+⋯+𝑎ℎ𝑛−1) ℎ = 𝑎𝑛𝑥𝑛−1 Aturan turunan:
Misalkan 𝑓, 𝑢, 𝑣 adalah fungsi bernilai real dan dapat diturunkan pada
interval 𝐼, 𝑎 bilangan real dapat diturunkan maka:
𝑓(𝑥) = 𝑎 → 𝑓′(𝑥) = 0
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥𝑛 → 𝑓′(𝑥) = 𝑛𝑎𝑥𝑛−1
𝑓(𝑥) = 𝑢(𝑥) ± 𝑣(𝑥) → 𝑓 (𝑥) = 𝑢 (𝑥) + 𝑣 (𝑥) 𝑓(𝑥) = 𝑢(𝑥)𝑣(𝑥) → 𝑓′(𝑥) = 𝑢′(𝑥)𝑣(𝑥) + 𝑢(𝑥)𝑣′(𝑥) 𝑓(𝑥) = [𝑢(𝑥)]𝑛 → 𝑓′(𝑥) = 𝑛[𝑢(𝑥)]𝑛−1. 𝑢′(𝑥) 𝑓(𝑥) =𝑢(𝑥) 𝑣(𝑥) → 𝑓 ′(𝑥) =𝑢′(𝑥)𝑣(𝑥)−𝑢(𝑥)𝑣′(𝑥) [𝑣(𝑥)]2
Turunan Fungsi Trigonometri
𝑓(𝑥) = 𝑠𝑖𝑛 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = −𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐2𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑡 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐2𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 . 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 . 𝑐𝑜𝑡 𝑥
Turunan Fungsi Logaritma
𝑓(𝑥) = 𝑙𝑛 𝑥 → 𝑓′(𝑥) =1
𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑙𝑛 𝑔(𝑥) → 𝑓′(𝑥) =𝑔′(𝑥) 𝑔(𝑥) Turunan Fungsi Eksponen
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑎𝑥, ln 𝑎
𝑓(𝑥) = 𝑒𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑒𝑥. ln 𝑒 = 𝑒𝑥. 1 = 𝑒𝑥
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑔(𝑥) → 𝑓′(𝑥) = 𝑔′(𝑥). 𝑎𝑔(𝑥). ln 𝑎
24
Konsep Nilai Maksimum dan Nilai Minimum
Andaikan kita mengetahui fungsi 𝑓 dan domain (daerah asal) 𝑆 seperti
pada Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Fungsi 𝒚 = 𝒇(𝒙)
Nilai maksimum dan minimum
Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yang didefinisikan pada selang
tertutup serigkali terjadi pada titik-titik ujung, seperti pada gambar 2.2
berikut.
Gambar 2.2 Sketsa Nilai Ekstrim pada Interval Tertutup
𝑆
𝑦 = 𝑓(𝑥)
𝑥 𝑦
Definisi
Andaikan 𝑆 daerah asal 𝑓 memuat titik 𝑐, kita katakan bahwa: a) 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum 𝑓 pada 𝑆 jika 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥) untuk
semua 𝑥 di 𝑆;
b) 𝑓(𝑐) adalah nilai minimum 𝑓 pada 𝑆 jika 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥 di 𝑆;
c) 𝑓(𝑐) adalah nilai ekstrim 𝑓 pada 𝑆 jika ia adalah nilai maksimum atau nilai minimum.
maks
min
stasioner. Pada kondisi ini, grafik 𝑓 mendatar karena garis singgungnya
mendatar. Nilai ekstrim seringkali terjadi pada titik-titik stasioner,
seperti pada gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3 Sketsa nilai ekstrim ketika garis singgungnya 0
Jika 𝑐 adalah titik dalam dari 𝐼 dimana 𝑓′ (turunan pertamanya) tidak
ada, maka 𝑐 disebut titik singular. Kondisi ini menunjukkan bahwa titik
dimana grafik 𝑓 mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal, atau
mungkin berupa lompatan, seperti pada gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4 Sketsa nilai ekstrim dimana turunan pertamanya tidak ada
maks
min
maks
26
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa terdapat permasalahan mengenai minat membaca orang
Indonesia yang masih rendah. Literasi matematika merupakan kemampuan
seseorang dalam menggunakan matematika dalam berbagai konteks. Salah satu
hal yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan proses matematika adalah
membaca. Dalam hal ini, minat membaca siswa dapat mempengaruhi
kemampuan literasi matematika.
