TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT
Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua
Bernadus Renwarin
Katalog Dalam Terbitan
338.189516
Ren Renwarin, Bernadus
t Termarjinalisasi Kelapa Sawit : Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua / Bernadus Renwarin.-- Salatiga : Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.
xxii, 338p. ; 24 cm. ISBN 978-602-1047-70-5
1. Agricultural economics 2. Oil palms--Economic aspects 3. Social conflict 4. Adat law 5. Community development I. Title
Cetakan pertama: 2017
© Bernadus Renwarin
All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature, or transmitted in any form or by any means electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial transcription, without the prior written permission of the author, application for which should be addressed to author.
Diterbitkan Oleh:
Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711
Universitas Kristen Satya Wacana
TERMARJINALISASI KELAPA SAWIT
Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua
DISERTASI
Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor Di Universitas Kristen Satya Wacana
Disertasi ini telah dipertahankan dalam Ujian Terbuka Fakultas Pascasarjana Interdisiplin
Doktor Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana yang dipimpin oleh Rektor Magnificus
Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D. Pada hari Jumat, 5 Mei 2017, pukul 10.00 WIB
di Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga
Jawa Tengah
Promotor:
Prof. Daniel Daud Kameo, SE, MA, Ph.D
Ko Promotor: Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D.
Penguji:
Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M.Si. Dr. Gatot Sasongko, SE, MS
KATA PENGANTAR
Tulisan ini merupakan hasil dari sebuah proses studi yang penulis jalani selama ini. Proses studi berlangsung dalam beberapa bentuk aktivitas, yaitu pertemuan kelas, studi literatur (literature review), penelitian lapangan, progress report, diskusi-diskusi dan bimbingan penulisan melalui promotor dan co-promotor. Kegiatan penting lainnya ialah ujian-ujian, yakni, ujian kualifikasi, ujian proposal penelitian disertasi, ujian kelayakan, ujian tertutup dan ujian terbuka atau promosi doktor. Dengan demikian pengalaman berproses selama studi ini secara signifikan berdampak mengembangkan cara studi yang lebih mandiri dan kreatif, wawasan yang lebih luas, sikap yang lebih kritis dan analitis dalam melihat permasalahan pembangunan masyarakat.
khusunya kampung-kampung yang berada di daerah tersebut? Kemudian penulis memilih Kampung Workwana sebagai tempat studi dengan berbagai petimbangan sebagaimana dijelaskan pada bagian keempat dari tulisan ini.
hektare. Dikatakan pula oleh penduduk, imbalan yang diterima pun tidak sebanding dengan tekanan, ancaman, kekerasan dan korban nyawa yang kami alami berkaitan dengan urusan pelepasan tanah ulayat kami. Selain itu studi ini juga memperlihatkan bahwa kehadiran kelapa sawit telah memarginalkan penduduk setempat yang ditandai oleh krisis lingkungan hidup, ekonomi, kelembagaan penduduk dan aspek sosial-budaya masyarakat. Karena itu urusan kelapa sawit menimbulkan konflik dan resistensi penduduk berkepanjangan, menolak kehadiran PTPN II hingga saat ini. Di satu sisi resistensi penduduk merupakan collective action sebagai suatu gerakan moral sosial penduduk yang dilakukan dengan berbagai cara. Resisitensi penduduk muncul karena kehadiran kelapa sawit dinilai menimbulkan keterpinggiran penduduk atau marginalisasi penduduk setempat yang ditandai oleh adanya krisis ekologi, ekonomi, kelembagaan dan sosial-budaya. Sikap resistensi dan usaha mencari keadilan atas tanah milik penduduk tersebut belum juga memperlihatkan adanya tanda-tanda penyelesaian. Padahal Presiden SBY, DPR RI, DPRP Provinsi Papua dan DPRD Kabupaten Keerom pernah dikunjungi tokoh-tokoh adat masyarakat Arso untuk menyampaikan permasalahan mereka. Di sisi lain, hidup penduduk harus berlangsung. Temuan penelitian lapangan mempelihatkan bahwa orang Workwana tidak mandek ketika berhenti mengurus kelapa sawit dan menunjukkan sikap resistensi. Menurut penduduk setempat kami berhenti mengurus kelapa sawit tapi kami harus terus hidup, karena keluarga, anak-anak kami harus makan, sekolah dan bekerja untuk masa depan.
lebih luas untuk melihat permasalahan yang dihadapi penduduk atau masyarakat dan bagaimana menemukan jalan keluar. Perspektif ini membantu penulis untuk melihat bahwa sekalipun modal-modal kehidupan lain hilang akibat proses marjinalisasi, tetapi human capital yang dimiliki penduduk dapat dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga proses coping sebagai suatu strategi Sustainable Livelihood dapat dilakukan.
Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai pihak, secara khusus pemerintah di berbagai jenjang karena kebijakan dan politik pembangunan daerah dikendalikan pemerintah baik sebagai legislatif maupun sebagai eksekutif. Apalagi dalam era Otonomi Khusus Papua saat ini, fokus pembangunan lebih diarahkan mulai dari pembangunan kampung-kampung. Karena itu paradigma pembangunan berkelanjutan dengan tekanan pada aspek lingkungan, sumber daya manusia dan kesejehtaraan manusia merupakan conditio sine qua non dalam penguatan masyarakat. Dengan demikian visi pembangunan, Papua bangkit, mandiri dan sejahtera dapat terwujud.
Setelah melakukan studi yang panjang, seluruh penelitian ini dapat dipaparkan dalam bentuk tulisan seperti yang ada sekarang. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan penulis menyelesaikan studi ini.
Pada kesempatan yang baik dan berharga ini pertama-tama saya ingin mengucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maka Kuasa yang telah mengaruniai saya berkat dan kasih-Nya berupa kesempatan untuk berproses menjalani studi, melakukan penelitian, dibimbing dan menulis disertasi ini dalam keadaan sehat dan baik.
MA., Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo MS. (Alm.), Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto. MM., Marthen Ndoen, SE., Ph.D., Dr Soegeng Hardiyanto, Marwata, SE., M.Si., Akt., Ph.D., Dr. Agus Ign. Kristijanto, MS., Ir Rully Adi Nugroho, M.Sc., Ph.D.
kelayakan dan ujian tertutup memberikan berbagai masukkan yang membantu penulis menyempurnakan tulisan ini. Secara khusus terima kasih saya ucapkan juga kepada Dr. Pamerdi Wiloso M.Si., dan Titi S. Prabowo Ph.D., sebagai reader yang kritis bersama para dosen lainnya saat seminar progress report bulan November 2016 dan bulan Januari 2017 yang lalu, termasuk Dr. Wilson Therik M.Si yang mengkoordinir kegiatan progess report. Semuanya atas cara masing-maisng telah berkontribusi signifikan mempertajam fokus analisis terhadap hasil penelitian yang sudah dirumuskan. Tak lupa pula saya ingin berterima kasih kepada saudari Ayu dan Raras yang selalu siap di Sekretariat Pascasarjana Studi Pembangunan untuk membantu peserta program S3 Studi Pembangunan UKSW.
Patut pula saya berterima kasih kepada Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke, Uskup Keuskupan Jayapura, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, Uskup Keuskupan Agats Asmat, Uskup Keuskupan Timika, sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi STFT Fajar Timur yang telah mengizinkan saya studi lanjut. Juga terima kasih yang sama saya ucapkan kepada Ketua, dan seluruh anggota serta sekretaris eksekutif Yayasan STTK Abepura Jayapura yang selalu memberikan pelayanan dan dukungan berkaitan dengan keperluan studi lanjut.
kepada saya. Juga terima kasih saya ucapkan kepada staf Sekretrariat STFT Fajar Timur, Yasinta Frank, Anastasia Atiek, Agatha Kusoy, Lambert Ohoiwutun, Petrus Tukan, Musa Imbiri, Martha dan Enang Yohana. Juga kepada para alumnus STFT Fajar Timur yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih atas berbagai perhatian dan dukungan yang mendorong saya menyelesaikan studi ini.
Secara khusus saya patut pula berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Ketua Bappeda dan staf, Kapolsek Arso dan anggota, Kepala Distrik Arso dan staf, Kepala Kampung Workwana, Sekretaris dan Staf serta semua warga Kampung Workwana, Tua-tua Adat Workawana dan Arsokota, tokoh-tokoh masyarakat, kelompok ibu-ibu dan kaum perempuan yang telah mengisinkan, menerima, melayani dan menjadi mitra selama penelitian berlangsung di Kampung Workwana Distrik Arso Kabupaten Keerom.
Tak lupa pula penghargaan dan ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Pastor Ronny G SVD dan para Pastor di Dekenat Keerom, yang selama penelitian telah menerima dan melayani saya dalam persaudaraan yang tulus dan memberi tumpangan selama penelitian dan menjadi teman diskusi. Juga kepada Suster Alexia Tamba KSFL dan Suster Lina Pruba KSFL yang selalu menerima dan melayani saya, menyediakan tempat diskusi bersama kelompok ibu-ibu saat penilitian di Workwana. Terima kasih saya ucapkan juga kepada saudari Thea R yang selalu setia melayani konsumsi di pastoran Arso sehingga saya pun bisa menikmatinya selama penelitian dan tetap sehat, bersemangat melakukan penelitian. Juga kepada teman-teman dari Yayasan Teratai Hati Papua di Arso yang selalu siap membantu saya, tak lupa saya ucapkan terima kasih. Demikian pula saudaraku Nerius Tigi yang setiap saat selalu bersemangat mendampingi saya dalam penelitian di Workwana dan selalu menjadi teman diskusi di rumah, saya ucapkan terima kasih banyak.
David A.E Renwarin dan Herda Christin, Adriana Yasinta Renwarin (Alm.) dan Jimmy Sirandan bersama cucu tercinta Yovia Melania Sirandan, Maria Kristi Fransinatri Renwarin dan Budi Hartoyo Rahawarin bersama cucu tercinta Yessica dan Adrian, ananda Rezki B. Renwarin dan ananda Reinheart Renwarin di Jayapura atas kesabaran dan penantian yang panjang, atas dukungan doa serta dukungan lainnya untuk penyelesaian studi ini. Terima kasih juga saya sampaikan kepada kakak-kakak dan adik-adik beserta keluarga, di Jayapura, Merauke, Tanah Merah, Kepi, Yogyakarta dan Jakarta atas perhatian, dukungan dan bantuan kepada saya selama berada di Salatiga, hingga berakhirnya studi ini. Kiranya berkat dan kasih Tuhan senantiasa menyertai kita semua.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... v
Daftar Isi ... xiii
Daftar Tabel ... xviii
Daftar Gambar ... xx
Abstract ...xxii
Bab 1 Pendahuluan ...1
Alasan Pilihan Studi ... 1
Antara yang Lama dan yang Baru ... 2
Bukan Pembangunanisme ... 6
Peran Sustainable Livelihood ... 8
Kelapa Sawit dan Kesejahteraan Penduduk... 9
Hasil Studi Lapangan ... 13
Kontribusi Studi ... 14
Bab 2 Perspektif Livelihood dan Collective Action ... 19
Latar Belakang Konsep Livelihhod ... 19
Livelihood... 24
Sustainability Livelihood sebagai Konsep yang Terintegrasi ... 24
Faktor-faktor yang Menentukan Livelihood ... 31
Unsur-unsur Livelihood ... 36
Barang-barang dan Sumber-sumber Livelihood (Storesand Resources) ... 38
Hak-hak dan Akses-akses (Claims and Access) ... 39
Sustainability ... 41
Environmental Sustainability ... 41
Social Sustainability... 44
Pendekatan Sustainability Livelihood terhadap Kemiskinan ... 48
Pendekatan Sustainable Livelihood Menurut UNDP, CARE dan DFID52 Persamaan dan Perbedaan UNDP, CARE dan DFID ... 56
Analisis Praktis Sustainable Livelihood ... 59
Nilai Masa Depan Livelihood ... 59
Intensitas Peningkatan Livelihood ... 61
Optimisme Praktis Livelihood ... 62
Sinergi Ekonomi Skala Kecil ... 64
Jejaring Sustainable Livelihood ... 64
Perspektif Collective Action ... 67
Collective Action ... 67
Gerakan Sosial (Sosial Movement) ... 72
Resistensi... 74
Sintesa Gagasan Teoritis ... 76
Bab 3 Perubahan dan Perkembangan Awal di Keerom ... 83
