• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan alur kerja reporter kompas.com kanal health

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proses dan alur kerja reporter kompas.com kanal health"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) LAMPIRAN. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(3) LAMPIRAN A. FORM KM-03 (COPY). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(4) LAMPIRAN B. FORM KM-04 (COPY). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(5) LAMPIRAN C. FORM KM-05 (COPY). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(6) LAMPIRAN D. FORM KM-06 (COPY). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(7) LAMPIRAN E. FORM KM-07 (COPY). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(8) LAMPIRAN F. FORMULIR KONSULTASI MAGANG. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(9) LAMPIRAN G. BERITA ACARA UJIAN KERJA MAGANG. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(10) LAMPIRAN H. SURAT PENERIMAAN MAGANG KOMPAS.COM. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(11) LAMPIRAN I. PRESENSI DAN KEGIATAN MAGANG. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(12) LAMPIRAN J. HASIL KARYA PENULIS DI KOMPAS.COM. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(13) Berita 1 - Senin, 4 Agustus 2014 | 12:01 WIB Inovasi Menjaga Organ Jantung Tetap Hidup Di Luar Tubuh KOMPAS.com - Tindakan cangkok organ kini semakin lazim dilakukan dalam dunia kedokteran. Meski begitu, seseorang yang butuh donor organ harus melewati proses yang cukup panjang. Selain masuk dalam daftar tunggu yang lama, masih ada kemungkinan organ yang dicangkokkan tidak cocok. Faktor kegagalan lain adalah kemungkinan organ yang diambil rusak dalam perjalanan atau gagal berfungsi setelah proses transplantasi. Selama ini proses pemindahan organ yang akan didonorkan, seperti jantung, hati, ginjal, paru, atau pankreas, dilakukan dengan menggunakan kotak berisi es untuk mengawetkan organ selama dalam perjalanan menuju penerima organ. Kotak yang berisi es tersebut hanya mampu menjaga organ selama empat jam. Kini para ilmuwan telah menemukan sebuah perangkat untuk menjaga kondisi organ jantung selama dalam perjalanan. Melalui teknologi yang disebut Organ Care System (OCS) atau "jantung dalam kotak". Cara kerja alat buatan Transmedic ini menyerupai tubuh manusia, yakni memompa darah yang sudah diberi oksigen ke dalam jantung sehingga fungsi organ ini tetap berjalan meski berada di luar tubuh. Teknologi ini memperpanjang waktu organ selama di luar tubuh sampai 8 jam. Kelebihan lainnya, dengan jantung yang tetap berdetak, dokter bisa menilai apakah organ tersebut cocok untuk ditransplantasikan. Selama setahun terakhir ini, OCS sudah dipakai oleh tim dokter dari Harefield Hospital, Middlesex, Inggris. Tim dokter di sana sudah melakukan 25 operasi transplantasi dengan organ yang dibawa menggunakan OCS. "Kami mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa karena perangkat ini bisa menempuh jarak lebih jauh untuk menerima organ donor. Selain itu risiko gagal jantung pascatransplantasi bisa dikurangi," ujar Andre Simon, direktur transplantasi di RS Royal Bompton & Harefield. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(14) Berita 2 - Senin, 4 Agustus 2014 | 15:37 WIB Mengapa Ilmuwan Belum Membuat Vaksin Ebola? KOMPAS.com - Meski virus ebola sudah ditemukan sejak 40 tahun lalu, sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa melindungi manusia dari penyakit yang ganas ini. Apalagi infeksi yang sedang merebak di Afrika sekarang ini telah memakan korban lebih dari 1000 orang. WHO mencatat, ini merupakan infeksi ebola terbesar sepanjang sejarah. Infeksi ebola sebenarnya merupakan penyakit yang jarang. Itu sebabnya perusahaan farmasi belum terlalu tertarik melakukan investasi untuk melakukan riset vaksinnya. Menurut Dr.Willian Schaffner dari Vanderbilt University di Nashville, AS, karena termasuk langka, para ilmuwan juga kesulitan untuk melakukan studi di bidang ini. "Berbeda dengan virus cacar karena bisa menemukan orang yang terpapar penyakit ini di mana pun," ujarnya. Sebelum terjadi wabah, sejak virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976 hanya ada 2000 kasus. Tetapi ketika penyakit ini mewabah, sejak awal tahun sudah ada 1.323 orang di 3 negara yang terinfeksi dan 729 diantaranya meninggal dunia. Situasi gawat yang kini terjadi di Afrika tersebut mendorong lebih dari 4.500 orang menandatangani petisi di Change.org agar lembaga pengawas obat dan makanan AS (FDA) lebih cepat membuat vaksin ebola dan obatnya. Menurut Dr.Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, sebenarnya sejak bulan Maret lalu sudah dilakukan penelitian untuk pengembangan vaksin ebola. "Vaksin tersebut sudah diuji pada kera dan pada bulan September nanti akan masuk pada tahap 1 uji klinis pada manusia. Diperkirakan pada pertengahan tahun 2015 sudah tersedia vaksin meski dalam jumlah terbatas, untuk para tenaga kesehatan," katanya. Fauci menjelaskan, dalam uji klinis tersebut para responden tidak akan diberikan paparan virus ebola, namun mereka akan diberi dosis vaksin untuk dilihat level antibodinya apakah sesuai dengan level pada penelitian kera. Para ilmuwan juga akan bisa mengetahui keamanan vaksin ini. Menurut Guru Besar Virus dan Biologi Molekuler Universitas Udayana, Bali, Gusti Ngurah Mahardika, sebenarnya bukan hanya ebola yang diabaikan para ilmuwan, tapi juga penyakit flu burung, rabies, dan HIV/AIDS. ”Penyakit ini terjadi. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(15) di negara berkembang sehingga cenderung tidak mendapat perhatian dari penelitipeneliti Eropa atau AS. Ini dicuekin. Risetnya tidak cukup gencar dilakukan,” ujar Ngurah seperti dikutip KOMPAS (2/8/14). Selain itu, tambahnya, mencari hewan model untuk kondisi manusia itu sulit. ”Penyakit itu di manusia terjadi dengan hebatnya, sementara pada hewan tidak demikian parah,” katanya. Selain itu, faktor ekonomi juga memengaruhi. ”Ekonomi di negara berkembang terbatas,” katanya lagi. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(16) Berita 3 – Selasa, 5 Agustus 2014 | 08:48 WIB Selain “Mama”, Kini “Tablet” Jadi Kata Pertama Bayi KOMPAS.com - Kata "mama" atau "papa" adalah kata pertama yang biasanya diucapkan anak-anak saat mereka mulai belajar bicara. Tetapi itu dulu, kini di era teknologi canggih, kata pertama anak ternyata adalah "tablet". Menurut survei Tech21 di Twickenham, London, satu dari delapan orangtua mengatakan bahwa kata pertama anak mereka adalah "tablet". Fakta tersebut menunjukkan betapa teknologi mengakar kuat dalam kehidupan seseorang, bahkan dimulai dari usia dini. Tidak sedikit orangtua yang memperkenalkan gadget kepada buah hatinya sebagai mainan ataupun media pembelajaran. Lebih dari 3.614 orangtua terlibat dalam survei yang dilakukan pada bulan Juli 2014 ini. Hampir 81 persen responden menjawab anak mereka telah merusak gadget dengan cara menjatuhkan atau melemparnya. Tempat dimana gadget paling sering rusak adalah di dalam mobil, di mana 45 persen menjawab mengalaminya saat naik atau turun dari mobil. Sebenyak 25 persen responden mengatakan layar tablet mereka rusak pada tahun lalu. Penggunaan tablet paling sering adalah di ruang keluarga dan dapur. Mayoritas dari pengguna tablet adalah anak usia sekolah, dan 12 persen lainnya adalah anak berusia dua tahun ke bawah. Selain itu, 4 dari 10 orangtua mengizinkan anaknya untuk memakai tablet satu jam per hari, dan 7 persen di antaranya naik hingga empat jam per hari. Perusahaan energi Jerman, E.ON, melakukan survei mengenai penggunaan gadget dan keluarga. Hasilnya, setiap anak di negara tersebut kini memiliki empat gadget dan orangtua perlu merogoh kocek Rp 6 juta per anak setiap tahun. Remaja berusia 15-17 tahun rata-rata memiliki tujuh alat elektronik termasuk telepon genggam, tablet, dan laptop. Orangtua yang punya anak berusia 18 tahun ke atas, menghabiskan Rp 14 juta per tahun untuk anak laki-laki mereka dan Rp 19 juta per tahun untuk anak perempuannya hanya untuk gadget. Anak-anak yang kecanduan bermain gadget tentu membuat orangtuanya kewalahan. Meski begitu sebenarnya sudah ada aplikasi untuk mengatur jam pemakaian gadget anak secara otomatis. Aplikasi ini memungkinkan orangtua untuk menghentikan aktivitas apapun di tablet anaknya secara otomatis, mereka juga bisa mengingatkan jam makan, mengerjakan PR, atau juga olahraga. Namun, psikolog Kimberly Young. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(17) berpendapat lain. "Saya tidak setuju bila aplikasi bisa menggantikan peran orangtua untuk mengawasi kecanduan anak mereka," katanya. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(18) Berita 4 – Selasa, 5 Agustus 2014 | 16:06 WIB Menghisap Rokok Elektronik, “Cara Sehat” Untuk Merokok? KOMPAS.com - Sejak ditemukan pertama kali oleh Ruyan Corporation di Tiongkok pada 2003, rokok elektronik atau e-cigarette mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Rokok tersebut diklaim bisa menjadi cara untuk mengurangi kecanduan rokok. Rokok elektronik ada yang berbentuk seperti rokok asli tapi lebih banyak yang terlihat seperti pulpen. Rokok ini juga mengeluarkan asap seperti layaknya rokok biasa. Hanya saja asap itu berasal dari uap air. Para penggunanya pun bebas merokok di mana pun, bahkan di dalam ruangan. Menggunakan baterai lithium kecil, rokok elektronik perlu diisi ulang (rechargeable). Beberapa di antaranya dilengkapi lampu LED di ujungnya sehingga memiliki efek menyala seperti rokok tembakau. Di dalam rokok elektronik terdapat alat yang menghasilkan panas untuk menguapkan cairan. Cairannya sendiri bisa berupa nikotin cair atau berbagai pilihan rasa sesuai selera. Ada yang memiliki rasa buah, bunga, hingga rasa tembakau. Rokok elektronik juga diklaim lebih sehat karena uap yang dihasilkan tidak mengandung karbonmonoksida. Penelitian juga menunjukkan kadar nikotin dan zat-zat lain dalam rokok tersebut dalam jumlah yang tidak berbahaya. Rokok elektronik diketahui mengandung propilen glikol dan gliserin sayuran. Kedua bahan ini merupakan komposisi penghasil uap dalam rokok. Propelin glikol tak lain adalah zat tambahan dalam makanan dan pembuat kabut buatan dalam sebuah pertunjukkan panggung. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan bahwa gliserin sayuran tergolong zat yang aman untuk digunakan. Tak ayal, perputaran uang industri rokok elektronik mencapai angka Rp 15 triliun per tahun. Sedangkan omzet perusahaan mampu menembus angka Rp 30 triliun dalam 5 tahun. Dampak jangka panjang dari rokok ini memang masih dalam penelitian. Meski demikian, dalam sebuah survei terhadap 128 dokter di AS, diketahui 35 persen dokter telah menganjurkan rokok elektronik untuk perokok yang ingin berhenti.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(19) Meski FDA menyatakan salah satu komposisi rokok elektronik aman konsumsi, tetapi FDA belum mengeluarkan pernyataan rokok ini sebagai alat untuk berhenti merokok. Rokok elektronik yang beredar di Indonesia pun belum memiliki izin dari Kementrian Kesehatan atau BPOM. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(20) Berita 5 – Selasa, 5 Agustus 2014 | 16:37 WIB Sukses Berhenti Merokok Berkat Rokok Elektronik KOMPAS.com - Rokok elektronik kini sedang populer di antara para perokok. Rokok tersebut diklaim dapat membantu seorang perokok meninggalkan kebiasaannya atau pun bagi yang ingin meneruskan merokok dengan "cara aman". Dalam jurnal kesehatan PLOS ONE disebutkan hasil survei terhadap 128 dokter mengenai rokok elektronik. Disebutkan, 67 persen responden sepakat bahwa rokok elektronik merupakan solusi untuk mengatasi kecanduan merokok. Bahkan, 35 persen dari dokter tersebut menganjurkan kepada pasiennya yang ingin berhenti merokok. Kesuksesan meninggalkan kebiasaan merokok berkat rokok elektronik juga dirasakan pembalap nasional Rally Marina (34). Setelah seminggu mencoba rokok elektronik ia mengaku tidak lagi menikmati rokok konvensional. "Dulu saya bisa habis dua bungkus rokok perhari. Pernah juga selama 3 hari hanya membatasi setengah bungkus, tapi setelah itu nggak kuat. Saya balas dendam, langsung 4 bungkus dalam sehari," katanya ketika dihubungi KOMPAS.com. Ia pertama kali mencoba rokok elektronik ketika bertemu temantemannya di Malaysia. "Beberapa teman yang dulunya juga perokok sudah berhenti. Katanya memakai vapor (rokok elektronik) sebagai pengganti. Kemudian saya diberi satu set untuk dicoba," paparnya. Seminggu setelah mencoba rokok elektronik, ia mengaku hanya mencoba dua batang rokok karena rokok elektroniknya masih di-charge. "Ketika ada teman yang membawakan sebungkus rokok dari Singapura saya coba rasanya bukan main pahit dan dingin," kata ibu satu anak ini. Rally mengaku sudah merasa nyaman dengan rokok elektronik. "Uapnya itu beda dari asap rokok biasa. Rasanya dingin, tidak berbau, dan tidak berbahaya buat orang lain," ujarnya.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(21) Dok Pribadi Pembalap Rally Marina dan Fitra Eri. Ketika ia mencoba rokok tembakau lagi ia mengaku tak menemukan kenikmatan rokok. Sekarang cium asapnya pun saya terganggu. Dulu waktu masih merokok bangun tidur suka batuk-batuk dan ada riak, sekarang sudah tidak ada," ujarnya. Kesuksesannya meninggalkan rokok tembakau lalu ia tularkan kepada sang suami Fitra Eri (39). Fitra yang juga berprofesi sebagai pembalap ini mengaku sejak awal tidak berniat untuk berhenti merokok. "Saya dikasih hadiah istri vapor. Setelah dicoba ternyata enak dan langsung berhenti merokok," katanya. Pasangan yang bertemu di lintasan balap itu kini menggunakan rokok elektronik yang tidak mengandung nikotin. Kendati demikian, ia tetap tidak ingin jika anaknya suatu saat mencoba rokok elektronik. "Saya akan beritahu bahwa rokok elektronik ada bahayanya," ujarnya. Fitra juga tidak menyarankan orang yang tidak merokok untuk mencoba rokok elektronik. "Lebih baik tidak sama sekali," tandasnya. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(22) Berita 6 – Rabu, 6 Agustus 2014 | 15:00 WIB Lebih Baik Joging di Luar Ruangan atau “Treadmill”? KOMPAS.com - Sebagian besar pelari tak akan mau memeras keringat di treadmill jika di luar udara sedang cerah. Namun, tak sedikit pula yang lebih suka tetap tinggal di dalam rumah dan berlari di treadmill. Bagaimanapun, treadmill memang menjadi alat pembakar kalori yang bisa digunakan dalam cuaca apa pun. Sebenarnya baik berlari di treadmill maupun berlari di luar ruangan samasama memiliki manfaat yang besar bagi kebugaran dan kesehatan jantung. Meski begitu, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Treadmill 1. Sesuaikan inklinasi Tanpa melakukan perubahan pada treadmill, berlari di alat ini memang lebih mudah ketimbang berlari di luar ruangan atau di jalan rata. Perbedaan terbesar adalah pita mesin bergerak di bawah kaki kita sehingga kita tak perlu mendorong tubuh ke depan saat menjejak tanah. Dengan demikian, energi yang dikeluarkan tubuh saat berlari di treadmill lebih rendah dibanding berlari di luar ruangan. Untuk menyamakannya, naikknya inklinasi atau kemiringan treadmill sampai satu persen. 2. Penyerapan kejut Teknologi treadmill sekarang ini sudah sangat maju dibanding saat alat ini baru ditemukan pada akhir tahun 60-an. Selain pengukur denyut jantung dan pengatur kemiringan, treadmill juga dilengkapi dengan fitur penyerap kejut. Fitur ini mampu mengurangi pengaruh hantaman pada sendi si pelari. Salah satu produsen treadmill pun mengklaim sanggup menyerap kejut gaya hingga 30 persen. 3. Menentukan medan berlari Kelebihan utama berlari di treadmill adalah lingkungan yang bisa dikontrol. Kita tak perlu takut angin, panas, atau hujan. Kita juga bisa memilih medannya. Kelebihan lainnya adalah kecepatan yang bisa disesuaikan dan mudah dimonitor. 4. Tak terpengaruh cuaca Sangat sayang ketika Anda sangat bersemangat untuk olahraga, tetapi hujan deras atau panas terik. Belum lagi polusi udara. Berlari di treadmill akan menghalau semua hambatan tersebut.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(23) 5. Pemulihan cedera Treadmill bisa jadi pilihan utama bila Anda baru pulih dari cedera dan ingin tetap berolahraga. "Treadmill cocok untuk rehabilitasi karena sebagian besar treadmill dilengkapi dengan pegas," kata Keith McDonald pelatih olahraga. Pegas ini bersama dengan penyerap kejut akan memperkecil gaya gesek sendi. Namun berlari di rerumputan juga sebenarnya memiliki efek penyerap kejut yang sama. 6. Membuat latihan treadmill lebih menyenangkan Pengguna treadmill cenderung berlari pada laju yang konstan. Keith McDonald menyarankan untuk membuat interval lari. Misalnya, ubah kecepatan setiap 30 detik, dari berjalan, lari cepat, atau lari menanjak. Latihan interval bukan hanya membakar kalori lebih banyak, juga baik untuk kebugaran kardiovaskular. Lari di luar ruangan 1. Medan yang bervariasi Bila berlari di luar rumah, Anda akan menemukan lebih banyak pemandangan dan variasi medan: jalan aspal, rumput, jogging track, atau bahkan tepi pantai. Berlari dengan medan yang beragam menimbulkan sensasi yang berbeda dan juga punya risiko cedera lebih kecil dibanding berlari di satu permukaan yang sama. 2. Antibosan Pernahkah Anda jenuh terus-terusan berlari di treadmill? Saatnya mengganti suasana. Saat berada di lingkungan luar, pancaindera akan terstimulasi. Berpapasan dengan orang lain, mencium udara segar, dan mendengar suara angin. Hal-hal ini tidak bisa Anda temukan kalau berlari di atas treadmill. Namun, berhatihatilah terhadap lalu lintas kendaraan. 3. Cocok untuk yang ingin ikut lomba Bila Anda rutin berlari untuk mengikuti lomba maraton, jangan biasakan diri menggunakan treadmill. "Bila mau berlomba, Anda harus mempelajari medannya dan menyesuaikan diri dengan situasi saat lomba," kata Hannah Schultz, pelatih performa olahraga. 4. Berlatih atur kecepatan Saat berlari di treadmill kita menentukan sendiri kecepatannya dan mesin akan memaksa kita berlari pada kecepatan tersebut sampai pita mesinnya mulai. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(24) melambat. Sayangnya, hal tersebut tidak membantu kita untuk mengatur kecepatan saat berlari di luar. Tak mudah untuk berlari pada kecepatan yang sama untuk jarak tempuh 2 kilometer, misalnya. Jika Anda ingin mengikuti lomba lari, cara latihan seperti di treadmill tidak dianjurkan. 5. Perbedaan cara lari Anda mungkin merasa gaya lari Anda berbeda saat di treadmill dan berlari di luar ruangan. Padahal sebenarnya tak ada yang berbeda. Menurut riset yang ditampilkan di Journal of Applied Biomechanics pada 2010, tidak ada perbedaan signifikan kinematik (pola gerak) pelari pada bagian pinggul, lutut, dan tumit. 