• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG RENJA BPBD KABUPATEN SAMPANG ANG TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG RENJA BPBD KABUPATEN SAMPANG ANG TAHUN 2019"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

RENJA BPBD KABUPATEN

SAMPANG TAHUN 2018

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

RENJA BPBD KABUPATEN

SAMPANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

RENJA BPBD KABUPATEN

SAMPANG TAHUN 2019

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang

(2)
(3)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Sementara itu paralel dengan pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan setiap SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Umum Aanggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sampang tahun 2020 yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, penyusunannya dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui penyelenggaraan Musrenbang tahunan yang diselenggarakan secara berjenjang untuk keterpaduan Rancangan Renja SKPD.

Sesuai amanat tersebut maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2020 ini menyusun Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang tahun 2020. Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang tahun 2020, merupakan rencana pembangunan tahunan

(4)

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang tahun 2019 - 2024 seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Tahun 2019 - 2024 yaitu : ““Kabupaten

Sampang Yang Tangguh, Tangkas Dan Terkoordinasi Dalam Penanggulangan Bencana””

Mengacu pada sasaran RPJMD Kabupaten Sampang maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Tahun 2019 – 2024 mempunyai Visi yaitu “ Sampang Hebat Bermartabat ” , serta mendukung misi Bupati Sampang yang ketiga yaitu “”MENINGKATKAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG BERKUALITAS DAN

BERKELANJUTAN””, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan Kuantitas dan

kualitas pembangunan infrastruktur secara komprehensif dan berkelanjutan. Rencana Kerja (Renja) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang tahun 2020, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang tahun 2020 yang telah ditetapkan Prioritas Pembangunan Daerah, yang mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran pembangunan yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan kebijakan dari Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah.

I.2 Landasan Hukum

Renja BPBD Kab. Sampang disusun berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

2. Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4723)

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(5)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana;

11. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana; 12. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/296/KPTS/013/2017

tentang Pengesahan Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2014-2020;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sampang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2010 Nomor 7);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2008 Nomor 29);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor: 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(6)

16. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 05 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana ;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013-2023;

19. Peraturan Bupati Sampang Nomor 37 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Sekretariat dan Seksi Badan Penanggulangan Bencanan Daerah Kabupaten Sampang.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja (Renja) BPBD Kab. Sampang tahun 2020 adalah :

1.3.1 Maksud

Terciptanya sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan dini bencana alam serta sebagai evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan BPBD Kabupaten Sampang.

. 1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Penanggulangan Bancana Daerah Tahun 2020 adalah:

Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur secara komprehensif dan berkelanjutan.

(7)

I.4 Sistematika Penulisan

Rencana Kerja BPBD Kab. Sampang disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BPBD TAHUN

SEBELUMNYA

2.1 Evaluasi pelaksanaan Renja BPBD Kab. Sampang Tahun

Sebelumnya dan Capaian Renstra BPBD Kab. Sampang

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan BPBD Kab. Sampang

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPBD Kab.

Sampang

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BPBD Kab. Sampang

3.3 Program dan Kegiatan

(8)

BAB II

PELAKSANAAN RENJA BPBD KABUPATEN SAMPANG

TAHUN 2018

2.1 Pelaksanaan Renja SKPD dan Capaian Renstra BPBD Kab Sampang

Rencana Kerja BPBD Kabupaten Sampang adalah penjabaran perencanaan tahunan dari Rencana Strategis BPBD Kabupaten Sampang. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) BPBD Kabupaten Sampang ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran oleh BPBD Kabupaten Sampang perkiraan target tahun 2019. Pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran melalui tahapan sebagai berikut :

A. Penetapan Indikator Kinerja

Penetapan indikator kinerja merupakan ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja Kegiatan meliputi indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Indikator-indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, buku dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan.

Adapun indikator kinerja Tahun 2019 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang adalah :

1. Persentase desa tangguh bencana

(9)

B. Capaian Analisis Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.

1. Evaluasi Program Tahun 2018

Pada tahun anggaran 2018 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BDBD) Kabupaten Sampang, mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.852.951.350,- terealisasi sebesar Rp. 3.391.481.557,- yang terdiri dari :

a). Belanja Tidak Langsung, anggaran sebesar Rp. 993.804.350,-terealisasi Rp. 789.737.324,- atau 79%.

b). Belanja Langsung, anggaran sebesar :

1). Sumber Dana dari APBD Kabupaten Sampang sebesar Rp.

3.852.951.350,-2). Jumlah total belanja langsung sebesar Rp. 2.859.147.000,- dan terealisasi Rp. 2.601.744.233,- atau 91,%.

Anggaran BPBD tahun 2018, yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Sampang, untuk Belanja Langsung kegiatan SKPD sebesar Rp. 2.859.147.000,- Digunakan untuk 2 (dua) program kesekretariatan, 1 (satu) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur dan 1 ( satu ) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana dengan anggaran sebesar Rp. 2.859.147.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.601.744.233,- (91,%), sisa anggaran sebesar Rp.

257.402.767,-2. Perkiraan pencapaian Tahun Anggaran 2018

Sedangkan untuk tahun berjalan yakni Anggaran tahun 2019 dari usulan sebesar Rp.4.072.550.000 mendapatkan pagu anggaran sebesar

Rp. 2.665.100.000,- terurai dalam 5 program dan 13 kegiatan,

diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100%.

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2019, dapat dikemukakan

(10)

a. Rendahnya Aksesibiltas informasi kebencanaan di seluruh wilayah Kabupaten Sampang

b. Belum optimalnya kemampuan dan jumlah sumber daya manusia

dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;

c. Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana yang menyebabkan rendahnya

keterpaduan dalam fungsi komando dan pelaksanaan.

d. Belum dipahaminya secara utuh tentang outcome yang ingin dicapai

dari setiap kegiatan, sehingga masih adanya kesulitan merealisasikan sasaran program menjadi outcome kegiatan yang menunjang efektivitas program/kegiatan

e. Rendahnya komitmen dan pemahaman untuk mempedomani

indikasi kegiatandalam Renstra, RKPD maupun dalam RPJMD dalam merencanakan kegiatan.

