• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Perubahan Renja 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumusan kebijakan Otonomi Daerah yang dianut dalam

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara

eksplisit memberikan otonomi yang luas kepada Pemerintah Daerah untuk

mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dan kesejahteraan

masyarakat daerah.

Dalam hal

ini,

Pemerintah

Daerah harus

mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada

kepentingan masyarakat. Melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,

Pemerintah Daerah dan masyarakat di daerah lebih diberdayakan

sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk mempercepat laju

pembangunan daerah.

Sejalan dengan hal tersebut, maka implementasi kebijakan

Otonomi Daerah telah mendorong terjadinya perubahan, baik secara

struktural, fungsional maupun kultural dalam tatanan penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Salah satu perubahan yang sangat esensial yaitu

menyangkut kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kecamatan yang

sebelumnya merupakan perangkat wilayah dalam kerangka asas

dekonsentrasi, berubah statusnya menjadi perangkat daerah dalam

kerangka asas desentralisasi. Sebagai perangkat daerah, Camat dalam

menjalankan tugasnya mendapat pelimpahan kewenangan dari dan

bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Dalam pengertian lain, tanpa

pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/Walikota, maka tugas Camat

tidak jelas.

Berkenaan dengan penyelenggaraan organisasi pemerintahan di

tingkat Kecamatan, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan tegas

mengamanatkan bahwa pengaturan penyelenggaraan Kecamatan baik dari

sisi pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik diatur

dengan Peraturan Pemerintah. Sebagai perangkat daerah, Camat akan

mendapatkan pelimpahan kewenangan yang bermakna urusan pelayanan

masyarakat. Selain itu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 secara

(2)

Perubahan Renja 2015 2

penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan, hal ini menjadi

perspektif baru dalam memberdayakan Camat sebagai pemegang rentang

kendali operasi wilayah.

Peranan Camat secara signifikan diposisikan untuk mengemban

pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan umum, dengan demikian

dibutuhkan manajemen yang lebih holistik dengan pendekatan visioner

agar kedekatan pelayanan lebih difokuskan untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas manajemen otonomi daerah, termasuk didalamnya

perencanaan pembangunan wilayah kecamatan.

Penyusunan Rencana Kerja OPD (Renja-OPD) merupakan

pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintahan Daerah.

Dalam kerangka teknis penyusunan Renja OPD Tahun 2015 ini

terutama rencana kerja kecamatan sebagai organisasi perangkat daerah

mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Kecamatan Banjaran Tahun

2015 dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas

Kecamatan Banjaran pada tahun 2015. Rencana kerja tahunan OPD,

adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun. Pada dasarnya

Renja OPD berisi tentang Kebijakan Umum OPD dan Program/kegiatan

Pembangunan di lingkungan OPD, baik yang dilaksanakan oleh OPD

maupun

dengan

mendorong

partisipasi

masyarakat.

Renja-OPD

merupakan penjabaran dari Renstra-OPD yang disusun oleh setiap OPD

dengan mengacu pada Rancangan awal RKPD.

Namun demikian dalam proses pelaksanaannya ternyata terdapat

ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan sehingga perlu dilakukan

(3)

Perubahan Renja 2015 3

perubahan Rencana Kerja untuk menjaga efektifitas, dan efisiensi

pelaksanaan pembangunan pada tahun 2015.

Perubahan Renja OPD ini disusun berdasarkan evaluasi terhadap

pencapaian pelaksanaan program/kegiatan tahun sebelumnya dan sampai

dengan Triwulan II Tahun 2015. Rencana kinerja OPD memuat analisis dan

pengambilan keputusan ke depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang

diinginkan di masa mendatang.

