• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN:"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN:

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Monica Ezra Rosa Putri

161414055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2020

(2)

NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Monica Ezra Rosa Putri

161414055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)

iii

(4)
(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juni 2020

Penulis,

Monica Ezra Rosa Putri

(6)

vi

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Monica Ezra Rosa Putri

NIM : 161414055

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN: NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020

Dengan demikian saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 22 Juni 2020

Yang menyatakan,

(7)

vii

ABSTRAK

Monica Ezra Rosa Putri. 2020. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Literasi matematika berkaitan erat dengan kemampuan membaca dan menulis. Membaca dalam konteks matematika berkaitan dengan memahami bahasa matematika ataupun bacaan yang disajikan dalam bahasa sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, seperti simbol, persamaan aljabar, dan grafik yang selanjutnya harus ditafsirkan dan dimaknai. Kegiatan membaca merupakan suatu aspek penting dalam menentukan apakah seseorang menggunakan kemampuan literasi matematikanya atau tidak dalam melaksanakan kehidupannya. Minat membaca adalah perasaan tertarik seseorang dalam membaca dan menaruh perhatian khusus dalam kegiatan membaca. Minat membaca merupakan satu faktor yang diduga memiliki hubungan dengan kemampuan literasi matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) minat membaca siswa; (2) kemampuan literasi matematika siswa; dan (3) ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan kemampuan literasi matematika pada pokok bahasan turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara minat membaca dengan kemampuan literasi matematika (Kountur, 2003:108). Subjek pada penelitian ini adalah Siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan tes. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa kuesioner minat membaca siswa, kuesioner kemampuan literasi matematika terkait dengan penggunaan alat matematika kemampuan literasi matematika serta tes kemampuan literasi matematika pokok bahasan turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Minat membaca siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik dengan kategori sangat rendah adalah sebanyak 22,73%, rendah 13,64%, sedang 36,36%, tinggi 13,64%, dan sangat tinggi 13,64%; (2) Klasifikasi level 1, 2, dan 3 kemampuan literasi matematika siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik berturut-turut adalah 45,45%, 45,45%, dan 9,09%; (3) Terdapat hubungan yang positif antara minat membaca dengan level kemampuan literasi matematika siswa kelas XI MIPA 1 dan XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 tetapi hubungannya tidak signifikan. Ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0,269 dan besarnya pengaruh minat membaca terhadap level kemampuan literasi matematika hanya sebesar 7,24%. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa 92,76% level kemampuan literasi matematika dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi adalah pengetahuan dan keterampilan siswa dalam matematika, materi yang dipilih, pembelajaran matematika di kelas, lingkungan kelas, dukungan dari keluarga untuk belajar, kemampuan siswa itu sendiri, kesiapan siswa secara fisik dan mental, jati diri, kondisi sosial ekonomi dan budaya, serta kepemilikan computer dan buku-buku.

Kata Kunci: Minat Membaca, Kemampuan Literasi Matematika

(8)

viii

Monica Ezra Rosa Putri. 2020. Correlation between Reading Interest and Mathematical Literacy Ability in Derivative Application Subject: Maximum and Minimum Values of Grade XI Students of SMA Negeri 1 Ngaglik Academic Year 2019/2020. Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Sciences, Faculty of Teacher and Training Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. Mathematical literacy is deeply connected to the ability of reading and writing. Reading in mathematics is related to understanding the mathematical language or reading in daily speeches relate to mathematics such as symbols, algebraic equations, and graphs which must be deciphered and interpreted. Reading is an important aspect in determining whether a person uses his mathematical literacy ability or not in carrying out his life. Reading interest is an attractive feeling gotten by reading and paying attention more at reading. Reading interest is a factor of the correlation with mathematical literacy abilities. This study aims to determine (1) students' reading interest; (2) students' mathematical literacy ability; and (3) availability of significant correlation between reading interest and mathematical literacy ability on derivative application subject: maximum and minimum values.

This study was a correlational research, because the aim of this study was to find out the availability of the correlation between reading interest and mathematical literacy ability (Kountur, 2003: 108). The subjects in this study were students of class XI MIPA 1 and XI IPS 2 of SMA Negeri 1 Ngaglik in the 2019/2020 school year, totaling 22 students.

Questionnaires and tests were chosen as the main research instruments. The data instruments in this study were in the form of students' reading interest questionnaires, mathematics literacy ability questionnaires related to the use of mathematical literacy ability as well as mathematics literacy tests on the matter of derived application subject: maximum and minimum values.

The results of this study were as follows (1) Grade XI MIPA 1 and XI IPS 2 students’ reading interest categories of SMA Negeri 1 Ngaglik were lowest 22.73%, low 13.64%,

medium 36.36%, high 13.64%, and highest 13.64%; (2) Grade XI MIPA 1 and XI IPS 2

students’ literacy abilities on levels classification 1, 2, and 3 of SMA Negeri 1 Ngaglik are

45.45%, 45.45%, and 9.09%; (3) There was a correlation between reading interest and

the level of mathematical literacy ability of grade XI MIPA 1 and XI IPS 2 SMA Negeri 1 Ngaglik 2019/2020 students, but the correlation was not significant. It was shown that a correlation coefficient is 0.269 and the magnitude of the effect of reading interest on the

level of mathematical literacy is only 7.24%. Therefore, it could be interpreted that 92.76% level of mathematical literacy ability was influenced by other factors. Other

factors that influence are students' knowledge and ability in mathematics, selected material, mathematics learning in class, classroom environment, support from families to learn, students' abilities themselves, students' physical and mental readiness, identity, socioeconomic conditions and culture, and ownership of computers and books.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan Tugas Akhir Skripsi dengan baik dan lancar. Skripsi berjudul “Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020” ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini dapat terlaksana dengan baik karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak arahan, dorongan, semangat, dan bimbingan selama penyusunan Skripsi ini.

2. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc dan Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si selaku dosen penguji skripsi.

3. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc dan Ibu Melania Eva W. S.Pd., M.Pd. yang telah melakukan validasi instrumen penelitian.

7. Bapak Drs. Agus Marjanto, M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ngaglik yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Ngaglik.

(10)

x

waktu kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Ngaglik.

9. Kedua orang tua saya, Bapak Puji dan Ibu Ratna serta Adik saya Angel yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, dan segala bentuk dukungan serta segala hal yang telah dikorbankan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

10. Anggit, Gitta, Wanda, dan Daniel yang telah menemani dari semester 1 hingga saat ini.

11. Nanda, Lintang, Angeli, dan Yanuar teman satu bimbingan skripsi yang selalu memberikan motivasi dan dukungan satu sama lain.

12. Ebet, Olla, Genta, Dian, dan Mauli yang tidak pernah terlewat dalam kejutan ulang tahun setiap tahunnya.

13. Helena, Agatha, dan Astrid yang selalu setia menemani sejak PLP-KP. 14. Kak Habib yang selalu memberikan dukungan, pendapat, kesempatan,

waktu, dan saran sejak awal perkuliahan.

