• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Lingkungan dalam Pertumbuhan Tana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor Lingkungan dalam Pertumbuhan Tana"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR LINGKUNGAN

FAKTOR LINGKUNGAN

DALAM

DALAM

PERTUMBUHAN TANAMAN

PERTUMBUHAN TANAMAN

FAKTOR LINGKUNGAN

FAKTOR LINGKUNGAN

DALAM

DALAM

PERTUMBUHAN TANAMAN

PERTUMBUHAN TANAMAN

(2)

2 2

Lingkup dan TIK

Lingkup dan TIK

Lingkup

Lingkup

Dipelajari faktor tanah, suhu, dan cahaya

Dipelajari faktor tanah, suhu, dan cahaya

TIK

TIK

Mahasiswa dapat menjelaskan faktor

Mahasiswa dapat menjelaskan faktor

lingkungan tumbuh tanaman

(3)

CO2 O2

Kualitas Intensitas Panjang hari

Hama

dan patogen penyebab penyakit

Gulma

Cahaya

Tanah

INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR TUMBUH

INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR TUMBUH

(4)

4

Fungsi tanah :

Fungsi tanah :

Unsur mineral

Unsur mineral

Tempat persediaan air

Tempat persediaan air

Tempat berpegang

Tempat berpegang

Hidroponik

Hidroponik

Budidaya tanaman tanpa media tanah

Budidaya tanaman tanpa media tanah

Perlu unsur larutan hara yang tepat, baik jumlah

Perlu unsur larutan hara yang tepat, baik jumlah

maupun perimbangan masing

maupun perimbangan masing--masing unsur

masing unsur

Perlu tempat berpegang

Perlu tempat berpegang

Relatif mahal, cocok untuk yang bernilai ekonomi

Relatif mahal, cocok untuk yang bernilai ekonomi

tinggi

(5)

A Partikel mineral dan organik

B Partikel halus

C Padas lapuk

D Padas 0 Sampah

HORIZON TANAH

(6)

6 6

Gradasi yang nyata dari batuan induk ke top soil

Gradasi yang nyata dari batuan induk ke top soil

(lapisan olah)

(lapisan olah)

Morfologinya penting untuk klasifikasi tanah

Morfologinya penting untuk klasifikasi tanah

Dibagi menjadi A, B, C dan D

Dibagi menjadi A, B, C dan D

Horizon A :

Horizon A :

Zone pencucian (eluviasi)

Zone pencucian (eluviasi)

Banyak akar, bakteri, cendawan, cacing, nematoda

Banyak akar, bakteri, cendawan, cacing, nematoda

(bahan hidup)

(bahan hidup)

Miskin zat terlarut

Miskin zat terlarut

Kehilangan

Kehilangan

fraksi liat, besi & oksida aluminium

fraksi liat, besi & oksida aluminium

(7)

Horizon B

Horizon B

Zone penumpukan (iluviasi)

Zone penumpukan (iluviasi)

Kurang bahan hidup

Kurang bahan hidup

Liat, besi & oksida aluminium tinggi

Liat, besi & oksida aluminium tinggi

Lengket jika basah, keras jika kering

Lengket jika basah, keras jika kering

Horizon C :

Horizon C :

Batuan terlapuk

Batuan terlapuk

Sering berupa batuan induk

Sering berupa batuan induk

Ada yang menganggap bukan tanah sebenarnya

Ada yang menganggap bukan tanah sebenarnya

Horizon D

Horizon D

(8)

8 8

A. Mineral anorganik

A. Mineral anorganik

B. Bahan organik

B. Bahan organik

C. Organisme tanah

C. Organisme tanah

D. Atmosfir tanah

D. Atmosfir tanah

E. Air tanah

E. Air tanah

(9)

MINERAL ANORGANIK

MINERAL ANORGANIK

 Dari pelapukan bahan indukDari pelapukan bahan induk

 11--99 % dalam tanah liat99 % dalam tanah liat

 Campuran partikel yang berbeda ukuran, komposisi & sifat kimia & Campuran partikel yang berbeda ukuran, komposisi & sifat kimia & fisiknya

fisiknya

 Partikel (berdasarkan ukuran) Partikel (berdasarkan ukuran) 

 Perbandingannya menentukan tekstur tanah (dengan segitiga tekstur)Perbandingannya menentukan tekstur tanah (dengan segitiga tekstur)

 Liat : Liat : 

 Berukuran submikroskopikBerukuran submikroskopik

 Aktif secara fisik & kimiaAktif secara fisik & kimia

 Sebesar koloidSebesar koloid

 Struktur kristal disebut micellesStruktur kristal disebut micelles

 Terdiri dari kepingTerdiri dari keping--keping, yang diikat oleh Okeping, yang diikat oleh O--H atau ionH atau ion--ion diantara ion diantara keping;

keping;

(10)

10 10

Contoh :

30 pasir, 20 debu, 50 liat Tekstur : Liat berpasir % PASIR

(0,05-1 mm)

100% 0%

100%

100% 0%

0%

3 0 50

20

(11)

 Tekstur tanah menentukan :Tekstur tanah menentukan :

 daya menahan airdaya menahan air

 Laju infiltrasi airLaju infiltrasi air

Tanah kasar :Tanah kasar :

 Infiltrasi & perkolasi cepatInfiltrasi & perkolasi cepat

Tanah liat :Tanah liat :

 infiltrasi dan perkolasi lambatinfiltrasi dan perkolasi lambat

Tanah berat :Tanah berat :

 liat tinggiliat tinggi

 Partikel halus tinggiPartikel halus tinggi

 Sangat berat diolahnyaSangat berat diolahnya

 Tanah ringan :Tanah ringan :

(12)

Struktur tanah :Struktur tanah :

 Pengaturan atau susunan dari partikelPengaturan atau susunan dari partikel--partikel tanah menjadi agregatpartikel tanah menjadi agregat

 Tanah ada yang berstruktur tunggal dan majemukTanah ada yang berstruktur tunggal dan majemuk

Tipe Struktur Ukuran Agregat (mm)

Kolum

Bongkah

Granular

Remah

Masif

> 25

5 - 25

3 - 5

1 - 3

Kompak atau berlumpur

(13)

PERTUKARAN KATION

PERTUKARAN KATION

 KTK (kapasitas tukar kation) : kesanggupan tanah untuk KTK (kapasitas tukar kation) : kesanggupan tanah untuk mempertahankan dan mempertukarkan kation

mempertahankan dan mempertukarkan kation--kation Hkation H++, K, K++, Ca, Ca++++, ,

Mg Mg++++

 Perbandingan terbalik dengan ukuran partikelnya (tanah halus > Perbandingan terbalik dengan ukuran partikelnya (tanah halus > tanah kasar)

tanah kasar) 

 Bila terdapat dalam jumlah sama, HBila terdapat dalam jumlah sama, H++ mengganti Camengganti Ca++++ mengganti mengganti

Mg

Mg++++ mengganti Namengganti Na++

 Kation dalam jumlah banyak dapat menggantikan kation lain dalam Kation dalam jumlah banyak dapat menggantikan kation lain dalam jumlah sedikit

jumlah sedikit 

 Ion HIon H++ dapat tersedia terus oleh respirasi akar dan pembusukan dapat tersedia terus oleh respirasi akar dan pembusukan

biologi biologi Co

(14)

--14 14

Tipe tanah Kapasitas tukar kation meq/100 g

Pasir

Lempung berpasir

Lempung

Lempung berdebu

Liat dan lempung liat

Tanah organik

2 - 4

2 - 17

7 - 16

9 - 26

4 - 60

50 - 300

(15)

REAKSI TANAH

REAKSI TANAH

 Keasaman/kebasaan tanahKeasaman/kebasaan tanah 

 pH = 0 pH = 0 -- 1414 1 1 

 pH = pH = -- log log —— [H [H++]]

 Menentukan ketersediaan haraMenentukan ketersediaan hara 

 pH 6 pH 6 -- 7 cocok untuk pertumbuhan tanaman secara umum7 cocok untuk pertumbuhan tanaman secara umum 

 Ada beberapa tanaman yang cocok pada pH 4,5 Ada beberapa tanaman yang cocok pada pH 4,5 -- 66 

 (Famili Ericaceae : (Famili Ericaceae : Rhododendron, gardenia, azaleaRhododendron, gardenia, azalea, , cameliacamelia, , famili teh, kranberi, bluberi)

famili teh, kranberi, bluberi) 

 pH dapat ditingkatkan dengan pengapuran CaCOpH dapat ditingkatkan dengan pengapuran CaCO33, Ca (OH), Ca (OH)22, , CaMgCO

CaMgCO33), yaitu memberikan kaptan (kapur pertanian)), yaitu memberikan kaptan (kapur pertanian) 

(16)

16 16

BAHAN ORGANIK

BAHAN ORGANIK

Bahan organik adalah fraksi yang berasal dari

Bahan organik adalah fraksi yang berasal dari

organisme hidup

organisme hidup

Humus :

Humus :

 Resisten terhadap pemecahan lebih lanjutResisten terhadap pemecahan lebih lanjut

 Banyak di lapisan atasBanyak di lapisan atas

Contoh bahan organik :

Contoh bahan organik :

 KomposKompos

 Pupuk kandangPupuk kandang

 Sisa tanaman (jerami, sekam, daun pupuk hijau)Sisa tanaman (jerami, sekam, daun pupuk hijau)

Dapat meningkatkan :

Dapat meningkatkan :

 Daya pegang airDaya pegang air

 Sumber mineralSumber mineral

 Retensi & pertukaran kation menahan sejumlah mineralRetensi & pertukaran kation menahan sejumlah mineral

 Memperbaiki struktur tanahMemperbaiki struktur tanah

(17)

MINERALISASI

MINERALISASI

Penguraian bahan organik oleh bakteri, cendawan dan

Penguraian bahan organik oleh bakteri, cendawan dan

organisme lain menjadi CO

organisme lain menjadi CO

22

, H

, H

22

O, & mineral

O, & mineral

Penting dalam lingkaran kimia :

Penting dalam lingkaran kimia :

 Absorbsi mineral lewat akar ke bagian tanamanAbsorbsi mineral lewat akar ke bagian tanaman

 Kematian tanamanKematian tanaman

 Dekomposisi & pelepasan mineralDekomposisi & pelepasan mineral

Tanah (berdasar kandungan bahan organik) :

Tanah (berdasar kandungan bahan organik) :

 Tanah mineral : bahan organik < 20%Tanah mineral : bahan organik < 20%

(18)

18

 Memecah batuan dan tanahMemecah batuan dan tanah

 Hasil respirasiHasil respirasi

::

 Meningkatkan kandungan asam karbonatMeningkatkan kandungan asam karbonat

 Meningkatkan kelarutan mineralMeningkatkan kelarutan mineral

Bakteri :

Bakteri :

 Menguntungkan :Menguntungkan :

 Dekomposisi bahan organikDekomposisi bahan organik

 Fiksasi N bebas di udara menjadi senyawa NFiksasi N bebas di udara menjadi senyawa N

 Merugikan :Merugikan :

 Penyakit tular tanahPenyakit tular tanah

Bakteri dekomposisi

Bakteri dekomposisi

 SimbiotikSimbiotik

(19)

Contoh

Contoh

::

Fikasasi N pada tanaman kedelai pada bintil akar

Fikasasi N pada tanaman kedelai pada bintil akar

Pada bintil terdapat bakteri

Pada bintil terdapat bakteri

Rhizobium japonicum

Rhizobium japonicum

Kerjasama dengan inang :

Kerjasama dengan inang :

 Simbiose mutualismeSimbiose mutualisme

Bakteri memperoleh karbohidrat dari kedelai, dan

Bakteri memperoleh karbohidrat dari kedelai, dan

kedelai memperoleh N dari bakteri

kedelai memperoleh N dari bakteri

Analisis aktivitas bintil / nitrogenase

Analisis aktivitas bintil / nitrogenase

 Secara visualSecara visual

::

 Bintil dibelah berwarna pink Bintil dibelah berwarna pink  bintil aktifbintil aktif

 Laboratoris :Laboratoris :

(20)

20 20

TAHAP NODULASI

TAHAP NODULASI

Umur Bintil Umur Bintil

(hari)

(hari) Tahap NodulasiTahap Nodulasi 0

0 Rhizobium masuk ke akar rambut/sel epidermisRhizobium masuk ke akar rambut/sel epidermis

1

1--22 Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki Benang infeksi mencapai dasar sel epidermis dan memasuki korteks

korteks

3

3--44 suatu massa kecil sel terinfeksi dalam bintilsuatu massa kecil sel terinfeksi dalam bintil

5

5 pembagian pesat dari sel bakteri dan inangpembagian pesat dari sel bakteri dan inang

7

7--99 bintil mulai tampakbintil mulai tampak

12

12--1818 jaringan bakteroid berwarna merah muda, mulai terjadi fiksasi Njaringan bakteroid berwarna merah muda, mulai terjadi fiksasi N

23

23 sebagian besar pembagian sel berhenti priode aktif fiksasi Nsebagian besar pembagian sel berhenti priode aktif fiksasi N

28

28--3737 bintil maksimum besarnyabintil maksimum besarnya

50

(21)

Cendawan :

Cendawan :

Menguntungkan :

Menguntungkan :

Dekomposisi bahan organik jadi hara mineral

Dekomposisi bahan organik jadi hara mineral

Simbiose dengan akar untuk melarutkan hara

Simbiose dengan akar untuk melarutkan hara

dan serapannya (mikorhiza)

dan serapannya (mikorhiza)

Mikorrhiza :

Mikorrhiza :

Meningkatkan ekstraksi air tanah

Meningkatkan ekstraksi air tanah

Meningkatkan penyerapan hara, terutama p oleh

Meningkatkan penyerapan hara, terutama p oleh

akar

akar

Cacing, semut, serangga kecil (menambah kesuburan

Cacing, semut, serangga kecil (menambah kesuburan

tanah)

(22)

22 22

1 2 3 4 5

0 0,1 0,2 0,4

Pupuk TSP (kg) Mycorhica

Tanggap Pemupukan P Terhadap

(23)

ATMOSFER TANAH

ATMOSFER TANAH

Kandungan CO

Kandungan CO

22

tanah > dari udara

tanah > dari udara

Kandungan O

Kandungan O

22

tanah < dari udara

tanah < dari udara

Dipengaruhi respirasi akar & mikroorganisme

Dipengaruhi respirasi akar & mikroorganisme

Air tanah (dibahas dalam hubungan air tanah &

Air tanah (dibahas dalam hubungan air tanah &

tanaman)

(24)

24 24

KLASIFIKASI TANAH

KLASIFIKASI TANAH

Di daerah lembab :

Di daerah lembab :

 Tanah tundraTanah tundra

 PodsolikPodsolik

 LaterikLaterik

Di daerah arid & semi arid :

Di daerah arid & semi arid :

 Timbunan serasah & humus tebalTimbunan serasah & humus tebal

 Reaksi tanah masamReaksi tanah masam

 Oksida besi & air telah tercuci dari horizon atasOksida besi & air telah tercuci dari horizon atas

 Organisme tanah utama : cendawanOrganisme tanah utama : cendawan

(25)

 Pada tahun 1965 kelompok survai tanah amerika menggunakan Pada tahun 1965 kelompok survai tanah amerika menggunakan sistem baru :

sistem baru : “ “ the seventh approximationthe seventh approximation””

 Mencakup 8000 seri tanah & 80 000 tipe dan fase tanahMencakup 8000 seri tanah & 80 000 tipe dan fase tanah

 Derajat ketepatan tinggiDerajat ketepatan tinggi

 Menekankan sifatMenekankan sifat--sifat tanahsifat tanah

 Berbeda dengan sistem lain dalam hal !Berbeda dengan sistem lain dalam hal !

 Nomenklatur dari kategori tinggi seluruhnya baruNomenklatur dari kategori tinggi seluruhnya baru

 Difinisi dari kelasDifinisi dari kelas--kelas lebih kuantitatif dan spesifikkelas lebih kuantitatif dan spesifik

 Ada 10 ordo tanahAda 10 ordo tanah

Tanah tropika yang mengandung sejumlah besar oksida besi & Ali Tanah tropika yang mengandung sejumlah besar oksida besi & Ali

 Kategori lebih rendah mencakup subordo, kelompok besar Kategori lebih rendah mencakup subordo, kelompok besar subkelompok, famili, seri dan tipe tanah, subordo diberi nama subkelompok, famili, seri dan tipe tanah, subordo diberi nama menurut wajah horizon yang menyolok

(26)

26 26

Tingkatan kesuburan tanah tergantung :

Tingkatan kesuburan tanah tergantung :

Kelarutan hara

Kelarutan hara

pH tanah

pH tanah

Kapasitas tukar kation (KTK)

Kapasitas tukar kation (KTK)

Tekstur tanah

Tekstur tanah

Jumlah bahan organik

Jumlah bahan organik

(27)

Nitrogen : Nitrogen :

 Membatasi pertumbuhanMembatasi pertumbuhan

 Bentuk tersedia ion NOBentuk tersedia ion NO33--dan NHdan NH 4 4++

 Bentuk NOBentuk NO22 tidak stabil & meracunitidak stabil & meracuni

 Fiksasi N : Fiksasi N :

 Tanaman kacangTanaman kacang--kacangankacangan

 Ganggang biru hijau : AGanggang biru hijau : Anabaena spnabaena sp Yang hidup pada inang AYang hidup pada inang Azolla pinnatazolla pinnata Di lahan Di lahan sawah

 Penguraian asam amino melalui amonifikasi & nitrifikasi Penguraian asam amino melalui amonifikasi & nitrifikasi

(28)

28 28

 N hilang dari tanah melalui : N hilang dari tanah melalui :

 PemanenanPemanenan

 PencucianPencucian

 DenitrifikasiDenitrifikasi

Penambahan dan Pengambilan dari Tanah Penambahan dan Pengambilan dari Tanah

N YANG DITAMBAHKAN N YANG DIAMBIL

CARA Kg/ha CARA Kg/ha

Sisa tanaman + hewan

fiksasi N simbiotik non simbiotik

listrik & hujan

(29)

FOSFOR DAN KALIUM

FOSFOR DAN KALIUM

FOSFOR (P)

FOSFOR (P)

 Lebih stabil dalam tanahLebih stabil dalam tanah

 Diikat oleh kalsium, magnesium, besi, & alumunium (fiksasi fosfat) Diikat oleh kalsium, magnesium, besi, & alumunium (fiksasi fosfat)

 membuatnya tidak tersedia buat tanamanmembuatnya tidak tersedia buat tanaman

 Ketersediaan fosfor tergantung ph tanah : Ketersediaan fosfor tergantung ph tanah :

 pH 2pH 2--5, p diendapkan oleh kompleks aluminium & besi5, p diendapkan oleh kompleks aluminium & besi

 pH 7pH 7--10 diendapkan oleh kompleks kalsium10 diendapkan oleh kompleks kalsium

 pH 5pH 5--7 dalam bentuk mono atau dikalsium fosfat dapat tersedia 7 dalam bentuk mono atau dikalsium fosfat dapat tersedia bagi tanaman

bagi tanaman

KALIUM ATAU POTASSIUM (K)

KALIUM ATAU POTASSIUM (K)

 Tersedia dalam bentuk ionTersedia dalam bentuk ion 

(30)

30 30

Nitrogen NO3

Fosfat PO4

Kalium K2O

Gerakan N, P, dan K secara relatif dalam tanah. Gerakan N yang sangat cepat disebabkan kelarutan sempurna dari nitrat. Gerakan P dikendalikan oleh rendahnya kelarutan persenyawaaan P.

Walaupun persenyawaan K dalam tanah stabil, gerakan K

dikendalikan oleh sifat pertukarannya dengan fraksi-fraksi koloid (Panah ke atas = pengambilan oleh tanaman

(31)

Kalsium (Ca)

Kalsium (Ca)

 Jarang tanaman kekurangan CaJarang tanaman kekurangan Ca

 Berpengaruh pada mikroorganisme tanah, pH tanah sehingga Berpengaruh pada mikroorganisme tanah, pH tanah sehingga berpengaruh pada absorbsi ion

berpengaruh pada absorbsi ion--ion lainion lain

 Sering ditambahkan dalam tanah sebagai kapur pertanian Sering ditambahkan dalam tanah sebagai kapur pertanian (kaptan)

(kaptan)

 Tersedia dalam bentuk kationTersedia dalam bentuk kation

 Mempengaruhi mutu buah (tomat, apel dll)Mempengaruhi mutu buah (tomat, apel dll)

Magnesium (Mg)

Magnesium (Mg)

 Tersedia dalam bentuk kationTersedia dalam bentuk kation

 Sering kekurangan pada tanah pasir yang masam di daerah Sering kekurangan pada tanah pasir yang masam di daerah lembab

lembab

(32)

32 32



Sulfur (belerang, S)

Sulfur (belerang, S)

 Ditambahkan oleh hujan didaerah industri (SODitambahkan oleh hujan didaerah industri (SO22))

 Sumber utama berasal dari bahan organik dan gunung berapiSumber utama berasal dari bahan organik dan gunung berapi

 Sering ditemukan defisiensi pada tanah yang rendah bahan Sering ditemukan defisiensi pada tanah yang rendah bahan organiknya

organiknya



Mangan (Mn)

Mangan (Mn)

 Tersedia dalam bentuk ion Tersedia dalam bentuk ion

 Pada tanah alkalis, bahan organik tinggi, suasana aerobik, Pada tanah alkalis, bahan organik tinggi, suasana aerobik, mangan dioksidasi, maka tidak tersedia bagi tanaman

mangan dioksidasi, maka tidak tersedia bagi tanaman

 Pada tanah masam, bahan organik rendah, suasana anaerob, Pada tanah masam, bahan organik rendah, suasana anaerob, sering terjadi keracunan mangan

sering terjadi keracunan mangan



Boron, Seng, Tembaga, & Molibdenum (B, Zn, Cu, Mo)

Boron, Seng, Tembaga, & Molibdenum (B, Zn, Cu, Mo)

 Diperlukan dalam jumlah kecilDiperlukan dalam jumlah kecil

 Jarang terjadi defisiensiJarang terjadi defisiensi

(33)

Peranan air pada tanaman :

Peranan air pada tanaman :

 Bahan baku fotosintesisBahan baku fotosintesis

 Senyawa utama pembentuk protoplasmaSenyawa utama pembentuk protoplasma

 Pelarut dan media pengangkutan haraPelarut dan media pengangkutan hara

 Medium untuk reaksiMedium untuk reaksi--reaksi metabolismereaksi metabolisme

 Menjaga turgiditas dari selMenjaga turgiditas dari sel--sel jaringan sel jaringan

 Penting padaPenting pada fase pemanjangan selfase pemanjangan sel

 Kebutuhan air : Kebutuhan air :

 jumlah satuan air yang diisap per satuan bobot kering yang dibentuk (Contoh : jumlah satuan air yang diisap per satuan bobot kering yang dibentuk (Contoh : cemara 50 (g air/ g BK) ; sayuran 2500 (g air/ g BK); umumnya 300

cemara 50 (g air/ g BK) ; sayuran 2500 (g air/ g BK); umumnya 300--1000 ( g 1000 ( g air/ g BK)

air/ g BK)

 Transpirasi = Transpirasi =

 kehilangan air melalui permukaan tanaman (jaringan hidup)kehilangan air melalui permukaan tanaman (jaringan hidup)

 Evapotranspirasi = Evapotranspirasi =

 kehilangan air dari suatu areal pertanaman lewat evaporasi (penguapan) dan kehilangan air dari suatu areal pertanaman lewat evaporasi (penguapan) dan transpirasi

transpirasi

HUBUNGAN AIR

(34)

34 34

Kelembaban tanah :

Kelembaban tanah :

 Air mengalir dari potensial air tinggi ke potensial air rendahAir mengalir dari potensial air tinggi ke potensial air rendah

 Pada tanah kering, gerakan cepat dan sebaliknyaPada tanah kering, gerakan cepat dan sebaliknya

Air dalam tanah terdiri dari :

Air dalam tanah terdiri dari :

Air kapasitas lapangAir kapasitas lapang : jumlah air maksimum setelah air : jumlah air maksimum setelah air gravitasi habis (tuntas)

gravitasi habis (tuntas)

Air higroskopikAir higroskopik : air yang terikat oleh partikel tanah; tidak : air yang terikat oleh partikel tanah; tidak tersedia bagi tanaman

tersedia bagi tanaman

Air kapilerAir kapiler : air yang berada antara kapasitas lapang dan air : air yang berada antara kapasitas lapang dan air higroskopik jumlah yang tersedia bagi tanaman

higroskopik jumlah yang tersedia bagi tanaman 

 Titik layu permanen : kandungan air tanah pada saat terjadi Titik layu permanen : kandungan air tanah pada saat terjadi kelayuan yang tidak dapat balik

kelayuan yang tidak dapat balik

(35)

Daya pegang air tanah liat > tanah pasir

Daya pegang air tanah liat > tanah pasir

 Bila diberi bahan organik, tanah pasir dapat lebih menahan airBila diberi bahan organik, tanah pasir dapat lebih menahan air

 Bila diberi bahan organik, tanah liat dapat lebih berporiBila diberi bahan organik, tanah liat dapat lebih berpori--pori pori (beraerasi)

(beraerasi)

Tekanan pada kapasitas lapang =

Tekanan pada kapasitas lapang = --0,3 bar

0,3 bar

Tekanan pada titik layu permanen untuk tanaman :

Tekanan pada titik layu permanen untuk tanaman :

 Hidrofit (perlu air banyak) = Hidrofit (perlu air banyak) = -- 7 bar7 bar

 Mesofit (perlu air sedang) = Mesofit (perlu air sedang) = -- 15 bar15 bar

 Xerofit (perlu air sedikit) = Xerofit (perlu air sedikit) = -- 30 bar 30 bar (1 bar = 1.019 atm)(1 bar = 1.019 atm)

Gerakan air tanah

Gerakan air tanah

 Perkolasi : gerakan air melalui tanah, di dalam tubuh tanah, ke Perkolasi : gerakan air melalui tanah, di dalam tubuh tanah, ke segala arah

segala arah

 Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam tanah, lewat permukaan Infiltrasi : gerakan air masuk ke dalam tanah, lewat permukaan tanah

(36)

36 36

FAKTOR SUHU

FAKTOR SUHU

Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi kimia, aktifitas

Suhu mempengaruhi = kecepatan reaksi kimia, aktifitas

enzim, aliran sito plasmik dan respirasi

enzim, aliran sito plasmik dan respirasi

Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10

Q 10 = 2.4 : setiap kenaikan suhu sebesar 10°° C reaksi

C reaksi

kimia naik 2.4 kali lipat

kimia naik 2.4 kali lipat

Enzim :

Enzim :

Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi

Pada suhu optimum : enzim stabil & berfungsi

Pada suhu dingin : enzim stabil, tidak berfungsi

Pada suhu dingin : enzim stabil, tidak berfungsi

Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi

Pada suhu tinggi : enzim rusak, tidak berfungsi

Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat

Suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat

pengaruhnya pada :

pengaruhnya pada :

 Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan pendewasaan sel, Respirasi, fotosintesis, pembelahan dan pendewasaan sel, yang akhirnya

yang akhirnya

 Mempengaruhi pematangan, dormansi, pembungaan, Mempengaruhi pematangan, dormansi, pembungaan,

(37)

Suhu kardinal : suhu dimana perubahan kecepatan

Suhu kardinal : suhu dimana perubahan kecepatan

proses yang berlangsung adalah kritikal bagi survival

proses yang berlangsung adalah kritikal bagi survival

pertumbuhan atau daya membiak tanaman

pertumbuhan atau daya membiak tanaman

 Maksimum : 54Maksimum : 54°° CC

 Minimum : 5Minimum : 5°° CC

Suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan desikasi

Suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan desikasi

(kekeringan) yang menyebabkan koagulasi protein

(kekeringan) yang menyebabkan koagulasi protein

sehingga menyebabkan kematian tanaman

sehingga menyebabkan kematian tanaman

Satuan panas (heat unit) waktu yang diperlukan untuk

Satuan panas (heat unit) waktu yang diperlukan untuk

mencapai panen dihitung dari nilai waktu suhu yang

mencapai panen dihitung dari nilai waktu suhu yang

dihitung berdasar nilai suhu dasar tertentu

(38)

38

 T minimum = suhu dasar, dimana tanaman masih dapat tumbuh T minimum = suhu dasar, dimana tanaman masih dapat tumbuh (misal untuk jagung 10

(misal untuk jagung 10°°C)C) 

 t = lama tumbuh sampai panent = lama tumbuh sampai panen 

 ContohContoh

::

 Jagung mempunyai heat unit 1120 satuan. Jika ditanam di Jagung mempunyai heat unit 1120 satuan. Jika ditanam di Bogor dengan suhu harian 26

Bogor dengan suhu harian 26°°C. Berapa umur panennya ?C. Berapa umur panennya ?

 Setiap naik 1000 m suhu udara turun 5Setiap naik 1000 m suhu udara turun 5°° 

 Berapa umur panen diBerapa umur panen di

 Tangerang (29Tangerang (29°°C)C)

(39)

FAKTOR CAHAYA

FAKTOR CAHAYA

Cahaya :

Cahaya :

 KualitasKualitas

 IntensitasIntensitas

 Lama penyinaranLama penyinaran

Kualitas cahaya

Kualitas cahaya

 Etiolasi merupakan wujud morfologi tanaman kurang cahaya Etiolasi merupakan wujud morfologi tanaman kurang cahaya diakibatkan distribusi tidak merata dan sintesis auksin kurang diakibatkan distribusi tidak merata dan sintesis auksin kurang

 Cahaya menyebabkan auksin rusak; konsentrasi pada tempat Cahaya menyebabkan auksin rusak; konsentrasi pada tempat bertentangan dengan cahaya lebih tinggi sehingga batang

bertentangan dengan cahaya lebih tinggi sehingga batang memanjang lebih cepat dari yang terkena cahaya (tempat memanjang lebih cepat dari yang terkena cahaya (tempat pertumbuhan = membelok kecahaya !)

pertumbuhan = membelok kecahaya !)

 Kualitas cahaya :Kualitas cahaya :

 Ultra violet : 0.3Ultra violet : 0.3--0.4 mikron (3000.4 mikron (300--400 mu)400 mu)

(40)

40 40 

 Bagian spektrum tampak yang mengakibatkan Bagian spektrum tampak yang mengakibatkan arah gerakanarah gerakan

(fototropisme) adalah ungu, biru dan hijau (fototropisme) adalah ungu, biru dan hijau

 Bagian merah yang paling efektif untuk fotosintesis, tidak efektif Bagian merah yang paling efektif untuk fotosintesis, tidak efektif untuk foto

untuk foto--tropismetropisme

 Kualitas cahaya mempengaruhi perkecambahan dan Kualitas cahaya mempengaruhi perkecambahan dan pembungaan

pembungaan

Intensitas cahaya

Intensitas cahaya

 Tanaman yang senang cahaya adalah yang mempunyai Tanaman yang senang cahaya adalah yang mempunyai kejenuhan cahaya

kejenuhan cahaya  2500 fc (26900 lux)2500 fc (26900 lux)

 Tanaman senang naungan adalah yang mempunyai kejenuhan Tanaman senang naungan adalah yang mempunyai kejenuhan cahaya

cahaya  1000 fc (10760 lux)1000 fc (10760 lux)

 Naungan buatan : kasa, plastik, kerai, tolenetNaungan buatan : kasa, plastik, kerai, tolenet

(41)

 Daun yang ternaungi biasanya lebih lebar, namun tipis Daun yang ternaungi biasanya lebih lebar, namun tipis (tembakan pembalut cerutu, agar lebar dan tipis, perlu (tembakan pembalut cerutu, agar lebar dan tipis, perlu dinaungi)

dinaungi)

Panjang hari

Panjang hari

 Fotoperiodisme : respon tanaman terhadap panjang hari (ada Fotoperiodisme : respon tanaman terhadap panjang hari (ada cahaya)

cahaya)

 Tanaman hari pendek (anggrek cattleya, mentimun, kentang, Tanaman hari pendek (anggrek cattleya, mentimun, kentang, kedelai, krisant)

kedelai, krisant)

 Tanaman hari panjang (bit gula, lobak dahlia)Tanaman hari panjang (bit gula, lobak dahlia)

 Netral (tomat, kapas, tembakau, padi, jagung)Netral (tomat, kapas, tembakau, padi, jagung)

 Tanaman hari pendek dan hari panjang ditentukan oleh titik Tanaman hari pendek dan hari panjang ditentukan oleh titik kritis

kritis

 Titik kritis untuk tanaman hari panjang ―8 jam‖ dan hari pendek Titik kritis untuk tanaman hari panjang ―8 jam‖ dan hari pendek

―15 jam‖ ―15 jam‖

 Tanaman hari pendek : tanaman yang dapat berbunga jika Tanaman hari pendek : tanaman yang dapat berbunga jika mendapat penyinaran kurang dari 15 jam

mendapat penyinaran kurang dari 15 jam

(42)

42 42

KEADAAN FAKTOR PEMBATAS

KEADAAN FAKTOR PEMBATAS

Semua faktor lingkungan tersebut, bila berada dalam

Semua faktor lingkungan tersebut, bila berada dalam

suatu situasi yang menyebabkan laju pertumbuhan

suatu situasi yang menyebabkan laju pertumbuhan

rendah, disebut faktor pembatas. Lihat gambar

rendah, disebut faktor pembatas. Lihat gambar

hukum minimum Liebig ! (untuk unsur hara)

hukum minimum Liebig ! (untuk unsur hara)

Betapapun besarnya faktor lain diperbaiki, bila faktor

Betapapun besarnya faktor lain diperbaiki, bila faktor

pembatas tersebut tetap, hasil panen tidak akan

pembatas tersebut tetap, hasil panen tidak akan

meningkat. Hal tersebut berlaku dengan faktor suhu,

meningkat. Hal tersebut berlaku dengan faktor suhu,

cahaya, kelembaban, dll. Karena itu perlu

cahaya, kelembaban, dll. Karena itu perlu

memperhatikan syarat ekologi !

memperhatikan syarat ekologi !

Berlaku hukum Minimum Liebig’s

Berlaku hukum Minimum Liebig’s

: :

hasil maksimum

hasil maksimum

suatu proses ditentukan oleh faktor yang paling

suatu proses ditentukan oleh faktor yang paling

minimum

(43)

Ca

Mg

Zn Fe

H S

K P

N C O

Volume air maksimum ditentukan tinggi bilah Fe (ini

merupakan faktor pembatas)

(44)

44 44

Tipologi Lahan

Tipologi Lahan

Hutan

Tropis

Sub tropis

Semi arid

Semi arid Semi humid

Humid

Lahan Basah

Lahan Kering

Lahan Basah

Lahan Kering

Lahan Basah

(45)

 Berdasarkan Bulan Basah (BB)Berdasarkan Bulan Basah (BB) : :

 Lahan Basah : Lahan yang mempunyai kandungan air tanah lebih dari Lahan Basah : Lahan yang mempunyai kandungan air tanah lebih dari kapasitas lapang

kapasitas lapang

 Lahan Kering : Lahan yang mempunyai kandungan air tanah kurang dari Lahan Kering : Lahan yang mempunyai kandungan air tanah kurang dari kapasitas lapang

kapasitas lapang

 Berdasarkan Ketinggian Tempat : Berdasarkan Ketinggian Tempat :

 Lahan Dataran RendahLahan Dataran Rendah

 Lahan Dataran TinggiLahan Dataran Tinggi

Lahan BasahLahan Basah

 Lahan Rawa : Lahan Rawa :

 Pasang Surut : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, CPasang Surut : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C

 Lebak : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, CLebak : Berdasarkan Tinggi Muka Air : Tipe A, B, C

 Lahan Sawah : Lahan Sawah :

 Sawah Beirigasi : Sawah Beirigasi :

(46)

46 46

Kendala

Kendala--kendala budidaya tanaman di lahan basah

kendala budidaya tanaman di lahan basah

dan kering

dan kering

 Lahan basahLahan basah

 Kelebihan air (perlu drainase atau tata air yang baik)Kelebihan air (perlu drainase atau tata air yang baik)

 Pirit tinggi (FeS), terutama pada lahan pasang surut (perlu tata air yang Pirit tinggi (FeS), terutama pada lahan pasang surut (perlu tata air yang baik)

baik)

 pH rendah, terutama pada lahan gambut disebabkan oleh pelepasan pH rendah, terutama pada lahan gambut disebabkan oleh pelepasan asam

asam--asam organikasam organik

 Lahan keringLahan kering

 Sering kekurangan air (perlu pengaturan waktu tanam, pemberian Sering kekurangan air (perlu pengaturan waktu tanam, pemberian mulsa)

mulsa)

 Erosi tinggi (perlu konservasi tanah dan air)Erosi tinggi (perlu konservasi tanah dan air)

 pH rendah, pada tanahpH rendah, pada tanah--tanah mineral tua disebabkan oleh Alddtanah mineral tua disebabkan oleh Aldd

(47)

Penggunaan Lahan Untuk Budidaya Tanaman

Penggunaan Lahan Untuk Budidaya Tanaman

Pasang SurutPasang Surut : Lahan yang terkena langsung oleh pasang : Lahan yang terkena langsung oleh pasang surut air laut

surut air laut

LebakLebak : Lahan yang terkena langsung pasang surut dari sungai: Lahan yang terkena langsung pasang surut dari sungai

Tipe ATipe A : lahan terus menerus kondisi airnya tergenang: lahan terus menerus kondisi airnya tergenang Komoditi : Padi terus menerus selama satu tahun Komoditi : Padi terus menerus selama satu tahun

Tipe BTipe B : lahan saat tertentu (MH) airnya tergenang dan saat : lahan saat tertentu (MH) airnya tergenang dan saat tertentu (MK) tidak tergenang

tertentu (MK) tidak tergenang Komoditi : Padi

Komoditi : Padi –– PalawijaPalawija

Tipe CTipe C : lahan yang tinggi muka airnya sekitar 50 cm di bawah : lahan yang tinggi muka airnya sekitar 50 cm di bawah permukaan tanah

permukaan tanah

(48)

48 48

Lahan Sawah :Lahan Sawah :

 Tanaman pangan : padi, jagung, kedelaiTanaman pangan : padi, jagung, kedelai

 Tanaman sayuran : Kacang panjang, timun, bawang merahTanaman sayuran : Kacang panjang, timun, bawang merah

Lahan Kering : Lahan Kering :

 Tanaman Pangan : Padi gogo, jagung, kedelai, umbiTanaman Pangan : Padi gogo, jagung, kedelai, umbi--umbianumbian

 Tanaman Perkebunan : kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, karet, Tanaman Perkebunan : kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, karet, teh

teh

 Tanaman ObatTanaman Obat--obatan : jahe, kencur, kunyit, temu lawakobatan : jahe, kencur, kunyit, temu lawak

 Tanaman Serat : rami, pisang abaccaTanaman Serat : rami, pisang abacca

 Tanaman sayuran : tomat, wortel, kentang, kacang panjang, Tanaman sayuran : tomat, wortel, kentang, kacang panjang, timun, buncis

timun, buncis

(49)

Penentuan Pola Tanam

Penentuan Pola Tanam

 Tanaman semusimTanaman semusim

 Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut Oldeman bisanya Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut Oldeman bisanya

digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman semusim di Indonesia digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman semusim di Indonesia

 Menurut Oldeman digolongkan bulan basah, jika jumlah curah hujan lebih Menurut Oldeman digolongkan bulan basah, jika jumlah curah hujan lebih besar dari 200 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering jika kurang dari besar dari 200 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering jika kurang dari 100 mm/bulan

100 mm/bulan

 Tanaman tahunanTanaman tahunan

 Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut Schemidt dan Ferguson Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut Schemidt dan Ferguson biasanya digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman tahunan di biasanya digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman tahunan di Indonesia

Indonesia

 Menurut Schemidt dan Ferguson digolongkan bulan basah, jika jumlah Menurut Schemidt dan Ferguson digolongkan bulan basah, jika jumlah curah hujan lebih besar dari 100 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering curah hujan lebih besar dari 100 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering jika kurang dari 60 mm/bulan

jika kurang dari 60 mm/bulan

 Pengelompokkan menurut Schemidt dan Ferguson : 0Pengelompokkan menurut Schemidt dan Ferguson : 0--1.5 BK (tipe A), 1.51.5 BK (tipe A), 1.5--3 3 BK (tipeB), 3

Referensi

Dokumen terkait

Namun berdasarkan temuan hasil survey sebagai penelitian pendahuluan di lapangan, dan analisis dari berbagai sumber, serta simpulan dari beberapa penelitian sebelumnya,

Ada perbedaan nama Laporan Laba Rugi Komprehensif menjadi Laporan Operasional, meskipun terdapat perbedaan nama tapi informasi yang disajikan Laporan Operasional

Yang terjadi dalam proses rekrutmen calon bupati di kabupaten Wonogiri Joko Sutopo adalah nama yang mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan untuk maju dalam

Kalman Filter bekerja dengan cara memisahkan noise dari data asli dan dari segi teori Kalman Filter lebih baik dalam menangani eror dari output sensor sehingga

dalam sub judul bukunya “Seorang Wakil Harus Bisa Dipercaya; Amanat Tidak Bisa Diperjualbelikan,” bahwa jika seseorang mengangkat orang lain sebagai wakilnya dalam

Gejala dari penyakit mulut dapat berupa rasa sakit, infeksi dan terganggunya fungsi mengunyah yang dapat menurunkan kualitas hidup pada lansia (Carranza, 2009). Tindakan awal yang

Landasan ontologis sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini, oleh karenanya adalah landasan yang berkaitan dengan asumsi suatu ideologi tentang realitas yang menjadi pijakan

Arah Kebijakan : Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Dan Budaya Sehat Masyarakat - Belum terpenuhinya Standar RS Kelas B Non Pendidikan Khususnya SDM, dan