No, 11/02/13/Th.XVII, 5 Februari 2014
PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %
1. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013
Perekonomian Sumatera Barat pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 6,2 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2013 meningkat sebesar 6,2
persen terhadap 2012, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor bangunan 8,4 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 2,2 persen. PDRB Provinsi Sumatera Barat tahun 2013 atas dasar harga berlaku sebesar 127,1 triliun rupiah ,
sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 46,6 triliun rupiah.
Secara triwulanan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat triwulan IV 2013 meningkat sebesar 2,4 persen bila dibandingkan triwulan III 2013 (q-to-q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2012 mengalami pertumbuhan 6,8 persen (y-on-y).
Struktur ekonomi Sumatera Barat triwulan IV 2012 masih didominasi oleh tiga sektor ekonomi yaitu sektor pertanian (22,7 persen), sektor perdagangan, hotel dan restoran (19,0 persen) dan sektor jasa-jasa (16,4 persen).
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tahun 2013 mencapai 25,1 juta.
Disisi Penggunaan, sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumahtangga sebesar 51,9 persen, konsumsi lembaga nirlaba sebesar 0,8 persen, konsumsi pemerintah 14,4 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 19,8 persen serta ekspor netto 10,7 persen (ekspor 25,4 persen dan impor 14,7 persen).
Komponen pembentukan modal tetap bruto mencatat pertumbuhan tertinggi disisi penggunaan, yakni sebesar 7,5 persen, diikuti komponen konsumsi pemerintah 6,3 persen, komponen impor dan konsumsi rumah tangga masing-masing 4,7 persen, konsumsi lembaga nirlaba 4,4 persen, dan komponen ekspor 1,6 persen.
berlaku, PDRB tahun 2012 naik sebesar Rp, 16,9 triliun, yaitu dari Rp, 110,2 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp. 127,1 triliun pada tahun 2013.
Selama tahun 2013, semua sektor ekonomi pengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan yang mencapai 8,4 persen, diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 8,2 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 7,5 persen, sektor jasa-jasa 7,2 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,3 persen, sektor industri pengolahan 4,9 persen, sektor listrik, gas dan air bersih 4,2 persen, sektor pertanian 3,6 persen serta sektor pertambangan dan penggalian 2,2 persen.
Sumber pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor perdagangan dan restoran 1,4 persen, serta sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 1,3 persen diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 1,2 persen, sedangkan sumber pertumbuhan terkecil terdapat pada sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pertambangan dan komunikasi sebesar 0,1 persen.
Tabel 1
Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013, Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013
Lapangan Usaha
Atas Dasar Atas Dasar Laju Sumber
Harga Berlaku Harga Konstan Pertumbuhan Pertumbuhan (Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah) 2013 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 (Persen) (Persen) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Pertanian 23,4 25,4 28,9 9,5 9,9 10,3 3,6 0,8 2 Pertambangan dan 2,9 3,2 3,4 1,2 1,3 1,3 2,2 0,1 Penggalian 3 Industri Pengolahan 11,3 12,3 13,6 5,0 5,2 5,4 4,9 0,6
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,0 1,0 1,1 0,5 0,5 0,5 4,2 0,1
5 Bangunan 6,5 7,4 8,6 2,3 2,4 2,6 8,4 0,5
6 Perdagangan, Hotel dan 17,8 20,4 24,2 7,4 8,0 8,6 7,6 1,4 Restoran
7 Pengangkutan dan 15,5 17,4 20,7 6,3 6,8 7,4 8,2 1,3
Komunikasi
8 Keuangan, Persewaan 4,5 5,0 5,7 2,1 2,2 2,4 6,3 0,3
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 16,1 18,1 20,9 7,0 7,6 8,1 7,2 1,2
2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2013
Kinerja Perekonomian Provinsi Sumatera Barat pada triwulan IV-2014 yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 2,4 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q), sedikit melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya (2,5 persen). Sementara sektor lain tumbuh signifikan dengan sektor pertambangan dan penggalian mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu 5,4 persen, sementara sektor industri pengolahan mengalami kontraksi yaitu sebesar 1,1 persen.
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (Persentase)
Lapangan Usaha
Trw III - 2013 Trw IV - 2013 Trw IV - 2013
Terhadap Terhadap Terhadap
Trw II-2013 Trw III-2013 Trw IV-2012
(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y)
(1) (2) (3) (4) 1 Pertanian, 3,4 4,5 7,9 2 Pertambangan dan -1,8 5,4 5,7 Penggalian 3 Industri Pengolahan 1,3 -1,1 1,3
4 Listrik, Gas dan Air Bersih -1,3 0,4 5,7
5 Bangunan 4,0 2,1 8,0
6 Perdagangan, Hotel dan 2,1 1,0 7,0
Restoran
7 Pengangkutan dan komunikasi 2,8 2,4 9,6
8 Keuangan, Persewaan 2,0 1,4 6,1
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 3,1 2,6 6,8
2,5 2,4 6,8
Selanjutnya perekonomian Sumatera Barat pada triwulan IV-2013 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,8 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi yaitu: sektor pengangkutan dan komunikasi mencapai pertumbuhan tertinggi 9,6 persen, dikuti sektor kontruksi sebesar 8,0 persen, sektor pertanian sebesar 7,9 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 7,0 persen, sektor jasa-jasa 6,8 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,1 persen,
3. Struktur Ekonomi Menurut Sektoral Tahun 2011-2013
Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun, tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan,hotel, dan restoran dan sektor jasa-jasa mempunyai peranan sebesar 58,1 persen pada tahun 2013. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 22,7 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor jasa-jasa mempunyai peranan masing-masing sebesar 19,0 persen dan 16,4 persen.
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha 2011-2013 (Persentase) Lapangan Usaha 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) 1 Pertanian 23,7 23,1 22,7 2 Pertambangan dan 3,0 2,9 2,7 Penggalian 3 Industri Pengolahan 11,4 11,1 10,7
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,0 1,0 0,9
5 Bangunan 6,6 6,7 6,8
6 Perdagangan, Hotel dan 18,0 18,5 19,0
Restoran
7 Pengangkutan dan 15,6 15,8 16,3
Komunikasi
8 Keuangan, Persewaan 4,5 4,5 4,5
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa-jasa 16,2 16,4 16,4
100,00 100,00 100,00
4. PDRB Perkapita
PDRB perkapita merupakan PDRB (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Dengan menggunakan data proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk 2010, PDRB per kapita tahun 2013 sebesar Rp. 25,1 juta. Dengan laju peningkatan sebesar 12,2 persen dibandingkan dengan PDRB per kapita tahun 2012 sebesar Rp. 22,0 juta.
5. PDRB Menurut Penggunaan
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada tahun 2013 tercatat sebesar 6,2 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua komponen, yaitu konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,7 persen, konsumsi lembaga nirlaba sebesar 4,4 persen, konsumsi pemerintah sebesar 6,3 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh sebesar 7,5 persen, sementara komponen ekspor tumbuh lambat sebesar 1,6 persen dan impor tumbuh sebesar 4,7 persen. Tingginya komponen PMTB ini, karena berkembangnya investasi di dunia perbankan yang meningkat pesat, pertumbuhan di belanja modal oleh pemerintah dan juga banyaknya pembelian kendaraan yang ditujukan untuk keperluan usaha.
Tabel 4
Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2011-2013 Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013
Komponen Penggunaan
Atas Dasar Atas Dasar Laju Sumber
Harga Berlaku Harga Konstan Pertumbuhan Pertumbuhan (Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah) 2013 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 (Persen) (Persen)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Konsumsi Rumah Tangga 52,0 57,6 66,0 20,1 21,1 22,1 4,7 2,3
2 Konsumsi LNP 0,9 1,0 1,1 0,4 0,4 0,4 4,4 0,0 3 Konsumsi Pemerintah 14,2 16,2 18,3 5,6 6,0 6,4 6,3 0,8 4 Pembentukan Modal tetap Bruto 20,0 22,3 25,2 7,9 8,5 9,1 7,5 1,4 5 Perubahan Inventori -2,3 -0,9 2,8 -1,3 -0,8 0,0 -114,3 1,7 6 Ekspor 28,8 30,8 32,3 14,8 15,3 15,5 1,6 0,5 7 Dikurangi :Impor 14,6 16,8 18,6 6,2 6,6 6,9 4,7 0,7 PDRB 99,0 110,2 127,1 41,3 43,9 46,6 6,2 6,2
Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 6,2 persen, sebagian besar bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga, yakni 2,3 persen dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,4 persen. Sementara komponen-komponen yang lain memberikan sumbangan di bawah 1 persen.
Tabel 5
Laju pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan (Persentase)
Pertumbuhan beberapa komponen penggunaan, q to q pada Triwulan IV-2013 dibandingkan dengan Triwulan III-2013 secara umum mengalami percepatan, kecuali konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga nirlaba. Laju pertumbuhan tertinggi pada Triwulan IV-2013 terjadi pada komponen ekspor yaitu mencapai 35,6 persen, diikuti oleh komponen konsumsi pemerintah sebesar 15,6 persen, komponen impor sebesar 5,1 persen. Komponen pembentukan modal tetap bruto juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,7 persen, komponen konsumsi LNP sebesar 1,1 persen, dan terakhir komponen konsumsi rumah tangga sebesar 0,6 persen.
PDRB menurut penggunaan pada triwulan IV-2013 terhadap Triwulan IV-2012 (y-on–y) mengalami penurunan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen ekpor yang mencapai 40,8 persen, diikuti oleh konsumsi pemerintah sebesar 11,8 persen dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 5,4 persen serta komponen impor sebesar 5,2 persen. Peningkatan selanjutnya diikuti oleh konsumsi LNP sebesar 4,7 persen, dan terakhir konsumsi rumah tangga sebesar 3,0 persen.
Komponen Penggunaan
Trw III – 2013 Trw IV – 2013 Trw IV – 2013
Terhadap Terhadap Terhadap
Trw II-2013 Trw III-2013 Trw IV-2012
(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y)
(1) (2) (3) (4)
1 Konsumsi Rumah Tangga 1,6 0,6 3,0
2 Konsumsi LNP 2,2 1,1 4,7
3 Konsumsi Pemerintah 5,8 15,6 11,8
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,4 3,7 8,4
5 Ekspor 4,8 35,6 40,8
6 Dikurangi : Impor 7,0 5,1 5,2
Dilihat dari pola distribusi PDRB pengunaan, konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam PDRB Sumatera Barat sekalipun mengalami penurunan dari 52,2 persen pada tahun 2012 menjadi sebesar 51,9 persen pada tahun 2013. Komponen LNP juga mengalami penurunan dari 0,9 persen pada tahun 2012 menjadi 0,8 persen pada tahun 2013. Demikian juga komponen pembentukan modal tetap bruto dari 20,2 persen menjadi 19,8 persen serta komponen konsumsi pemerintah dari 14,7 persen menjadi 14,4 persen. Komponen impor juga turun dari 15,3 persen menjadi 14,7 persen. Komponen ekspor menurun dari 28,0 persen menjadi 25,4 persen.
Tabel 6
Struktur PDRB menurut Penggunaan tahun 2011-2013 (persentase) Komponen Penggunaan 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4)
1 Konsumsi Rumah Tangga 52,5 52,2 51,9
2 Konsumsi LNP 0,9 0,9 0,8
3 Konsumsi Pemerintah 14,4 14,7 14,4
4 Pembentukan modal tetap bruto 20,2 20,2 19,8
5 Perubahan Inventori -2,4 -0,8 2,3
6 Ekspor 29,0 28,0 25,4
7 Dikurangi : Impor 14,7 15,3 14,7