15. Teman-teman pmat 16B yang senantiasa memberikan warna-warni kehidupan bagi penulis.

Akhir kata, semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Tuhan Yesus Kristus serta Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 22 Juni 2020

Penulis,

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………..ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………iii

HALAMAN PENGESAHAN ………iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Batasan Masalah ... 5 C. Rumusan Masalah ... 6 D. Tujuan Penelitian ... 6 E. Manfaat Penelitian ... 7 F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

B. Kerangka Berpikir ... 26

C. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Metode Pengumpulan Data ... 29

(12)

xii

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 47

I. Uji Coba Instrumen Non-Tes Kuesioner Minat Membaca ... 48

J. Metode/Teknik Analisis Data ... 50

K. Penjadwalan Waktu Penelitian ... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 61

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 61

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

C. Analisis Hasil Penelitian ... 72

D. Pembahasan ... 78

E. Keterbatasan Penelitian ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 98

A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ... 100 LAMPIRAN A ... 102 LAMPIRAN B ... 123 LAMPIRAN C ... 128 LAMPIRAN D ... 189

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan Proses Matematika dengan Kemampuan Pokok ………….……. 19

Tabel 2.2 Deskripsi Kemampuan Matematika dalam PISA 2018 ……….… 20

Tabel 3.1 Skor Kuesioner Minat Siswa ……….…… 31

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Minat Membaca Siswa ……… 33

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Literasi Matematika Terkait dengan Penggunaan Alat Matematika ……… 34

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Tertulis Siswa SMA Kelas XI Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan Nilai Maksimum dan Minimum …….… 35

Tabel 3.5 Validitas Kuesioner Minat Membaca ………....… 48

Tabel 3.6 Reliabelitas Kusioner Minat Membaca ………....……. 50

Tabel 3.7 Rumus Kategori Minat ……….……. 53

Tabel 3.8 Penskoran Kemampuan Literasi Matematika ……….…..… 54

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ………..……… 60

Tabel 4.1 Data Mentah Kuesioner Minat Membaca Siswa ……….…. 63

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Minat Membaca ……….…… 64

Tabel 4.3 Kategori Minat Membaca ……….... 65

Tabel 4.4 Pengelompokkan Data Minat Membaca ……….…... 65

Tabel 4.5 Nilai Tes Kemampuan Literasi Matematika ………...…. 66

Tabel 4.6 Data Mentah Tes Kemampuan Literasi Matematika ………..…. 67

Tabel 4.7 Deskripsi Statistik Level Kemampuan Literasi Matematika …………..…. 68

Tabel 4.8 Klasifikasi Level Kemampuan Literasi Matematika ………... 68

Tabel 4.9 Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS ……… 72

Tabel 4.10 Uji Linearitas dengan SPSS ……….… 73

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Minat Membaca dengan SPSS ……….... 73

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Level Literasi Matematika dengan SPSS ……… 74

Tabel 4.13 Korelasi antara Minat Membaca dengan Nilai Tes Kemampuan Literasi Matematika ………..… 75

(14)

xiv

Gambar 2.3 Sketsa nilai ekstrim ketika garis singgungnya 0 ……….. 25

Gambar 2.4 Sketsa nilai ekstrim dimana turunan pertamanya tidak ada ………. 25

Gambar 2.5 Skema Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika 26 Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Minat Membaca (𝑛 = 22) ……… 65

Gambar 4.2 Diagram Batang Level Kemampuan Literasi Matematika (𝑛 = 22) 69 Gambar 4.3 Scatter Plot antara Minat Membaca dengan Nilai Tes Kemampuan Literasi Matematika ……...……… 71

Gambar 4.4 Jawaban Tes Siswa A (1) ……… 78

Gambar 4.5 Jawaban Tes Siswa A (2) ……… 79

Gambar 4.6 Jawaban Tes Siswa A (3) ……… 81

Gambar 4.7 Jawaban Tes Siswa A (4) ……… 81

Gambar 4.8 Jawaban Tes Siswa B (1) ……… 83

Gambar 4.9 Jawaban Tes Siswa B (2) ……… 85

Gambar 4.10 Jawaban Tes Siswa C (1) ……… 87

Gambar 4.11 Jawaban Tes Siswa C (2) ……… 88

Gambar 4.12 Jawaban Tes Siswa C (3) ……… 90

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Lembar Kuesioner Minat Membaca ... 103

Lampiran A.2 Lembar Kuesioner Literasi Matematika Terkait dengan Penggunaan Alat Matematika ... 106

Lampiran A.3 Soal Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum . 107 Lampiran A.4 Kunci Jawaban Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum ... 110

Lampiran B.1 Uji Pakar Kuesioner Minat Membaca ... 124

Lampiran B.2 Uji Pakar Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika Pokok Bahasan Turunan Materi Aplikasi Turunan: Nilai Maksimum dan Minimum . 126 Lampiran C.1 Jawaban Siswa Tes Tertulis Kemampuan Literasi Matematika ... 129

Lampiran C.2 Jawaban Siswa Kuesioner Minat Membaca ... 187

Lampiran D.1 Surat Izin Penelitian ... 190

Lampiran D.2 Surat Izin Validasi Instrumen ... 191

(16)

1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu matematika selalu dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari

manusia, khususnya pada jenjang-jenjang pendidikan. Di lembaga

pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga memasuki perguruan tinggi kita

selalu mempelajari matematika. Ketika pembelajaran matematika

berlangsung siswa diharapkan mampu menalar, menggeneralisasikan suatu

masalah yang berhubungan dengan matematika, menyusun suatu bukti, serta

mampu memahami dan menjelaskan ulang suatu pernyataan atau gagasan

dengan tepat (Wardhani, 2008:14). Untuk memiliki kemampuan tersebut, hal

pertama yang harus dimiliki siswa adalah minat dalam membaca serta

memiliki keinginan untuk menyelesaikan persoalan matematika melalui

langkah-langkah penyelesaian yang sesuai.

Menurut Farida Rahim (2007:28), minat baca adalah suatu gairah

atau keinginan besar yang dimiliki oleh seseorang untuk membaca suatu

bahan bacaan tanpa paksaan orang lain disertai melakukan usaha-usaha besar

untuk mendapatkan bahan bacaan yang ingin mereka baca bagaimanapun

caranya. Banyak manfaat yang diperoleh jika seseorang memiliki minat baca,

salah satunya adalah meningkatkan ilmu pengetahuan dan tidak cepat percaya

(17)

2

membaca seseorang memiliki modal dasar untuk menganalisis dan

mengevaluasi bahan-bahan bacaan yang mereka baca (Putra, 2008:8).