Dari identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh BPBD dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, maka peningkatan kinerja organisasi melalui kegiatan tahunan yang dilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra BPBD Kabupaten Sampang tahun 2019 – 2024, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh BPBD Kabupaten Sampang pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Strategi Mendorong berkembangnya tanggung jawab aparatur atas tugas– tugasnya dalam pelaksanaan tugas dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kapabilitas dan kapasitas aparatur kebencanaan.

b. Peningkatan kemampuan teknis aparat kebencanaan.

c. Peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga dapat menyelenggarakan urusan pemerintahandengan optimal.

d. Memberikan dukungan sarana dan prasarana bagi aparat pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan sehingga

(11)

2. Strategi Mendorong masyarakat untuk mengetahui, memahami dan bertindak cepat dalam kondisi siaga bencana dan tanggap darurat bencana dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Membangun kemampuan dan kolektifitas masyarakat melalui pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana.

b. Pemantapan partisipasi masyarakat dalam proses penanggulangan bencana.

c. Mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana di

Kabupaten Sampang yang terintegrasi antara pemerintah,

masyarakat dan kelembagaan non-pemerintah.

3. Strategi Pemberdayaan seluruh sumber daya yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam rangka mewujudkan good governance dilaksanakan dengan arah kebijakan yaitu Meningkatkan pelayanan kebencanaan pada saat pra bencana, tanggap darurat bencana dan pasca bencana.

4. Strategi Membangun koordinasi yang efektif dan semangat kebersamaan untuk membuat kesepakatan terbaik bagi kepentingan penanggulangan bencana di Kabupaten Sampang dengan arah kebijakan :

a. Melaksanakan koordinasi melalui mekanisme yang ada dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana sesuai dengan kebijakan publik, dan melaksanakan langkah inovatif dalam rangka mendorong terwujudnya visi dan misi Kabupaten Sampang dan BPBD Kabupaten Sampang.

b. Melaksanakan penanggulangan bencana yang terintegrasi satu daerah dengan yang lainnya dan antar SKPD.

Adapun pencapaian kinerja pelayanan BPBD Kabupaten Sampang dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:

(12)
(13)
(14)
(15)

2.2 Analisis kinerja Pelayanan BPBD

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang Dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang dan Peraturan Bupati Sampang Nomor 37 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang, Bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dipimpin oleh seorang ex officio adalah Sekretaris Daerah yang memiliki tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang penanggulangan bencana.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi;

2. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana;

3. Penyusunan pedoman operasional terhadap penanggulangan bencana;

4. Penyampaian informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat; 5. Penggunaan dan pertanggungjawaban sumbangan atau bantuan;

6. Pelaporan penyelenggaraan penanggulangan bencana; 7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Adapun pencapaian kinerja pelayanan BPBD Kabupaten Sampang dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:

(16)
(17)

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPBD

Dalam rangka untuk mencapai dan mewujudkan visi dan misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan analisis baik dari lingkungan internal yang meliputi faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) maupun lingkungan eksternal yang meliputi faktor peluang (opportunity) dan ancaman (threats).

Hasil analisis dari beberapa isu-isu strategis di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang antara lain :

2.3.1 Tugas-tugas Kepala Pelaksana BPBD :

Tugas dan kewenangan dalam melaksanakan koordinasi, komando dan fasilitasi dalam penyelenggaraan kegiatan seksi-seksi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Sampang.

Berdasarkan pasal 3 ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor : 4 Tahun 2010, maka tugas pokok dan fungsi BPBD sebagai berikut : 1. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi;

2. Pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan

penanggulangan bencana;

3. Penyusunan pedoman operasional terhadap penanggulangan bencana; 4. Penyampaian informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada

masyarakat;

5. Penggunaan dan pertanggungjawaban sumbangan atau bantuan; 6. Pelaporan penyelenggaraan penanggulangan bencana;

(18)

2.3.2 Tugas-tugas Sekretaris BPBD :

Membantu Kepala Pelaksana BPBD dalam bidang kesekretariatan, mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang/seksi secara terpadu serta tugas pelayanan administratif lainnya. Sekretariat Pelaksana BPBD dipimpin oleh seorang Sekretaris. Dalam membantu tugas Kepala Pelaksana BPBD sebagaimana tersebut diatas, Sekretaris mempunyai tugas :

a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pengelolaan administrasi perlengkapan;

e. pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol;

f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan;

g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas;

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana. Tugas-tugas Staf Sekretariat :

a. membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan; b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana.

(19)

2.3.3 Tugas-tugas Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD

Membantu Kepala Pelaksana BPBD dalam bidang pencegahan dan kesiapsiagaan kemungkinan terjadinya bencana, yang meliputi penyusunan program dan penyelenggaraan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan secara terpadu serta tugas pelayanan administratif lainnya. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

Dalam membantu tugas Kepala Pelaksana BPBD sebagaimana tersebut diatas, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas :

a. merumuskan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pengurangan resiko bencana;

b. mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pengurangan resiko bencana;

c. melaksanakan kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pengurangan resiko bencana;

d. memantau, evaluasi dan analisis pelaporan dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat pada pra bencana serta pengurangan resiko bencana;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Pelaksana. Tugas-tugas Staf Seksi Pencegahan dan Kasiapsiagaan :

a. Membantu Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya;

(20)

2.3.4 Tugas-tugas Seksi Kedaruratan dan Logstik BPBD :

Membantu Kepala Pelaksana BPBD pada saat terjadi bencana, yang meliputi penyusunan program dan penyelenggaraan upaya penanganan bencana dan penyediaan logistik terkait bencana, mengkoordinasikan dan melaksanakan penanganan darurat bencana, evakuasi terhadap korban bencana secara terpadu.

Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Dalam membantu tugas Kepala Pelaksana BPBD sebagaimana tersebut diatas, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas :

a. merumuskan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

b. mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

c. mengkomando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;

d. melaksanakan kerja sama dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

e. memantau, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Pelaksana. Tugas-tugas Staf Seksi Kedaruratan dan Logistik :

a. Membantu Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik dalam melaksanakan semua tugas-tugasnya;

(21)

2.3.5 Tugas-tugas Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi :

Membantu Kepala Pelaksana BPBD pada saat pasca terjadinya bencana, yang meliputi penyusunan program, mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya penyediaan kebutuhan dasar korban bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi terkait dengan akibat terjadinya bencana.

