• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
410
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” ---Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung Klas I A Khusus yang mengadili perkara-perkara Tindak Pidana Korupsi dalam tingkat pertama pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan, dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap--- :---SUSI ASTUTI, S. KM; Tempat Lahir -: -- Semarang;

Umur/Tgl.Lahir ---: -- 57 Tahun / 26 Agustus 1957; Jenis Kelamin---: -- Perempuan;

Kebangsaan--- : -- Indonesia;

Tempat tinggal : Komplek Matra Persada Rt/Rw 004/006 Pasirkaliki Cimahi Utara Kota Cimahi;

A g a m a--- : -- Islam;

Pekerjaan---: -- Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat (PPK Kegiatan Alat Kesehatan Puskesmas berfungsi PONED TA. 2012);

Terdakwa telah ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan, oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 30 Desember 2014 s/d tanggal 18 Januari 2015; 2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 19 Januari 2015 s/d

tanggal 27 Februari 2015;

3. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tipikor Bandung, sejak tanggal 28 Februari 2015 s/d tanggal 29 Maret 2015;

4. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tipikor Bandung, sejak tanggal 30 Maret 2015 s/d tanggal 28 April 2015;

5. Penuntut Umum, sejak tanggal 15 April 2015 s/d tanggal 04 Mei 2015; 6. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tipikor Bandung,

sejak tanggal 05 Mei 2015 s/d tanggal 03 Juni 2015;

7. Hakim Pengadilan Tipikor Bandung, sejak tanggal 25 Mei 2015 s/d tanggal 23 Juni 2015;

8. Perpanjangan Penahanan Wakil Ketua Pengadilan Tipikor Bandung, sejak tanggal 24 Juni 2015 s/d tanggal 22 Agustus 2015;

Halaman 1 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

9. Perpanjangan Penahanan Pertama Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat, sejak tanggal 23 Agustus 2015 s/d tanggal 21 September 2015;

10.Perpanjangan Penahanan Kedua Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat, sejak tanggal 22 September 2015 s/d tanggal 21 Oktober 2015; ---Terdakwa telah didampingi Penasihat Hukumnya C. SURYANA, S.H., M.M., YUDI PRIHARTANTO, S.H., M.Hum., SAIM AKSINUDDIN, S.H., M.H., RUSLI SUBRATA, S.H., M.H., C. R. ZHAHIR, S.H., RANGGA GETAR PUTRA, S.H., Advokat dan Penasehat Hukum pada “Kantor Biro Hukum PAGUYUBAN PASUNDAN” beralamat di Jl. Sumatera No. 41, Kota Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 8 Juni 2015;

---PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI TERSEBUT;

---Setelah membaca surat-surat serta berkas pemeriksaan pendahuluan dalam perkara ini;

---Setelah mendengar keterangan para saksi dan Terdakwa; ---Setelah melihat barang bukti dalam perkara ini;

---Setelah pula membaca:

1. Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan khusus dari Kepala Kejaksaan Negeri Bandung atas nama Terdakwa ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung;

2. Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Klas I A Khusus Bandung Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Bdg tanggal 25 Mei 2015, tentang penunjukkan Majelis Hakim yang mengadili perkara ini;

3. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg tanggal 27 Mei 2015, tentang Penetapan Hari Sidang;

4. Surat Dakwaan No. Reg Perkara PDS-17/BDUNG/04/2015 tanggal 28 Mei 2015;

5. Berkas Perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini;

---Telah mendengar Tuntutan pidana dari Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bandung, No. Reg Perkara PDS-17/BDUNG/04/2015 pada tanggal 02 Oktober 2015, yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. Menyatakan Terdakwa SUSI ASTUTI, S. KM. telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan ”tindak pidana korupsi secara bersama-sama” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SUSI ASTUTI, S. KM dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan Perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 100.000.000,- subsidiair 3 (tiga) bulan kurungan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

1) Angka 1 s/d 86, 88 s/d 98, 100 s/d 138, 148 s/d 241, 243, 264 s/d 301, 318 s/d 327, 334 s/d 338, 344 s/d 372, 374 s/d 400, 402 s/d 441, 560 s/d 568, 598 s/d 600, 604 s/d 608, 611, 613 s/d 615, 617, 620, 622 s/d 624, 626 s/d 627, 630 s/d 631, 653 s/d 654, 657, 659, 685, 867 s/d 688, 698, 703, 705, 709 s/d 710, 716 s/d 736 tetap terlampir dalam berkas perkara.

2) Angka 87, 99, 242, 244 s/d 263, 302 s/d 317, 328 s/d 333, 339 s/d 343, 373, 401, 442 s/d 559, 569 s/d 597, 601 s/d 603, 609 s/d 610, 612, 616, 618 s/d 619, 621, 625, 628 s/d 629, 632 s/d 652, 655 s/d 656, 658, 660 s/d 684, 686, 689 s/d 697, 699 s/d 702, 704, 706 s/d 708, 711 s/d 715, dikembalikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

3) Uang tunai sebesar Rp.1.250.000.000 (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah) dirampas untuk Negara Cq. Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

4. Menetapkan agar Terdakwa Terdakwa SUSI ASTUTI, S. KM. membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

---Telah mendengar nota pembelaan (pleidooi) Penasihat Hukum Terdakwa yang dibacakan dipersidangan pada tanggal 7 Oktober 2015, yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, melakukan tindak pidana sebagaimana surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum

2. Membebaskan Terdakwa dari Dakwaan Primair maupun Dakwaan Subsidair tersebut (vrijpraak) atau setidak-tidaknya melepaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum (onstlag van alle rechtsvervolging).

3. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membebaskan Terdakwa dari Rumah Tahanan Negara

Halaman 3 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Mengembalikan kemampuan, nama baik, harkat, dan martabat Terdakwa ke dalam kedududkan semula.