Berdasarkan penelitian yang berjudul “World’s Most Literate

Nations Ranked” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity (CCSU) pada Maret 2016 dari 61 negara yang disurvei, Indonesia menduduki

peringkat 60 dengan tingkat literasi yang rendah dibawah Thailand dan diatas

Botswana. Pada survei ini, negara yang memiliki tingkat literasi tertinggi

adalah Finlandia yang hampir mencapai 100%. Hasil Programme for

International Student Assessment (PISA) tahun 2018 menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa Indonesia untuk kemampuan membaca adalah 371 dari

skor rata-rata OECD 487 dan berada pada urutan ke-72 dari 77 negara yang

ikut serta. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia

masih tergolong rendah.

Menurut KBBI, literasi adalah menulis dan membaca. Literasi

berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam mengolah dan

menganalisis informasi saat melakukan kegiatan membaca dan menulis.

Literasi matematika adalah kemampuan seseorang untuk mengeksplorasi,

berspekulasi, dan bernalar secara logis dengan menggunakan metode-metode

matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah (Wahyudin, dalam

Abidin 2017:103).

Literasi matematika berkaitan erat dengan kemampuan membaca

dan menulis. Membaca dalam konteks matematika berkaitan dengan

(18)

sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, seperti simbol, persamaan

aljabar, dan grafik yang selanjutnya harus ditafsirkan dan dimaknai. Menulis

dalam konteks matematika berkaitan dengan kemampuan komunikasi

matematis secara tertulis untuk mengungkapkan pemahaman dan ide-ide

matematis sebagai hasil dari proses membaca, menafsirkan, dan memaknai

situasi nyata yang terjadi ke dalam bahasa matematika. Selain dengan cara

tertulis, mengomunikasikan hasil dapat dlakukan secara lisan. Oleh sebab itu,

seseorang yang mampu mengomunikasikan secara matematis apa yang

diperoleh dengan melibatkan kemampuan membaca, memahami, dan menulis

tentang matematika secara tertulis maupun lisan dapat dikatakan orang

tersebut menggunakan kemampuan literasi matematikanya.

Berdasarkan penelitian yang berjudul “Pengaruh Program Literasi

terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 21 Surabaya” oleh Indah Puji

Handayani, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

program literasi dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 21 Surabaya.

Program literasi matematika memiliki pengaruh signifikan sebesar 44,6%

terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 21 Surabaya, sedangkan

55,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa. Hasil pengamatan Handayani dalam program literasi

menunjukkan bahwa siswa sangat aktif dan bersemangat dalam pembelajaran

serta antusias dalam kegiatan literasi. Hal ini didasarkan pada hasil

(19)

4

memiliki pemahaman tentang program literasi yang tinggi sehingga

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa kelas XI di SMA Negeri

1 Ngaglik pada saat PLP-KP, terdapat program literasi sebelum pembelajaran

berlangsung. Program ini mengharuskan siswa untuk membaca buku apapun

selama kurang lebih 15 menit, dengan tujuan mengajak siswa agar terbiasa

membaca buku dan minat mereka terhadap kegiatan membaca meningkat dari

sebelumnya. Selain itu, dengan adanya program literasi diharapkan dapat

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam kehidupannya

sehingga siswa menjadi pribadi yang selalu kritis terhadap berbagai

permasalahan dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum

diketahui kebenarannya.

Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa kelas XI di SMA Negeri

1 Ngaglik khususnya ketika pembelajaran matematika, sebelum

melaksanakan pembelajaran matematika di kelas terlihat beberapa siswa

mencoba mengingat materi pembelajaran sebelumnya dengan membaca buku

catatan mereka dan terdapat pula beberapa siswa yang mengingat kembali

hanya dengan pikiran (tidak membaca buku catatan kembali). Kemudian,

untuk hasil ulangan harian (UH) mereka juga berbeda-beda. Nilai tertinggi

yang diperoleh siswa adalah 91,5 sedangkan nilai terrendahnya adalah 60.

Siswa yang membaca buku sebelum pembelajaran matematika berlangsung

cenderung dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan

langkah-langkah yang lengkap dan rinci sehingga mendapatkan nilai yang

(20)

permasalahan yang diberikan dengan langkah-langkah yang tidak lengkap

dan nilai yang diperoleh tidak terlalu tinggi. Untuk siswa yang tidak membaca

buku sebelum pembelajaran matematika berlangsung ada yang dapat

menyelesaikan permasalahan yang diberikan namun tidak menggunakan

langkah-langkah yang lengkap dan rinci. Namun terdapat pula siswa yang

membaca buku sebelum pembelajaran berlangsung tidak dapat

menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Pada proses literasi matematika, kegiatan membaca perlu dilakukan

oleh seseorang sebelum memulai proses literasi matematika lainnya.

Kegiatan membaca merupakan suatu aspek penting dalam menentukan

apakah seseorang menggunakan kemampuan literasi matematikanya atau

tidak dalam melaksanakan kehidupannya. Oleh karena itu, penulis ingin

meneliti apakah ada hubungan yang signifikan antara minat membaca siswa

dengan kemampuan literasi matematika siswa.

B. BATASAN MASALAH

Agar penelitian tidak meluas dan tetap pada fokusnya, maka perlu ditentukan

batasan masalah sebagai acuan dalam penelitian. Batasan penelitian dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1

(21)

6

2. Objek yang diteliti adalah minat membaca siswa dan kemampuan

literasi matematika siswa.

3. Kemampuan literasi matematika siswa yang diukur pada penelitian ini

terbatas pada pokok bahasan turunan materi aplikasi turunan: nilai

maksimum dan minimum.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti mengajukan

masalah berikut:

1. Bagaimana minat membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik

Tahun Ajaran 2019/2020?

2. Bagaimana kemampuan literasi matematika siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020?

3. Adakah hubungan yang signifikan dan berapa besar hubungan minat

membaca dengan kemampuan literasi matematika pokok bahasan

turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui minat membaca siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik

Tahun Ajaran 2019/2020.

(22)

Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020.

3. Mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara minat membaca

dengan kemampuan literasi matematika pokok bahasan turunan materi

aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Guru

Jika ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan

kemampuan literasi matematika, guru mengetahui salah satu faktor

yang mempengaruhi kemampuan literasi matematis siswa adalah minat

membaca siswa. Oleh karena itu, guru dapat menentukan cara mengajar

yang tepat agar minat baca siswa menjadi meningkat dari sebelumnya.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam memberikan

masukan kepada siswa agar memperhatikan dan meningkatkan minat

membaca mereka.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana hubungan

antara minat membaca dengan kemampuan literasi matematika siswa

(23)

8

F. Sistematika Penulisan

Bagian Awal : Bagian awal skripsi memuat lembar jjudul,

persetujuan, pengesahan, pernyataan keaslian karya,

pernyataan dan persetujuan publikasi karya, abstrak,

kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,

dan daftar lampiran.

BAB I : Pada BAB I dipaparkan mengenai latar belakang

penelitian yang berisi alasan penelitian ini dilakukan,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : Pada BAB II dipaparkan mengenai landasan teori

yang menjadi acuan pada penelitian ini, kerangka

berpikir, dan hipotesis penelitian.

