• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KKNI 2016 Fikih Perempuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SILABUS KURIKULUM BERBASIS KKNI 2016 Fikih Perempuan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS MATA KULIAH A. Informasi Umum

Mata Kuliah : Fikih Perempuan

Bobot SKS/Semester : 2 SKS

Fak/Jur/Prodi : Syari’ah/IIS/ Perbandingan Mazhab (PMA)

A. Deskripsi Mata Kuliah

Fikih Perempuan merupakan bidang ilmu yang paling banyak mendapat perhatian dari umat Islam, terutama sejak wacana gender ramai diperbincangkan tahun 1990-an. Fikih baik in books maupun in actions termasuk bidang kaji yang tidak luput dari bias gender, oleh karenanya Fikih Perempuan (Berperspektif Gender) sangat penting untuk diketahui supaya pedoman hukum praktis dan spesifik itu bisa membawa kemaslahatan bagi perempuan dan laki-laki sebagaimana tujuan diturunkannya hukum itu sendiri. Mata kuliah Fikih Perempuan (Berperspektif Gender) penting diberikan kepada mahasiswa/i IAIN Purwokerto sebagai bekal dan pedoman dalam kehidupan hukum yang adil dan setara antara laki-laki dan perempuan.

B. Tolak Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)

1. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang ketentuan-ketentuan fiqh perempuan berperspektif gender dalam bidang ibadah, muamalah (perekonomian), munakahat (pernikahan), mawaris (hukum waris) dan jinayat (hukum pidana Islam) serta siasah (ketatanegaraan dalam Islam) dengan pendekatan komparatif antar-mazhab, baik tradisional maupun modern (gender).

2. Mahasiswa memiliki sensitifitas gender serta memiliki sikap toleran dalam menghadapi ragam pandangan hukum yang terkait dengan fiqh perempuan.

3. Mahasiswa memiliki kemampuan menjawab problematika hukum fiqh perempuan kontemporer.

C. Topik Inti Materi Pembelajaran

(2)

a. Pengertian dan obyek kajian fikih perempuan berperspektif gender. b. Tujuan dan kegunaan mempelajari fikih perempuan berperspektif gender.

2. Hukum Islam dan keadilan gender

a. Hukum Islam dan isu-isu keperempuan b. Gender dan isu-isu ketidak adilan sosial c. Gender sebagai analisis sosial

3. Isu Gender dalam Fikih Ibadah

a. Thoharoh

- Haid dalam perspektif gender.

- Status hukum air seni anak laki-laki dan perempuan

- Konsep khitan

b. Sholat

- Kedudukan Imam Perempuan

- Formasi Shaf perempuan

- Adzan perempuan

c. Puasa

- Izin Istri melaksanakan puasa sunah

d. Haji

- Obat penunda haid - Mahram

4. Fiqh Munakahat a. Hak Ijbar b. Kafaah

c. Perwalian dan saksi

5. Fiqh Muamalat, Mawaris dan Siyasah

(3)

c. Saksi perempuan dalam hukum perdata dan pidana d. Hakim perempuan

D. Buku/sumber/bahan rujukan

1. Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah

2. Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid 3. Abd. Rahman al-Jaziri, al-Fiqh ‘ala Mazahib al-‘Arba’ah

4. Muhammad ‘Ali as-Shabuni, Rawa’i’ al-Bayan fi Tafsir Ayat al-Ahkam. 5. T.M. Hasbi ash-Shiddiqie, Hukum Fiqh Islam

6. Imam Taqiy al-Din, Kifayat al-Akhyar

7. Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islam Wa Adillatuhu

8. Hamim Ilyas, dkk., Wanita Tertindas: Kajian atas Hadis-Hadis Misoginis. 9. Masdar Farid Mas’udi, Hak-Hak Reproduksi Dalam Islam.

10. Husein Muhammad, Fiqh perempuan: refleksi kiai atas wacana agama dan gender. 11. Abdul Muqsit dkk, Tubuh, Seksualitas dan Kedaulatan Perempuan, Yogyakarta: LkiS,

2002.

12. Abdullah, Irwan, et al. Sangkan Paran Gender, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997. 13. Arif Budiman, Pembagian Kerja Secara Seksual; Sebuah Pembahasan secara

Sosiologis tentang Peran Wanita di dalam Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1981.

14. Mansoer Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Jogyakarta: Pustaka Pelajar. 1996.

15. Hamim Ilyas DKK, Perempuan Tertidas? Kajian hadis-hadis” Misoginis”, Yogyakarta: PSW UIN Yog ya, 2003.

16. Trisakti Handayani, dan Sugiarti, Konsep Dan Teknik Penelitian Gender, Malang: UMM Press, 2008.

17. Sulistyiwati Irianto, Perempuan & Hukum Menuju Hukum Yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan, Jakarta: Yayasan Obor, 2006.

18. Khoiruddin Nasution, Islam Tentang Relasi Suami-isteri (Hukum Perkawinan), Yogyakarta: ACAdeMICA dan TAZZAFFA, 2004.

(4)

20. M Atho Mudzhar, Wanita dalam Masyarakat Indonesia Akses,Pemberdayaan dan Kesempatan, Yogyakarta : Sunan Kalijaga Press, 2001.

21. Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, Malang : UIN Malang Press, 2008.

22. Siti Musdah Mulia, Muslimah Reformis, Bandung: Mizan, 2004.

23. Durotun Nafisah, Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Perspektif Figh (Telaah atas Kitab ‘Uqud al-Lujjain Fi Bayan Huquq az-Zaujain. Skripsi Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1998.

24. F. Ivan Nye, Role Structure and Analysis of the Family, vol. 4, London: Sage Publications, 1976.

25. Ridwan, Kekerasan Berbasis Gender, Purwokerto : PSG STAIN Purwokerto, 2006. 26. Munawir Sadzali, Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam, dalam Muttaqien,

Dadan, dkk. (ed.), Jogjakarta: UII Press, 1999.

27. Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Persepektif al-Qur’an Jakarta: Paramadina, 2001.

E. Metode Pembelajaran

1. Pada pertemuan pertama menggunakan dynamic lecturing untuk melaksanakan kontrak belajar yang berisi kesepakatan antara dosen dan mahasasiswa/i tentang apa yang harus disepakati selama perkuliahan, termasuk system evaluasi pembelajaran.

2. Pertemuan berikutnya adalah menyampaikan topic inti pembelajaran sesuai dengan time line dengan menggunakan metode dan strategi active learning yang relevan.

3. Untuk pendalaman materi dilakukan dengan beberapa alternative strategi seperti active debate, every one is a teacher here, information search.

4. Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori dilakukan dengan mengajak mahasisiwa/i untuk melakukan kajian dan analisis terhadap kasus-kasus hukum yang terjadi dalam masyarakat baik yang berkaitan dengan masalah agama, social, budaya maupun politik.

F. Media Pembelajaran

1. Papan tulis. 2. LCD.3. Poto copy materi kuliah.4. Ruang kelas.5. Perpustakaan.

G. Sistem Evaluasi Pembelajaran

(5)

pembelajaran dilakukan dengan penilaian terhadap kehadiran dan keaktifan mahasiswa/i selama proses perkuliahan(skor 10%).

2. Untuk menilai produk pembelajaran dilakukan dengan dengan berbagai cara, masing-masing dengan skort maksimal. Tes yaitu ujian tengah semester (skor 30%), dan ujian akhir semester (skor 35%). Tugas kelompok yaitu membuat makalah (skor 5%),

presentasi makalah (skor 5%) dan tugas individual yaitu mereview seluruh materi kuliah (skor 10%). Supaya lebih komprehensif keaktifan di dalam kelas dan presentasi dinilai (skor 5%).

Dosen Pengampu Matakuliah

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Ushul Fiqh dalam konteks ranah ilmu keislaman termasuk ilmu dasar yang diposisikan sebagai ilmu alat yaitu kerangka metodologis untuk merumuskan dan menemukan hukum

Materi muatan mata kuliah etika profesi hukum berisi tentang pengertian dan definisi etika, etika profesi yang dimiliki oleh profesi hukum : Polisi, Jaksa, advokat, hakim, dan

Mata kuliah Hukum dan Diplomasi mempelajari mengenai pemahaman yang komperhensif kepada mahasiswa tentang prosedur urusan perhubungan resmi antar negara

Melalui mata kuliah ini, Mahasiswa mampu memahami makna dan ruang lingkup antropologi hukum, mampu memahami konsep antropologi hukum, sejarah pembentukan dan

Mata kuliah Ideologi Politik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang komperhensif kepada mahasiswa tentang berbagai pandangan besar negara-negara dunia

Mata Kuliah Hukum Acara Pidana merupakan bagian dari keseluruhan hukum di Indonesia yang memberikan dasar- dasar dan aturan-aturan yang menentukan dengan cara

Mata kuliah ini diperuntukkan bagi mahasiswa Jurusan Syari’ah sebagai calon sarjana yang mahir dalam hukum Islam. Mata kuliah ini akan membantu mahasiswa

Mata kuliah ini akan membantu mahasiswa menjadi seorang yang pandai dan terampil dalam menghitung awal bulan kalender Masehi, kalender Hijriyah maupun Kalender Jawa