Betrand Raynaldi +62-21-515-1141 [email protected] For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]
Embun Pagi
November 7, 2014
The fate is on the producer hands
Salah satu sector yang mempunyai kinerja yang buruk pada 3Q14 ini adalah pakan ternak, seperti yang kami tulis pada hari selasa, dimana Charoen Polphand Indonesia (CPIN IJ), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA IJ) and Malindo Feedmill (MAIN IJ) mengalami penurunan laba bersih masing masing 22.5%; 57,3% dan 92,4%.
Penyebabnya adalah kelebihan pasokan, ekspansi industry dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan pasokan berlimpah terutama untuk anak ayam umur sehari (DOC), pada saat ini kebutuhan DOC nasional perminggu adalah 40 juta ekor sementara supply DOC mencapai 60 juta ekor. harga DOC yang turun akan merambat kepada penurunan harga daging ayam dan harga telur yang secara langsung akan mengurangi minat peternak dan berdampak buruk pada industry secara keseluruhan, hal ini sudah terjadi sejak awal tahun. Untuk itu kementrian perdagangan (Kemendag) berusaha ‘menjaga’ harga dengan cara meminta produsen DOC untuk mengurangi pasokan sebesar 15% untuk periode pertengahan april sampai bulai Mei 2014, setelah dibebaskan beberapa saat dan harga kembali turun, Kemendag menghimbau produsen untuk mengurangi pasokan sebesar 7.5% pada awal Juni. Namun kondisi harga yang kembali turun membuat Kemendag kembali menghimbau produsen DOC untuk mengurangi pasokan sebesar 20% mulai awal Juli sampai lebaran. Pengaruh dari pengurangan pasokan tersebut diatas adalah kenaikan harga DOC yang sempat mencapai 4000/ekor pada bulan agustus. Sayangnya setelah himbauan itu berakhir harga terus turun tajam bahkan di tingkat peternak rakyat mencapai 500/ekor, demikian pula harga DOC CPIN hanya 1200-1500/ekor, harga tersebut sudah dibawah harga produksinya. Penurunan DOC juga menyebabkan penurunan harga ayam broiler dan harga telur.
MAIN mengalami kerugian DOC paling besar yakni 56 milyar pada 9M14 padahal pada tahun lalu DOC masih menyumbang 165 milyar keuntungan. Demikian juga dengan JPFA yakni rugi 63 milyar (dibanding untung 460 milyar tahun lalu). CPIN masih beruntung dengan masih mencatatkan keuntungan yakni 98 milyar (dibanding untung 946 milyar tahun lalu)
Menurut kami, hal ini tidak akan terjadi dalam waktu yang lama, produsen akan mulai mengurangi pasokannya untuk menaikan harganya dan CPIN sudah memberikan signal untuk mulai mengurangi produksi, namun hal ini harus dilakukan bersama oleh produsen lainnya.
Gabungan CPIN dan JPFA menguasai lebih dari 60% panga pasar dari sisi kapasitas produksi. Namun kami melihat impact dari rendahnya DOC masih akan berdampak negative pada kinerja kuartal keempat (kuartal ke kuartal) .