1.1.1. Visi dan Misi Kecamatan Banjaran

Dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Majalengka,

Rencana Strategis Kecamatan Banjaran Tahun 2014-2018

menetapkan visi

: “Terwujudnya penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pelayanan umum yang berkualitas berbasis

agribisnis dan religius di Kecamatan Banjaran

”. Adapun misi

Kecamatan Banjaran adalah :

1. Meningkatkan koordinasi pemahaman dan pengamalan

nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat dan aktifitas

pemerintahan;

2. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam percepatan

pembangunan bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan

di wilayah kecamatan;

3. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui penerapan

pedoman pelayanan administrasi terpadu kecamatan;

4. Melaksanakan pembinaan pemerintahan desa yang berfokus

pada peningkatan sumber daya aparatur Pemerintahan desa;

5. Meningkatkan koordinasi program pembangunan agribisnis

yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat desa dan

pengembangan potensi UMKM;

6. Meningkatkan koordinasi dengan Aparat Kepolisian Negara

Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam

penerapan/penegakan peraturan perundang-undangan serta

(4)

Perubahan Renja 2015 4

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah

Kecamatan Banjaran;

Selanjutnya berdasarkan identifikasi isu dan masalah mendesak

serta dengan mengacu pada pencapaian kinerja rencana strategis dan

sinergitas kebijakan nasional, maka Rencana Kerja Kecamatan Banjaran

Tahun 2015 yang meliputi tujuan dan sasaran yang didasarkan dengan

misi penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kecamatan tahun 2015

antara lain :

(5)

Perubahan Renja 2015 5

Visi

: Terwujudnya penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pelayanan umum yang berkualitas berbasis agribisnis dan

religius di Kecamatan Banjaran

Misi I

: Meningkatkan koordinasi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat dan aktifitas

pemerintahan

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

1.

Mendorong peningkatan

kualitas pendidikan agama

dan keagamaan serta

meningkatkan layanan

kehidupan beragama.

1.1

Meningkatnya

kualitas kehidupan

beragama dan

kerukunan antar

umat beragama

1.1.1

Meningkatkan koordinasi

dan komunikasi yang

intensif dengan Pemuka

agama, Tokoh

Masyarakat dan

Pemerintahan Desa

dalam menghidupkan

nilai keagamaan di

masyarakat dan

Pemerintahan.

1.1.1.1

Melaksanakan kegiatan pertemuan

rutin dengan Pemuka Agama,

Forum Pemuka Agama dan Tokoh

Masyarakat guna membahas solusi

kehidupan beragama.

1.1.1.2

Meningkatkan fasilitasi pemenuhan

sarana dan prasarana keagamaan.

1.1.2

Meningkatkan kerukunan

hidup beragama, baik

intern umat maupun

antar umat beragama.

1.1.2.1

Meningkatkan kegiatan

pemantauan dan deteksi dini

terhadap potensi gangguan

kerukunan umat beragama melalui

pola kerjasama yang erat dengan

Pemuka agama/Forum Pemuka

Agama dan Aparat Kepolisian.

1.1.3

Meningkatkan nuansa

keagamaan dalam setiap

momentum resmi

pemerintahan tingkat

desa dan kecamatan

1.1.3.1

Mendorong diwajibkannya

penerapan nilai-nilai keagamaan

dalam acara resmi pemerintahan

desa dan kecamatan.

(6)

Perubahan Renja 2015 6

Misi II

: Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam percepatan pembangunan bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di

wilayah kecamatan

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

1.

Meningkatkan pelayanan

pendidikan dan kesehatan

yang lebih berkualitas

dengan menjunjung tinggi

profesionalitas layanan.

1.1

Meningkatnya

akses dan mutu

sarana dan

prasarana

pendidikan

terutama untuk

penuntasan wajib

belajar pendidikan

dasar 9 tahun dan

pelaksanaan wajib

belajar 12 tahun

(pendidikan

menengah

universal).

1.1.2

Meningkatkan

koordinasi, konsultasi

dan curah pendapat

(brain storming) diantara

Pendidik dan Tenaga

Kependidikan dalam

meningkatkan akses dan

mutu sarana dan

prasarana pendidikan

guna penuntasan

wajardikdas 9 tahun dan

pelaksanaan wajar 12

tahun.

1.1.2.1

Menyelenggarakan forum

konsultasi dan sosialisasi rutin

dengan UPTD Pendidikan dan

PGRI dalam meningkatkan akses

dan mutu sarana dan prasarana

pendidikan guna penuntasan

wajardikdas 9 tahun dan

pelaksanaan wajar 12 tahun

1.1.2.2

Memupuk rasa kepedulian forum

masyarakat pendidikan ataupun

komite sekolah dalam membangun

kualitas dan kuantitas SDM

pendidikan dan Tenaga

Kependidikan yang memadai.

1.2

Meningkatnya

akses dan mutu

sarana dan

prasarana

kesehatan.

