• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Sulang-Sulang Pahompu Pada Etnik Batak Toba : Kajian Semiotika Sosial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Sulang-Sulang Pahompu Pada Etnik Batak Toba : Kajian Semiotika Sosial"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

UPACARA SULANG-SULANG PAHOMPU PADA ETNIK BATAK TOBA

: KAJIAN SEMIOTIKA SOSIAL

Skripsi

DISUSUN OLEH

TUMBUR HARYANTO NAIBAHO

120703026

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA BATAK

DEPARTEMEN SASTRA DAERAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

▸ Baca selengkapnya: pahompu adalah

(2)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Upacara Sulang-sulang Pahompu pada Etnik Batak

Toba: Kajian Semiotika Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

tahapan-tahapan upacara Sulang-sulang Pahompu, bentuk, fungsi, dan makna

tanda yang terdapat pada upacara Sulang-sulang Pahompu. Teori yang digunakan

untuk menganalisis adalah teori semiotik yang dikemukakan oleh Charles Sanders

pierce. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Hasil

yang diperoleh dari penelitian ini: 1. Tahapan-tahapan upacara Sulang-sulang

Pahompu yang terdiri atas 4 tahapan yaitu: manuruk-nuruk, marpudun

saut/marsungkun utang, martonggo raja, dan pesta/mata ni ulaon, 2. Bentuk

simbol yang terdapat pada upacara Sulang-sulang Pahompu, ada 10 bentuk

simbol pada upacara Sulang-sulang Pahompu yaitu: tudu-tudu sipanganon,

dengke daur, pinggan panungkunan/pamalosi, batu sulang, tin-tin marangkup,

ulos pansamot, ulos hela, ulos pahompu, ulos parangmangtuaan, dan ulos

paramangudaan, 3. Fungsi simbol yang terdapat pada upacara Sulang-sulang

Pahompu, 4. Makna simbol yang terdapat pada upacara Sulang-sulang Pahompu.

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan puji dan syukur serta terima kasih kepada Tuhan

Yang Maha Kuasa begitu juga dengan Bapak dan Ibu dosen,teman penulis, atas

selesainya skripsi ini. Selanjut ucapan terima kasih penulis tujukan kepada

teman-teman yang sudah banyak memberikan arahan, motivasi, bimbingan dan

semangat maupun saran yang penulis terimadari semua pihak, sehingga setiap

kesulitan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Dr. Budi Hartono,M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU,

Bapak Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, serta seluruh staf dan

pegawai dijajaran Fakultas Ilmu Budaya.

2. Bapak Drs. Warisman Sinaga,M.Hum., selaku Ketua Departemen Sastra

Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Herlina Ginting,M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Sastra Daerah

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Jekmen Sinulingga,M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang

sudah memberikan arahan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Bapak Drs.Jamorlan Siahaan,M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang sudah

(4)

6. Bapak dan Ibu dosen Sastra Daerah tanpa terkecuali, yang memberikan

pengajaran mulai dari semester awal hingga akhir.

7. Teristimewa kepada orang tua penulis Alm, Dirman Naibaho dan Erna Br.

Sitanggang yang saya hormati dan yang saya sayangi yang sudah bersusah

payah membimbing penulis sejak kecil hingga dewasa, dan juga telah banyak

berkorban baik secara moril maupun material sehingga skripsi dapat selesai.

8. Teristimewa juga buat adik-adikku Ester O. Naibaho, Eben O. Naibaho, Boby

C. Naibaho, terimakasih telah mendukung penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teristimewa juga buat seseorang yang dalam hatiku, Ira Wati Tamba yang

sudah memotivasi dan juga yang selalu mendukung penulis baik secara moril

maupun material selama mengerjakanskripsi ini.

10. Buat sobat-sobatku stambuk 12 Dortua Simbolon, Jekli W. Sinurat, Sarmino

Berutu,S.S., Astina O. Nababan,S.S., Roni Simbolon, Olihi Solin, Opel Melky

Malau, Tri Hamdani Padang, Tri Putra Rajagukguk dan juga yang lainnya yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimkasih buat kebersamaannya selama

masa perkuliahan.