Indonesia DOC Production Capacity Share
Source: Company Data, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Market Index
Last Trade Chg (%) MoM YoY
JCI 5,034.2 -0.6 0.7 12.9
MSCI EM 991.3 -0.7 -1.2 -1.7
HANG SENG 23,649.3 -0.2 1.2 3.6
KOSPI 1,936.5 -0.1 -1.8 -3.4
FTSE 6,551.2 0.2 -0.4 -3.0
DJIA 17,554.5 0.4 2.9 11.0
NASDAQ 4,638.5 0.4 3.7 17.5
Key Rates
Last Trade Chg (bps) MoM YoY
Policy Rate 7.50 0 0 25
3yr 7.63 0 -32 58
10yr 8.00 6 -45 10
FX
Last Trade Chg (%) MoM YoY
USD/IDR 12,149.00 -0.1 -0.4 6.6
USD/KRW 1,083.77 0.0 1.7 2.1
USD/JPY 115.21 0.5 6.6 17.5
USD/CNY 6.11 0.0 -0.4 0.3
Commodities
Last Trade Chg (%) MoM YoY
WTI 77.9 -1.0 -11.4 -14.1
Gold 1,141.9 0.1 -5.5 -12.7
Coal 63.0 -0.1 -4.0 -21.8
Palm Oil 752.5 -1.0 -1.9 -16.5
Rubber 115.8 0.0 6.8 -34.2
Nickel 15,325.0 0.3 -8.2 8.6
Copper 6,638.0 -0.2 -1.1 -6.7
Tin 19,970.0 1.7 -4.1 -13.9
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
600 800 1,000 1,200
3,000 4,000 5,000 6,000
05/13 02/14 11/14
(pt) JCI
MSCI EM (pt)
Local flashes
MTLA: Cetak Laba Kuartal Ketiga Rp184 Miliar. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencetak laba kuartal III-2014 sebesar Rp184 miliar atau meningkat 11,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan total pendapatan usaha MTLA pada kuartal III-2014 sebesar Rp717 miliar atau meningkat 19,5% dibanding kuartal III-2013 sebesar Rp600 miliar. (Sindonews)
MPPA: Tahun depan, Matahari masuk bisnis ritel grosir. PT Matahari Putra Prima Tbk akan mengembangkan sayap ke bisnis ritel dengan format grosir. Untuk mewujudkan rencana itu, Matahari akan meluncurkan gerai baru bernama Foodmart Wholesale di tahun depan. Sasaran pasar Foodmart Wholesale adalah pelaku usaha kecil menengah (UKM). "Penetrasi ritel modern di Indonesia hanya 15%, masih banyak warung tradisional yang belum dilayani," ujar Presiden dan Deputi Chief Executive Officer Matahari Food Business Carmelito J. Regalad. (Kontan)
AISA: TPS Food Fokus Perkuat Distribusi Beras Jelang MEA 2015. PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Tbk melalui salah satu anak perusahaannya, PT Sukses Abadi Karya Inti (Sakti), fokus memperkuat pasar domestik dalam distribusi beras menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Chris Oey, Marketing Director Rice TPS Food, mengatakan penjualan beras dari perusahaan selama ini terdistribusi di pasar modern domestik dengan persentase 90%. Adapun pasar terbesar mayoritas berada di Pulau Jawa. (Bisnis Indonesia)
SMGR: Akhir tahun, SMGR tarik pinjaman Rp 2 triliun. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mulai ancang-ancang mencari amunisi untuk ekspansi tahun depan. Pada akhir tahun ini, perseroan akan mencari tambahan utang baru sebesar Rp 1 triliun hingga 2 triliun. Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR mengatakan, utang baru itu bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal tahun depan yang sebesar Rp 5 triliun. (Kontan)
BIPI: Laba Bersih Anjlok 48,58% Kuartal III/2014. Laba bersih PT Benakat Integra Tbk.
pada kuartal III/2014 anjlok 48,58% dari US$40,2 juta pada periode yang sama tahun lalu menjadi US$20,67 juta. Padahal emiten dengan kode saham BIPI ini mencetak kenaikan pendapatan sebesar 101,27% dari US$107,62 juta menjadi US$216,61 juta.
(Bisnis Indonesia)
BRNA: Laba Bersih Berlina Tumbuh 984%. Emiten sektor plastik dan kemasan PT Berlina Tbk (BRNA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 984,7% menjadi Rp41,33 miliar di periode yang sama tahun lalu hanya sebesar Rp3,81 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, meningkatnya penjualan neto perseroan serta adanya keuntungan dari selisih kurs di kuartal III 2014 menjadi pendorong utama terhadap melonjaknya perolehan laba perseroan. (Bisnis Indonesia)
MITI: Ekspor granit terganjal MITI fokus bisnis migas. Kebijakan pemerintah melarang ekspor hasil tambang yang belum diolah memang mengganggu bisnis PT Mitra Investindo Tbk. Beruntung, perusahaan ini cepat memutuskan untuk tidak hanya mengandalkan bisnis batu granit, namun mulai ekspansi ke bisnis migas dengan mengakuisisi ladang minyak pada pertengahan tahun ini. Hasilnya mulai terasa pada kuartal III 2014. Pada periode ini perusahaan dengan kode saham MITI di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mulai membukukan hasil jualan minyak sebesar Rp 5,65 miliar.
(Kontan)
Technical analysis
Investor sentiment
Sentiment penurunan market Eropa membawa IHSG berakhir di territory negative pada perdagangan kemarin, namun untuk hari ini peluang rebound dapat saja terjadi.