1.2.1

Meningkatkan

koordinasi, konsultasi

dan curah pendapat

(brain storming) diantara

stakeholders bidang

kesehatan dalam

meningkatkan akses dan

mutu sarana dan

prasarana kesehatan.

1.2.1.1

Menyelenggarakan forum

konsultasi dan sosialisasi rutin

dengan stakeholders bidang

kesehatan dalam meningkatkan

akses dan mutu sarana dan

prasarana kesehatan.

(7)

Perubahan Renja 2015 7

1.3

Menurunnya AKI

dan AKB.

1.3.1

Mendorong peran aktif

masyarakat dalam

upaya menurunkan AKI

dan AKB.

1.3.1.1

Meningkatkan fasilitasi

pembentukan forum masyarakat

bidang kesehatan guna berperan

aktif dalam menurunkan AKI dan

AKB.

2.

Mengembangkan dan

memantapkan

infrastruktur yang

berkualitas, proporsional,

berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.

2.1

Meningkatnya

kualitas dan

pembangunan

infrastruktur

startegis dan

infrastruktur dasar

masyarakat.

2.1.1

Meningkatkan fasilitasi

perbaikan jalan

lingkungan dan gang

dengan mendorong

peran aktif dan swadaya

masyarakat serta

Pemerintah Desa.

2.1.1.1

Melaksanakan fasilitasi perbaikan

jalan lingkungan dan gang melalui

stimulasi swadaya masyarakat dan

Pemerintah Desa.

2.1.2

Meningkatkan fasilitasi

peningkatan saluran

irigasi desa.

2.1.2.1

Meningkatkan stimulasi perbaikan

saluran irigasi desa

2.1.3

Meningkatkan fasilitasi

pembangunan jaringan

air bersih.

2.1.3.1

Meningkatkan stimulasi

pembangunan jaringan air bersih.

2.1.4

Meningkatkan fasilitasi

ketersediaan

perumahan.

2.1.4.1

Fasilitasi pembangunan rumah

tidak layak huni.

Misi III

: Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui penerapan pedoman pelayanan administrasi terpadu kecamatan

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

1.

Peningkatan tata kelola

pemerintahan menuju

pemerintahan yang

1.2

Meningkatnya

kualitas dan

akuntabilitas

1.2.1

Meningkatkan standar

layanan,

sarana/prasarana

1.2.1.1

Fasilitasi penyusunan standar

layanan sebagai bahan penetapan

kebijakan standar layanan.

(8)

Perubahan Renja 2015 8

profesional.

layanan

pemerintah.

pelayanan dan

pelaksana teknis

layanan

1.2.1.2

Meningkatkan ketersediaan sarana

dan prasaranan pelayanan.

1.2.1.3

Melaksanakan pemetaan dalam

hal penugasan pelaksana teknis

layanan.

1.2.2

Meningkatkan tata kelola

adminstrasi

pemerintahan.

1.2.2.1

Meningkatkan perencanaan,

pengelolaan dan pelaporan

keuangan daerah serta tertib

administrasi aset daerah.

Misi IV

: Melaksanakan pembinaan pemerintahan desa yang berfokus pada peningkatan sumber daya aparatur Pemerintahan desa

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

1.

Memperkuat

pemerintahan desa/

kelurahan dan

memberdayakan

masyarakat

desa/kelurahan.

1.2

Kuatnya

Pemerintah Desa/

Kelurahan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

desa/kelurahan.

1.2.1

Meningkatkan

kemampuan tertib

administrasi dan

pengelolaan keuangan

pemerintahan desa.

1.2.1.1

Meningkatkan bimbingan,

supervisi, fasilitasi dan konsultasi

pelaksanaan administrasi

pemerintahan desa.

1.2.1.2

Meningkatkan pembinaan dan

fasilitasi pemilihan, pengesahan,

pengangkatan dan pemberhentian

Kepala Desa, Penjabat Kepala

Desa dan Perangkat Desa.

(9)

Perubahan Renja 2015 9

1.2.1.3

Meningkatkan pembinaan,

pengukuhan dan fasilitasi

Pergantian Antar Waktu anggota

BPD.

1.2.1.4

Meningkatkan evaluasi

penyelenggaraan pemerintahan

desa di tingkat kecamatan.

Misi V

: Meningkatkan koordinasi program pembangunan agribisnis yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat desa dan

pengembangan potensi UMKM

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

1.

Memantapkan ketahanan

pangan.

1.1

Meningkatnya

kemudahan dan

kemampuan

masyarakat untuk

mengakses

pangan.

1.1.1

Meningkatkan koordinasi

dan konsultasi diantara

para stakeholders dalam

kegiatan panen

produksi, produktivitas

tanaman pangan,

hortikultura, kehutanan,

perkebunan, peternakan

dan perikanan.

1.1.1.1

Menyelenggarakan forum

koordinasi, konsultasi dan

sosialisasi secara rutin dengan

para stakeholders dalam kegiatan

panen produksi, produktivitas

tanaman pangan, hortikultura,

kehutanan, perkebunan,

peternakan dan perikanan.

2.

Meningkatkan daya saing

KUMKM berbasis potensi

local

2.1

Meningkatnya

peran pemuda,

organisasi

kemasyarakatan

dan prestasi olah

raga.

2.1.1

Meningkatkan fasilitasi

pengembangan potensi

KUKM.

2.1.1.1

Meningkatkan stimulasi penguatan

permodalan KUKM.

3.

Melestarikan seni dan

budaya berbasis kearifan

lokal.

3.1

Meningkatnya

peran masyarakat

dalam

3.1.1

Meningkatkan fasilitasi

sarana/prasarana seni

dan budaya.

3.1.1.1

Melaksanakan stimulasi

kelengkapan sarana/ parasarana

seni dan budaya.

(10)

Perubahan Renja 2015 10

pembangunan seni

dan budaya.

3.1.1.2

Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang seni dan

budaya.

4.

Mewujudkan pemuda

yang tangguh dan

berdaya saing serta

meningkatnya prestasi

olah raga.

4.1

Meningkatnya

peran pemuda,

organisasi

kemasyarakatan

dan prestasi olah

raga.

4.1.1

Meningkatkan fasilitasi

dan pembinaan pemuda,

organisasi

kemasyarakatan dan

prestasi olah raga.

4.1.1.1

Melaksanakan fasililitasi dan

pembinaan pemuda, organisasi

kemasyarakatan dan prestasi olah

raga.

5.

Meningkatkan kesetaraan

gender dalam

pembangunan.

5.1

Meningkatnya

peran gender

dalam

pembangunan.

5.1.1

Meningkatkan fasilitasi

dan pembinaan peran

gender dalam

pembangunan.

5.1.1.1

Melaksanakanfasilitasi dan

pembinaan peran gender dalam

pembangunan.

Misi VI

: Meningkatkan koordinasi dengan Aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam

penerapan/ penegakan peraturan perundang-undangan serta penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di

wilayah Kecamatan Banjaran

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

1.

Meningkatkan stabilitas

keamanan daerah.

1.1

Meningkatnya

stabilitas

keamanan dan

ketertiban

masyarakat serta

kesadaran politik

dan hukum.

1.1.1

Meningkatkan

koordinasi dan

konsultasi dengan

Aparat Kepolisian

Negara Republik

Indonesia dalam

penerapan/ penegakan

peraturan

perundang-undangan.

1.1.1.1

Menyelenggarakan forum

koordinasi, konsultasi dan

sosialisasi secara rutin dengan

para stakeholders dalam

penerapan/ penegakan peraturan

perundang-undangan.

(11)

Perubahan Renja 2015 11

1.1.2

Meningkatkan

koordinasi dan

konsultasi dengan

Aparat Kepolisian

Negara Republik

Indonesia dan Tentara

Nasional Indonesia

dalam menjaga

kondusifitas wilayah.

1.1.2.1

Meningkatkan intensitas

pertemuan forum koordinasi

pimpinan kecamatan.

1.1.2.1

Melaksanakan Monev PEKAT.

1.1.3

Meningkatkan upaya

penanggulangan

bencana alam.

1.1.3.1

Meningkatkan deteksi dini terhadap

wilayah rawan bencana alam.

1.1.4

Meningkatkan peran

Tokoh masyarakat,

Tokoh Agama, Tokoh

Pemuda, Organisasi

Kemasyarakatan dan

Anggota Linmas dalam

menjaga stabiltas

ketentraman dan

ketertiban umum.

1.1.4.1

Memantapkan forum silaturahmi

diantara Para Stakeholders.