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Seksi. Dalam membantu tugas Kepala Pelaksana BPBD sebagaimana tersebut diatas, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas :

a. perumusan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

c. pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait atau lembaga terkait dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Pelaksana.

Tugas-tugas Staf Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sampang :

a. Membantu Kepala Seksi Rehabilitasi dan dan Reontruksi dalam melaksanakan semua tugas-tugasnya;

b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sampang.

(22)

2.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BPBD Kabupaten Sampang Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana Belum optimal Review RPJMD Jaringan informasi & komunikasi kebencanaan dengan masyarakat Kepedulian masyarakat mengenai bencana dan upaya pengurangan resiko serta penanganan bencana. - Keterbatasan SDM tenaga trampil dibidang penanggulanga n bencana - Kurang Pemahaman masyarakat terhadap kebencanaan serta koordinasi dengan masyarakat kurang optimal Penanganan Kedaruratan Belum optimal Review RPJMD SOP Penanganan Darurat Koordinasi antar instansi & stakeholders Penanganan darurat bersifat parsial / belum terpadu

(23)

Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pemulihan (rehabilitasi & rekonstruksi) pasca bencana Belum optimal Review RPJMD - SDM penghitungan kerusakan / kerugian dampak bencana. - Rencana pemulihan pasca bencana. - Realisasi pemulihan (rehabilitasi & rekonstruksi) pasca bencana dari pusat maupun daerah. -Intensitas peristiwa Banjir, longsor, angin putting beliung, yng cukup tinggi - Petunjuk teknis / peraturan rehabilitasi & Rekonstruksi - Pemulihan (rehabilitasi & rekonstruksi) pasca bencana - Keterbatasan dana dalam proses penanggulanga n pasca bencana. - Belum terbentuknya Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA)

Berdasarkan hasil kajian terhadap tabel diatas menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Badan Penanggulangan Bencan Daerah Kabupaten Sampang dalam upaya untuk memberikan pelayanan terbaik adalah pada Keterbatasan SDM tenaga trampil dibidang penanggulangan bencana masih kurang sehinnga dibutuhkan Penyuluhan / sosialisasi yang memadai .

(24)

Sedangkan untuk melakukan identifikasi Strategis terhadap lingkungan Internasional, Nasional dan Lokal tersajikan pada tabel dibawah ini :

Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

No

IsuStrategis Dinamika

Internasional Dinamika Nasional

Dinamika Regional / lokal Lain-lain (1) (2) (3) (4) (5) 1 Banjir yang banyak menelan korban, kerusakan dan kerugian

Banyak terjadi banjir di sejumlah kabupaten diseluruh indonesia

Tingginya intensitas

bencana alam banjir

-2 Perubahan iklim global yang berdampak pada perubahan cuaca ekstrem

Terjadi Cuaca yang ekstrem menyebabkan Banjir, longsor , putting beliung

peristiwa longsor dan kejadian rumah roboh akibat putting beliung yg Banyak terjadi -3 Pemanasan global dan kebakaran hutan Kekeringan dan kebakaran hutan Kekeringan dan kebakaran lahan dan rumah masyarakat

Isu strategis yang paling dominan untuk dinamika Internasional adalah Pemanasan Global, sedangkan untuk dinamika Nasional Banyak terjadinya banjir di sejumlah kabupaten di Indonesia, sedangkan di daerah adalah bencana Banjir, longsor, angin puting beliung dan kekeringan.

(25)

2.4.1 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Keterkaitan antara Visi Misi Kepala Daerah dan wakil kepala daerah terpilih dengan keberadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang adalah pada Misi 3 “Mengoptimalkan pemanfaatan

potensi wilayah sesuai daya dukung lingkungan” secara rinci disajikan

dalam tabel dibawah ini :

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BPBD Kabupaten Sampang Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Sampang Hebat Bermartabat No

Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) Misi 3: Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan - Program Pencegahan dini & Penanggulangan Korban bencana Terbatasnya jumlah SDM yang memiliki keterampilan dan keahlihan dalam penanggulangan bencana Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manajamen resiko Adanya dukungan dari instansi / lintas sektor dalam meminimalisir dampak

(26)

- -Terwujudnya upaya

rehabilitasi dan

rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum

bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, Belum adanya Pedoman dan petunjuk teknis didaerah dalam pengelolaan rehabilitasi dan rekontruksi untuk pemulihan dan perbaikan kerusakan infrasrtuktur akibat bencana Belum terbentuknya Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) Perlu dukungan adanya dari instansi untuk membantu kebutuhan pasca bencana

Untuk Misi 3 didukung oleh 1 (satu) program sebagaimana tabel diatas 2.4.2 Telaahan Renstra K/L dan Renstra BPBD Provinsi Jawa Timur

Identifikasi program dan kegiatan yang berada dalam lingkup Kementerian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang menjadi sebuah acuan yang bisa diselaraskan dengan Program dan Kegiatan yang berada pada tingkat propinsi dan Nasional. Identifkasi tersebut terangkum dalam tabel dibawah ini :

(27)

Permasalahan Pelayanan BPBD Kabupaten berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Sasaran Jangka Menengah Renstra BNPB Permasalahan Pelayanan BPBD Propinsi Jawa Timur

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Terwujudnya system penanganan kedaruratan

bencana yang efektif melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan sistem logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien;

Masih kurangnya anggaran dan jumlah dan jenis sarana dan prasarana kebencanaan yang dimiliki daerah Belum adanya Perda yg signifikan dalam pengelolaan anggaran kebencanaan untuk kondisi kedaruratan Adanya Dana Siap Pakai (DSP) dan dana Biaya Tak terduga (BTT) guna pemenuha n biaya akibat bencana pada saat kondisi darurat 2 Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan Kurangnya pengetahuan masyarakat akan Banyaknya masyarakat yang mendirikan bangunan Adanya dana bantuan sosial

(28)

No Sasaran Jangka Menengah Renstra BNPB Permasalahan Pelayanan BPBD Propinsi Jawa Timur

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas di tingkat pusat dan daerah;

bencana hibah penangana n pasca bencana -Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, Belum adanya Pedoman dan petunjuk teknis didaerah dalam pengelolaan rehabilitasi dan rekontruksi untuk pemulihan dan perbaikan kerusakan infrasrtuktur akibat bencana Banyaknya kerusakan infrastruktur akibat bencana yang masih belum tertangani dengan baik Adanya bantuan Sosial Berpola hibah kegiaran rehabilitasi dan rekontruks i Pasca bencana

(29)

Permasalahan Pelayanan BPBD Kabupaten/Kota Berdasarkan Sasaran Renstra BPBD Provinsi Jawa Timur beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra BPBD Provinsi Jawa Timur Permasalahan Pelayanan BPBD Kabupaten Sampang SebagaiFaktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) -Terwujudnya Pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan,

peringatan dini, dan mitigasi untuk

menghadapi ancaman dan resiko bencana;

Kurangnya sarana pendeteksi adanya bencana Tidak adanya alat pendeteksi bencana (banjir,longso r, angin puting beliung) Adanya Informasi dan komunikasi yang cepat dari masyarakat tentang adanya bencana -Terwujudnya standar, kebutuhan, dan prosedur penyelenggaraan penanggulangan bencana Implementasi tentang SOP bencana yang belum dijalankan dan

belum diketahui banyak oleh masyarakat kurangya sosialisasi tentang standart keselamatan penyelenggar aan penanggulang an bencana Peran serta masyarakat yang secara otomatis ikut terlibat

(30)

No Sasaran Jangka Menengah Renstra BPBD Provinsi Jawa Timur Permasalahan Pelayanan BPBD Kabupaten Sampang SebagaiFaktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) (Aparatur dan Masyarakat) yang menguasai teknologi di bidang penanggulangan bencana; dibawah naungan BPBD Kabupaten Sampang otomatis ikut terlibat

2.4.3Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Keberadaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian lingkungan Hidup menjadi salah satu dasar/pedoman dalam penentuan lokasi pelaksanaan Program dan Kegiatan, sehingga tidak sampai terjadi tumpang tindih lokasi dengan instansi lain. Hal ini menjadi penting untuk diketahui bersama sehingga mampu menghasilkan dan mencapai target kesejahteraan masyarakat yang optimal.

(31)

Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No

Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas

dan Fungsi SKPD Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Wilayah perkotaan Kab. Sampang sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Ibu kota sampang sebagai PKL justru adalah area pusat terjadinya banjir Topografi pusat kota sampang cenderung cekungan sehingga terjadi banjir adanya normalisasi pada sungai dan selokan 2 Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) Yang terdiri atas kecamatan Robatal, Karang Penang, Omben, Kedungdung termasuk Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLP) yaitu Kecamatan Kedungdung 4 kecamatan tersebut (Robatal, Karang Penang, Omben, Kedungdung) merupakan daerah aliran sungai (DAS)

yang membawa dampak bencana banjir ke kota sampang Secara topografi dan elevasi kota sampang merupakan pusat pertemuan (DAS) dari 4 kecamatan tersebut Adanya reservoir, embung yang mulai dibangun di daerah hulu

Kawasan rawan bencana alam merupakan kawasan yang diindikasikan sebagai kawasan yang sering terjadi bencana. Di wilayah Kabupaten Sampang,

(32)

A. Kawasan Rawan Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Kawasan rawan longsor tersebar antara lain di Kecamatan Tambelangan Kedungdung, Robatal, Karang Penang, Kedungdung, Omben, Sokobanah, Banyuates, Ketapang.

B. Kawasan Rawan Banjir

Banjir adalah suatu keadaan sungai, dimana aliran sungai tidak tertampung oleh palung sungai, sehingga terjadi limpasan dan atau genangan pada lahan yang semestinya kering. Persebaran kawasan rawan banjir di Kabupaten Sampang tersebar di kecamatan Sampang antara lain: Kelurahan Gunung Sekar, Kelurahan Karang Delam, Kelurahan Polagan, Kelurahan Rongtengah, Kelurahan Delpenang, Kelurahan Banyuanyar, Desa Tanggumong, Desa Kamoning, Desa Pangilen, Desa Banyumas, Desa Panggung, Desa Baruh, Desa Paseyan, Desa Taman Sareh, Desa Gunung Maddah; Kecamatan Jrengik. Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana banjir secara umum dapat dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan yaitu upaya pengelolaan kawasan rawan banjir melalui tata ruang, serta melalui mitigasi struktural.

C. Kawasan Rawan Angin Kencang dan Puting Beliung

Kawasan rawan bencana angin kencang dan puting beliung dapat terjadi di semua kecamatan di kabupaten Sampang. Adapun arahan pengelolaan pada kawasan yang rawan terkena bencana ini meliputi:

(33)

• Penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin; • Pengembangan struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk

mampu bertahan terhadap gaya angin. Batu. Arahan pengelolaan kawasan rawan bencana tanah longsor dilakuka melalui penataan ruang dan rekayasa teknologi.

Pemetaan wilayah berdasarkan potensi dalam RT/RW sudah terwakili dengan memperhatikan potensi di masing-masing wilayah sehingga program pencegahan dini dan penanggulangan bencana berjalan dengan baik di Kabupaten Sampang.

Permasalahan Pelayanan BPBD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No

Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi

SKPD Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1 ) (2) (3) (4) (5) 1 Reboisasi dan penanaman pohon dilereng/bantaran sungai untuk

stabilsasi lereng dan memperbaiki proses infiltrasi Kurangnya / lemahnya Perda yang memberikan eksekusi terhadap perbuatan masyarakat yg sering merusak lingkungan Penggundulan hutan dan pemotongan tanaman di area DAS sungai masih banyak terjadi Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan dampak kerusakan lingkungan

(34)

2

Pencegahan

penurunan potensi mutu air dan udara termasuk ketersediaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat; Luas wilayah terdampak kekeringan dikabupaten sampang cukup banyak Kurangnya sarana mobil penditribusia n air bersih ketika terjadi bencana kekeringan

Adanya sumber air dan potensi air yang dapat digunakan ketika terjadi kekeringan 3 Perubahan cuaca ekstrem yg berdampak terhadap kerusakan kondisi struktur tanah Banyak terjadi patahan / longsor akibat perubahan cuaca dan lingkungan Kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, rumah masyarakt akibat longsor Perencanaan infrastruktur yng sudah memuat tentang factor keamanan akibat bencana (angin,gempa / longsor)

Hasil analisis di atas menjadi sebuah parameter bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk senantiasa memacu hal-hal yang menjadi pendorong sehingga ada perimbangan dengan faktor penghambat untuk menyelesaikan Permasalahan pelayanan SKPD. Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis merupakan identifikasi yang menjadi bahan dan masukan untuk menselaraskan program dan Kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan datang.

2.5 Review Terhadap rancangan awal RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2019

(35)

kedua dokumen perencanaan jangka menengah dan jangka penjang tersebut, penanggulangan bencana belum menjadi kebijakan utuh pemerintah Kabupaten Sampang karena masih menjadi bagian dalam kebijakan pengelolaan lingkungan. Atas dasar tersebut, perlu adanya komitmen pemerintah Kabupaten Sampang terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana yang tertuang dalam RKPD Kabupaten Sampang untuk tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan kebutuhan pendanaan penanggulangan bencana di Kabupaten Sampang, BPBD yang masih baru terbentuk membutuhkan anggaran untuk perbaikan dan pembenahan secara internal maupun ekternal. Secara internal, masih banyak kebutuhan peralatan kebencanaan terutama alat berat dan sebuah gudang representatif untuk menyimpan dan mengelola peralatan tersebut. Selain itu, diperlukan juga peningkatan kapasitas aparatur BPBD yang siap siaga bencana melalui pendidikan dan pelatihan baik dilakukan oleh BPBD sendiri maupun oleh instansi kebencanaan lain yang kompeten. Secara ekternal, penguatan kelembagaan BPBD harus menjadi prioritas untuk menunjang tiga fungsi BPBD yaitu fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana. Penguatan kelembagaan BPBD harus melibatkan seluruh SKPD yang terlibat penanggulangan bencana seperti Sekretariat Daerah, Bappeda, BPLH, BKBPP, DPPK, Dinas Sosial, Dinas Bina Marga,Dinas PU Cipta karya dan Tata ruang.Dinas PU Pengairan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, seluruh kantor kecamatan dan kelurahan di Wilayah Kabupaten Sampang, serta Instansi Lintas sector, dan Lintas Derah jika menyangkut kebencanaan diwilayah menyangkut antar kabupaten.

(36)
(37)

2.6 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Sampang berasaskan lima prinsip yaitu perencanaan politik, perencanaan teknokratik, perencanaan partisipatif, perencannaan top down dan perencanaan bottom up. Musrenbang Kabupaten Sampang tahun 2018 merupakan bagian dari perencanaan partisipatif, perencanaan top down dan perencanaan bottom up yang dimulai dari musrenbang tingkat desa,tingkat kecamatan sampai ke tingkat kabupaten. Beberapa usulan masyarakat tersaring dan menjadi usulan prioritas untuk wilayahnya telah dialokasikan dalam anggaran BPBD tahun 2018, sedangkan usulan bantuan stimulan untuk korban bencana dianggarkan secara rutin dalam belanja tidak terduga Kabupaten Sampang. Usulan program dan kegiatan dari pemangku kepentingan ada pada tabel 2.6 berikut:

(38)
(39)

SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Target Capaian

Kinerja APBD

APBD

PROP. APBN Jumlah(6+7+8)

Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Program Administrasi Perkantoran 378,560,800 416,677,500

Pelayanan Administrasi dan Jasa

perkantoran Terwujudnya PelayananAdministrasidan jasa Perkantoran

132,684,000 141,108,000

1 4.05.07.01.01

Tabel III.1

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PERANGKAT DAERAH TAHUN 2019 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2020

Kode Pemerintahan Daerah danUrusan/Bidang Urusan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan

(Output)

Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2020 Lokasi

Rencana Tahun 2019

4.05.07.01

Pelayanan Administrasi dan Jasa

perkantoran Terwujudnya PelayananAdministrasidan jasa Perkantoran

132,684,000 141,108,000

Jumlah surat terkirim selama

1 tahun BPBD Kab.Sampang

500 surat APBD 500 surat

Pembayaran 3 jenis rekening

selama 1 Tahun BPBD Kab.Sampang

3 jenis APBD 3 jenis Jumlah unit kendaraan

dinas/operasional yang mendapat perizinan

BPBD Kab. Sampang

17

kendaraan APBD 17kendaraan Jenis Peralatan Kebersihan BPBD Kab.

Sampang

19 jenis APBD 19 jenis

Penyediaan Sarana Administrasi

Perkantoran Terwujudnya PenyediaanSarana dan Prasarana Perkantoran

78,441,800 85,684,500 jumlah jenis ATK yang

terpenuhi selama 1 tahun BPBD Kab. Sampang

24 jenis APBD 24 jenis

4.05.07.01.01

(40)

komponen instalasi listrik yang terpenuhi selama 1 tahun

BPBD Kab. Sampang

7 jenis APBD 7 jenis Jenis Perlengkapan Kantor

yang terpenuhi selama 1 tahun

BPBD Kab. Sampang

3 jenis APBD 3 jenis jenis bahan bacanaan yang

tersedia selama 1 tahun BPBD Kab. Sampang

2 jenis APBD 2 jenis jumlah rapat staf meeting,

rakor dinas yang dilakukan BPBD Kab. Sampang

35 orang APBD 35 orang

Rapat- rapat koordinasi dan konsultasi

dalam dan luar daerah 167,435,000 189,885,000

Terlaksananya rapat koordinasi & konsultasi ke

luar daerah BPBD Kab.Sampang

30 kali APBD 35 kali Prog peningkatan sarana &

prasarana aparatur Terwujudnya PeningkatanSarana & prasarana aparatur

368,888,000 407,652,000

4.05.07.02.01 4.05.07.01.03

4.05.07.02 Prog peningkatan sarana &

prasarana aparatur Terwujudnya PeningkatanSarana & prasarana aparatur

368,888,000 407,652,000

Pembangunan/Rehab/Pemeliharaan

gedung Kantor 48,984,000 54,992,000

Jumlah pemeliharaan

gedung kantor BPBD Kab.Sampang 7kendaraan APBD 7 kendaraan

Pengadaan/Pemeliharaan

Kendaraan Dinas Operasional Tersedianya danapemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 141,704,000 151,660,000 Jumlah Kendaraan dinas/operasional yang mendapat pemeliharaan BPBD Kab. Sampang

7 unit APBD 7 unit

Pengadaan/Pemeliharaan Peralatan

dan Perlengkapan Kantor Tersedianya danapemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan

143,850,000 148,150,000

4.05.07.02.01

4.05.07.02.02.03 4.05.07.02

(41)

Jumlah pemeliharaan Mesin BPBD Kab. Sampang

20 unit APBD 20 unit Jumlah pemeliharaan

Printer 12 unit 12 unit Jumlah pemeliharaan

Komputer/Laptop 12 unit 12 unit Jumlah pemeliharaan

Proyektor 2 unit 2 unit Jumlah pemeliharaan Water

treatment BPBD Kab.Sampang

1 unit 1 unit Jumlah pengadaan printer BPBD Kab.

Sampang

1 unit APBD 1 unit Jumlah pengadaan

komputer/laptop BPBD Kab. Sampang

2 unit APBD 2 unit

Pengadaan Pakaian Dinas Terwujudnya Peningkatan

Disiplin Aparatur 34,350,000 52,850,000

4.05.07.02.03 Pengadaan Pakaian Dinas Terwujudnya Peningkatan

Disiplin Aparatur 34,350,000 52,850,000 Jumlah pakaian seragam

yang terpenuhi BPBD Kab.Sampang

34 orang APBD 34 orang APBD

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 58,550,000 58,900,000

Pelaksanaan

Bintek/Sosialisasi/Seminar 58,550,000 58,900,000

Jumlah peserta

bintek/sosialisasi/seminar BPBD Kab. Sampang

6 orang APBD 6 orang

Program Peningkatan sistem

Perencanaan, Penganggaran, Terwujudnya PeningkatanSistem Pelaporan capaian 42,690,000 48,674,000

4.05.07.04 4.05.07.02.03

4.05.07.03 4.05.07.03.01

(42)

Jumlah Dokumen LKjIP

yang disusun BPBD Kab.Sampang

1 dokumen APBD 1 dokumen Jumlah Dokumen Laporan

semesteran yang disusun BPBD Kab. Sampang

2 dokumen APBD 2 dokumen Jumlah dokumen laporan

akhir tahun yang disusun BPBD Kab. Sampang

2 dokumen APBD 2 dokumen

Penyusunan DokumenPerencanaan

dan Penganggaran 13,950,000 16,600,000

Jumlah Dokumen Renja, Renstra, RKA dan DPA yang disusun

BPBD Kab. Sampang

4 dokumen APBD 4 dokumen

Peningkatan Pelayanan informasi

publik 15,000,000 15,450,000

Jumlah dokumen pelayanan

perangkat daerah BPBD Kab. Sampang

1 dokumen 1 dokumen

4.05.4.05.39 4.05.4.05.07.04.03 4.05.4.05.07.04.02

Jumlah dokumen pelayanan

perangkat daerah BPBD Kab. Sampang

1 dokumen 1 dokumen

Program Pencegahan Dini dan

Penanggulangan Bencana Terwujudnya Pencegahandini dan Penanggulangan Korban Bencana

1,816,411,200 1,866,451,500

Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Bencana jumlah peserta sosialisasi BPBD Kab.Sampang

220 org 254,480,000 APBD 250 org 137,475,000 Penanganan Kedaruratan dan Logistik

Bencana Jumlah Desa BPBD Kab.Sampang

1,529,931,200 APBD 12 kec 1,692,915,000

Jumlah lokasi bencana

alam yang tertangani 30 lokasi Jumlah pengadaan logistik 1000 paket

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Tersedianya Standart

Operasional Prosedur BPBD Kab. 13 desa/kel 32,000,000 APBD 100 org 36,061,500

4.05.4.05.39.02

4.05.4.05.39.03 4.05.4.05.39.01 4.05.4.05.39

(43)

BPBD KABUPATEN SAMPANG

ANANG DJOENAEDI SANTOSO, S. Sos., M.Si. NIP. 19700601 199003 1 005

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

No Indikator SPM/Standar Nasional

IKK

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 Persentase desa tangguh bencana 100% 1 1 1 1

2 persentase korban bencana alam

yang tertangani 100% 1 45 55 65 15 15 28 31 35

Tabel 2.2

Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBD Kab. Sampang

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Proyeksi Catatan Analisis

(49)

No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/Volume Catatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Penanggulangan bencan alam di daerah 14 Kecamatan se Kabupaten Sampang

Persentase bencana alam yang tertangani

35 Lokasi Dalam Proses

TOTAL KEGIATAN 1 Kegiatan

Tabel 2.6

Usulan Program dan Kegiatan dari Pemangku Kepentingan Tahun 2019 BPBD Kab. Sampang

(50)

Target Renja SKPD Tahun 2017 Realisasi Renja SKPD Tahun 2017 Target Realisasi (%) Realisasi Capaian Program dan Kegiatan tahun 2018 Perkiraan Capaian Target Restra Tahun 2019 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Program Pelayanan Administrasi perkantoran

Penyedian surat menyurat surat terkirim selama 1 tahun 205 surat BPBD Kab.

Sampang 205 surat 225 surat 3,652,000

Perkiraan Realisasi Capaian Target SKPD s/dTahun Berjalan

1 1.13.1.13.02.01 1.13.1.13.02.01.01 1.13.1.13.02.01.02

Tabel 2.1

Rekapitlasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja BPBD Tahun 2018 BPBD KABUPATEN SAMPANG

Kode Pemerintahan Daerah danUrusan/Bidang Urusan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target Kinerja Capaian Program Renstra Tahun Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d tahun n-3

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2017 Target Program dan Kegiatan Renja 2018

Penyedian surat menyurat surat terkirim selama 1 tahun 205 surat BPBD Kab.

Sampang 205 surat 225 surat 3,652,000

Penyediaan jasa komunikasi sumber

daya air & listrik 12 bulan untuk pembayaran 4jenis rekening 4 jenis BPBD Kab.Sampang 4 jenis 3 jenis 82,800,000

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

unit kendaraan mendapatkan perijinan kendaraan dinas/operasional 11 unit BPBD Kab. Sampang 11 unit 17 unit 21,250,000

Penyediaan jasa kebersihan kantor Terpenuhinya peralatan

kebersihan BPBD Kab.

Sampang

7,152,100

Penyediaan alat tulis jenis ATK selama 1 tahun 24 jenis BPBD Kab.

Sampang 24 jenis 24 jenis 33,978,400

Penyediaan barang cetakan &

penggandaan Jenis barang cetakan selama1 tahun dan lembar penggandaan

9 jenis

BPBD Kab. Sampang

9 jenis 10 jenis 8,035,600

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor jenis komponen instalasilistrik selama 1 tahun paket BPBD Kab. Sampang

paket 8 jenis 7,705,400

Penyediaan peralatan dan Terpenuhinya perlengkapan BPBD Kab. 7,400,000

1.13.1.13.02.01.08 1.13.1.13.02.01.13 1.13.1.13.02.01.01 1.13.1.13.02.01.02 1.13.1.13.02.01.06 1.13.1.13.02.01.10 1.13.1.13.02.01.11 1.13.1.13.02.01.12

(51)

Rapat- rapat koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah Terlaksananya rapatkoordinasi & konsultasi ke luar daerah

34 kali

BPBD Kab. Sampang

34 kali 30 kali 149,390,000

Prog peningkatan sarana & prasarana aparatur

Pembangunan Gedung Kantor Terlaksananya pengadaan

tanah BPBD Kab. Sampang 1 unit BPBD Kab.

Sampang

1 unit 1 paket

-Pengadaan kendaraan dinas pengadaan mobil tangki air

5000 L 1 unit BPBD Kab.Sampang

1 unit -

-Pengadaan Perlengkapan Gedung

Kantor perlengkapan gedung kantor 2 jenis BPBD Kab.Sampang 2 jenis 5 jenis 63,100,000

Pengadaan Meubelair pengadaan meubelair 7 unit BPBD Kab.

Sampang 7 unit 5 jenis

-Pengadaan komputer unit komputer 3 jenis 3 jenis 2 jenis 25,100,000

Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor pemeliharaan unit gedungkantor, jenis bahan baku bangunan

1 unit

BPBD Kab. Sampang

1 unit 1 unit gedung

kantor 150,785,000 1.13.1.13.02.02.22 1.13.1.13.02.02.24 1.13.1.13.02.02 1.13.1.13.02.02.03 1.13.1.13.02.02.05 1.13.1.13.02.02.07 1.13.1.13.02.02.10 1.13.1.13.02.02.11 1.13.1.13.02.01.18

Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor pemeliharaan unit gedungkantor, jenis bahan baku bangunan

1 unit

BPBD Kab. Sampang

1 unit 1 unit gedung

kantor 150,785,000

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional jenis peralatan danperlengkapan kantor untuk beberapa kali servis

5 kendaraan

BPBD Kab. Sampang

5 kendaraan 11 unit kendaraan 208,554,000

Pemeliharaan rutin/berkala Peralatan

dan perlengkapan kantor Terpenuhinya pemelihatanperlengkapan dan peralatan kantor

1 unit gedung kantor 92,700,000

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Pengadaan Pakaian dinas damkar

dan TRC terpenuhinya 24 orang timdamkar dan 6 orang TRC - BPBD Kab.Sampang - 30 orang

-Pengadaan Pakaian PDH terpenuhinya pakaian dinas

harian untuk 50 orang - BPBD Kab.

Sampang - 50 orang -Program Peningkatan 1.13.1.13.02.02.30 1.13.1.13.02.02.22 1.13.1.13.02.02.24 1.13.1.13.02.03 1.13.1.13.02.03.04 1.13.1.13.02.03.06 1.13.1.13.02.06

(52)

Penyusunan Laporan keuangan

semesteran laporan keuangansemesteran BPBD 2 dokumen BPBD Kab.Sampang

2 dokumen 1 dok 2,291,000

Penyusunan Pelaporan keuangan

akhir tahun laporan keuangan akhirtahun BPBD 1 dokumen BPBD Kab.Sampang 1 dokumen 1 dok 2,442,000

Penyusunan RKA dan DPA SKPD Renja, RKA dan DPA SKPD 4 dokkumen BPBD Kab.

Sampang 4 dokkumen 9 dok 7,170,000

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Sosialisasi penanggulangan bencana

alam jumlah peserta sosialisasi - BPBD Kab.Sampang - 450 orang 116,142,000

Penanggulangan Bencana Alam di

Daerah Bantuan air bersih, obat-obatan dan logistik 14 kecamatan BPBD Kab.Sampang 14 kecamatan 14 kecamatan 1,329,720,500

Rehabilitasi dan Rekontruksi Korban

Bencana jumlah sarana dan prasaranayang direhab 11 paket BPBD Kab.Sampang

11 paket 13 paket 31,722,000

Pengadaan logistik dan obat - obatan bagi penduduk di tempat

penampungan sementara Terlaksananya penanggulangan bencana alam di daerah BPBD Kab. Sampang 1000 paket 206,980,000 1.13.1.13.02.22.02 1.13.1.13.02.22.05 1.13.1.13.02.22.08 1.13.1.13.02.06.02 1.13.1.13.02.06.04 1.13.1.13.02.06.05 1.13.1.13.02.22 1.13.1.13.02.22.01

Pengadaan logistik dan obat - obatan bagi penduduk di tempat

penampungan sementara Terlaksananya penanggulangan bencana alam di daerah BPBD Kab. Sampang 1000 paket 206,980,000 1.13.1.13.02.22.08

(53)

Renja BPBD Tahun 2018

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019 merupakan penjabaran dari RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2019. Sedangkan RKPD Kabupaten Sampang Tahun 2019 itu sendiri merupakan penjabaran dari Perda RPJPD Tahun 2019 – 2024 terutama pembangunan jangka menengah tahun 2019 – 2024. Selain itu, dengan melihat pencapaian hasil kinerja tahun sebelumnya, isu strategis, serta merujuk pada prioritas pembangunan Nasional sebagaimana termuat dalam RKP Tahun 2019 dan RKPD Provinsi Jawa Timur 2019.

3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional

Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD terhadap kebijakan Nasional, Propinsi Jawa Timur / Kabupaten Sampang, sehingga sasaran Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang adalah

sebagai berikut :

a. Terwujudnya peningkatan kemampuan SDM (Aparatur dan Masyarakat) yang menguasai teknologi di bidang penanggulangan bencana;

b. Terwujudnya standar, kebutuhan, dan prosedur penyelenggaraan penanggulangan bencana

c. Terwujudnya Pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan, peringatandini, dan mitigasi untuk menghadapi ancaman dan resiko bencana;

d. Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terancana,terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

e. Penanganan pengungsi secara adil (sesuai standar pelayanan minimum) serta melaksanakan pemulihan kondisi dari dampak bencana;

f. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, di bidang tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana

(54)

Renja BPBD Tahun 2018

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BPBD Tahun 2019

Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan teksis, antisipatif, inovatif serta menggerakkan masyarakat agar tangguh , tangkas, terkoordinasi dan siap dalam menghadapi segala bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Sampang. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholder’s.

Mengacu pada sasaran RPJMD Kabupaten Sampang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang yang mendukung misi 3 Bupati Sampang yaitu “Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan”, yang memiliki tujuan meningkatnya kualitas penanganan bencana.

Adapun penjabaran atas tujuan yang akan dicapai Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam kurun waktu 2019 – 2024 dapat dilihat pada tabel berikut :

(55)

Renja BPBD Tahun 2018

Tabel 3.2.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang

NO. TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN

REALISASI TARGET 2019 2020 2021 2022 2023 2024 (1) (2) (3) (4) ( 5 ) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1. Meningkatkan kualitas penanganan bencana

Indek Resiko Bencana Meningkatkan kualitas

penanganan bencana 1. PersentaseDesa

Tangguh Bencana 1 1 1 1 1 1 2. Persentase bencana alam yang tertangani 35 38 41 44 47 50

(56)

Renja BPBD Tahun 2018

Tabel 3.2.2 Penentuan Strategi

NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI

(1) (2) (3) (4) 1. 1. Meningkatkan pencegahan dini dan penanganan korban bencana alam 1. Persentase Desa

Tangguh Bencana Sosialisasi penguranganresiko bencana

2. Persentase bencana

alam yang tertangani 1. Peningkatanpenguatan

kelembagaan 2. Peningkatan

mitigasi bencana alam

(57)

Renja BPBD Tahun 2018

Tabel 3.2.3

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

(1) (2) (3) (4) Meningkatkan kualitas penanganan bencana Meningkatkan kualitas penanganan bencana Sosialisasi pengurangan resiko bencana Pelaksanaan sosialisasi Desa/kelurahan Tangguh Bencana (DESTANA) dan Sekolah/madrasah Aman Bencana (SMABA) Peningkatan penguatan kelembagaan Pembentukan relawan sekolah sungai dan

sekolah laut serta peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) Peningkatan mitigasi bencana alam Penguatan sarana dan prasarana infrastruktur yang terdampak bencana

(58)

Renja BPBD Tahun 2018

3.3 Program dan Kegiatan

Dalam rangka mendukung program dan kegiatan Tahun 2019, maka BPBD Kabupaten Sampang melaksanakan :

a. Program :

1. Program Pelayanan Administrasi dan Jasa Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam3; b. Kegiatan :

1. Pelayanan Administrasi dan Jasa Perkantoran; 2. Pelayanan Sarana Administrasi Perkantoran;

3. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah; 4. Pembangunan/Rehab/Pemeliharaan Gedung Kantor;

5. Pengadaan/Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional; 6. Pengadaan/Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor; 7. Pengadaan Pakaian Dinas;

8. Pelaksanaan Bintek/Sosialisasi/Seminar; 9. Penyusunan Laporan Kinerja dan Keuangan;

10. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran; 11. Peningkatan Pelayanan Informasi Publik;

12. Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana; 13. Penanganan Kedaruratan dan Logistik; 14. Sosialisasi Penanggulangan Bencana alam; 15. Rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana;

(59)

Renja BPBD Tahun 2018

Apabila dikaitkan dengan pencapian Visi dan Misi Kabupaten Sampang, pada dasarnya kegiatan BPBD Kabupaten Sampang adalah sebagai SKPD pendukung dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Sejalan dengan Misi Kabupaten Sampang, maka program dan kegiatan yang dirancang BPBD Kabupaten Sampang Tahun 2018 dapat dilihat di tabel 3.3.1 berikut:

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Renja BPBD Tahun 2018

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan penanggulangan bencana daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Governance sesuai dengan tuntutan paradigma baru penanggulangan bencana.

Output Rencana Kerja BPBD Kabupaten Sampang adalah Program Tahunan BPBD Kabupaten Sampang yang sesuai dengan Tupoksi dan sasaran Program BPBD Kabupaten Sampang. Rencana Kerja BPBD Kabupaten Sampang selain menjadi pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2018 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja BPBD Kabupaten Sampang. Sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2019, RENJA juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi seluruh jajaran BPBD Kabupaten Sampang. Renja juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan dan seluruh staf BPBD Kabupaten Sampang sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang.

Demikian Rencana Kerja (Renja) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2019 dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi perangkat BPBD Kabupaten Sampang selama kurun waktu Satu tahun. Rencana kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Disamping sebagai bahan untuk penyusunan rencana pembangunan jangka pendek kabupaten Sampang juga sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BPBD Tahun 2019. Adapun fungsi dari Renja tahun 2018 ini sebagai tolak ukur dalam mengevaluasi laporan kinerja selama tahun 2019 bagi BPBD, sehingga dapat mengukur kemampuan dalam pencapaian sasaran.

Sampang, ……….. 2019 Kepala pelaksana BPBD Kab. Sampang

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Banyumanik tahun 2020, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan Kecamatan Banyumanik Tahun

Rencana Kerja (RENJA) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Musi Rawas selain menjadi pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015 berfungsi pula sebagai sarana

tahunan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Pesisir Selatan.. Dengan mempertimbangkan berbagai keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan. ditahun-tahun

Rencana Kerja (Renja) Badan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang tahun 2015, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan Badan

Rencana Kerja (Renja) Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan tahun 2014 yang

Rencana Kerja (Renja) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang Tahun 2015 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra

 Diharapkan Rencana Kerja SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada

Mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Purworejo menyusun Rencana