Selayang Pandang Perkembangan Keerom ... 83
Batas Daerah ... 87
Batas Kampung Workwana, Distrik Arso dan Kabupaten Keerom 87 Perkembangan Sarana Prasarana Transportasi ... 88
Terbentuknya Kampung Workwana ... 90
Latar Belakang Hidup Orang Workwana ... 92
Kehidupan Sosial-Budaya ... 92
Struktur dan Sistem Sosial Masyarakat ... 94
Paham Kepemilikan Tanah Orang Keerom ... 98
Keadaan Alam dan Iklim Kampung Workwana ... 100
Hutan, Flora dan Fauna ... 101
Keadaan Penduduk ... 102
Keadaan Kaum Muda ... 108
Kehidupan Ekonomi ... 110
Pertanian dan Peternakan ... 115
Perempuan dan Pasar di Workwana... 118
Kesehatan Masyarakat ... 122
Kehidupan Keagamaan ... 129
Workwana “Kampung Merah” ... 130
Bab 4 Berada di Kampung Workwana ... 137
Melirik Permasalahan Kelapa Sawit ... 137
Alasan Memilih Tempat ... 138
Aktivitas Pra-penelitian Lapangan ... 141
Jenis dan Pendekatan Studi Lapangan ... 143
Pengumpulan Data ... 145
Bahan Kontrak ... 149
Organisasi Penelitian ... 149
Penulisan Hasil Penelitian ... 150
Bab 5 Kelapa Sawit di Kampung Workwana ... 151
Kelapa Sawit di Indonesia ... 151
Kelapa Sawit di Papua ... 154
PTPN II ... 156
Sejarah Berdirinya PTPN II ... 157
Visi dan Misi PTPN II ... 158
Komoditi yang Diusahakan ... 159
Perkebunan Sawit di Kampung Workwana Distrik Arso ... 161
Pelepasan Tanah Areal Kebun Kelapa Sawit ... 161
Perempuan di Kebun Sawit dan Sistem Kerja ... 168
Pengaturan Uang Hasil Panen ... 170
Harga Jual Kelapa Sawit ... 171
Pemilihan, Kontrak dan Penjualan Lahan Kelapa Sawit ... 174
Sistem Kontrak Lahan ... 177
Hubungan Petani dengan Perusahaan ... 187
Melalui Sistem Organisasi ... 187
Pendekatan Perusahaan Melalui Tokoh Masyarakat & Adat ... 188
Janji-janji Perusahaan dan Pandangan Masyarakat ... 189
Peran Pemerintah ... 191
Sawit dan Kesejahteraan Masyarakat ... 203
Bab 6 Resistensi Masyarakat di Workwana ... 207
Konflik tentang Lahan Perkebunan Kelapa Sawit ... 207
Resistensi Penduduk Terhadap Perusahaan PTPN II ... 214
Latar Belakang Resistensi Penduduk ... 214
Bentuk-bentuk Resistensi Penduduk ... 217
Hambatan dan Peluang Penyelesaian Sengketa Tanah ... 230
Hambatan Regulasi ... 230
Peluang-peluang Masyarakat Adat ... 233
Workwana dan Otonomi Khusus Papua ... 234
Bab 7 Orang Workwana dan Perkebunan Sawit: Perspektif Livelihood dan Collective Action ... 245
Pembangunan Berkelanjutan di Papua ... 245
Visi Pembangunan Papua ... 251
Harapan ke Depan ... 253
Workwana dan Realitas Pembangunan ... 258
Refleksi atas Resistensi dan Konflik dengan PTPN II ... 258
Kelapa SawitL Tinjauan Orang Workwana ... 265
Krisis-krisis Akibat Pengembangan Kelapa Sawit ... 266
Krisis Ekologi (Lingkungan) ... 267
Krisis Ekonomi ... 271
Krisis Kelembagaan ... 274
Krisis Sosial-Budaya ... 276
Krisis-krisis Perspektif Sustainable Livelihood ... 283
Keterpinggiran Orang Workwana: Sebuah Refleksi ... 287
Strategi Coping Orang Workwana ... 292
Kelompok-kelompok Orang Workwana ... 293
Strategi Sustainable Livelihood Orang Workwana ... 295
Perjuangan Sustainable Livelihood Sebagai Collective Action .... 300
Pemberdayaan: Strategi Sustainable Livelihood ... 302
Bab 8
Masa Depan Sustainable Livelihood Orang Workwana ... 307
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pemerintah Kampung Workwana ... 97
