PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS XI SMA
NEGERI 2 TANJUNG RAJA
SKRIPSI
Oleh
Fitria Ningsi
NIM: 06111181419019
Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sriwijaya
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
iv
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas petunjuk dan ridho-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor Kelas XI
SMA Negeri 2 Tanjung Raja” ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sriwijaya.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sardianto MS, M.Pd.,M.Si. dan Bapak Drs. Zulherman, M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan selama penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sofendi, M.A.,Ph.D., selaku Dekan FKIP Unsri, Bapak Dr. H. Ismet, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, dan Bapak Dr. Ketang Wiyono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan kemudahan administrasi penulisan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Abidin Pasaribu, M.M. dan Bapak Drs. Hamdi Akhsan, M.Si. sebagai anggota tim penguji
yang telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan serta kepada teman-teman mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unsri, khususnya angkatan 2014 yang telah menemani, memberikan semangat dan meluangkan waktunya untuk membantu penulisan skripsi ini. Terimakasih juga kepada seluruh keluarga yang telah banyak memberikan dukungan lebih (Emak, Bapak, Ayuk, Kakak, dll).
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran bidang studi pendidikan fisikadan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Inderalaya, Januari 2018 Penulis
v DAFTARISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ... i LEMBAR PERSETUJUAN ... ii PERNYATAAN ... iii PRAKATA ... iv DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix ABSTRAK ... x BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 4 1.3. Batasan Penelitian ... 4 1.4. Tujuan Penelitian ... 5 1.5. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Fisika ... 6
2.2. Model Pembelajaran Problem Solving... 7
2.2.1.Definisi Model Pembelajaran Problem Solving ... 7
2.2.2.Langkah-langkah Model Problem Solving ... 8
2.2.3.Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Solving ... 9
2.3. Hasil Belajar ... 10
2.4. Karakteristik Materi Suhu dan Kalor ... 11
BAB III METODE PENELITIAN ... 12
3.1. Metode Penelitian ... 12
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 12
vi 3.4. Variabel Penelitian ... 13 3.5. Hipotesis Penelitiann ... 13 3.6. Prosedur Penelitian ... 13 3.6.1. Tahap Persiapan ... 13 3.6.2. Tahap Pelaksanaan ... 14 3.6.3. Tahap Penyelesaian ... 15
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.7.1.Tes ... 17
3.8. Pengujian Instrumen Tes Penelitian ... 17
3.8.1.Uji Validitas Tes ... 17
3.8.1.1 Validitas Isi ... 17
3.9. Teknik Analisa Data... 17
3.9.1.Uji Chi-Kuadrat ... 17
3.9.2.Uji Homogenitas ... 19
3.9.3.Uji Hipotesis ... 19
3.9.4.Uji Gain Ternormalisasi ... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 21
4.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 21
4.2. Deskripsi Hasil Pembelajaran ... 21
4.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 22
4.3.1 Data Pretest, Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 22
4.4. Analisis Data... 24
4.5. Pembahasan ... 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 28
5.1. Kesimpulan ... 28
5.2. Saran ... 28
DAFTAR PUSTAKA ... 29
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 12
Tabel 3.2 Kriteria Indeks N-Gain... 20
Tabel 4.1 Jumlah Sampel Penelitian ... 21
Tabel 4.2 Hasil Pretest dan Posttest ... 22
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.3 Grafik Nilai Gain Kelas Eksperimen ... 23 Gambar 4.4 Grafik Niali Gain Kelas Kontrol ... 23
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman A. PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 1 ... 32
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 2...36
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 3...37
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 4...39
Lampiran 5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 41
B. INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 8. Kisi-kisi Soal ... 60
Lampiran 9. Lembar Soal ... 67
Lampiran 10. Lembar Jawaban ... 69
C. HASIL PENELITIAN Lampiran 13. Hasil Nilai Kelas Eksperimen ... 74
Lampiran 14. Hasil Nilai Kelas Kontrol ... 75
Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas... 76
Lampiran 16. Hasil Uji Homogenitas ... 82
Lampiran 17. Hasil Uji Hipotesis ... 83
Lampiran 21. Dokumentasi ... 84
D. ADMINISTRASI PENELITIAN Lampiran 22. Surat Izin Penelitian ... 74
Lampiran 23. Surat Keterangan Penelitian ... 75
Lampiran 24. Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... 76
Lampiran 25. Notulensi Skripsi ... 74
Lampiran 26. Bukti Perbaikan Skripsi ... 75
x ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar siswa SMA N 2 Tanjung Raja pada materi Suhu dan Kalor. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, dengan desain nonequivalent control
group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI di SMA
Negeri 2 Tanjung Raja dan sampel penelitian ini adalah kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Proses pembelajaran dikelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Problem Solving dan di kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar siswa dalam bentuk essay. Uji statistik data hasil tes menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata nilai post-test yang diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 79 dan rata-rata nilai post-test yang diperoleh siswa kelas kontrol adalah 71. Secara statistik dengan perhitungan menggunakan Uji t pada taraf signifikan (α) = 0,05 diperoleh
thitung 2,05, sedangkan ttabel = 1.671, terlihat bahwa thitung > ttabel. Sehingga H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
dalam model pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Problem Solving
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat diungkap dan dipahami (dalam Risnawaty, Werdhiana, dan Hatibe (2015)). Untuk dapat mengungkapkan fenomena alam tersebut, maka kita dapat menggunakan metode ilmiah. Dimana di dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan khususnya guru pelajaran fisika. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pengetahuan tantang fisika, tetapi sukar mengaplikasikan pengetahuan secara fleksibel dalam memecahkan masalah.
Dalam suatu proses pembelajaran, guru dikatakan berhasil dalam memberikan suatu materi dapat dilihat dari keaktifan siswa belajar, serta kemampuan siswa dalam memahami dan menguasi materi suhu dan kalor. Dimana semakin tinggi keaktifan, pemahaman dan penguasaan materi fisika, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran fisika. Kebanyakan peserta didik menganggap fisika sederet rumus dan angka menjenuhkan, sehingga mengabaikan konsep dasar yang melatar belakangi hadirnya rumus. Sehingga siswa tidak dapat menerapkan materi pembelajaran ketika berhadapan dengan masalah di kehidupan sehari-hari yang memerlukan penerapan sains.
Ketidakmampuan siswa mengaplikasikan dapat menyebabkan siswa tidak mampu memahami konsep-konsep dalam sains. Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal; pendidikan kita tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimiliki; dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia kreatif dan inovatif. Salah satu yang menyebabkannya adalah kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran yang digunakan di kelas.
2
Guru sebagai komponen penting dalam tenaga kependidikan, memiliki tugas dalam melaksanakan proses pembelajaran serta harus paham tentang model pembelajaran. Penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran sangat di perlukan untuk mempermudah dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang optimal. Menurut Djamarah & Zain (2010:75) guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Korhasan, dkk (2015:87-101) menyebutkan bahwa kurangnya kemampuan siswa merefleksikan masalah dalam berbagai bentuk sesuai dengan konteks fisika yang diberikan, dan juga mereka mengalami kesulitan dalam menentukan model yang sesuai.
Model pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mempelajari materi fisika. Karena tidaklah cukup hanya dengan menulis dan menghafal saja, tetapi harus mampu memahami unsur-unsur yang berkaitan dengan setiap bahasan yang akhirnya membentuk suatu konsep yang bermanfaat untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam permasalahan ini salah satu model pembelajaran yang sesuai digunakan adalah model pembelajaran
Problem Solving.