BAB III : Pada BAB III dipaparkan mengenai metode

penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, subjek

dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,

variabel penelitian, metode pengumpulan data, data

penelitian, instrumen pengumpulan data, validitas

dan reliabilitas instrumen, uji coba instrumen non tes

(24)

data, dan penjadwalan waktu penelitian.

BAB IV : Pada BAB IV dipaparkan deskripsi pelaksanaan

penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis hasil

penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

BAB V : Pada BAB V dipaparkan kesimpulan dan saran yang

merangkum hasil dan pembahasan penelitian untuk

menjawab rumusan masalah.

Bagian Akhir : Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan

(25)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Minat

Menurut Slameto (2003:180), minat adalah sebuah rasa lebih suka

atau tertarik terhadap sesuatu hal tanpa ada yang menginstruksikan. Semi

(1987) mengatakan bahwa minat adalah sesuatu yang penting bagi

seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik. Dengan adanya minat,

seseorang terdorong untuk melaksanakan suatu kegiatan serta menaruh

perhatian khusus untuk terikat pada kegiatan tersebut.

Berdasarkan pengertian minat menurut para ahli diatas, peneliti

mengambil intisari bahwa minat adalah perasaan tertarik seseorang

terhadap sesuatu yang membuat dirinya menaruh perhatian khusus pada

sesuatu tersebut.

2. Membaca

Membaca adalah usaha seseorang untuk mendapatkan sesuatu

yang ingin diketahui oleh seseorang tersebut, mempelajari sesuatu

sebelum melakukannya, atau mencari pengalaman dan hiburan (Semi,

1987:5). Menurut Klein, dkk (1996, dalam Rahim, 2007:3) membaca

mencakup suatu proses, strategi yang digunakan, dan kegiatan yang

interaktif. Proses yang dimaksudkan adalah makna yang diperoleh dari

membaca terbentuk dari informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki

(26)

teks yang dibaca dan tujuan dari kegiatan membaca tersebut. Kegiatan

membaca merupakan kegiatan yang interaktif jika seseorang yang senang

membaca bahan bacaan yang bermanfaat akan menemukan tujuan yang

akan dicapainya serta bahan bacaan yang dibaca haruslah mudah

diapahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dengan bahan bacaan.

Ketika seseorang membaca, hendaknya mempunyai tujuan dari

kegiatan membaca tersebut. Seseorang yang membaca dengan suatu tujuan

tertentu, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan seseorang yang

tidak mempunyai tujuan mengapa membaca suatu bacaan tertentu (Rahim,

2007:11).

Tujuan membaca adalah sebagai berikut:

a. Kesenangan.

b. Menyempurnakan membaca nyaring.

c. Menggunakan strategi tertentu.

d. Memperbarui pengetahuannya tentang suatu topik.

e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah

diketahuinya.

f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.

(27)

12

h. Mengaplikasikan suatu informasi yang diperoleh dari suatu bacaan

tertentu ke dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang

struktur teks.

i. Menjawab pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk dalam Rahim,

2007).

3. Minat Membaca

Berdasarkan pengertian minat dan membaca yang telah dipaparkan

sebelumnya, dapat dituliskan bahwa minat membaca adalah perasaan

tertarik seseorang dalam membaca dan menaruh perhatian khusus dalam

kegiatan membaca.

Menurut Farida Rahim (2007:28), minat membaca adalah suatu

gairah atau keinginan besar yang dimiliki oleh seseorang untuk membaca

suatu bahan bacaan tanpa paksaan orang lain disertai melakukan

usaha-usaha besar untuk mendapatkan bahan bacaan yang ingin mereka baca

bagaimanapun caranya.

Menurut Frymer (dalam Rahim, 2007:28), terdapat tujuh faktor yang

mempengaruhi perkembangan minat anak. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Pengalaman sebelumnya

b. Manfaat bagi dirinya

c. Kepercayaan terhadap orang yang menyampaikan informasi

(materi) pembelajaran

d. Mata pelajaran yang bermakna

(28)

f. Kompleksitas materi pelajaran

Crow dan Crow (dalam Shaleh dan Wahab, 2004:264-265)

menyebutkan indikator minat membaca meliputi:

a. Perasaan senang,

b. Pemusatan perhatian,

c. Penggunaan waktu,

d. Motivasi untuk membaca,

e. Emosi dalam membaca, dan

f. Usaha untuk membaca.

Indikator minat membaca menurut Crow dan Crow diatas adalah

indikator yang digunakan untuk membuat instrumen non tes

(kuesioner/angket) minat membaca. Selanjutnya, peneliti membuat sub

indikator yang merupakan turunan dari indikator tersebut dan akhirnya

dibuat pernyataan-pernyataan yang sesuai.

4. Literasi Matematika

a. Menurut Wahyudin (2008, dalam Abidin 2017:103), literasi

matematika adalah kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi,

menduga, dan bernalar secara logis, serta menggunakan berbagai

metode matematika secara efektif untuk menyelesaikan masalah.

b. Assessment and Analytical Framework PISA 2018 (OECD, 2019:75) Mathematical literacy is an individual’s capacity to formulate, employ and interpret mathematics in a variety of contexts. It includes

(29)

14

reasoning mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts and tools to describe, explain and predict phenomena. It assists individuals to recognise the role that mathematics plays in the world and to make the well-founded judgements and decisions needed by constructive, engaged and reflective citizens

.

➔ Literasi matematika adalah kemampuan seseorang dalam

memahami matematika. Kemampuan tersebut meliputi

kemampuan untuk memformulasikan, mengerjakan, dan

menginterpretasikan matematika dalam berbagai konteks. Selain

itu, literasi matematika juga dapat diartikan sebagai kemampuan

individu dalam melakukan penalaran matematika menggunakan

konsep, prosedur, fakta, dan alat untuk mendeskripsikan,

menjelaskan, dan memprediksi fenomena. Ini membantu

seseorang dalam mengenali peran yang dimainkan matematika di

dunia dan untuk membuat penilaian dan keputusan yang

dibutuhkan oleh warga negara yang konstruktiif, terlibat, dan

reflektif.

c. Menurut Abidin, Mulyati, dan Yunansah (2017: 100), literasi

matematika adalah suatu kemampuan seseorang dalam memahami

dan memaknai permasalahan dalam kehidupan dengan menggunakan

matematika serta mampu menjelaskan kepada orang lain (baik lisan

maupun tulisan) bagaimana menggunakan matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa literasi matematika adalah suatu kemampuan

(30)

permasalahan yang diberikan, melibatkan penalaran yang logis untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut, mengomunikasikan hasil dari

proses yang telah dilalui baik secara lisan maupun tulisan serta

menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat-alat matematika untuk

menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena.