Tabel 3.2 Penggunaan Hutan dan Lahan per Distrik di Kabupaten Keerom ... 102
Tabel 3.3 Jumlah Rumah Tangga dan Keluarga di Workwana . 103 Tabel 3.4 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 103
Tabel 3.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Keerom 2005-2010 ... 104
Tabel 3.6 Proyeksi Penduduk Menurut Distrik 2013-2016 ... 106
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Etnik Papua Menurut Distrik dan Kelamin ... 107
Tabel 3.8 Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Keerom Etnis Papua & Non Papua ... 108
Tabel 3.9 Jenis Pekerjaan Penduduk Kampung Workwana ... 109
Tabel 3.10 Jenis Usaha Penduduk Kampung Workwana... 114
Tabel 3.11 Hasil Pertanian ... 115
Tabel 3.12 Bidang Peternakan ... 116
Tabel 3.13 Jumlah Murid SD Inpres Workwana Tahun 2015/ 2016 ... 128
Tabel 5.1 Produksi Minyak Sawit di Provinsi Papua Tahun 2008-2012 ... 155
Tabel 5.2 Tujuh Kabupaten di Provinsi Papua yang Memperoleh Izin Prinsip Usaha dari Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian R.I Sampai Tahun 2014 ... 155
Tabel 5.3 Jenis Penggunaan Hutan Kabupaten Keerom ... 156
Tabel 5.4 Waktu Tanam Kelapa Sawit di Distrik Arso ... 165
Tabel 5.5 Daftar Nama Pemilik Kebun Kelapa Sawit Kampung Workwana ... 175
Tabel 5.6 Jumlah Pemotongan Kredit ... 186
Tabel 7.1 Konflik Sumber Daya Alam di Indonesia ... 259 Tabel 8.1 Proses marjinalisasi, resistensi dan coping: suatu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Empat Kategori Pokok Livelihoods Rumah Tangga ... 37 Gambar 2.2 Komponen-komponen Utama Livelihood ... 38 Gambar 2.3 Modal-modal (aset) dalam Livelihood ... 49 Gambar 2.4 Hubungan antar-Jenis-jenis Kapital Menurut
Bourdieu ... 58 Gambar 2.5 Sintesa Gagasan Teoritis ... 80 Gambar 3.1 Sungai Tami ... 89 Gambar 3.2 Sekretaris Kampung Workwana Sedang Melayani
Warga ... 97 Gambar 3.3 Ibu-ibu Asal Kampung Workwana Berjualan di Pasar
Workwana ... 118 Gambar 3.4 Penjual Sayur dari PIR II di Pasar Sore Workwana .. 122 Gambar 3.5 Poliklinik St Lusia Workwana ... 124 Gambar 3.6 Pertemuan dengan Ibu-ibu Kampung Workwana di
Susteran KSFL Workwana ... 126 Gambar 3.7 SD Inpres Workwana ... 128 Gambar 3.8 Monumen Proyek Perumahan Rakyat di
Workwana ... 132 Gambar 5.1 Buah Tandan Kelapa Sawit Segar ... 152 Gambar 5.2 Denah Kampung Workwana dan Perkebunan Kelapa
Sawit ... 164 Gambar 5.3 Kebun Kelapa Sawit di Depan Kampung Workwana 165 Gambar 5.4 Kebun Kelapa Sawit yang Tidak Diurus Petani ... 166 Gambar 5.5 Diagram Perbandingan Pemanfaatan Lahan Kelapa
Sawit ... 177 Gambar 5.6 Buruh Tani Sedang Mengangkat TBS ke dalam Mobil-
truk di Workwana ... 181 Gambar 5.7 Tumpukan Kelapa Sawit di Jalan Trans Irian
(Papua) ... 197 Gambar 6.1 Bapak Herman Fatagur Bersalaman dengan Presiden
Gambar 6.2 Pemalangan Kebun Inti PTPN II oleh Masyarakat
Adat Arso... 223
Gambar 6.3 Rincian Kegiatan PNPM Mandiri Respek Tahun 2008/2009 di Kampung Workwana ... 234
Gambar 6.4 Salah Satu Rumah Proyek yang Diresmikan Menteri Sosial Tahun 1985 ... 239
Gambar 7.1 Permasalahan 7 K Papua ... 255
Gambar 7.2 Latarbelakang dan Tujuan Pembangunan Papua ... 258
Gambar 7.3 Jenis-jenis Krisis ... 267
Gambar 7.4 Tuan Lahan Menjadi Tunalahan: Perspektif Livelihood ... 282