• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah MSDM Pengembangan Karyawan. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah MSDM Pengembangan Karyawan. pdf"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Homepage   RSS Search:  

Makalah MSDM­Pengembangan Karyawan

Selasa, 06 November 2012

Browse » Home » Makalah » Makalah MSDM­Pengembangan Karyawan

Makalah MSDM­Pengembangan Karyawan

Tugas Individu       Dosen Pembimbing

Manajemen Sumber Daya Manusia       Dr.Tuti Khairani, S.Sos, M.Si

Tentang

“Pengembangan Karyawan”

Oleh:

Elfitri Adlin

1101111608

Prodi Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Riau

2012

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas  segala  limpahan  rahmat  dan  karunia­Nya  kepada  penulis  sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang diberi judul “ Pengembangan Karyawan”.

Penulis  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  makalah  ini  berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar­besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari  jauh  dari  kesempurnaan  baik  materi  maupun  cara  penulisannya. Namun  demikian,  penulis  telah  berupaya  dengan  segala  kemampuan  dan pengetahuan  yang  dimiliki  sehingga  dapat  selesai  dengan  baik  dan  oleh karenanya,  penulis  dengan  rendah  hati  dan  dengan  tangan  terbuka menerima  masukan,saran  dan  usul  guna  penyempurnaan  makalah  ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Pekanbaru,   November 2012

       

         

Translate

Catatan (37) Data (5) Ebook. (1)

Internet Adm Negara (1) Lain­lain (6) Makalah (14) Resume (9)

Labels

Mei (1) November (55)

Lihat Arsip Disini

Administrasi Publik Blog Penulis Terbaik Dunia :D Forum Aktif Menulis Indonesia Blog Anak Hubungan Internasional :D

Blog­Blog Keren Sedunia

Pemilik Blog

Like FB Berbagi Pengetahuan

Telusuri Facebook

  Unduh dari 4shared

Ebook tampilan bagus

168JamDalamSandera.zip

AgarSiapaSajaMauMelakukanApaSajaUntukAn…

AgarSiapaSajaMauMelakukanApaSajaUntukAn…

BabyBook.rar

CarryMeDown.zip

HidupmuAdalahSirkusmu.zip

MiddleSex.zip

SangPemimpi.zip

(2)

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Enam unsur manajemen yaitu man, money, method, machines, materials, dan market apabila dikelola dengan baik akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas  dalam  mencapai  tujuan.  Unsur  manusia  (man)  dianggap Sebagai  asset  yang  utama  dalam  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia (MSDM).    Unsur  tersebut  harus  dipelihara  dengan  baik,  bukannya dimanfaatkan  secara  produktif  karena  dianggap  hanya  Sebagai  faktor produksi.  Pengembangan  karyawan  perlu  dilakukan  oleh  perusahaan karena  akan  memberikan  manfaat  bagi  perusahaan,  karyawan,  dan masyarakat konsumen.

Pada  prinsipnya,  pengembangan  karyawan  merupakan  upaya peningkatan kualitas dan kemampuan kerja karyawan. Setelah karyawan diterima,  ditempatkan,  dan  dipekerjakan  serta  mengikuti  program pengembangan,  langkah  selanjutnya  adalah  penilaian  prestasi  karyawan oleh  manajer  untuk  menetapkan  suatu  kebijakan  atau  mengambil keputusan.  Menetapkan  kebijakan  berarti  menentukan  sikap  terhadap seorang  karyawan,  apakah  karyawan  tersebut  akan  dipromosikan, dimutasikan, atau diberhentikan.

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset terpenting bagi suatu organisasi  atau  perusahaan,  peranan  sumberdaya  manusia  bagi perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari hasil produktivitas kerja, tetapi juga dapat dilihat dari kualitas kerja yang dihasilkan. Bahkan lebih jauh keunggulan  suatu  perusahaan  sangat  ditentukan  oleh  keunggulan  daya saing  manusianya,  bukan  ditentukan  lagi  oleh  sumberdaya  alamnya. Semakin  kuat  pengetahuan  dari  sumberdaya  manusia  suatu  perusahaan akan semakin kuat daya saing perusahaan tersebut.