11. Terkhusus buat Rangkap Pitu Sepran E. Silitonga, Subur Naibaho, Sri E.

Silalahi, Rianti Simbolon,dan Roni Uli Sinaga, terimakasih atas perhatian,

motivasi, kebersamaan, selama perkuliahan dan juga hingga penulis

(5)

12. Terkhusus juga buat BACKSTREET COMUNITY yang saya banggakan

mulai dari Laura S.F. Sitompul, Darmila Andriani, Nopenri D.T. Silalahi, Ellen

K. Simamora, dan juga abangda Jenri K. Siahaan,S.S., kakanda Andus F.

Tamba,S.S., terima kasih atas segala dukungan moril maupu material sehingga

penuli menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

13. Buat senioran stambuk’ 10 dan 11 yang telah memberikan pemikiran dan

motivasinya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

14. Buat adik-adik stambuk’ 13, 14, dan 15 saya ucapkan terima kasih atas

dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

16. Kepada Group HDS, penulis sangat berterimakasih kepada abangda Saur

Naibaho,S.S., Girson Tarigan,S.S., Cristanto Panjaitan,S.S., Ari A Gea,S.S.,

Risdo Saragih,S.S.,S.Pd., terimaksih atas motivasi, nasehat,dan juga dukungan

materil maupun material sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

17. Kepada Amang boru penulis, Juara Sitanggang dan Namboru penulis,

Sondang Naibaho penulis sangat berterimakasih atas perhatian, nasehat,

motivasi dan juga dukungannya mulai awal perkuliahan hingga penulis

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

18. Buat teman-teman semuanya yang telah membantu penulis yang tidak dapat

saya tuliskan satu-persatu, saya ucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang

(6)

Daftar Istilah

1. Amangtua :abang kandung ayah

2. Amanguda : adik kandung ayah

3. Anting-angting : kerabu

4. Batu sulang : mahar

5. Batu ni ansimun :biji timun

6. Bona ni ari/parbonaan : kelompok hula-hula (4-5 generasi di atas hasuhuton

paranak)

7. Bona tulang : kelompok hula-hula (3 generasi di atas hasuhuton

paranak)

8. Boras si pir ni tondi : beras

9. Boru : saudara perempuan dari ayah

10.Dengke saur : ikan mas

11.Hasuhuton paranak : pihak keluarga laki-laki

12.Hasuhuton parboru : pihak keluarga perempuan

13.Hela : manantu laki-laki

14.Hula-hula : seluruh kelompok yang semarga dengan istri, nenek

hasuhuton paranak

15.Ihur : ekor

16.Manghatai adat : prosesi pembicaraan adat

17.Marpudun saut : pembicaraan tentang besarnya batu sulang dan adat

Sulang-sulang pahompu

18.Namarngingi parhambirang : bagian kiri kepala hewan sembelihan

(7)

20.Napuran tiar : daun sirih

21.Osang : dagu

22.Pahompu : cucu

23.Panomu-nomuon :prosesi penyambutan tamu

24.Pinggan panungkunan/pamalosi:

25.Pansamot : pengikat

26.Pasu-pasu raja : pernikahan dalam bentuk kecil

27.Ringgit sitio suara : uang

28.Sigumang :

29.Simudur-udur :kebersamaan

30.Sitio-tio : bersih

31.Somba : rusuk

32.Tintin marangkup : uang

33.Tudu-tudu sipanganon : seperangkat makanan tradisonal

34.Tulan : paha

35.Tulang : keluaraga saudara laki-laki dari ibu

36.Tulang rorobot : kelompok hula-hula dari hasuhuton parboru

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

perlindunganNya dan kasih Tuhan Yesus Kristus menyertai umat yang

mengasihinya dan yang mengasihi semua manusia.

Skripsi ini berjudulUpacara Sulang-Sulang Pahompu Pada Etnik Batak

Toba; Kajian Semiotika Sosial. Adapun yang menjadi alasan penulis memilih

judul proposal skripsi ini adalah karena judul tersebut merupakan suatu

kebudayaan Etnik Batak Toba yang cukup langka,Upacara Sulang-sulang

Pahompu Pada Etnik Batak Tobajuga jarang dapat kita temui dikalangan Batak

Toba, dan judul tersebut belum pernah diteliti. Penulis berharap skripsi ini

berguna bagi pembaca dan mengetahui tentang kajian yang akan segera

diselesaikan oleh penulis.

Adapun isi skripsi ini adalah terdiri atas :

Bab I merupakan pendahuluan, yang berisi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II merupakan tinjauan pustaka, yang mencakup kepustakaan yang

relevan dan teori yang digunakan.

Bab III merupakan metode penelitian, yang terdiri dari : metode dasar,

lokasi penelitian, sumber data penelitian, instrument penelitian, metode

(9)

Bab IV merupakan pembahasan, yang terdiri dari tahapan, bentuk, fungsi,

dan makna tanda pada upacara Sulang-sulang Pahompu.

