; Pada Februari 2013 terjadi inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,91. Dari 66 kota IHK, tercatat 60 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 3,15 persen dengan IHK 137,44 dan terendah terjadi di Sibolga 0,12 persen dengan IHK 146,13 Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,29 persen dengan IHK 140,01 dan terendah terjadi di Sampit 0,01 persen dengan IHK 141,45.
; Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,08 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,82 persen; kelompok kesehatan 0,56 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,19 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,08 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,59 persen.
; Tingkat inflasi tahun kalender (Januari―Februari) 2013 sebesar 1,79 persen dan tingkat inflasi year on year (Februari 2013 terhadap Februari 2012) sebesar 5,31 persen.
; Komponen inti pada Februari 2013 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari―Februari) 2013 sebesar 0,66 persen dan tingkat inflasi komponen inti year
on year (Februari 2013 terhadap Februari 2012) sebesar 4,29 persen.
No. 16/03/Th. XVI, 1 Maret 2013
P
ERKEMBANGAN
I
NDEKS
H
ARGA
K
ONSUMEN
/I
NFLASI
FEBRUARI 2013 INFLASI 0,75 PERSEN
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2013 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada Februari 2013 terjadi inflasi 0,75 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 136,88 pada Januari 2013 menjadi 137,91 pada Februari 2013. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2013 sebesar 1,79 persen dan tingkat inflasi year on year (Februari 2013 terhadap Februari 2012) sebesar 5,31 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,08 persen; kelompok makanan jadi,
persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,08 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,59 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2013 antara lain: bawang putih, tarif listrik, tomat sayur, bawang merah, cabai merah, tomat buah, cabai rawit, telur ayam ras, jeruk, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, daging sapi, ikan segar, ikan diawetkan, bayam, kangkung, nangka muda, wortel, anggur, apel, melon, pepaya, pir, pisang, ayam goreng, kue basah, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif kontrak rumah, bahan bakar rumahtangga, upah pembantu rumahtangga, tarif dokter spesialis, tarif rumah sakit, uang sekolah SLTP, dan mobil. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: emas perhiasan, daging ayam ras, dan sawi hijau.
Kelompok-kelompok komoditas yang pada Februari 2013 memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,19 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen. Sedangkan kelompok sandang pada bulan ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,05 persen.
Tabel 1
IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan 66 Kota Februari 2013, Tahun Kalender 2013, dan Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Kelompok Pengeluaran IHK Februari 2012 IHK Desember 2012 IHK Februari 2013 Inflasi Bulan Februari 2013 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2013 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 130,96 135,49 137,91 0,75 1,79 5,31 1 Bahan Makanan 154,45 161,44 170,39 2,08 5,54 10,32
2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 139,95 147,04 148,41 0,47 0,93 6,05 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 124,96 128,10 129,87 0,82 1,38 3,93
4 Sandang 137,90 142,72 142,23 -0,59 -0,34 3,14
5 Kesehatan 121,58 124,30 125,36 0,56 0,85 3,11
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 124,22 129,16 129,47 0,19 0,24 4,23 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 108,46 110,52 110,30 0,08 -0,20 1,70
1)
Persentase perubahan IHK Februari 2013 terhadap IHK bulan sebelumnya
2)
Persentase perubahan IHK Februari 2013 terhadap IHK Desember 2012
3)
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Februari 2013 (persen)
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)
(1) (2) U M U M 0,75
1. Bahan Makanan 0,49
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,08 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,19
4. Sandang -0,05
5. Kesehatan 0,02
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,01 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,01
Gambar 1
Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Februari 2012–Februari 2013
100,00 110,00 120,00 130,00 140,00 150,00 160,00 170,00 180,00
Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 Jun-12 Jul-12 Ags-12 Sep-12 Okt-12 Nop-12 Des-12 Jan-13 Feb-13
IHK
Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan
Gambar 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Februari 2013
-0,10 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 A n dil (% )
Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada Februari 2013 mengalami inflasi 2,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 166,91 pada Januari 2013 menjadi 170,39 pada Februari 2013.
Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 9 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 12,25 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,01 persen. Sedangkan subkelompok daging dan hasil-hasilnya dan subkelompok lemak dan minyak mengalami deflasi masing-masing 0,75 persen dan 0,17 persen.
Kelompok ini pada Februari 2013 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,49 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: bawang putih 0,12 persen; tomat sayur dan bawang merah masing-masing 0,07 persen; cabai merah 0,04 persen; tomat buah dan cabai rawit masing-masing 0,03 persen; telur ayam ras, dan jeruk masing-masing 0,02 persen; daging sapi, ikan segar, ikan diawetkan, bayam, kangkung, nangka muda, wortel, anggur, apel, melon, pepaya, pir, dan pisang masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: daging ayam ras 0,04 persen dan sawi hijau 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Februari 2013 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 147,71 pada Januari 2013 menjadi 148,41 pada Februari 2013.