5. Menyatakan barang bukti yang disita dalam perkara ini dikembalikan kepada yang berhak darimana barang bukti tersebut disita;

6. Membebankan ongkos perkara kepada negara.

---Telah mendengar tanggapan (replik) dari Penuntut Umum yang disampaikan secara lisan dipersidangan pada tanggal 7 Oktober 2015, yang pada pokoknya menyatakan tidak sependapat dengan pleidooi Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa serta menyatakan tetap pada Tuntutan Pidananya;

---Telah mendengar duplik atas replik dari Penasihat Hukum Terdakwa yang diajukan secara lisan dipersidangan pada hari itu juga, yang pada pokoknya menyatakan tetap pada nota pembelaan/Pledooinya;

---Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi selama persidangan perkara Terdakwa tersebut;

---Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan kemuka persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung oleh Penuntut Umum dengan Surat Dakwaan No. Reg. Perk. PDS-17/BDUNG/04/2015 tanggal 20 Mei 2015, sebagai berikut :

PRIMAIR

---Perbuatan Terdakwa SUSI ASTUTI, S. KM. bersama dengan saksi AMIR HAMZAH bin MAKMUR, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

SUBSIDIAIR

---Perbuatan Terdakwa SUSI ASTUTI, S. KM. bersama dengan saksi Amir Hamzah sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pembe-rantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

---Menimbang, bahwa Terhadap Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersebut, Terdakwa dan Penasihat Hukumnya tidak mengajukan Nota Keberatan/ Eksepsi;

---Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dipersidangan telah didengar keterangan saksi-saksi sesuai ketentuan pasal 185 KUHAP, yang pada pokoknya masing-masing memberikan keterangan di bawah sumpah/janji sesuai ketentuan Pasal 76 KUHAP, Pasal 160 ayat (3) KUHAP dan Pasal 202 ayat (2) KUHAP, sebagai berikut:

1. Saksi ERNAWATI

Memberikan keterangan dipersidangan dibawah sumpah yang pada pokoknya, sebagai berikut:

• Bahwa benar dalam Kegiatan Alat Kesehatan Puskesmas berfungsi PONED, saksi ditunjuk sebaga anggota Tim Pendukung Tehnis, berdasarkan SK dari PPK Nomor : 447/KEP.1.177-YANKES/2012 tanggal 13 April 2012;

• Bahwa benar tugas pokok saksi sebagai Tim Pendukung Teknis yaitu membantu PPK dengan memberikan masukan tentang fungsi Alat Kesehatan berfungsi PONED, dan yang mengangkat saksi sebagai Tim Pendukung Tehnis PONED adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu terdakwa SUSI ASTUT,SKM.

• Bahwa yang menjadi dasar saksi ditunjuk sebagai Tim Pendukung Teknis dalam Kegiatan pemenuhan Sarana dan Prasarana di Dinas Kesehatan atas dasar rekomendasi dari Kepala Seksi YANDASUS karena saksi sebagai profesi perawat;

• Bahwa sebenarnya dalam hal Alat Kesehatan Puskesmas berfungsi PONED saksi bukan ahlinya hanya mengetahui tentang fungsi alat, jenis alat, dan jumlah alat yang dibutuhkan oleh Puskesmas berfungsi PONED, akan tetapi tentang spesifikasi maupun harga alat kesehatan tersebut tidak mengetahui;

• Bahwa benar setelah menerima SK dari PPK (Terdakwa SUSI ASTUTI) saksi mengajukan keberatan secara lisan kepada PPK (Terdakwa SUSI ASTUTI), karena bukan bidang saksi dan saksi bukan tenaga medis yang mengetahui tentang alat kesehatan, namun karena sudah tertuang dalam Surat keputusan akhirnya saksi melaksanakan tugas dengan langkah pertama adalah Memberikan Informasi tentang fungsi alat yang dibutuhkan oleh Puskesmas;

Halaman 5 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa benar pengadaan alat kesehatan PONED dari 112 paket untuk rincian perhitungan harga saksi tidak tahu, sedangkan item barangnya terdiri dari 11 (sebelas) buah yakni :

1. Incubator. 2. Suction. 3. Resusitasi. 4. Infant Warmer. 5. Hospital Bed. 6. Photo Therapi.

7. Curret Set dan Lemari Instrument. 8. Partus Set.

9. Doppler. 10.Head Lamp. 11.Obgyn Bed

• Bahwa benar tugas saksi sebagai Tim Pendukung Teknis yaitu memberikan masukan yang sesuai dengan Kompetensi dan tugas pokok saksi sebagai perawat yang mempunyai pengalaman tentang fungsi beberapa alat kesehatan, adapun hasilnya disampaikan kepada PPK, PPTK dan KPA; • Bahwa benar saksi tidak diikut sertakan dalam penyusunan HPS;

• Bahwa benar keterkaitan dan melaksanakan penyusunan spesifikasi dan harga Perkiraan Sendiri (HPS) saksi hanya sebatas menandatangani Berita Acara tersebut dan didasarkan atas kepercayaan kepada saksi Amir Hamzah sebagai tenaga ahli di bidang elektrok medik yang Berita Acara tersebut disodorkan oleh PPK (Terdakwa SUSI ASTUTI), dan Terdakwa SUSI ASTUTI mengetahui bahwa saksi tidak mengetahui tentang spesifikasi alat kesehatan yang tertuang dalam lampiran Berita Acara tersebut);

• Bahwa benar dalam penyusunan spesfikasi dan harga perkiraan sendri (HPS) yang menyusun tentang semua perhitungan, spesifikasi dan harga adalah saksi Amir Hamzah sedangkan keterlibatan Terdakwa SUSI ASTUTI dalam penyusunan HPS, saksi tidak mengetahui apakah ikut dalam penyusunan atau tidak;

• Bahwa benar saksi tidak mengetahui cara untuk menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan saksi tidak diajak dalam melakukan survei; • Bahwa benar karena saksi tidak diajak jadi saksi tidak tahu siapa yang ikut

dalam survey tersebut;

• Bahwa benar saksi tidak diberitahu hasil dari survey dan saksi tidak mengetahui hasil survey tersebut disampaikan kepada siapa.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Atas keterangan saksi tersebut, di persidangan Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan

2. Saksi TITIS WIGIATI, S. KM.

Memberikan keterangan dipersidangan dibawah sumpah yang pada pokoknya, sebagai berikut:

• Bahwa benar dalam Kegiatan Alat Kesehatan Puskesmas berfungsi PONED, saksi ditunjuk sebaga anggota Tim Pendukung Tehnis, berdasarkan SK dari PPK Nomor : 447/KEP.1.177-YANKES/2012 tanggal 13 April 2012;

• Bahwa benar tugas pokok saksi sebagai Tim Pendukung Teknis yaitu membantu PPK dengan memberikan masukan tentang fungsi Alat Kesehatan berfungsi PONED, dan yang mengangkat saksi sebagai Tim Pendukung Tehnis PONED adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu terdakwa SUSI ASTUT,SKM.

