iv
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA USIA 12-59 BULAN TERHADAP KEJADIAN GIZI BURUK DI DESA GOLO WUA KECAMATAN WAE RI’I KABUPATEN
MANGGARAI TAHUN 2010
Anisia Mikaela Maubere (0710044); Pembimbing Utama: Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes
ABSTRAK
Gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia, termasuk di provinsi NTT, Jawa tengah, Jawa timur, Gorontalo, Aceh, NTB, Papua, Jawa barat, Yogyakarta, Bali. Menurut UNICEF ada dua penyebab terjadinya gizi buruk, yaitu kurangnya asupan gizi dari makanan dan penyakit yang mengakibatkan infeksi sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan secara baik. Meskipun sudah ada upaya-upaya dari pemerintah untuk mengatasi gizi buruk namun sampai saat ini gizi buruk masih termasuk salah satu masalah terpenting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita terhadap gizi buruk di desa Golo Wua. Penelitian ini bersifat deskriptif. Sampel dari penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan di desa Golo Wua, yaitu sebanyak 76 orang. Analisis dengan cara univariant, dengan variabelnya adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku responden. Hasil penelitian umumnya usia orangtua berkisar 19-24 tahun 40,8%, pendidikan tidak tamat SD 38,1%, dan sebagian besar pekerjaannya sebagai petani 71%, pengetahuan responden sebagian besar kurang (85,5%), sedangkan sikap dan perilaku responden didapatkan sudah baik (100%). Disarankan kepada pemerintah setempat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan berupa pelayanan promotif dan preventif terhadap masyarakat serta perlu adanya proaktif petugas kesehatan setempat untuk memberikan penyuluhan tentang keluarga sadar gizi kepada masyarakat khusunya ibu-ibu juga meningkatkan pelayanan posyandu dan memberikan bantuan makanan tambahan untuk masyarakat yang memiliki ekonomi rendah sedangkan kepada masyarakat setempat dapat mengontrol dan mengawasi pola makan anak dan asupan gizinya.
v
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF MOTHERS WITH CHILDREN AGED 12-59 MONTHS OF THE OCCURRENCE OF POOR NUTRITION IN GOLO WUA SUB IN VILLAGE
DISTRICT WAE RI'I MANGGARAI IN 2010
Anisia Mikaela Maubere (0710044); Advisers : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes
ABSTRACT
Undernutrition is one of the nutrition problem in Indonesia, including East Nusa Tenggara, Central Java, East Java, Gorontalo, Aceh, West Nusa Tenggara, Papua, West Java, Yogyakarta, Bali. According to UNICEF, there are two causes of undernutrition, the lack of nutrient intake from food and infectious diseases. Although there were some attempts by the government to overcome undernutrition, the problem still unresolved. The aim of this study is to find out the level of knowledge, attitude and behavior of mothers with infants against undernutrition in Golo Wua village. This study was done descriptively. The sample were mothers who have children aged 12-59 months in Golo Wua village, as many as 76 people. Analysis were done by univariant technique, the variables are knowledge, attitudes and behaviors of respondents. The results were 40.8% of parents are in the age range 19-24 years old, 38.1% did not complete primary education, 71% work as farmers, 85.5% lack the sufficient knowledge and all of them exhibit a very good attitude and behavior. It is recommended for the local government to improve health services in form of promotive and preventive services to the community and the need of counseling for the community, especially to mothers, improve Posyandu services, and give additional food supply to low economic communities. Local communities can control and supervise the child's diet and nutritional intake.
