PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
( PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN
MENGANALISIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDAMANIK
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
LASENNA SIALLAGAN
NIM 2113111044
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ABSTRAK
Lasenna Siallagan, NIM 2113111044. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap kemampuan menganalisis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 304 siswa. Sampel penelitian ini terdiri atas 35 siswa yang diambil secara teknik random. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model desain eksperimen one group pre-test post-test design yang hanya dilaksanakan pada satu kelas saja. Pengukuran data dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum ekperimen disebut pre-test dan sesudah eksperimen disebut post test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menganalisis teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata siswa 68,57 dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah termasuk kategori baik dengan nilai rata-rata siswa 76,57. Selanjutnya hasil dari pengujian hipotesis melalui perhitungan uji “t diperoleh to > ttabel yaitu
1,99<3,15>2,65 pada taraf signifikan α = 0,05. Perhitungan uji hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan menganalisis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Dengan demikian, hasil pembelajaran menganalisis teks laporan hasil observasi sesudah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning) lebih baik dari hasil pembelajaran sebelum menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... . 8
1. Pengertian Pengaruh... . 8
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... . 9
a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 9
b. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 10
c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 12
d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah………...…………... 13
3. Kemampuan Menganalisis a. Pengertian Menganalisis... 14
b. Tujuan Menganalisis…... 16
4. Teks Laporan Hasil Observasi…... 16
a. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi……... 16
c. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi... 18
D. Definisi Operasional Variabel penelitian ... 33
E. Desain Eksperimen... 33
F. Instrumen Penelitian... 35
G. Teknik Pengambilan Data ... 37
H. Jalannya Eksperimen ... 39
I. Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 45
1. Kemampuan Siswa Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 45 2. Kemampuan Siswa Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah... 48
3. Deskripsi Data Pre-Test... 51
4. Deskripsi Data Post-Test... 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian…... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 70
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA. ... 72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun
Pembelajaran 2014/2015……... 28
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test dan Post- Test Design……...... 32
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi……... 37
Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah……... 40
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah……... 40
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pre-Test Siswa dalam Menganalisis Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi……... 47
Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah……... 50
Tabel 4.3 Daftar Nilai Post-Test Siswa dalam Menganalisis Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi……... 51
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menganalisis Teks Laporan Hasil Observasi Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah……... 53
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Pre-Test……... 55
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Post-Test……... 56
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Pre-Test……... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus………... 75
Lampiran 2 RPP……….……... 81
Lampiran 3 Kisi-Kisi Penilaian…………..……... 90
Lampiran 4 Instrumen Data Pre-Test dan Post-Test……... 93
Lampiran 5 Nilai Hasil Pre-Test……... 95
Lampiran 6 Nilai Hasil Post-Test……... 97
Lampiran 7 Lembar Hasil Kerja Siswa….……... 99
Lampiran 8 Perhitungan Nilai Uji Normalitas Data Pre-Test……... 105
Lampiran 9 Perhitungan Nilai Uji Normalitas Data Post-Test... 106
Lampiran 10 Uji Homogenitas……….……... 107
Lampiran 11 Uji Hipotesis………...……... 108
Lampiran 12 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0-Z……... 109
Lampiran 13 Nilai Kritis Uji Lilifors……...……... 112
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 memuat peran penting bahasa sebagai wahana untuk
mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis. Pada satu sisi,
bahasa tidak dituntut dapat mengekspresikan sesuatu dengan efisien karena ingin
menyampaikannya dengan indah agar mampu menggugah perasaan penerimanya.
Di sisi yang lain, bahasa dituntut efisen dalam menyampaikan gagasan secara
objektif dan logis supaya dapat dicerna dengan mudah oleh penerimanya. Dua
pendekatan mengekspresikan dua dimensi diri, perasaan dan pemikiran melalui
bahasa perlu diberikan secara berimbang. Teks, baik lisan maupun tulis, dengan
menempatkan bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan
dan pikiran, di dalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian perasaan dan
pemikiran.
