• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE

JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C

SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DWI WAHYU ROFIQOH

NIM: 11113159

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI

MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE

JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C

SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DWI WAHYU ROFIQOH

NIM: 11113159

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(3)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

Dwi Wahyu Rofiqoh

Kepada

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Tempat

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, Kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Dwi Wahyu Rofiqoh NIM : 111-13-159

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul :PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017

Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi saudari tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 29 Agustus 2017 Pembimbing

(4)

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA

DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER

GANJIL SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH

DWI WAHYU ROFIQOH

NIM: 111 13 159

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal28 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, Phil. ________________

Sekretaris Penguji : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. ________________

Penguji I : Rasimin, M.Pd. ________________

Penguji II : Sutrisna, M.Pd. ________________

Salatiga,28 September 2017 Dekan

Suwardi, M.Pd.

(5)

iv

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dwi Wahyu Rofiqoh NIM : 111-13-159

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 29 agustus 2017 Yang menyatakan,

Dwi Wahyu Rofiqoh

(6)
(7)

vi

MOTTO

“pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa

kamu gunakan untuk merubah dunia”

(8)

vii

PERSEMBAHAN

1. Ayah terhebatku Wagimin dan ibu tercinta Musrifah, terima kasih yang tak terhingga atas segala yang pernah engkau berikan sepanjang hidup ku ini.

2. Kakakku Feri Fitriana Fatma dan Gunawan yang selalu mendorongku untuk lebih maju

3. Keponakanku Muhammad Dimas Fatahillah dan Vena Qotrunnada selalu membuatku tersenyum.

4. Keluarga besar yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku

5. Sahabat-sahabatku tercinta Miftahul Hasanah,Yayah Kurniawati, Dina Fitriana, Pramesthy Kusuma Dewi, Siti Sholihah, Amalia Ulfa, Agustin Kemala Sari, yang sudah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini dan menjadi motivasiku. 6. Ibu Urifatun Anis selaku dosen pembimbing yang telah menemaniku menyelesaikan

karya ini.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang tiada tara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang benar. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah

Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Akhlak Tercela

Dengan Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C Semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala, namun berkat dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi , M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S. Pd. M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd. I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pembimbing Akademik.

5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengalaman berharga selama perkuliahan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Iain Salatiga.

(10)

ix

7. Kedua orang tua terhebatku Ayah Wagimin dan Ibu musrifah, yang telah memberikan segala kasih sayang dan doa yang ikhlas untuk kesuksesan putrinya. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian dengan balasan yang lebih Amiin.

8. Kakak dan keponakan tersayang dan seluruh kelurga besar yang selalu memberikan dukungan dan doa.

9. Sahabatku Sanah, Dina, Yayah yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini, kalian adalah tempatku berbagi suka maupun duka.

10.Teman-teman IAIN Salatiga 2013 khusunya FTIK PAI terima kasih atas Ilmu, persahabatan dan pengalamannya selama ini.

11.Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

Teriring doa semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis menyadari skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salatiga, 24 Agustus 2017

Penulis

(11)

x ABSTRAK

Wahyu Rofiqoh, dwi. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Akhlak Tercela Melalui Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C Semester I SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra Urifatun Anis.

Kata Kunci: Prestasi Belajar. Pendidikan Agama Islam dan Jigsaw Learning

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahya prestasi belajar siswa SMP Negeri 4 Salatiga pada pembelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakan jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI pada siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 4 Salatiga. Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada prasiklus yang mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 34,75% dengan nilai rata-rata 60,62 pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5% dengan nilai rata-rata 72,81 dan siklus II yang mencapai KKM sebanyak 28 siswa atau 87,5%. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus II ini sebanyak 86,25 menunjukkan bahwa telah mencapai KKM individu yaitu 75.

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... I

PERSETUJUAN PEMBIMBING... II

PENGESAHAN KELULUSAN... III

DEKLARASI... IV

PERNYATAAN PUBLIKASI SKIPSI... V

MOTTO... VI

PERSEMBAHAN... VII

KATA PENGANTAR... VIII

ABSTRAK... X

DAFTAR ISI... XI

DAFTAR TABEL... XIII

DAFTAR DIAGRAM... XIV

DAFTAR LAMPIRAN... XV

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penelitian... 2

D. Manfaat Penelitian... 3

E. Hipotesis ... 4

F. Definisi Operasional... 5

G. Metode Penelitian... ... 6

H. Sistematika penulisan ... 13

(13)

xii BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Peningkatan Prestasi Belajar... 15

B. Metode Pembelajaran Jigsaw... 22

C. Tinjauan Tentang Pendidikan Agama Islam... 26

D. Tinjauan Materi... 28

BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 34

B. Subjek Penelitian... 41

C. Pelaksanaan Penelitian ... 43

D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I... 43

E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II... 49

BAB. IV. PEMBAHASAN A. Analisis Data Persiklus ... 53

B. Pembahasan... 60

BAB. V. PENUTUP A. Kesimpulan... 66

B. Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Data Guru... 36

Tabel 3. 2 Data Siswa... 39

Tabel 3. 3 Fasilitas Fisik... 40

Tabel 3. 4 Data Siswa Kelas VIIIC ... 41

Tabel 4. 1 Data Nilai Prasiklus... 53

Tabel 4. 2 Data Nilai siklus I... 56

Tabel 4. 3 Data Nilai Siklus II... 58

(15)

xiv DAFTAR DIAGRAM

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Daftar SKK

2.