Aspek-aspek penilaian literasi matematika adalah sebagai berikut:

a. Proses Matematika

Dalam konteks ini, literasi matematika merupakan kemampuan

seseorang dalam merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan

matematika. Hal-hal tersebut (merumuskan, menerapkan, dan

menafsirkan) digunakan seseorang untuk menyusun proses

matematika yang terkait dengan apa yang dilakukan untuk

mengaitkan konteks masalah dengan matematika dan dengan

pemecahan masalah matematika.

b. Konten Matematika

Dibutuhkan pemanfaatan pengetahuan dan pemahaman

matematika untuk memecahkan masalah serta mengartikan kondisi

atau situasi dalam konteks pribadi, pekerjaan, sosial, dan ilmiah.

Sejalan dengan hal tersebut, konten matematika yang diujikan harus

sesuai atau selaras dengan konten matematika yang dipelajari (yang

tercantum dalam kurikulum yang berlaku di Indonesia). Contoh

(31)

16

dipelajari, antara lain bilangan-bilangan, operasi pada bilangan,

aljabar, geometri dan pengukuran, serta data dan peluang.

c. Konteks atau Situasi Permasalahan dalam Kehidupan sehari-hari

Komponen konteks menggambarkan kondisi permasalahan

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan dalam

konteks pribadi (personal) berkaitan dengan kehidupan siswa dalam

kehidupan sehari-hari, contohnya masalah perjalanan, kesehatan, dan

lain-lain. Permasalahan dalam konteks sosial (public) berkaitan

dengan kehidupan siswa di dalam masyarakat, contohnya kebijakan

pemerintah, masalah transportasi umum, dan lain-lain. Permasalahan

dalam konteks pekerjaan (educational/occupational) berkaitan

dengan pekerjaan seseorang, contohnya guru yang mengajar di kelas,

arsitek yang mendesain bangunan, seorang pedagang kue yang

menghitung jumlah masing-masing kue yang akan dijual agar

keuntungan maksimum, dan lain-lain. Permasalahan dalam konteks

ilmu pengetahuan (scientific) diantaranya hal-hal yang berkaitan

dengan matematika, penggunaan alat teknologi, dan lain-lain,

contohnya menafsirkan grafik mengenai pertumbuhan

mikroorganisme dan perubahan cuaca.

Kemampuan pokok yang mendasari proses matematika untuk

memecahkan masalah adalah sebagai berikut:

(32)

a. Komunikasi (communication).

Literasi matematika melibatkan kemampuan seseorang dalam

komunikasi, baik tertulis maupun lisan untuk menunjukkan

bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan.

b. Mematematisasi (mathematizing).

Literasi matematika melibatkan kegiatan matematisasi, artinya

kemampuan seseorang untuk mengubah masalah dalam konteks dunia

nyata ke dalam kalimat matematika atau menafsirkan hasil

penyelesaian atau model matematika ke dalam masalah konteks dunia

nyata.

c. Representasi (representation).

Literasi matematika melibatkan kemampuan merepresentasi suatu

objek dan situasi matematika melalui aktivitas memilih, menafsirkan,

menerjemahkan, dan menggunakan berbagai bentuk representasi

untuk menyajikan suatu situasi. Misalnya, representasi dalam bentuk

grafik, tabel, diagram, gambar, persamaan, rumus, atau benda-benda

kongkret.

d. Penalaran dan pemberian alasan (reasoning and argument).

Literasi matematika melibatkan kemampuan penalaran dan memberi

alasan, yaitu kemampuan matematika yang berasal dari kemampuan

(33)

18

e. Strategi untuk memecahkan masalah (devising strategies for solving

problems).

Literasi matematika memerlukan kemampuan seseorang dalam

memilih atau menggunakan berbagai strategi untuk menerapkan

pengetahuan matematika agar dapat menyelesaikan masalah.

f. Penggunaan operasi dan bahasa symbol, bahasa formal, dan bahasa

teknis (using symbolic, formal, and technical language and

operations).

Literasi matematika memerlukan penggunaan operasi dan bahasa

simbol, bahasa formal, dan bahasa teknis yang melibatkan

kemampuan memahami, menafsirkan, memanipulasi, dan memaknai

dari penggunaan ekspresi simbolik di dalam konteks matematika.

g. Penggunaan alat matematika (using mathematical tools).

Literasi matematika memerlukan penggunaan alat-alat matematika

sebagai bantuan atau alat penghubung agar dapat menyelesaikan

masalah-masalah. Hal ini melibatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam menggunakan berbagai alat-alat yang membantu aktivitas

matematika, misalnya dalam penggunaan alat ukut dan kalkulator.

Berdasarkan uraian tiga aspek proses matematika dan tujuh

kemampuan pokok, terdapat hubungan antara keduanya sebagai berikut.

(34)

Tabel 2.1 Hubungan Proses Matematika dengan Kemampuan Pokok (OECD 2019:82) Memformulasikan/ Memodelkan Soal ke Bentuk Matematika Menggunakan Konsep. Fakta, Prosedur, dan Penalaran Menafsirkan, Menerapkan, dan Mengevaluasi Hasil Komunikasi Membaca, membaca

sandi dan memahami pernyataan, pertanyaan, objek, gambar, atau animasi yang diberikan.

Mengutarakan sebuah solusi atau menunjukkan hasil kerjanya dalam menemukan solusi.

Merancang dan

memberikan penjelasan serta alasan terkait solusi atas masalah yang diberikan sebelumnya. Matematisasi Mengidentifikasi pokok

variabel matematika dari permasalahan yang diberikan. Menggunakan pemahaman akan konteks yang mengarah pada penyelesaian masalah.

Memahami tingkat dan batas konsekuensi

terhadap model

matematika yang

dikerjakan.

Representasi Membuat sebuah representasi matematika menggunakan bahasa sehari-hari. Membuat pengertian, hubungan, dan menggunakan beragam representasi dalam menyelesaikan masalah. Menginterpretasikan hasil matematika terhadap permasalahan. Penalaran dan Pemberian Alasan Menjelaskan, mempertahankan, atau mengungkap kebenaran untuk diidentifikasi atau merancang representasi sebuah permasalahan.

Mengaitkan

beberapa informasi yang mengarah pada penyelesaian

masalah.

Menggambarkan solusi matematika dan membuat penjelasan serta alasan

yang mendukung, menyanggah, atau mengisyaratkan sebuah permasalahan matematika ke bentuk masalah kontekstual. Strategi memecahkan masalah

Memilih atau merancang sebuah strategi dalam matematikaasi masalah kontekstual.

Mengaktifkan mekanisme control yang efektif dan berkelanjutan di seluruh prosedur yang mengarah pada solusi matematika, kesimpulan, dan generalisasi.

Merancang dan

mengimplementasikan strategi dalam rangka menafsirkan, mengevaluasi, dan memvalidasi sebuah solusi matematika ke dalam masalah kontekstual.

(35)

20 Penggunaan Operasi, Bahasa Simbol, Bahasa Formal, dan Bahasa Teknis Menggunakan variabel, symbol, diagram, dan model yang tepat dalam merepresentasikan masalah yang menggunakan bahasa formal. Memahami dan memanfaatkan bentuk dasar

definisi, aturan, dan bentuk sistem sebaik menggunakan algoritma.