Dalam pembelajaran berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan
sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai pengemban fungsi untuk
menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya
akademis. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan
menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan
semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa
merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, (3) bahasa bersifat fungsional yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat
dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan
2
pembentukan kemampuan berpikir manusia. (Kemendikbud: 2013)
Sehubungan dengan prinsip yang keempat di atas, perlu dipahami bahwa
terdapat banyak jenis teks masing-masing memiliki struktur yang berbeda.
Semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur
berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya.
Hanya dengan itu kemudian siswa mampu mengonstruksi ilmu pengetahuannya
melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasi,
menganalisis dan menyajikan hasil analisis secara memadai.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia
menggunakan pendekatan berbasis teks baik secara lisan maupun tulis. Teks yang
merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki
situasi dan konteks diharapkan mampu mewujudkan peran bahasa Indonesia
sebagai penghela dan pengintergrasi ilmu lain agar dapat dicapai secara maksimal.
Berdasarkan paradigma tersebut, siswa diharapkan berkompeten dalam
memahami berbagai teks. Salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa dalam
kurikulum 2013 adalah menganalisis teks laporan hasil observasi baik secara lisan
maupun tulisan. Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi laporan
hasil pengamatan. Pembelajaran teks ini dimaksudkan untuk membantu peserta
didik mengembangkan wawasan pengetahuan melalui kegiatan meneroka alam
semesta agar terampil berpikir kritis dan kreatif serta mampu bertindak efektif
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran bahasa termasuk mencapai
3
model dan metode pembelajaran telah diterapkan. Namun demikian masih ada
permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran menganalisis teks laporan
hasil observasi. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan Pangesti Wiedarti (2014:3)
yang mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran teks laporan hasil
observasi masih diperlukan penerapan berbagai model pembelajaran untuk
mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ilma Muliasari (2013:5). Selain
mengemukakan bahwa guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran, beliau juga mengemukakan bahwa berbagai
permasalahan masih terdapat dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi.
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis
menyimpulkan bahwa model pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru
masih kurang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam memperbaiki
kelemahan tersebut guru harus dapat memilih model yang tepat sesuai dengan
tuntutan kurikulum 2013 yang mengorientasikan pembelajaran pada siswa. Pada
dasarnya agar semua model berhasil seperti yang diharapkan, model harus
melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan
mendukung ketika mereka belajar suatu materi. Untuk itulah penulis mencoba
menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning). Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
4
pelajaran (Nurhadi, 2004:109). Model pembelajaran berbasis masalah membantu
siswa untuk memroses informasi yang sudah jadi di dalam benaknya dan
menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya
Ratumanan (dalam Trianto, 2011:92).
Berdasarkan latar belakang inilah penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) Terhadap Kemampuan Menganalisis Teks Laporan
Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran
2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam menganalisis teks laporan hasil observasi masih
kurang optimal.
2. Guru belum sepenuhnya menerapkan model pembelajaran yang sesuai
dengan materi dan tujuan pembelajaran.
3. Belum ditemukan model yang paling tepat dalam pembelajaran
5
C. Pembatasan Masalah
Suatu masalah dalam penelitian haruslah spesifik karena peneliti akan
menemui kesulitan dalam melakukan penelitian apabila masalah yang ditelitinya
terlalu luas. Untuk itu dalam penelitian ini, masalah terbatas pada “Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap
Kemampuan Menganalisis Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil
Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran
2014/2015”. Kemampuan yang dimaksud meliputi kemampuan siswa untuk
mengenali apakah teks laporan hasil observasi tersebut sudah memiliki struktur
yang lengkap yaitu pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan, mengenali
apakah teks laporan hasil observasi tersebut sudah memiliki ciri kebahasaan yang
tepat seperti penggunaan nomina/benda untuk menginformasikan sesuatu yang
dilihat, penggunaan kata sifat/keadaan untuk mendeskripsikan sesuatu/benda
yang diamati, penggunaan kata kerja aksi untuk menjelaskan perilaku, dan
menganalisis penggunaan ejaan dan tanda baca dalam teks laporan hasil observasi
tersebut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah adalah.