Bab V yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna. Oleh sebab itu, dengan

kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

Medan, Agustus2016

Penulis,

TumburHaryantoNaibaho NIM :12070306

(10)
(11)

medn\ Jni 2016

pNrt\

tM\bR\nIbho

(12)

HATA PATUJOLO

Mauliate ma dipasahat panurat tu Tuhan Debata, isiala asi dohot holong

ni Tuhan Debata i, namangaramoti jala manghaholongi sude jolma. Adongpe

judul ni skripsi on ima upacara sulang-sulang pahompu pada etnik Batak Toba:

kajian semiotika sosial.

Dibahen panuratpe judul ni skripsi on ima ala judul sada ugari Batak Toba

naso somal be diparngoluan ni halak Batak Toba. Upacara sulang-sulang

pahompu somal dope di ulahon di tonga-tonga ni parngoluon ni Batak Toba.

Jala judul on dang adong dope namaneliti. Dipangidohon panurat do sai anggiat

ma marlapatan skripsion diangka na manjaha, jala mangantusi rupani kajian i, ima

nanaing sipasaeon ni panurat.

Ia isi ni skripsion ima:

Bindu sada ima pendahuluan namarisi: latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, dohot mamfaat penelitian

Bindu dua ima kajian pustaka namarisi: kepustakaan yang relevan dohot teori na

diporluhon.

Bindu tolu ima metode penelitian namarisi: metode dasar, lokasi penelitian,

sumber data penelitian, instrument metode pengumpulan data dohot metode

(13)

Bindu opat ima pembahasan. Bindu lima ima kesimpulan dohot saran.

Diboto panurat do skripsion hurang singkop dope, isiala ni i ibagasan serep

niroha tama do panurat mangido kritik dohot saran sian hamu panjaha lao

(14)

DAFTAR ISI

SAMPUL

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAAN

UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISTILAH

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan...9

2.1.1 Pengertian Semiotika...10

2.1.2 Pengertian Upacara Adat Sulang-sulang Pahompu...11

2.2 Teori Yang Digunakan...12

(15)

3.2 Lokasi Penelitian... 23

3.3 Sumber Data Penelitian... 24

3.4 Instrument Penelitian...24

3.5 Metode Pengumpulan Data... 25

3.6 Metode Analisis Data...26

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaa Upacara Sulang-sulang Pahompu Pada Etnik Batak Toba...28

4.1.1 Manuruk-nuruk...29

4.1.2. Marpudun Saut/Marsunkun Utang...30

4.1.3 Martonggo Raja...30

4.1.4 Pelaksanaan upacara Sulang-sulang Pahompu ...31

4.2 Bentuk, Fungsi, dan Makna yang Terkandung pada Tanda Upacara Sulang-sulang Pahompu...38

4.2.1 Tudu-Tudu Sipanganon...38

4.2.2 Dengke Saur...47

4.2.3 Pinggan Panungkunan dan Pinggan Pamalosi ...50

4.2.4 Batu Sulang/ Mahar ...55

4.2.5 Tin-tin Marangkup...57

4.2.6Ulos Passamot...60

4.2.7Ulos Hela/Mandar Hela ...63

(16)

4.2.9Ulos Paramangtuaan ...67

4.2.10Ulos Paramangudaan ...69

4.3 Bentuk, fungsi, dan makna penanda status sosial dalam upacara Sulang- sulang Pahomp...71

4.3.1 Hasuhuton Paranak...72

4.3.2Hula-huladari Hasuhuton Paranak...73

4.3.3 Hasuhuton parboru...77

4.3.4 Hula-hula dari Hasuhuton parboru...78

4.3.5Pahompu...79

4.3.6 Boru...81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...82

5.2 Saran ...83

DAFTAR PUSTAKA...85

LAMPIRAN 1. Daftar Informan...89

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahaui Sejarah migrasi etnik Batak Toba di kota Tigalingga, bagaimana proses adaptasi etnik Batak Toba di kota Tigalingga,

Semiotik adalah cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan. segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda

Universitas

Alasan penulis mengkaji judul ini, karena wacana atau tuturan berbahasa dalam upacara marunjuk masyarakat Batak Toba sangat menarik untuk dikaji baik dari segi bentuk maupun

marunjuk masyarakat Batak Toba. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahap-tahap upacara perkawinan pada masyarakat Batak Toba, bentuk wacana, bentuk kohesi dan

untuk mendeskripsikan makna tanda pada upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun dan teori Konotasi Bartes akan digunakan sebagai alat untuk mendeskripsika simbol yang

Salah satu jenis kearifan lokal yang terdapat pada upacara kelahiran anak pada etnik Batak Toba adalah kesetiakawanan sosial.Di daerah penelitian apabila ada salah satu

Dari paparan di atas, penulis berfokus pada Mangompoi Jabu etnik Batak Toba, di mana dalam pelaksanaannya tersebut ada simbol yang belum diketahui secara