• Bahwa yang menjadi dasar saksi ditunjuk sebagai Tim Pendukung Teknis dalam Kegiatan pemenuhan Sarana dan Prasarana di Dinas Kesehatan atas dasar rekomendasi dari Kepala Seksi YANDASUS karena saksi sebagai profesi perawat;

• Bahwa sebenarnya dalam hal Alat Kesehatan Puskesmas berfungsi PONED saksi bukan ahlinya hanya mengetahui tentang fungsi alat, jenis alat, dan jumlah alat yang dibutuhkan oleh Puskesmas berfungsi PONED, akan tetapi tentang spesifikasi maupun harga alat kesehatan tersebut tidak mengetahui;

• Bahwa benar setelah menerima SK dari PPK (Terdakwa SUSI ASTUTI) saksi mengajukan keberatan secara lisan kepada PPK (Terdakwa SUSI ASTUTI), karena bukan bidang saksi dan saksi bukan tenaga medis yang mengetahui tentang alat kesehatan, namun karena sudah tertuang dalam Surat keputusan akhirnya saksi melaksanakan tugas dengan langkah pertama adalah Memberikan Informasi tentang fungsi alat yang dibutuhkan oleh Puskesmas;

• Bahwa benar pengadaan alat kesehatan PONED dari 112 paket untuk rincian perhitungan harga saksi tidak tahu, sedangkan item barangnya terdiri dari 11 (sebelas) buah yakni :

1. Incubator. 2. Suction. 3. Resusitasi. 4. Infant Warmer. 5. Hospital Bed.

Halaman 7 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

6. Photo Therapi.

7. Curret Set dan Lemari Instrument. 8. Partus Set.

9. Doppler. 10.Head Lamp. 11.Obgyn Bed

• Bahwa benar tugas saksi sebagai Tim Pendukung Teknis yaitu memberikan masukan yang sesuai dengan Kompetensi dan tugas pokok saksi sebagai perawat yang mempunyai pengalaman tentang fungsi beberapa alat kesehatan, adapun hasilnya disampaikan kepada PPK, PPTK dan KPA; • Bahwa benar saksi tidak diikut sertakan dalam penyusunan HPS;

• Bahwa benar keterkaitan dan melaksanakan penyusunan spesifikasi dan harga Perkiraan Sendiri (HPS) saksi hanya sebatas menandatangani Berita Acara tersebut dan didasarkan atas kepercayaan kepada saksi Amir Hamzah sebagai tenaga ahli di bidang elektrok medik yang Berita Acara tersebut disodorkan oleh PPK (Terdakwa SUSI ASTUTI), dan Terdakwa SUSI ASTUTI mengetahui bahwa saksi tidak mengetahui tentang spesifikasi alat kesehatan yang tertuang dalam lampiran Berita Acara tersebut);

• Bahwa benar dalam penyusunan spesfikasi dan harga perkiraan sendri (HPS) yang menyusun tentang semua perhitungan, spesifikasi dan harga adalah saksi Amir Hamzah sedangkan keterlibatan Terdakwa SUSI ASTUTI dalam penyusunan HPS, saksi tidak mengetahui apakah ikut dalam penyusunan atau tidak;

• Bahwa benar saksi tidak mengetahui cara untuk menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan saksi tidak diajak dalam melakukan survei; • Bahwa benar karena saksi tidak diajak jadi saksi tidak tahu siapa yang ikut

dalam survey tersebut;

• Bahwa benar saksi tidak diberitahu hasil dari survey dan saksi tidak mengetahui hasil survey tersebut disampaikan kepada siapa.

Atas keterangan saksi tersebut, di persidangan Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan

3. Saksi EDISAR GUNAWAN

Memberikan keterangan dipersidangan dibawah sumpah yang pada pokoknya, sebagai berikut:

• Bahwa benar saksi menjabat Direktur PT. Biotech Farma sejak tahun 2008, dengan dasar Akta Notaris tentang Perubahan susunan Pengurus PT. Biotech Farma dan berdomisili di Jalan Tanah Abang II Nomor 82 Jakarta

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Pusat-10150, bergerak di Bidang Usaha penjualan farmasi dan alat-alat kesehatan serta importir alat-alat kesehatan;

• Bahwa benar saksi mengetahui adanya pengadaan Alat-Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat TA 2012 pada saat Survey yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ke PT. Biotech Farma, saat itu pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membawa catatan tentang kebutuhan alat-alat Kesehatan untuk pengadaan Barang Alat Kesehatan Dinas Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012. Kebetulan saksi sedang tidak berada ditempat, yang menerima pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat adalah teknisi PT. Biotech Farma. Kemudian saksi dikabari oleh staf saksi keesokan harinya pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat datang ke PT. Biotech Farma untuk melakukan survey kebutuhan alat-alat kesehatan pada Dinas Provinsi Jawa Barat.;

• Bahwa benar keterkaitan PT. Biotech Farma dalam pengadaan Alat-Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat TA 2012 adalah sebagai salah satu pendukung sol agent alat-alat kesehatan kepada perusahaan penyedia barang pada kegiatan, yaitu:

1. Untuk Pengadaan Alat Kesehatan Neonatal Intensif, sebagai salah satu pendukung perusahaan penyedia barang untuk PT. Lamindo Utama dengan jenis alat yang diminta adalah Ventilator for Infant and Pediatric.

2. Untuk Pengadaan Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek, sebagai salah satu pendukung perusahaan penyedia barang untuk PT. Sinar Kemajuan Abadi dengan jenis alat yang diminta adalah Fetal Monitor.

3. Untuk Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berfungsi PONED, sebagai salah satu pendukung perusahaan penyedia barang untuk PT. Cahaya Lestari Medika dengan jenis alat yang diminta adalah sebanyak 4 jenis yaitu Resusitasi Set, Suction Pump, Partus Set dan Curretage Set.

• Bahwa benar ada permintaan dari perusahaan lain yang meminta PT. Biotech Farma sebagai distributor (perusahaan pendukung) pada kegiatan pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012, yaitu :

a. Untuk kegiatan pengadaan alat kesehatan Neonatal Intensif yaitu CV. Lodaya, Bandung, PT. Sinar Kemajuan Abadi, Bandung, dan PT. Andini Lestari, Bandung.

b. Untuk kegiatan pengadaan alat kesehatan Maternal Penunjang Ponek yaitu CV. Lodaya, Bandung, CV. Maju Makmur, Bandung dan PT. Sinar

Kemajuan Abadi, Bandung.

Halaman 9 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

c. Untuk kegiatan pengadaan alat kesehatan Puskesmas Berfungsi PONED yaitu CV. Marcel Medika, Bandung, PT. Astha Purnama Primaputri, Bandung dan PT. Ika Tinda Ridesta, Jakarta.

• Bahwa benar PT. Biotech Farma memberikan dukungan kepada seluruh perusahaan yang meminta surat dukungan kepada PT. Biotech Farma.

• Bahwa benar kronologis PT. Biotech Farma sehingga menjadi sebagai salah satu pendukung dan distributor alat kesehatan untuk Pengadaan Alat Kesehatan Neonatal Intensif yang dilaksanakan oleh perusahaan penyedia barang PT. Lamindo Utama adalah sebagai berikut:

⇒ Awalnya sekitar tahun 2011 PT. Biotech Farma mengikuti pameran alat-alat kesehatan di Hospital Expo di Senayan Jakarta Selatan, saat itu mungkin salah satu perusahaan yang datang mengunjungi pameran tersebut adalah PT. Lamindo Utama, hal tersebut menurut pemikiran saksi adalah ketika sekitar setelah pengumuman lelang pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Neonatal Intensif, PT. Lamindo Utama menghubungi via telepon PT. Biotech Farma meminta dukungan dan Jaminan Distributor, saat itu PT. Lamindo Utama menanyakan punya barang berupa Ventilator for Infant and Pediatric atau tidak, dijawab oleh PT. Biotech Farma barang tersebut ada, kemudian ditanyakan kembali oleh PT. Lamindo Utama bisa gak PT. Lamindo Utama meminta dukungan dan ikut lelang kegiatan dimaksud. Kemudian saksi meminta membuat permohonan yang isinya sesuai yang dibutuhkan PT.