x DAFTAR ISI
Halaman JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR BAGAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Kerangka Teori ... 6
1.6 Metodologi Penelitian ... 6
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi ... 8
2.1.1 Definisi Status Gizi ... 8
2.1.2 Klasifikasi Status Gizi ... 8
2.1.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ... 9
2.1.4 Penilaian Status Gizi ... 10
2.2 Gizi Buruk ... 15
2.2.1 Pengertian ... 15
x
2.2.3 Klasifikasi Gizi Buruk ... 17
2.2.4 Pengobatan ... 18
2.2.5 Pencegahan ... 18
2.3 Posyandu ... 19
2.3.1 Kader Posyandu... 22
2.4 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ... 25
2.4.1 Pengetahuan ... 25
2.4.2 Sikap ... 27
2.4.3 Perilaku atau Tindakan ... 28
BAB III. SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 32
3.2 Metode Penelitian ... 32
3.3 Instrumen Penelitian ... 32
3.4 Populasi dan Sampel ... 32
3.4.1 Populasi ... 32
3.4.2 Sampel ... 32
3.4.3 Kriteria Sampel ... 33
3.5 Variabel Penelitian ... 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.7 Analisis Data ... 34
3.7.1 Teknik Analisis Data ... 34
3.7.1.1 Identitas ... 34
3.7.1.2 Pengetahuan ... 34
3.7.1.3 Sikap ... 34
3.7.1.4 Perilaku ... 34
3.8 Definisi Operasional ... 35
3.9 Prosedur Penelitian ... 36
3.10 Aspek Etik Penelitian ... 36
x BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ... 37
4.1.1 Identitas ... 37
4.1.2 Pengetahuan ... 38
4.1.3 Sikap ... 41
4.1.4 Perilaku ... 43
4.1.5 Observasi Kader Posyandu ... 45
4.2 Pembahasan... 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56
5.2 Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 60
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keadaan Status Gizi Buruk ... 4
Tabel 2.1 Baku Antropometri Menurut Standar WHO-NCHS ... 8
Tabel 4.1 Distribusi usia responden ... 37
Tabel 4.2 Distribusi pekerjaan responden ... 37
Tabel 4.3 Distribusi pendidikan terakhir responden ... 37
Tabel 4.4 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah andatentang gizi buruk pada anak?” ... 38
Tabel 4.5 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah andapenyebab terjadinya gizi buruk?”... 38
Tabel 4.6 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah anda ciri-ciri pada ank-anak yang mengalami gizi buruk?” ... 38
Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah anda kalau manfaat ASI sangat penting untuk anak balita?” ... 38
Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah anda kalau gizi buruk dapat mempengaruhi pertumbuhan anak?”... 39
Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah anda faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi anak mengalami gizi buruk?”... 39
Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah anda akibat yang terjadi dari seseorang anak mengalami gizi buruk?”... 39
Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan “tahukah anda cara mencegahnya agar anak tersebut tidak mengalami gizi buruk?” ... 39 Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
xiii
diberikan kepada anak?” ... 40 Tabel 4.13 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“tahukah anda makanan bergizi itu sangat
bermanfaat untuk anak?”... 40 Tabel 4.14 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“tahukah anda apa yang diperlukan seorang anak
kalau mengalami gizi buruk?” ... 40 Tabel 4.15 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“tahukah anda cara mengobati sorang anak yang
mengalami gizi buruk?” ... 40 Tabel 4.16 Distribusi tingat pengetahuan responden
secara keseluruhan ... 41 Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, pentingkah seorang anak mendapatkan
nutrisi yang cukup?” ... 41 Tabel 4.18 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, pentingkah makanan berprotein untuk
mencegah atau menghindari terjadinya gizi buruk?” ... 41 Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, pentingkah makanan bervariasi dapat
memenuhi kebutuhan gizi anak?” ... 41 Tabel 4.20 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, pentingkah seorang anak yang tidak mau
makan harus sering dibujuk untuk makan?” ... 42 Tabel 4.21 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, pentingkah seorang anak mendapatkan
imunisasi?” ... 42 Tabel 4.22 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, pentingkah seorang anak mendapatkan
xiii