Model pembelajaran problem solving menurut Logical Problem Solving Model dalam pembelajaran fisika memiliki lima langkah pembelajaran (Warimun, 2012). Langkah-langkah strategi problem solving yang dikembangkan di Universitas Minnesota untuk pembelajaran fisika yang terdiri atas lima langkah yaitu, memfokuskan permasalahan (comprehend the problem), menjabarkan aspek fisikanya (represent the problem in formal term), rencana permasalahan (plan a
solution), menjalankan rencana (execute the plan), mengevaluasi jawabannya
(evaluate the answer).
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Risnawaty, Werdhiana, dan Hatibe (2015) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Fisika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Palu” didapatkan bahwa model pembelajaran problem solving dapat
3
meningkatkan hasil pembelajaran IPA Fisika melalui penerapan model pembelajaran problem solving pada siswa kelas VII SMP Negeri 18 Palu. Sedangkan menurut Adeniran (dalam Olaniyan & Omosewo, 2015:523) dengan judul penelitian “Effects of a Target-Task Problem-Solving Model on Senior
Secondary School Students’ Performance in Physics” menyatakan bahwa model
pemecahan masalah dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dari siswa tingkat tinggi, sedang dan rendah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2012) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi dan Pemahaman Konsep Mahasiswa” disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran fisika dasar berbasis problem solving lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan metakognisi dan pemahaman konsep mahasiswa. sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Cruz (2014) dengan judul “The Effect of Structured Problem
Solving Strategy on Performance among Students Who are Enrolled in the University of Rizal System” dapat disimpulkan bahwa teknik problem solving
efektif dalam meningkatkan pembelajaran siswa.
Model pembelajaran Problem Solving siswa dituntut aktif untuk mendapatkan konsep yang dapat diterapkan dengan jalan memecahkan masalah, peserta didik akan mengeksplorasi sendiri konsep-konsep yang harus mereka kuasai, dan peserta didik diaktifkan untuk bertanya dan berargumentasi melalui diskusi mengasah keterampilan investigasi dan menjalani prosedur kerja ilmiah lainnya. Siswa belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan, kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinstik bagi siswa. Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Peneliti telah melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui informasi mengenai SMA Negeri 2 Tanjung Raja. Hasil observasi kegiatan belajar
4
mengajar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika kelas XI di SMA Negeri 2 Tanjung Raja bahwa selama kegiatan observasi berlangsung, dapat diketahui bahwa prestasi siswa dalam bidang akademik belum optimal, serta rendahnya kemampuan siswa memecahkan masalah. Dimana masih kurangnya minat dan tingkat partisipasi siswa selama proses pembelajannya. Kebanyakan peserta didik menganggap fisika sederet rumus dan angka yang menjenuhkan, sehingga mengabaikan konsep dasar yang melatar belakangi hadirnya rumus. Kondisi
misconception yang ada di dalam diri peserta didik yang tidak diperbaiki di
khawatirkan lama-kelamaan mengkristalisasi dalam benak mereka sehingga menjadi kesalahan paling mendasar dalam proses pembelajaran fisika. Rendahnya aktivitas belajar menyebabkan minat siswa untuk belajar kurang, sehingga hasil belajar yang diperoleh pun kurang memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa model pembelajaran Problem
Solving memiliki beberapa keunggulan untuk dapat menggali konsep siswa
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor Kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Raja”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Raja?”
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Raja semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Pokok bahasan yang diambil adalah suhu dan kalor.
5 1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Suhu dan Kalor pada kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Raja.
1.5 Manfaat Penelitian
Setelah dilakukan penelitian, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Agar dapat mengetahui bagaimana efektivitas pendekatan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi Suhu dan Kalor pada kelas XI SMA Negeri 2 Tanjung Raja.
2. Guru
Memotivasi guru untuk meningkatkan kreativitas model pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat memperbaiki pembelajaran yang ada. Serta menambah alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi. 3. Siswa
Peserta didik menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik.
4. Sekolah
Memberikan informasi bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses kegiatan belajar mengajar, agar dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan peningkatan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran fisika.