6. Melatih bagian kaki yang berbeda Terlalu sering berlari di atas treadmill dapat menyebabkan cedera karena penggunaan bagian kaki tertentu yang sama terus-menerus.Bila Anda berlari di luar, Anda akan menemukan medan yang berbeda. "Kaki Anda akan selalu menyesuaikan dengan dataran yang Anda injak," kata Schultz. Di tanjakan, otot glutes dan paha belakang akan bekerja lebih keras. Lain lagi saat turunan, otot paha yang lebih terlatih. Berlari pada permukaan yang sama dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketidakseimbangan. Untuk menyiasatinya, lakukan variasi berlari di luar ruangan. 7. Kombinasi Jenis lari terbaik adalah jenis yang paling Anda nikmati. Jika Anda tak menyukai olahraga Anda, maka kemungkinan untuk tidak disiplin lebih besar. Anda juga bisa melakukan kombinasi antara lari di treadmill dan lari di luar ruangan. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(25) Berita 7 – Kamis, 7 Agustus 2014 | 10:47 WIB Mengapa Efek Buruk Gula Dianggap Sama Dengan Rokok? KOMPAS.com — Konsumsi gula bukan hanya terkait dengan obesitas, kerusakan gigi, atau diabetes. Lebih dari itu, konsumsi gula juga memicu kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, bahkan kanker. Tak heran bahwa gula dianggap sama buruk dengan rokok. Para ahli percaya bahwa gula berdampak toksin pada tubuh sehingga tidak hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga penyakit jantung, kanker, dan penyakit kronis lainnya. Padahal, hampir setiap jenis makanan pada era modern ini mengandung gula. "Gula adalah krisis kesehatan masyarakat paling besar sepanjang sejarah," ujar Dr Robert Lustig, ahli endokrin dari Universitas California. Dalam jurnal Nature, Lustig dan rekannya menuliskan bahwa gula terlalu berbahaya sehingga penggunaannya harus diatur seperti halnya alkohol dan tembakau. "Setiap kandungan yang menyebabkan kecanduan, kokain, heroin, dan masih banyak lagi, memerlukan intervensi. Sementara belum ada tindakan terhadap gula, padahal kita membutuhkannya," ujarnya. Para ahli yang giat mengadvokasi tentang gula mengatakan, gula memicu untaian reaksi toksin di tubuh yang menghasilkan lemak, hormon, dan produk metabolisme yang berbahaya. Gula ada di hampir setiap makanan kecuali daging, mentega, dan minyak. Namun, terdapat perbedaan besar antara gula yang secara alami terdapat dalam buah, sayuran, dan susu dengan gula yang ditambahkan. Gula tambahan dalam makanan sehari-hari kita hadir dalam banyak rupa, misalnya gula putih, gula coklat, sirup jagung, atau madu. Gula tersebut biasanya ditambahkan dalam jumlah tinggi dalam produk pangan. "Alam sebenarnya membuat gula tak gampang didapat, tapi manusia menjadikannya mudah," katanya. Dari berbagai jenis gula, fruktosa-lah yang paling berbahaya. Sebenarnya fruktosa ditemukan secara alami dalam jumlah sedikit di buah, tetapi dikombinasi dengan glukosa untuk membuat pemanis buatan. Lantas, mengapa fruktosa berbahaya? Dr Miriam Vos, ahli pencernaan, menjelaskan, "Fruktosa itu jenis gula yang dimetabolisme oleh hati. Jadi, saat kita mengasupnya dan diproses tubuh, gula. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(26) ini akan tinggal dalam hati dan mulai memproduksi lemak darah berbahaya yang disebut trigliserida," paparnya. Lain cerita dengan gula yang tidak mengandung fruktosa, seperti glukosa murni dan sirup jagung. Setelah diolah di hati, lalu dialirkan ke peredaran darah, entah tubuh kita memerlukannya sebagai energi atau tidak. Mengonsumsi fruktosa dan juga menimbun trigliserida, efeknya adalah perlemakan hati dan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak cukup memproduksi insulin untuk memecah gula yang kita asup. Resistensi insulin merupakan penyebab kegemukan dan juga diabetes. Studi-studi teranyar menunjukkan bahwa kondisi ini juga memicu penyakit jantung karena mengasup terlalu banyak gula akan menekan kolesterol baik (HDL). Kaitan antara resistensi insulin dan pertumbuhan sel tumor juga terus dikaji, meski para ahli belum memiliki satu kesimpulan. Sayangnya, olahraga tidak sepenuhnya bisa menghilangkan efek negatif gula pada tubuh. Meski dengan berolahraga kita bisa memperbaiki kolesterol, tetapi biasanya sulit untuk menjadikan angkanya ke level yang sehat. "Jika Anda kurus dan aktif bergerak, sering mengonsumsi gula juga berbahaya," kata Vos. Sementara jika Anda adalah atlet, gula tetap diperlukan, terutama sebelum dan selama berolahraga. "Ada bukti yang menyebutkan efek positif fruktosa, tetapi jumlahnya harus moderat," kata Dr Richard Johnson, ahli ginjal dari Universitas Colorado. Mulai batasi Kendati begitu, tak semua pakar setuju dengan teori yang menyebut gula berbahaya. Menurut Dr David Katz dari Universitas Yale, tubuh menjadikan gula sebagai sumber energi. "Memang ada efeknya jika kita mengonsumsi gula terlalu banyak, tetapi tidak perlu mendorong orang untuk menghindari gula. Selama ini kita sudah mengadopsi pola makan rendah lemak, rendah karbohidrat, lalu kini kita juga rendah gula. Kita bisa kekurangan nutrisi," kritiknya. Tetapi, Katz menyadari bahwa kebanyakan orang pada era modern ini mengonsumsi gula terlalu banyak. Walau tidak setuju dengan pembatasan gula sama sekali, tetapi ia merekomendasikan untuk mengontrol konsumsi gula. Jumlah yang disarankan para ahli adalah sekitar 9 sendok teh per hari bagi pria dan 6 sendok. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(27) teh per hari bagi wanita. Jumlah gula tersebut bukan hanya gula putih yang kita masukkan dalam makanan atau minuman, melainkan juga kita waspada terhadap makanan siap saji atau kemasan. Baca setiap label makanan. Empat gram gula dalam kemasan pangan setara dengan satu sendok teh gula. Hindari minuman yang diberi pemanis, seperti soda atau jus buah. Minuman seperti jus buah biasanya mengandung fruktosa tinggi tanpa adanya serat atau nutrisi bergizi seperti halnya buah segar. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(28) Berita 8 – Kamis, 7 Agustus 2014 | 16:05 WIB 5 Penyebab Orang Menjadi Makin Gemuk KOMPAS.com — Dunia sedang menghadapi epidemi obesitas. Namun, jika Anda menganggap karena masih muda dan fit maka Anda akan terhindar dari kegemukan, pikir lagi. Pola makan tinggi lemak, stres, dan kurang bergerak membuat banyak orang menderita obesitas. Secara ilmiah, kegemukan terjadi jika asupan kalori lebih banyak dari yang bisa dibakar tubuh. Namun, lebih dari itu, para ahli menyebutkan ada beberapa faktor utama penyebab obesitas. - Ketidakseimbangan kalori Menurut Dr George Bray, pakar ternama bidang obesitas, tak ada alasan tersembunyi dari obesitas. Banyak orang makan secara berlebihan karena rasanya lezat. Bray merupakan pakar yang memperkenalkan teori "kalori masuk, kalori keluar". Kondisi tersebut tentu akan membuat berat badan bertambah. Selain dari makanan, menurut dia, kalori dari minuman lebih berbahaya karena mengandung fruktosa atau gula buah karena tubuh dengan mudah mengubahnya menjadi lemak. Kalori cair juga berdampak lebih buruk dibanding makanan padat karena masuk dengan gampang ke dalam perut. Akumulasi kalori yang tidak terbakar ini akan menjadi lemak sehingga Anda dengan mudah menjadi gemuk meski sudah pantang berbagai makanan. - Gula Ada yang kurang dari teori "kalori masuk dan kalori keluar", demikian menurut Gary Taubes, seorang jurnalis sains. Menurut dia, obesitas terjadi karena pola makan kita lebih banyak karbohidrat. Mengonsumsi terlalu banyak gula akan memicu hormon insulin yang akan memicu rasa lapar dan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak. - Produksi makanan berlebihan Dibandingkan dengan era tahun 1970-an, saat ini kita dengan mudah mendapatkan makanan. Dalam penelitian yang dilakukan di AS diketahui, saat ini makanan yang diproduksi untuk setiap orang mengandung 750 kalori lebih banyak. Mereka yang kegemukan adalah yang mengonsumsi kalori berlebih ini.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(29) - Makanan sebabkan kecanduan Menurut teori Dr David Kessler, dokter dan mantan komisioner FDA, ada alasan mengapa orang makan terlalu banyak. Salah satu risetnya adalah mengumpulkan bungkus makanan yang dibuang di sebuah lapangan parkir Cile. "Kita sedang mengumpulkan lemak, gula, dan garam, menyusunnya, lalu memasukkannya di makanan kita. Makanan seperti ini ada di mana-mana, dapat dimakan siapa pun, dan diiklankan. Kita tinggal di sebuah karnival makanan," ujar Kessler. Ia meyakini bahwa industri makanan menciptakan makanan yang sangat kaya rasa sehingga "membajak" bagian otak kita yang mengatakan makanan itu enak. Kemudian membuat kita mau lagi dan lagi sehingga akhirnya kita makan terlalu banyak. - Racun Bruce Blumberg, pakar biologi sedang meneliti obesogen. Zat ini hadir dalam makanan, bungkus makanan dan minuman, perlengkapan mandi, furnitur, cat, dan ratusan perabot rumah tangga yang memengaruhi hormon tubuh kita dan meningkatkan berat badan. Blumberg sendiri belum tahu seberapa besar pengaruh obesogen terhadap obesitas. Namun, studi terdahulunya menunjukkan bahwa toksin juga berperan dalam menyebabkan obesitas. Blumberg mendapati bahwa tikus yang diberikan tributilin (TBT) menggemuk setelah makan makanan tanpa TBT atau zat yang terdapat dalam vinyl, cat, popok, serta bulir kayu. Memang belum ada penelitian manusia terhadap TBT, tetapi ada dua obat diabetes yang bersifat sama seperti TBT. Kedua obat ini mengandung gen untuk menyimpan lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan. Bukan hanya TBT, zat kimia dalam parfum, pelembab, beberapa peralatan mandi, teflon, popcorn instan, dan yang paling jahat bisfenol-A (BPA) juga ambil bagian. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(30) Berita 9 – Jumat, 8 Agustus 2014 | 08:53 WIB Diet Membuat Hidup Tak Bahagia KOMPAS.com - Jika Anda ingin hidup lebih bahagia, sebaiknya Anda perlu berpikir ulang untuk melakukan diet. Pasalnya, diet ternyata berdampak buruk pada mood. Studi menunjukkan, orang yang berdiet cenderung merasa kesepian, lemas, dan risiko depresi meningkat. Bahkan rasa sedih mereka dua kali lipat ketimbang mereka yang tidak diet atau bertambah gemuk. Sebuah riset besar yang dilakukan oleh tim Universitas London menemukan, industri iklan memberitahukan para pelaku diet bahwa hidup mereka akan berubah saat mereka lebih langsing. Ternyata, mereka merasa kecewa karena tidak ada yang berubah dalam hidup selain angka di timbangan. Apalagi, mereka telah menjalankan diet dengan susah payah. Hasil survei ini diperoleh dari 2000 relawan yang bersedia diuji. Mereka semua mengalami obesitas dan kelebihan berat badan di atas 50 tahun. Para responden ini ditimbang berat badannya dan diwawancarai mengenai kondisi emosinya. Empat tahun kemudian, 14 persen dari relawan itu sudah kehilangan 5 persen dari berat badannya. Jumlah tersebut cukup untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka. Tekanan darah dan kadar lemak darah berbahaya dalam diri relawan tersebut turun. Sayangnya, kondisi mood mereka ikut turun. Lebih dari 78 persen yang sukses menurunkan berat badan mengaku mengalami gejala depresi. Semua emosi sedih itu tidak disebabkan karena relawan tersebut jatuh sakit, sedih karena ada kerabat yang meninggal, atau bercerai. "Bukannya kita tidak menyarankan diet. Diet itu baik, punya banyak manfaat untuk tubuh. Namun orang-orang tidak bisa berharap bahwa diet akan membuat semua aspek hidupnya membaik," kata Sarah Jackson, peneliti. Ia menambahkan, iklan-iklan juga memberikan harapan yang tidak realistis tentang penurunan berat badan. "Mereka sering menjanjikan perubahan kualitas hidup, yang sebenarnya mungkin tidak menunjukkan kehidupan nyata ini," katanya. Kesulitan menjalankan diet juga berpengaruh terhadap mood seseorang. "Hati-hatilah terhadap perubahan mood. Cari bantuan kalau memang Anda memerlukannya. Jangan merasa bahwa Anda harus berjuang sendiri untuk diet," jelasnya.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(31) Namun tak bisa dipungkiri, orang yang menjadi lebih langsing akan lebih bahagia, terlebih karena ia berhasil mencapai target penurunan berat badan dan menjaganya. "Sebenarnya tak ada yang berubah setelah Anda diet. Masalah dalam hidup tetap saja ada. Jangan berharap diet akan menyelesaikan berbahagi hal. Tapi diet akan membuat Anda lebih sehat dan fit," kata Cary Cooper, ahli psikologi. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(32) Berita 10 – Jumat, 8 Agustus 2014 | 08:34 WIB Tak Kapok Merokok Setelah Sembuh dari Kanker KOMPAS.com — Candu rokok memang sulit untuk dilepaskan. Bahkan, setelah menderita penyakit berat seperti kanker pun, tak cukup membuat para perokok kapok. Menurut survei, hampir 10 persen pasien kanker yang sudah sembuh (survivor) tetap melanjutkan kebiasaan buruknya tersebut beberapa tahun kemudian. Bahkan, mayoritas merokok sekitar 15 batang setiap hari. Dari beberapa jenis kanker yang diderita para pasien, yang paling banyak kembali merokok adalah penderita kanker kandung kemih (17 persen), disusul oleh penderita kanker paruparu sebesar 15 persen dan 12 persen penderita kanker ovarium. Sekitar 8 persen dari pasien penderita melanoma yang pulih juga melanjutkan kebiasaan merokoknya. Begitu juga 7 persen dari penderita kanker ginjal. Yang menarik adalah, mereka yang terus merokok ini adalah mereka yang masih muda, kurang berpendidikan dan berpenghasilan rendah, serta gemar minum alkohol. "Kami perlu terus mendampingi para pasien yang telah sembuh dalam jangka panjang. Jika mereka kembali merokok, kami akan menawarkan konseling yang tepat, teguran, atau pengobatan untuk membantu mereka berhenti," kata Dr Lee Westmaas, direktur penelitian tembakau di Perkumpulan Kanker Amerika (ACS) sekaligus penulis utama dari riset tersebut. Sebanyak 40 persen perokok mengatakan akan berhenti bulan depan. Namun, komitmen ini kurang dimiliki oleh mereka yang sudah menikah, berusia tua, atau yang sangat kecanduan rokok. Ahli tumor dari Universitas Yale, Dr Roy Herbst, berpendapat, merokok dapat menyebabkan mutasi sel kanker baru pada mereka yang selamat dari kanker. Akibatnya bisa jadi kanker baru atau perkembangan dari kanker sebelumnya. (Kevin S. Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(33) Berita 11 – Jumat, 8 Agustus 2014 | 18:55 WIB Bolehkah Tidur Memakai Lensa Kontak? KOMPAS.com - Sebagai pengguna lensa kontak, mungkin Anda pernah satu atau dua kali tertidur masih memakai lensa kotak. Kebanyakan memang tidak sengaja, misalnya tertidur di depan TV atau lupa membawa cairan pembersih soft lens saat menginap di tempat lain. Tetapi, ternyata ada juga orang yang cukup sering tidur tanpa melepas lensa kontaknya karena alasan praktis. Kebiasaan ini sebaiknya tidak diteruskan karena berbahaya bagi kesehatan mata. Tidur dengan masih memakai lensa kontak akan membuat kornea kekurangan oksigen. "Itu sama seperti tertidur dengan kantong plastik menutupi kepala Anda," kata Dr. Rebecca Taylor, juru bicara Akademi Ahli Mata Amerika (AAO). Selama kita terjaga, kornea akan menerima oksigen dari udara. Sementara saat tertidur, korena akan mendapatkan nutrisi dan lubrikasi dari air mata dan ciran gelatinus yang disebut aqueous humor. Jika kita tertidur dengan lensa kontak belum dilepas, akan ada hambatan antara kelopak mata dengan kornea. Apalagi lensa konta menutupi hampir seluruh permukaan kornea. "Saat kita terjaga dan berkedip, lensa kontak seharusnya akan bergeser sekitar satu milimeter supaya kornea mampu mendapat oksigen. Tetapi, saat tidur lensa kontak tak bisa bergerak karena mata tak berkedip," kata Taylor. Dampak buruk lainnya adalah infeksi. Gesekan sekecil apapun antara bagian belakang kontak lensa yang bersentuhan dengan kornea bisa menyebabkan infeksi bakteri atau parasit. Mikroorganisme tersebut bisa terbawa oleh kontak lensa sebelum digunakan. "Bakteri itu bisa terbawa karena kontak lensanya kotor atau dipakai terlalu lama. Bahkan melalui air bersih yang layak minum sekalipun," katanya. Parasit yang ditemukan di air antara lain acanthamoeba yang bisa menyebabkan infeksi mata. Bahaya lain adalah ulkus kornea atau luka terbuka di lapisan luar kornea. Seorang wanita Taiwan dilaporkan buta karena menggunakan kontak lensa selama enam bulan penuh. Pada tahun 2012, riset di jurnal Ophthalmology menunjukkan bahwa risiko terkena keratitis(radang kornea) akan meningkat 6,5 kali lipat karena menggunakan. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(34) kontak lensa selama tidur. Hal ini tidak akan terjadi bila si pengguna melepas kontak lensanya menjelang tidur. Memang ada kontak lensa yang atas izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) boleh dipakai beberapa hari berturutturut. Namun, Taylor dan FDA sendiri menganjurkan untuk tidak menggunakannya tidur semalaman dan melepaskannya minimal seminggu sekali. Dari penelitian AAO, orang yang menggunakan kontak lensa hidrogellembut (jenis kontak lensa yang tahan dipakai berhari-hari) punya risiko 10 sampai 15 kali lebih tinggi terkena radang ulkus dibanding pengguna kontak lensa biasa. "Memakai kontak lensa jenis apapun semalama-malaman meningkatkan kecenderungan terkena infeksi kornea," menurut AAO. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(35) Berita 12 – Sabtu, 9 Agustus 2014 | 11:34 WIB Bahaya yang Mengintai Pelari Jarak Jauh KOMPAS.com - Kompetisi lari memang sedang sering digelar di banyak kota belakangan ini. Mengikuti kegiatan ini bukan hanya bisa menakar kemampuan lari, tapi juga membuat kita menambah teman. Jika Anda termasuk orang yang senang mengikuti kompetisi lari, sebaiknya waspadai risiko serangan panas, terutama mereka yang mengikuti lari jarak jauh. Menurut studi terbaru, risiko serangan panas lebih berbahaya bagi para pelari dibandingkan dengan gangguan jantung. Penelitian ini dimuat di Journal of the American College of Cardiology dan melibatkan sampel 137.580 pelari. Mereka berlomba dalam nomor lari jarak jauh (10 kilometer- 42 kilometer) yang diselenggarakan sejak Maret 2007 hingga November 2013 di Tel Aviv, Israel. Selama lomba tersebut, peneliti mencatat kasus kegawatdaruratan, seperti pelari yang perlu perawatan, dilarikan ke rumah sakit, bahkan meninggal. Terdapat 42 kasus dimana para pelari harus dirawat di rumah sakit karena terlalu kepanasan. Hanya 2 kasus yang berhubungan dengan masalah di jantung, itu pun tidak parah. Tercatat juga 21 kasus tambahan tentang sengatan panas; 2 di antaranya termasuk fatal. Peneliti berkesimpulan sengatan panas 10 kali lebih mungkin dialami pelari jarak jauh ketimbang orang yang jantungnya bermasalah. "Riset ini membuktikan bahwa ancaman sengatan panas tidak main-main bagi para pelari marathon dan jarak jauh," kata Sami Viskin, peneliti dalam riset ini, sekaligus ahli jantung di Pusat Kesehatan Tel Aviv. Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan panas, antara lain memilih pakaian olahraga yang tidak menahan panas serta beradaptasi dengan suhu panas sebelum mulai berlari. Jika tidak tahan dengan cuaca panas, taruhlah kantong es di kepala untuk menjaga kestabilan suhu tubuh. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(36) Berita 13 – Senin, 11 Agustus 2014 | 13:04 WIB Desain Bungkus Rokok Pengaruhi Minat Merokok KOMPAS.com - Minat seseorang untuk merokok ternyata juga dipengaruhi oleh iklan dan desain kemasan rokok. Bungkus rokok yang polos tanpa simbol atau merek rokok namun diberikan gambar-gambar "seram" bahaya merokok lebih efektif mengurangi jumlah perokok dalam jangka panjang. Bungkus rokok tanpa gambar diketahui memengaruhi tingkah laku, frekuensi merokok, bahkan bisa menghentikan seseorang dari kebiasaan merokok. Menurut Public Health England (PHE) di Australia dalam 20 tahun terakhir terjadi penurunan jumlah perokok. Sejak tahun 2012 mereka menerapkan standarisasi bungkus rokok. Australia menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan logo, merek, simbol, gambar, warna, dan teks promosi lainnya pada bungkus rokok. Sebagai gantinya, dipasang gambar-gambar peringatan bahaya rokok. Rokok dan juga produk tembakau lainnya di negara tersebut kini dijual dalam kemasan dengan berbagai "gambar seram" tentang penderita kanker yang sekarat dan sebagainya. "Hasil buktinya jelas bahwa kemasan yang distandarkan lebih efektif untuk mengurangi keinginan merokok, terutama pada orang muda dan dewasa," tulis PHE dalam laporannya. Dihilangkannya logo atau merk dalam kemasan sama halnya dengan menghapus alat marketing. Selain itu kemasan polos juga menambah efektivitas pemasangan "gambar seram". "Kemasan yang distandarkan akan memengaruhi perilaku dan mendorong perokok untuk berhenti," lanjutnya. Sebagai bagian dari program pengendalian tembakau berkelanjutan, standardisasi bungkus rokok jelas memberi kontribusi besar. Persepsi dampak merokok yang sebelumnya dipandang ringan kini sudah berubah. Hasil penelitian juga menguatkan bukti bahwa mengubah bungkus rokok menjadi membosankan dan tidak menarik akan mengurangi angka merokok. Selama ini kebijakan di banyak negara hanyalah mewajibkan para produsen rokok untuk memasang peringatan visual bahaya rokok, tetapi merek rokok masih diperbolehkan ada. Para ahli kesehatan telah lama menyuarakan perubahan ini. Mereka berpendapat bahwa desain yang menarik pada bungkus rokok adalah teknik pemasaran efektif yang digunakan perusahaan untuk menarik pembeli.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(37) Namun para perokok berpendapat lain. Mereka mengklaim pelarangan seperti itu akan menyebabkan perdagangan gelap tembakau. Grup pro-rokok, Forest menegaskan penolakannya terhadap wacana kebijakan tersebut. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(38) Berita 14 – Senin, 11 Agustus 2014 | 16:47 WIB Mendengar Musik Lewat “Earphone” Rusak Pendengaran KOMPAS.com - Untuk mengalihkan diri dari lingkungan sekitar yang ramai, banyak yang memilih memakai earphone dan mendengarkan musik favorit. Padahal mendengar musik melalui earphone dalam waktu lama merusak pendengaran. Menurut David. A. Sherris, ahli THT dari Universitas Buffalo, suara yang terlalu keras dapat menyebabkan noise-induced hearing loss (NIHL) atau kehilangan pendengaran karena suara. Itulah alasan mengapa para pekerja konstruksi atau di bandara wajib menggunakan pelindung telinga karena tingkat kebisingannya saat tinggi (lebih dari 100 desibel). NIHL tidak sama dengan tuli, tetapi bisa menyebabkan kerusakan permanen. Bila ditelusuri, perjalanan sebuah suara dari luar menuju telinga Anda melewati proses yang cukup panjang. Ketika ada suara masuk ke telinga Anda, maka suara tersebut itu memberi getaran kepada gendang telinga. Getaran itu diteruskan ke tulang kecil yang ada di tengah telinga dan diubah menjadi gelombang menuju koklea. Terdapat rambut-rambut halus yang mengubah suara itu menjadi impuls listrik yang akan dihantar menuju otak. Otak lantas akan memproses suara yang Anda dengar. Suara yang terlalu keras dan berulang seperti suara ledakan, suara gitar listrik, atau suara di pabrik, akan merusak rambut-rambut halus tadi, bahkan membuatnya tidak tumbuh kembali. Sebagai perbandingan, suara yang terus menerus atau berulang kali dibunyikan pada level 85 desibel dapat menyebabkan NIHL. Sebuah pemutar musik nyatanya dapat memutar musik maksimal hingga 100 dB. Bila Anda kesulitan mendengar percakapan di tengah kebisingan, atau susah mendeteksi tala yang tinggi, berhati-hatilah, Anda mungkin mengalami gangguan NIHL. Cara terbaik untuk melindungi pendengaran adalah memastikan volume suara yang Anda dengar dalam batas aman. Disarankan juga untuk membeli headphone yang ukurannya cocok dengan telinga. Semakin pas besarnya, maka suara dari luar akan semakin kedap. Anda pun tak harus menyetel volume terlalu kencang. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(39) Berita 15 – Selasa, 12 Agustus 2014 | 11:50 WIB Asfiksia, Kurang Oksigen Yang Mengancam Nyawa KOMPAS.com — Aktor legendaris dan komedian Robin Williams dikabarkan meninggal dunia, Senin (11/8/2014) siang. Aktor berusia 63 tahun ini diduga bunuh diri berdasarkan temuan kondisi asfiksia pada jasadnya. Asfiksia ditandai dengan kondisi darah yang kekurangan oksigen dan tingginya kandungan karbon dioksida. Asfiksia bisa terjadi karena disengaja, misalnya menghirup helium, karbon dioksida, atau hidrogen. Gantung diri juga bisa membuat seseorang meninggal akibat asfiksia. Gas seperti helium banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti campuran gas tabung untuk menyelam atau sebagai isi balon gas. Penggunaan helium juga dipakai untuk eutanasia pasien yang sakit parah, tetapi dengan cara yang tidak "menyakitkan". Beberapa kasus kematian bunuh diri akibat helium juga sering ditemukan, tetapi terkadang polisi sulit memastikan penyebab kematian dengan metode otopsi biasa. Dibutuhkan peralatan khusus untuk mengambil sampel gas dari paru-paru jenazah. Asfiksia juga bisa dialami oleh bayi baru lahir sehingga ia mengalami gawat janin hingga kematian. Penyebab asfiksia parinatal adalah kurangnya aliran darah ibu ke janin melalui tali pusat, bisa karena kondisi ibu, masalah pada tali pusat, atau penyakit bawaan bayi. Tanda bayi mengalami asfiksia adalah tubuh yang biru dan pucat, serta bayi tidak menangis spontan. Terkadang kita juga tidak menyadari sedang mengalami asfiksia, misalnya saat masuk ke wilayah yang atmosfernya berbeda dengan sebelumnya, misalnya pada ketinggian tertentu di pesawat. Tubuh manusia akan memberi sinyal untuk bernapas karena kadar karbon dioksida di dalam tubuh yang tinggi. Asfiksia dapat menyebabkan tubuh "tidak tahu" saat kita butuh oksigen baru. Akibatnya, kita akan mengalami pusing dan lama-kelamaan pingsan karena persediaan oksigen dalam tubuh terus berkurang. Asfiksia juga bisa terjadi akibat komplikasi penyakit, misalnya keracunan karbon monoksida, batuk, asma, gagal jantung, dan infeksi. Gejala-gejala asfiksia antara lain sulit bernapas, detak jantung cepat, tekanan darah tinggi, lumpuh, dan koma. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(40) Berita 16 – Selasa, 12 Agustus 2014 | 14:09 WIB Agar Usia Kacamata Lebih Lama KOMPAS.com - Hampir setiap orang memiliki kacamata, baik itu kacamata untuk mempertajam penglihatan atau pun kacamata untuk melindungi mata dari sinar yang terlalu terang seperti kacamata hitam. Anda tentu ingin agar kacamata yang dimiliki memiliki usia yang panjang, apalagi jika sudah cocok dengan bingkainya. Awet tidaknya kacamata bukan sekadar karena faktor merek dan kualitasnya. Cara pemakaian dan penyimpanannya juga berpengaruh pada keawetan kacamata. Berikut beberapa tips supaya kacamata lebih panjang umur. 1. Selalu gunakan kedua tangan untuk melepasnya Tidak sedikit orang yang 'malas' menggunakan dua tangan untuk melepas kacamata. Padahal gerakan melepas dengan satu tangan akan mengendurkan gagang kacamata. Alhasil, kacamata tidak lagi nyaman digunakan. Karenanya, biasakan untuk menggunakan kedua tangan saat melepasnya. 2. Hindari cara membersihkan yang salah Pemakaian pembersih kaca yang mengandung amonia atau alkohol dapat merusak lapisan kacamata. Untuk membersihkan lensa kacamata, cuci dengan sabun cuci piring yang dicampur dengan air. Tidak perlu menggunakan sabun terlalu banyak. Kemudian usap dengan jari secara lembut. Keringkan lensa dengan kain mikrofiber yang memang dibuat khusus untuk membersihkan kacamata. Hindari pemakaian tisu, handuk kertas, atau bahan yang terbuat dari kayu karena bisa menyebabkan lecet. 3. Bilas kacamata dengan air ketika di pantai Kacamata yang basah atau terkena pasir di pantai harus dibilas dengan air terlebih dahulu. Jangan menggunakan cara praktis dengan sekadar mencucinya dengan air laut atau menggunakan handuk karena kristal kecil garam atau pasir di air laut dapat membuat lecet lensa kacamata. 4. Jangan simpan di suhu tinggi Jangan meninggalkan kacamata di cuaca yang panas seperti di dalam mobil atau terjemur. Hal ini dikarenakan frame kacamata yang terbuat dari plastik cair.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(41) Bila terlalu panas, bingkai kacamata Anda bisa meleleh atau menjadi sangat fleksibel. 5. Jangan gunakan kacamata di kepala Mata lelah atau sekedar mengikuti tren menjadikan banyak orang sering memakai kacamata di bagian kepala. Kebiasaan ini dapat mengendurkan gagang kacamata. Selain itu, minyak dari rambut dan kulit kepala dapat mengotori kacamata. 