• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada politeknik Unggul lp3m medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada politeknik Unggul lp3m medan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi berisikan orang-orang yang mempunyai serangkaian aktivitas

yang jelas dan dilakukan secara berkelanjutan guna mencapai tujuan organisasi

(Abdilah, 2011). Organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki Sumber

Daya Manusia yang berkualitas tinggi. Sumber Daya Manusia yang berkualitas

akan sangat menguntungkan perusahaan, kinerja dari Sumber Daya Manusia

yang berkualitas akan tinggi dan akan berdampak pada tingginya kinerja

perusahaan.

Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai

standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi, dan dikatakan

buruk jika sebaliknya (Masrukhin dan Waridin, 2006). Kinerja pegawai erat

kaitannya dengan penilaian kinerja, untuk itu penilaian kinerja pegawai perlu

dilakukan oleh suatu organisasi. Penilaian kinerja (performance evaluation) yaitu

proses untuk mengukur atau mengevaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi (Rivai, 2003). Dengan kata

lain penilaian kinerja ditentukan oleh hasil kegiatan sumber daya manusia dengan

standar kinerja yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya. Mengukur kinerja

perusahaan tidaklah mudah. Secara tradisional kinerjaperusahaan diukur dengan

(2)

Politeknik Unggul LP3M Medan merupakan salah satu perguruan tinggi

swasta vokasi atau diploma yang memiliki karyawan tetap, dengan komposisi

terdiri dari dosen tetap dan karyawan bagian akademik dan administrasi.

Karyawan dibagian akademik dan administrasi berjumlah 36 orang yang memiliki

uraian dan tanggungjawab pekerjaan masing-masing.

Penilaian kinerja pada Politeknik Unggul LP3M Medan lebih ditekankan

pada kehadiran, kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh tingkat kehadiran dari

setiap karyawan yang bekerja pada Politeknik Unggul LP3M Medan. Para

karyawan setiap bulannya memiliki target kerja harian, minggu dan bulanan.

Untuk mencapai kinerja yang sesuai dengan harapan pimpinan, para karyawan

dituntut memiliki disiplin yang tinggi salah satunya jam masuk kantor yang tepat

waktu. Karyawan masuk kerja pada pukul 08.00 wib dan selesai kerja pada pukul

16.00 wib. Jika karyawan terlambat 1 hingga 30 menit maka karyawan tersebut

akan dikenakan pengurangan insentif kehadiran sebesar Rp 15.000,-. , kemudian

jika terlambat diantara 31 menit hingga 1 jam, maka akan dikenakan pengurangan

insentif sebesar Rp 40.000,-. Jika karyawan terlambat lebih dari 1 jam, dianggap

tidak hadir pada hari kerja tersebut. Sejak tahun 2011 hingga 2014 diperoleh hasil

rekapitulasi tingkat ketepatan jam masuk karyawan seperti terlihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Kasus Keterlambatan Karyawan Politeknik Unggul LP3M Tahun 2011-2014

No Rentang Keterlambatan 2011 2012 2013 2014

1 1 Menit - 30 Menit 18 21 26 31

(3)

No Rentang Keterlambatan 2011 2012 2013 2014

3 Lebih dari 1 Jam 1 0 1 2

Jumlah 22 24 28 37

Sumber : Bagian Administrasi Politeknik Unggul LP3M Medan, 2015

Dari Tabel 1.1. terlihat bahwa jumlah kasus keterlambatan jam masuk

kantor terus meningkat, hal ini tentunya akan berdampak pada kinerja karyawan

tersebut dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditetapkan, dan pada akhirnya

akan menyebabkan penurunan kinerja.