Gambar 2.5 Skema Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika
Minat Membaca
Kemampuan
Literasi
Matematika
Teorema Titik Kritis
Andaikan 𝑓 didefinisikan pada selang 𝐼 yang memuat titik 𝑐. Jika 𝑓(𝑐) adalah titik ekstrim, maka 𝑐 haruslah suatu titik kritis, yakni 𝑐 berupa salah satu dari kondisi berikut:
a) Titik ujung dari 𝐼;
b) Titik stasioner dari 𝑓 (𝑓′(𝑐) = 0) c) Titik singular dari 𝑓 (𝑓′(𝑐) tidak ada)
Hipotesis merupakan suatu dugaan sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya harus diuji terlebih dahulu. Rumusan hipotesis
yang dikemukakan berupa pernyataan untuk menjawab pertanyaan yang
terdapat pada rumusan masalah. Berdasarkan landasan teori dan kerangka
berpikir di atas, maka dalam penelitian skripsi ini penulis mengajukan hipotesis “Ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan kemampuan
literasi matematika siswa”. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilakukan uji
statistik dengan perumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)
sebagai berikut:
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan
kemampuan literasi matematika siswa
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan
kemampuan literasi matematika siswa
Taraf Signifikansi (𝛼) = 0,05
Hipotesis alternatif (H1) diterima, jika hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional karena tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara minat
membaca dengan kemampuan literasi matematika (Kountur, 2003:108).
Penelitian korelasional meneliti dua atau lebih variabel untuk dilihat
hubungan yang terjadi antar variabel tersebut tanpa memberikan perlakuan
khusus kepada variabel-variabel yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bagian
pendahuluan, maka dapat ditentukan subjek dan objek penelitian. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Ngaglik. Sedangkan objek
penelitian ini adalah minat membaca dan kemampuan literasi matematika
materiTurunansiswa kelas XI SMA N 1 Ngaglik.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah dari Maret 2020 sampai dengan April
2020 di SMA Negeri 1 Ngaglik. Penelitian dilakukan dari tahap observasi
hingga pengambilan data kuesioner untuk mengukur minat membaca siswa
dan mengukur kemampuan literasi matematika yang terkait dengan
penggunaan alat matematika serta tes tertulis untuk mengukur kemampuan
maksimum dan minimum siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah konsep tentang segala sesuatu yang memiliki
ciri-ciri yang bervariasi (beragam). Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
menyebabkan variabel terikat berubah. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah:
𝑋 = Minat Membaca Siswa
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
𝑌 = Kemampuan Literasi Matematika Siswa
E. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Tes
Tes Kemampuan Literasi Matematika Siswa untuk Pokok Bahasan
Turunan
Tes kemampuan literasi matematika siswa digunakan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan literasi matematika siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Ngaglik. Dalam penelitian ini, tes kemampuan
30
Turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum. Tes
subjektif merupakan tes yang berbentuk soal uraian (essay). Melalui
tes ini, siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai dan
menjelaskan atau mengekspresikan gagasannya melalui bahasa
tulisan secara lengkap dan jelas. Uraian hasil pekerjaan siswa
diberikan skor yang selanjutnya diklasifikasikan menurut level
kemampuan literasi matematika dalam PISA 2018 (OECD 2019: 92).
2. Metode Non-Tes
Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) adalah sebuah daftar pernyataan yang
harus diisi oleh sampel yang telah dipilih secara acak (responden)
yang selanjutnya akan diukur.
a. Kuesioner Minat Membaca siswa
Kuesioner minat membaca siswa yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup
adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban
lengkap sehingga responden hanya memilih satu jawaban yang
sesuai dengan dirinya. Kuesioner ini berbentuk checklist. Siswa
sebagai responden memberikan tanda check (√) pada pilihan
jawaban yang dianggap paling tepat untuk mewakili jawabannya.