Lamindo Utama dan dikirimkan melalui fax atau email saksi lupa lagi, nanti PT. BIOTECH FARMA akan memberikan penawaran harga dan spesifikasi

barang tersebut serta surat dukungannya.

⇒ Syarat sebagai sebuah surat dukungan adalah data perusahaan, penggantian biaya administrasi, dll. Kemudian PT. Lamindo Utama mengirimkan Surat Dukungan beserta syarat-syarat didukung dengan Surat Pernyataan, spesifikasi teknis barang.

⇒ PT. Lamindo Utama mengirimkan permohonan surat dukungan dan harga untuk 10 (sepuluh) unit alat kesehatan Ventilator for Infant and Pediatric ke PT. BIOTECH FARMA, dengan surat nomor: 070/LU-SPD/VII/2012 tanggal 24 Juli 2012 yang ditandatangani oleh Drs. Achmad Yanto sebagai Direktur Utama, dalam surat dukungan tersebut PT. Lamindo Utama meminta kepada PT. Biotech Farma untuk ditujukan kepada Pokja Pengadaan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Barang ULP Pemerintah Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No. 22 Bandung.

⇒ Surat tersebut dijawab oleh PT. Biotech Farma dengan surat Dukungan dan Jaminan Distributor/Sole Agent nomor : 065/BF-SD/VII/2012 tanggal 25 Juli 2012 tentang Dukungan atas paket Pengadaan Alat Kesehatan Neonatal Intensif Tahun Anggaran 2012, yang pokoknya kesedian memberikan dukungan untuk pengadaan alat kesehatan Ventilator for Infant and Pediatric merk Leistung Type Luft Neo buatan negara Brazil, dengan harga penawaran per unit sebesar Rp.210.000.000,00,- (dua ratus sepuluh juta rupiah).

⇒ Setelah PT. Lamindo Utama menang dalam pengadaan alat kesehatan Neonatal Intensif, PT. Lamindo Utama kemudian melakukan pemesanan barang berupa Ventilator for Infant and Pediatric merk Leistung Type Luft Neo buatan negara Brazil kepada PT. Biotech Farma dengan Surat Nomor: 090/LU-PB/VIII/2012 tanggal 29 Agustus 2012. Harga yang disepakati ketika itu adalah Rp.210.000.000,00,- (dua ratus sepuluh juta rupiah).

⇒ Untuk barang alat kesehatan berupa Ventilator for Infant and Pediatric merk Leistung Type Luft Neo buatan negara Brazil untuk pengoperasiannya memerlukan tambahan alat berupa compressor dan Humidifier termasuk patient Circuit dan kelengkapannya.

⇒ Namun alat berupa compressor dan Humidifier termasuk patient Circuit dan kelengkapannya PT. Biotech Farma tidak menjadi Agent alat kesehatan tersebut.

⇒ Bahwa harga Ventilator for Infant and Pediatric merk Leistung Type Luft Neo buatan Brazil sebesar Rp.210.000.000,00 tersebut belum termasuk trainning dan instalasi, Namun pada kenyataannya harga tersebut sudah termasuk biaya instalasi dan tranining, karena PT. BIOTECH FARMA yang akhirnya mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan kegiatan instalasi dan tranining tersebut.

• Bahwa benar PT. Biotech Farma telah memiliki Surat Registrasi untuk jenis alat kesehatan berupa Ventilator for Infant and Pediatric berdasarkan Surat Kementrian Kesehatan Nomor Izin Edar Alat Kesehatan: KEMENKES RI AKL 20403113358 tanggal 16 Desember 2011 yang berlaku sampai dengan 26 Juli 2013;

• Bahwa benar PT. Lamindo Utama membeli Alat Kesehatan Neonatal Intensif berupa Ventilator for Infant and Pediatric tersebut ke perusahaan PT. Biotech Farma yaitu Surat pemesanan barang pada tanggal 29 Agustus 2012, Nomor: 090/LU-PB/VIII/2012 yang ditandatangani oleh Achmad Yanto sebagai Direktur Utama

Halaman 11 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

sebanyak 10 Unit, PT. Lamindo Utama dinyatakan sebagai pemenang untuk Kegiatan Alat Kesehatan Neonatal Intensif, saksi ketahui pertama kali melalui telepon dari saksi Achmad Yanto kemudian saksi melakukan pengecekan ke LPSE terhadap kegiatan tersebut dan siapa pemenangnya, kemudian saksi mengetahui bahwa PT. Lamindo Utama dengan saksi Achmad Yanto sebagai Direktur Utama tertera sebagai pemenang Kegiatan Alat Kesehatan Neonatal Intensif;

• Bahwa benar proses pelaksanaan Kegiatan pengadaan Alat Kesehatan Neonatal Intensif berupa alat kesehatan Ventilator for Infant and Pediatric yang dilakukan oleh PT. Biotech Farma kepada PT. Lamindo Utama adalah sebagai berikut:

⇒ Setelah PT. Lamindo Utama dinyatakan sebagai pemenang Kegiatan Alat Kesehatan Neonatal Intensif melalui LPSE, kemudian PT. Lamindo Utama melakukan pemesanan barang alat kesehatan berupa Ventilator for Infant and Pediatric, selanjutnya PT. Biotech Farma melakukan pemesanan kepada negara asal alat tersebut yaitu negara Brazil melalui email, sambil menunggu barang datang dan ketika barang tersebut datang kemudian dilakukan pengecekan barang tersebut tentang fisik dan fungsinya setelah berfungsi dengan baik, pada tanggal 22 Oktober 2012 PT. Biotech Farma menerima uang muka 20% PO. No. 090/LU-PB/VIII/2012 sebesar Rp. 420.000.000,00 untuk 10 unit alat kesehatan Ventilator for Infant and Pediatric dengan No. Invoice: 00.018/BTF-I/X/12 dari PT. Lamindo Utama melalui rekening Bank Mandiri Cabang Cideng Jakarta Pusat No. Rek.121.000.4590802 An.PT. Biotech Farma;

⇒ PT. Biotech Farma mengirimkan 10 unit barang alat kesehatan Ventilator for Infant and Pediatric kepada rumah sakit umum daerah, dengan perincian sebagai berikut:

1. RSUD Kota Tasikmalaya tanggal 28 November 2012; 2. RSUD Cibabat Cimahi tanggal 23 November 2012; 3. RSUD Kota Bandung tanggal kosong;

4. RSUD Subang tanggal 30 November 2012;

5. RSUD Jampang Kulon Kab. Sukabumi tanggal 21 November 2012; 6. RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur tanggal 22 November 2012; 7. RSUD Cideres Kabupaten Majalengka tanggal 27 November 2012; 8. RSUD Arjawinangun Kab. Cirebon tanggal 26 November 2012; 9. RSUD Cianjur tanggal 22 November 2012;

10.RSUD dr. Slamet Kab. Garut tanggal 29 November 2012.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

⇒ Terhadap ke 10 alat kesehatan Ventilator for Infant and Pediatric berfungsi dengan baik dan telah dilakukan training kepada masing-masing user untuk ke 10 RSUD baik training yang dilakukan ketika penyerahan alat tersebut maupun ketika dilakukan di Hotel di Bandung;

⇒ PT. Biotech Farma telah menerima pembayaran 100 % pada tanggal 01 Desember 2012 melalui rekening Bank Mandiri Cabang Cideng Jakarta Pusat No.Rek.121.000.4590802 An. PT. Biotech Farma sebesar Rp.1.680.000.000,00 (satu milyar enam ratus delapan puluh juta rupiah).

• Bahwa benar untuk alat tambahan berupa compressor dan Humidifier termasuk patient Circuit dan kelengkapannya PT. Biotech Farma tidak menjadi pendukung/ distributor/sol agent dari alat-alat tersebut.

• Bahwa benar kronologis perusahaan PT. Biotech Farma menjadi sebagai salah satu pendukung dan distributor alat kesehatan untuk Pengadaan Alat Kesehatan Neonatal Intensif yang dilaksanakan oleh perusahaan penyedia barang PT. Lamindo Utama adalah sebagai berikut:

⇒ Awalnya sekitar tahun 2011 perusahan saksi PT. biotech farma mengikuti pameran alat-alat kesehatan di Hospital Expo di Senayan Jakarta Selatan, saat itu mungkin salah satu perusahaan yang datang mengunjungi pameran tersebut PT. Sinar Kemajuan Abadi, hal tersebut menurut pemikiran saksi adalah ketika sekitar setelah pengumuman lelang pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek, PT. Sinar Kemajuan Abadi menghubungi via telepon PT. Biotech Farma meminta dukungan dan Jaminan Distributor, saat itu PT. Sinar Kemajuan Abadi menanyakan punya barang berupa Fetal Monitor/CTG atau tidak, dijawab oleh PT. Biotech Farma barang tersebut ada, kemudian ditanyakan kembali oleh PT. Sinar Kemajuan Abadi bisa gak PT. Sinar Kemajuan Abadi meminta dukungan dan ikut lelang kegiatan dimaksud. Kemudian saksi meminta membuat permohonan yang isinya sesuai yang dibutuhkan PT. Sinar Kemajuan Abadi dan dikirimkan melalui fax atau email saksi lupa lagi, nanti PT. Biotech Farma akan memberikan penawaran harga dan spesifikasi barang tersebut serta surat dukungannya;

⇒ Syarat sebagai sebuah surat dukungan adalah data perusahaan, penggantian biaya administrasi, dll;

⇒ PT. Sinar Kemajuan Abadi mengirimkan Surat Dukungan berserta syarat-syarat didukung dengan Surat Pernyataan, spesifikasi teknis barang;

Halaman 13 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

⇒ PT. Sinar Kemajuan Abadi mengirimkan permohonan surat dukungan dan harga untuk 7 (tujuh) unit alat kesehatan Fetal Monitor/CTG ke PT. Biotech Farma, dengan surat nomor: 005/SKA-BDG/VII/2012 tanggal 24 Juli 2012 yang ditandatangani oleh Iskandar sebagai Direktur, dalam surat dukungan tersebut PT. Sinar Kemajuan Abadi meminta kepada PT. Biotech Farma untuk ditujukan kepada Pokja Pengadaan Barang ULP Pemerintah Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No. 22 Bandung;

⇒ Surat tersebut dijawab oleh PT. Biotech Farma dengan surat Dukungan dan Jaminan Distributor/Sole Agent nomor: 071/BTF-SD/VII/2012 tanggal 26 Juli 2012 tentang Dukungan atas paket Pengadaan Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek Tahun Anggaran 2012, yang pokoknya kesedian memberikan dukungan untuk pengadaan alat kesehatan Fetal Monitor/CTG merk Bionics Type BFM 900 buatan negara Korea, dengan harga penawaran per unit sebesar Rp.61.050.000,00,- (enam puluh satu juta lima puluh ribu rupiah);

⇒ Sebelum menjadi pemenang PT. Sinar Kemajuan Abadi melakukan tawar menawar harga barang Fetal Monitor/CTG merk Bionics Type BFM 900 buatan negara Korea dan disepakati harga barang tersebut untuk satu unitnya adalah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) asalkan pembelian barang tersebut sebanyak 7 unit;

⇒ Setelah PT. Sinar Kemajuan Abadi menang dalam pengadaan alat kesehatan Maternal Penunjang Ponek, kemudian melakukan pemesanan barang berupa Fetal Monitor/CTG merk Bionics Type BFM 900 buatan negara Korea kepada PT. Biotech Farma dengan Surat Nomor: 021/SKA/ VIII/2012 tanggal 28 Agustus 2012. Harga yang disepakati ketika itu adalah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);

⇒ Untuk barang alat kesehatan berupa Fetal Monitor/CTG merk Bionics Type BFM 900 buatan negara Korea untuk pengoperasiannya memerlukan tambahan alat berupa accessory berupa 1 Dop Transducer.

• Bahwa benar harga berupa Fetal Monitor/CTG merk Bionics Type BFM 900 buatan negara Korea sebesar Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tersebut belum termasuk training dan instalasi, Namun pada kenyataannya harga tersebut sudah termasuk biaya instalasi dan tranining, karena PT. BIOTECH FARMA yang akhirnya mengeluarkan biaya yang berkaitan dengan kegiatan instalasi dan tranining tersebut.

• Bahwa benar PT. Biotech Farma telah memiliki Surat Registrasi untuk jenis alat kesehatan berupa Fetal Monitor/CTG berdasarkan Surat Kementrian Kesehat-an Nomor Izin Edar Alat Kesehatan:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

KEMENKES RI AKL 21102210824 tanggal 15 Maret 2012 yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2013.

• Bahwa benar PT. Sinar Kemajuan Abadi membeli Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek berupa Fetal Monitor/CTG tersebut keperusahaan saksi PT. Biotech Farma yaitu Surat pemesanan barang pada tanggal 28 Agustus 2012, Nomor: 021/SKA/VIII/2012 yang ditandatangani oleh Iskandar sebagai Direktur sebanyak 7 Unit alat, PT. Sinar Kemajuan Abadi dinyatakan sebagai pemenang untuk Kegiatan Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek, saksi ketahui pertama kali melalui telepon dari sdr. Iskandar kemudian saksi melakukan pengecekan ke LPSE terhadap kegiatan tersebut dan siapa pemenangnya, kemudian saksi mengetahui bahwa PT. Sinar Kemajuan Abadi dengan Iskandar sebagai Direktur tertera sebagai pemenang Kegiatan Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek. • Bahwa Proses pelaksanaan Kegiatan pengadaan Alat Kesehatan

Maternal Penunjang Ponek berupa alat kesehatan Fetal Monitor/ CTG yang dilakukan oleh PT. Biotech Farma kepada PT. Sinar Kemajuan Abadi adalah sebagai berikut:

⇒ Setelah PT. Sinar Kemajuan Abadi dinyatakan sebagai pemenang Kegiatan Alat Kesehatan Maternal Penunjang Ponek melalui LPSE, kemudian PT. Sinar Kemajuan Abadi melakukan pemesanan barang alat kesehatan berupa Fetal Monitor/CTG, selanjutnya saksi melakukan pemesanan kepada negara asalnya alat tersebut yaitu negara Korea melalui email, sambil menunggu barang datang dan ketika barang tersebut datang kemudian dilakukan pengecekan barang tersebut tentang fisik dan fungsinya, setelah berfungsi dengan baik, pada tanggal 24 Oktober 2012 saksi menerima uang muka 20% PO. No. 021/SKA/VIII/2012 sebesar Rp.70.000.000,00 untuk 7 unit alat kesehatan Fetal Monitor/CTG dengan No. Invoice: 00.017/BTF-I/X/12 dari PT. Sinar Kemajuan Abadi melalui rekening Bank Mandiri Cabang Cideng Jakarta Pusat No. Rek.121.000.4590802 An. PT. Biotech Farma;

⇒ PT. Biotech Farma mengirimkan 7 unit barang alat kesehatan Fetal Monitor/CTG kepada PT. Sinar Kemajuan Abadi, Jl. Gading Utama Blok B1 No. 1 Bandung;

Halaman 15 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

⇒ Terhadap ke 7 alat kesehatan Fetal Monitor/CTG berfungsi dengan baik dan telah dilakukan training kepada masing-masing user untuk ke 7 RSUD;

⇒ PT. Biotech Farma telah menerima pembayaran 100 % pada tanggal 19 November 2012 melalui rekening Bank

Mandiri Cabang Cideng Jakarta Pusat No.

Rek.121.000.4590802 An. PT. Biotech Farma sebesar Rp. 280.000.000,00 (dua ratus delapan puluh juta rupiah).

Atas keterangan saksi tersebut, di persidangan Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan

4. Saksi FERDISAR ADRIAN

Memberikan keterangan dipersidangan dibawah sumpah yang pada pokoknya, sebagai berikut:

• Bahwa benar saksi menjabat sebagai Direktur PT. Sarandi Karya Nugraha sejak Tahun 2000, dasarnya akta notaris Milwan Ibrahim, SH nomor. 3 Tanggal 18 Juli 2000 sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan akta notaris Yurisa Martanti, SH. MH nomor 6 tangal 10 Agustus 2012. berdomosili di Komplek Santris Blok E No.9 Cibatu Cisaat Kabupaten Sukabumi-43152. Alamat kantor pemasaran adalah Rukan Tanjung Mas Raya Blok B 1 No. 31 lantai 1, 2, 3, dan 4 Jl. Raya Lenteng Agung RT. 002 RW. 01 kelurahan Tanjung Barat Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan-12530, bidang usaha adalah industri peralatan kedokteran, laboratorium dan operasi serta pelengkapannya serta penjualannya;

• Bahwa benar surat perizinan PT. Sarandi Karya Nugraha dalam menjalankan usahan industri peralatan kedokteran, laboratorium dan operasi serta pelengkapannya serta penjualannya, adalah:

1. SIUP : 503.17/5482/10-22/PB-BPPT/2010 2. TDP : 102113300259

3. Izin Industri dari Kementrian Perindustrian dan Kementrian Kesehatan

4. Izin Peyalur Alat kesehatan dari Kementrian Kesehatan 5. Izin Edar Alat kesehatan dari Kementrian Kesehatan 6. NPWP : 01.761.409.0-441.000

7. PKP (Pengusaha Kena Pajak).

• Bahwa benar alat kesehatan yang di produksi dan dijual oleh PT. Sarandi Karya Nugraha:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. Kelompok ruang perawatan, antara lain tempat tidur pasien dan matras (hospital bed manual + matras) , matras, meja makan dan lain- lain.

2. Kelompok ruang gawat darurat, antara lain meja periksa pasien, troly emergency dan lain-lain.

3. Kelompok ruang operasi, antara lain meja operasi, meja melahirkan (verlos bed) dan lain-lain.

4. Kelompok pendukung, antara lain lemari obat, lemari instrumen (instrument cabinet) dan lain-lain.

• Bahwa benar kaitan PT. Sarandi Karya Nugraha dengan kegiatan pengadaan alat kesehatan pada Dinas kesehatan Provinsi Jawa barat tahun 2012 adalah PT. Sarandi Karya Nugraha sebagai pabrikan alat kesehatan memberikan dukungan kepada perusahaan penyedia barang pada kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berfungsi PONED yaitu kepada PT. Cahaya Lestari Medika, PT. Astha Purnama Prima Putri, CV. Marcel Medika dan PT. Ika Tinda Ridesta;

• Bahwa benar cara PT. Sarandi Karya Nugraha dalam mempromosikan alat kesehatan adalah melalui:

1. Pameran setiap tahun di Jakarta bulan Oktober-November

2. Sponsor rakernas GAKESLAB (Gabungan pengusaha peralatan kesehatan dan laboratorium)

3. Mengirimkan tim sales promotion dan tim teknisi kepada rumah sakit dan dinas kesehatan di seluruh Indonesia disertai brosur dan spesifikasi teknis serta daftar harga.

