• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Sulang-Sulang Pahompu Pada Etnik Batak Toba : Kajian Semiotika Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Sulang-Sulang Pahompu Pada Etnik Batak Toba : Kajian Semiotika Sosial"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1987. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barthes, Roland. 1988. The Semiotic Challenge. New York : Hill and Wang.

Edrawarsyah, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan : Gajah Mada University Press.

Hoed,Benny H 2011, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. : Komunitas Bambu. Depok.

Morris, C W, 1946 : Zeichen, Sprache und Verhalten ( Amerika 1946 ). Terj. Jerman, Dusseldorf, 1973.

Meong, Lexy J, 1989 : Metodologi Penelitian Kualitatif :PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nanawi Hadari.1991. Metode Penelitian. Jakarta: Balai Pustaka.

Narbuko, Cholid. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta : Gramedia.

PardedeR.A. Lumongga 2010.Masisisean di Ulaon Adat Batak Toba

Peirce, Ch.S. 1940. The Philosophy of Peirce: Selected Writings. Ed.J. Buchler.New York: Harcourt.

1931-1958. Collected Papers.Cambridge, MA: Harvard University Press.

▸ Baca selengkapnya: pasahat batu sulang

(2)

Poerwardarminta.W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. P.N. Balai Pustaka. Jakarta.

Seasure, F.de, 1916 : Courrs de linguistique generale ( 1916 ), Paris, 1962.

Sibarani Robet 2014. Kearifan Lokal: Hakikat, peran, dan Metode Tradisi Lisan.Medan.

Simaremare Rayking, Skripsi (2013) Gorga Sopo Godang pada Masyarakat Batak Toba : Kajian Semiotik.

Subagyo P. Joko, 1991. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. PT RINEKA CIPTA, Jakarta.

Sudaryanto. 1982. Metode Penelitian. Jakarta. Gratina.

Sudjiman, Panuti dan Art Van Zoest. 1983. Serba-serbi Semiotika. Jakarata : Gramedia.

Susann Vihma & Seppo Vakeva : Semiotika Visual dan Semantika Produk.:m

Jalasutra. Yogyakarta.

Trabaut Jurgen 1996 , Dasar dasar Semiotika. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tarigan Girson, Skripsi (2012) upacara adat cawir metua pada masyarakat Batak Karo di Kabupaten Langkat : Kajian Semiotik.

Van Zoest Art. 1993. Semiotika : Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan apa yang kita lakukan dengannya. Jakarta : Yayasan Sumber Agung.

(3)

Kutipan dari Internet

http://id-id.facebook.BatakShop.com 2013, Acara mangadati/Pasahat Sulang Pahompu. Diakses tanggal 20 Februari 2016.

http://googleweblight.com Dalihaan Na Tolu: Falsafah hidup orang

Batak.blogspot.com. Diakses tanggal 9 Februari 2016.

http://googleweblight.2014.catatandkv.jenis-jenis tanda.blogspot.com.Diakses tanggal 20 Februari 2016.

http://googleweblight.2014.Arifbudi.pemaknaan tanda.lecture.ub.ac.id. Diakses tanggal 20 Februari 2016

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat berbagai makna simbolik (tanda) pada “Parjambaron” Upacara Adat Kematian “Saur Matua” Batak Toba diantaranya

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MAKNA SIMBOLIK DALAM PEMBERIAN ULOS PADA PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK.. Penulis

Simbol yang dimaksud dalam upacara perkawinan adat Batak Toba.. ialah pada saat

Tarigan, Girson.2007.Upacara Adat Cawir Metua pada Masyarakat Karo di

Masyarakat Batak Toba: Kajian Wacana”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan belum terbentuknya keutuhan dan kepaduan wacana dalam upacara marunjuk masyarakat Batak

Pada data 12 menjelaskan bahwa performansi yang di tunjukkan dalam upacara adat saur matua pada masyarakat Batak Toba pemberian ulos saput terakhir kepada yang

Buat teman-teman semuanya yang telah membantu penulis yang tidak dapat saya tuliskan satu-persatu, saya ucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang membangun sehingga

Penelitian ini menganalisis makna semiotik ulos hela dan mandar hela yang digunakan dalam upacara pernikahan adat Batak Toba di Kecamatan Sumbul