Memahami hubungan antara konteks masalah dan representasi dari solusi matematika. Penggunaan Alat Matematika Menggunakan alat matematika untuk

mengenali struktur atau menggambarkan

hubungan matematika.

Mengetahui dengan tepat menggunakan variasi alat yang dapat membantu dalam

mengimplementasi-kan proses dan prosedur untuk menentukan solusi matematika. Menggunakan alat matematika untuk memastikan kebenaran dari solusi matematika yang diberikan.

Berdasarkan ketiga aspek penilaian diatas, kemampuan matematika siswa

dalam PISA 2018 disusun dalam enam tingkatan atau level. Dalam Framework

PISA 2018 dituliskan enam tingkatan tersebut dan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2.2 Deskripsi Kemampuan Matematika dalam PISA 2018 (OECD, 2019:92)

Level Kriteria Kemampuan Matematika

6 Pada level 6, para siswa dapat melakukan konseptualisasi dan generalisasi dengan menggunakan informasi berdasarkan modelling dan penelaahan dalam situasi yang kompleks. Siswa-siswa dapat menghubungkan sumber informasi yang berbeda dengan fleksibel dan menerjemahkannya. Pada tingkatan ini, para siswa telah mampu berpikir dan bernalar secara matematika. Mereka dapat menerapkan pemahamannya secara mendalam disertai dengan penguasaan teknis operasi matematika, mengembangkan strategi dan pendekatan baru untuk menghadapi situasi baru. Mereka dapat merumuskan dan mengomunikasikan apa yang mereka temukan. Mereka melakukan penafsiran dan berargumentasi secara dewasa.

5 Para siswa dapat bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks, mengetahui kendala yang dihadapi, dan melakukan dugaan-dugaan. Mereka dapat memilih, membandingkan, dan mengevaluasi strategi untuk memecahkan masalah yang rumit yang berhubungan dengan model ini. Para siswa dapat bekerja dengan menggunakan pemikiran dan penalaran yang luas, serta secara tepat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan matematika dengan

(36)

4 Para siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dalam situasi yang konkret tetapi kompleks. Mereka dapat memiliki dan mengintegrasikan representasi yang berbeda, dan menghubungkannya dengan situasi nyata. Para siswa dapat menggunakan keterampilannya dengan baik dan mengemukakan alasan dan pendangan yang fleksibel sesuai dengan konteks. Mereka dapat memberikan penjelasan dan mengomunikasikannya disertai argumentasi berdasar pada interpretasi dan tindakan mereka.

3 Para siswa dapat melaksanakan prosedur dengan baik, termasuk prosedur yang memerlukan keputusan secara berurutan. Mereka dapat memilih dan menerapkan strategi memecahkan masalah yang sederhana. Para siswa dapat menginterpretasikan dan menggunakan representasi berdasarkan sumber informasi yang berbeda dan mengemukakan alasannya. Mereka dapat mengomunikasikan hasil interpretasi dan alasan mereka.

2 Para siswa dapat menginterpretasikan dan mengenali situasi dalam konteks yang memerlukan inferensi langsung. Mereka dapat memilah informasi yang relevan dari sumber tunggal dan menggunakan cara representasi tunggal. Para siswa pada tingkatan ini dapat mengerjakan algoritma dasar, menggunakan rumus, melaksanakan prosedur atau konvensi sederhana. Mereka mampu memberikan alasan secara langsung dan melakukan penafsiran harafiah. 1 Para siswa dapat menjawab pertanyaan yang konteksnya umum dan dikenal

serta semua informasi yang relevan tersedia dengan pertanyaan yang jelas. Mereka dapat mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin menurut instruksi eksplisit. Mereka dapat melakukan tindakan sesuai dengan stimuli yang diberikan.

5. Pokok Bahasan Materi Aplikasi Turunan: Nilai maksimum dan

minimum

Kompetensi Dasar:

3.11 Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai

maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta

kemiringan garis singgung kurva.

4.11 Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik

(37)

22

kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan

garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.

Definisi Turunan

Misalkan 𝑓(𝑥) adalah fungsi dalam 𝑥. Turunan pertama 𝑓(𝑥) terhadap

𝑥 dinotasikan dengan 𝑓′(𝑥), didefinisikan sebagai berikut.

𝑓′(𝑥) = lim ℎ→0

𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥) ℎ

Menemukan turunan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥𝑛, untuk 𝑛 bilangan asli dengan menggunakan definisi turunan pertama diatas.

𝑓′(𝑥) = lim ℎ→0 𝑓(𝑥+ℎ)−𝑓(𝑥) ℎ = lim ℎ→0 𝑎(𝑥+ℎ)𝑛−𝑎𝑥𝑛 ℎ (binomial Newton) = lim ℎ→0 𝑎𝑥𝑛+𝑎𝑛𝑥𝑛−1ℎ+𝑎𝐶2𝑛𝑥𝑛−2ℎ2+⋯+𝑎ℎ𝑛−𝑎𝑥𝑛 ℎ = lim ℎ→0 ℎ(𝑎𝑛𝑥𝑛−1+𝑎𝐶 2𝑛𝑥𝑛−2ℎ+⋯+𝑎ℎ𝑛−1) ℎ = 𝑎𝑛𝑥𝑛−1 Aturan turunan:

Misalkan 𝑓, 𝑢, 𝑣 adalah fungsi bernilai real dan dapat diturunkan pada

interval 𝐼, 𝑎 bilangan real dapat diturunkan maka:

𝑓(𝑥) = 𝑎 → 𝑓′(𝑥) = 0

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥𝑛 → 𝑓′(𝑥) = 𝑛𝑎𝑥𝑛−1

(38)

𝑓(𝑥) = 𝑢(𝑥) ± 𝑣(𝑥) → 𝑓 (𝑥) = 𝑢 (𝑥) + 𝑣 (𝑥) 𝑓(𝑥) = 𝑢(𝑥)𝑣(𝑥) → 𝑓′(𝑥) = 𝑢′(𝑥)𝑣(𝑥) + 𝑢(𝑥)𝑣′(𝑥) 𝑓(𝑥) = [𝑢(𝑥)]𝑛 → 𝑓′(𝑥) = 𝑛[𝑢(𝑥)]𝑛−1. 𝑢′(𝑥) 𝑓(𝑥) =𝑢(𝑥) 𝑣(𝑥) → 𝑓 ′(𝑥) =𝑢′(𝑥)𝑣(𝑥)−𝑢(𝑥)𝑣′(𝑥) [𝑣(𝑥)]2

Turunan Fungsi Trigonometri

𝑓(𝑥) = 𝑠𝑖𝑛 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = −𝑠𝑖𝑛 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑡𝑎𝑛 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐2𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑡 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐2𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑠𝑒𝑐 𝑥 . 𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 → 𝑓′(𝑥) = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑥 . 𝑐𝑜𝑡 𝑥

Turunan Fungsi Logaritma

𝑓(𝑥) = 𝑙𝑛 𝑥 → 𝑓′(𝑥) =1

𝑥

𝑓(𝑥) = 𝑙𝑛 𝑔(𝑥) → 𝑓′(𝑥) =𝑔′(𝑥) 𝑔(𝑥) Turunan Fungsi Eksponen

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑎𝑥, ln 𝑎

𝑓(𝑥) = 𝑒𝑥 → 𝑓′(𝑥) = 𝑒𝑥. ln 𝑒 = 𝑒𝑥. 1 = 𝑒𝑥

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑔(𝑥) → 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥). 𝑎𝑔(𝑥). ln 𝑎

(39)

24

Konsep Nilai Maksimum dan Nilai Minimum

Andaikan kita mengetahui fungsi 𝑓 dan domain (daerah asal) 𝑆 seperti

pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Fungsi 𝒚 = 𝒇(𝒙)

Nilai maksimum dan minimum

Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yang didefinisikan pada selang

tertutup serigkali terjadi pada titik-titik ujung, seperti pada gambar 2.2

berikut.

Gambar 2.2 Sketsa Nilai Ekstrim pada Interval Tertutup

𝑆

𝑦 = 𝑓(𝑥)

𝑥 𝑦

Definisi

Andaikan 𝑆 daerah asal 𝑓 memuat titik 𝑐, kita katakan bahwa: a) 𝑓(𝑐) adalah nilai maksimum 𝑓 pada 𝑆 jika 𝑓(𝑐) ≥ 𝑓(𝑥) untuk

semua 𝑥 di 𝑆;

b) 𝑓(𝑐) adalah nilai minimum 𝑓 pada 𝑆 jika 𝑓(𝑐) ≤ 𝑓(𝑥) untuk semua 𝑥 di 𝑆;

c) 𝑓(𝑐) adalah nilai ekstrim 𝑓 pada 𝑆 jika ia adalah nilai maksimum atau nilai minimum.

maks

min

(40)

stasioner. Pada kondisi ini, grafik 𝑓 mendatar karena garis singgungnya

mendatar. Nilai ekstrim seringkali terjadi pada titik-titik stasioner,

seperti pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Sketsa nilai ekstrim ketika garis singgungnya 0

Jika 𝑐 adalah titik dalam dari 𝐼 dimana 𝑓′ (turunan pertamanya) tidak

ada, maka 𝑐 disebut titik singular. Kondisi ini menunjukkan bahwa titik

dimana grafik 𝑓 mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal, atau

mungkin berupa lompatan, seperti pada gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Sketsa nilai ekstrim dimana turunan pertamanya tidak ada

maks

min

maks

(41)

26

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat

diketahui bahwa terdapat permasalahan mengenai minat membaca orang

Indonesia yang masih rendah. Literasi matematika merupakan kemampuan

seseorang dalam menggunakan matematika dalam berbagai konteks. Salah satu

hal yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan proses matematika adalah

membaca. Dalam hal ini, minat membaca siswa dapat mempengaruhi

kemampuan literasi matematika.

Gambar 2.5 Skema Minat Membaca dengan Kemampuan Literasi Matematika

Minat Membaca

Kemampuan

Literasi

Matematika

Teorema Titik Kritis

Andaikan 𝑓 didefinisikan pada selang 𝐼 yang memuat titik 𝑐. Jika 𝑓(𝑐) adalah titik ekstrim, maka 𝑐 haruslah suatu titik kritis, yakni 𝑐 berupa salah satu dari kondisi berikut:

a) Titik ujung dari 𝐼;

b) Titik stasioner dari 𝑓 (𝑓′(𝑐) = 0) c) Titik singular dari 𝑓 (𝑓′(𝑐) tidak ada)

(42)

Hipotesis merupakan suatu dugaan sementara terhadap masalah

penelitian yang kebenarannya harus diuji terlebih dahulu. Rumusan hipotesis

yang dikemukakan berupa pernyataan untuk menjawab pertanyaan yang

terdapat pada rumusan masalah. Berdasarkan landasan teori dan kerangka

berpikir di atas, maka dalam penelitian skripsi ini penulis mengajukan hipotesis “Ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan kemampuan

literasi matematika siswa”. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilakukan uji

statistik dengan perumusan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)

sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan

kemampuan literasi matematika siswa

H1 : Ada hubungan yang signifikan antara minat membaca dengan

kemampuan literasi matematika siswa

Taraf Signifikansi (𝛼) = 0,05

Hipotesis alternatif (H1) diterima, jika hasil analisis menunjukkan bahwa nilai

(43)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional karena tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara minat

membaca dengan kemampuan literasi matematika (Kountur, 2003:108).

Penelitian korelasional meneliti dua atau lebih variabel untuk dilihat

hubungan yang terjadi antar variabel tersebut tanpa memberikan perlakuan

khusus kepada variabel-variabel yang diteliti.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bagian

pendahuluan, maka dapat ditentukan subjek dan objek penelitian. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Ngaglik. Sedangkan objek

penelitian ini adalah minat membaca dan kemampuan literasi matematika

materiTurunansiswa kelas XI SMA N 1 Ngaglik.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini adalah dari Maret 2020 sampai dengan April

2020 di SMA Negeri 1 Ngaglik. Penelitian dilakukan dari tahap observasi

hingga pengambilan data kuesioner untuk mengukur minat membaca siswa

dan mengukur kemampuan literasi matematika yang terkait dengan

penggunaan alat matematika serta tes tertulis untuk mengukur kemampuan

(44)

maksimum dan minimum siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah konsep tentang segala sesuatu yang memiliki

ciri-ciri yang bervariasi (beragam). Dalam penelitian ini terdapat dua

variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

menyebabkan variabel terikat berubah. Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah:

𝑋 = Minat Membaca Siswa

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah:

𝑌 = Kemampuan Literasi Matematika Siswa

E. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Tes

Tes Kemampuan Literasi Matematika Siswa untuk Pokok Bahasan

Turunan

Tes kemampuan literasi matematika siswa digunakan untuk

mengukur seberapa besar kemampuan literasi matematika siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Ngaglik. Dalam penelitian ini, tes kemampuan

(45)

30

Turunan materi aplikasi turunan: nilai maksimum dan minimum. Tes

subjektif merupakan tes yang berbentuk soal uraian (essay). Melalui

tes ini, siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai dan

menjelaskan atau mengekspresikan gagasannya melalui bahasa

tulisan secara lengkap dan jelas. Uraian hasil pekerjaan siswa

diberikan skor yang selanjutnya diklasifikasikan menurut level

kemampuan literasi matematika dalam PISA 2018 (OECD 2019: 92).

2. Metode Non-Tes

Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) adalah sebuah daftar pernyataan yang

harus diisi oleh sampel yang telah dipilih secara acak (responden)

yang selanjutnya akan diukur.

a. Kuesioner Minat Membaca siswa

Kuesioner minat membaca siswa yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup

adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban

lengkap sehingga responden hanya memilih satu jawaban yang

sesuai dengan dirinya. Kuesioner ini berbentuk checklist. Siswa

sebagai responden memberikan tanda check (√) pada pilihan

jawaban yang dianggap paling tepat untuk mewakili jawabannya.