Tabel 4.24 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“apakah anda pernah membawa anak ke posyandu setiap
bulannya?”... 43 Tabel 4.25 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“apakah anak balita anda melakukan imunisasi sesuai
dengan jadwal yang sudah tercantum?” ... 43 Tabel 4.26 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“apakah anda memeriksakan anak balita anda ketika
sakit ke puskesmas / RS / bidan?” ... 43 Tabel 4.27 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“apakah anda menimbang berat badan anak balita anda
setiap bulannya?” ... 44 Tabel 4.28 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“apakah makanan yang diberikan untuk anak anda
selalu habis dimakan?” ... 44 Tabel 4.29 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“menurut anda, apakah setiap hari anak balita anda sudah mendapatkan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan gizinya?” ... 44 Tabel 4.30 Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan
“apakah anda memberikan makanan untuk anda dengan
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Permohonan Pengambilan Data ... 60
Lampiran 2 Persetujuan Pengambilan Data dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ... 61
Lampiran 3 Persetujuan Pengambilan Data dari Dinas Kesehatan ... 62
Lampiran 4 Dokumentasi ... 63
60 LAMPIRAN
61
62
63
Lampiran 4. Dokumentasi
Gambar L 2.1 Dinas Kesehatan Ruteng
64
Gambar L 2.3 Proses wawancara dengan bantuan kuesioner
65
Lampiran 5. Kuesioner
Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu yang Memiliki Balita usia 0-59 bulan terhadap Kejadian Gizi Buruk di desa Poco Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai Tahun 2010
(Salam). Saya ... (nama) dari Universitas Kristen Maranatha. Saya sedang
melakukan penelitian untuk meningkatkan Program penanggulangan Gizi Buruk di
daerah bapak/ibu. Kami akan bertanya mengenai beberapa hal, termasuk di dalamnya
mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku bapak/ibu terhadap kejadian Gizi Buruk .
Wawancara ini akan berlangsung tidak lebih dari 1 jam. Bapak/ibu boleh menolak atau
berhenti menjawab kapan saja ibu mau.
Jawaban bapak/ibu akan kami rahasiakan sehingga tidak seorangpun akan
mengetahuinya, kemudian akan dibawa dan disimpan di Bandung, dan hanya beberapa
orang dari Universitas Kristen Maranatha yang diizinkan melihatnya. Setelah penelitian
selesai, kuesioner ini akan dimusnahkan. Bapak/ibu diharapkan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara jujur.
Apakah bapak/ibu mempunyai pertanyaan? [tunggu agar responden dapat berpikir]
Apakah bapak/ibu tidak keberatan bila kami mulai sekarang?
Ya, keberatan hubungi supervisor, cari responden lain.
66
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan :
a. ( ) Ibu RT b. ( ) Buruh c. ( ) Petani d. ( ) PNS
e. ( ) Pegawai Swasta f. ( ) Wiraswasta
g. ( ) Lain-lain, sebutkan
67
B. Pengetahuan
1. Tahukah anda tentang gizi buruk pada anak? a. Ya
b. Tidak
c. Jika ya apa saja...
2. Tahukah anda penyebab terjadinya gizi buruk? a. Ya
b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
3. Tahukah anda ciri-ciri pada anak- anak yang mengalami gizi buruk?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
4. Tahukah anda kalau manfaat ASI sangat penting untuk anak balita? a. Ya
b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
5. Tahukah anda kalau gizi buruk dapat mempengaruhi pertumbuhan anak?
a. Ya b. Tidak
68
6. Tahukah anda faktor –faktor apa saja yang dapat mempengaruhi anak mengalami gizi buruk?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
7. Tahukah anda akibat yang terjadi dari seorang anak yang mengalami gizi buruk?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
8. Tahukah anda cara mencegahnya agar anak tersebut tidak mengalami gizi buruk?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
9. Tahukah anda makanan bergizi apa saja yang dapat diberikan kepada anak?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
10.Tahukah anda makanan bergizi itu sangat bermanfaat untuk anak? a. Ya
b. Tidak
69
11.Tahukah anda apa yang diperlukan seorang anak kalau sudah mengalami gizi buruk?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
12.Tahukah anda cara mengobati seorang anak yang mengalami gizi buruk?
a. Ya b. Tidak
c. Jika ya, apa saja...
C. Sikap
1. Menurut anda, pentingkah seorang anak mendapatkan nutrisi yang cukup?
a. Penting b. Tidak penting
2. Menurut anda, pentingkah makanan berprotein untuk mencegah atau menghindari terjadinya gizi buruk?
a. Penting b. Tidak penting
3. Menurut anda, pentingkah makanan bervariasi dapat memenuhi kebutuhan gizi anak?
a. Penting b. Tidak penting
4. Menurut anda, pentingkah seorang anak yang tidak mau makan harus sering di bujuk untuk makan?
70
b. Tidak penting
5. Menurut anda, pentingkah seorang anak mendapatkan imunisasi? a. Penting
b. Tidak penting
6. Menurut anda, pentingkah seorang anak mendapatkan makanan tambahan dari puskesmas atau dinas kesehatan?
a. Penting b. Tidak penting
D. Perilaku
1. Apakah anda pernah membawa anak balita anda ke posyandu setiap bulannya?
a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Perhatikan tabel dibawah ini :
Umur ( Bulan ) Jenis Imunisasi
2 BCG, DPT 1, Polio 1
3 HB 1*, DPT 2, Polio 2
4 HB 2*, DPT 3, Polio 3
71
6 Campak
Keterangan : *) belum dapat diberikan pada semua provinsi
Apakah anak balita anda melakukan imunisasi sesuai dengan
jadwal yang tercantum pada tabel diatas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah anda memeriksakan anak balita anda ketika sakit
ke puskesmas / RS / dokter / bidan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Apakah anda menimbang berat badan anak balita anda
setiap bulan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Apakah makanan yang diberikan untuk anak anda selalu
habis dimakan?
a. Selalu
72
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Menurut anda, apakah setiap hari anak balita anda sudah
mendapatkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan
gizinya?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah anda memberikan makanan untuk anak anda dengan
sendok yang bersih?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
73
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Anisia Mikaela Maubere
NRP : 0710044
Tempat/Tanggal Lahir : Besikama, 28 September 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Gunung Mutis, Kapan-NTT
Pendidikan :
- TKK Yayasan Regina Angeloroum (1993-1995)
- SD Negeri 1 Nularan Same (1995-1999)
- SD Inpres Ajaobtomas Kapan (1999-2001)
- SMPK St. Yoseph Denpasar (2001-2004)
- SMAK St. Yoseph Denpasar (2004-2007)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya masyarakat Indonesia telah mampu mengkonsumsi makanan yang secara kuantitatif mencukupi. Namun, dari segi kualitatif, masih cukup banyak yang belum mampu mencukupi kebutuhan gizi minimumnya. Jika kebutuhan gizi minimum ini tidak terpenuhi dalam waktu lama walaupun individunya tidak merasakan lapar maka dapat menyebabkan gejala-gejala ternganggunya kesehatan. Kondisi ini yang disebut sebagai kelaparan tersembunyi (hidden hunger), kelaparan gizi atau malnutrisi (JIPG, 2005). Oleh karena itu, masalah gizi buruk di Indonesia cukup serius ini dapat dilihat dari beberapa daerah dimana kasus gizi buruk terbanyak contohnya seperti NTT, Jawa tengah, Jawa timur, Gorontalo, Aceh, NTB, Papua, Jawa barat, Yogyakarta, Bali. Maka dari itu, NTT merupakan kasus gizi buruk tertinggi dari daerah-daerah di Indonesia.
2
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada anak dan balita, yaitu: (1) Keluarga miskin; (2) Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak; (3) Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare (IDAI, 2007).
Menurut kerangka yang disusun oleh WHO, terjadinya kekurangan gizi dalam hal ini kurang gizi dan gizi buruk lebih dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, penyakit infeksi dan asupan makanan yang secara langsung berpengaruh terhadap kejadian gizi buruk.
Dalam 3 tahun terakhir, upaya yang dilakukan pemerintah melalui Departemen Kesehatan untuk mengurangi angka balita gizi kurang dan gizi buruk belum terpenuhi karena sampai sekarangpun masalah gizi buruk di Indonesia masih tinggi hal ini dapat dilihat dari data Depkes yaitu jumlah kasus balita gizi kurang dan gizi buruk pada tahun 2004, sebanyak 5,1 juta jiwa. Pada tahun 2006, jumlah anak balita bergizi kurang dan buruk turun menjadi 4,28 juta anak, dan 944.246 orang di antaranya berisiko gizi buruk. Pada tahun 2007, jumlah anak balita bergizi kurang dan buruk turun lagi jadi 4,13 juta anak, dan 755.397 orang di antaranya tergolong risiko gizi buruk. Secara kuantitas masih banyak balita kurang gizi yang belum tersentuh seperti yang terlihat pada data diatas. Sementara secara kualitas, tingkat kehidupan dan kesehatan bayi masih rendah dan rentan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
3
gizi buruk 1.009 orang. Sedangkan tahun 2008, gizi kurang sebanyak 2.525 orang dan yang mengalami gizi buruk 121 orang balita. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi balita ini sudah berhasil dikendalikan.
Berdasarkan data-data diatas, kasus gizi buruk di NTT khususnya di Manggarai termasuk kasus terbanyak. Menurut Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, salah satu cara untuk meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan secara rutin, murah dan mudah dijangkau segala lapisan masyarakat. Menko Kesra Alwi Sihab juga mengatakan pemerintah kini sudah mulai mempersiapkan penanggulangan kasus kekurangan gizi yang terjadi di berbagai daerah, khususnya di NTT dan daerah-daerah lainnya. Bentuk program yang dipersiapkan antara lain memberikan makanan tambahan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil, program pengadaan air bersih dan perbaikan sanitasi untuk kasus gizi buruk, serta memberikan bantuan untuk menambah penghasilan keluarga ekonomi rendah. Pemberdayaan Puskesmas dan PKK juga ditingkatkan untung menanggulangi kasus kurang gizi.
4
Tabel 1.1 Keadaan Status Gizi Buruk Periode Juni 2010 (Sumber : Puskemas Watu Alo Kecamatan Wae Ri’i)
No. Desa Gizi Buruk
1. Ndehes 0
2. Compang Ndehes 1
3. Poco 1
4. Satarngkeling 2
5. Bangka Kenda 3
6. Waemulu 0
7. Ranggi 1
8. Golo Watu 1
9. Lalong 1
10. Golo Wua 3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka peneliti mencoba untuk merumuskan masalah yaitu: Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan terhadap kejadian gizi buruk di Desa Golo Wua Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
5
1.3.2 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu yang memiliki balita terhadap kejadian gizi buruk.
b. Untuk mengetahui sikap ibu yang memiliki balita terhadap kejadian gizi buruk.
c. Untuk mengetahui perilaku ibu yang memiliki balita terhadap kejadian gizi buruk.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Institusi
Dapat membantu menganalisis serta mencari solusi terhadap gizi buruk yang terjadi di kawasan studi.
1.4.2 Manfaat Peneliti
Sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya terhadap kejadian gizi buruk di Indonesia yang ditinjau dari pengetahuan, sikap dan perilaku dari responden.
1.4.3 Manfaat Masyarakat
6
1.5 Kerangka Teori
Bagan 1.1 Model Teori Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan (Sumber : Istiarti, 2001)
1.6 Metodologi
a. Rancangan penelitian : Cross-sectional b. Metode penelitian : Deskriptif c. Teknik pengumpulan data : Survey d. Instrument penelitian : Kuesioner
e. Responden : Ibu-ibu yang memiliki anak balita yang tinggal di desa Golo Wua Kecamatan Wae ri’i f. Tehnik pengambilan sampel : Whole sample
7
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
56 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian di desa Golo Wua Kecamatan Wae Ri’i Kabupaten Manggarai dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan ibu-ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan tentang kejadian gizi buruk di desa Golo Wua masih kurang.
2. Tingkat sikap ibu-ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan terhadap kejadian gizi buruk di desa Golo Wua sudah baik.