Subkelompok-subkelompok yang terdapat pada kelompok ini pada Februari 2013 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok makanan jadi 0,52 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,31 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,47 persen.
Kelompok ini pada Februari 2013 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: ayam goreng, kue basah, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Februari 2013 mengalami inflasi sebesar 0,82 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 128,82 pada Januari 2013 menjadi 129,87 pada Februari 2013.
Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada Februari 2013 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,59 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 1,72 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,26 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,45 persen.
Pada Februari 2013 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik 0,08 persen; tarif sewa rumah dan upah tukang bukan mandor masing-masing 0,02 persen; tarif kontrak rumah, bahan bakar rumahtangga, dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,01 persen.
4. S a n d a n g
Kelompok sandang pada Februari 2013 mengalami deflasi 0,59 persen atau terjadi penurunan indeks dari 143,07 pada Januari 2013 menjadi 142,23 pada Februari 2013.
Subkelompok yang mengalami deflasi pada Februari 2013, yaitu barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,60 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,21 persen; subkelompok sandang wanita 0,26 persen; dan subkelompok sandang anak-anak 0,10 persen.
Kelompok ini pada Februari 2013 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi terhadap inflasi nasional adalah emas perhiasan 0,06 persen.
5. K e s e h a t a n
Kelompok kesehatan pada Februari 2013 mengalami inflasi 0,56 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,66 pada Januari 2013 menjadi 125,36 pada Februari 2013.
Pada Februari 2013 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,87 persen; subkelompok obat-obatan 0,16 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,66 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,36 persen.
Kelompok ini pada Februari 2013 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,02 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada Februari 2013 adalah tarif dokter spesialis dan tarif rumah sakit masing-masing 0,01 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Februari 2013 mengalami inflasi 0,19 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,22 pada Januari 2013 menjadi 129,47 pada Februari 2013.
Subkelompok yang mengalami inflasi pada Februari 2013, yaitu: subkelompok pendidikan 0,18 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,18 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,17 persen; subkelompok rekreasi 0,18 persen; dan subkelompok olahraga 0,45 persen.
Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2013 memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional 0,01 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada Februari 2013 adalah uang sekolah SLTP sebesar 0,01 persen.
7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Februari 2013 mengalami inflasi 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,21 pada Januari 2013 menjadi 110,30 pada Februari 2013.
Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,12 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,08 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Sementara itu subkelompok jasa keuangan pada bulan ini relatif stabil.
Secara keseluruhan kelompok ini pada Februari 2013 memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah mobil 0,01 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari
–
Februari) 2013 sebesar 1,79 persen dan tingkat inflasi year on year (Februari 2013 terhadap Februari 2012) sebesar 5,31 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2011 dan 2012 masing-masing 1,03 persen dan 0,81 persen dan tingkat inflasi year on year untuk Februari 2011 terhadap Februari 2010 dan Februari 2012 terhadap Februari 2011 masing-masing 6,84 persen dan 3,56 persen.Tabel 3
Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2011–2013
Inflasi 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4)
1. Februari 0,13 0,05 0,75
2. (Januari―Februari) tahun kalender 1,03 0,81 1,79
3. Februari terhadap Februari (year on year)
(tahun n) (tahun n-1) 6,84 3,56 5,31
Gambar 3
Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari
―
Februari) 2011–2013Jan Jan-Feb 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 Inflasi (% ) 2011 2012 2013
Gambar 4
Perbandingan Inflasi Year on Year, 2011–2013
Jan-Jan Feb-Feb Jan-Jan Feb-Feb 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 Inflasi (% ) 2011 thd 2010 2012 thd 2011 2013 thd 2012
PERBANDINGAN ANTARKOTA
Pada Februari 2013 terjadi inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,91. Dari 66 kota IHK, tercatat 60 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 3,15 persen dengan IHK 137,44 dan terendah terjadi di Sibolga 0,12 persen dengan IHK 146,13. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,29 persen dengan IHK 140,01 dan terendah terjadi di Sampit 0,01 persen dengan IHK 141,45.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera
Pada Februari 2013 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe 1,78 persen dengan IHK 138,27 dan terendah terjadi di Sibolga 0,12 persen dengan IHK 146,13 (lihat Tabel 4).