Jika bagian staf umum II datang terlambat atau tidak sesuai dengan jam

kerja akan menyebabkan pekerjaannya tidak terlaksana, pekerjaan utama bagian

staf umum II ialah mengontrol keamanan, mesin, listrik, peralatan belajar di kelas,

ruang adminitrasi dan office boy gedung perkuliahan. Dengan kedatangan yang

terlambat akan menggangu waktu belajar dan menghambat proses pembelajaran

mahasiswa LP3M dan dapat berdampak pada image LP3M menjadi jelek dan

tidak disiplin. (Sumber: Staf LP3M, 2015)

Bagian yang lain juga memiliki dampak yang cukup signifikan jika terjadi

keterlambatan, tugas pekerjaan yang tidak mencapai target sehingga harus

dikerjakan di hari berikutnya yang membuat pekerjaan kurang efektif dikarenakan

semua pekerjaan telah diatur target penyelesaiannya. Dengan meningkatkan

pengawasan dan pemberian contoh oleh pimpinan akan dapat membuat karyawan

lebih menghargai ketepatan waktu untuk datang ke kantor.

Pada LP3M juga menerapkan target pencapaian jumlah mahasiswa yang

(4)

haruslah sampai 500 mahasiswa baru. Pimpinan harus berusaha membuat semua

karyawan bekerja sama untuk mencapainya. Beberapa cara yang dilakukan

pimpinan seperti memberi bonus kepada setiap karyawan yang berhasil

mendaftarkan per satu mahasiswa dan ketika target tercapai atau terlewati akan

diadakan outbond untuk seluruh karyawan atas keberhasilan pencapaian target.

(Sumber: Staf LP3M, 2015)

Hal ini tidak mudah dilakukan jika karyawan LP3M tidak menerapkan

budaya organisasi yang sesuai dengan visi misi yang ada pada LP3M yang dapat

membuat semua karyawan merasa memiliki LP3M dan pimpinan yang kurang

mampu dalam pengawasan setiap karyawan serta tidak terlalu memperdulikan

kesejahteraan karyawan. Penurunan kinerja karyawan Politeknik Unggul LP3M

yang diindikasikan dari jumlah kasus keterlambatan jam masuk kantor yang terus

meningkat dan tidak tercapainya target penerimaan mahasiswa per tahun diduga

dipengaruhi secara langsung oleh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan

LP3M.

Menurut Daft (2005:4), kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang

saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang

menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.

Berdasarkan uraian konsep di atas dapat disintesiskan bahwa gaya kepemimpinan

adalah perilaku dalam mempengaruhi bawahannya baik secara individu maupun

kelompok untuk mencapai tujuan organisasi dengan indikator: prosedur kerja

yang jelas, jalur komunikasi yang jelas, pengawasan yang ketat, sikap

(5)

Tabel 1.2

Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Bagian SDM Gaya

Kepemimpinan

Jumlah Seluruh Responden

Jumlah Responden

Menjawab Persentase (%)

Otoriter 36 - -

Demokrasi 36 12 33,3%

Bebas 36 24 66,7%

Sumber : Data Primer diolah (2015)

Gaya kepemimpinan ialah pola perilaku dan strategi yang disukai dan

sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran

organisasi (Mulyadi dan Rivai, 2009). Berdasarkan hasil analisis melalui jawaban

kuesioner sebanyak 66,7% jawaban yang paling dominan dari karyawan

menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan oleh Kepala pimpinan

LP3M adalah Gaya Kepemimpinan Bebas, dan hal ini kurang efektif. Ini terlihat

dari pimpinan yang kurang dalam pengawasan terhadap karyawan dan

pekerjaannya, membiarkan kelompoknya bekerja sendiri tanpa ada arahan yang

jelas dari pimpinan, dan memberikan semua pekerjaan dan tanggung jawab

kepada bawahannya namun menekankan kedispilinan yang tinggi terhadap semua

karyawan. Semua pekerjaan dalam suatu perusahaan seharusnya mempunyai

arahan yang jelas dari pimpinan perusahaan. Tentu hal ini harus di perbaiki sebaik

mungkin karena peranan pemimpin sangatlah penting dalam suatu pekerjaan.

