• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR TAHUN Jl. Imam Bonjol No. 13 (0342) Blitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA KERJA DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR TAHUN Jl. Imam Bonjol No. 13 (0342) Blitar"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA

DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2021

DINAS KOPERASI DAN UM KABUPATEN BLITAR Jl. Imam Bonjol No. 13  (0342) 801833

Blitar

(2)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja OPD atau selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan tahunan yang memuat program dan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh OPD dalam kurun waktu satu tahun berjalan. Renja OPD disusun secara teknis berpedoman pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Acuan Renja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tahun 2021 adalah Perubahan Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tahun 2016-2021 dan RKPD Tahun 2020. Program dan kegiatan dijabarkan dalam matriks yang meliputi program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pagu indikatif dan sumber dana. Dalam sistem perencanaan pembangunan daerah, Renja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tahun 2021 merupakan:

1. Pedoman bagi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalam pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2020.

2. Alat untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran pelaksanaan dan pengawasan.

Gambar 1.1.

Bagan Alir Tahapan Penyusunan Renja OPD Kabupaten/Kota

(3)

Sebagai sebuah dokumen resmi OPD, Renja OPD mempunyai kedudukan strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pada OPD dengan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), sebagai implementasi pelaksanaan Rencana Strategis Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Renstra OPD yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung Visi dan Misi Kepala Daerah. Dokumen Renja OPD pada dasarnya merupakan suatu proses pemikiran strategis untuk menyikapi isu- isu yang berkembang dan mengimplementasikannya dalam program dan kegiatan OPD.

Rencana Kerja Tahun 2021 Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar merupakan dokumen yang berisi informasi mengenai target kinerja berupa output dan outcome yang ingin diwujudkan pada Tahun 2021 dengan mengacu kepada Rencana Strategis (RENSTRA) OPD dan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) Kabupaten Blitar Tahun 2021.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Renja OPD Tahun 2021 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten/Kotamadya dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Rencana Kerja BAPPEDA Kabupaten Blitar 2018

2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 09 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

(4)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No.

21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan,Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005-2025;2

11. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor ... Tahun 2017 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 04 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

13. Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar

14. Peraturan Bupati Blitar Nomor ... Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2018.

15. Surat Keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar Nomor ….Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha MIkro Kabupaten Blitar tahun 2016 – 2021

1.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar Tahun 2021 ini dimaksudkan sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2021.

Tujuan kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar adalah Menjabarkan Rencana Strategis Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tahun 2016 – 2021 :

1. Agar para pelaksana kegiatan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar dapat melaksanakan TUPOKSI dengan terarah dan terencana dengan baik

2. Melihat kemampuan pengerahan sumber daya yang ada

3. Menentukan dan memprediksi tahap – tahap pelaksanaan program / kegiatan

(5)

4. Mengecek / menguji keterkaitan antara strategi dan sasaran yang hendak dicapai.

5. Menentukan perkiraan capaian dengan memperkirakan kemajuan program / kegiatan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Berikut adalah sistematika penulisan Renja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar Tahun 2021 sesuai Permendagri 90 Tahun 2019.

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja OPD agar substansi pada bab- bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

1.1.Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja OPD, proses penyusunan Renja OPD, keterkaitan antara Renja PD dengan dokumen RKPD, Renstra OPD dengan Renja K/L dan Renja Provinsi/Kabupaten/Kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan R-APBD.

1.2. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan OPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran OPD.

1.3. Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja PD.

1.4. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja PD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun 2020 dan perkiraan capaian Tahun 2021, mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja PD sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra PD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja PD tahun – tahun sebelumnya.

Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain:

1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

4. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

5. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/kegiatan;

6. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra OPD;dan

(6)

7. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD

Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan OPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam NSPK dan SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008. Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing masing Perangkat Daerah , serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD Berisikan uraian mengenai :

1. Tingkat kinerja pelayanan OPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan OPD;

2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD;

3. Dampaknya terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah, terhadap capaian program Nasional / Internasional, seperti SPM dan SDGs (Sustainable Development Goals);

4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD dan

5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berisikan uraian mengenai:

1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan;

2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;

3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya: terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat dirancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda; dan

4. Lampiran tabel telaahan terhadap rancangan awal RKPD 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan kabupaten, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari OPD yang langsung ditujukan kepada OPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi OPD dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kabupaten.

Deskripsi yang perlu disajikan dalam sub bab ini, antara lain:

1. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/kegiatan usulan pemangku kepentingan tersebut diperoleh;

(7)

2. Penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi OPD;

3. Lampiran tabel penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Telahaan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasioanal dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja PD

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu – isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Perangkat Daerah.

3.3. Program dan Kegiatan

Berisikan penjelasan mengenai :

a. Faktor – faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan.

