• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG TRIGONOMETRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LATAR BELAKANG TRIGONOMETRI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LATAR BELAKANG TRIGONOMETRI

A. Latar Belakang

Seseorang yang ingin mengukur tinggi sebuah pohon, menara, gedung bertingkat ataupun sesuatu yang memiliki ketinggian tertentu maka tidaklah mungkin secara fisik akan mengukur dari bawah ke atas (puncak) obyeknya dengan menggunakan meteran. Salah satu cabang matematika yang dapat dipakai dalam membantu pengukuran ini adalah trigonometri.

Gambar 1.1 adalah gambar seorang pengamat yang ingin mengukur tinggi tiang bendera dengan menggunakan klinometer (Gb. 1.2)

Dalam pengamatan akan didapat sudut dan jarak pengamat dengan tiang, kemudian dengan bantuan pengetahuan trigonometri maka akan dapat dihitung tinggi tiang tersebut.

Kenyataan dalam kehidupan seharihari di berbagai bidang kehidupan banyak membutuhkan pengetahuan tentang trigonometri, antara lain bidang keteknikan, bidang IPA, bidang penerbangan, bidang pelayaran dan sebagainya. Oleh karena itu topik tentang trigonometri perlu diajarkan kepada siswa oleh guru matematika.

B. Tujuan

Bahan ajar tentang pembelajaran trigonometri ini disusun agar para tenaga kependidikan/guru:

1. Lebih menguasai materi pembelajaran trigonometri untuk siswa SMK

2. Lebih memiliki kemampuan mengembangkan teknik, model dan strategi pembelajaran trigonometri

C. Ruang Lingkup

Bahan ajar ini membahas topiktopik sebagai berikut: 1. Pengertian perbandingan trigonometri

2. Rumus perbandingan trigonometri sudut yang berelasi 3. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri

4. Rumusrumus trigonometri 

Gb. 1.1. mengukur ketinggian

(2)

at-Tusi

Gb. 2.1. matematikawan

TRIGONOMETRI

Studi tentang trigonometri sebagai cabang matematika, lepas dari astronomi pertama kali diberikan oleh Nashiruddin al-Tusi (1201-1274), lewat bukunya Treatise on the quadrilateral. Bahkan dalam buku ini ia untuk pertama kali memperlihatkan keenam perbandingan trigonometri lewat sebuah segitiga siku-siku (hanya masih dalam trigonometri sferis). Menurut O`Conners dan Robertson, mungkin ia pula yang pertama memperkenalkan Aturan Sinus (di bidang datar).

Di Arab dan kebanyakan daerah muslim, trigonometri berkembang dengan pesat tidak saja karena alasan astronomi tetapi juga untuk kebutuhan ibadah. Seperti diketahui, orang muslim jika melakukan ibadah sholat, harus menghadap ke arah

Qiblat, suatu bangunan di kota Mekkah. Para matematikawan muslim lalu membuat tabel trigonometri untuk kebutuhan tersebut.

Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan perbandingan trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.

A. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku

Gambar di samping adalah segitiga siku-siku dengan titik sudut sikunya di C. Panjang sisi di hadapan sudut A adalah a, panjang sisi di hadapan sudut B adalah b, dan panjang sisi di hadapan sudut C adalah c.

Terhadap sudut :

Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut  Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut 

Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa

Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometri terhadap sudut  sebagai berikut:

1. c a    hipotenusa panjang A sudut depan di siku -siku sisi panjang sin 2. c b    hipotenusa panjang A sudut (berimpit) dekat di siku -siku sisi panjang os c 3. b a    A sudut dekat di siku -siku sisi panjang A sudut depan di siku -siku sisi panjang tan 4. a c    A sudut depan di siku -siku sisi panjang hipotenusa panjang csc 5. b c    A sudut dekat di siku -siku sisi panjang hipotenusa panjang sec A B C  c a b Gb. 2.2. perbandingan trigonometri

(3)

A B C  c a b Gb. 2.3. perbandingan trigonometri 6. a c    A sudut depan di siku -siku sisi panjang A sudut dekat di siku -siku sisi panjang cot

Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:

    cos sin tan dan     sin cos cot    cos 1 sec dan    sin 1 csc Contoh:

Pada gambar di samping segitiga sikusiku ABC dengan panjang a 24 dan c 25.

Tentukan keenam perbandingan trigonometri untuk .

Penyelesaian:

Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras

2 2 24 25 b   625576  497 25 24 sin  c a 24 25 csc  a c 25 7 os c   c b 7 25 sec  b c 7 24 tan  b a 24 7 cot  a c

B. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa

Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30, 45,60, dan 90.

Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45,dan 60.

Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan segitiga siku-siku seperti gambar berikut ini.

Gb. 2.4.b. sudut istimewa 3 60 30 1 2

Gb. 2.4.a. sudut istimewa 2

45

1

(4)

Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan 2 2 1 2 1 45 sin   2 1 2 45 csc   2 2 1 2 1 45 cos   2 1 2 45 sec   1 1 1 45 tan   1 1 1 45 cot   Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan

2 1 0 3 sin  3 2 1 2 3 0 6 sin   3 2 1 2 3 0 3 cos   2 1 0 6 cos  3 3 1 3 1 30 tan   3 1 3 60 tan   2 1 2 30 csc   3 3 2 3 2 60 csc   3 3 2 3 2 30 sec   2 1 2 60 sec   3 1 3 30 cot   3 3 1 3 1 60 cot  

Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

 0 30 45 60 90 sin  0 2 1 2 2 1 3 2 1 1 cos  1 3 2 1 2 2 1 2 1 0 tan  0 3 3 1 1 3 tak terdefinisi cot  tak terdefinisi 3 1 3 3 1 0 contoh: 1. 2 2 1 2 2 1 2 1 45 cos 30 sin      2. 3 3 1 2 2 1 3 2 2 1 60 cot 45 cos 60 tan 45 sin        6 3 2 6 6 4 6 6 1 6 2 1

(5)

C. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran

P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat (x,y). OP adalah garis yang dapat berputar terhadap titik asal O

dalam koordinat kartesius, sehingga XOP dapat bernilai 0 sampai dengan 90. Perlu diketahui bahwa

r

y

x2 2

OP dan r 0

Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:

1. r y   OP panjang P ordinat α sin 4. y r   P ordinat OP panjang α csc 2. r x   OP panjang P absis α cos 5. x r   P absis OP panjang α sec 3. x y   P absis P ordinat α tan 6. y x   P ordinat P absis α cot

Dengan memutar garis OP maka  XOP =  dapat terletak di kuadran I, kuadran II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.

Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran: Perbandingan Trigonometri Kuadran I II III IV sin + + - - cos + - - + tan + - + - y x X Y P(x,y) r 1 Gb. 2.5 O

Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran

y x X Y P(x,y) r 1 O y x X Y P(x,y) r 2 O y x X Y r P(x,y) 3 O y x X Y r P(x,y) 4 O

(6)

csc + + - -

sec + - - +

cot + - + -

D. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi

Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut  adalah sudut (90 ), (180  ), (360

), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus, misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut  dengan (90 - ) dan pelurus (suplemen) untuk sudut  dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.

1. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (90 - ) Dari gambar 2.7 diketahui

Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)

akibat pencerminan garis yx, sehingga diperoleh: a. XOP =  dan XOP1 = 90 - 

b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:

a. sin

90

  cos 1 1 r x r y b. cos

90

  sin 1 1 r y r x c. tan

90

  cot 1 1 y x x y

Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut  dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:

a. sin

90

cos d. csc

90

sec b. cos

90

sin e. sec

90

cosec  c. tan

90

cot f. cot

90

tan

y x X Y P(x,y) r  (90-) P1(x1,y1) r1 x1 y1 y = x

Gb. 2.7. sudut yang berelasi O

(7)

y x X Y P(x,y) r  (180-) P1(x1,y1) r1 x1 y1 O

Gb. 2.8. sudut yang berelasi 2. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 - )

Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari

titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap sumbu y, sehingga a. XOP =  dan XOP1 = 180 - 

b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

maka diperoleh hubungan:

a. sin

180

  sin 1 1 r y r y b. cos

180

   cos 1 1 r x r x c.

        tan 180 tan 1 1 x y x y

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

3. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 + ) Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah bayangan

dari titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap garis

yx, sehingga

a. XOP =  dan XOP1 = 180 + 

b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

maka diperoleh hubungan:

a. sin

180

   sin 1 1 r y r y b. cos

180

   cos 1 1 r x r x c.

          tan 180 tan 1 1 x y x y x y

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin

180

sin d. csc

180

csc b. cos

180

cos e. sec

180

sec  c. tan

180

tan f. cot

180

cot

a. sin

180

sin d. csc

180

csc  b. cos

180

cos e. sec

180

sec  c. tan

180

tan f. cot

180

cot

y x X Y P(x,y) r  (180+) P1(x1,y1) r1 x1 y1 O

(8)

4. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (- ) Dari gambar 2.10 diketahui titik P1(x1,y1)

bayangan dari P(x,y)

akibat pencerminan terhadap sumbu x, sehingga a. XOP =  dan XOP1 = - 

b. x1 = x, y1= y dan r1 = r

maka diperoleh hubungan

a. sin

 

    sin 1 1 r y r y b. cos

 

   cos 1 1 r x r x c. tan

 

    tan 1 1 x y x y

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

Untuk relasi  dengan (- ) tersebut identik dengan relasi  dengan 360  , misalnya sin (360 )  sin .

E. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub

Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy selain koordinat kartesius adalah dengan koordinat kutub.

Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.

Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari dengan hubungan: r x   cos  xrcos a. sin

 

 sin d. csc

 

 csc  b. cos

 

 cos e. sec

 

 sec  c. tan

 

 tan f. cot

 

 cot

y x X Y P(x,y) r  (360-1) P1(x1,y1) r1 x1 y1 O -

Gb. 2.10. sudut yang berelasi

y x X Y P(x,y) O Gb. 2.11. koordinat kartesius  y x X Y P(r,) r  O Gb. 2.12. koordinat kutub 

(9)

r y

 

sin  yrsin

jika koordinat kartesius titik P(x,y) diketahui, koordinat kutub titik P(r, ) dapat dicari dengan hubungan:

2 2 y x r   x y  

tan  arc tan

x y

, arc tan adalah invers dari tan

Contoh:

1. Ubahlah menjadi koordinat kutub a. B(5,5) b. C(4,4 3)

2. Ubahlah P (12,60) menjadi koordinat kartesius

Penyelesaian:

1. a. B (5,5) b. C(4,4 3)

x 5, y 5 (kuadran I) x4, y 4 3 (kuadran II)

2 2 5 5   r r 

 

42

 

4 3 2  2525 5 2  1648 64 8 1 5 5 tan   45 3 4 3 4 tan      120 jadi B (5 2,45) jadi C (8, 120) 2. P (12,60) diubah ke koordinat kartesius

xr cos  yr sin   12 cos 60  12 sin 60  12(1/2)  12       3 2 1 x  6 y6 3

Jadi koordinat kartesiusnya P

6,6 3

F. Identitas Trigonometri

Dari gambar di samping diperoleh

r x   cos , r y  

sin dan rx2y2 . Sehingga

2 2 2 2 2 2 cos sin r x r y     y x X Y P(x,y) r  O Gb. 2.13. rumus identitas  sin2 +cos2  1 Jadi

(10)

1 2 2 2 2 2     r r r y x

G. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana

Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat perbandingan trigonometri suatu sudut, di mana sudutnya dalam ukuran derajat atau radian.

Menyelesaikan persamaan trigonometri adalah menentukan nilai x yang memenuhi persamaan tersebut sehingga jika dimasukkan nilainya akan menjadi benar.

1. Menyelesaikan persamaan sin x sin  Dengan mengingat rumus

sin (180 - )  sin  dan sin ( + k. 360)  sin , maka diperoleh:

2. Menyelesaikan persamaan cos x cos  Dengan mengingat rumus

 

 cos

cos dan cos ( + k. 360)  cos , diperoleh

3. Menyelesaikan persamaan tan x tan  Dengan mengingat rumus

tan (180 + )  tan  dan tan ( + k. 360)  tan , maka diperoleh:

contoh:

Tentukan penyelesaian persamaanberikut ini untuk 0x  360. a) 2 1 sinx  c) tanx  3 b) 3 2 1 cosx  Penyelesaian: a) 2 1

sinx   sin x sin 30

x + k. 360 untuk k = 0 x  30

x (180) + k.360 untuk k = 0 x  180 30 150

b) 3

2 1

cosx   cos x cos 30 Jika sin x sin  maka

x + k. 360 atau x (180) + k. 360 , k B

Jika cos x  cos  maka

x + k. 360 atau x + k. 360, k B

Jika tan x tan  maka

(11)

x + k. 360 untuk k = 0 x  30

x + k. 360 untuk k = 1 x  30 + 360  330 c) tanx  3  tan x tan 120

x + k. 180 untuk k = 0 x  120

untuk k = 1 x  120 + 180 300

Catatan: satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu radian adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari.

 AOB = 1 rad

Hubungan radian dengan derajat

360 = r r  2 rad = 2 rad 180 =  rad pendekatan 1 rad = 57,3.

Dengan mengingat pengertian radian tersebut, maka bentuk penyelesaian persamaan trigonometri dapat pula menggunakan satuan radian, sebagai contoh untuk persamaan sin x sin A maka penyelesaiannya adalah:

x A + k. 2 atau x ( A) + k. 2 , k B di mana x dan A masing-masing satuannya radian.

H. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut 1. Rumus cos ( + ) dan cos ()

Pada gambar di samping diketahui garis CD dan AF keduanya adalah garis tinggi dari segitiga ABC. Akan dicari rumus cos ( + ).

AC AD cos   



ACcos AD

Pada segitiga sikusiku CGF

   A D E B C G F Gb. 2.14 r r O A B

(12)

CF GF

sin    GFCFsin …………..(1) Pada segitiga sikusiku AFC,

AC CF sin   CFACsin …………..(2) AC AF β cos   AFACcos …………..(3) Pada segitiga sikusiku AEF,

AF AE

cos   AEAFcos  …………..(4) Dari (1) dan (2) diperoleh

GF  AC sin  sin 

Karena DE  GF maka DE  AC sin  sin  Dari (3) dan (4) diperoleh

AE  AC cos  cos  Sehingga AD  AE  DE

AC cos ( + )  AC cos  cos   AC sin  sin  Jadi

Untuk menentukan cos (  ) gantilah  dengan  lalu disubstitusikan ke rumus cos ( + ).

cos ()  cos ( + ())

 cos  cos ()  sin  sin ()

 cos  cos   sin  (sin )

 cos  cos  + sin  sin  Jadi

2. Rumus sin ( + ) dan sin ()

Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin (  ) perlu diingat rumus sebelumnya, yaitu: sin (90)  cos  dan

cos (90)  sin  sin ( + )  cos (90 ( + ))

 cos ((90) )

 cos (90) cos  + sin (90) sin 

 sin  cos  + cos  sin  Jadi

cos ( + )  cos  cos   sin  sin 

cos ()  cos  cos  + sin  sin 

(13)

Untuk menentukan sin (), seperti rumus kosinus selisih dua sudut gantilah

 dengan  lalu disubstitusikan ke sin ( + ). sin ()  sin ( + ())

 sin  cos () + cos  sin ()

 sin  cos  + cos  (sin )

 sin  cos   cos  sin  Jadi

3. Rumus tan ( + ) dan tan () Dengan mengingat     cos sin tan , maka                      sin sin cos cos sin cos cos sin ) ( cos ) ( sin ) ( tan                               cos sin cos sin 1 cos sin cos sin cos cos sin sin cos cos cos cos sin cos cos sin ) ( tan        tan tan 1 tan tan Jadi

Untuk menentukan tan (  ), gantilah  dengan  lalu disubstitusikan ke tan ( + ). tan ( )  tan ( + ()) ) (-tan tan 1 ) (-tan tan        ) tan ( tan 1 ) ( tan tan                tan tan 1 tan tan Jadi

I. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap

Dari rumusrumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat dikembangkan menjadi rumus trigonometri untuk sudut rangkap.

1. sin 2 sin ( + )  sin  cos  + cos  sin  2 sin cos Jadi

2. cos 2 cos ( + )  cos  cos  sin  sin  cos2 sin2

sin ( )  sin  cos  cos  sin 

          tan tan 1 tan tan ) ( tan

sin 2 2 sin cos

cos 2 cos2 sin2

          tan tan 1 tan tan ) ( tan

(14)

Jadi

Rumusrumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkan dengan mengingat rumus dasar cos2 + sin2 1.

cos 2 cos2 sin2 cos 2 cos2  sin2

 cos2 (1 cos2) (1 sin2) sin2

 2cos2 1 1 2 sin2 Sehingga 3.                 2 tan 1 tan 2 tan tan 1 tan tan ) ( tan 2 tan Jadi

J. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan 1. Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

cos ( + )  cos  cos   sin  sin  cos ()  cos  cos  + sin  sin  cos ( + ) + cos ()  2 cos  cos  Jadi

cos ( + )  cos  cos   sin  sin  cos ()  cos  cos  + sin  sin  cos ( + )  cos () 2 sin  sin  Jadi

2. Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh: sin ( + )  sin  cos  + cos  sin 

sin ()  sin  cos   cos  sin  sin ( + ) + sin ()  2 sin  cos  Jadi

sin ( + )  sin  cos  + cos  sin  sin ()  sin  cos   cos  sin  sin ( + ) + sin ()  2 sin  cos  Jadi

K. Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri 1) cos 2 cos2 sin2

2) cos 2 2cos2 1 3) cos 2 1  2 sin2      2 tan 1 tan 2 2 tan + cos ( + ) + cos ( )  2 cos  cos 

cos ( + )  cos () 2 sin  sin 

+ sin ( + ) + sin ()  2 sin  cos 

(15)

Contoh soal aplikasi dalam keteknikan:

1. Dua buah tegangan pada arus bolak-balik mempunyai harga: V1 = 200 sin 120 dan V2 = 200 sin 210

Berapa Vtotal dari V1 dan V2 ?

Penyelesaian: Vtotal = V1 + V2 = 200 sin 120 + 200 sin 210 = 200. 3 2 1 + 200.       2 1 = 100 3 –100

2. Sebuah balok terletak pada tangga dengan kemiringan  = 37 (sudut antara tangga dengan lantai). Gaya beratnya diuraikan dalam gaya w sin  dan w cos .

Tentukan besar sudut  dan !

Penyelesaian:

Gambar 15.a dapat direpresentasikan dalam segitiga seperti pada gambar 15.b. Dengan mengingat kembali sifat-sifat dari 2 segitiga yang sebangun

(segitiga ADC dan segitiga CDB) akan diperoleh sudut  = sudut  = 37. Sehingga  = 90 –  = 90 – 37 = 53  w cos  w sin    w Gb. 15.a    A B C D Gb. 15.b

Gambar

Gambar  1.1  adalah  gambar  seorang  pengamat  yang  ingin  mengukur  tinggi  tiang  bendera dengan menggunakan klinometer (Gb
Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.
Tabel tanda nilai keenam perbandingan  trigonometri di tiap kuadran:
Gambar  15.a  dapat  direpresentasikan  dalam  segitiga  seperti  pada  gambar  15.b. Dengan mengingat kembali  sifat-sifat  dari  2  segitiga  yang  sebangun

Referensi

Dokumen terkait

- Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku - siku.. - Menentukan

trigonometri yang melibatkan segitiga tepat ( Ting. 3 ) trigonometri yang melibatkan segitiga tepat ( Ting.  penggunaan buku sifir bagi mencari nilai sinus, kosinus, dan

Perbandingan trigonometri dipergunakan untuk menentukan panjang sisi dan besar sudut segitiga siku-siku.. Menerapkan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas dalam

Perbandingan Trigonometri (kasih penjelasan sendiri yaa) Perhatikan segitiga siku-siku ABC berikut. Dalam segitiga siku-siku ABC yang siku-siku di C didefinisikan sebagai

Membaca mengenai pengertian perbandingan trigonometri yaitu pada segitiga siku-siku dan perbandingan di semua kuadran yang ditampilkan pada media pembelajaran serta

Melalui pembelajaran matematika dengan materi Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku. Bahan Ajar ini disusun sebagai satu alternatif sumber belajar siswa untuk

Perbandingan trigonometri adalah perbandingan ukuran sisi-sisi suatu segitiga siku-siku apabila ditinjau dari salah satu sudut yang terdapat pada segitiga

 Sudut radian – derajat  Perbandingan trigomometri pada segitiga siku-siku  Sudut istimewa  Sudut berelasi  kuadran Hubungan Perbandingan suatu sudut Membuktikan