1.1.4.2

Meningkatkan fasilitasi pembinaan

ketentraman dan ketertiban

wilayah.

(12)

Perubahan Renja 2015 12

1.2

Landasan Hukum

Peraturan Perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Rencana

Kerja Perubahan Kecamatan Banjaran (Renja Perubahan-OPD) Tahun 2015,

sebagai berikut:

a.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten

Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang

Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten

Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2851);

b.

Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

c.

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

d.

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4400);

e.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4421);

f.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara

(13)

Perubahan Renja 2015 13

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4548);

g.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

h.

Peraturan Pemerintah

Nomor

3 Tahun 2007

tentang

Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan

Pertanggungjawaban

Kepala

Daerah Kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4693);

i.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

j.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

k.

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Majalengka Tahun 2005-2025;

l.

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah

Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Majalengka Nomor 1)

m.

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka

(Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10);

n.

Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka;

(14)

Perubahan Renja 2015 14

o.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemeritah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah ;

p.

Peraturan Bupati Majalengka Nomor 11 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas

Pokok dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Majalengka.

1.3. Maksud dan Tujuan

Secara umum, maksud penyusunan Perubahan Renja Kecamatan

Banjaran adalah untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan, program dan

kegiatan beserta indikator kinerja dan pagu indikatif masing-masing program

kegiatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kecamatan Banjaran untuk satu

tahun anggaran mendatang. Secara khusus Perubahan Rencana Kerja ini

mempunyai tujuan:

a.

Mewujudkan konsistensi dan sinkronisasi perencanaan tahunan Renstra

Kecamatan Banjaran dan hasil Musrenbang RKPD untuk melaksanakan

Tugas pokok dan fungsi Kecamatan Banjaran.

b.

Menjadikan Renja sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen

perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam kurun waktu satu

tahun kedepan.

c.

Menyelaraskan perencanaan program kegiatan dan penganggaran

tahunan Kecamatan Banjaran fungsi Kecamatan Banjaran serta indikator

kinerja Kecamatan Banjaran yang akan diwujudkan dalam pelaksanaan

program tahun depan.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Rencana Kerja Perubahan Kecamatan Banjaran Tahun

2015 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang Latar belakang, Landasan hukum, maksud dan

tujuan serta sistematika penulisan Perubahan Renja.

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN BANJARAN

(15)

Perubahan Renja 2015 15

Menguraikan tentang evaluasi pelaksanaan Renja Kecamatan

Banjaran Tahun 2015 serta analisa permasalahan dalam realisasi

sampai dengan Triwulan II.

BAB III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM PERUBAHAN

RENJA TAHUN 2015

Menguraikan tentang kegiatan lanjutan sebelumnya, perubahan

kegiatan dan capaian kinerja dan pagu indikatif serta kelompok

kegiatan dan sasaran lainnya yang tidak mengalami perubahan.

BAB IV PENUTUP

Menguraikan tentang kesimpulan menyeluruh dari Perubahan

Rencana Kerja Kecamatan Banjaran Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan kolom-kolom doric pada bagian serambi/pendopo ini merupakan hal yang menarik dari perpaduan kedua gaya arsitektur tradisional dan Eropa karena elemen

sedangkan untuk mengetahui besar kecilnya tingkat pengaruh berita surat kabar Jawa Pos terhadap tingkat partisipasi politik pada mahasiswa IAIN Sunan Ampel Fakultas Dakwah

Upaya  menciptakan  pemerintahan  yang  baik,  bersih  dan  efisien   Meningkatkan  kesejahteraan,  menciptakan  keadilan  dan  kepastian   hukum   Pelayanan  dan

Sehingga kenaikan pendapatan ini dapat menyebabkan kenaikan akan kebutuhan dasar, kesempatan untuk meningkatkan tingkat pendidikan juga bertambah, tingkat kesehatan juga akan

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare Tahun 2020 BAB I PENDAHULUAN 1 1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah disusun sebagai

Renja OPD digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Perangkat Daerah untuk penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

Perubahan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jember Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud sebagai penjabaran secara operasional visi dan misi dan

a Dapat disimpulkan bahwa summarize dengan persentase 50% untuk sepuluh dokumen teks dengan total kalimat rata-rata 16.2 kalimat adalah yang terbaik dari ketiganya karena