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun
Pembelajaran 2014/2015 dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan
teks laporan hasil observasi sebelum menggunakan Model Pembelajaran
6
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun
Pembelajaran 2014/2015 dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan
teks laporan hasil observasi sesudah menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning)?
3. Apakah penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis struktur dan ciri
kebahasaan teks laporan hasil observasi?
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai sebagai
upaya penyelesaian terhadap permasalahan yang ditemukan. Dalam penelitian ini,
tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui:
1. kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran
2014/2015 dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks laporan
hasil observasi sebelum menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning);
2. kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran
2014/2015 dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks laporan
hasil observasi sesudah menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning);
3. pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) terhadap kemampuan menganalisis struktur dan ciri kebahasaan
7
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
terkait dengan dunia pendidikan, yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan
kemampuan siswa dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning).
2. Sebagai pedoman atau bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru
yang akan mengajarkan bidang studi bahasa dan sastra Indonesia.
3. Sebagai masukan bagi pembaca (siswa) dalam meningkatkan
kemampuan dalam menganalisis teks laporan hasil observasi.
70
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan:
1. Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran
2014/2015 dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks laporan
hasil observasi sebelum menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) berada dalam kategori cukup dengan
nilai rata-rata 68,57. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90 dan
nilai terendahnya adalah 50.
2. Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik Tahun Pembelajaran
2014/2015 dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks laporan
hasil observasi sesudah menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) berada dalam kategori baik dengan
nilai rata-rata 76,57. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan
nilai terendahnya adalah 55.
3. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) berpengaruh terhadap kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1
Sidamanik Tahun Pembelajaran 2014/2015 dalam menganalisis struktur
dan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi. Hal tersebut dibuktikan
oleh hasil pengolahan data penelitian, nilai rata-rata pre-test 68,57 dan
mengalami-71
peningkatan sebesar 8% dan data penelitian sudah dibuktikan berdistribusi
normal serta berasal dari populasi yang homogen maka disimpulkan ada
pengaruh siginifikan penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) terhadap kemampuan menganalisis teks
laporan hasil observasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sidamanik
Tahun Pembelajaran 2014/2015.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan.
1. Disarankan kepada guru khususnya guru bidang studi bahasa Indonesia
untuk menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam
pembelajaran menganalisis teks laporan hasil observasi.
2. Guru bahasa Indonesia hendaknya memiliki pemahaman yang baik dalam
segi persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi agar peningkatan kemampuan
siswa dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks laporan hasil
observasi dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
dapat terlaksana dengan maksimal.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan
yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi.
72
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Arends, Richard. 2008. (Terjemahan) Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Al Muchtar. 2011
Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis
Depdikbud. 1997. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Jusuf,W.M, dkk. 1985. (Terjemahan) Teknik Penarikan Sampel. Jakarta: UI Press, Rudiansyah. 2012
Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik: Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Manurung, P. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta Barat: Halam Moeka Publishing
Moeliono, Anton. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
_______________. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurhadi. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Nurhadi, B.Yasin, A. G. Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan
Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Riduan. 2004. Metode dan Teknik Menyuaun Tesis. Jakarta: Salemba Empat
Riyanto, Bambang. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
73
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
_____________. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
__________________. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Suharsimi, Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
__________________. 2010. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar
Surakhmad, W. 1982. Metodologi Pengajaran Nasional. Jakarta: Karya Aksara
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Mas Media Buana Pustaka
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik:
Konsep, Landasan, Teoritis-Praktis dan Landasannya. Jakarta: Prestasi
Pustaka
_______. 2009. Mendesain Model Pembelajarn Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group
74
Muliasari, Ilma. 2014. Ragam Kesalahan dalam Teks Laporan Hasil Observasi
Siswa Kelas VII SMPN 3 Malang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi,
Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Widearti, Pangesti. 2014. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Laporan Hasil
Observasi Kelas VII SMP dan Kelas X SMA Kurikulum 2013 di Kabupaten Purworejo. http://ejournal.stkipacitan.ac.id/index.php/jh/article/view/ (diakses