Peningkatan  kualitas  sumberdaya  manusia  dapat  dilakukan  melalui proses  pengembangan  sumberdaya  manusia.  Hal  itu  tentu  saja membutuhkan  komitmen  dan  konsistensi  keterlibatan  staf  sumberdaya manusia  yang  lebih  besar,  sehingga  akan  mendukung  kompetensi sumberdaya manusia dalam mengelola organisasi usaha yang bertahan.

Pengembangan  tenaga  kerja  dirasakan  semakin  penting  pada  suatu perusahaan  karena  tuntutan  pekerjaan  atau  jabatan.  Hal  ini  dapat dilakukan  dengan  meningkatkan  keterampilan  dan  pengetahuan  tenaga kerja yang diwujudkan dalam berbagai bentuk nyata, misalnya pemberian latihan,  mengadakan  seminar­seminar,  pemberian  kursus  keterampilan dan lain­lain.

Perusahaan  harus  memilih  cara  pengembangan  yang  sesuai  dengan tujuan  perusahaan  agar  hasilnya  mencapai  sasaran.  Potensi  setiap karyawan, harus diketahui oleh perusahaan sebelum melakukan program pengembangan,  karena  dengan  mengetahui  potensi  ini,  dapat  diarahkan jenjang  karir  yang  sesuai  dengan  kemampuannya  sehingga  dapat menghasilkan produktivitas yang optimal. di  dalam  oganisasi  yang  dinamis  dan  merupakan  tantangan  bagi manajemen untuk menempatkan karyawan yang memiliki profesionalitas yang  baik  untuk  mencapai  target  atau  tujuan  yang  telah  diberikan  oleh manajemen tersebut.

1.2  Rumusan Masalah

Widget Animasi

  Unduh dari 4shared

Islam

  Unduh dari 4shared

Ebook Harun Yahya

ancaman_global_freemasonry.zip

  Unduh dari 4shared

Politik

Already a member? Sign in

Kita­Kita

Get this widget! [close] Bureau Veritas

Users' information:Your request to URL "http://www4.cbox.ws/box/?boxid=4150962&boxtag=8q2hyw&sec=main" is listed in Websense category Web Chat. According to Bureau Veritas Group security 

not allowed.On the other hand, if you wish that this URL is reclassified to be accessible, 

Help Desk:

Asia Help Desk : +852 2331 0678

(3)

1.      Apa yang dimaksud dengan pengembangan karyawan? 2.      Apa tujuan dari pengembangan karyawan?

3.      Apa manfaat dari pengembangan karyawan? 4.      Bagaimana cara pengembangan karyawan?

1.3  Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan, dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca makalah ini, serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan Karyawan

      Pengembangan karyawan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya  manusia  di  dalam  suatu  organisasi.  Pengembangan  karyawan  penting dilakukan  dengan  terencana  dan  berkesinambungan.  Pengembangan karyawan  merupakan  suatu  investasi  bagi  perusahaan  tentunya  program pengembangan  karyawan  disusun  dengan  mekanisme  yang  ada  di  dalam organisasi  dengan  orientasi  jangka  lama.    Pengembangan  karyawan  lebih terfokuskan  pada  pemahaman  konsep  dan  pengembangan  kemampuan  serta kapasitas terhadap tuntutan­tuntutan yang akan di hadapi dengan perubahan yang cepat dan dinamis. 

Definisi pengembangan karyawan menurut para ahli :

1.       Wexley  dan  Yukl  (1976)  dalam  Mangkunegara  (2005  :  43) mengemukakan bahwa “Pelatihan dan pengembangan merupakan istilah­ istilah  yang  berhubungan  dengan  usaha­usaha  berencana  yang diselenggarakan  untuk  mencapai  penguasaan  skill,  pengetahuan  dan sikap­sikap pegawai atau anggota organisasi ”.

2.       Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Hasan (1997 : 77), menyatakan “bahwa  pengembangan  sering  diartikan  dengan  usaha­usaha  untuk meningkatkan  keterampilan  maupun  pengetahuan  umum  bagi  karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien”.

3.       Malayu  S.P.  Hasibuan  (2006  :  69  ),  mendefinisikan  “  Pengembangan adalah  suatu  usaha  untuk  meningkatkan  kemampuan  teknis,  teoritis, konseptual  dan  moral  karyawan  sesuai  dengan  kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan ”.

2.2 Tujuan Pengembangan Karyawan

Tujuan  diselenggarakan  pengembangan  kerja  /  karyawan  menurut (Simamora:2006:276)  diarahkan  untuk  membekali,  meningkatkan,  dan mengembangkan  kompetensi  kerja  guna  meningkatkan  kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuan­tujuannya sebagai berikut: 1.       Memperbaiki  kinerja  karyawan­karyawannya  yang  bekerja  secara  tidak

memuaskan  karena  kekurangan  keterampilan  merupakan  calon  utama pelatihan, kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, progaram pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam meminimalkan masalah ini.

2.      Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui  pelatihan,  pelatih  memastikan  bahwa  karyawan  dapat megaplikasikan  teknologi  baru  secara  efektif.  Perubahan  teknologi  pada gilirannya,  berarti  bahwa  pekerjaan  senantiasa  berubah  dan  keahlian  serta kemampuan  karyawan  haruslah  dimuktahirkan  melalui  pelatihan,  sehingga kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses. 3.       Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam

pekerjaan.  Seorang  karywan  baru  acap  kali  tidak  menguasai  keahlian  dan kemampuan  yang  dibutukan  untuk  menjadi  ”job  comotent”  yaitu  mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.

4.      Membantu memecahkan masalah orperasional. Para manejer harus mencapai tujuan  mereka  dengan  kelangkaan  dan  kelimpahan  suber  daya:  kelangkaan sumberdaya  finansial  dan  sumberdaya  teknologis  manusia  (human

(4)

tecnilogical  resourse),  dan  kelimpahan  masalah  keuangan,  manusia  dan teknologis.

5.      Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang sistematis.  Pengembangan  kemampuan  promosional  karyawan  konsisten dengan kebijakan sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah  unsur  kunci  dalam  sistem  pengembangan  karir.  Dengan  secara berkesinambungan  mengembangkan  dan  mempromosikan  semberdaya manusianya  melalui  pelatihan,  manejer  dapat  menikmati  karyawan  yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.

6.       Mengorientasikan  karyawan  terhadap  organisasi,  karena  alasan  inilah, beberapa  penyelenggara  orientasi  melakukan  upaya  bersama  dengan  tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar.

7.      Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Misalnya sebagian besar manejer adalah  berorientasi  pencapaian  dan  membutuhkan  tantangan  baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan  menyediakan  aktivitas­aktivitas  yang  menghasilkan  efektifitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan.

Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Martoyo (1992) adalah  dapat  ditingkatkannya  kemampuan,  keterampilan  dan  sikap karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran­sasaran program ataupun tujuan organisasi. Menurut  Manullang  (1980),  tujuan  pengembangan  pegawai sebenarnya  sama  dengan  tujuan  latihan  pegawai.  Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan pegawai yang efektif, adalah untuk memperoleh tiga hal yaitu :

1.      menambah pengetahuan 2.      menambah ketrampilan 3.      merubah sikap

Sedangkan  manfaat  dan  tujuan  dari  kegiatan  pengembangan  sumber daya manusia menurut Schuler (1992), yaitu :

1)      Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk

Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai  saat  ini,  yang  dirasakan  kurang  dapat  bekerja  secara efektif  dan  ditujukan  untuk  dapat  mencapai  efektivitas  kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.

2)      Meningkatkan produktivitas

Dengan  mengikuti  kegiatan  pengembangan  berarti  pegawai  juga memperoleh  tambahan  ketrampilan  dan  pengetahuan  baru  yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan  juga  secara  tidak  langsung  akan  meningkatkan produktivitas kerjanya.

3)      Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja

Dengan  semakin  banyaknya  ketrampilan  yang  dimiliki  pegawai, maka  akan  lebih  fleksibel  dan  mudah  untuk  menyesuaikan  diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi  tertentu,  maka  organisasi  tidak  perlu  lagi  menambah pegawai  yang  baru,  oleh  Karena  pegawai  yang  dimiliki  sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.

4)      Meningkatkan komitmen karyawan

Dengan  melalui  kegiatan  pengembangan,  pegawai  diharapkan akan memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik. 5)      Mengurangi turn over dan absensi

(5)

pengurangan  tingkat  turn  over  absensi.  Dengan  demikian  juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.

