• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Tabel 1. Laju inflasi gabungan 45 kota bulan Juni 2004 dan tahun ke tahun Juni 2004 terhadap Juni 2003 menurut kelompok pengeluaran (2002 = 100).

Kelompok Pengeluaran IHK Juni 2003 IHK Desember 2003 IHK Juni 2004 Inflasi bulan Juni 2004 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2004 **) Inflasi Tahun ke tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman,

Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik,

Gas & Bahan bakar 4. Sandang 5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga

7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan

106,19 99,32 109,09 111,62 103,52 106,10 104,56 106,81 109,83 104,44 110,35 115,63 108,10 107,93 114,41 107,95 113,44 108,02 112,71 120,48 109,81 111,25 114,98 113,09 0,48 0,97 0,15 0,55 0,63 0,27 0,08 0,07 3,29 3,43 2,14 4,19 1,58 3,08 0,50 4,76 6,83 8,76 3,32 7,94 6,08 4,85 9,97 5,88

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2004 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2004 terhadap IHK bulan Desember 2003. ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2004 terhadap IHK bulan Juni 2003.

INFLASI BULAN JUNI 2004 SEBESAR

0,48

PERSEN

Pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 38 kota mengalami inflasi, dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 2,99 persen, dan inflasi terendah di Semarang 0,07 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ambon 1,87 persen dan deflasi terkecil di Banda Aceh 0,02 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,55 persen, kelompok sandang 0,63 persen, kelompok kesehatan 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,07 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2004 sebesar 3,29 persen, sedangkan tingkat inflasi “year on year” (Juni 2004 terhadap Juni 2003) sebesar 6,83 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004

2

Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional bulan Juni 2004 (persen).

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

0,48

0,24 0,03 0,15 0,04 0,01 0,00 0,01

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2004 secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,90 pada bulan Mei 2004 menjadi 113,44 pada bulan Juni 2004. Dengan demikian maka laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2004 sebesar 3,29 persen, sedangkan inflasi

year on year” (Juni 2004 terhadap Juni 2003) adalah 6,83 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,55 persen, kelompok sandang 0,63 persen, kelompok kesehatan 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,07 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni 2004 antara lain : cabe rawit, telur ayam ras, upah tukang, daging ayam ras, emas perhiasan, sewa rumah, cabe merah, kontrak rumah, beras, tomat buah, tahu mentah, tempe, apel, minyak tanah, dan upah pembantu rumahtangga. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunanharga adalah : ikan segar, bayam, nangka muda, kelapa dan minyak goreng.

Pada bulan Juni 2004 kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah : kelompok bahan makanan 0,24 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,15 persen; kelompok sandang 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen.

(3)

Gambar 1. PERKEMBANGAN IHK 45 KOTA (2002 =100) JUNI 2003 - JUNI 2004 95 100 105 110 115 120

Juni'03 Juli'03 Agust'03 Sept'03 Okt'03 Nov'03 Des'03 Jan'04 Feb'04 Maret'04 April'04 Mei'04 Juni'04

INDEKS

umum bhn makanan makanan jadi

perumahan sandang kesehatan

pendidikan transpor

Gambar 2. SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI NASIONAL JUNI 2004 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 PERSEN Umum 1. Bhn.makanan

2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

(4)

Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004

4

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi 0,97 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,98 pada bulan Mei 2004 menjadi 108,02 pada bulan Juni 2004.

Dari sebelas sub kelompok dalam kelompok ini delapan diantaranya mengalami inflasi dan tiga sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 4,74 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,27 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,77 persen, dan deflasi terkecil pada sub kelompok sayur-sayuran 0,65 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,24 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabe rawit 0,09 persen, telur ayam ras 0,07 persen, daging ayam ras 0,04 persen, cabe merah 0,02 persen; beras, tomat buah, tahu mentah, tempe, dan apel masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah ikan segar, bayam, nangka muda, kelapa dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 mengalami kenaikan indeks dari 112,54 pada bulan Mei 2004 menjadi 112,71 pada bulan Juni 2004 atau terjadi inflasi 0,15 persen.

Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok makanan jadi 0,26 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,07 persen. Sedangkan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami deflasi 0,02 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen.

3. Perumahan,Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi sebesar 0,55 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 119,82 pada bulan Mei 2004 menjadi 120,48 pada bulan Juni 2004.

Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,81 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,17 persen.

Pada bulan Juni 2004 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: upah tukang 0,06 persen, sewa rumah 0,03 persen, kontrak rumah 0,02 persen; minyak tanah dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,01 persen.

(5)

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi 0,63 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 109,12 pada bulan Mei 2004 menjadi 109,81 pada bulan Juni 2004.

Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 2,68 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang anak-anak 0,08 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 memberikan sumbangan/andil inflasi 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,03 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi 0,27 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 110,95 pada bulan Mei 2004 menjadi 111,25 pada bulan Juni 2004. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,34 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,10 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Juni 2004 mengalami kenaikan indeks dari 114,89 pada bulan Mei 2004 menjadi 114,98 pada bulan Juni 2004, atau terjadi inflasi sebesar 0,08 persen.

Dari lima sub kelompok dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,30 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kursus-kursus/pelatihan 0,02 persen. Sub kelompok olah raga mengalami deflasi 0,01 persen dan sub kelompok pendidikan relatif stabil 0,00 persen.

Kelompok ini secara keseluruhan pada bulan Juni 2004 memberikan sumbangan inflasi yang tidak signifikan yaitu 0,00 persen.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,01 pada bulan Mei 2004 menjadi 113,09 pada bulan Juni 2004.

Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa keuangan 0,41 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok transpor 0,03 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2004 secara umum memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen.

(6)

Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004

6

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Juni 2004 sebesar 3,29 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2002 dan 2003 masing-masing sebesar 4,46 persen dan 1,23 persen.