Misal :

• pencapaian visi dan misi kepala daerah

• pencapaian SDGs

• pengentasan kemmiskinan

• pencapaian SPM

• pendayagunaan potensi ekonomi daerah

• pengembangan daerah terisolir, Dsb

b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain meliputi :

• jumlah program dan jumlah kegiatan

• sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan (apa saja yang tersebar ke berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada kawasan atau kelompok masyarakat tertentu)

• total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber pendanaannya

c. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.

d. Tabel rencana program dan kegiatan

BAB IV. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH Berisikan uraian penjabaran dari Tabel Rencana Program dan Kegiatan

BAB V. PENUTUP

(8)

Berisikan uraian penutup, berupa:

a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Kaidah – kaidah pelaksanaan.

c. Rencana tindak lanjut.

d. Pada bagian lembar terakhir dicantumkan tempat dan tanggal dokumen, nama PD dan nama dan tandatangan kepala PD, serta cap pemerintah daerah yang bersangkutan.

(9)

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD

Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Mikro melalui 8 Program, 12 Kegiatan dan 33 Sub Kegiatan yang diarahkan pada 5 sasaran strategis yang mendukung misi ke-5 yaitu meningkatnya keberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang memiliki daya saing melalui peningkatan ketrampilan dan keahlian, pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dan UM, ekonomi kreatif jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan sektor pariwisata serta pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Alokasi anggaran urusan Koperasi dan Usaha Mikro Tahun 2021 sebesar Rp.

4.803.754.000,-.

Hasil pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan tribulan II Tahun 2020 diuraikan sebagai berikut.

1. Program Pengembangan Sumberdaya dan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi dan Usaha Mikro.

Pada Tahun 2020 seharusnya ada 4 kegiatan yang dapat dilaksanakan, namun karena adanya rasionalisasi anggaran hanya dapat dilaksanakan 1 kegiatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut adalah pembinaan, fasilitasi dan monev pembiayaan dan jasa keuangan. Adapun output dari kegiatan ini :

a) Sejumlah 150 usaha mikro yang menjadi peserta difasilitasi untuk mendapatkan akses dari Unit layanan Modal Mikro (UlaMM) yang merupakan jasa Pembiayaan dan Pendampingan langsung untuk sektor Usaha Mikro Kecil (UMK), baik di bidang Produksi, Perdagangan, Pertanian dan Peternakan. Bagi para pelaku usaha mikro khususnya ibu – ibu PNM memiliki Program yaitu MEKAAR ( Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera ) yang merupakan Implementasi Revolusi Mental dalam rangka pemberdayaan perempuan pra sejahtera yang sudah maupun belum memiliki usaha.

b) Selain itu dalam pengembangan usaha bagi pelaku usaha mikro pegadaian memiliki solusi pembiayaan bisnis yang merupakan Solusi Handal untuk pengembangan usaha yang bisa di akses oleh para pelaku usaha mikro, diantaranya adalah Produk KREASI (kredit Angsuran sistem Fisudia). Adapun persyaratannya adalah memiliki usaha UMKM, usaha merupakan milik sendiri dan sudah berjalan minimal 1 tahun.

2. Selanjutnya, Program Produksi dan Restrukturisasi Usaha Mikro dan Koperasi dilaksanakan melalui 3 kegiatan, namun tahun 2020 hanya bisa dilaksanakan 1 kegiatan. Program ini fokus pada pengembangan, pembinaan dan pemberdayaan usaha mikro agar berdaya saing . Adapun output kegiatan sebagai berikut :

a. Terfasilitasinya usaha koperasi dan usaha mikro untuk naik kelas melalui workshop UM dengan target sebanyak 105 UM dan yang hadir 102 UM. Peserta ini berasal dai 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar. Kriteria UMKM yang bisa naik kelas antara lain dari segi omzet produk yang dihasilkan.

(10)

3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Koperasi dan Usaha Mikro dilaksanakan 3 kegiatan yang seharusnya ada 4 kegiatan, dengan output sebagai berikut :

a. Kegiatan Fasilitasi promosi usaha koperasi dan usaha mikro dilaksanakan dengan mengikuti pameran

b. Kegiatan fasilitasi dan monev kerjasama dan pengembangan jaringan dilakukan dengan sebanyak 10 UM yang melakukan kerjasama dengan pemerintah Gianyar Bali.

c. Sedangkan kegiatan Pembinan, fasilitasi dan monev pengembangan informasi dan wirausaha dilaksanakan melalui audisi wirausaha baru (Abangwira) dengan jumlah peserta 100 calon wirausaha baru yang kemudian diseleksi menjadi 60 peserta. Sebenarnya kegiatan ini masih berlanjut, tetapi sehubungan dengan adanya pandemi ini kegiatan ini masih belum dapat dilanjutkan.

4. Program Pemberdayaan, Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dilaksanakan melalui beberapa sub kegiatan dengan output sebagai berikut :

a. Kegiatan fasilitasi peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dilaksanakan teknical meeting uji kompetensi dan lomba cerdas cermat koperasi dan kopsis tingkat Kabupaten Blitar sebanyak 85 koperasi.

b. Identifikasi pembubaran koperasi sebanyak 28 koperasi yang sudah tidak aktif.

c. Identifikasi kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas sebanyak 20 koperasi berskala provinsi dan nasional yang berkedudukan di Kabupaten Blitar.

d. Kegiatan pemberdayaan koperasi di Kabupaten Blitar dilaksanakan bimtek dengan jumlah peserta 50 dengan output pemahaman pengelolaan koperasi dengan pola syariah.