Nota Pembimbing Skripsi

3.

Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

4.

Surat Keterangan Melakukan Penelitian

5.

Lembar Konsultasi

6.

Lembar Pengamatan Guru

7.

Lembar Pengamatan Siswa

8.

RPP

9.

Materi Pembelajaran

10.

Lembar Soal

11.

Dokumentasi

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap manusia, disamping menjadi kebutuhan, belajar juga merupakan kewajiban bagi manusia. Manusia belajar sejak ia lahir hingga usia manusia itu berakhir, dari hal yang mudah hingga hal-hal yang sulit, dalam hal-hal ini tentunya sangat diperlukan pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengerjakan sesuatu. Seperti contoh yaitu seorang anak belajar mengenal huruf terlebih dahulu untuk ia dapat membaca, seorang bayi perlu belajar untuk dapat makan, belajar berjalan sampai usianya bertambah, maka proses belajarpun terus berlanjut. Namun kenyataannya meskipun belajar merupakan kebutuhan yang sangat mendasar, manusa idak dapat melakkannya dengan sendiri, sehngga dibutuhkan proses belajar mengajar seperti halnya di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa aspek yang harus dipenuhi, baik dari segi sarana prasarana, guru, siswa maupun dari fasilitas yang lain.

(18)

2

mengikuti pelajaran, dan akan membawa dampak yang tidak baik untuk prestasi belajar siswa. Untuk memperbaiki kasus tersebut penulis menerapkan metode jigsaw learning. Dengan penggunaan metode ini harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari permasalahan dan hasil study pendahuluan diatas, maka penulis termotivasi

untuk meneliti tentang ”Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

Akhlak Tercela Dengan Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri

04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan permasalahan diatas peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 setelah diterapkan pembelajaran dengan metode jigsaw learning.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Manfaat teoritis

(19)

3

b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi berupa pergeseran dari paradigma mengajar menuju ke paradigma belajar yang mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru, sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran dikelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan.

b. Bagi siswa, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga lebih semangat dalam melaksanakan pembelajaran.

c. Bagi lembaga, sebagai masukan dan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang diharapkan.

E. HIPOTESIS

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dan bersifat teoritis. Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dengan kenyataan teori yang relevan(Sukardi, 2011:41). Jadi suatu hipotesis akan diterima jika disertai dengan adanya fakta-fakta yang membenarkan. Setelah menelaah berbagai sumber, penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan pembelajaran dengan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 dan memenuhi target pencapain kriteria ketuntasan minimal (KKM)

(20)

4

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode jigsaw learning ini katatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah :

a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥ 75.

b. Dari seluruh siswa ada 85 % yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

F. DEFINISI OPERASIONAL.

1. Prestasi Belajar

Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman(Hamalik,2011:27). Karena merupakan sebuah proses,maka belajar bukanlah hasil atau tujuan. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar (Hamdani,2011:138). Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang.

2. Metode jigsaw learning

Jigsaw learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang

memiliki kesamaan dengan teknik”pertukaran dari kelompok ke kelompok”(group to

group exchage)dengan suatu perbedaan penting:setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif menarik,ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat

(21)

5

telah dipelajari oleh pesertadidik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau keahlian(Silberman, 2009:168).

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan peneliti adalah penelitian tindakan kelas atau yang sering disebut dengan PTK. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip dan dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas. Karena penelitian tindakan kelas(PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran dikelas (Arikunto, 2006:58).

Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu:perencaaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi.

a. Perencanan.

Dalam penelitian kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan meliputi:

1) Membicarakan rencana penelitin tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel.

2) Melakukan penyusunan jadwal yang kegiatan yang akan dilakukan. 3) Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)

4) Mempersiapkan fasilitas-faslitas dan sarana pendukung yang diperlukan di dalam kelas.

(22)

6

6) Menyediakan alat evaluasi yang terdiri dari lembar tes dan lembar kerja siswa(LKS)

b. Pelaksanaan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah diantaranya:

1) Awal kegiatan pembelajaran a) Persiapan

1. Melakukan pembelajaran pendahuluan

2. Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan yang dipelajarinya topik tersebut.

b) Materi

Materi pembelajaran cooperatif model jigsaw dibagi menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam suatu kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.

c) Membagi siswa kedalam kelompok asal dan ahli

Kelompok dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis maupun jenis kelamin.

d) Menentukan skor awal

Skor awalmerupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester sebelumnya.

(23)

7

a) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.

b) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok

c) Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing Untuk menjelaskan topik yang telah didiskusikannya.

d) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua topik

e) Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok.

3) Sistem evaluasi

Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan: a) Mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik. b) Membuat laporan mandiri atau kelompok

c) Presentasi

Sedangkan materi evaluasi dalam sistem evaluasi mencakup beberapa hal berikut ini:

a. Pengetahuan(materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh siswa. b. Proses belajar yang dilakukan oleh siswa.

c. Pengamatan

(24)

8

Aspek-aspek keaktifan siswa yang diamati antara lain: 1). Aktifitas siswa dalam menerima materi

2). Aktifitas siswa dalam belajar kelompok 3). Kemampuan mengungkapkan pendapat 4). Kerjasama dengan teman

d. Refleksi

Pada akhir evaluasi terhadap keberhasilan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus 1, jika indikator pembelajaran sudah tercapai maka tidak perlu diadakan siklus yang selanjutnya, tetapi jika belum tercapai maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya.