Jika  disimak  dari  pendapat  para  ahli,  maka  dapat  disimpulkan bahwa  tujuan  pengembangan  pegawai,  pada  umumnya  adalah sebagai berikut :

1.   Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien. 2.   Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai. 3.   Agar pegawai lebih cepat berkembang. 4.   Menstabilisasi pegawai

Manfaat dari pengembangan pegawai dapat dilihat dalam dua sisi yaitu : 1.      Dari sisi individu pegawai yang memberi manfaat sebagai berikut :

a.       Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu  pengetahuan  yang  bersangkutan,  misalnya  prinsip­prinsip  dan filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir.

b.       Menambah  dan  memperbaiki  keahlian  dalam  bidang  tertentu sekaligus memperbaiki cara­cara pelaksanaan yang lama.

c.       Merubah sikap.

d.      Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang diperoleh dari organisasi tempat bekerja.

2.       Dari  sisi  organisasi,  pengembangan  pegawai  dapat  memberi manfaat sebagai berikut :

a.       Menaikkan produktivitas pegawai. b.      Menurunkan biaya.

c.        Mengurangi turnover pegawai

d.      Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena direalisirnya ketiga manfaat tersebut terlebih dahulu.

2.3 Cara Pengembangan Karyawan

Pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui orientasi, pelatihan, dan  pendidikan.  Pada  hakikatnya  yang  ditujukan  untuk  menyesuaikan persyaratan  atau  kualifikasi  yang  dibutuhkan  untuk  melaksanakan pekerjaannya ( sekarang atau pada masa mendatang ) dengan kualifikasi yang dimiliki karyawan sekarang.

A.    Orientasi

Orientasi  dapat  hanya  berupa  pengenalan  sederhana  dengan  karyawan lama,  atau  dapat  merupakan  proses  panjang,  yang  meliputi  pemberian informasi mengenai kebijaksanaan­kebijaksanaan personalia ( kondisi kerja, upah,  dan  jaminan  social  )  prosedur  kerja,  gambaran  umum/sejarah,  sifat perusahaan,  dan  manfaat­manfaat  yang  diperoleh  karyawan  baru.  Dengan kata  lain,  tahap  orientasi  merupakan  kegiatan  pengenalan  dan  penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Proses ini penting karena pekerjaan baru terasa sulit dan dapat menyebabkan frustasi bagi karyawan. Proses orientasi perlu dilakukan dengan hati­hati dan bijaksana.

Orientasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.      Orientasi Formal

Orientasi ini berisi informasi­informasi tentang berbagai peraturan perundang­ undangan,  upah,  jam  kerja,  cuti,  tunjangan­tunjangan,  evaluasi  kerja, tindakan­tindakan  disiplin,  apa  yang  harus  dilakukan  kalau  ada  keluhan­ keluhan  (grievances),  promosi  dan  penempatan,  serikat  kerja,  dan  yang terkait lainnya.

Singkatnya pegawai baru harus diorientasikan untuk empat hal yang bebeda, yaitu:

a)      Data deskripsi tentang kedudukan secara umum

b)       Tunjangan­tunjangan  organisasi,  kebijaksanaan­kebijaksanaan,  dan pelayanan­pelayanan

c)      Tujuan­tujuan, struktur, dan lingkungan kerja organisasi

d)     Tugas­tugas dari suatu kedudukan, kondisi­kondisi, dan standar­standar kinerja

2.      Orientasi Informal

(6)

ini  bersifat  mendukung  atau  betentangan,  tetapi  selalu  memperluas pengetahuan pekerja baru mengenai instansi dan orang yang yang bekerja di dalamnya.  Orientasi  informal  bisa  berbentuk  nonverbal;  para  pekerja  baru akan  belajar  mengenai  instansi  denagn  melihat  rekan­rekannya  yang bepengalaman dalam behubungan dengan para klien, antara satu sama lain, dan dengan para supervisornya.

B.     Pelatihan

Pelatihan  adalah  setiap  usaha  untuk  memperbaiki  performansi  pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya, atau satu  pekerjaan  yang  ada  kaitannya  dengan  pekerjaannya.  Pelatihan  harus didesain  untuk  mewujudkan  tujuan­tujuan  organisasi  yang  ada  pada  waktu yang  bersamaan  juga  mewujudkan  tujuan­tujuan  dari  para  pekerja  secara perorangan.  Pengembangan  (development)  menunjuk  kepada  kesempatan­ kesempatan  belajar  (learning  opportunities)  yang  didesain  guna  membantu pengembangan  para  pekerja.  Jadi,  pelatihan  langsung  berkaitan  dengan performansi  kerja,  sedangkan  pengembangan  (development)  tidak  harus. Pengembangan  mempunyai  skop  yang  lebih  luas  dibandingkan  dengan pelatihan.

Pelatihan  dianggap  perlu  apabila  suatu  organisasi  mempunyai  problem yang berkaitan dengan pekerjanya dalam menentukan suatu pilihan. Pelatihan merupakan salah satu pilihan yang paling mudah digunakan. Intinya kita bisa melatih  orang  dan  meningkatkan  kemampuannya  untuk  melaksanakan pekerjaannya, tetapi umumnya orang kecewa bila berpikir bisa melatih orang untuk mengeluarkan lebih banyak tenaga pada pekerjaannya.

C.     Pendidikan

Suatu  usaha  untuk  meningkatkan  pengetahuan  atau  pemahaman  tentang suatu pekerjaan. Konsep ini biasa dikenal sebagai pengembangan

Metode pendidikan (education) menurut Andrew F. Sikula ( 1981 : 243­ 274 ) adalah sebagai berikut: 

1)      Training methods atau classroom methods 2)       Understudies

3)      Job rotation and planned progression 4)       Coaching – counseling

5)       Junior board of executive or multiple management 6)       Committee assignment

7)       Business games 8)       Sensitivity training 9)       Other development method.

Ada banyak alternatif program pengembangan lain seperti:

a)      mentoring (karyawan yang dianggap senior dan memiliki keahlian khusus menjadi mentor bagi sejumlah karyawan lainnya) b)      project/special assignment (penugasan khusus untuk menambah

job exposure)

c)      job enrichmnet (memperkaya bobot pekerjaan) d)     On­the­job training.

Tahapan  berikutnya  adalah  monitoring  dan  evaluasi  pelaksanaan  program pengembangan  yang  telah  disusun.  Dalam  fase  ini,  setiap  progres  pelaksanaan program  dimonitor  efektivitasnya  dan  kemudian  pada  akhir  program  dievaluasi dampaknya terhadap peningkatan kinerja karyawan yang bersangkutan, dan juga pada kinerja bisnis.

Serangkaian tahapan di atas — mulai dari fase identifikasi, fase penyusunan program  pengembangan  dan  fase  monitoring/evaluasi  —  sebaiknya  dibakukan dalam  mekanisme  yang  sistematis  dan  tersandar.  Sebaiknya  disusun  juga semacam  buku  panduan  lengkap  untuk  melakukan  serangkaian  proses  di  atas, disertai tools yang diperlukan.

Dengan demikian, setiap manajer atau karyawan paham akan apa yang mesti dilakukan.Tentu  saja,  harus  ada  pengelola  dari  departemen  SDM  yang  bertugas khusus  untuk  memastikan  bahwa  serangkaian  proses  di  atas  dapat  dilakukan dengan  benar  dan  tertib.  Pola  semacam  inilah  yang  mesti  dilakukan  jika perusahaan  Anda  benar­benar  ingin  mendayagunakan  potensi  setiap  SDM­nya secara optimal.

2.4  Metode­Metode Pengembangan Karyawan

(7)

a.       Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung  kepada  bawahan  dalam  pelaksanaan  pekerjaan  rutin mereka.

b.      Planned Progression, Yaitu pemindahan karyawan dalam saluran­ saluran  yang  telah  ditetapkan  melalui  tingkatan­tingkatan  orang yang berbeda.

c.        Penugasan Sederhana, Dimana bawahan ditempatkan pada posisi­ posisi manajemen tertentu untuk jangka waktu tertentu pula. d.       Rotasi  jabatan,  Yakni  pemindahan  karyawan  melalui  jabatan­

jabatan yang berbeda ­beda. e.       Sistem penilaian prestasi formal. 2)      Metode off the job, antara lain yaitu,:

a.       Program pengembangan Eksekutif, dimana para manajer berpartisipasi dalam  program­program  yang  dibuka  untuk  umum  melalui  penggunann analisis kasus,simulasi dan metode pengajaran lainnya.

b.       Latihan  Laboratorium,  Dimana  seorang  belajar  menjadi  lebih  sensitive terhadap orang lain, lingkungan dan sekitarnya.

c.       Pengembangan  Organisasi,  Menenkankan  pada  perubahan, pertumbuhan dan pengembangan organisasi secara menyeluruh

 

 

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pengembangan  karyawan  dapat  memperbaiki  kinerja  karyawan­ karyawannya  yang  bekerja  secara  tidak  memuaskan  karena  kekurangan keterampilan.  Memuktahirkan  keahlian  para  karyawan  sejalan  dengan kemajuan teknologi.