Kuesioner digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari
responden, dalam hal ini adalah minat membaca siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Ngaglik. Dalam kegiatan ini, kuesioner diperlukan
dalam diri siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan skor
menggunakan skala Likert untuk setiap butir pada jawaban siswa.
Tabel 3.1 Skor Kuesioner Minat Siswa
Butir Instrumen Positif Butir Instrumen Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
b. Kuesioner Kemampuan Literasi Matematika: Penggunaan Alat
Matematika
Untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa terkait
dengan salah satu komponen literasi matematika, yaitu
penggunaan alat matematika. Kuesioner yang digunakan untuk
mengukur penggunaan alat matematika ini adalah kuesioner
terbuka, dimana responden diberikan kebebasan dalam
memberikan jawaban atau tanggapan. Kuesioner terbuka
biasanya memberikan pertanyaan dan responden dapat menjawab
32
F. Data Penelitian
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Minat Membaca
Data minat membaca siswa diperoleh dari perhitungan skor kuesioner
minat membaca responden.
2. Data Kemampuan Literasi Matematika
Data kemampuan literasi matematika siswa diperoleh dengan melihat
dan menilai solusi yang ditemukan siswa serta keseluruhan proses
matematika yang telah dilakukan oleh siswa,
3. Data Kemampuan Literasi Matematika: Penggunaan Alat Matematika
Data kemampuan literasi matematika yang terkait dengan penggunaan
alat matematika diperoleh dari perhitungan skor kuesioner
kemampuan literasi matematika: penggunaan alat matematika.
1. Kuesioner (Angket) Minat Membaca Siswa
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa
No. Indikator Sub indikator Butir Item
Positif Negatif
1 Perasaan senang
Membaca buku atas inisiatif
sendiri. 3 19,27
Tidak bosan untuk membaca
buku. 21,34 4
2 Pemusatan perhatian
Selalu konsentrasi ketika
membaca buku. 6,36 35
Hal-hal menarik yang ada
pada bahan bacaan. 1 5,23
3 Penggunaan waktu
Mengisi waktu luang dengan
membaca buku. 14,28 7
Rutin untuk membaca buku
minimal satu kali sehari. 20 2,9
4
Motivasi untuk membaca
Memiliki kemauan yang kuat
untuk membaca 12,18 30
Sanggup membaca bahan bacaan yang terdiri dari kalimat yang sangat banyak.
13,22 10
5
Emosi dalam membaca
Dapat menemukan hal menarik dari aktivitas membaca buku.
15,25 17
Dapat menyimpulkan hasil
dari membaca buku. 11 29,32
6
Usaha untuk membaca
Mampu memiliki buku
bacaan, 8 24,31
Mampu meminjam buku
34
2. Kuesioner (angket) kemampuan Literasi Matematika: Penggunaan
Alat matematika
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Literasi Matematika Terkait dengan Penggunaan Alat Matematika
No. Indikator Deskripsi
1. Penggunaan alat matematika
- Siswa berusaha untuk memperoleh alat tersebut, salah satu caranya adalah mendownload aplikasi yang sesuai, yaitu MalMath.
2. Pengetahuan dan Keterampiilan siswa dalam penggunaan alat
matematika
- Siswa mengetahui bagaimana cara kerja dari alat matematika yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
- Siswa mencoba untuk mengeksplorasi alat matematika yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
3. Mengomunikasikan hasil atau jawaban
- Siswa dapat mengomunikasikan hasil/jawaban yang diperoleh setelah menggunakan alat matematika yang sesuai.
3. Tes Tertulis
35
Tabel 3.4 KISI-KISI INSTRUMEN TES TERTULIS SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11
Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11
Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.
Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.
Komunikasi
(communication)
Menuliskan informasi apa saja yang diperoleh dari permasalahan yang diberikan.
Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.
36
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11
Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11
Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.
Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.
Matematisasi (mathematizing) Membuat model matematika dari informasi yang telah diperoleh sebelumnya (membuat konsep, prosedur, asumsi, atau merumuskan model).
Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.
37
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11
Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11
Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.
Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.
Representasi (representation) Membuat reperesentasi dari permasalahan yang diberikan.
Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.
38
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11
Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11
Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.
Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.
Strategi untuk
memecahkan masalah (devising strategies for
solving problems)
Menentukan strategi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.