29
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astra, I. M., Wahyuni, C. & Nasbey, H. (2015). Improvement of LearningProcess and Learning Outcomes in Physics Learning by using Collaborative Learning Model of Group Investigation at High School. Journal of Education and Practice. 6(11):75-79.
Buabeng, I., Conner, L., & Winter, D. (2016). Physics Teacher’s Views on their Initial Teacher Education. Australian Journal of Teacher Education. 41(7):36-55.
Cruz, T.D.S. (2014). The Effect of Structured Problem Solving Strategy on Performance among Students Who are Enrolled in the University of Rizal System. International Journal of Scientific and Reasearch Publications. 1(12): 2250-3153.
Dimyanti., & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah., & Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fadillah, A. (2016). Analisis Minat Belajar dan Bakat Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. 1(2):113-122.
Fitri, H., & Senja, N. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Jurnal Logika. 17( 2): 67-88.
Ince, E. (2018). An Overview of Problem Solving Studies in Physics Education.
Journal of Education and Learning. 7 (4):191-200.
Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Korhasan, N.D., & Ozcan, O. (2015). Examination of the Variation in Students’ Poblem-Solving Approaches Due to the Use of Mathematical Models in Doppler Effect. Hacettepe University Journal of Education, 30(3), 87-101.
30
Mataka, L.M., Cobern, W.W., Grunert, M.L., Mutambuki, C., & Akom, G. (2014). The Effect of Using an Explicit General Problem Solving Teaching Approach on Elementary Pre-Service Teachers’ Ability to Solve Heat Transfer Problems. International Journal of Education in
Mathematics, Science and Technology. 2(3): 164-174.
Olaniyan, O., & Omosewo, E.O. (2015). Effects of a Target-Task Problem-Solving Model on Senior Secondary School Students’ Performance in Physics.
Science Education Internasional. 25(4):522-538.
Prayekti. (2018). The Influence of Cognitive Learning Style and Learning Independence on the Students’ Learning Outcomes. Higher Education
Studies. 8(2). 37-46.
Prihatiningtyas, S. (2017). Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Eksponen Dan Logaritma Siswa Kelas X BKJI. Jurnal Gammath. 2(2): 1-7.
Reddy, M.V.B., & Panacharoensawad, B. (2017). Students Problem-Solving Difficulties and Implications in Physics: An Empirical Study on Influencing Factors. Journal of Education and Practice. 8(14): 59-62. Risnawaty., Werdhiana, I.K., & Hatibe, A. (2015). Peningkatan Hasil Belajar IPA
Fisika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving Pada Siswa Kelas VII SMA Negeri 18 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako. 3(3): 13-17.
Sari, N., Maryatun. (2016). Pengaruh Penggunaan Metode Drill Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro. 4 (2) :69-77. Sartika, D., & Humairah, N.D. (2018). Analyzing Students’ Problem Solving
Difficulties on Modern Physics. Journal of Physics. Ser 1028 (012205). Setyawan, D.N., Aminah, S.N., Sarwanto. (2017). The Using of Scientific Based
Physics Module in Learning to Enchance High School Students’ Critical Thinking Skills on Rotation Dynamics and Equilibrium of Rigid Body.
31
Simanjuntak, M.P. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi dan Pemahaman Konsep Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 8(2): 152-160.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Taufiq, M., Sukmadinata, N.S., Abdulhak, I., & Tumbelaka, E.Y. (2010). Desain Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran IPA (Fisika) Sekolah Menengah Pertama Di Kota Bandung. Jurnal UNDIP. 13(2): 31-44.
Warimun, E.S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Fisika Pada Pembelajaran Topik Optika Pada Mahasiswa Pendidikan Fisika.
Jurnal Exacta. 10(2): 111-114.
Widodo., Widayanti, L. (2012). Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia. 17 (49): 32-35.
Williams., & Mobolaji. (2018). The Missing Curriculum in Physics Problem-Solving Education. Journal Science & Education. 27(3): 299-319.