Beberapa program yang menjadi andalan Dinas Koperasi dan UM pada Tahun 2021 adalah Program Produksi dan Restrukturisasi Usaha Mikro dan Koperasi serta Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Koperasi dan Usaha Mikro. Program Produksi dan Restrukturisasi Usaha Mikro dan Koperasi untuk mewadahi kegiatan prioritas yakni kegiatan pembinaan , fasilitasi, pengembangan dan perlindungan usaha koperasi dan usaha mikro serta kegiatan pembinaan, fasilitasi dan monev pengembangan kewirausahaan dan penguatan usaha koperasi dan usaha mikro. Output kunci dari kedua kegiatan tersebut adalah legalitas usaha dan pelatihan – pelatihan bagi usaha mikro dan koperasi.

(11)

Pada Tahun 2020 ada 850 pelaku usaha yang mendapatkan pelatihan usaha, lebih baik dibandingkan dengan capaian Tahun 2019 yang hanya mampu memberikan pelatihan sejumlah 820 pelaku usaha.

Sedangkan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Koperasi dan Usaha Mikro mewadahi beberapa kegiatan yang memiliki output kunci antara lain penyelenggaraan promosi produk koperasi dan usaha mikro, kegiatan temu bisnis bagi koperasi dan usaha mikro, fasilitasi asosiasi usaha, serta kegiatan pemasaran produk koperasi dan usaha mikro secara online. Kegiatan promosi dilaksanakan untuk memfasilitasi event – event promosi baik di dalam maupun luar daerah. Kegiatan Temu Bisnis dilaksanakan sebagai ajang menjalin kerjasama antar pelaku usaha mikro serta mencari pangsa pasar baru diluar daerah. Fasilitasi asosiasi usaha dalam rangka menyamakan persepsi, menjalin kekuatan jejaring usaha UMKM dan koperasi Kabupaten Blitar untuk meningkatkan kinerja sektor UMKM. Pada Tahun 2020 ini telah terjalin kerjasama sebanyak 5 UM dengan Pemerintah Kota Denpasar dan 10 UM dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Pada Tahun 2020 terdapat beberapa permasalahan terkait program / kegiatan yaitu : 1. Tingkat kehadiran peserta pada beberapa kegiatan pelatihan tidak dapat maksimal.

2. Belum dapat dilakukan pengukuran atau penilaian peningkatan kelas dari usaha mikro ke usaha kecil karena monitoring yang dilaksanakan belum maksimal.

3. Tidak seluruh kegiatan promosi dapat diikuti karena keterbatasan anggaran.

4. Pemutakhiran data base koperasi sulit dilakukan karena beberapa alamat sulit ditemukan dan terbatasnya tenaga pendata.

5. Masih minimnya koperasi yang bergerak di sektor riil.

6. Tingkat partisipasi sekolah dalam lomba perkoperasian masih rendah, terutama sekolah – sekolah yang berlokasi jauh dari pusat kota.

7. Regenerasi pengurus koperasi masih rendah.

8. Untuk pengisian data pada aplikasi, peserta lanjut usia kesulitan.

Solusi yang ditempuh :

1. Koordinasi aktif dengan forum UMKM maupun Dewan Koperasi Daerah terkait rencana penyelenggaraan pelatihan / bimbingan teknis / kegiatan sejenis.

2. Meningkatkan volume dan cakupan monitoring.

3. Pengajuan permohonan tambahan anggaran.

4. Melibatkan aparat desa dalam pendataan dan dilengkapi dengan keterangan dari desa.

5. Memasyarakatkan Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) dan memperbanyak kegiatan penyuluhan, pembinaan pada Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

(12)

6. Untuk meningkatkan partisipasi sekolah, khususnya tingkat SLTA, maka aktif berkoordinasi dengan UPTD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

7. Memperbanyak volume pendampingan dan pelatihan.

8. Adanya tenaga pendamping.

(13)

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan

Program Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome) / Kegiatan (Output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra Perangkat

Daerah) Tahun 2021

Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d

Tahun 2020

Target dan Realisasi Program dan Kegiatan

Tahun Lalu (2020) Target Program dan Kegiatan (Renja Perangkat

Daerah tahun 2019)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra Perangkat Daerah s/d 2020

Target Renja Perangkat Daerah tahun

(2020)

Realisasi Renja Perangkat daerah Tahun

(2020)

Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d Tahun

Berjalan (tahun 2019)

Tingkat Capaian Realisasi Renstra (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar Bidang Koperasi, usaha kecil, dan menengah

2.11.2.11.01.01.16 Program Pengembangan Sumberdaya dan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro

Persentase usaha mikro dan koperasi yang mendapatkan akses pembiayaan

8% - - - - - - -

(14)