• Bahwa benar sales (Sdr. ESTU) dari perusahaan saksi pernah mengujungi Dinas Kesehatan Provinsi Jabar bertemu dengan Kabid Yankes Dr. Sri Sudartini yang ditemani oleh staf nya Sdr. ARIS, dan Sdr. ARIS yang meminta kunjungan tehnisi secara berkala sebagai bagian dari jaminan, dan Sdr.ESTU staf saksi menyerahkan brosur kepada Sdr. ARIS pada saat itu daftar harga hanya berdasarkan price list dan Sdr. ARIS pernah menanyakan diskon dijawab tergantung franko;

• Bahwa benar harga alat kesehatan untuk ke-4 alat tersebut diatas yang diberikan oleh Perusahaan PT. Sarandi Karya Nugraha kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jabar adalah harga price list yaitu:

1. Verlos Bed Rp.13.750.000,-2. Hospital Bed Manual Rp.1.200.000,-3. Matras

Rp.12.237.500,-4. Instrument Cabinet Rp.9.570.000,-(harga tersebut belum termasuk diskon)

Halaman 17 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa benar alat kesehatan yang diminta dukungan oleh PT. Cahaya Lestari Medika, PT. Astha Purnama Prima Putri, CV. Marcel Medika dan PT. Ika Tinda Ridesta kepada PT. Sarandi Karya Nugraha untuk Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berfungsi PONED pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat TA. 2012.

• Bahwa benar produk PT. Sarandi Karya Nugraha telah memiliki izin edar dari Kementrian Kesehatan RI.

• Bahwa benar dari ke-4 perusahaan yang meminta dukungan kepada PT. Sarandi Karya Nugraha untuk Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berfungsi PONED pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat TA. 2012, perusahaan yang membeli alat kesehatan kepada PT. Sarandi Karya Nugraha untuk kegiatan tersebut adalah PT. Cahaya Lestari Medika. Adapun jenis, jumlah alat dan harga pembeliannya sebagaimana tercantum dalam Surat Pesanan Barang/PO nomor:80/PO-CLM/IX/2012 tanggal 11 September 2012 dari PT. Cahaya Lestari Medika yang ditujukan kepada PT. Sarandi Karya Nugraha.

• Bahwa benar pemberian diskon diberikan sama untuk kepada ke-4 perusahaan yang meminta dukungan yaitu 25 %, (belum termasuk PPN, frangko di Pabrik Sukabumi, belum termasuk biaya instalasi, uang muka 50 %, pelunasan pada saat barang siap kirim) akan tetapi untuk perusahaan yang menang yaitu PT. Cahaya Lestari Medika meminta kondsi sudah termasuk PPN, frangko ditempat/lokasi, sudah termasuk biaya instalasi, uang muka 20 %;

• Bahwa benar kesepakatan harga antara PT. Sarandi Karya Nugraha dengan PT. Cahaya Lestari Medika sebagaimana tercantum dalam Surat Pesanan Barang/ PO nomor: 80/PO-CLM/IX/2012 tanggal 11 September 2012 dari PT. Cahaya Lestari Medika yang ditujukan kepada PT. Sarandi Karya Nugraha, telah dibicarakan sebelum PT. Cahaya Lestari Medika meminta dukungan kepada PT. Sarandi Karya Nugraha;

• Bahwa benar PT. Sarandi Karya Nugraha pernah menyerahkan penawaran harga (performa invoice) alat kesehatan.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

• Bahwa benar PT. Cahaya Lestari Medika telah melunasi pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera pada Surat Pesanan Barang/PO nomor:80/PO-CLM/IX/2012 tanggal 11 September 2012 dari PT. Cahaya Lestari Medika yang ditujukan kepada PT. Sarandi Karya Nugraha yaitu sebesar Rp. 4.437.510.000,00;

• Bahwa benar saksi mengirimkan ketiga alat kesehatan tersebut langsung ke Puskesmas yang sebelumnya PT. Cahaya Lestari Medika menyerahkan daftar alamat Puskesmas 1 (satu) minggu sebelum barang dikirim yaitu ke 112 Puskesmas di Jawa Barat dari tanggal 22 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 29 Nopember 2012;

• Bahwa benar harga satuan alat kesehatan (harga nett setelah discount) yang dijual kepada PT. Cahaya Lestari Medika adalah sebagai berikut:

Nama Alat Kesehatan Model Harga satuan setelah discount

Verlos Bed KARIXA/KA 08-12 BSS/Indonesia 9.178.125,-Hospital Bed Manual SKN MEDICAL/01-12C/ Indonesia

10.312.500,-Matras

1.320.000,-Instrument Cabinet KARIXA/KA 25-02B/ Indonesia

7.177.500,-• Bahwa benar cara pembayaran dari PT. Cahaya Lestari Medika kepada yaitu PT. Sarandi Karya Nugraha melalui transfer sebanyak 2 kali yaitu pertama sebesar Rp. 900.000.000,00 (sembilan ratus juta) sebagai uang muka dan kedua sebesar Rp. 3.550.000.000,- (tiga milyar lima ratus lima puluh juta tiga rupiah) sebagai pelunasan.

Atas keterangan saksi tersebut, di persidangan Terdakwa menyatakan benar dan tidak berkeberatan

5. Saksi FRANKY CHANDRA

Memberikan keterangan dipersidangan dibawah sumpah yang pada pokoknya, sebagai berikut:

• Bahwa benar saksi menjabat sebagai Direktur PT. Mega Pratama Medicalindo sejak tahun 2008. Dasar pendirian PT. Mega Pratama Medicalindo adalah Akta Notaris yang dibuat di hadapan Stephany Maria

Halaman 19 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Liliwati. Domisili PT. Mega Pratama Medicalindo adalah di Jl. Pluit Raya 133 Blok A.3, Kel. Penjaringan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara;

• Bahwa benar bidang usaha PT. Mega Pratama Medicalindo adalah sebagai importir alat kesehatan dan sebagai pendukung perusahaan yang memenang-kan tender pengadaan alat kesehatan serta juga melakukan penjualan langsung alat kesehatan ke distributor serta user-user dan sebagian rumah sakit swasta;

• Bahwa benar surat perizinan yang dimiliki oleh PT. Mega Pratama Medicalindo sebagai importir serta dalam penjualan alat kesehatan, antara lain berupa:

1. Surat ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar Nomor : 02465/1.824.271, tanggal 14 April 2010, yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagagan Provinsi Jawa Barat;

2. PAK (Perusahaan Alat Kesehatan), Surat Ijin Penyaluran Alat Kesehatan No : HK.07.Alkes/IV/171/AK.2/2012 tanggal 11 April 2012, yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI;

3. API (Angka Pengenalan Impor) Kementrian Perdagangan RI, Nomor : 090303110-P, tanggal 5 Desember 2012;

4. Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Depkes Nomor : RI AKL 21102900842 untuk Alat Kesehatan Fetal Doppler Bistos BT 250, buatan Korea, tanggal 30 Maret 2009;

5. Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Depkes RI Nomor : RI AKL 20902807289, untuk Alat Kesehatan Fetal Doppler Bistos BT 250 Neonatal Phototherapy Bisos BT 400, buatan Korea, 24 Desember 2008; 6. Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI Nomor : RI AKL

112303110284 untuk Alat Kesehatan Head Lamp Bistos BT 410, tanggal 8 Februrai 2011;

7. Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI Nomor : RI AKL 112303110284 untuk Alat Kesehatan Head Lamp Bistos BT 410;

8. Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Depkes RI Nomor : RI AKL 20902902021 untuk Alat Kesehatan Neonatal Incubator GEA YP 90A, tanggal 20 Mei 2009;

9. Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI Nomor : RI AKL 20903705322 untuk Alat Kesehatan Steam Strerillizer GEA YX 280 D, tanggal 23 Februari 2012.

• Bahwa benar saksi mengetahui adanya pengadaan Alat-Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012 bermula dari adanya permintaan surat dukungan dari beberapa perusahaan yang akan ikut pelelangan pengadaan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

alat kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, salah satunya adalah adanya Permintaan Surat Dukungan dari perusahaan dari PT. Cahaya Lestari Medica nomor: 57/SP.Duk/ CLM/ VII/2012 tanggal 20 Juli 2012 untuk mengikuti pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas berfungsi PONED TA 2012 pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

• Bahwa benar Perusahaan saksi PT. Mega Pratama Medicalindo tidak pernah menyampaikan proposal/ penawaran produk Alat-Alat Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012, demikian juga dengan spesifikasi barang dan harga penawaran. Demikian juga setahu saksi pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012 tidak pernah datang kepada PT. Mega Pratama Medicalindo untuk melakukan survey harga dan spesifikasi alat kesehatan. Perusahaan saksi PT. Mega Pratama Medicalindo tidak pernah melakukan kontak/ hubungan dengan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012.

• Bahwa benar saksi Amir Hamzah dan terdakwa SUSI ASTUTI tidak pernah datang kepada perusahaan saksi PT. Mega Pratama Medicalindo untuk melakukan survey penawaran harga dan spesifikasi alat kesehatan pada tahun 2012.

• Bahwa benar kaitan PT. Mega Pratama Medicalindo dengan Kegiatan Pengadaan Alat kesehatan Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012, adalah PT. Mega Pratama Medicalindo adalah sebagai pendukung beberapa perusahaan yang meminta dukungan kepada PT. Mega Pratama Medicalindo dalam Alat kesehatan Dinas kesehatan Provinsi Jabar Tahun 2012. Awalnya ada 4 (empat) perusahaan yang meminta dukungan kepada PT. Mega Pratama Medicalindo, dalam Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas Berfungsi Poned yaitu:

a. PT. Ika Tienda Ridesta; dengan surat permintaan dukungan Nomor : 015-A.JKT/SPD.ITR/VII/2012, tanggal 19 Juli 2012 perihal Permohonan Surat Dukungan dan Permintaan Penawaran untuk alat sebagai berikut :

• Infant Incubator merk GEA/YP90 A/China;

• Portable Phototherapy merk Biston/BT-400/Korea; • Stainless Steel Autoclave Sterilizer merk GEA/YX 280 D; • Head Lamp Merk Biston/BT 110/Korea;

• Fetal Doppler merk Biston/BT-250/Korea.

Halaman 21 dari 410 halaman, Putusan Nomor 101/Pid.Sus-TPK/2015/PN. Bdg.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

b. PT. Cahaya Lestari Medika; dengan surat permintaan dukungan Nomor : 57/ SP.Duk/CLM/VIII/2012, tanggal 20 Juli 2012 perihal Permohonan Surat Dukungan. Di dalam surat tersebut dilampirkan juga spesifikasi alat kesehatan yang diinginkan, yaitu :

• Infant Incubator merk GEA/YP90 A/China

• Portable Phototherapy merk Biston/BT-400/Korea • Stainless Steel Autoclave Sterilizer merk GEA/YX 280 D • Head Lamp Merk Biston/BT 110/Korea

• Fetal Doppler merk Biston/BT-250/Korea.

c. PT. Astha Purnama Primaputri; dengan surat permintaan dukungan Nomor : 36/ SPD/VIII/2012, tanggal 19 Juli 2012 perihal permohonan surat dukungan dimana dalam surat dilampirkan juga spesifikasi alat kesehatan yang diinginkan, yaitu:

• Infant Incubator merk GEA/YP90 A/China

• Portable Phototherapy merk Biston/BT-400/Korea • Stainless Steel Autoclave Sterilizer merk GEA/YX 280 D • Head Lamp Merk Biston/BT 110/Korea

• Fetal Doppler merk Biston/BT-250/Korea.

Masing-masing ala kesehatan tersebut adalah sebanyak 112 (seratus dua belas) unit.

d. PT. Marcel Medika; dengan surat permintaan dukungan Nomor : 36/SPD/ VIII/2012, tanggal 19 Juli 2012 perihal Permohonan Surat Dukungan. Di dalam surat tersebut dilampirkan juga spesifikasi alat kesehatan yang diinginkan, yaitu :

• Infant Incubator (complete Oxygen Tank 1m3+Trolley+Regulator and Nasal Canula+non contac Hood) merk GEA/YP90 A/China

• Portable Phototherapy merk Biston/BT-400/Korea • Stainless Steel Autoclave Sterilizer merk GEA/YX 280 D • Head Lamp Merk Biston/BT 110/Korea

• Fetal Doppler merk Biston/BT-250/Korea.

Masing-masing ala kesehatan tersebut adalah sebanyak 112 (seratus dua belas) unit.

• Bahwa benar atas surat permintaan dukungan tersebut selanjutnya PT. Mega Pratama Medicalindo menyiapkan surat-surat yang dokumen yang diperlukan sebagai dukungan dalam mengikuti pengadaan alat kesehatan Puskesmas berfungsi Poned di Dinas Kesehatan Provinsi Jawan Barat tahun 2012, yang pada pokoknya antara lain berisikan : 1. Surat Jaminan Sole Agent

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah desain yang baik tidak hanya pencerminan dari perencana taman, tetapi juga keinginan dan kebutuhan dari pemilik dan pengguna taman, termasuk kecukupan dana yang

Kawasan pemukiman kumuh adalah lingkungan hunian yang kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain berada pada lahan yang tidak sesuai dengan

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan

mengikuti pola yang sama pada saat sebelum dan setelah peledakan. Umumnya kecepatan rambat gelombang lapisan refraktor 3 menunjukkan nilai kecepatan perambatan tinggi

Dengan kehendak Tuhan yang mulia, Dua orang saudara meninggalkan dunia, Hendak disusahkan tiada berdaya, Kerana perbuatan Tuhan yang sedia.. Melainkan hamba berbanyak sabar,

Hal ini dicerminkan dengan sikap responden yang mengatakan bahwa pemasangan bagan di perbatasan dapat menghambat masuknya nelayan luar ke wilayah yurisdiksi

Pada penelitian ini akan dirancang dan dibangun prototipe sistem pengendali lampu di rumah dengan menggunakan mikrokontroler Arduino yang terhubung dengan