Daily chart
Penurunan IHSG pada perdagangan hari ini telah tepat menyentuh level support indikator PSAR, namun belum membuat indikator MACD dan indikator stochastic menyentuh level supportnya. Sehingga bisa kita katakan bahwa saat ini trend kenaikan IHSG masih tetap terjaga. Level support PSAR ini juga berada pada posisi MA20 dan penurunan kemarin mengalami penurunan volume perdagangan juga.
Intraday Chart
Jika kita melihat chart 2 yang merupakan intraday perdagangan kemarin tampak bahwa sepanjang hari perdagangan IHSG mendapatkan tekanan, namun pada menit- menit terakhir tekanan sudah melemah dan sempat membuat perubahan trend indikator PSAR namun perubahan ini belum mampu membuat IHSG berakhir di territory positive. Sehingga peluang penguatan lanjutan bisa kita lihat pada perdagangan hari ini.
Chart 1. Daily chart Chart 2. IntradayChart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Buy
Target price 5,107
Stop-loss 5,015
Close 5,034
Indikator
Stoch NM
MACD UP
PSAR UP
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Stocks on our focus list
PT Summarecon Agung Tbk(SMRA)
Saham SMRA berhasil mengalami penguatan sebesar 1.56% ditutup pada level 1.300, penguatan ini memang membawa indikator stochastic memasuki area overbought namun penguatan ini juga membuat peluang penguatan lanjutan terjadi dimana indikator PSAR dan indikator MACD masih mengirimkan sinyal bullish.
Volume perdagangan yang meningkat juga ikut mendukung penguatan lanjuta ini apalagi MA5 dan MA20 masih berada dibawah harga saat ini.
Strategy trading buy dapat dilakukan dengan level entry pada open market price dan target pada 1.400 namun tetap perlu menjaga level stoploss pada harga 1.275.
Recommendation Trading Buy
Target price 1,400
Stop-loss 1,275
Entry price Open Market Price
Close 1,295
Indikator
Stoch OB
MACD UP
PSAR UP
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 3. SMRA
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk(PTBA)
Saham PTBA hanya mengalami penurun tipis saja pada perdagangan kemarin, hal ini telah membuat indikator stochastic mendekati support level. Indikator PSAR dan indikator MACD masih mengirimkan sinyal bullish sehingga bisa kita katakan koreksi selama empat hari perdagnagn ini merupakan koreksi yang sehat.
Volume perdagangan yang menurun juga menunjukkan bahwa tekanan jual juga telah menurun sehingga peluang berakhirnya tekanan semakin kuat.
Strategy trading buy dapat dilakukan dengan level entry pada open market price dan target pada 13.000 namun tetap perlu menjaga level stoploss pada harga 12.300.
Recommendation Trading Buy
Target price 13,000
Stop-loss 12,300
Entry price Open Market Price
Close 12,575
Indikator
Stoch NM
MACD UP
PSAR UP
Volume DN
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 4. PTBA
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT Timah (persero) Tbk(TINS)
Jika kita melihat chart 5 maka akan tampak jelas bahwa trendline yang dimiliki saat ini adalah uptrend, dengan resistance pada 1.300. resistance ini juga merupakan level psikologis. Sedangkan level support trendline berada pada level 1.190
Indikator MACD dan indikator PSAR masih mengirimkan sinyal bullish, sedangkan indikator stochastic berada pada area normal, sehingga bisa kita katakan penguaatan kemarin yang sebesar 2% dapat berlanjut hingga perdagangan hari ini.
Strategy trading buy dapat dilakukan dengan level entry pada open market price dan target pada 1.320 namun tetap perlu menjaga level stoploss pada harga 1.200.
