• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 persamaan diferensian orde 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "5 persamaan diferensian orde 2"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 62

PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE 2

Model persamaan diferensial orde 2 terdiri dari 4 type, yaitu :

 Tipe d y

dx f x

2

2  ( )

 Tipe d y

dx f x dy dx

2

2  ( , )

 Tipe a d y dx b

dy dx c y

. . .

2

2   0

 Tipe ad y dx b

dy

dx cy f x

2

2    ( )

A. PD Orde 2 Tipe d y

dx f x

2

2  ( )

Contoh : carilah jawaban umum persamaan deferensial

d y

dx x x x

2

2

3 2

4

3

Jawab : 

x  x xdx dx

y

d 3 2

2 2

3

4

1

2 3

4

2 1

c x x

x dx dy

 

 

y

x4  x3 x2 c1 1
(2)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 63 1 2 3 4 5

6

1

4

1

5

1

c x c x x x

y

B. PD Orde 2 Tipe d y

dx f x dy dx

2

2  ( , )

Contoh : x d y dx dy dx x . 2

2   0  Carilah jawaban

umumnya.

Penyelesaian :

misal : p

dy

dx

maka 2 2 dx y d dx dp

...(1)

apabila persamaan (1) dimasukkan ke soal

x

dp

dx p x .   . 0

x

dp

dx p x

.

  

...(2)

ingat rumus dx dx p dx dp x dx p x d . . ) . (  

.

1

)

.

(

p

dx

dp

x

dx

p

x

d

...(3)
(3)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 64

d xp

dx

x

(

)

 

Kemudian kedua ruas diintegralkan

xp

 

x dx

xp

 

12

x

2

c

1

Dari persamaan (1) diketahui bahwa p

dy

dx

maka harga p dapat

diganti dengan dx dy

menjadi

1

2 2

1 x c

dx dy

x

kemudian semua ruas dibagi x

x

c

x

dx

dy

1

2

1

x

c

x

y

12 1

y

 

14

x

c

n x

c

2

1

.

2

C. PD Orde 2 Yang Berbentuk a d y dx b

dy

dx c y

. . .

2

2   0

(4)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 65 2 1 2 2 2 2 dan tik. karakteris persamaan disebut 0 : menjadi ya persamaann sehingga , 1 dan , m m m m c m b m a y m dx dy m dx y d         

Dimana m = akar-akar penyelesaian

 Jika m1 ≠ m2 maka harga :

y

A e

m x1

B e

m x2

A dan B = Konstanta (atau c1 dan c2)

Jika m1 = m2 maka

Y

e

A

B x

m x

1

(

)

Jika keduanya (akar-akar penyelesaiannya tersebut kompleks), atau m = a + b j, atau m = a + bi

A

x

B

x

e

Y

ax

cos

sin

.

Contoh soal :

1. Carilah penyelesaian Persamaan Deferensial berikut ini.

1

3

2

0

(5)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 66 ,

1 dan ,

2 2 2

 

 m y

dx dy m dx

y d

jika maka

Persamaan karakteristiknya :

1 m2 + 3 m + 2 = 0

(m+1)(m+2)=0

sehingga : m = -1; m = -2. (m1≠m2)

Jadi pemecahan permasalahan tersebut adalah :

(6)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 67 2. Carilah penyelesaian PD berikut:

1

6

9

0

2

2

d y

dx

dy

dx

y

Jawab :

m

2

6

m

 

9

0

(

m

3

)(

m

    

3

)

0

m

3

akar kembar sehingga

Y

e

3x

(

A

B x

)

D. PD Orde 2 Yang Berbentuk a d y dx b

dy

dx cy f x 2

2    ( )

Pada persamaan deferensial bentuk ini dikenal dua istilah, yaitu :

1). FUNGSI KOMPLEMENTER : diperoleh dengan memecahkan

persamaan bila f(x)= 0, seperti dalam bagian program sebelum

ini.