2 Lokasi,Waktu dan Subyek Penelitian

a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 04 Salatiga tahun 2017/2018,yang beralamatkan di Jalan Pattimura, No.47, Salatiga. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktifitas siswa. Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerja sama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di SMP Negeri 04 Salatiga.

b. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018 di SMP N 04 salatiga.

(25)

9

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subyek adalah kelas VIII C SMP N 04 salatiga. Siswa kelas VIII C dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran supaya mereka lebih termotivasi dan hasil belajar merekapun meningkat.

3. Instrumen penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Silabus

b. Rencana pelaksanaan pebelajaran(RPP)

c. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik.

d. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

e. Soal evaluasi yang berupa soal post test

4.Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik,fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi,1996:136).Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung datang ke lokasi penelitian untuk mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi berkaitan dengan tujuan peneliti di SMP N 04 Salatiga.

b. Tes

(26)

10

c. Dokumentasi

instrumen yang dapat peneliti gunakan dalam tehnik dokumentasi adalah silabus,rencana paksanaan pembelajaran(RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan strategi pembelajaran jigsaw learningpada mata pelajaran PAI.

silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelommpok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kmpetensi, kopetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/ alat ajar.

sedangkan rencana pelaksanaaan pembelajaran adalah rencana yang mengambarkan prosedur dan pengorganisasian pelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yag ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pelaksanaan pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapaindikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.

5. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisis data untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:131) dalam penelitian tindakan kelas dalam menganalisis data menggunakan dua jenis data, sebagai berikut:

a. Data kuantitatif(nilai hasil belajar siswa )yang dapat dianalisis secara diskriptifdengan statistik diskriptif. Dalam analisis ini biasanya untuk mencari nilai rata-rata dan mencari presentase keberhasilan belajar dengan rumus sebagai berkut:

1) Rumus mencari nilai rata-rata.

(27)

11

Keteragan:

Mx=Mean(rerata)

∑x= Jumlah dari hasil perklian antara masing-masing skor dengan frekuensinya

N= Adalah jumlah siswa(sudijono,2010:83)

2) Rumus mencari prosentase keberhasilan P=

Keterangan:

P=Angka presentase

f= Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N= Number of case (Jumlah Frekuensi/ banyaknya individu)

(sudijono,2010:43)

b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran(kognitif), pandangan atau sikap terhadap metode belajar yang baru (efektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian antusias dalam belajar kepercayaan diri motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara diskriptif (Arikunto,2007:131)

H. SISTEMATIKA PENULISAN

(28)

12

1. Bagian Awal

Bagian awal yang terdiri dari:halaman sampul, lembar logo, halaman judul,pernyataan keaslian tulisan,moto,persembahan,kata pengantar,abstrak, daftar isi, daftar tabel, diagram dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan ruang lingkup hasil belajar, ruang lingkup model pembelajaran aktif, strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw learning dan ruang lingkup PAI.

BAb III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan deskripsi lokasi dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil observasi pada tahap penelitian hasil penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan.

Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

3.Bagin Akhir

(29)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peningkatan Prestasi Belajar

1. Peningkatan

Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan pe-an. Kata

“tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat (kedudukan,jabatan,kemajuan, pendapatan dsb) pangkat, derajat, taraf kelas (depdiknas,2007:1197) sehinggaketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi kata peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan(usaha, kegiatan, dsb) (depdiknas, 2007:1198).

Jadi yang dimaksud dengan peningkatan disini ialah usaha seseorang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya dengan peraturan yang telah ditentukan.

2. Prestasi

Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan prestasi sebagai”hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan,dikerjakan, dan sebagainya)”(Pusat Bahasa, 2008).

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan(Hamdani,2011:137).

Menurut Harahap dalam Hamdani (2011:138) mengartikan prestasi sebagai

“penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan

dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang

(30)

14 3. Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu

memahami.”belajar merupakan aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”(Hamalik,1992:45).

Cronbach dalam sriyanti (2013:16)mengemukakan bahwa belajar adalah “learning is shown by a change in behavior as a resut of exprience”(belajar terlihat dari adanya perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pngalaman.

Gagne dalam suprijono (2013:2)belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara lmiah.

Secara psikologis,belajar merupakan sebuah proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya(Slameto,2003:2).

Jadi yang dimaksud dengan peningkatan prestasi dalam penelitian ini adalah itikat melakukan suatu tindakan yang menuju pada proses tindakan yang lebih signifikan melalui berbagai model pembelajaran untuk meningkatkan taraf kemampuan pada siswa.

a. Prinsip Belajar

Prinsip belajar sering disebut juga dengan asas belajar. Berikut adalah prinsip-pinsip belajar menurut Agus suprijono (2013:4).

(31)

15

2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karenadidorong dengan adanya kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

b. Komponen-komponen Belajar

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dari komponen-komponen yang ada di dalamnya, menurut Moedjiono dan Dimyati (1993:23) komponen-komponen proses belajar mengajar tersebut adalah peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, materi/isi, metode, media dan evaluasi.

1). Peserta didik

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan fikiran serta keinginan atau aspirasi.Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu sandang, pangan, papan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya sesuai dengan potensinya.

2). Guru

(32)

16

Guru adalah seorang yang dengan fitrahnya sebagai manusia yang berkepribadian yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar dan berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakan pendidikan.

3). Tujuan pembelajaran

Dalam permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang standar proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urrutan topik-topk, mengalokasikan waktu, serta menyediakan ukuran standar untuk mengukur prestasi belajar siswa. Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa.

4). Materi/isi

(33)

17 c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam proses belajar terdapat berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam diri individu tetapi juga di pengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar.

Menurut Sriyanti (2013:24) mengemukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah:

1) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat dari luar diri individu. Dalamproses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut meliputi:

a) Faktor Non-Sosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupakondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Faktor nonsosial merupakan kodisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,keluarga maupun dimasyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar,gedung dan ruang belajar, kondisi gografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia dan sejenisnya.

b) Faktor Sosial

(34)

18

hubungan antara anak dengan orang lain,keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga gaya pengasuhan orang tua, hubungan antar personil sekolah, gaya mengajar guru dan sebagainya.

2) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.

1. Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

a. Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat maka akan menghambat hasil belajar.

b. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan jasmani ini terutama terkait dengan fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri individu. Pancaindra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan sangat menunjang belajar.

2. Faktor Psikologis.

(35)

19

bakat, sikap kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebihkeras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada juga siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik, dan gampang menyerah. Kondisi-kondisi inilah yang akan mempengaruhi hasil belajar.

B. Metode Jigsaw Learning

1. Pengertian Metode

Metode berasal dari bahasa yunani yaitu, methodos yang berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapa tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal istilah method dan way yang

diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi “metode dan cara”. Sedangkan dalam

bahasa arab dikenal kata al-thariqah (jalan), al-manhaj (sistem), dan al-wasilah (mediator). Kata arab yang paling dekat dengan metode adalah al-thariqah (Ismail, 2008:7).

Ismail (2008:8) mengartikan metode pembelajaran sebagai “suatu cara atau

jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan

tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.”

(36)

20

“cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa,” atau “cara

yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pengajaran.” Definisi kedua dari Hamdani adalah metode pembelajaran dipandang dari sudut interaksi edukatif. Salah satu contoh metode pembelajaran adalah metode jigsaw learning.

2. Jigsaw Learning

Jigsaw adalah tipe pembelajaran yang kooperatif yang dikembangkan oleh elliot aronson. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap untuk memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada kelompoknya. Pada model pembelajaran jigsawini keaktifan siswa sangat dibutuhkan dengan dibentukknya kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Jigsaw learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secaraluas yang memiliki kesamaan dengan teknik

“pertukaran dari kelompok ke kelompok” dengan suatu perbedaan penting yaitu setiap

peserta didik mengajarkan sesuatu (Silberman,2009:168).

Model pembelajaran Cooperatif learning model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil. Seperti diungkapkan Lie dalam Rusman (2016:218) bahwa ”pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

(37)

21

Menurut Stephen dkkdalam Rusman (2016:220), mengemukakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai berikut:

1. Siswa dikelompokkan ke dalam 1 sampai 5 anggota tim. 2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda. 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.

4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka. 5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan

bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama.

6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. 7. Guru memberi evaluasi.

8. Penutup.

Menurut Kurniasih dan Sani (2016:25) mengemukakan bahwa dalam metode jigsaw terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya adalah:

1. Kelebihan metode pembelajaran jigsaw.

Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:

a) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.

b) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat

c) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.

(38)

22

Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan, diantaranya adalah:

a) Siswa yang aktif lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini, guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kamudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.

b) Siswa yang memilki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat.

c) Siswa yang cerdas cendrung merasa bosan.

d) Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi. e) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses

pembelajaran.

C. Tinjauan Tentang Pendidikan Agama Islam.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

(39)

23

Sementara itu Wahyudin (2008:1) menyatakan bahwa pendidikan adalah humanisi, yaitu upaya memanusiakan manusia atau upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat kemanusiaannya.

Dari dua pendapat diatas, dapat diartikan bahwa pendidikan sebenarnya merupakan sebuah upaya untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya. Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Republik indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional yang mendefinisikan pendidikan sebagai “Usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, msyarakat, bangsa dan negara.

Dengan memperhatikan definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia tidak sekedar mengajar pada kemajuan dalam bidang ilmu pengetahan dan teknologi saja, melainkan juga aspek spiritual keagamaan. Hal ini logis karena dalam rangka membangun manusia indonesia seutuhnya tidak hanya dalam hal fisik saja, tetapi juga jiwa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjoko (2009:11) yang mengatakan bahwa pendidikan pada manusia yang membuat dirinya manusiawi bukanlah semata-mata pendidikan teknologi, melainkan pendidikan agama, filsafat, ilmu, seni, dan budaya.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasonal, maka pendidikan agama merupakan salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tujuan pendidikan nasional yaitu dalam hal membentuk manusia yang bertaqwa dan berbudi pekerti luhur. Dengan demikian diperlukan suatu perpaduan antara pendidikan yang memuat materi pelajaran secara umum dengan materi yang memuat pelajaran tentang pendidikan agama islam.

(40)

24

Firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 160 menjelaskan tentang akhlak.

شع هلف ةنسحلاب ءاج هم

ر

ءاج همو اهلاثمأ

لا مهو اهلثم ّلاإ يزجي لافةئيسلاب

نىملظي

Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya;dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya ( dirugikan).”

Kata akhlak menurut bahasa mempunyai arti tingkah laku, tabiat, atau perangai. Menurut istilah akhlak adalah suatu pengetahuan yang menjelaskan mengenai perbuatan yang baik serta buruk, mengatur perilaku manusia, serta mampu menentukan perbuatan akhir. Jadi akhlak tercela adalah segala bentuk tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan yang dapat merusak keimanan seseorang (Lks, 2017:32).

Menurut iskandar (2011,32) mengemukakan macam-macam akhlak tercela diantaranya adalah:

1. Ananiyah

Ananiyah berasal dari kata )

ان

أ(

yang berarti aku atau saya. Ananiyah adalah sifat yang merasa segalasesuatu yang terjadi karena aku,karena saya. Perilaku ananiyah atau egois sering nampak pada orang yang mempunyai kelebihan-kelbihan tertentu, seperti pintar, kaya, ganteng, atau cantik.

Sifat ananiyah jika terus dipelihara dan tidak diobati akan berakibat sebagai berikut:

(41)

25

b. Ria (ingin dipuji orang lain). Seseorang yang bersifat egois, hasil usaha dan keberhasilannya selalu ingin dipuji dan dilihat orang lain. Apabila tidak dipuji, maka hatinya merasa tidak puas.

c. Merusak keikhlasan.

d. Tidak akan disenangi oleh orang lain karena keegoisannya.

Untuk menghindar perilaku tersebut hendaknya melalukan latihan dalam beberapa tahap, diantaranya:

a. Melakukan kerjasama dengan teman-teman dalam berbagai macam hal yang positif.

b. Sering berbagi denga teman-teman dalam susah dan senang. c. Hindari sikap sombong dan takabur terhadap orang lain. d. Tumbuhkan keikhlasan dalam berbagai aktivitas.

2. Ghadab

Secara bahasa gadab berasal dari kata ابضغ – بضغي – بضغ yang artinya marah. Ghadab atau marah adalah sifat yang diumpamakan seperti api yang panas dan membakar. Ketika sifat marah yang panas seperti api itu masuk ke dalam hati manusia maka akan terjadi sesuatu yang tidak baik. Mengapa demikian? Karena secara alamiah manusia diciptakan dari tanah, bukan dari api. Tanah kecenderungannya tenang, dan tentram. Sementara api, kecenderungannya panas dan pembangkang. Selain itu api merupakan bahan penciptaan setan.

Kadang-kadang marah adalah hal yang wajar, tetapi sikap pemarah adalah sesuatu yang tidak wajar. Pemarah lebih banyak diakibatkan oleh lemahnya pengendalian emosi.

(42)

26

a. Menumbuhkan sifat hiqdu (pendendam) b. Menumbuhkan sifat hasad (iri/ dengki)

c. Mendorong perilaku gibah (memberikan kejelekan orang lain).

Di dalam masyarakat, orang yang pemarah tidak akan disenangi orang lain, karena bisa menjadikan orang lain marah juga dengan sikapnya itu.

Supaya terhindar dari perilaku gadab, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

a. Anggaplah orang lain sebagai teman atau saudara. Jangan menganggapnya sebagai musuh yang harus dicurigai.

b. Berpikirlah yang positif terhadap orang lain.

c. Jauhkan sikap-sikap pendendam, hasad, juga hindari kebiasaan membicarakan keburukan orang lain.

d. Perbanyaklah silaturahim dengan tetangga.

3. Hasad

Hasad merupakan akibat dari dendam, sedangkan dendam berawal dari marah. Hasad adalah ketidakelaan hati terhadap karunia (nikmat) yang diperolah orang lain. Orang yang bersifat hasad merasa iri bila orang lain mendapatkan kenikmatan dan merasa senang jika kenikmatan orang lain itu hilang.

Hasad merupakan penyakit hati yang berbahaya. Timbulnya sifat hasad disebabkan oleh beberapa hal antara lain iri, marah, dan lain sebagainya.

Ada beberapa orang yang berperilaku hasad, diantaranya adalah:

a. Benci atas nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain.

b. Tidak rela terhadap ketentuan Allah atas pembagian rezeki kepadanya. c. Selalu berharap akan nikmat Allah yang diberikan orang lain hilang. d. Kikir untuk bersyukur atas nikmat Allah yang diterimanya.

(43)

27

4. Gibah

Secara bahasa, kata gibah berasal dari kata gaba-yagibu-gaibanwa gaibatan wa giyaban wa magiban artinya yang tersembunyi, tidak nampak, gaib, fitnah, dan umpatan. Adapun secara istilah, kata gibah diartikan dengan membicarakan keburukan orang lain,sementara yang dibicarakan tidak ada ditempat (gaib).

Perilaku gibah ini tidak baik dilakukan siapapun karena kebenarannya belum pasti. Walaupun benar biasanya ditambahkan dengan pembicaraan yang lain sehingga pembicaraanya menjadi melebar.

Adapun cara agar kita terhindar dari perilaku gibah adalah sebagai berikut: a. Selalu mengatakan yang baik dan hindari berkata yang tidak ada manfaatnya. b. Diamlah jika yang dikatakan tidak mengandung manfaat atau kebaikan. c. Arahkan pembicaraan ke hal yang baik.

5. Namimah

Namimah berasal dari bahaa arab yang diartikan mengadu domba. Perilaku namimah sangat dekat dengan gibah. Membicarakan keburukan orang lain bisa berlanjut kepada upaya mengadu domba, terutama jika ketika gibah berlangsung ada salah seorang yang tidak senang dengan pembicaraan tersebut, kemudian menyampaikannya kepada orang yang dibicarakannya itu.

Kecenderungan seseorang mengadu domba timbul karena adanya sifat ketidaksenangan terhadap orang yang akan diadu dombakan. Adapun untuk menghindarinya kita hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:

a.Tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT b.Teladani perilaku nabi muhammad Saw

(44)

28 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Salatiga yang merupakan salah satu SMP Negeri di kota Salatiga.Sekolah yang memiliki Moto HEBAT (Harmoni, Etika, Bestari, Aktif dan Taqwa) memiliki siswa sejumlah 780 ini memiliki tempat yang strategis yakni berada di pusat Kota Salatiga tepatnya terletak di Jalan Patimura No. 47 RT 01 RW 05 kelurahan Salatiga kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

2. Sejarah Berdirinya

Didirikan pada tanggal 31 Desember 1976 dengan nama SMP Negeri 4 Salatiga. Alamat sekolah awal berada di jalan Dr. Sumardi No 9 Salatiga namun sejak tahun 2010 alamat berubah di jalan Patimura No. 47 Salatiga (Posisi sekolah masih tetap sama hanya gerbang sekolah yang dipindah).

3. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Salatiga

a. Visi

Visi dari SMP Negeri 4 Salatiga adalah sebagai berikut:

1) Terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas (efektif, efisien, dan inovatif) sesuai kurikulum mutakhir.

2) Terwujudnya keseimbangan prestasi akademik dan non akademik.

(45)

29

4) Terbentuknya pribadi siswa yang santun, etis, berbudi luhur. 5) Terlaksananya program apresiasi bakat dan potensi siswa.

6) Terlaksananya program keorganisasian, kepemimpinan dan pengkaderan siswa.

7) Terlaksananya program dialog, diskusi, seminar ilmiah secara periodik. 8) Terwujudnya sekolah yang beriman dan bertaqwa.

b. Misi

Misi dari SMP Negeri 4 Salatiga adalah sebagai berikut:

1) Menerapkan model pembelajaran intensif meliputi pembelajaran interaktif, aplikasi dan akselerasi.

2) Meningkatkan disiplin belajar mengajar dan etos kerja.

3) Melaksanakan program simpati, peduli dan pengembangan diri. 4) Membudayakan santun dalma bicara, cipta, rasa dan karsa.

5) Membudayakan sikap sportivitas dalam berkompetisi meraih prestasi. 6) Melaksanakan program latihan keorganisasian dan kepemimpinan.

7) Mengaktualisasikan semangat belajar mengajar dengan cara berfikir tingkat tinggi.

8) Mempraktikkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tenaga Pendidik

(46)

30

Untuk mengetahui keadaan guru secara keseluruhan, berikut ini akan penulis sajikan tabel keadaan guru di SMP Negeri 4 Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

Tabel 3.1

Daftar Tenaga Pendidik Di Smp Negeri 4 Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018

No Nama Guru Jenis Kelamin Jabatan

1 Hariyati,S.Pd.,M.Pd P Kepala Sekolah

2 Muslimin,S.Pd L Guru

3 Istrini, S. Pd P Guru

4 Hj. Nurchani, S.Pd L Guru

5 Sallyo, S.Pd L Guru BK

6 Sri Raharsih Sapto Riani, S. Pd P Guru

7 Dyah Respati Tur Asri P, S. Pd P Guru

8 Wiwik Ambar Wahyuni, S. Pd P Guru

9 Indah Wahyu Ningsih, S.Pd P Guru

10 Yasinta Dwi Hastuti, S.Pd P Guru

11 Drs. Agus Triyanta L Guru

12 Dra. Endang Susanti P Bimbingan Konseling

13 Drs. Salman Bambang Hariyanto

(47)

31

14 Bawonowati, S. Pd L Guru

15 Didik Widiatmoko,S. Pd L Kesiswaan

16 Dra. Umi Saidah P Guru

17 Agus Prihananto, S. Pd L Guru

18 Muslimah, S. Pd P Guru

19 Eni Sudaryanti, S. Pd P Guru

20 Markuwati,S. Pd P Guru

21 Sutinah, S. Pd P Guru

22 Dwi Styawati,S.Pd P Kurikulum

23 Yenny Deswita, S. Pd P Guru

24 Nur Irfani, S.Pd L Guru

25 Muji Lestari,S. Pd P Guru

26 Annisa Fatonah, S. Pd P Guru

27 Wildhan Mustofa Setiawan, S. Ag

L Guru

28 Dewi Indah S.Pd P Guru

29 Wiji Peni Tri Hastuti, S.Pd P Guru

30 Ira Kusuma Wardhani,S. Pd P Guru

(48)