Recommendation Trading Buy
Target price 1,320
Stop-loss 1,200
Entry price Open Market Price
Close 1,240
Indikator
Stoch GC
MACD UP
PSAR UP
Volume DN
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 5. TINS
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Oil price
Note: The latest figure for India is November 3rd,
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,250
11,500 11,750 12,000 12,250 12,500
4,500 4,750 5,000 5,250 5,500
8/14 9/14 10/14
(IDR)
(pt) JCI Composite Index (L)
USD/IDR (R)
-0.6 -0.5
0.0
12.2
0.1 1.1 1.9
14.7
-4 0 4 8 12 16
1D 1W 1M 1Y
Absolute Relative (%, %p)
-60 123
29 9 1
238 86
1,000
27 86 7
896
-200 0 200 400 600 800 1,000 1,200
Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
1 Day 5 Days
(USDmn)
70 75 80 85 90 95 100 105
8/14 9/14 10/14 11/14
(pt) WTI Brent Dubai
70 75 80 85 90 95 100 105
8/14 9/14 10/14 11/14
(pt) Copper Nickel Tin
75 80 85 90 95 100 105
8/14 9/14 10/14 11/14
(pt) Silver Gold Platinum
Table 1. Key valuation metrics
Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*
(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14
BANKING
Bank Central Asia Tbk PT BBCA 12,975 319,899 -1.0 -0.2 4.0 22.4 19.4 17.1 4.2 3.5 22.9 22.0
Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,325 240,917 -1.0 1.2 5.9 23.7 12.3 10.7 2.4 2.1 21.0 20.8
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 10,800 266,427 -2.5 -0.2 3.1 35.0 11.2 9.9 2.8 2.3 27.5 25.8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,650 105,365 -0.9 -2.6 3.7 22.2 10.5 9.3 1.9 1.6 19.5 19.2
Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,015 38,482 -2.4 -4.4 2.9 -0.2 12.3 10.4 1.2 1.1 9.6 10.2
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 4,200 24,529 -0.7 -0.9 -6.3 -3.4 11.8 9.7 2.1 1.7 19.3 19.8 PROPERTY
Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 750 3,529 2.0 1.4 7.9 -6.3 8.2 6.6 1.3 1.1 22.8 21.4
Ciputra Property Tbk PT CTRP 765 4,705 -0.6 0.7 7.0 0.7 11.2 9.0 N/A N/A 9.5 13.7
Pakuwon Jati Tbk PT PWON 461 22,202 -1.3 3.6 16.4 56.3 13.6 11.7 4.2 3.3 34.3 30.3
Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 454 8,921 -0.2 -0.7 2.9 -20.4 6.9 6.4 1.5 1.3 22.0 20.9
Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,565 28,752 -0.6 -0.3 5.7 1.6 10.1 11.3 2.1 1.9 25.2 18.2
CONSTRUCTION
Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 980 3,342 2.6 8.3 4.3 42.0 21.3 17.5 4.2 3.8 20.1 22.3
Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,490 4,485 -1.8 -9.3 -5.3 32.4 13.1 10.4 2.6 2.2 20.3 20.9
Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,770 17,033 -1.1 -4.2 8.4 48.1 25.0 20.1 4.5 3.9 19.2 19.5
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 2,655 12,857 2.7 1.3 15.4 107.4 24.3 18.1 5.4 4.5 23.3 25.5
Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 960 9,281 0.0 -1.0 15.7 71.4 21.6 17.0 3.4 2.9 16.2 17.4
RETAIL & CONSUMER
Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 6,500 57,073 -1.9 -1.5 -5.5 -3.7 13.5 11.8 2.2 2.0 16.3 17.2
Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,685 78,985 0.3 -1.5 1.5 25.7 36.7 30.6 8.3 7.2 23.8 24.3
Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,150 8,549 1.0 -3.7 2.5 0.0 34.4 21.7 3.3 2.9 9.3 13.6
Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 30,100 229,663 -0.7 -1.1 -1.8 -0.3 40.6 37.0 47.7 44.0 124.9 124.7
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 10,800 62,974 -0.5 -1.8 -0.5 -0.9 24.1 20.9 4.4 4.0 19.3 19.5
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 840 5,961 1.2 3.1 0.0 -31.7 15.1 13.7 1.8 1.7 11.7 11.8
Mayora Indah Tbk PT MYOR 26,000 23,253 0.3 -11.9 -13.0 -11.6 29.8 22.4 5.2 4.4 17.7 21.3
Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 785 13,463 -0.6 -0.6 -10.3 24.6 23.5 20.2 5.8 4.7 26.7 25.6
Gudang Garam Tbk PT GGRM 61,300 117,947 -0.6 8.8 8.5 75.9 21.9 19.3 3.6 3.2 17.1 17.4
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,240 6,277 2.1 1.2 13.2 4.2 30.4 23.4 6.5 5.3 23.2 23.5
AUTOMOTIVE
Astra International Tbk PT ASII 6,950 281,361 0.0 0.7 2.2 3.7 13.9 12.6 3.0 2.6 22.0 21.2
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,590 9,927 -0.3 -7.8 -17.1 -28.2 16.8 12.0 1.6 1.5 10.7 10.6
Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,840 18,508 -0.5 -2.7 -10.5 -5.2 13.7 11.1 1.8 1.6 13.8 15.4
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,710 273,168 -1.1 -1.8 -5.2 20.3 17.5 16.0 3.9 3.6 22.8 22.7
XL Axiata Tbk PT EXCL 5,200 44,379 0.0 -1.9 -15.8 6.1 193.8 34.1 2.9 2.7 2.1 7.1
Indosat Tbk PT ISAT 3,530 19,182 -0.1 -3.7 -9.6 -10.6 20.2 17.6 1.1 1.1 3.5 5.7
INFRASTRUCTURE
Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 6,400 43,520 0.0 2.0 0.8 20.8 27.5 23.9 4.3 3.9 15.5 16.2
Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 8,725 41,850 1.5 0.0 10.4 44.2 29.7 22.4 7.9 5.3 29.5 26.9 MINING
Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 945 9,014 1.1 -1.6 -7.8 -37.0 N/A 16.5 0.7 0.7 1.3 3.4
Timah Persero Tbk PT TINS 1,240 9,235 3.8 1.2 -0.8 15.4 16.3 13.8 1.7 1.6 11.9 12.7
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 12,575 28,974 -0.8 -0.4 -5.5 3.9 14.0 13.4 3.2 2.9 24.4 22.6 CEMENT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 23,550 86,693 -0.8 0.0 4.7 17.8 16.5 15.1 3.4 3.0 21.4 21.0
Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 2,260 17,318 -0.4 -6.6 -12.6 -13.1 17.0 14.8 1.8 1.7 11.2 11.7
Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 15,375 91,197 -1.4 -2.1 -0.2 11.0 15.6 14.2 3.8 3.3 25.6 24.7
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
Sector performance Top 10 market cap performance
Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)
Agricultural 2,124.0 -0.1 TINS IJ 1240 9,235 3.77
Mining 1,223.8 0.0 INCO IJ 3835 38,106 3.65
Basic-Industry 521.2 -1.3 TSPC IJ 2860 12,870 3.4
Miscellaneous Industry 1,223.8 0.0 MPPA IJ 3180 17,102 3.25
Consumer Goods 2,075.1 -0.6 PTPP IJ 2655 12,857 2.7
Property & Construction 464.2 -0.5 UNTR IJ 19075 71,152 2.55
Infrastructure 1,139.2 -0.5 SCMA IJ 3280 47,959 2.34
Finance 702.2 -1.2 ROTI IJ 1240 6,277 2.06
Trade 885.8 0.1 BBKP IJ 770 6,997 2.0
Composite 5,034.2 -0.6 DNET IJ 840 11,915 1.82
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers Top 5 lagging movers
Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close
UNTR IJ 2.6 19,075 BBRI IJ -2.5 10,800
INCO IJ 3.7 3,835 BBCA IJ -1.0 12,975
SCMA IJ 2.3 3,280 TLKM IJ -1.1 2,710
TBIG IJ 1.5 8,725 BMRI IJ -1.0 10,325
MPPA IJ 3.3 3,180 CPIN IJ -2.9 3,835
Source: Bloomberg
Economic Calendar
Time Currency Detail Forecast Previous
2:00am EUR German Industrial Production m/m 2.1% -4.0%
2:00am EUR German Trade Balance 18.3B 17.5B
2:45am EUR French Industrial Production m/m -0.1% 0.0%
2:45am EUR French Gov Budget Balance -94.1B
2:45am EUR French Trade Balance -5.2B -5.8B
All Day EUR ECOFIN Meetings
8:30am USD Non-Farm Employment Change 235K 248K
8:30am USD Unemployment Rate 5.9% 5.9%
8:30am USD Average Hourly Earnings m/m 0.2% 0.0%
10:15am USD Fed Chair Yellen Speaks
2:00pm USD Consumer Credit m/m 16.6B 13.5B
2:30pm USD FOMC Member Tarullo Speaks
Tentative CNY Trade Balance 35.6B 31.0B
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2014.