Terdapat faktor-faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan,

diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi

kerja,kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang

(6)

juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan

dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Dalam hal tersebut peran seorang

pemimpin menjadi juru kunci dalam membangun semangat bawahannya bekerja

untuk mencapai tujuan perusahaan. Semua itu merupakan beberapa sebab

menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja (Tampi, 2014). Seorang pemimpin

harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena

seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam

mencapai tujuannya.

Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan

nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku

anggota-anggotanya. Pada LP3M yang memiliki dasar visi “terdepan, terunggul,

dan terkenal”, mengharuskan setiap karyawan untuk bersiap dan mencerminkan

sikap unggul terhadap masyarakat sehingga membuat masyarakat yakin dengan

LP3M yang memiliki visi demikian. Setiap karyawan ditantang untuk

mewujudkan visi LP3M dibawah pengawasan pimpinan yang seharusnya lebih

mencerminkan visi tersebut di dalam dirinya.

Namun, dengan tingkat kinerja yang selalu menurun. Budaya organisasi

yang terdapat di perusahaan menjadi diragukan, sehingga masih banyak calon

mahasiswa yang mempertimbangkan untuk mendaftar pada LP3M.Adanya

keterkaitan hubungan antara budaya korporat dengan kinerja

organisasibahwasemakin baik kualitas faktor-faktor yang terdapat dalam budaya

(7)

Budaya organisasi dapat menjadi instrumen keunggulan kompetitif yang

utama, yaitu bila budaya organisasi mendukung strategi organisasi, dan bila

budaya organisasi dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan

cepat dan tepat (Soedjono, 2005). Penerapan budaya organisasi oleh setiap

karyawan akan sangat membantu dalam pencapaian target perusahaan. Seluruh

karyawan diwajibkan untuk terlibat dalam pelaksanaan setiap tugas yang telah

diberikan sesuai dengan bagian pekerjaan, dan dituntut harus mampu dalam

beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan sehingga pencapaian target akan

terlaksana.

Struktur karyawan mulai dari karyawan biasa hingga Direktur memiliki

tanggung jawab kerja terhadap Ketua Dewan Pembina Yayasan. Sebagai

pimpinan tertinggi Ketua Dewan Pembina Yayasan memiliki tanggung jawab

seutuhnya dalam penilaian kinerja seluruh karyawan yang bekerja di bawah

binaannya dan sebagai contoh dalam penerapan budaya-budaya yang dianut oleh

perusahaan sesuai dengan visi misi yang telah dibuat sehingga seluruh karyawan

juga menerapkan sikap-sikap yang sesuai dengan visi misi perusahaan yang akan

membantu dalam penerapan nama baik perusahaan di masyarakat.

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian di atas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Budaya

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Budaya

Organisasi dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul LP3M Medan?”

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Budaya

Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Politeknik

Unggul LP3M Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Politeknik Unggul LP3M

Medan mengenai pengaruh yang diberikan oleh budaya organisasi dan gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya

dengan baik.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan

peneliti untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh budaya organisasi

dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Politeknik Unggul

(9)

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kasus Keterlambatan Karyawan
Tabel 1.2 Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Bagian SDM

Referensi

Dokumen terkait

Uji t penelitian menunjukan variabel budaya organisasi dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja karyawan.. Uji

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh kompensasi, motivasi, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Perum

Penelitian ini berjudul Pengaruh Motivasi Kerja, Komunikasi Internal, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ( Survei Pada Dinas Pendapatan

organisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan.. Selain gaya kepemimpinan dan budaya organisasi, variabel lain yang

Terkait dengan penelitian yang akan saya teliti, dengan judul “ PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN DISPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus

Peraturan yang berlaku di perusahaan sesuai dengan keinginan saya sebagai karyawan perusahaan sehingga adanya loyalitas terhadap

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara..