• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PROGRAM HOMESCHOOLING SEBAGAI PENDIDIKAN ALTERNATIF PADA KOMUNITAS SD HOMESCHOOLING KAK SETO CABANG MEDAN,PENDIDIKAN, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PROGRAM HOMESCHOOLING SEBAGAI PENDIDIKAN ALTERNATIF PADA KOMUNITAS SD HOMESCHOOLING KAK SETO CABANG MEDAN,PENDIDIKAN, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK

FADHILAH. NIM. 109811041. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sains dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV SD Swasta Sabilina Tembung Tahun Ajaran 2011/2012.

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya motivasi belajar Sains siswa kelas IV SD Swasta Sabilina Tembung Tahun Ajaran 2011/2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran sains melalui penggunaan metode eksperimen pada pokok bahasan gaya pada siswa kelas IV SD Swasta Sabilina Tembung Tahun Ajaran 2011/2012.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, jumlah subjek adalah sebanyak 40 siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun 2011/2012 yang terdiri dari 19 siswa putri dan 21 siswa putra. Untuk memperoleh data dalam penulisan ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan observasi dan penyebaran angket.

Dari hasil penelitian pada kegiatan awal, dari 40 orang siswa ternyata baru 12 siswa yang termotivasi dan 28 siswa belum termotivasi dengan nilai rata-rata 54,58 (Belum termotivasi), pada kegiatan lanjutan (siklus I) dari 40 orang siswa ternyata telah ada 19 siswa yang termotivasi dan 21 siswa belum termotivasi dengan nilai rata-rata 64,90 (Belum termotivasi), dan pada Siklus II dari 40 orang siswa ternyata baru 36 siswa yang termotivasi dan 4 siswa belum termotivasi dengan nilai rata-rata 81,15 (Termotivasi).

Persentase nilai rata-rata hasil penyebaran angket siswa telah meningkat dari 48,83 dengan nilai P = 2,44 pada saat siklus I menjadi 57,75 dengan nilai P = 2,89 pada saat siklus II.

(8)
(9)
(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah dan mengembangkan

perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana

dalam rangka pencapai tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar

berbagai macam hal. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya

perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat

keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut

tercermin hasil belajarnya. Namun dalam upaya meraih hasil belajar yang

memuaskan dibutuhkan proses belajar.

Proses belajar yang terjadi pada siswa memang merupakan sesuatu yang

penting, karena melalui belajar siswa mengenal lingkungannya dan menyesuaikan

diri dengan lingkungan disekitarnya.

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan

guru sebagai pengajar, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan

paedagogi yang mencakup strategi maupun metode atau cara mengajar.

Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu

keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Siswa yang belajar diharapkan

mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,

nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam

(12)

2

faktor. Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks dan

menyeluruh. Banyak orang berpendapat bahwa untuk meraih hasil yang tinggi

dalam belajar, tidaklah dapat dicapai hanya dengan belajar secara terus menerus

namun banyak faktor yang harus diperhatikan diantaranya faktor motivasi.

Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap,

kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai

proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang itu sendiri

yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar diri disebut ekstrinsik.

Faktor motivasi diyakini banyak memberi kontribusi terhadap peningkatan

hasil belajar seorang siswa di sekolah. Faktor motivasi merupakan salah satu

faktor yang paling banyak dibahas, tidak hanya dalam dunia pendidikan tetapi

dalam bidang-bidang lain seperti organisasi perusahaan, dunia usaha, kantor

pemerintahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan kajian motivasi yang begitu

luas serta menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Motivasi secara umum

dapat diartikan sebagai tujuan atau tenaga pendorong, pemberi semangat,

keberanian seseorang dalam bertindak/beraktifitas untuk mencapai suatu tujuan

dalam bekerja ataupun dalam berusaha.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di SD Swasta Sabilina

Tembung tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran sains khususnya pada

pokok bahasan gaya belum diperoleh hasil yang optimal. Dari 40 orang siswa

kelas IV terdapat 30 orang siswa belum termotivasi dengan jumlah persentase

nilai 79,17% (< 75) dan 10 orang siswa sudah termotivasi dengan persentase

(13)

3

Dalam pencapaian hasil yang optimal diperlukan suasana, lingkungan

belajar yang menunjang, proses belajar yang menarik sehingga dimungkinkan

perlu adanya paradigma baru dalam dunia pendidikan.

Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran Sains

adalah pembentukan sifat yaitu pola yang berfikir kritis dan kreatif. Untuk itu

dalam proses pembelajaran Sains perlu dilakukan perubahan terhadap suasana

kelas, yaitu memperbaiki desain pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa

mendapat kesempatan untuk saling berinteraksi.dalam interaksi ini siswa akan

membentuk komunitas yang memungkinkan mereka mencintai proses dan

mencintai satu sama lain. Suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan

pengisolasian akan membentuk hubungan yang negatif dan mematikan semangat

siswa. Hal ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif, oleh

karena itu, seorang guru sebagai tenaga pendidik perlu menciptakan suasana

belajar sedemikian rupa sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.

Melalui metode pembelajaran eksperimen diharapkan dapat memberikan solusi

dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan dengan

konsep baru. Pembelajaran eksperimen membawa konsep pemahaman inovatif, dan

menekankan keaktifan siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasan gotong-royong dan memiliki banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.

Beberapa alasan lain yang menyebabkan metode eksperimen perlu diterapkan

sebagai metode pembelajaran yang baik, yaitu tidak adanya persaingan antar

siswa atau kelompok. Mereka bekerjasama untuk menyelesaikan masalah dalam

(14)

4

penguasaan materi belajar yang ditugaskan padanya lalu mengajarkan bagian tersebut

pada anggota yang lain. Siswa juga senantiasa tidak hanya mengharapkan bantuan

dari guru serta siswa termotivasi untuk belajar cepat dan akurat untuk seluruh materi.

Penerapan metode eksperimen dalam proses pembelajaran pengaruh hujan

pada kehidupan manusia pada mata pelajaran Sains di tingkat Sekolah dasar telah

sesuai dengan petunjuk kurikulum. Hal ini dikarenakan pokok bahasan gaya

memerlukan analisis dan pemahaman yang lebih konkrit oleh para siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

tentang ”Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sains dengan

menggunakan metode eksperimen di kelas IV SD Swasta Sabilina Tembung

Tahun Ajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Guru hanya menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran

Sains.

2. Masih kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran Sains.

3. Motivasi belajar siswa masih rendah.

4. Metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas maka yang

menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Metode Eksperimen

(15)

5

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut ”Apakah dengan penerapan metode eksperimen dapat

meningkatkan motivasi belajar Sains pokok bahasan gaya pada siswa kelas IV SD

Swasta Sabilina Tembung Tahun Ajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran Sains dengan menggunakan Metode Eksperimen

1.6. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak,

terutama :

a. Bagi Siswa

- Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar, khususnya dalam mata

pelajaran Sains.

- Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat lebih memahami

materi pelajaran yang disampaikan.

b. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk menggunakan metode mengajar

(16)

6

c. Manfaat Bagi Sekolah

- Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan

proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Manfaat Bagi Peneliti

- Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian tindakan kelas

berikutnya dimasa yang akan datang.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis pada penelitian ini adalah “setelah penggunaan metode Eksperimen pada materi Gaya Magnet dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Sains di

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode berbasis portofolio dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Sains pokok bahasan sumber daya

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran Sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif materi gaya magnet

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode discovery dalam pembelajaran sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pokok bahasan energi

Ini dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains pokok bahasan energi panas dan

Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sains pokok bahasan gaya siswa SD kelas V, mengetahui hubungan antara kesiapan siswa dan penguasaan konsep

Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi pada PGSD

Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA.. Skripsi Sarjana pada