Tabel 4
Perbandingan Indeks dan Inflasi Februari 2013 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional
(2007=100) K O T A Februari 2013 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1. Banda Aceh 129,12 0,30 2. Lhokseumawe 138,27 1,78 3. Sibolga 146,13 0,12 4. Pematang Siantar 143,57 1,16 5. Medan 137,88 0,80 6. Padang Sidempuan 139,20 0,30 7. Padang 142,93 0,63 8. Pekanbaru 137,12 0,56 9. Dumai 140,63 0,41 10. Jambi 141,88 0,52 11. Palembang 135,24 0,71 12. Bengkulu 145,02 0,69 13. Bandar Lampung 149,88 0,73 14. Pangkal Pinang 152,52 1,19 15. Batam 129,72 0,54 16. Tanjung Pinang 138,63 0,82 NASIONAL 137,91 0,75
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa
Pada Februari 2013 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 23 kota seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Cilegon 1,23 persen dengan IHK 137,25 dan terendah terjadi di Tegal 0,23 persen dengan IHK 135,61 (lihat Tabel 5).
Tabel 5
Perbandingan Indeks dan Inflasi Februari 2013 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional
(2007=100) K O T A Februari 2013 IHK Inflasi (%) (1) (2) (3) 1. Jakarta 135,63 0,65 2. Bogor 136,72 0,57 3. Sukabumi 137,96 0,93 4. Bandung 130,72 1,03 5. Cirebon 140,5 0,58 6. Bekasi 135,52 0,67 7. Depok 136,23 0,72 8. Tasikmalaya 139,87 1,00 9. Purwokerto 136,79 0,40 10. Surakarta 127,41 1,03 11. Semarang 136,84 0,90 12. Tegal 135,61 0,23 13. Yogyakarta 138,29 0,93 14. Jember 138,75 0,95 15. Sumenep 136,83 1,00 16. Kediri 137,31 0,94 17. Malang 138,37 0,88 18. Probolinggo 143,22 0,86 19. Madiun 141,15 0,75 20. Surabaya 137,64 1,03 21. Serang 142,87 1,10 22. Tangerang 138,67 1,02 23. Cilegon 137,25 1,23 NASIONAL 137,91 0,75
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera
Pada Februari 2013 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota, tercatat 21 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 3,15 persen dengan IHK 137,44 dan terendah terjadi di Mamuju 0,25 persen dengan IHK 138,97. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,29 persen dengan IHK 140,01 dan terendah terjadi di Sampit 0,01 persen dengan IHK 141,45 (lihat Tabel 6).
Tabel 6
Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2013 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional
(2007=100) K O T A Februari 2013 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Denpasar 140,17 1,19 2. Mataram 150,81 1,01 3. Bima 149,76 1,00 4. Maumere 156,74 -0,92 5. Kupang 148,09 0,56 6. Pontianak 147,84 1,04 7. Singkawang 143,10 0,87 8. Sampit 141,45 -0,01 9. Palangkaraya 147,15 -0,10 10. Banjarmasin 145,73 0,43 11. Balikpapan 146,56 0,54 12. Samarinda 148,90 0,68 13. Tarakan 163,88 0,28 14. Manado 134,81 1,30 15. Palu 143,42 0,58 16. Watampone 151,04 0,51 17. Makassar 137,51 0,73 18. Pare-Pare 137,24 0,67 19. Palopo 143,95 0,70 20. Kendari 141,10 -0,10 21. Gorontalo 140,12 -0,06 22. Mamuju 138,97 0,25 23. Ambon 140,01 -2,29 24. Ternate 137,81 0,89 25. Manokwari 149,81 0,56 26. Sorong 153,65 1,09 27. Jayapura 137,44 3,15 NASIONAL 137,91 0,75
INFLASI KOMPONEN INTI FEBRUARI 2013
Komponen inti pada Februari 2013 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 131,48 pada Januari 2013 menjadi 131,88 pada Februari 2013, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,72 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi 2,32 persen.
Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari―Februari) 2013 masing-masing 0,66 persen; 0,92 persen; dan 6,17 persen. Sedangkan inflasi year on year (Februari 2013 terhadap Februari 2012) masing-masing 4,29 persen; 2,91 persen; dan 11,02 persen (lihat Tabel 7).
Tabel 7
Tingkat Inflasi Februari 2013, Inflasi Tahun Kalender 2013, dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Komponen
Komponen Februari IHK 2012 IHK Desember 2012 IHK Februari 2013 Inflasi Februari 2013 Laju Inflasi Tahun Kalender 2013 Laju Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 130,96 135,49 137,91 0,75 1,79 5,31 Inti 126,46 131,01 131,88 0,30 0,66 4,29
Harga Diatur Pemerintah 123,49 125,92 127,08 0,72 0,92 2,91
Bergejolak 157,43 164,62 174,78 2,32 6,17 11,02
Kelompok komponen yang memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional yaitu: komponen inti 0,17 persen; komponen harga diatur pemerintah 0,12 persen; dan komponen bergejolak 0,46 persen (lihat Tabel 8).
Tabel 8
Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Februari 2013
Komponen Andil Inflasi (%)
(1) (2)
U m u m 0,75
1 Inti 0,17
2 Harga Diatur Pemerintah 0,12
3 Bergejolak 0,46