Besarnya laju inflasi “year on year” untuk bulan Juni 2004 terhadap Juni 2003 sebesar 6,83 persen. Sedangkan laju inflasi “year on year” untuk bulan Juni 2002 terhadap Juni 2001 sebesar 11,48 persen dan Juni 2003 terhadap Juni 2002 sebesar 6,62 persen.

Tabel 3. Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2002-2004

Inflasi 2002 2003 2004

1. Juni

2. Januari – Juni (Tahun kalender) 3. Juni thd. Juni (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 0,36 4,46 11,48 0,09 1,23 6,62 0,48 3,29 6,83

Gambar 3. PERBANDINGAN INFLASI TAHUN KALENDER 2002-2004

0 1 2 3 4 5

Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun

INFLASI (%)

2002 2003 2004

Gambar 4. PERBANDINGAN INFLASI YEAR ON YEAR 2002-2004

-4 1 6 11 16

Jan-Jan Feb-Feb Mrt-Mrt Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun

INFLASI (%)

(7)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 38 kota mengalami inflasi, dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 2,99 persen, dan inflasi terendah di Semarang 0,07 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ambon 1,87 persen dan deflasi terkecil di Banda Aceh 0,02 persen.

1. Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera

Pada bulan Juni 2004 dari 14 kota IHK di wilayah pulau Sumatera 12 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Batam dan Lhokseumawe masing-masing 0,14 persen. Sedangkan dua kota yang mengalami deflasi adalah Banda Aceh 0,02 persen dan Palembang 0,06 persen. (lihat Tabel 4)

Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Juni 2004 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2002=100)

JUNI 2004 K O T A IHK Inflasi (%) 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 110,55 111,12 117,19 112,88 110,71 114,51 112,04 117,33 107,60 114,65 116,12 111,58 113,04 116,17 0,14 -0,02 1,37 1,43 1,53 1,18 0,40 0,77 0,14 0,43 -0,06 0,61 0,61 2,31 Nasional 113,44 0,48

2. Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa

Pada bulan Juni 2004 dari kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 14 kota, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 1,23 persen dan inflasi terendah di Semarang 0,07 persen (lihat Tabel 5).

3. Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada bulan Juni 2004 dari 17 kota IHK di wilayah ini, 12 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate 2,99 persen dan inflasi terendah di Manado 0,29 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ambon 1,87 persen dan deflasi terkecil di Makassar 0,07 persen (lihat Tabel 6).

(8)

Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004

8

Tabel 5. Perbandingan Indeks dan Inflasi bulan Juni 2004 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2002=100)

JUNI 2004 K O T A IHK Inflasi (%) 1. Jakarta 2. Tasikmalaya 3. Bandung 4. Cirebon 5. Purwokerto 6. Surakarta 7. Semarang 8. Tegal 9. Yogyakarta 10. Jember 11. Kediri 12. Malang 13. Surabaya 14. Serang/Cilegon 113,26 112,65 115,80 110,30 112,15 110,22 115,11 111,14 114,30 112,38 109,10 112,54 113,12 115,75 0,43 0,63 0,38 0,54 0,76 0,26 0,07 1,23 0,31 0,64 0,22 0,61 0,49 0,77 Nasional 113,44 0,48

Tabel 6. Perbandingan Indeks dan Inflasi/deflasi bulan Juni 2004

Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2002=100)

JUNI 2004 K O T A IHK Inflasi (%) 1. Denpasar 2. Mataram 3. Kupang 4. Pontianak 5. Sampit 6. Palangkaraya 7. Banjarmasin 8. Balikpapan 9. Samarinda 10. Manado 11. Palu 12. Makassar 13. Kendari 14. Gorontalo 15. Ambon 16. Ternate 17. Jayapura 115,25 110,10 117,23 112,23 110,36 114,22 113,20 116,67 114,33 110,13 113,89 109,29 113,16 110,90 108,71 111,43 122,36 0,44 0,60 0,34 0,44 -0,37 -0,17 1,15 -0,14 1,40 0,29 0,39 -0,07 0,50 0,61 -1,87 2,99 0,41 Nasional 113,44 0,48

Gambar

Tabel  2.   Sumbangan  Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi  Nasional  bulan Juni 2004 (persen)
Gambar 2.  SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI  NASIONAL                     JUNI  2004 0,000,100,200,300,400,500,60PERSEN Umum 1
Tabel 3.  Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2002-2004
Tabel 4.   Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Juni 2004                Kota-kota   di  Pulau   Sumatera  dengan  Nasional (2002=100)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Adakah pengaruh tatanan interior studio gambar manual lantai 3 lab FPTK UPI terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan teknik arsitektur FPTK UPI angkatan 2004 dan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAITb. TOTAL LABA (RUGI)

Kestabilan emulsi lateks polistirena dengan penambahan deterjen komersil menggunakan uji densitas diperoleh perbandingan emulsi lateks PS : air yaitu 90:10 dengan nilai densitas

provinsi, juara 1 paduan suara rektor jember

- Babakfinal diikuti oleh 10 (sepuluh) grup terbaik dengan membawakan lagu wajib dan 1 (satu) lagu pilihan yang berbeda dari yang telah dibawakan pada

Keefektifan penerapan model pembelajaran Problem Posing dan CPS dilihat dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik kelas VIII D dan VIII C SMP Negeri I Tengaran

Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan ITMG berada dalam kondisi undervalued yaitu kondisi dimana keputusan investasi yang dapat diambil yaitu dengan

Rumput lapang (ton) Rumput unggul (ton) Jerami padi (ton) Lahan marjinal (ha) Curah hujan (mm/th) Kepadatan ternak Kepadatan penduduk Pengalaman beternak Pendidikan peternak Pasar