32

32 Rosmawati Yustika Anggarini,S.Pd

P Humas

33 Eulis Wahyuni, S. Pd P Guru

34 Aris Tiyas Handayani, S. Pd P Guru

35 Anita Wndi Astuti, S. Pd P Guru

36 Setiyo Suharmoko, S. Pd L Guru

37 Yenny Richa Rahmawati, S. Pd P Guru

38 Wahyu Eko Cahyono, S. Th. L Guru

39 Warsini, S. Kom., S. Pd.I. P Guru

40 Normalita Dita Puspita, S. Pd. Kom

P Guru

41 Eka Rofiqoh, S. Pd. P Guru

5. Data Peserta Didik

Untuk menunjang data tentang keadaan peserta didik maka berikut ini penulis paparkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah siswa

Berikut ini adalah tabel siswa di SMP Negeri 4 Salatiga tahun ajaran 2017/2018:

Tabel 3.2

(49)

33

No Kelas L P Jumlah

1 VII 125 134 259

2 VIII 103 161 264

3 IX 126 131 257

Jumlah 364 431 780

b. Asal Siswa

Sebagian besar siswa SMP Negeri 04 Salatiga berasal dari dalam kota Salatiga, hanya sebagian kecil saja yang berasal dari luar kota Salatiga.

c. Pekerjaan orang tua siswa

Mata pencaharian atau pekerjaan orang tua siswa bermacam-macam antara lain: Buruh, Pedagang, Pegawai Negeri Sipil, Guru, Wiraswasta dan lain sebagainya. Akan tetapi persentase yang paling dominan adalah bekerja sebagai buruh.

6. Fasiltas Pendidikan

Fasilitas pendidikan merupakan unsur yang sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu lembanga tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMP Negeri 04 Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Fasilitas fisik

Penulis ingin menjabarkan fasilitas fisik SMP Negeri 04 Salatiga dalam bentuk tabel gambar agar dapat mudah untuk dipahami.

Tabel 3.3

(50)

34

No Nama Ruang Jumlah Kondisi

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Kantor Guru 1 Baik

3 Ruang Kelas 21 Baik

4 Kantor BK 1 Baik

5 Kantor Wakasek 1 Baik

6 Ruang Tata Usaha 1 Baik

7 Ruang Komputer 1 Baik

8 Masjid 1 Baik

9 Ruang UKS 1 Baik

10 Ruang Osis 1 Baik

11 Ruang Perpustakaan 1 Baik

12 Ruang Agama 1 Baik

13 Koperasi 1 Baik

14 Kantin 1 Baik

15 Pos Satpam 1 Baik

(51)

35

b. Kegiatan pengembangan siswa

1) Organisasi siswa intra sekolah (OSIS) 2) Usaha kesehatan skolah (UKS) 3) Kegiatan Pramuka

4) Olahraga 5) Dancing 6) Paskibra

7) Rebana dan lain sebagainya.

B.Subjek penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 04 Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 32 orang dengan rincian 10 laki-laki dan 22 perempuan.

Tabel 3.4

Data Siswa kelas VIII C

NOMOR

NAMA SISWA L/P

URUT INDUK

1 9035 Adila Putri Pangesti P

2 9036 Alfian Surya Alam L

3 9038 Anisa Suci Wulandari P

4 9006 Annisa Maraty Solekha P

5 9007 Annisa Urohmah P

6 9103 Arya Sanishara N.S. L

(52)

36

8 9135 Astrid Diah Prameswari P

9 9105 Balqis Nafansa P

10 9070 Bayu Aji Krisnandika L

11 9072 Dahlia Alfaridah P

12 9073 Dani Salsabila Susanto P

13 9040 Deva Fachresi W. L

14 9042 Dimas Nugroho P. L

15 9106 Dimas Seva Arendra L

16 9107 Erina Dwi Handayani P

17 9178 Intan Audina Putri P

18 9080 Kanca Dwi Sulistiyo L

19 9048 Kevin Achmad Mardani L

20 9112 Mar'a Ayu Hanadia P

21 9146 Muhamad Zidane L

22 9025 Nabila Putri Hernita P

23 9055 Nadya Reza Renanda P

24 9029 Putri Dewi Rahmawati P

25 9086 Rizky Ayulia Aneva P. P

26 9123 Rosyda Diana Jalila P

27 9061 Sarasvaty Asmaranthi A. P

28 9190 Shelina Anggraini P

29 9090 Shinta Agustiana K. P

30 9192 Siti Khotimah P

(53)

37

32 9065 Zahra Desta Trisna Y. P

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester gasal tahun ajaran 2017/2018, yaitu pada bulan juli 2017. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 04 Salatiga yang berjumlah 32 orang. Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan kelender pendidikan sekolah menengah pertama. Karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas.

D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I

Jenis penelitan yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari masalah yang ditemui didalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu perencanaa, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:

a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel

b. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan c. Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan dikelas. e. Mempersiapkan lembar observasi

f. Menyediakan alat evaluasi yang terdiri atas lembar tes dan lembar kerja siswa (LKS).

2. Pelaksanaan

(54)

38

yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun topik yang dipilih dalam siklus I ini adalah “Akhlak Tercela”.

Kegiatan yang diilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah: a. Kegiatan awal

1. Guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.

4. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata penyemangat b. Kegiatan inti

1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran jigsaw yang akan dilaksanakan.