Adapun pemecahannya, jika f(x)= 0, adalah :

 Untuk akar yang berbeda Y

A em x1

B em x2  Untuk akar kembar Y e A B x

m x

1

(

)

 Untuk akar imaginer

Y

e

ax

A

cos

x

B

sin

.

x

2). INTEGRAL KHUSUS : Diperoleh dengan menggunakan
(7)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 68 yaitu dengan mensubtitusikan bentuk umum tersebut ke dalam

persamaannya dan kemudian menyamakan

koefisien-koefisiennya.

 Jika ruas kanan adalah fungsi berderajat dua, bentuk umum nya :

Y

C x

2

D x

E

 Jika ruas kanan berderajat satu, maka persamaan umumnya : Y= Cx + D.

3). Jawaban yang sesungguhnya = jawaban fungsi komplemerter

+ integral khusus.

Contoh :

Selesaikan persamaan deferensial dari d y dx

dy

dx y x 2

2

2

5 6

  

Jawab :

1). Fungsi Komplementer, pemecahannya dengan persamaan kiri =

0, yaitu :

0 6 5

2 2

 

 y

dx dy

dx y d

yang memberikan

m2 - 5m + 6 = 0

(m - 2)(m - 3)= 0

m = 2 atau m = 3

Jawaban fungsi komplementer :

(8)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 69 2). Integral khusus :

Karena ruas kanan adalah fungsi berderajat dua (x2)sehingga

bentuk umum persamaan berderajat dua adalah :

Y

C x

2

D x

E

maka

dy

dx

2

C x

D

d y

dx C 2

2

2

harga y,

dy

dx

dan

d y

dx 2

2 dimasukkan ke persamaan semula (soal) ,

yaitu :

d y

dx

dy

dx y x 2

2

2

5

6

2C - 5 (2 Cx + D) + 6 (Cx2 + Dx+ E) = x2

2C - 10 Cx - 5D + 6Cx2 + 6Dx+ 6 E = x2

6Cx2 + (6D - 10 C)x+ (2C- 5D+ 6E) = x2

bentuk ini bisa ditulis :

6 Cx2 + (6D - 10C)x + (2x-5D + 6E) =1x2 + 0x + 0

dengan menyamakan koefisien dari x yang berpangkat sama, kita

dapatkan :

x2 6c = 1

c = 1 6

(9)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 70 6 10 1

6 0

5 18 D .   D

0  2c5D6E 0

2 1 6 5

5

18 6 0 .  .  .E 

E  19

108 Jadi Integral khususnya adalah :

Y cx Dx E

x x

  

  

2

2 1 6

5 18

(10)

Persamaan Diferensial Orde 2 Hal 71 Sehingga jawaban yang sebenarnya adalah :

Y = Fungsi Komplementer + Integral Khusus

x x

e

B

e

A

2

3

+

108

19

18

5

6

1

2

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk umum persamaan diferensial eksak orde satu dengan empat peubah :.. Penelitian ini membahas tentang penyelesaian umum dari persamaan

diferensial seperti pada Tabel 5.1. Setiap fungsi percobaan ditandai koefisien tak-tentu. Jumlah semua fungsi percobaan disubstitusikan kedalam persamaan diferensial, akan diperoleh

Solusi dari persamaan diferensial orde n pada suatu interval I adalah suatu fungsi y = f ( x ) yang memiliki paling sedikit turunan sampai ke n pada I dan memenuhi persamaan

konstan, maka persamaan disebut persamaan diferensial linear koefisien variabel.. Diferensial

Penerapan dari Persamaan Diferensial Bessel dalam penyelesaian Persamaan Diferensial Linear homogen orde kedua dengan koefisien variabel dapat ditemukan ke pada getaran yaitu

Isi modul ini : Ketakbebasan Linier Himpunan Fungsi, Determinan Wronski, Prinsip Superposisi, PD Linier Homogen Koefisien Konstanta, Persamaan Diferensial Linier Homogen

Selanjutnya dibentuk persamaan diferensial linear nonhomogen orde n yang koefisiennya melibatkan koefisien matriks yang sudah dibentuk dan diselesaikan dengan metode

Marwan dan Said, 2019.Persamaan diferensial biasa orde satu dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk persamaan, yaitu persamaan linier, persamaan Bernoulli, persamaan homogen,