• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2013 meningkat 6,08 persen

terhadap tahun 2012. Hal ini diiringi dengan kinerja yang membaik di semua sektor ekonomi,

dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor pertanian sebesar 7,34 persen dan terendah di sektor

industri pengolahan 4,29 persen.

Besaran PDRB Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku tahun 2013 sebesar Rp 84,96 triliun,

sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 36,08 triliun.

Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Barat Triwulan IV-2013 dibandingkan triwulan III-2013 (

q-to-q

)

meningkat sebesar 3,68 persen, dan bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012 (

y-o-y

) tumbuh

sebesar 6,37 persen.

Dari sisi penggunaan, kenaikan PDRB Kalimantan Barat tahun 2013 sebesar 6,08 persen didukung

oleh pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah sebesar 8,25 persen, konsumsi rumah tangga

6,12 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 5,80 persen, ekspor 4,13 persen, dan PMTB

sebesar 3,65 persen. Sedangkan komponen impor sebagai pengurang tumbuh sebesar 0,02

persen.

Pertumbuhan PDRB penggunaan triwulan IV-2013 terhadap triwulan III-2013 (

q-to-q

) 3,68 persen

didorong oleh pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 12,04 persen dan PMTB

sebesar 6,59 persen, sedangkan bila dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012 (

y-on-y

)

tumbuh sebesar 6,37 persen yang didukung oleh tingginya pertumbuhan komponen PMTB 7,71

persen dan ekspor 6,08 persen.

Berdasarkan sektoral, sampai dengan tahun 2013 sektor pertanian masih sebagai

leading sector

,

dengan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 23,08 persen, menyusul sektor

perdagangan-hotel-restoran 23,02 persen, dan sektor industri pengolahan 16,27 persen. Sedangkan dari sisi

penggunaan, perekonomian Kalimantan Barat didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar

51,49 persen, diikuti oleh PMTB sebesar 26,51 persen, dan ekspor 24,52 persen.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi tahun 2013 berdasarkan sisi

supply

berasal dari sektor

pertanian (1,78%) dan sektor perdagangan-hotel-restoran (1,16%), sedangkan dari sisi

demand

berasal dari komponen konsumsi rumahtangga 3,24 persen dan komponen ekspor 1,28 persen.

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp 18,30 juta

(US$1.754,73), lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 16,42 juta (US$1.755,28).

No. 11/02/61/Th. XVII, 5 Februari 2014

P

EREKONOMIAN

K

ALIMANTAN

B

ARAT

P

ERTUMBUHAN

PDRB

T

AHUN

2013

M

ENCAPAI

6,08

PERSEN

(2)

I. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013

Perekonomian Kalimantan Barat tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 6,08 persen dibanding tahun 2012. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2012 yang tumbuh sebesar 5,81 persen.

Semua sektor ekonomi pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian dengan pertumbuhan sebesar 7,34 persen, diikuti oleh sektor pengangkutan-komunikasi 7,06 persen, sektor jasa-jasa 6,55 persen, sektor keuangan-persewaan-jasa perusahaan 6,41 persen, sektor konstruksi 5,84 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,42 persen, sektor pertambangan-penggalian 4,70 persen, sektor listrik-gas-air bersih 4,48 persen, dan sektor industri pengolahan 4,29 persen.

Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku

tahun 2013 naik sebesar Rp 9.986,57 miliar, yaitu dari Rp 74.969,66 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 84.956,23 miliar pada tahun 2013. Berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB Kalimantan

Barat tahun 2013 mencapai Rp 36.075,10 miliar, sedangkan tahun 2011 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 32.141,38 miliar dan Rp 34.007,56 miliar.

Tabel 1

Nilai PDRB Tahun 2011-2013,

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah) Laju Pertumbuhan 2013 (Persen) Sumber Pertumbuhan 2013 (Persen) 2011 2012 2013 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

16.814,12 18.004,68 19.611,31 7.921,28 8.228,76 8.832,94 7,34 1,78 2. Pertambangan dan Penggalian 1.355,42 1.497,61 1.704,27 575,93 605,60 634,05 4,70 0,08 3. Industri Pengolahan 12.005,21 12.755,69 13.818,23 5.231,11 5.401,64 5.633,42 4,29 0,68 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 332,06 354,44 386,49 137,65 144,00 150,45 4,48 0,02 5. Konstruksi 6.650,99 8.093,54 9.748,84 2.797,73 3.071,46 3.250,95 5,84 0,53 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 15.074,18 17.039,95 19.555,58 6.810,56 7.260,16 7.654,01 5,42 1,16 7. Pengangkutan dan Komunikasi 4.946,91 5.500,02 6.251,13 3.113,28 3.317,43 3.551,77 7,06 0,69 8. Keuangan, Real Estate dan

Jasa Perususahaan

3.253,87 3.626,48 4.129,74 1.808,32 1.930,60 2.054,40 6,41 0,36 9. Jasa-jasa 6.482,86 8.097,25 9.750,62 3.745,52 4.047,90 4.313,11 6,55 0,78

PDRB Kalimantan Barat 66.915,62 74.969,66 84.956,23 32.141,38 34.007,56 36.075,10 6,08 6,08

Sektor-sektor yang secara signifikan memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat atau sebagai sumber pertumbuhan ekonomi tahun 2013 adalah sektor pertanian 1,78 persen, diikuti oleh sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 1,16 persen. Sektor

(3)

pertambangan-penggalian dan sektor listrik-gas-air bersih merupakan sektor yang paling kecil sumbangannya bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yaitu hanya sebesar 0,02 persen dan 0,08 persen.

Grafik 1

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Kalimantan Barat Tahun 2013 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Persen)

7,34 4,70 4,29 4,48 5,84 5,42 7,06 6,41 6,55 1,78 0,08 0,68 0,02 0,53 1,16 0,69 0,36 0,78 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Pertanian Pertambangan Industri LGA Konstruksi Perdagangan Pengangkutan Keuangan Jasa-jasa Pertumbuhan Ekonomi

Sumber Pertumbuhan

II. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2013

Kinerja perekonomian Kalimantan Barat pada Triwulan IV-2013 yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000 tumbuh sebesar 3,68 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan tersebut didukung oleh meningkatnya kinerja seluruh sektor ekonomi, terutama sektor konstruksi tumbuh sebesar 13,70 persen, sektor jasa-jasa 8,61 persen, dan sektor pertambangan-penggalian 6,72 persen, sektor pengangkutan-komunikasi 3,45 persen, sektor pertanian 3,25 persen, sektor listrik-gas-air bersih 3,11 persen, dan sektor industri pengolahan 2,01 persen. Sementara itu sektor keuangan dan sektor perdagangan-hotel-resoran mengalami kontraksi masing-masing sebesar minus 0,58 persen dan minus 0,34 persen.

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (Persen) Lapangan Usaha Triwulan III-2013 Terhadap Triwulan II-2013 Triwulan IV-2013 Terhadap Triwulan III-2013 Triwulan IV-2013 Terhadap Triwulan IV-2012 (1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

11,70 3,25 7,76

2. Pertambangan dan Penggalian 3,80 6,72 4,28

3. Industri Pengolahan 3,65 2,01 4,59

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,03 3,11 5,02

5. Konstruksi 4,12 13,70 6,39

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,62 -0,58 5,46

7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,74 3,45 8,14

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. 0,84 -0,34 5,02

(4)

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan 2013 dibandingkan dengan Triwulan IV-2012 (y-o-y) tumbuh sebesar 6,37 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada semua sektor ekonomi yaitu: sektor pengangkutan-komunikasi mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 8,14 persen, diikuti oleh sektor pertanian 7,76 persen, sektor jasa-jasa 7,05 persen, sektor konstruksi 6,39 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,46 persen, sektor listrik-gas-air bersih dan sektor keuangan masing-masing tumbuh 5,02 persen, sektor industri pengolahan 4,59 persen dan sektor pertambangan-penggalian 4,28 persen.

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013

Struktur perekonomian Kalimantan Barat yang dicerminkan oleh kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan, sampai dengan tahun 2013 tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor pertanian masih berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Secara total ketiga sektor tersebut mempunyai peran 62,37 persen terhadap total PDRB Kalimantan Barat. Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar dengan 23,08 persen, diikuti kemudian oleh sektor perdagangan-hotel-restoran 23,02 persen, dan sektor industri 16,27 persen. Sektor yang paling kecil sumbangannya adalah sektor listrik-gas-air bersih dengan 0,45 persen.

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2013 (Persen)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

25,13 24,02 23,08

2. Pertambangan dan Penggalian 2,03 2,00 2,01

3. Industri Pengolahan 17,94 17,01 16,27

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,50 0,47 0,45

5. Konstruksi 9,94 10,80 11,48

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 22,53 22,73 23,02

7. Pengangkutan dan Komunikasi 7,39 7,34 7,36

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perush. 4,86 4,84 4,86

9. Jasa-jasa 9,69 10,80 11,48

PDRB Kalimantan Barat 100,00 100,00 100,00

Dibandingkan kondisi tahun 2011 dan 2012, pada tahun 2013 terjadi peningkatan peranan yang cukup signifikan pada beberapa sektor terutama sektor konstruksi, sektor jasa-jasa, dan sektor perdagangan-hotel-restoran. Pada tahun 2011 peranan sektor konstruksi sebesar 9,94 persen, maka tahun 2013 peranannya mencapai 11,48 persen. Sektor perdagangan-hotel-restoran dari 22,53 persen naik menjadi 23,02 persen, sedangkan sektor jasa-jasa dari 9,69 persen menjadi 11,48 persen.

(5)

Sebaliknya terdapat tiga sektor yang cenderung peranannya terus menurun selama tiga tahun terakhir yaitu sektor pertanian, sektor industri, dan sektor listrik-gas-air bersih (lihat tabel 3).

IV. PDRB Menurut Penggunaan

PDRB atas dasar harga berlaku Kalimantan Barat tahun 2013 sebesar Rp. 84.956,23 miliar, sebagian besar yaitu 51,49 persen digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan swasta (KRT). Komponen penggunaan lainnya, meliputi pengeluaran konsumsi pemerintah (KP) memberi kontribusi sebesar 17,43 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar 26,51 persen, ekspor sebesar 24,52 persen dan impor sebagai pengurangan berkontribusi sebesar 21,87 persen.

Tabel 4

Nilai PDRB Tahun 2012-2013

dan Laju Pertumbuhan Tahun 2013 Menurut Komponen Penggunaan

Jenis Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan

(Miliar Rupiah) Pertumbuhan Laju (Persen) Sumber Pertumbuhan (Persen) 2012 2013 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Konsumsi Rumahtangga 38.870,98 43.744,53 17.994,97 19.096,88 6,12 3,24 Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 696,34 763,77 325,58 344,46 5,80 0,06 Konsumsi Pemerintah 11.411,48 14.809,36 4.205,29 4.552,12 8,25 1,02

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 21.011,93 22.522,39 9.546,87 9.895,76 3,65 1,03

Perubahan Stok 1.881,38 864,60 1.201,62 1.021,01 - - Ekspor Barang dan Jasa 18.392,22 20.831,08 10.506,56 10.940,22 4,13 1,28 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 17.294,68 18.579,51 9.773,33 9.775,35 0,02 0,01 PDRB/ GRDP 74.969,66 84.956,23 34.007,56 36.075,10 6,08 6,08

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada tahun 2013 yang mencapai sebesar 6,08 persen didukung oleh semua komponen PDRB penggunaan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi pemerintah sebesar 8,25 persen, komponen konsumsi rumah tangga sebesar 6,12 persen, dan komponen lembaga swasta nirlaba 5,80 persen. Sedangkan komponen lainnya yaitu komponen ekspor barang dan jasa tumbuh 4,13 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,65 persen dan komponen impor barang dan jasa mengalami pertumbuhan pada tahun 2013 sebesar 0,02 persen.

Sumber utama pertumbuhan ekonomi tahun 2013 dari sisi penggunaan berasal dari komponen konsumsi rumahtangga menyumbang 3,24 persen, diikuti kemudian oleh komponen ekspor 1,28 persen, komponen pembentukan Modal tetap Bruto menyumbang 1,03 persen, konsumsi pemerintah memberikan sumbangan sebesar 1,02 persen. Sedangkan komponen konsumsi lembaga swasta nirlaba memberikan sumbangan 0,06 persen bahkan komponen impor barang dan jasa mengurangi laju pertumbuhan sebesar 0,01 persen.

(6)

12,04 persen diikuti pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,59 persen; ekspor barang dan jasa sebesar 5,56 persen. Sedangkan komponen Impor barang dan jasa, lembaga swasta nirlaba, dan konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 2,91 persen, 2,82 persen dan 1,68 persen.

Tabel 5

Laju Pertumbuhan Triwulanan PDRB Penggunaan Menurut Komponen Tahun 2013 (Persen) Jenis Pengeluaran Trw III-2013 thd Trw II 2013 (q-to-q) Trw IV-2013 thd Trw III 2013 (q-to-q) Trw IV-2013 thd Trw IV 2012 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) Konsumsi Rumahtangga 2,09 1,68 6,04 Lembaga Swasta Nirlaba 3,22 2,82 6,00 Konsumsi Pemerintah 8,40 12,04 5,22 Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,16 6,59 7,71 Ekspor Barang dan Jasa -0,48 5,56 6,08 Impor Barang dan Jasa 10,20 2,91 1,40

PDRB/ GRDP 6,18 3,68 6,37

Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), perekonomian

Kalimantan Barat triwulan IV tahun 2013 tumbuh sebesar 6,37 persen. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto dan ekspor tumbuh masing-masing sebesar 7,71 persen dan 6,08 persen. Komponen penggunaan lainnya, yaitu, konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, serta

konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan y-on-y masing-masing sebesar 6,04 persen, 6,00 persen

dan 5,22 persen. Komponen impor mengalami pertumbuhan y-on-y sebesar 1,40 persen

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Komponen Penggunaan Tahun 2011-2013

Komponen Pengeluaran 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4)

Konsumsi Rumahtangga 52,52 51,85 51,49 Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,90 0,93 0,90 Konsumsi Pemerintah 15,51 15,22 17,43 Pembentukan Modal Tetap Bruto 27,77 28,03 26,51

Perubahan Stok 1,85 2,51 1,02

Ekspor Barang dan Jasa 25,38 24,53 24,52 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 23,92 23,07 21,87

(7)

Bila dilihat dari kontribusi komponen PDRB penggunaan, konsumsi rumah tangga mendominasi lebih dari 50 persen, yaitu 51,85 persen pada tahun 2012 dan sebesar 51,49 persen tahun 2013. Komponen kedua penyumbang terbesar pada tahun 2012 dan 2013 adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto yaitu sebesar 28,03 persen dan 26,51 persen. Komponen- komponen ekspor barang dan jasa pada tahun 2012 memiliki kontribusi sebesar 24,53 persen dan pada tahun 2013 menjadi 24,52 persen. Demikian juga halnya dengan komponen impor dari 23,07 persen pada tahun 2012 menjadi 21,87 persen di tahun 2013. Sedangkan untuk konsumsi pemerintah kontribusinya dari 15,22 persen pada tahun 2012 menjadi 17,43 persen pada tahun 2013.

V. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita merupakan rasio antara PDRB atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per kapita Kalimantan Barat tahun 2013 mencapai Rp18,30 juta (US$1.754,73). Nilai tersebut meningkat 11,47 persen dibandingkan PDRB per kapita tahun 2012 yang mencapai Rp 16,42 juta.

Tabel 7

PDRB Per Kapita Kalimantan Barat Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4)

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai (Juta Rupiah) 14,91 16,42 18,30 - Indeks Peningkatan (persen) 8,62 10,15 11,47 - Nilai (US$) 1.714,01 1.755,28 1.754,73

(8)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Martalena, MM

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Telepon: 0561-735345 E-mail : nwas6100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

upaya membebaskan Irian Barat melalui jalan dplomasi telah dimulai oleh pemerintah RIsejak tahun 1950 pada masa kabinet Natsir, kemudian tahun 1951 di adakan

Area yang harus dinilai antara lain ada tidaknya benturan kepentingan (conflict of interest) dan intervensi pemegang saham, dewan komisaris, dan/atau pihak lain. Dalam topik

Model ini memberikan aturan dan rekomendasi untuk langkah‐langkah atau tindakan yang dapat diambil untuk mengoptimalkan pencapaian beberapa keuntungan (nilai), contoh: model

Skripsi berjudul : “ Pengaruh Perlakuan Pupuk Bokashi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Berbagai Kondisi Lengas Tanah ” telah diuji dan disahkan

Oleh karena itu, pada tugas akhir ini, akan dikonstruksi kode swa-dual Hermitian yang baru atas GF (9) dengan panjang 12, sehingga diperoleh 9 kode swa-dual near MDS Hermitian yang

Dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh propolis terhadap perbaikan klinis selesma pada anak, sehingga dapat dijadikan bukti ilmiah untuk membantu

a) Spesifikasi isu-isu strategis yang diperoleh dari penelitian tahun I untuk menentukan materi yang akan diangkat, didefinisikan dan diidentifikasikan secara