2) Guru menjelaskan materi tentang akhlak tercela.

3) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru

4) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang disampaikan

5) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan.

(55)

39

7) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok.

8) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing anggota kelompok.

9) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok acak.

10)Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal. 11)Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari

diskusi kelompok acak.

12)Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

13)Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi tiap kelompok.

c. kegiatan akhir

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya.

2) Melaksanakan post test.

3) Guru memberitahu materi yang akan datang. 4) Guru menutup dengan doa dan salam penutup

3. Observasi

(56)

40

Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi.

Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:

1. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran mulai meningkat, dimana sebagian siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran karena sebagian siswa sudah dapat mengikuti model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dan mulai menarik perhatian siwa.

2. Keterlibatan guru dalam poses pembelajaran juga mulai meningkat, dimana guru telah mampu dalam menerapkan langkah-langkah jigsaw learning dalam pembelajaran PAI, baik pelaksanaan alokasi waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan, namun dalam pengelolaan kelas perlu ditigkatkan lagi.

4. Refleksi

Tahap akhir dalam siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.

Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut.

(57)

41

2. Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena masih ada beberapa siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran metode jigsawlearning yang diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian siswa.

3. Hanya beberapa siswa yang aktif bertanya dalam pembelajaran ini.

4. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I diketahui jumlah peseta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap tes pra siklus. Namun hanya 62,5 % dari jumlah siswa atau 20 siswa yang mengalami ketuntasan belajar.

Adapun tindakan perbaikan untuk siklus ini adalah sebagai berikut:

1. Guru melakukan pengkondisian pembentukan kelompok sebelum pembelajaran dimulai, agar pembelajaran lebih efektif.

2. Memberikan pengenalan dan penjelasan lebih mendalam mengenai strategi pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa dapat mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik.

3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.

4. Untuk meningkatkan hasil tes formatif, hendaknya guru memberikan pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampikan serta memberikan tambahan pertanyaan kepada siwa.

E. Penjelasan pelaksanaan siklus II

1. Perencanaan siklus II

(58)

42

diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran.

Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam

siklus II ini adalah “ contoh-contoh akhlak tercela dan cara menghindarinya”.

2. Pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar utuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 04 agustus 2017. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:

a) Kegiatan awal

1) Guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas.

2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.

4) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata penyemangat d. Kegiatan inti

1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran jigsaw yang akan dilaksanakan.

2) Guru menjelaskan materi tentang contoh-contoh akhlak tercela.

(59)

43

4) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang disampaikan

5) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan dilaksanakan.

6) Guru menyampaikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, maupun jenis kelamin.

7) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh masing-masing anggota kelompok.

8) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing anggota kelompok.

9) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok acak.

10)Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal. 11)Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari

diskusi kelompok acak.

12)Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

13)Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi tiap kelompok.

b) kegiatan akhir

1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan dan mempersilahkan siswa untuk bertanya.

(60)

44

3) Guru memberitahu materi yang akan datang. 4) Guru menutup dengan doa dan salam penutup

3. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa dalam mengikuti pelajaran PAI dengan menerapkan metode pembelajaran jigsaw learning. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi diarahka pada poin-poin yan telah ditetapkan dalam indikator.

Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi.

Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:

a. Keterlibatan siswa dalampembelajaran meningkat, dimana hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah dapat mengikuti model yang digunakan dalam pembelajaran sehingga menarik perhatian siswa.

b. Keterlibatan guru dalam proses belajar sudah meningkat, ditunjukkan pada peningkatan langkah-langkah jigsaw learning dalam pembelajaran PAI sudah sangat bagus. Dan dalam pelaksanaan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang ditentukan dan pengelolaan kelas sudah berjalan dengan baik.

4. Refleksi siklus II.

(61)

45

(62)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis data persiklus

1. Analisis Data Pra Siklus

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas VIII C SMP Negeri 04 Salatiga masih sering menggunakan metode yang berbasis satu arah. Dimana siswa mendengar, mencatat dan mengerjakan soal yang terdapat pada buku. Maka pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya bersifat sementara. Bahkan guru juga hanya menggunaka metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah, dan jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat memotivasi siswa.

Data yang diperoleh dari kondisi awal, hasil nilai tes ulangan harian pada mata pelajran PAI masih banyak yang belum mecapai KKM belajar yang digunakan sebagai patokan dalam mata pelajaran PAI yaitu 75.

Rangkuman hasil ulangan harian PAI siswa kelas VIII ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Nilai hasil belajar ulangan harian PAI siswa kelas VIIIC (pra siklus)

No Nama siswa Kkm Nilai Keterangan

1 Adila Putri Pangesti 75 60 Tidak tuntas

2 Alfian Surya Alam 75 40 Tidak tuntas

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Data Siswa kelas VIII C
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : “Apakah Metode Eja Pada pelajaran Bahasa Indonesia

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas rumusan masalah yang diajukan adalah: “Apakah penerapan media lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar IPS

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan strategi pembelajaran Jigsaw dan Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PAI di kelas X TKR

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah model Experiential Learning dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan metode Student Recap dalam mata pelajaran aqidah materi Tugas

Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan metode kooperatif jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Masalah Sosial pada siswa

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar Ibadah materi puasa pada siswa kelas VIII Semester