6. Stop slip Anda mungkin kerap menaikkan kacamata Anda yang slip dari hidung. Terdapat beberapa perangkat tambahan untuk mematenkan kacamata pada posisinya. Misalnya, kain tambahan yang disarungkan pada gagang kacamata sehingga tidak licin. Ada juga wax khusus kacamata yang dioleskan pada bagian dudukan hidung. Anda pun bisa menambahkan tali atau rantai untuk menghindari kacamata mudah jatuh. 7. Jangan letakkan kacamata dengan lensa di bawah Inilah salah satu penyebab lecet terbesar kacamata. Lecet yang dihasilkan pun terkadang parah dan kentara. Belilah sebuah kotak untuk menyimpan kacamata Anda sewaktu tidak dipakai supaya lensa aman dari goresan. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(42) Berita 17 – Rabu, 13 Agustus 2014 | 07:26 WIB Biarkan Sinar Matahari Masuk ke Dalam Ruangan KOMPAS.com - Jangan takut terkena sinar matahari pagi, malah Anda perlu membiarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan karena membawa banyak manfaat positif. Sebuah studi yang dilakukan oleh Northwestern Medicine dan Universitas Illinois menemukan bahwa terkena cahaya matahari, bahkan lewat jendela, berdampak baik bagi tubuh. Selain membuat durasi tidur yang lebih panjang di dalam hari, kualitas dan aktivitas fisik juga meningkat. "Semakin banyak bukti bahwa terkena cahaya matahari, apalagi ketika pagi hari, membawa dampak baik bagi kesehatan. Efek tersebut berpengaruh kepada mood, kewaspadaan, dan metabolisme tubuh," kata ahli saraf dan gangguan tidur, Phyllis Zee, M.D, yang melakukan penelitian terkait. Dr. Zee dan tim menguji 49 pekerja kantoran, di mana 27 orang bekerja di tempat yang tidak ada jendela dan 22 lainnya ada jendela. Adanya jendela di ruang kerja meningkatkan paparan sinar matahari hingga 173 persen di siang hari dan efeknya adalah waktu tidur 46 menit lebih lama di malam hari. Mereka juga menemukan bahwa karyawan yang terkena cahaya matahari lebih aktif secara fisik daripada yang tidak. Tingkat kualitas hidup dan tidur pun meningkat. "Cahaya adalah agen penyelaras yang paling penting untuk otak dan tubuh kita," ungkap Ivy Cheung, asisten peneliti Dr. Zee. "Adaptasi biologis (tubuh) kita terhadap perputaran bumi sehari-hari terbukti penting untuk kesehatan," paparnya. Tidak bisa dipungkiri cahaya matahari adalah sumber penting penghasil vitamin D. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit juga menyebutkan cahaya matahari penting untuk bayi yang masih menyusu, walaupun di dalam ASI sudah terkandung vitamin D yang berlimpah. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(43) Berita 18 – Rabu, 13 Agustus 2014 | 15:05 WIB Mengapa Rasa Bahagia Membuat Tubuh Sehat? KOMPAS.com - Emosi positif dan kualitas kesehatan yang baik sebenarnya saling terkait. Ini karena tubuh dan pikiran saling terhubung. Descartes pernah menyebutkan bahwa tubuh dan pikiran itu terpisah, bekerja sendiri-sendiri. Namun, pemikiran Descartes terbukti salah! Sejak 50 tahun terakhir para ilmuwan menemukan bahwa tubuh dan pikiran saling terhubung. Bahkan, keduanya begitu intim dan tak terpisahkan. Relasi antara tubuh dan pikiran tersebut melahirkan sebuah cabang ilmu eksak baru, yaitu psiko-neuroimunologi (PNI). Ilmu ini mengeksplorasi hubungan antara pikiran, otak, dan sistem imun tubuh. Salah satu hasil penelitian PNI dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada 1991. Sekelompok ilmuwan mengadakan survei kepada sejumlah orang yang diminta memakai obat semprot hidung. Beberapa dari obat tersebut mengandung virus demam ringan dan sisanya hanya mengandung garam. Para objek penelitian tidak tahu kandungan mana yang mereka dapat. Hasilnya, mereka yang pikirannya stres mengalami gejala flu. Di sisi lain, mereka yang tidak terlalu stres dapat melawan virus tersebut, terlepas dari usia, berat badan, pola diet, dan faktor lainnya. Stres adalah sumber penyakit Para ilmuwan semakin memahami mengapa stres bisa membuat kita gampang sakit. Studi PNI menunjukkan kondisi emosional seperti stres, takut, atau marah akan mengirimkan sinyal ke kelenjar utama dalam tubuh untuk memproduksi hormon seperti kortisol, adrenalin, dan epinefrin. Hormon-hormon inilah yang memberitahu sel dalam tubuh kapan waktunya Anda untuk bekerja atau beristirahat, bahkan untuk berkelahi atau lari. Hasilnya, tubuh akan 'melupakan' sejenak tugas untuk mencerna makanan atau melawan penyakit supaya tekanan darah Anda naik dan dapat terus berlari kencang. Namun, berapa dari Anda yang perlu berlari menyelamatkan diri dalam kehidupan sehari-hari? Kegiatan berat seperti itu kini tergantikan rasa takut yang tak ada habisnya seperti takut gagal, takut dipecat, dan lain sebagainya. Tubuh kita terus-menerus bekerja dengan maksimal, hingga Anda akan jatuh sakit.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(44) Mengapa demikian? Alasannya, di waktu Anda bekerja (baca: stres), tubuh Anda melupakan virus atau bakteri infeksi yang masuk ke dalam tubuh, agar Anda bisa tetap bekerja alias melawan stres. Virus tersebut baru akan dibasmi ketika tubuh punya waktu untuk melambat, yaitu saat liburan. Rasa senang Kabar baiknya, tubuh pun dapat memproduksi hormon yang menguatkan imun tubuh ketika Anda merasa gembira atau santai. Contohnya adalah serotonin, dopamin, relaksin, atau oksitosin. Ketika hormon-hormon ini masuk ke aliran darah, mereka akan mengirimkan sinyal agar tubuh menciptakan lebih banyak sel imun. Bahkan tertawa selama lima menit akan secara signifikan meningkatkan jumlah sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh sel penyakit. Dengan penemuan dari ilmu PNI ini, banyak orang mulai mengatur emosi mereka supaya tidak gampang jatuh sakit. Kelly Turner, Ph.D., seorang ahli tumor meneliti hubungan emosi dan kanker. Ia menemukan bahwa dalam beberapa dekade terakhir ini, sudah banyak penderita kanker yang berhasil sembuh. Terdapat sembilan alternatif penyembuhan yang penderita kanker itu jalani. Tiga di antaranya berhubungan dengan emosi: 1. Melepas emosi yang tertekan. 2. Meningkatkan emosi positif. 3. Dukungan dari orang terdekat. Para penderita kanker tersebut berolahraga, banyak tertawa, dan bermain dengan hewan peliharaan. Hasilnya, terdapat banyak hormon oksitosin dalam tubuh mereka. Selain itu mereka juga disarankan untuk mengkonsumsi minyak ikan dan obat harian. Jika ingin melawan kanker, cara terbaik adalah meningkatkan sistem imun tubuh. Itu pula yang dilakukan para penderita yang diteliti Turner. Mulailah tertawa, berhentilah jadi pencemas, nikmati momen saat ini agar bahagia, niscaya Anda akan memperoleh sistem imun yang kuat. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(45) Berita 19 – Jumat, 15 Agustus 2014 | 09:58 WIB 10 Benda Sehari-hari yang Menyimpan Kuman dan Jarang Dibersihkan KOMPAS.com — Bila membicarakan benda kotor, kita akan membayangkan toilet atau tempat sampah. Namun, ternyata barang yang kita gunakan sehari-hari, bahkan beberapa di antaranya sering kita bawa, tidak kalah kotornya. Sebenarnya cukup banyak benda pribadi yang sering kita gunakan ternyata mengandung bakteri, tetapi tidak pernah kita bersihkan. Berikut 10 benda tersebut dan cara membersihkannya. 1. Spons atau serbet Bakteri dan partikel makanan gampang tersangkut dalam lubang-lubang spons. Dengan kondisi yang lembab dan gelap, bakteri dapat dengan mudah berkembang biak. Solusi: Gunakanlah spons antibakteri dan sabun cuci piring untuk mengurangi bakteri. Namun, kedua benda ini belum cukup kuat untuk membasmi bakteri, seperti E coli dan salmonela. Maka dari itu, biasakan untuk merendam spons dalam cairan pemutih pakaian selama 5 menit, setidaknya seminggu sekali. Memasukkan spons dalam microwave suhu tinggi selama 2 menit juga terbukti membunuh 99 persen bakteri. 2. Mesin pembuat kopi Meskipun kopi mengandung partikel antimikroba, mesinnya tetap harus dibersihkan. Kebanyakan mesin tidak cukup panas untuk membunuh bakteri yang tumbuh di lingkungan basah dan gelap, seperti di tempat penampungan airnya. Solusi: Sebulan sekali, isilah wadah penampung dalam mesin kopi dengan campuran air dan cuka putih (perbandingan 50-50) kemudian nyalakan mesinnya. Teknik ini mampu mencegah tumbuhnya lumut dan beberapa bakteri. Setelah satu jam, buang sisanya. Cuci bersih pula teko kopinya. 3. Karpet antislip di kamar mandi Karpet karet yang mencegah orang terpeleset ini ternyata juga jadi sarang bakteri dan lumut. Air yang menggenang di bawah karpet sulit menguap dan menciptakan lingkungan lembab. Terlebih lagi, penelitian membuktikan bahwa. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(46) lantai kamar mandi merupakan salah satu tempat yang paling terkontaminasi kuman. Solusi: Cucilah karpet karet tersebut seminggu sekali dengan suhu panas. Berikan pemutih bila memungkinkan karena tidak semua cara perawatan karpet mandi sama. Jauhkan juga karpet ini dari pakaian dan peralatan tidur. Anda juga bisa menggunakan alas kayu sebagai pengganti karpet tersebut. Perawatannya pun lebih mudah karena hanya perlu menggunakan disinfektan. 4. Tempat baju kotor Baju yang kita gunakan setelah olahraga, pakaian dalam, dan kain-kain yang terkena kotoran menjadi rumah idaman bagi bakteri. Solusi: Pisahkan baju yang benar-benar kotor dan yang agak bersih di kantong yang berbeda. Sertakan kantong tersebut ketika mencuci supaya turut menjadi bersih. Bila Anda menggunakan keranjang yang kaku, gunakan disinfektan untuk membersihkannya. Hati-hati menggunakan pemutih untuk pembersihan supaya warna keranjangnya tidak luntur. 5. Headphone Mendengar musik dengan headphone menjadi cara menyenangkan tanpa mengganggu orang lain. Sayangnya, tempat menyimpan headphone bisa jadi penuh bakteri, entah itu di tas, atau dibiarkan tergeletak di tempat terbuka. Selain itu, penggunaan selama satu jam membuat bakteri di telinga menempel pada headphone. Solusi: Jika bisa, lepas karet bagian penutup telinga lalu rendam bagian itu selama 15 menit dalam campuran cuka dan air. Setelah itu, rendam karet dalam air bersih selama 10 menit, baru dikeringkan. Untuk bagian headphone yang tidak bisa dilepas, lap dengan campuran sabun dan air. Jangan sampai komponen listriknya basah. Gunakan sikat gigi untuk membersihkan kotoran di sela-selanya. 6. Kunci Memegang kunci dengan tangan kotor sama saja dengan memindahkan kuman, apalagi bila pemiliknya tidak pernah membersihkan kunci tersebut.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(47) Solusi: Meskipun bahan logam kunci sendiri bersifat antibakterial, Anda dapat menggosoknya dengan sabun tanpa dicampur air atau disinfektan supaya bersih dan mengilap kembali. 7. Tas tangan Sebuah penelitian menunjukkan, tas wanita merupakan salah satu dari tiga barang sehari-hari paling kotor. Bahkan, riset kecil lainnya menemukan bahwa 25 persen dari 50 tas yang diuji menunjukkan adanya bakteri E coli. Solusi: Hindari kebiasaan meletakkan tas di tempat yang kotor, seperti di lantai. Biasakan membersihkan tas dengan disinfektan atau cucilah setidaknya seminggu sekali. 8. Karpet yoga Anda tak pernah absen berlatih yoga di studio yoga? Jangan lupa untuk membersihkan karpet yoga (yoga mat). Mungkin tanpa sadar Anda menggelar karpet yoga di lantai yang sudah terkena keringat orang lain. Solusi: Membawa karpet pribadi tidak terlalu membantu bila tidak dibersihkan secara rutin. Biasakan hanya menggunakan satu sisi karpet, dan gunakan handuk untuk menyeka keringat di tubuh sehingga tidak jatuh ke karpet. Saat menjemur, pastikan kedua sisi karpet terkena angin. Penggunaan sedikit sabun cuci piring dan air juga bisa jadi pilihan. 9. Tas olahraga Tak jarang kita meletakkan baju kotor bekas keringat langsung ke tas. Padahal, baju tersebut bisa saja terkontaminasi kuman yang ada di tempat kebugaran. Peneliti mengklaim bahwa tas olahraga bisa menyebarkan infeksi. Solusi: Simpanlah baju kotor dalam kantong terpisah sebelum dimasukkan ke tas. Kantong tersebut harus tertutup rapat dan tidak berlubang. Tidak adanya sirkulasi udara dapat membatasi pertumbuhan bakteri. Biasakan juga membersihkan kantong tersebut dengan disinfektan atau dicuci dengan suhu tinggi seminggu sekali.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(48) 10. Sepatu Penelitian menunjukkan, jumlah bakteri sangat tinggi di sepatu. Bahkan, penggunaan sepatu membantu menyebarkan bakteri, seperti E coli dan bakteri penyebab pneumonia. Alasannya sederhana. Penyebaran terjadi karena jalan yang kita tempuh tidak semuanya pernah dibersihkan. Solusi: Tidak ada solusi yang sempurna. Namun, sebuah studi menyarankan agar kita tidak menggunakan sepatu di dalam rumah. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(49) Berita 20 – Jumat, 15 Agustus 2014 | 11:30 WIB Biasakan Membilas Badan Sebelum Berenang KOMPAS.com - Membilas badan setelah berenang memang hal yang lumrah kita lakukan, alasannya supaya tubuh bersih setelah terkena air kolam. Namun, berapa banyak orang yang membasahi tubuhnya sebelum masuk ke kolam renang? Membilas badan sebelum berenang memang belum jadi kebiasaan. Aktivitas tersebut dinilai percuma karena toh nanti badan akan basah di kolam renang. Padahal, hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. "Bila tidak membilas badan sebelum masuk ke kolam renang, Anda akan membawa kotoran apapun yang menempel di kulit Anda," kata Michelle Hlavsa, seorang ahli kesehatan masyarakat dan kepala pencegahan penyakit kulit melalui air di CDC. Kotoran yang ia maksud adalah minyak alami yang diproduksi kulit, keringat, kosmetik, urine, bahkan bagian dari feses. Hvalsa mengatakan, bahan-bahan tadi mengandung satu zat yang sama, yakni nitrogen. Ketika nitrogen bercampur dengan klorin yang terdapat di air kolam, akan terjadi reaksi yang disebut kloramin. Senyawa kloramin ini mengikat klorin dan membuat zat ini tidak bisa melawan kuman-kuman dalam kolam lagi. Apalagi, klorin tidak mutlak membunuh semua bakteri. Ada kuman-kuman yang berhasil bertahan dan menyebabkan penyakit bila terminum. Kloramin juga menyebabkan bau yang biasanya tercium di kolam renang. "Kolam renang yang baik itu tidak berbau," kata Hvalsa. Selain itu, kloramin-lah yang membuat mata Anda merah ketika berenang, memicu asma, bahkan menyebabkan iritasi kulit. Biasanya kita menganggap hal itu disebabkan oleh klorin. Para ilmuwan memang masih memperdebatkan bahaya kloramin, terutama terkait dengan risiko asma dan reaksi kimia yang muncul pada zat yang ada dalam kulit. "Klorin punya fungsi penting untuk melindungi kita dari kuman di air. Dengan membasahi badan sebelum berenang, kita akan membiarkan lebih banyak klorin di kolam," katanya. Mandi dengan sabun memang cara yang paling efektif untuk membersihkan badan. Namun, riset di Belanda pada 2012 mengklaim bahwa membilas badan selama 1 menit sudah sangat cukup. Ingatlah ketika Anda membasahi badan sebelum berenang, sebenarnya Anda sedang membuang semua. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(50) yang akan Anda bagi ke orang lain. Apalagi, masuk ke kolam renang seperti halnya masuk ke bak mandi berukuran besar bersama. Tentu lebih bijaksana jika kita menjaga kebersihannya. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(51) Berita 21 – Jumat, 15 Agustus 2014 | 13:51 WIB Mengapa Kurang Tidur Bikin Sulit Fokus? KOMPAS.com - Anda mungkin tahu bagaimana kerja otak saat tubuh kelelahan: sulit mengingat dan lambat berpikir. Kurang tidur memang sangat berpengaruh pada daya ingat dan kemampuan berpikir. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi dijelaskan oleh sebuah studi yang dilakukan pada penderita sleep apnea (henti napas saat tidur). Peneliti dari Universitas Kalifornia menguji kadar kortisol dalam darah pada 55 penderita apnea setiap 2 jam sekali dalam waktu 24 jam penelitian. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa gangguan daya ingat terkait tidur ini disebabkan karena kekurangan oksigen. Namun, penelitian kali ini menemukan bahwa peningkatan tingkat hormon kortisol yang menyebabkan gangguan kognitif. Hasil penelitian ini sejalan dengan banyak penelitian sebelumnya, bahwa ada hubungan terbalik antara tingkat kortisol dan fungsi kognitif. Peneliti juga mengklaim bahwa peningkatan hormon kortisol berdampak buruk pada bagian otak yang disebut hipokampus. Bagian tersebut berperan besar dalam memperoleh dan menyimpan informasi untuk memori jangka panjang. Penemuan ini dapat menjelaskan alasan seseorang yang kekurangan tidur dapat mengalami pelemahan daya ingat dan konsentrasi. Penderita insomnia, atau mereka yang tidak cukup tidur karena gaya hidup, punya kadar hormon stres seperti kortisol yang tinggi. Walau mereka tidak mengalami henti napas atau gejala kekurangan oksigen pada malam hari tapi fungsi kognitif mereka akan terganggu, sama dengan penderita sleep apnea. Penyebabnya sama, yakni kenaikan tingkat kortisol. Stimulasi berlebih terhadap kelenjar adrenal juga akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak. Pemicu paling umum adalah stres, entah karena kekurangan tidur, henti napas, atau tidur yang tidak nyenyak (mudah terbangun). Maka itu, mengukur tingkat kortisol pada penderita sleep apnea dan susah tidur menjadi alat diagnosis yang relevan. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(52) Berita 22 – Jumat, 15 Agustus 2014 | 16:34 WIB Mengenal Kandidat Calon Menteri Kesehatan KOMPAS.com — Bukan hanya ingin para calon menterinya lepas dari jabatan di partai politik, presiden RI terpilih Joko Widodo juga berusaha mendengar aspirasi masyarakat untuk figur potensial di kabinetnya. Di bidang kesehatan, ada pro dan kontra dari ketiga nama calon menteri kesehatan yang tercantum. Tiga kandidat yang dinilai cocok menempati posisi menteri kesehatan adalah Prof Dr Fasli Jalal, dr Ribka Tjiptaning, dan Prof dr Ali Ghufron Mukti. Sebagian dari nama-nama tersebut sudah tidak asing bagi para pemerhati bidang kesehatan, tetapi untuk mengetahui lebih lanjut para kandidat, berikut adalah profil singkat mereka. 1. Prof Dr Fasli Jalal Saat ini Fasli menjabat sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sejak 2013. Sebelumnya beliau adalah Wakil Menteri Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional RI sebelum lengser saat perombakan kabinet SBY. Fasli menempuh pendidikan dokter di Universitas Andalas, Padang, pada tahun 1982. Ia merupakan mahasiswa teladan dan lulusan terbaik di kampusnya. Ayah tiga anak ini lalu melanjutkan studinya untuk mengambil gelar doktor di Universitas Cornell, Ithaca. Bidang yang didalami adalah Ilmu Gizi Masyarakat dengan Minor di bidang Epidemiologi dan Program Studi Asia Tenggara. 2. Prof dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini pernah menjadi pejabat sementara Menteri Kesehatan menggantikan almarhum Endang Rahayu Sedyaningsih. Ali lalu digantikan oleh Nafsiah Mboi. Ali mendapat gelar dokternya dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1988. Gelar masternya diraih pada 2000 di Universitas Mahidol, Thailand, dalam studinya yang mendalami penyakit daerah tropis. Kemudian, gelar doktornya dari Universitas Newcastle, Australia, pada 2002. Pakar di bidang masalah pembiayaan kesehatan ini merupakan pencetus Jamkesmas yang awalnya diterapkan di Yogyakarta, lalu diadopsi oleh pemerintah. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(53) pusat. Pria berusia 50 tahun ini juga dikenal atas kompetensinya di bidang layanan kesehatan, obat keluarga, dan epidemiologi. 3. dr Ribka Tjiptaning Kandidat ketiga ini merupakan ketua dari Komisi IX DPR RI yang mengurusi ketenagakerjaan, transmigrasi, kependudukan, dan kesehatan. Setelah lulus mengambil pendidikan dokter di Universitas Kristen Indonesia pada 1990, Ribka membuka klinik kesehatan di Ciledug pada 1992. Minatnya pada dunia politik dimulai saat ia sering bertemu dengan banyak aktivis muda yang menentang Orde Baru. Ia lalu memilih bergabung dengan PDI-P. Masuknya nama Ribka dalam daftar kandidat Menkes menuai banyak protes dari publik karena ia diduga terlibat dalam penghilangan salah satu ayat di UndangUndang Kesehatan, yakni Pasal 113 ayat 2 mengenai tembakau. Ia pun dikenai sanksi oleh Badan Kehormatan DPR. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(54) Berita 23 – Jumat, 15 Agustus 2014 | 19:29 WIB Benarkah Olahraga Malam Bikin Susah Tidur? KOMPAS.com - Terbatasnya waktu membuat banyak orang kini memilih malam hari setelah jam kerja untuk berolahraga. Namun, banyak pendapat yang menyebutkan agar olahraga sebaiknya tidak dilakukan di malam hari agar tak susah tidur. Olahraga diketahui akan meningkatkan suhu tubuh dan mengaktifkan sistem simpatetik (respon lawan atau tinggalkan). Karena itu berolahraga terlalu dekat dengan jam tidur dianggap bisa membuat kita sulit mengantuk. Pendapat tersebut dibantah oleh studi teranyar yang didasarkan pada polling tahun 2013 yang dilakukan oleh National Sleep Foundation Sleep di Amerika. Penelitian tersebut mensurvei waktu olahraga, kualitas dan lama tidur dari 1000 orang. Hasilnya cukup mengejutkan, bahwa orang-orang yang olahraga di pagi hari punya kualitas tidur lebih baik. Mereka juga yang cenderung bangun tidur dengan lebih segar. Sebaliknya, mereka yang berolahraga pada malam hari, baik latihan ringan atau berat, tidak punya perbedaan tidur dengan yang tak berolahraga. Mereka merasa latihan tersebut tak berpengaruh pada tidur atau membuatnya lebih nyenyak. Penemuan tersebut membuktikan bahwa asumsi orang banyak tentang olahraga sebelum tidur salah. Robert Rosenberg, ahli tidur mengatakan, suhu tubuh yang naik akibat olahraga memang membuat orang sulit tidur. Tapi penurunan suhu tubuh yang cepat setelah olahraga akan mengundang rasa kantuk. Sekitar satu hingga dua jam setelah olahraga juga akan terjadi reaksi penurunan rasa cemas, penurunan tekanan darah, dan berkurangnya tegangan otot. Jadi, tak ada alasan lagi untuk takut berolahraga di malam hari. Namun menurut Rosenberg, jika kualitas tidur kita buruk sebaiknya jangan berolahraga 3 jam sebelum waktu tidur. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(55) Berita 24 – Sabtu, 16 Agustus 2014 | 12:53 WIB 5 Virus yang Lebih Mematikan dari Ebola KOMPAS.com — Wabah virus ebola di Afrika Barat yang kini telah menewaskan lebih dari 1.000 orang mengkhawatirkan banyak orang di dunia. Virus ebola memang memiliki keganasan yang tinggi. Menurut Insititusi Kesehatan Nasional, tingkat mortalitas pada wabah yang sekarang terjadi mencapai 60 persen. Meski demikian, para ahli tidak hanya mengkhawatirkan ancaman ebola karena masih banyak virus lain yang jauh lebih berbahaya. Menurut Cecilia Rokusek, ahli kesehatan masyarakat dari Florida, ada beberapa virus yang menjadi sumber penyakit di negara berkembang. Angka kematian akibat virus-virus ini cenderung lebih rendah dibanding Ebola, tetapi penyakit ini merupakan ancaman di negara berkembang dan membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya. Berikut kelima virus berbahaya tersebut: 1. Rabies Virus ini menyebar lewat air liur dan gigitan hewan yang terinfeksi rabies, seperti anjing, monyet, atau kelelawar. Mereka yang digigit hewan harus langsung menerima vaksin rabies untuk mencegah infeksi. Namun, tidak semua orang sadar bahwa mereka telah tergigit, khususnya oleh kelelawar. Rabies juga memiliki tingkat kefatalan tertinggi dari virus lain. Di AS, hanya tiga orang yang dapat bertahan hidup tanpa menerima vaksin setelah diserang virus tersebut. Menurut WHO, tiap tahunnya hampir 55.000 orang tewas karena rabies di Afrika dan Asia. 2. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Autoimmune Deficiency Syndrome (AIDS) Walau jumlah kematian karena HIV cenderung menurun beberapa tahun belakangan, pada tahun 2012, sebanyak 1,6 juta orang di seluruh dunia meninggal karena HIV dan AIDS. Virus ini menyerang sel imun tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanannya. Lama-kelamaan, penderita akan kesulitan untuk melawan penyakit-penyakit lain. Jika sudah sampai pada tahap AIDS, penyakit flu pun bisa membuat penderita meninggal dunia. Sejak penyakit ini ditemukan pada 1981, AIDS telah membunuh 650.000 orang di Amerika, dan diperkirakan 36 juta orang di seluruh dunia. Meski hingga. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(56) ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS, pemberian obat antiretroviral (ARV) bisa membuat penderita hidup lebih lama. 3. Influenza Ya, flu memang tidak seseram dua virus sebelumnya. Akan tetapi, influenza membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya dibanding ebola. Jumlah persis korban yang meninggal memang masih dalam perdebatan, tetapi CDC menduga angka kematian karena flu musiman di AS adalah 3.000 hingga 49.000 jiwa per tahunnya. Musim flu juga bervariasi mulai dari tingkat keparahan dan lamanya, tergantung jenis virusnya. Menurut CDC, wabah seperti influenza A (H3N2) membunuh dua kali lipat dibanding influenza A (H1N1) atau influenza B. Patut diingat, influenza sangat menular. Diperkirakan 3 juta hingga 5 juta orang sakit parah setiap tahunnya karena influenza. WHO mencatat 250.000 sampai 500.000 kematian per tahun karena flu. Virus ini lebih banyak menyebabkan penyakit daripada membunuh. Meski demikian, para profesor dan dokter menyarankan imunisasi flu tahunan sebagai langkah pencegahan. Vaksin flu memberi imunitas dari influenza A atau B, tetapi virus juga bisa mengalami mutasi dan menghasilkan tipe baru. Pandemi influenza terbaru adalah swine flu atau flu babi. 4. Virus dari nyamuk Virus ini menyebar lewat gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. WHO dan CDC mencatat, penyakit seperti DBD, demam kuning, ataupun West Nile virus (WNV) telah membunuh 50.000 orang di seluruh dunia. Selain virus, parasit penyebab malaria juga membunuh 600.000 orang tiap tahun. CDC memperingatkan bahwa 40 persen dari populasi dunia atau sekitar 2,5 juta orang terancam bahaya serius tertular penyakit dari nyamuk. Mereka juga mengklaim, penyakit DBD yang marak di Amerika Selatan, Meksiko, Afrika, Asia, termasuk Indonesia, telah membunuh 22.000 orang per tahun. Penyakit DBD juga berpotensi menyebar antar-negara karena perpindahan manusia yang semakin mudah. Lain cerita dengan WNV, virus yang menyerang saraf ini disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus ini dari burung.. Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

(57) 5. Rotavirus Virus yang menyerang saluran pencernaan ini berakibat fatal pada anakanak. CDC mengklaim, terdapat hampir 111 juta laporan gastroentritis tiap tahun dari seluruh dunia. Mayoritas dari penderita masih balita dan 82 persen kematian terjadi di negara berkembang. Vaksin untuk rotavirus sudah ditemukan di AS pada 1998, tetapi ditarik kembali dari peredaran karena alasan keamanan. Barulah pada 2006, sebuah vaksin ditemukan dan direkomendasikan bagi anak-anak berusia dua bulan ke atas. Meski kini beberapa jenis vaksin sudah dikembangkan untuk mencegah infeksi virus seperti DBD atau rotavirus, menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan keluarga wajib diperhatikan. (Kevin Sanly Putera). Proses dan alur..., Kevin Sanly Putera, FIKOM UMN, 2014.

Referensi

Dokumen terkait

hierarchy informasi pada kemasan Lav Me juga akan diperbaiki agar audiens dapat mengerti produk yang Lav Me tawarkan dengan lebih baik... Untuk visualisasi lebih lanjut

Karakteristik susu kambing dibandingkan dengan susu sapi adalah (1) warna susu lebih putih (2) globula lemak susu lebih kecil dengan diameter 0.73-0.58 µm (3) mengandung

digunakan untuk memperkenalkan produk atau cara kerja yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan menyambung atau memotong gambar dan menyatukannya menjadi

[r]

Gambar 9 Diagram garis tunggal sistem pembangkit di Indonesia Power Grati setelah adanya penambahan unit pembangkit baru dengan beberapa titik gangguan Dari hasil

Vagy ha kevésbé skizoid módon akarom megfogalmazni, azt akartam végiggondolni, hogy egyáltalán akarom-e az RMDSZ-t okosítani abban, hogy miként irányítsa a magyar

Analisis Komponen Utama parameter kualitas air perairan bagian hulu Sungai Cileungsi menunjukkan bahwa parameter yang paling berperan pada setiap stasiun berbeda-beda,

a) pH rendah, berada sekitar pH 5,1-6,1 menyebabkan daging mempunyai struktur terbuka yangsangat diinginkan untuk pengasinan daging: warna merah muda yang cerah