Salah  satu  peran  MSDM  adalah  mengatur  dan  menetapkan  program pengembangan karyawan. Tujuan pengembangan karyawan adalah untuk meningkatkan  keterampilan  karyawan  melalui  pendidikan  dan pelatihan.pengembangan  karyawan  baru  atau  karyawan  lama  perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Agar pengembangan dapat  dilaksanakan  dengan  baik  harus  lebih  dahulu  ditetapkan  suatu program  pengembangan  karyawan.  Pengembangan  karyawan  bisa dilakukan secara formal maupun informal. Secra formal berarti karyawan ditugaskan  oleh  perusahaan  untuk  mengikuti  pendidikan,  dan  pelatihan. Sedangkan  secara  informal  berarti  karyawan  melatih  dan mengembangkan  dirinya  atas  keinginan  dan  inisiatif  sendiri  tanpa ditugaskan oleh perusahaan.

Melalui  pelatihan,  pelatih  memastikan  bahwa  karyawan  dapat megaplikasikan teknologi baru secara efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan keahlian serta kemampuan  karyawan  haruslah  dimuktahirkan  melalui  pelatihan, sehingga kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.

Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa  penyelenggara  orientasi  melakukan  upaya  bersama  dengan tujuan  mengorientasikan  para  karyawan  baru  terhadap  organisasi  dan bekerja secara benar.

3.2 Saran

Pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui orientasi, pelatihan, dan  pendidikan.  Pada  hakikatnya  yang  ditujukan  untuk  menyesuaikan persyaratan  atau  kualifikasi  yang  dibutuhkan  untuk  melaksanakan pekerjaannya    sekarang  atau  pada  masa  mendatang    dengan  kualifikasi yang dimiliki karyawan sekarang.

(8)

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom) Diposkan oleh Qaid Minangkabawi di 04.33 

Label: Makalah

http://liliramli.blogspot.com/2010/06/makalah­pengembangan­karyawan­melalui.html http://hastagfire.wordpress.com/2011/12/04/metode­latihan­dan­pengembangan­ karyawan/

Judul: Makalah MSDM­Pengembangan Karyawan; Ditulis oleh Qaid Minangkabawi; Rating Blog: 5 dari 5

Rekomendasikan ini di Google

Keluar

  Beri tahu saya Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  emMAJNUN (Google)

Publikasikan   Pratinjau

2 komentar:

rochimi14 Mei 2013 00.59 ijin sedot gan.... Balas

ID V Dinata9 November 2013 04.46

Maaf gan rochimi, ini gk bisa d sedot :) hanya d baca :D Balas

Gambar

Gambar template oleh Juxtagirl. Diberdayakan oleh Blogger.

Referensi

Dokumen terkait

Isilah Formulir ini serta member tanda  pada pilihan anda dan mengirimkan kembali ke : SEKRETARIAT SNTJ-2

Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bertugas menata, mengembangkan suatu daerah atau provinsi.Selain itu, berfungsi untuk

Pembuatan opini spam adalah kegiatan ilegal yang mencoba untuk menyesatkan pembaca atau opinion mining otomatis atau sistem analisis sentimen, dengan memberikan

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi peminum

1 AKREDITASI Percepatan pelaksanaan Akreditasi RS Rujukan Regional -Prioritas KARS untuk bimbingan /pendampingan akreditasi RS Rujukan Regional -Pola pengampu dari RS yang

Kita dapat mengetahui barang apa yang diproduksi negara lain yang tidak bisa kita produksi sendiri, barang negara mana yang mutunya lebih baik, biaya produksi dari negara mana

Ujian Dinas dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah di Lingkungan Kementerian Kesehatan tahun 2018. b) yang namanya tidak tercantum dalam Lampiran Pengumuman

Untuk bisa mengoperasikan peralatan industri kimia maka perlu memahami beberapa satuan operasi, mulai dari (1) Proses mengubah ukuran bahan padat dengan menggunakan mesin pemecah