3. Tingkat perilaku ibu-ibu yang memiliki balita usia 12-59 bulan terhadap kejadian gizi buruk di desa Golo Wua sudah baik.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini disarankan : 1. Saran bagi pemerintah setempat
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan baik itu berupa pelayanan promotif dan preventif dimana promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan balita yang terkena gizi buruk dapat diobati sedangkan preventif adalah upaya pencegahan agar balita-balita tersebut tidak mengalami gizi buruk.
b. Melakukan penyuluhan tentang keluarga sadar gizi (Kadarzi) untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu sehingga dalam penyediaan makanan dalam keluarga khususnya bagi balita dapat memenuhi aspek gizinya.
c. Meningkatkan pelayanan posyandu bagi masyarakat sehingga dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak balita.
57
2. Saran bagi masyarakat setempat
a. Meningkatkan kesadaran diri masyarakat itu sendiri mengenai dampak yang akan terjadi apabila anak mengalami gizi buruk.
b. Menjaga kebersihan lingkungan dengan cara mencuci tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah serta yang berdampak negatif bagi perkembangan dan pertumbuhan anak baik langsung maupun tidak langsung.
c. Mengawasi secara langsung pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan-kegiatan yang diberikan pemerintah setempat berupa posyandu dan lain-lain.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Ciri-ciri Kurang Gizi. Diakses 15 Desember 2008: Portal Kesehatan Online.
Azwar A. 1983. Pengantar Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Sastra Hudaya. Azwar A., 2010., Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang., http://www.gizi.net/makalah/Makalah%20Dirjen-Sahid%202.PDF., diakses tanggal 1 Mei 2010
Depkes RI. 1999. Penelitian Gizi dan Makanan (Food and Nutrition Research). Bogor: Puslitbang Gizi.
Depkes RI. 2002. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Depkes RI. 2003. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Depkes RI. 2007. Upaya Peningkatan Status Gizi Masyarakat. Jakarta: Masalah Gizi di Indonesia.
Dewa Nyoman Supariyasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran.
Diki.. 2009., Tanda dan Gejala Gizi Buruk.,
http://mediapenunjangmedis.dikirismanto.com/tanda-dan-gejala-gizi buruk.html#more-258., diakses tanggal 7 november 2009
District Team Problem Solving., 2007., Deskripsi Masalah Gizi Buruk. http://www.perencanaan-kmpk.ugm.ac.id/id/dtps.php., diakses tanggal 12 Februari 2007
Dr. Rismarini SpA .2010. Pentingnya Imunisasi Bagi Anak http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3375 :pentingnya-imunisasi-bagi-anak&catid=92:hidup-sehat&Itemid=123., Diakses tanggal 18 Januari 2010
Green, L.W. 1980. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
59
http://www.who.int/water_sanitation_health/diseases/malnutrition/en/
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2004 Malnutrisi energi protein. Edisi I. Jakarta: Dalam Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak.
Irianton Aritonang. 2003. Pemantauan Pertumbuhan Balita. Yogyakarta: Kanisius.
Jenson, HB Stanton, BF eds Kliegman Pediatrics. Nelson Buku teks. 18 ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2007
LUSA., 2009., Manfaat pemberian ASI untuk bayi.,
http://www.lusa.web.id/manfaat-pemberian-asi-untuk-bayi/., Diakses tanggal 4 Oktober 2009
Martinah. 2008. Gizi buruk dan Tanggung Jawab Pemerintah. Jakarta: FK-UI. Neil K. Kaneshiro, MD, MHA, Asisten Profesor Klinis Pediatrics, University of
Washington School of Medicine., 2008., Kwashiorkor
http://www.umm.edu/ency/article/001604.htm., diakses tanggal 8 Januari 2008 Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurcahyo., 2009., Malnutrisi., http://www.indonesiaindonesia.com/f/11150- malnutrisi/., Diakses tanggal 14 Mei 2009
Siswono., 2005., Pemerintah Siapkan Program Penanggulangan Gizi Buruk., http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1118034973,33711.,
Diakses tanggal 7 juni 2005
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bogor: Bumi Aksara.
Tim Penggerak Pusat PKK. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, p 11-21