Kuesioner digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari

responden, dalam hal ini adalah minat membaca siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Ngaglik. Dalam kegiatan ini, kuesioner diperlukan

(46)

dalam diri siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan skor

menggunakan skala Likert untuk setiap butir pada jawaban siswa.

Tabel 3.1 Skor Kuesioner Minat Siswa

Butir Instrumen Positif Butir Instrumen Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

b. Kuesioner Kemampuan Literasi Matematika: Penggunaan Alat

Matematika

Untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa terkait

dengan salah satu komponen literasi matematika, yaitu

penggunaan alat matematika. Kuesioner yang digunakan untuk

mengukur penggunaan alat matematika ini adalah kuesioner

terbuka, dimana responden diberikan kebebasan dalam

memberikan jawaban atau tanggapan. Kuesioner terbuka

biasanya memberikan pertanyaan dan responden dapat menjawab

(47)

32

F. Data Penelitian

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Minat Membaca

Data minat membaca siswa diperoleh dari perhitungan skor kuesioner

minat membaca responden.

2. Data Kemampuan Literasi Matematika

Data kemampuan literasi matematika siswa diperoleh dengan melihat

dan menilai solusi yang ditemukan siswa serta keseluruhan proses

matematika yang telah dilakukan oleh siswa,

3. Data Kemampuan Literasi Matematika: Penggunaan Alat Matematika

Data kemampuan literasi matematika yang terkait dengan penggunaan

alat matematika diperoleh dari perhitungan skor kuesioner

kemampuan literasi matematika: penggunaan alat matematika.

(48)

1. Kuesioner (Angket) Minat Membaca Siswa

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa

No. Indikator Sub indikator Butir Item

Positif Negatif

1 Perasaan senang

Membaca buku atas inisiatif

sendiri. 3 19,27

Tidak bosan untuk membaca

buku. 21,34 4

2 Pemusatan perhatian

Selalu konsentrasi ketika

membaca buku. 6,36 35

Hal-hal menarik yang ada

pada bahan bacaan. 1 5,23

3 Penggunaan waktu

Mengisi waktu luang dengan

membaca buku. 14,28 7

Rutin untuk membaca buku

minimal satu kali sehari. 20 2,9

4

Motivasi untuk membaca

Memiliki kemauan yang kuat

untuk membaca 12,18 30

Sanggup membaca bahan bacaan yang terdiri dari kalimat yang sangat banyak.

13,22 10

5

Emosi dalam membaca

Dapat menemukan hal menarik dari aktivitas membaca buku.

15,25 17

Dapat menyimpulkan hasil

dari membaca buku. 11 29,32

6

Usaha untuk membaca

Mampu memiliki buku

bacaan, 8 24,31

Mampu meminjam buku

(49)

34

2. Kuesioner (angket) kemampuan Literasi Matematika: Penggunaan

Alat matematika

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Literasi Matematika Terkait dengan Penggunaan Alat Matematika

No. Indikator Deskripsi

1. Penggunaan alat matematika

- Siswa berusaha untuk memperoleh alat tersebut, salah satu caranya adalah mendownload aplikasi yang sesuai, yaitu MalMath.

2. Pengetahuan dan Keterampiilan siswa dalam penggunaan alat

matematika

- Siswa mengetahui bagaimana cara kerja dari alat matematika yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

- Siswa mencoba untuk mengeksplorasi alat matematika yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

3. Mengomunikasikan hasil atau jawaban

- Siswa dapat mengomunikasikan hasil/jawaban yang diperoleh setelah menggunakan alat matematika yang sesuai.

3. Tes Tertulis

(50)

35

Tabel 3.4 KISI-KISI INSTRUMEN TES TERTULIS SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TURUNAN MATERI APLIKASI TURUNAN NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11

Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11

Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.

Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.

Komunikasi

(communication)

Menuliskan informasi apa saja yang diperoleh dari permasalahan yang diberikan.

Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.

(51)

36

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11

Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11

Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.

Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.

Matematisasi (mathematizing) Membuat model matematika dari informasi yang telah diperoleh sebelumnya (membuat konsep, prosedur, asumsi, atau merumuskan model).

Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.

(52)

37

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11

Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11

Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.

Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.

Representasi (representation) Membuat reperesentasi dari permasalahan yang diberikan.

Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.

(53)

38

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI INDIKATOR LITERASI MATEMATIKA INDIKATOR SOAL SOAL 3.11

Menganalisis keberkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva. 4.11

Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual.

Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aplikasi turunan: nilai maksimum.

Strategi untuk

memecahkan masalah (devising strategies for

solving problems)

Menentukan strategi yang tepat untuk

menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Trisna adalah seorang siswi SMA yang ingin merayakan ulangtahun ke-17 tahun di rumahnya. Beberapa hari sebelum perayaan ulangtahunnya, Trisna mempersiapkan beberapa hal salah satunya adalah membuat undangan ulangtahun. Undangan ulangtahun yang akan dibuat oleh Trisna terbuat dari kertas HVS yang memiliki luas 54 𝑐𝑚2. Supaya undangan yang dibuat terlihat rapi, Trisna menentukan batas pengetikan (margins) pada sisi atas, bawah, kanan, dan kiri yang masing-masing berukuran; 1,5 cm, 1,5 cm, 1 𝑐𝑚, dan 1 𝑐𝑚. Tentukan panjang dan lebar kertas undangan ulangtahun Trisna agar luas daerah pengetikannya maksimum.

Gambar

Tabel 2.1 Hubungan Proses Matematika dengan Kemampuan Pokok (OECD  2019:82)  Memformulasikan/  Memodelkan Soal ke  Bentuk Matematika  Menggunakan  Konsep
Tabel 2.2 Deskripsi Kemampuan Matematika dalam PISA 2018 (OECD,  2019:92)
Gambar 2.1 Fungsi
Gambar 2.3 Sketsa nilai ekstrim ketika garis singgungnya 0  Jika
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan membaca cepat dan penalaran terhadap kemampuan siswa menentukan ide pokok paragraf argumentasi oleh siswa kelas X

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara waktu belajar efektif dan minat belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dan minat belajar siswa, serta proses penyelesaian masalah tes kemampuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ada tidaknya pengaruh kemampuan membaca terhadap kemampuan pemecahan soal cerita matematika kelas V SD N Pajang 3 tahun ajaran

Uraian tersebut mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom dan kemampuan mereka membuat karangan, serta untuk mengetahui hubungan

Berdasarkan hasil pengolahan data maka terdapat pengaruh yang signifikan antara korelasi kemampuan literasi membaca pemahaman siswa dengan kemampuan berpikir kreatif

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara membaca pemahaman dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas IV SDN se Gugus 3 Imogiri Bantul,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kegiatan literasi, hambatan dan upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca dan menulis siswa kelas atas di SDN