2.11.2.11.01.01.16.01 Pembinaan, fasilitasi dan monev pembiayaan dan jasa keuangan

- Jumlah koperasi dan usaha mikro yang

mendapatkan akses pembiayaan - Jumlah

Bimtek pembiayaan yang dilaksanakan - Jumlah petunjuk pembiayaan yang di susun - jumlah koperasi dan usaha mikro yang

melaksanakan administrasi perpajakan - Jumlah LKM yang mendapat pembinaan dan pengawasan - Jumlah LKM yang di inventarisasi - Jumlah pelaksanaan kegiatan jasa keuangan asuransi, anjak piutang, dan sekuritisasi aset koperasi dan UM

- 25 kop &

100 UM

- 1kali

- 7dokumen

- 450 kop &

UM

-75 LKM

-400 LKM

-150 kop &

UM

2.11.2.11.01.01.16.02 Pembinaan fasilitasi dan monev usaha simpan pinjam serta pembiayaan syariah

- Jumlah petunjuk KSP/USP pembiayaan syariah yang disusun - Jumlah bimtek KSP/USP

- 15 petunjuk

- 10 kali

- - - - - - -

(15)

pembiayaan syariah - Jumlah kerjasama usaha antar koperasi pengelola USP - Jumlah USP bermasalah berkurang - Jumlah monev KSP/USP/pembiay aan syariah - Jumlah KSP/

USP/ Syariah yang didata - Jumlah monev kegiatan USP koperasi

- 1 kali

-55

-90

-130

-1 kali

2.11.2.11.01.01.16.03 Pendataan dan pemeliharaan data base usaha mikro

- - Jumlah usaha mikro yang di data

2500 UM - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.16.04 Fasilitasi kemitraan/linkage program usaha mikro dan koperasi

- Jumlah kemitraan / linkage program yang telah di bangun

150 kop/usp/syari’

ah

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.16.05 Pembinaan Fasilitasi dan monev permodalan

- Jumlah petunjuk permodalan yang di susun - Jumlah bimtek permodalan - jumlah usaha koperasi dan usaha mikro yang mendapatkan

-14 juknis

-10 kali

-25 kop & UM

- - - - - - -

(16)

akses permodalan - Jumlah monev

permodalan -2 kali

2.11.2.11.01.01.17 Program Produksi dan Restrukturisasi Usaha Mikro dan Koperasi

- Prosentase Usaha Mikro dan Koperasi yang terbina

8% - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.17.

1

Pembinaan, fasilitasi pengembangan dan perlindungan usaha koperasi dan usaha mikro

- Terfasilitasinya usaha koperasi dan usaha mikro untuk

berkembang dan mendapatkan perlindungan - Jumlah legalitas usaha yang di fasilitasi - Jumlah usaha mikro dan koperasi yang terfasilitasi konsultasi bisnis

-90 kop & UM

-150 UM

-50 UM

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.17.

2

Pembinaan peningkatan kualitas produksi dan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi HAKI

- Jumlah bimtek peningkatan kualitas produksi - Jumlah UM dan koperasi yang

- 100 UM

-130 UM

- - - - - - -

(17)

terfasilitasi HAKI (Proses)

2.11.2.11.01.01.17.

3

Pembinaan, fasilitasi dan monev pengembangan kewirausahaan dan penguatan usaha koperasi dan usaha mikro

- Jumlah UM dan koperasi yang mendapatkan bimtek kewirausahaan

- 75 UM - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.18 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Koperasi dan Usaha Mikro

- Persentase pertumbuhan unit usaha mikro dan koperasi yang terbina melalui DBHCHT

2% - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.18.

2

Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Melalui Peningkatan Kualitas SDM bagi Koperasi dan Usaha Mikro

- Jumlah SDM yang dilatih

-120 orang - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.18.

3

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Fasilitasi Promosi bagi koperasi dan usaha mikro

- Jumlah UM yang terfasilitas promosi

- 4 UM - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.19 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

- Prosentase Usaha Mikro dan Koperasi terfasilitasi promosi dan temu bisnis

2,8% - - - - - - -

(18)

Koperasi dan Usaha Mikro

2.11.2.11.01.01.19.

1

Fasilitasi promosi usaha koperasi dan usaha mikro

- Jumlah koperasi dan UM yang terfasilitasi promosi

- 6 kali - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.19.

2

Pemetaan,

penyusunan data base informasi pasar dan peluang pemasaran produk-produk koperasi dan usaha mikro

- Jumlah Dokumen pemetaan data base informasi pasar dan peluang pemasaran produk koperasi / UM

- 1 dokumen - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.19.

3

Fasilitasi dan pembinaan forum dan asosiasi usaha mikro dan koperasi

- Jumlah forum dan asosiasi usaha mikro dan koperasi yang terbina

- 10 forum - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.19.

4

Fasilitasi dan monev kerjasama dan

pengembangan jaringan

- Jumlah koperasi dan usaha mikro yang terfasilitasi benchmaking dan kemitraan - Jumlah monev pelaksanaan kerjasama yang dilakukan - Jumlah koperasi dan usaha mikro yang mengikuti temu bisnis

- 5 kop & UM

- 40 UM

- 30 kop &

UM

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.19.

5

pembinaan, fasilitasi dan monev pengembangan informasi dan wirausaha

- Jumlah koperasi dan UM yang mengikuti bimtek pengembangan informasi dan wirausaha

- 90 kop &

UM

- - - - - - -

(19)

- jumlah monev pelaksanaan pengembanga n informasi dan kewirausahaa n

- 90 kop &

UM

2.11.2.11.01.01.19.

6

Pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi pemasaran

- Jumlah koperasi dan UM yang mendapatkan fasilitasi pemasaran online

- Jumlah sistem informasi pemasaran yang di bangun/

dipelihara

- 80 kop &

UM

- 1 unit

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.20 Program Pemberdayaan, Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

- Prosentase koperasi yang melaksanaka n mekanisme kerja tahunan

45% - - - - - - -

2.11.2.11.01.01.20.01 Fasilitasi peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

-Jumlah produk hukum yang di hasilkan tentang perkoperasian - Jumlah rekomendasi yang diterbitkan - Jumlah koperasi yang diidentifikasi yang akan di bubarkan - Jumlah koperasi yang mengikuti pembinaan dan bimtek organisasi - Jumlah koperasi yang menerapkan standarisasi

- 5 produk

-10 rekom

-20 kop

-100 kop

-20 kop

- - - - - - -

(20)

aturan perkoperasian - Jumlah koperasi yang mengikuti lomba perkoperasian - Jumlah monev dan pelaporan kegiatan perkoperasian

-75 kop

-5 kop

2.11.2.11.01.01.20.02 Pengendalian dan pengawasan koperasi

- Jumlah koperasi yang telah mendapat pembinaan pengawasan perkoperasian - jumlah koperasi yang melakukan audit

- jumlah koperasi yang melakukan penilaian kesehatan bagi KSP/USP - Persentase koperasi yang mengikuti pemeringkatan koperasi - Jumlah koperasi yang akuntabel - Jumlah koperasi yang telah dilakukan pengawasan pemeriksaan dan

-50 kop

-5 kop

-50 kop

-50 kop

-50 kop -50 kop

- - - - - - -

(21)

penindakan - Jumlah koperasi yang telah dimonev kegiatan pengawasan

-50 kop

2.11.2.11.01.01.20.03 Pemberdayaan koperasi di kabupaten Blitar

- Jumlah koperasi yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan sosialisasi perkoperasian - Jumlah koperasi yang mengikuti bimtek SDM dan kelembagaan koperasi

- 150 kop

- 150 kop

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.20.04 Pengembangan, Pemeliharaan, dan Pemutakhiran Database Kab. Blitar

- Jumlah buku yang disusun dan software database yang dipelihara

- 1 buku dan 1 software

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.20.05 Fasilitasi penyusunan regulasi perkoperasian

- Jumlah buku pedoman aturan perkoperasian yang disusun

- Jumlah koperasi yang mendapat pendampingan konsultasi dan advokasi hukum

- Jumlah koperasi yang mengikuti monitoring dan

- 1 buku

- 10 kop

- 150 kop

- - - - - - -

(22)

evaluasi kegiatan bimtek SDM dan kelembagaan koperasi

2.11.2.11.01.01.20.09 Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro (PK2UKM)

Jumlah koperasi yang mengikuti bintek peningkatan kapasitas koperasi dan usaha mikro advokasi hukum

- 150 kop dan 50 UM

- - - - - - -

2.11.2.11.01.01.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase Kepuasan Aparatur

100% 100% 100% 100 % 100 % 100% 100% 100 %

2.11.2.11.01.01.01 Penyediaan dan peningkatan administrasi perkantoran

Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran

4 jenis layanan

4 jenis layanan

4 jenis layanan

4 jenis layanan

100 % 4 4 100 %

2.11.2.11.01.01.02 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

100% 100% 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

2.11.2.11.01.01.02.01 Penyediaan, Pemeliharaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase sarpras yang berfungsi baik

6 6 - - 100 % 6 6 100 %

2.11.2.11.01.01.05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Pesentase peningkatan kapasitas SDM aparatur

100% 100% 100% 100 % 100 % 100% 100% 100 %

(23)

2.11.2.11.01.01.05.01 Pendidikan dan pelatihan formal

Jumlah aparatur yang mengikuti diklat

3 orang 3 orang - - - - - -

2.11.2.11.01.01.05.02 Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Jumlah SDM yang diberikan peningkatan kapasitas

37 orang 37 orang 37 orang 37 orang 100% - - -

2.11.2.11.01.01.06 Program Perencanaan, penganggaran, pengendalian dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Persentase dokumen peerencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu

100 100 100 100 100% - - -

2.11.2.11.01.01.06.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja

Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan capaian kinerja

4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 100 % - - -

2.11.2.11.01.01.06.02 Penyusunan dokumen Penganggaran dan Pelaporan Keuangan

Jumlah dokumen anggaran dan laporan keuangan

7 dokumen 7 dokumen 7 dokumen 7 dokumen 100 % - - -

(24)

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan PD

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Dinas koperasi dan UM Kabupaten Blitar selalu menganut prinsip-prinsip efisiensi dan efektifitas dengan memperhatikan faktor kesopanan dan keramahan serta kepuasan masyarakat, adapun jenis pelayanan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro kabupaten Blitar.

Dewasa ini perkembangan mengenai dunia informasi sangat perlu dan merupakan Kebutuhan vital bagi keseluruhan aktivitas yang menuntut adanya kemajuan dan pembaharuan. Sarana informasi mutlak bagi kepentingan manajemen sebagai upaya dalam menentukan arah dan strategi lebih lanjut.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar terhadap masyarakat. Teknologi internet mengikis batas ruang dan waktu. Internet saat ini adalah tempat yang kaya akan informasi. Segala macam informasi bisa didapatkan dari internet, baik itu pertanian, perdagangan, perbengkelan, jual beli serta bisnis yang lainnya, mulai bisnis UM hingga usaha yang berskala besar.

Kemudahan mengakses internet melalui Smart Phone merangsang semua orang untuk menggunakan internet, sehingga internet saat ini menjadi kebutuhan sehari-hari dan penting dalam hal informasi. Dengan media sosial kita dapat berinteraksi, dengan website kita mampu memberikan segala informasi yang dapat digunakan untuk sarana promosi usaha.

Beberapa kelebihan internet untuk meningkatkan potensi penjualan produk :

1. Murah : Promosi produk UM tidak membutuhkan biaya besar, hanya dengan akses internet perbulan yang sangat murah, promosi bisa dilakukan sebanyak–banyaknya dan seluas – luasnya.

2. Mudah : Promosi cukup beberapa klik saja.

3. Jangkauan promosi lebih luas : promosi dengan menggunakan internet, produk UM dapat dilihat oleh masyarakat dunia.

4. Cepat : Potensi produk UM akan lebih cepat dikenal diseluruh dunia hanya beberapa menit saja.

Dari beberapa kelebihan internet tersebut, maka dengan adanya website yang memberikan fasilitas promosi, maka potensi usaha yang dimiliki oleh UM di Kabupaten Blitar akan lebih cepat berkembang. Namun demikian, persaingan pasar sangat mempengaruhi perkembangan sebuah usaha. Untuk itu diperlukan sebuah website yang benar–benar dapat membidik pasar dengan tepat sasaran dan mudah . Pada Tahun 2017 Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar telah melouncing website WWW.BLITARGALERI.COM

(25)

2.3. Isu– Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD

- Tingkat kinerja pelayanan Dinas koperasi dan UM Kabupaten Blitar , dalam rangka untuk menentukan keberhasilan tugas dan fungsi pelayanan OPD maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dapat melalui pendekatan analisa SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunites dan Threats ) sebagai media untuk menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar.

Analisis SWOT yaitu analisis yang mencermati kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan atau ancaman (threats) secara bersama-sama. Jadi hal-hal pokok yang ada dilingkungan yang diasumsikan berpengaruh terhadap apa yang terjadi dikemudian hari.

- Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar dalam menentukan isu strategis diantaranya adalah : Urusan Koperasi dan UKM

Munculnya lembaga keuangan lain yang kegiatannya identik dengan usaha koperasi yang dapat : a. Menghambat perkembangan usaha koperasi.

b. Menurunnya daya saing usaha koperasi

Adanya lembaga keuangan lain yang kegiatannya sama dengan UM yang dapat : a. Menghambat perkembangan UM.

b. Menurunkan daya saing UM.

c. Dapat mematikan UM karena terjerat bunga pinjaman tinggi sehingga sulit berkembang dan cenderung mati.

Penghambat :

1. Terbatasnya jumlah personil.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja.

3. Terbatasnya jumlah anggaran

Dampak terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, program Nasional / Internasional seperti SPM dan MDGs (Millennium Development Goals ) yaitu :

Dalam mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal, Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar meningkatkan profesionalisme pengelolaan Koperasi dan UM.

Pengembangan Koperasi dan UM membutuhkan manajemen usaha yang diperlukan untuk mengelola secara profesional sesuai dengan asas efisien dan efektifitas. Dalam pelaksanaan untuk berusaha tentunya tidak semudah yang kita harapkan berhasil begitu saja, namun permasalahan–permasalahan seperti masalah permodalan, pemasaran, manajemen, perijinan dan masalah sumber daya manusia.

Terkait dengan permasalahan–permasalahan tersebut Pemerintah Kabupaten Blitar menyediakan Klinik Kop-UM.

Adanya klinik Kop-UM diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pelaku usaha UM, kelompok mitra binaan untuk berkonsultasi, menerima informasi dan lainnya dapat meningkatkan usahanya mendorong pelaku UM untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Klinik Kop-UM menyediakan jasa layanan untuk memenuhi kebutuhan UM dalam rangka meningkatkan daya saing dan daya beli produk UM sehingga pada akhirnya akan memperkuat perekonomian khususnya Kabupaten Blitar.

Tantangan dan Peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD bahwa Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar terdiri dari lingkungan internal dan eksternal.

(26)

Renja Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar Analisis Lingkungan Internal

Kekuatan ( Strength )

Dalam mencermati atau menganalisis lingkungan internal, kondisi internal dan data yang ada dan beberapa faktor yang merupakan Kekuatan (Strength) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar yaitu:

1. Tersedianya sumber daya manusia aparatur yang berkualitas.

2. Tersedianya Anggaran APBD Kab. Blitar / Provinsi maupun dari APBN di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar.

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam penyelenggaraan pemerintahan.

4. Adanya peraturan perundang-undangan di bidang Koperasi dan UM Kelemahan ( Weaknees )

Dari pengamatan kondisi dan data yang ada, beberapa faktor yang dianggap merupakan Kelemahan (Weakness) Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar yaitu :

1. Kurangnya kemampuan dan pemahaman sumberdaya manusia menghadapi permasalahan tentang Koperasi 2. Masih lemahnya koordinasi dengan instansi lain.

3. Kurangnya sistim pelaporan dan informasi dunia usaha bidang Koperasi dan UM.

4. Kurangnya pemahaman akan peraturan perundang undangan dibidang Koperasi dan UM.

Analisis Lingkungan Eksternal Peluang ( Opportunities )

Dari pencermatan kondisi eksternal dan data peluang (Opprtunities) pada Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar yaitu:

1. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah.

2. Adanya dukungan kebijakan pemerintah terhadap keberadaan Koperasi dan UM.

3. Masih terbukanya peluang pasar terhadap produk UM.

4. Adanya potensi lembaga Koperasi dan UM yang memadai.

Tantangan ( Threats )

Dari pengamatan kondisi eksternal dan data yang ada, ada beberapa faktor yang dianggap merupakan tantangan (Threats) Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar yaitu:

1. Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan.

2. Terbatasnya bantuan anggaran dari pusat, provinsi maupun daerah.

3. Masuknya produk-produk import yang menambah ketatnya persaingan produk- produk UM.

4. Berdirinya pusat-pusat perbelanjaan modern dan lembaga keuangan lain yang mengancam Keberadaan Koperasi dan UM.

Formulasi isu – isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindak lanjuti dalam perumusan program dan kegiatan tahun yang direncanakan yaitu Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil, Menengah Kabupaten Blitar mempunyai program inovasi pelayanan public Tahun 2014 dalam menghadapi MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean). Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar melakukan kegiatan pembinaan, bimbingan, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan serta fasilitasi pengembangan usaha Koperasi dan UM, diharapkan akan tumbuh Koperasi dan UM yang tangguh dan kompetitif dari segi produksi, teknologi, permodalan maupun pemasaran sehingga kegiatan usaha yang ada akan semakin tangguh dan berkualitas.

(27)

Fasilitasi juga diberikan dalam hal peningkatan kerjasama kemitraan antar pelaku usaha itu sendiri maupun dengan instansi pemerintah seperti pembentukan kelompok usaha, pembentukan sentra-sentra usaha, kemitraan dalam hal pemasaran maupun kemitraan dan permodalan.

- Berdasarkan potensi dan upaya-upaya tersebut diharapkan ada peningkatan yang Signifikan pada kegiatan usaha, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dengan peningkatan jumlah pelaku usaha baik Koperasi maupun UM terhadap kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, peningkatan kualitas kelembagaan usaha, peningkatan jaringan pemasaran, peningkatan permodalan, peningkatan kerjasama kemitraan dan peningkatan kesadaran tertib niaga, diharapkan akan menciptakan usaha yang tangguh, mandiri dan professional yang bias menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Blitar, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan penyediaan lapangan kerja, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan taraf hidup dan kesejehteraan serta daya beli masyarakat.

Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, bermacam macam kegiatan usaha yang dilakukan, baik itu usaha perorangan atau usaha yang berbadan hukum.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Dinas koperasi dan UM Kabupaten Blitar selalu menganut prinsip-prinsip efisiensi dan efektifitas dengan memperhatikan faktor kesopanan dan keramahan serta kepuasan masyarakat, adapun jenis pelayanan Dinas koperasi dan UM yaitu :

1. Pelayanan Konsultasi Kop-UM ( Koperasi-Usaha Mikro Kecil dan Menengah ).

2. Marketing Online Dinas koperasi dan UM Kabupaten Blitar 2.4. Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2021

Dokumen Rencana Kerja pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan daerah dengan periode 1 tahun, yang memuat daftar program dan Kegiatan seluruh OPD dengan prediksi Pagu Anggaran Indikatif yang bersumber dari APBD maupun APBN. RKPD disusun untuk menjabarkan RPJMD, menjadi pedoman penyusunan RENJA OPD serta menjadi acuan proses Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA). Sebelum ditetapkan menjadi dokumen RKPD, perlu dilakukan review terhadap rancangan awal tersebut untuk mengakomodir kebutuhan OPD yang belum tercantum dalam rancangan RKPD. Dalam Rancangan RKPD terdapat 8 program yang tercantum dalam RENJA Dinas Koperasi dan Usaha Mikro yaitu :

1) Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah;

2) Program Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi;

3) Program Pendidikan dan Latihan Perkoperasian;

4) Program Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi;

5) Program Pengembangan UMKM ;

6) Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil dan Usaha Mikro ( UMKM );

7) Program Penilaian Kesehatan KSP /USP Koperasi;

8) Program Pelayanan Izin Usaha Simpan Pinjam.

Dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi Kabupaten Blitar serta tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, maka pada Tahun 2021 program dan kegiatan tidak sama dengan tahun sebelumnya ( 2020 ) karena mengikuti Permendagri 90 Tahun 2019. Pada Tahun 2021 telah direncanakan 8 program dengan 12 kegiatan dan 33 Sub Kegiatan dengan total alokasi anggaran belanja kegiatan sebesar Rp. 4.803.754.000,-. Dana tersebut berasal dari APBD Kab. Blitar.

(28)
(29)

Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020

Kabupaten Blitar

No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Program /

Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja

Target Capaian

Pagu Indikatif

(Rp.)

Program /

Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja

Target Capaian

Kebutuhan Dana (Rp.)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase kepuasan aparatur

100% 424.810.400 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase kepuasan aparatur

100% 424.810.400

Penyediaan dan peningkatan

administrasi perkantoran Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah jenis layanan administrasi perkantoran

4 jenis layanan

424.810.400 Penyediaan dan peningkatan administrasi perkantoran

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah jenis layanan

administrasi perkantoran

4 jenis

layanan

424.810.400

2 Program Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur

Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

100% 132.025.000 Program

Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur

Persentase sarpras aparatur dengan kondisi layak fungsi

100% 132.025.000

Penyediaan, Pemeliharaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Persentase sarpras yang berfungsi baik

100% 132.025.000 Penyediaan, Pemeliharaan dan Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Persentase sarpras yang berfungsi baik

100% 132.025.000

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase peningkatan kapasitas SDM aparatur

100% - Program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase peningkatan kapasitas SDM aparatur

100% -

3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah aparatur yang mengikuti bimtek

- - Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah aparatur yang mengikuti bimtek

- -

Program Perencanaan,

Prosentase dokumen perencanaan,

100% 7.000.000 Program

Perencanaan,

Prosentase dokumen

100% 7.000.000

(30)

Renja Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Blitar

No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Program /

Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja

Target Capaian

Pagu Indikatif

(Rp.)

Program /

Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja

Target Capaian

Kebutuhan Dana (Rp.)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penganggaran, Pengendalian, dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

laporan keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu

Penganggaran, Pengendalian, dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang disusun tepat waktu

4 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan capaian kinerja

4 dokumen

4.000.000 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan capaian kinerja

4 dokumen 4.000.000

5 Penyusunan dokumen penganggaran dan laporan Keuangan

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah dokumen anggaran dan laporan keuangan

7 dokumen

3.000.000 Penyusunan dokumen penganggaran dan laporan Keuangan

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

Jumlah dokumen laporan keuangan yang disusun tepat waktu

7 dokumen 3.000.000

Program Pengembangan Sumberdaya dan sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro

Persentase usaha mikro dan koperasi yang mendapatkan akses pembiayaan

3% 75.000.000 Program

Pengembangan Sumberdaya dan sistem Pendukung Usaha bagi

Koperasi dan Usaha Mikro

Persentase usaha mikro dan koperasi yang mendapatkan akses pembiayaan

3% 75.000.000

6 - Pembinaan, fasilitasi dan monev pembiayaan dan jasa keuangan

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

- Jumlah koperasi dan UM yang mendapatkan akses pembiayaan - Jumlah bimtek

pembiayaan yang dilaksanakan

- 25 kop dan 100 UM - 8 kali - 6 kali - 350 kop

dan UM - 75 - 300 LKM - 100 kop

dan UM

75.000.000 - Pembinaan, fasilitasi dan monev

pembiayaan dan jasa keuangan

Dinas Koperasi dan UM kab.

Blitar

- Jumlah koperasi dan

UM yang

mendapatkan akses pembiayaan - Jumlah bimtek

pembiayaan yang dilaksanakan

- 25 kop dan 100 UM - 8 kali - 6 kali - 350 kop dan

UM - 75 - 300 LKM - 100 kop dan

UM

75.000.000

Referensi

Dokumen terkait

Peran strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Salatiga adalah bagaimana dapat mewujudkan penyelenggaraan pelayanan, penyediaan informasi dan

Untuk mencapai visi dan misi Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar, program dan kegiatan yang bersifat rutinitas

Rencana Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan Tahun 2021 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang disusun dengan tahapan dan tatacara sesuai

Mengingat arti strategis dokumen Renja Perangkat Daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka Dinas Komunikasi

Rencana strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2018-2023 memuat penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan

Pegawai di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memberikan nilai sendiri terhadap capaian penilaian Sasaran Kerja Pegawai di dalam e-kinerja yang kemudian nanti penilai

Perencanaan Kinerja merupakan proses penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bidang Binawas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi,

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten